Category: Bisnis.com Ekonomi

  • Maskapi Ramai-ramai Tambah Pesawat dan Frekuensi Penerbangan Jelang Nataru

    Maskapi Ramai-ramai Tambah Pesawat dan Frekuensi Penerbangan Jelang Nataru

    Bisnis.com, JAKARTA — Maskapai nasional maupun internasional bersiap menambah armada maupun frekuensi penerbangan untuk mengakomodir kebutuhan pada momen Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). 

    Direktur Utama PT Transnusa Aviation Mandiri (Transnusa) Bayu Sutanto memprediksikan penerbangan pada akhir tahun ini akan meningkat 15% dari periode yang sama tahun lalu. Sementara jumlah penumpang diproyeksi tumbuh 20%. 

    Untuk itu, pihaknya akan meningkatkan utilisasi armada dengan menambah frekuensi penerbangan untuk rute tertentu, tanpa menambah armada. 

    “Yang tambah frekuensi ada lima rute,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (19/11/2025). 

    Bayu menjelaskan, penambahan frekuensi khusus untuk penerbangan rute Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali (DPS) ke Perth, Bandara Internasional Soekarno Hatta (CGK)—DPS, dan CGK—Bandara Subang Malaysia (SZB). 

    Kemudian rute CGK—Changi International Airport (SIN) dan CGK—Bandara Internasional Kuala Lumpur (KUL) juga akan ditambah frekuensinya pada masa liburan Nataru. 

    Saat ini, terdapat 12 pesawat yang Transnusa operasikan, yakni lima armada berjenis Airbus A320, dua armada Aribus A321, dan lima jenis C909 (d/h ARJ21). 

    Menjelang Nataru pula, Transnusa membuka rute baru dari Denpasar ke Singapura mulai Senin (17/11/2025) dan rute CGK—Penang mulai 24 November 2025. 

    Berbeda dengan Transnusa, Direktur Utama PT Pelita Air Service Dendy Kurniawan menyampaikan bahwa maskapai akan menambah satu pesawat untuk persiapan adanya lonjakan penumpang pada masa liburan akhir tahun. 

    “Iya ada tambahan pesawat, kebetulan pesawat ke 15 kita akan sampai di Indonesia minggu depan, untuk support Nataru,” ujarnya kepada Bisnis. 

    Pesawat yang akan datang tersebut merupakan jenis Airbus A320 berkapasitas 140-170 penumpang yang merupakan hasil sewa dari lessor.

    Serupa, maskapai internasional Singapore Airlines (SIA) juga akan menambah armada maupun frekuensi penerbangan. 

    Manager Public Relations Indonesia Singapore Airlines Kleopas Danang Bintoroyakti mengungkapkan, maskapai akan melayani satu penerbangan tambahan untuk rute Medan—Singapura pada 25 Desember 2025 — 27 Desember 2025 dan 2 Januari 2026 — 5 Januari 2026.  

    “Untuk extra flight akhir tahun, yang Medan kami tambah 1 flight,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat (14/11/2025). 

    Sementara itu, untuk penerbangan Surabaya—Singapura, Singapore Airlines akan menambah kapasitas dengan penggantian armada yang lebih besar, pada periode 24 Desember 2025 — 27 Desember 2025 dan pada 2 Januari 2026—5 Januari 2026. 

    Kebutuhan Pesawat Capai 326 Unit

    Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah meminta seluruh maskapai, termasuk PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA), untuk meningkatkan kapasitas angkutan udara. 

    Peningkatan tersebut melalui penambahan jumlah dan kapasitas penerbangan baik dengan menambah jadwal (extra flight) maupun mengganti pesawat dengan tipe yang lebih besar. 

    Kemudian melakukan komunikasi efektif dan masif kepada pengguna jasa transportasi udara, serta menjaga pertumbuhan permintaan masyarakat dengan memastikan pengenaan tarif angkutan udara sesuai regulasi.

    Direktur Jenderal Perhubungan Udara Lukman F. Laisa memproyeksikan kebutuhan 326 pesawat selama Nataru, terdiri dari 286 pesawat jet dan 40 pesawat propeller.

    Saat ini, total armada pesawat udara di Indonesia mencapai 560 unit, dengan 366 pesawat siap beroperasi dan 194 dalam perawatan. Maskapai dengan jumlah armada terbanyak antara lain Lion Air (97 unit), Wings Air (77 unit), dan Garuda Indonesia (81 unit).

    “Kami memperkirakan jumlah penumpang mengalami kenaikan dibandingkan tahun lalu, baik untuk rute domestik dan internasional,” ujar Lukman dalam keterangan resmi, Minggu (16/11/2025). 

    Bandara tersibuk diprediksi meliputi Soekarno-Hatta (Tangerang), Ngurah Rai (Denpasar), Sultan Hasanuddin (Makassar), Kualanamu (Medan), dan Juanda (Surabaya). Untuk rute internasional, pergerakan tertinggi akan terjadi dari dan menuju Singapura dan Kuala Lumpur.

    Pemerintah bersama operator penerbangan juga memberikan berbagai insentif untuk menekan tarif tiket pesawat selama periode Nataru, termasuk diskon PPN tiket ekonomi, pengurangan biaya layanan bandara, dan penurunan harga avtur di 37 bandara.

    Diskon tarif berlaku untuk pembelian tiket pada 22 Oktober 2025 – 10 Januari 2026 dan periode penerbangan 22 Desember 2025 – 10 Januari 2026.

  • Tunggu Perpres Terbit, Bulog Bidik Gudang Baru pada Maret 2026

    Tunggu Perpres Terbit, Bulog Bidik Gudang Baru pada Maret 2026

    Bisnis.com, JAKARTA — Perum Bulog menargetkan pembangunan gudang baru selesai pada Maret 2026. Namun, percepatan pembangunan masih menunggu terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) sebagai payung hukum.

    Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani menegaskan pembangunan gudang harus dipercepat agar siap digunakan saat panen raya tahun depan dan memperkuat distribusi ke seluruh Indonesia.

    “Karena diharapkan di bulan Maret itu gudang sudah jadi dan sudah masuk nanti pada saat panen raya tahun 2026. Itu kan panen raya bulan Maret, April, Mei,” kata Rizal saat ditemui di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Rabu (19/11/2025).

    Rizal mengatakan Bulog telah bertemu dengan BUMN Karya untuk membahas pembangunan gudang tersebut. Namun, percepatan ini memerlukan regulasi khusus agar proses pembangunan tidak memakan waktu hingga dua tahun.

    Nantinya, dana pembangunan 100 gudang Bulog sepenuhnya dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) senilai Rp5 triliun. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.

    Lebih lanjut, dia menjelaskan, pembangunan gudang tersebut akan diprioritaskan di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), serta kabupaten/kota yang belum memiliki gudang Bulog.

    Apalagi, Rizal menyatakan pembangunan ini menjadi tambahan karena selama ini Bulog mengandalkan gudang yang dibangun zaman Presiden Soeharto.

    Adapun, pelaksanaan pembangunan 100 gudang Bulog akan diprioritaskan oleh BUMN Karya, meski tetap membuka peluang untuk menggandeng swasta.

    “Kami prioritaskan dulu BUMN, sesuai arahan Bapak Presiden supaya ada pertanggung jawabannya. Ini skemanya lagi diurus ini Perpresnya. Saya kan nggak bisa jawab ini karena Perpresnya belum keluar,” kata Rizal.

    Dia juga memperkirakan, target serapan minimal sama dengan kinerja saat ini, yakni 3 juta ton atau bahkan bisa lebih.

    Sebelumnya, Rizal menyampaikan tidak semua gudang dilengkapi dengan mesin penggiling padi (rice milling unit/RMU) maupun dryer, alias hanya gudang. Rizal menjelaskan, untuk lokasi daerah yang tidak sentra produksi pangan, Bulog hanya akan membangun gudang.

    “Namun kalau yang wilayahnya punya sentra produksi pangan, itu dilengkapi dengan RMU, dryer, dan lain sebagainya,” ujar Rizal saat ditemui di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Selasa (11/11/2025).

  • Ekonom Sebut Impor LPG dari AS Lebih Menguntungkan Ketimbang Minyak

    Ekonom Sebut Impor LPG dari AS Lebih Menguntungkan Ketimbang Minyak

    Bisnis.com, JAKARTA — Ekonom menilai rencana Indonesia mengimpor minyak mentah dan LPG dari Amerika Serikat (AS) membawa konsekuensi ekonomi yang tidak sederhana. Rencana itu berpotensi menguntungkan dan juga bisa merugikan. 

    Adapun, wacana impor migas yang bakal dilakukan melalui PT Pertamina (Persero) itu merupakan bagian dari negosiasi penurunan tarif resiprokal yang dikenakan AS terhadap produk Indonesia. 

    Pemerintah juga tengah menyiapkan peraturan presiden baru yang memperbolehkan Pertamina mengimpor energi langsung dari perusahaan-perusahaan asal AS tanpa proses lelang atau bidding.

    Ekonom Senior Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Muhammad Ishak Razak berpendapat rencana impor migas berada dalam posisi dilematis. Sebab, kebijakan tersebut memunculkan potensi distorsi pasar. Namun, sekaligus membuka peluang keuntungan strategis bagi Indonesia.

    Ishak menjelaskan, peningkatan pembelian energi dari AS berpotensi mengurangi kompetisi yang adil di antara para pemasok global, terutama dari kawasan Timur Tengah. Dia juga mengingatkan adanya risiko markup harga yang bisa membuat ongkos impor menjadi lebih tinggi dari harga pasar.

    “Ini memang dilematis sebab akan mengurangi fair competition dari pemasok non-AS, selain itu juga ada potensi markup harga,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (19/11/2025).

    Kendati demikian, di balik potensi kerugian tersebut, Ishak menyebut, langkah itu sebenarnya merupakan bagian dari strategi negosiasi dagang yang lebih luas.

    Menurutnya, pembelian energi dari Negeri Paman Sam diperkirakan menjadi ‘biaya diplomatik’ yang perlu dibayar Indonesia untuk mendapatkan penurunan tarif impor AS. Ini khususnya penurunan tarif terhadap sejumlah komoditas ekspor unggulan RI, seperti tekstil, alas kaki, hingga elektronik.

    “Tarif impor rendah pada produk-produk tersebut memberi dampak ekonomi yang jauh lebih besar bagi Indonesia,” tuturnya.

    Impor LPG Lebih Menguntungkan daripada Minyak

    Dari sisi bisnis, Ishak menekankan bahwa Indonesia masih memiliki ruang untuk meminimalkan potensi kerugian. Ruang itu salah satunya dengan memprioritaskan impor LPG dibandingkan minyak mentah.

    Menurutnya, harga LPG asal AS relatif lebih kompetitif dibandingkan LPG dari Timur Tengah, meskipun biaya pengiriman dari Timur Tengah lebih murah. Kombinasi harga komoditas dan efisiensi rantai pasok membuat harga akhir LPG dari AS tetap bersaing.

    “Ini berbeda dengan minyak mentah yang akan cenderung lebih mahal. Dengan memprioritaskan LPG, harga pokok pengadaan [HPP] BBM bisa tetap stabil sehingga tidak mengganggu harga BBM dalam negeri maupun skema subsidi,” jelasnya.

    Selain strategi pemilihan komoditas, Ishak menyarankan agar Pertamina mencantumkan formula penetapan harga berbasis indeks global, seperti Platts WTI, dalam kontrak pembelian.

    Dia menilai, langkah ini krusial untuk menjaga transparansi dan mencegah terjadinya markup harga oleh pemasok.

    “Apalagi mekanisme jual belinya nanti dilakukan B2B [business to business]. Klausul formula harga berbasis benchmark membuat kontrak lebih adil dan sulit di-mark-up,” ujarnya.

  • Kementan Pastikan Harga Telur dan Ayam Stabil, Pasokan untuk Program MBG Aman

    Kementan Pastikan Harga Telur dan Ayam Stabil, Pasokan untuk Program MBG Aman

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan harga telur dan daging ayam tetap stabil serta tidak melampaui Harga Acuan Penjualan (HAP).

    Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan pemerintah telah menyepakati sejumlah langkah strategis bersama para pelaku usaha untuk menjaga pasokan dan mengendalikan harga komoditas unggas.

    Amran mengatakan, peternak petelur yang tergabung ke dalam Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) berkomitmen untuk memasok telur bagi kebutuhan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

    “Mereka [Pinsar] bersedia menyiapkan telur untuk MBG dan cukup. Mereka sepakat meningkatkan produksi dan harga kita jaga, jangan melewati HAP yang sudah ditentukan oleh pemerintah,” kata Amran dalam konferensi pers, di Kantor Kementan, Jakarta, Rabu (19/11/2025).

    Ke depan, Amran memastikan pasokan telur dan daging ayam untuk beberapa bulan ke depan akan terjaga. Untuk itu, pemerintah akan terus mengawal pelaku usaha agar produksi meningkat dan harga tetap berada dalam batas kewajaran sesuai ketentuan yang berlaku.

    “Jadi harga ayam tidak naik turun-naik turun. Kenapa? Kita sudah tetapkan adalah HPP dan juga HAP. Jadi ini tidak naik turun lagi. Sistemnya kami atur pelan-pelan, karena ini persoalan lama,” imbuhnya.

    Secara rata-rata nasional, Amran menuturkan produksi telur nasional berada di angka 6,5 juta ton per tahun. Ke depan, akan ada penambahan terhadap kebutuhan tambahan produksi untuk program MBG mencapai 700.000 ton telur dan 1,1 juta ton ayam per tahun.

    Lebih lanjut, Amran menambahkan setidaknya 9 juta petani dan peternak akan terdampak langsung. “Bayangkan petani jagung itu 5 juta. Peternak 3,7 juta. Ini menggerakkan kurang lebih 9 juta. Katakanlah [dibulatkan menjadi] 10 juta, itu 40 juta,” ujarnya.

    Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya mencatat harga telur ayam ras mengalami peningkatan di 157 kabupaten/kota pada pekan kedua November 2025. Kenaikan ini sejalan dengan bergulirnya program MBG.

    BPS mencatat, telur ayam ras mengalami kenaikan indeks perubahan harga (IPH) di 43,61% wilayah di Indonesia. Pada pekan kedua November 2025, terdapat 157 kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga telur ayam ras. Jika dibandingkan dengan pekan pertama November 2025, jumlahnya naik 1 kabupaten/kota.

    Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menuturkan telur ayam ras terus mengalami tren peningkatan harga. Pada pekan kedua November 2025, rata-rata harga telur ayam ras secara nasional telah berada di atas harga acuan penjualan (HAP). Adapun, HAP untuk telur ayam ras adalah Rp30.000 per kilogram.

    Secara rata-rata nasional, telur ayam ras naik 0,32% dibandingkan Oktober 2025 menjadi Rp31.646 per kilogram pada pekan kedua November 2025.

    “Untuk telur ayam ras ini menarik karena memang juga yang memberikan kenaikan harga telur ayam ras adalah meningkatnya permintaan terhadap kebutuhan komoditas telur ayam ras sebagai salah satu komponen lauk pauk pada menu MBG,” ujar Amalia dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah 2025, di YouTube Kemendagri, Senin (17/11/2025).

    Meski demikian, Amalia menyebut peningkatan harga telur ayam ras ini menjadi peluang bisnis agar bisa memenuhi kebutuhan permintaan yang tengah meningkat, terutama dalam hal kebutuhan MBG. Selain itu, kenaikan harga telur ayam ras juga dipengaruhi faktor distribusi. Dalam hal ini, adanya kenaikan harga di tingkat distributor.

    Amalia menuturkan, tidak stabilnya stok yang disebabkan hambatan atau kurang lancarnya pasokan daerah penghasil ke wilayah yang bukan menjadi sentra produksi telur ayam ras.

    “Tentunya kalau kita lihat perlu juga diimbangi dengan ketersediaan stok di pasaran karena memang meningkatnya permintaan telur ayam ras dan ada di beberapa tempat yang distribusinya yang perlu diperhatikan,” imbuhnya.

    Pada pekan kedua November 2025, BPS mengungkap harga telur ayam ras tertinggi mencapai Rp100.000 per kilogram di kabupaten Mamberamo Tengah.

    Mengekor, kabupaten Puncak Jaya dan kabupaten Intan Jaya yang di level Rp90.000 per kilogram. Sementara itu, harga telur ayam ras terendah berada di level Rp23.320 per kilogram pada pekan kedua November 2025.

  • Libur Nataru Terancam Sepi, Masyarakat Tunggu Mudik Lebaran 2026

    Libur Nataru Terancam Sepi, Masyarakat Tunggu Mudik Lebaran 2026

    Bisnis.com, JAKARTA — Pengamat mewaspadai adanya perilaku masyarakat menahan belanja rumah tangga kelompok tersier, alias liburan, pada momen Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) mendatang.

    Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno menyampaikan, kondisi tersebut sangat mungkin terjadi karena momen Nataru dengan puasa dan Lebaran cukup berdekatan. 

    Tak heran bila nantinya banyak masyarakat yang akan mengurungkan niatnya untuk berlibur pada Nataru, dan lebih memilih untuk mempersiapkan kebutuhan Lebaran. 

    “Masyarakat tampaknya lebih memilih mudik [Lebaran]. Ada potensi menahan jalan saat Nataru karena kondisi ekonomi belum membaik,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (19/11/2025). 

    Puasa atau Ramadan diperkirakan akan jatuh pada tanggal 19 Februari 2026, sementara Lebaran atau Idulfitri akan jatuh pada 21 Maret. 

    Strategic Research Manager Center of Reform on Economic (Core) Yusuf Rendy Manilet pun melihat dinamika menjelang Nataru yang jaraknya semakin dekat dengan momentum puasa dan Lebaran tahun depan, membuat pola belanja akan cukup beragam antarkelompok pendapatan. 

    Untuk kelompok menengah atas, minat untuk bepergian relatif tidak banyak terpengaruh oleh kondisi ekonomi jangka pendek. Kelompok tersebut memiliki ruang belanja yang cukup, sehingga kemungkinan besar akan tetap menikmati liburan Nataru, termasuk untuk perjalanan udara yang memang diprediksi meningkat.

    Sementara itu, untuk kelompok menengah ke bawah, perilakunya lebih beragam. Di satu sisi, ada kebutuhan untuk menahan sebagian pengeluaran karena mereka juga perlu menyiapkan biaya mudik Lebaran, yang biasanya menjadi prioritas utama. 

    Namun di sisi lain, sebagian masyarakat di kelompok ini juga akan menerima stimulus pada kuartal IV/2025—diskon transportasi pesawat, kereta, dan kapal—yang sedikit banyak melonggarkan ruang konsumsi sehingga dapat melakukan pengeluaran tersier. 

    “Ditambah lagi, menjelang Lebaran nanti ada faktor THR yang historis selalu menjadi pendorong tambahan bagi konsumsi rumah tangga, terutama untuk kebutuhan perjalanan,” tuturnya kepada Bisnis.

    Adapun, potensi menahan belanja tetap ada dan akan berdampak pada pertumbuhan lapangan usaha transportasi maupun ekonomi secara umum. 

    Meski demikian, Yusuf memandang jika minat bepergian tetap terjaga, terutama dari segmen menengah atas, maka dampaknya akan positif terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal I/2026 melalui peningkatan konsumsi rumah tangga. 

    Sementara bagi sektor transportasi dan pergudangan, peningkatan mobilitas menjelang Nataru berpotensi menjadi penopang awal, yang kemudian akan berlanjut ketika puncak arus mudik Lebaran tiba.  

    “Artinya, secara keseluruhan outlook pertumbuhan sektor ini masih cukup solid, meskipun sensitivitasnya terhadap sentimen harga dan pendapatan tetap harus diwaspadai,” tambahnya. 

    Pasalnya sejak 2022 atau pascapandemi Covid-19, lapangan usaha transportasi dan pergudangan tercatat tumbuh cenderung melambat. Dalam empat tahun terakhir, pertumbuhan tertinggi terjadi pada kuartal III/2022 sebesar 25,80% year on year (YoY). 

    Sementara pada kuartal III/2025 mampu tumbuh sebesar 8,62% YoY, lebih rendah dari kuartal III/2024 sebesar 8,62% dan pada kuartal III/2023 sebesar 14,74%. 

  • Liaison Officer Jadi Garda Terdepan Paviliun Indonesia di World Expo 2025

    Liaison Officer Jadi Garda Terdepan Paviliun Indonesia di World Expo 2025

    Bisnis, JAKARTA – Keberhasilan Paviliun Indonesia di World Expo 2025 yang berhasil menyelenggarakan lebih dari 104 kegiatan business forum dan one-on-one meeting dengan komitmen investasi senilai lebih dari US$28,4 miliar tak lepas dari keberadaan liaison officer. Sebagai garda terdepan, keberadaan liaison officer (LO) menjadi pemandu sekaligus duta budaya bagi 3,5 juta orang yang mengunjungi paviliun yang mengusung tema Thriving in Harmony: Nature, Culture, Future.

    Deviana, liaison officer asal Bandung, mengaku bergabung menjadi petugas di Paviliun Indonesia di World Expo 2025 karena tahu bahwa event ini hanya diadakan sekali dalam lima tahun. “Dan di tahun 2025 Expo itu diadakan di Jepang. Jadi aku tertarik untuk berpartisipasi dalam LO Indonesia Pavilion, ” ujarnya.

    Sementara Sultan dari Tangerang punya alasan yang sedikit berbeda. “Yang pertama karena menurut aku ini pengalaman besar banget. Dan juga kesempatan untuk kenalin budaya kekayaan Indonesia ke orang-orang Jepang secara langsung. Dan juga aku memang suka banget ngobrol sama orang asing, ” ungkap Sultan.

    Tugas mereka sebagai LO tidaklah mudah. Setiap hari, mereka harus memperkenalkan area-area yang ada di dalam Paviliun Indonesia kepada pengunjung dari berbagai negara, mayoritas berbahasa Jepang. Baik Deviana maupun Sultan mengakui bahwa mereka tidak bisa Bahasa Jepang sebelum berangkat. Deviana hanya menguasai dasar saja, sementara Sultan memulai dari nol dengan belajar dari YouTube dan Duolingo.

    “Cuma setelah beberapa bulan di sini, lama-lama kami terbiasa untuk ngomong bahasa Jepang. Karena materinya pun ada bahasa Jepang, ada bahasa Inggris. Dan gimana kita meng-guide pengunjung juga menggunakan bahasa Jepang,” jelas Deviana. 

    Pihak Bappenas menyediakan materi dalam bahasa Inggris dan Jepang, yang membantu para LO untuk cepat beradaptasi. “Seiring berjalan waktu, kami semua bukan aku doang makin lama makin belajar makin paham lah bahasa Jepang,” tambah Sultan. Kemampuan bahasa ini menjadi kunci penting, mengingat mayoritas dari 3,5 juta pengunjung yang tercatat adalah warga lokal Jepang.

    Ketika ditanya zona mana yang paling menarik, baik Deviana maupun Sultan kompak menyebut area Topeng. “Karena di Topeng itu area pertama dari seluruh Indonesia Pavilion yang bisa memberikan Kesan yang baik kepada para warga supaya mereka mau explore Indonesia Pavilion,” ungkap Deviana.

    Sultan menambahkan di area Topeng pengunjung juga dapat melakukan interaksi langsung, seperti bermain games maupun aktivitas lainnya. “Menurut aku itu sesi yang paling seru. Karena bisa ngebangun first impression dari para audiens yang hadir ke Paviliun Indonesia,” terangnya.

    Pengalaman paling menyenangkan Sultan adalah saat menerima hadiah dari anak-anak Jepang, seperti origami. Sementara Deviana juga merasakan perubahan sikap pengunjung dari waktu ke waktu. “Untuk awal-awal mungkin aku nggak terlalu melihat ekspresi dan maksudnya output-nya dari visitor. Cuman makin kesini mereka semua semakin lebih ekspresif lagi. Karena dari panitianya sendiri itu kita juga ekspresi. Jadi ketika mereka keluar dari pintu exit, mereka juga kayak arigatou gozaimasu, arigatou gozaimasu. Nah itulah yang membuat kita senang untuk kerja di Paviliun Indonesia,” jelas Deviana.

    KREATIVITAS LIAISON OFFICER

    Deviana bercerita awalnya kunjungan ke Paviliun Indonesia masih sepi. Memasuki bulan kedua dan ketiga, para LO mencoba ide untuk bernyanyi di depan paviliun dan ikut mengajak serta pengunjung yang hadir. Lagu yang mereka nyanyikan adalah “Yoyaku Nashi de Sugu Hareru” yang artinya “ayo silakan masuk tanpa reservasi”. Lagu yang awalnya hanya sebagai kalimat promosi ini justru kemudian ada yang me-remix lagunya.

    Lagu ini bahkan ikut menjadi viral bersama dengan penampilan LORO, burung beo dari Paviliun Indonesia yang turut menyanyikan lagu serupa. Fenomena ini begitu viral hingga dinyanyikan oleh anak-anak di sekolah, di restoran, bahkan di rumah sakit.

    Sultan menjelaskan penggubahan lagu-lagu Indonesia menjadi Bahasa Jepang bertujuan untuk menarik perhatian. Strategi ini terbukti ampuh. Dari target awal 2,8 juta pengunjung, Paviliun Indonesia berhasil mencatat lebih dari 3,5 juta pengunjung menjelang penutupan pada 12 Oktober 2025.

    Sultan mengamati bahwa orang Jepang cenderung introvert. Karena itu, upaya yang dilakukan LO di Paviliun Indonesia diharapkan menjadi media bagi orang Jepang untuk menyalurkan ekspresi yang sedang mereka rasakan. ”Jadi medium juga. Dan menurut aku dengan joget, nyanyi, kita ngajak mereka untuk bersama-sama itu merupakan salah satu kiat yang kami lakukan untuk ajak mereka untuk tertarik dan belajar langsung di Paviliun Indonesia.”

    Deputi Bidang Ekonomi dan Transformasi Digital Kementerian PPN/Bappenas sekaligus Komisioner Jenderal Paviliun Indonesia di World Expo 2025 Osaka Vivi Yulaswati mengonfirmasi fenomena ini. “Di Jepang ini ternyata budaya antreannya sangat luar biasa, walaupun hujan, panas, dan dalam kondisi apapun mereka mau mengantre. Nyanyian yang dibuat para LO mengajak secara emosional. Mereka tidak hanya puas sekali untuk datang ke Indonesia karena keceriaan, kemudian juga bisa tertawa lepas itu betul-betul bisa dirasakan oleh mereka,” tuturnya.

    Satu kata yang paling sering didengar dari pengunjung adalah sugoi yang berarti menakjubkan atau hebat. Karena itu, Sultan pun merasa senang dengan penampilan yang dihadirkan dalam Paviliun Indonesia di World Expo 2025.

    Di penghujung penyelenggaraannya, Paviliun Indonesia juga turut memperoleh penghargaan perak kategori Exhibition Design untuk Self-built Pavilion dengan luas lahan berukuran lebih dari 1.500 meter persegi dari Bureau International des Expositions. Penghargaan yang diterima secara langsung oleh Vivi Yulaswati ini juga menggambarkan perjuangan para LO seperti Deviana dan Sultan.

  • Garudafood Edukasi Mahasiswa ITB soal Mindful People dan Keberlanjutan

    Garudafood Edukasi Mahasiswa ITB soal Mindful People dan Keberlanjutan

    Bisnis.com, BANDUNG – Direktur Utama PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (Garudafood), Hardianto Atmadja, membagikan pengalaman kepemimpinan dan transformasi bisnis dalam kuliah umum bertajuk “Lead with Actions: Kepemimpinan Adaptif dan Tangguh di Industri Nyata” yang digelar di Institut Teknologi Bandung (ITB), Rabu (19/11).

    Kegiatan yang berlangsung secara hybrid ini diikuti sekitar 1.000 mahasiswa lintas jurusan dan fakultas, baik yang hadir langsung di Aula Barat ITB, maupun yang mengikuti secara daring dari Kampus Jatinangor dan Cirebon, Jawa Barat. Kuliah umum turut dihadiri Wakil Rektor Bidang Komunikasi, Kemitraan, Kealumnian, dan Administrasi, Dr. Andryanto Rikrik Kusmara, S.Sn., M.Sn., serta pejabat rektorat lainnya. Hadir pula M. Ikhsan Soemantoro, Vice President of Production Trans7 yang memaparkan pandangan mengenai dinamika industri kreatif di Indonesia.

    Dalam pemaparannya, Hardianto Atmadja menekankan pentingnya kepemimpinan adaptif di tengah era digital yang penuh disrupsi. Menurutnya, mahasiswa tidak hanya dituntut unggul secara akademis, namun juga mampu beradaptasi secara sosial dan profesional.

    “Kepemimpinan bukan hanya soal posisi atau titel, namun tentang bagaimana seseorang mampu memberi arah dan makna di tengah perubahan. Pemimpin itu tidak hanya berbicara tentang visi, tetapi juga menunjukkan langkah konkret yang menginspirasi orang lain untuk ikut bergerak,” ujar Hardianto.

    Sebagai alumnus Fakultas Teknik Industri ITB, Hardianto juga menginspirasi mahasiswa untuk terus mengembangkan diri dan siap menghadapi tantangan lintas industri dengan semangat kolaboratif dan nilai-nilai keberlanjutan.

    Transformasi dan Strategi Garudafood

    Hardianto turut membagikan perjalanan panjang Garudafood, perusahaan asli Indonesia yang bermula dari bisnis keluarga di Pati, Jawa Tengah, hingga menjadi salah satu perusahaan publik terkemuka di Indonesia. Di bawah kepemimpinannya, Garudafood mencatat pertumbuhan penjualan dan laba yang konsisten dan sehat hingga menembus lebih dari Rp 12 triliun pada fiscal year (FY) 2024, sebuah tonggak baru bagi perusahaan.

    Pencapaian tersebut tidak lepas dari strategi “open platform and collaboration” yang dikedepankan Hardianto, dengan semangat inovasi yang tidak hanya menyentuh pengembangan produk, namun juga proses bisnis dan sistem operasional secara menyeluruh. Garudafood juga terus mempercepat transformasi digital dan menerapkan teknologi tepat guna untuk memperkuat efisiensi, ketepatan proses, dan daya saing perusahaan di pasar yang kian kompetitif.

    Meski telah mencatat berbagai prestasi, Garudafood menyadari bahwa perjalanan menuju perusahaan global masih terus berlanjut. Dalam proses tersebut, perusahaan berkomitmen menjaga tata kelola yang baik (good corporate governance), mengedepankan praktik bisnis berkelanjutan, serta memperkuat kolaborasi dengan mitra lokal maupun internasional.

    “Di balik keberhasilan Garudafood, manusia menjadi elemen utama. Melalui konsep Mindful People, kami berupaya membentuk individu yang tidak hanya kompeten secara profesional, tetapi juga memiliki kesadaran, kepedulian, dan nilai-nilai keberlanjutan,” jelasnya.

    Hardianto menjelaskan bahwa Garudafood mengusung strategi berorientasi konsumen yang dirumuskan melalui prinsip 3B, 3G, dan 3V. Ketiga prinsip ini dirancang saling berkaitan dan menjadi landasan perusahaan untuk menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan. Prinsip 3B meliputi best brand, best value, dan best network, yang menjadi dasar terciptanya pertumbuhan bisnis yang sehat.

    Sementara itu, prinsip 3G memastikan peningkatan (growth) arus kas, laba, dan penjualan. Untuk menjaga keberlanjutan jangka panjang, Garudafood menyeimbangkan prinsip 3B dan 3G dengan prinsip 3V. Prinsip 3V menekankan environment & social value, employee value, dan shareholder value.

    Prestasi dan Komitmen Garudafood terhadap Prinsip Keberlanjutan

    Garudafood meraih sejumlah penghargaan penting berkat kepemimpinan Hardianto. Pada tahun 2024, Garudafood masuk dalam daftar “Fortune Southeast Asia 500” sebagai salah satu perusahaan dengan performa keuangan terbaik di kawasan ASEAN. Garudafood juga dinobatkan oleh Newsweek dan Statista sebagai salah satu perusahaan paling terpercaya di dunia melalui penghargaan “World’s Most Trustworthy Companies”. Pada 2025, Garudafood kembali masuk dalam “Fortune Indonesia 100”, yang mengapresiasi perusahaan dengan pendapatan terbesar di Indonesia.

    Selain menjaga pertumbuhan bisnis, Garudafood konsisten menjalankan tanggung jawab sosial perusahaan melalui program “Sahabat Inspirasiku”. Salah satu wujud nyata program ini adalah penyelenggaraan kuliah umum di berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ruang interaksi antara dunia akademik dan industri, tetapi juga menjadi sarana bagi mahasiswa untuk memperluas wawasan, membangun kesiapan profesional, serta memahami dinamika dunia kerja secara langsung.

    Melalui kuliah umum ini, Garudafood menghadirkan materi yang relevan dengan kebutuhan industri dan dunia kerja masa kini. Para mahasiswa mendapatkan pembekalan berupa pengalaman praktis, inspirasi kepemimpinan, serta perspektif bisnis langsung dari para pemimpin perusahaan nasional.

    Inisiatif ini sekaligus menegaskan komitmen Garudafood dalam mendukung pengembangan pendidikan di Indonesia. Perusahaan berharap kegiatan ini dapat mendorong lahirnya lulusan yang adaptif, inovatif, dan berdaya saing tinggi di tengah tantangan era digital dan disrupsi industri yang terus berkembang.

  • Naik Helikopter ke Bantul, Prabowo Resmikan 5 Infrastruktur Rp1,97 Triliun

    Naik Helikopter ke Bantul, Prabowo Resmikan 5 Infrastruktur Rp1,97 Triliun

    Bisnis.com, SOLO – Presiden Prabowo Subianto bertolak ke Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) usai meresmikan Rumah Sakit (RS) Kardiologi Emirates–Indonesia di Kota Surakarta, pada Rabu (19/11/2025).

    Menurut pantauan Bisnis, orang nomor satu di Indonesia itu bertolak melalui Bandar Udara Adisoemarmo dengan menumpang helikopter pada pukul 11.56 WIB.

    Nantinya, kepala negara akan meresmikan pembangunan dua jembatan, dua underpass, dan satu flyover yang tersebar di empat provinsi, saat melakukan kunjungan kerja di Solo dan DI Yogyakarta.

    Seluruh infrastruktur tersebut dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan total nilai investasi Rp1,97 triliun dan menyerap 10.461 tenaga kerja konstruksi. 

    Peresmian utama berlangsung di Jembatan Kabanaran, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, yang menjadi proyek terbesar dalam paket ini. Harapannya, pembangunan kelima infrastruktur tersebut akan mempercepat mobilitas masyarakat, meningkatkan efisiensi logistik, dan memperkuat konektivitas antardaerah.

    Proyek terbesar yang diresmikan adalah Jembatan Kabanaran di DI Yogyakarta, yang dibangun dengan investasi Rp863,72 miliar selama 579 hari, melibatkan 4.578 pekerja konstruksi.

    Jembatan ini memperkuat konektivitas Jalan Lintas Selatan (JLS), memangkas waktu tempuh hingga 20 menit, sekaligus membuka akses lebih efisien untuk sektor pertanian, logistik, dan pariwisata di wilayah selatan Yogyakarta. Infrastruktur ini diproyeksikan menjadi salah satu simpul penting dalam pertumbuhan ekonomi kawasan selatan Pulau Jawa.

    Di Jawa Tengah, Prabowo bakal meresmikan dua proyek transportasi vital. Pertama, Flyover Canguk di Kota Magelang, yang menelan biaya Rp99,60 miliar dan dibangun selama 395 hari dengan melibatkan 528 tenaga kerja.

    Flyover ini didesain untuk mengurai kemacetan di simpul lalu lintas strategis dan meningkatkan efisiensi biaya operasional kendaraan. Proyek kedua adalah Underpass Joglo di Surakarta, salah satu pembangunan dengan dampak paling signifikan. Dengan biaya Rp312,9 miliar dan masa pengerjaan 390 hari, proyek ini melibatkan 1.658 pekerja.

    Underpass tersebut berhasil memangkas waktu tempuh dari 5,12 menit menjadi hanya 0,6 menit, meningkatkan kecepatan lalu lintas hingga 300%, sekaligus menekan biaya operasional kendaraan hingga Rp3,27 juta per jam. 

    Sementara itu di Kalimantan Barat, pembangunan Jembatan Sungai Sambas Besar kini tuntas setelah dikerjakan selama 1.119 hari atau hampir tiga tahun, dengan investasi Rp479,77 miliar dan penyerapan 2.543 tenaga kerja. Hadirnya jembatan ini sepenuhnya mengubah mobilitas masyarakat, menggantikan waktu tunggu penyeberangan feri sekitar 1 jam menjadi hanya 5 menit. Selain mempercepat perjalanan, jembatan ini memperkokoh konektivitas ke kawasan perbatasan Indonesia–Malaysia. 

    Di Sumatra Utara, pemerintah juga merampungkan Underpass Gatot Subroto, yang menjadi titik strategis untuk arus kendaraan dari dan menuju Kota Medan. Proyek ini dibangun dengan biaya Rp217,83 miliar, pengerjaan selama 463 hari, dan melibatkan 1.154 pekerja konstruksi.

    Underpass tersebut menurunkan waktu tempuh dari 4,25 menit menjadi 1,13 menit sehingga memperlancar pergerakan kendaraan di salah satu simpang tersibuk, yakni Simpang Manhattan, sekaligus mendukung aktivitas ekonomi Kota Medan.

  • Intip 5 Proyek Senilai RP1,97 Triliun di Bantul yang Diresmikan Prabowo

    Intip 5 Proyek Senilai RP1,97 Triliun di Bantul yang Diresmikan Prabowo

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto resmi mengesahkan Pembangunan 2 Jembatan, 2 Underpass dan 1 Flyover di Jembatan Kabanaran Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (19/11/2025).

    Kepala negara meresmikan pembangunan dua jembatan, dua underpass, dan satu flyover yang tersebar di empat provinsi, saat melakukan kunjungan kerja di Solo dan DI Yogyakarta.

    Dalam sambutannya, Kepala negara menyinggung pentingnya fasilitas transportasi untuk menunjang pergerakan warga dan pelaku usaha di daerah-daerah yang sebelumnya sulit dijangkau.

    “Aktivitas ekonomi mempermudah akses kalau tidak ada [fasilitas] ini katanya jauh muter, kasihan. Jadi, kami berharap akan sangat membantu mendorong aktivitas ekonomi dan pariwisata,” katanya kepada wartawan.

    Orang nomor satu di Indonesia itu juga menekankan bahwa pengembangan kawasan tidak hanya berhenti pada pembangunan fisik, tetapi harus melibatkan pemberdayaan warga, khususnya sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

    Dia menyebut telah menerima aspirasi dari Sri Sultan Hamengkubuwono X terkait integrasi kawasan dengan sentra UMKM lokal.

    “Dan kita nanti utamakan nanti Sri Sultan sudah menyampaikan mengharapkan bahwa bisa terintegrasi sehingga UMKM bisa kita bina, bisa kita atur, supaya bisa ada kebersihan fasilitas yang baik sehingga UMKM yang akan mendorong kegiatan pariwisata.”

    Presiden Ke-8 RI itu menambahkan bahwa pengembangan kawasan juga harus memperhatikan identitas dan budaya lokal.

    Dia menyebut ke depan pembangunan fasilitas pendukung pariwisata seperti hotel akan diarahkan agar selaras dengan lanskap dan karakter daerah.

    “Nanti, hotel-hotelnya akan disesuaikan dengan arsitektur kita sendiri yang cocok dengan budaya dan lingkungan kita, ya terima kasih.”

    Sekadar informasi, seluruh infrastruktur tersebut dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan total nilai investasi Rp1,97 triliun dan menyerap 10.461 tenaga kerja konstruksi.

    Peresmian utama berlangsung di Jembatan Kabanaran, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, yang menjadi proyek terbesar dalam paket ini. Harapannya, pembangunan kelima infrastruktur tersebut akan mempercepat mobilitas masyarakat, meningkatkan efisiensi logistik, dan memperkuat konektivitas antardaerah.

    Proyek terbesar yang diresmikan adalah Jembatan Kabanaran di DI Yogyakarta, yang dibangun dengan investasi Rp863,72 miliar selama 579 hari, melibatkan 4.578 pekerja konstruksi.

    Jembatan ini memperkuat konektivitas Jalan Lintas Selatan (JLS), memangkas waktu tempuh hingga 20 menit, sekaligus membuka akses lebih efisien untuk sektor pertanian, logistik, dan pariwisata di wilayah selatan Yogyakarta. Infrastruktur ini diproyeksikan menjadi salah satu simpul penting dalam pertumbuhan ekonomi kawasan selatan Pulau Jawa.

    Di Jawa Tengah, Presiden Ke-8 RI itu meresmikan dua proyek transportasi vital. Yang pertama adalah Flyover Canguk di Kota Magelang, yang menelan biaya Rp99,60 miliar dan dibangun selama 395 hari dengan melibatkan 528 tenaga kerja.

    Flyover ini didesain untuk mengurai kemacetan di simpul lalu lintas strategis dan meningkatkan efisiensi biaya operasional kendaraan. Proyek kedua adalah Underpass Joglo di Surakarta, salah satu pembangunan dengan dampak paling signifikan. Dengan biaya Rp312,9 miliar dan masa pengerjaan 390 hari, proyek ini melibatkan 1.658 pekerja. Underpass tersebut berhasil memangkas waktu tempuh dari 5,12 menit menjadi hanya 0,6 menit, meningkatkan kecepatan lalu lintas hingga 300%, sekaligus menekan biaya operasional kendaraan hingga Rp3,27 juta per jam.

    Sementara itu di Kalimantan Barat, pembangunan Jembatan Sungai Sambas Besar kini tuntas setelah dikerjakan selama 1.119 hari atau hampir tiga tahun, dengan investasi Rp479,77 miliar dan penyerapan 2.543 tenaga kerja. Hadirnya jembatan ini sepenuhnya mengubah mobilitas masyarakat, menggantikan waktu tunggu penyeberangan feri sekitar 1 jam menjadi hanya 5 menit. Selain mempercepat perjalanan, jembatan ini memperkokoh konektivitas ke kawasan perbatasan Indonesia–Malaysia.

    Di Sumatra Utara, pemerintah juga merampungkan Underpass Gatot Subroto, yang menjadi titik strategis untuk arus kendaraan dari dan menuju Kota Medan. Proyek ini dibangun dengan biaya Rp217,83 miliar, pengerjaan selama 463 hari, dan melibatkan 1.154 pekerja konstruksi.

    Underpass tersebut menurunkan waktu tempuh dari 4,25 menit menjadi 1,13 menit, sehingga memperlancar pergerakan kendaraan di salah satu simpang tersibuk, yakni Simpang Manhattan, sekaligus mendukung aktivitas ekonomi Kota Medan.

     

  • Zulhas Tegaskan MBG Perlu Profesi Ahli Gizi

    Zulhas Tegaskan MBG Perlu Profesi Ahli Gizi

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menegaskan program makan bergizi gratis (MBG) memerlukan profesi ahli gizi.

    Hal itu disampaikan Zulhas dalam konferensi pers terkait perkembangan program MBG di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Rabu (19/11/2025).

    “MBG tetap dan harus, wajib, perlu profesi Ahli Gizi dalam penyelenggaraannya [program MBG]. Perlu Ahli Gizi, karena harus diukur nanti,” kata Zulhas.

    Zulhas menambahkan, keterlibatan ahli gizi juga penting dalam edukasi masyarakat terkait makanan tinggi gula. Pasalnya, dia mengungkap tingginya angka penyakit gula di Indonesia, termasuk pada anak-anak, sehingga pengawasan dan edukasi terkait kandungan gula menjadi penting.

    Untuk itu, pemerintah mengajak para ahli gizi yang tergabung di dalam Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) untuk ikut mengawasi makanan di berbagai tempat. 

    “Kami mengajak Ahli Gizi untuk melakukan edukasi terhadap makanan-makanan yang anak-anak kita layak, bagus untuk dikonsumsi dan mana yang perlu dihindari termasuk yang gulanya tinggi itu,” ujarnya.

    Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu juga mendorong Persagi untuk aktif melakukan edukasi di sekolah-sekolah dan tempat MBG, termasuk dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) agar tidak terjadi insiden keracunan pangan.

    “Juga melakukan edukasi terhadap sekolah-sekolah, masyarakat, ini kita semua, agar terhindar dari keracunan itu dan juga makan yang sehat. Selain itu MBG terus-menerus melakukan perbaikan-perbaikan,” imbuhnya.

    Sementara itu, Ketua Umum Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) Doddy Izwardy menyatakan ahli gizi merupakan tenaga yang sangat strategis di dapur SPPG MBG.

    “Karena pemenuhan gizi itu sebenarnya kami Ahli Gizi itu mendapatkan pendidikan dan pelatihan yang cukup mumpuni untuk bagaimana kita bisa melakukan pemenuhan gizi,” jelas Doddy.

    Doddy menjelaskan, tujuan keterlibatan ahli gizi adalah untuk menjaga perilaku makan anak sekolah agar mampu memenuhi kecukupan gizi yang dianjurkan, yakni di kisaran 20–30%.

    Menurut Doddy, gizi seimbang harus memperhatikan komposisi karbohidrat, protein, vitamin, mineral, air, aktivitas fisik, dan pengukuran berat badan. “Sehingga jangan sampai nanti anak-anak yang menerima manfaat dari SPPG ke sekolah-sekolah itu penambahan jadi berat badan, ini akan jadi masalah kesehatan,” terangnya.

    Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Cucun Ahmad Syamsurijal menyebut Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) tidak wajib melibatkan ahli gizi profesional dan dapat dikelola oleh tenaga nonprofesional yang mengikuti pelatihan singkat.

    Pernyataan Cucun menyulut perdebatan setelah ia menyatakan pengawasan gizi dalam SPPG tidak harus dijalankan oleh ahli gizi.

    Menurutnya, tenaga nonprofesional, termasuk lulusan SMA yang diberikan pelatihan singkat, dapat mengambil peran tersebut karena dianggap cukup memahami kebutuhan dasar nutrisi.

    Sikap ini bertolak belakang dengan pendapat banyak ahli dan organisasi profesi yang menilai keberadaan tenaga gizi tidak bisa digeser begitu saja.

    Terlebih, serangkaian kasus keracunan makanan di fasilitas SPPG beberapa waktu terakhir semakin menegaskan bahwa standar kompetensi tidak boleh direduksi.

    Dalam diskursus legislatif, Cucun berargumen standar tenaga gizi dapat berubah mengikuti proses pengambilan keputusan di DPR, termasuk kemungkinan penyesuaian nomenklatur SPPG.