Category: Bisnis.com Ekonomi

  • PM Vietnam Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Tembus 8% pada 2025

    PM Vietnam Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Tembus 8% pada 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Perdana Menteri Vietnam, Pham Minh Chinh, mengatakan pemerintah akan mengupayakan pertumbuhan ekonomi sekitar 8% pada 2025, jauh lebih tinggi dari target parlemen. 

    Mengutip Bloomberg pada Senin (2/12/2024) Majelis Nasional Vietnam menetapkan target pertumbuhan produk domestik bruto sebesar 6,5%-7% untuk 2025. Dalam pernyataan di situs web pemerintah, Chinh mengatakan pihaknya melihat 2025 sebagai tahun percepatan dan akan mengupayakan pertumbuhan sekitar 8%. 

    Dia menuturkan, pemerintah akan memprioritaskan peningkatan pertumbuhan ekonomi sambil mengendalikan inflasi dan memastikan defisit anggaran dan utang publik berada dalam batas yang wajar. 

    Chinh memperkirakan pertumbuhan PDB 2024 di atas 7%, lebih dari target resmi pemerintah sebesar 6,5%, dengan inflasi kurang dari 4%, menurut pernyataan itu.

    Pemerintah memperkirakan nilai total impor dan ekspor barang dan jasa akan mencapai US$807,7 miliar tahun ini, rekor tertinggi.

    Chinh menuturkan, 2025 akan menciptakan momentum untuk tingkat pertumbuhan dua digit pada periode 2026-2030. Dia menuturkan, Vietnam juga akan berusaha keras untuk menyelesaikan proyek infrastruktur besar, termasuk jalan tol sepanjang 3.000 kilometer dan penyelesaian dasar fase awal Bandara Internasional Long Thanh. 

    Pemerintah sebelumnya mengatakan akan secara drastis mendorong pertumbuhan 7% pada 2024 dan berjanji untuk mempercepat pencairan investasi publik, yang jauh di bawah target tahun ini.

    Dalam pernyataan terpisah yang dikeluarkan pemerintah Vietnam, pengeluaran untuk sepuluh bulan pertama 2024 hanya mencapai 52,29% dari investasi yang direncanakan tahun ini. 

    Chinh sebelumnya mengatakan hal ini disebabkan oleh kombinasi faktor, termasuk kurangnya koordinasi antar lembaga pemerintah, dan pejabat yang takut untuk bertanggung jawab atas tindakan mereka.

  • Lima Daerah Alami Deflasi: Sulawesi Barat hingga Papua Pegunungan

    Lima Daerah Alami Deflasi: Sulawesi Barat hingga Papua Pegunungan

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terdapat lima provinsi yang mengelami deflasi indeks harga konsumen atau IHK pada November 2024, sementara 33 provinsi lainnya mengalami inflasi.

    “Sebanyak 33 dari 38 provinsi di Indonesia mengalami inflasi, sedangkan 5 provinsi lainnya deflasi,” ujar Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, Senin (2/12/2024).

    Amalia menyampaikan deflasi terdalam terjadi di Provinsi Sulawesi Barat sebesar 0,17% (month to month/MtM) kemudian diikuti Provinsi Papua Pegunungan yang alami deflasi sebear 0,15%.

    Provinsi lainnya yang alami deflasi, yakni Kalimantan Utara, Papua Barat Daya, dan Sulawesi Tengah yang masing-masing sebesar 0,12%, 0,04%, dan 0,01%.

    Menurut pulau, inflasi di Sumatra tertinggi berada di Sumatra Selatan 0,58% dan terendah di Kepulauan Bangka Belitung 0,01%. Di Jawa, inflasi bulanan tertinggi terjadi di Banten sebesar 0,45% dan terendah di Jawa Barat dan Jawa Timur sebesar 0,24%.

    Kalimantan Selatan mengalami inflasi tertinggi di Pulau Kalimantan sebesar 0,5% MtM, sementara Kaimantan Utara tercatat sebagai deflasi terdalam sebesar 0,12%.

    Untuk Bali Nusa Tenggara, inflasi tertinggi di Nusa Tenggara Barat sebesar 0,56% sementara inflasi terendah di Nusa Tenggara Timur 0,19%.

    Pada wilayah Timur Indonesia, Gorontalo menjadi provinsi dengan inflasi tertinggi sebesar 0,46% MtM) di Sulawesi. Kemudian di Maluku dan Papua, Provinsi Papua mengalami inflasi tertinggi sebesar 1,41%.

    Secara umum, pada November 2024 tingkat inflasi month to month (MtM) November 2024 sebesar 0,3% dan tingkat inflasi year to date (YtD) November 2024 sebesar 1,12%.

    Secara tahunan, terjadi inflasi year on year (YoY) sebesar 1,55% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,33.

    Inflasi tahunan terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,68%, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,20%, serta kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,59%.

    Inflasi dan deflasi di daerah pada November 2024. / dok BPSPerbesar

  • Menko AHY Cari Investor Proyek Giant Sea Wall, Sudah Ada yang Minat?

    Menko AHY Cari Investor Proyek Giant Sea Wall, Sudah Ada yang Minat?

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator (Menko) bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tengah melobi investor lokal maupun asing untuk membangun proyek tanggul laut raksasa atau giant sea wall.

    AHY menyebut, komitmen investor pada proyek giant sea wall itu dibidik dalam rangka menjaga stabilitas Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Mengingat anggaran yang dibutuhkan untuk merealisasikan program itu tidaklah sedikit.

    “Kita mengharapkan hadirnya investasi yang juga cukup berarti dari dalam maupun luar negeri, karena kalau hanya mengandalkan fiskal atau APBN kita tentu tidak cukup karena banyak sekali prioritas lainnya yang juga harus diwujudkan,” tuturnya.

    Sejalan dengan hal itu, AHY mengaku bakal berkoordinasi dengan sejumlah kementerian dan lembaga lain untuk memperbesar peluang tersebut.  

    Saat dikonfirmasi apakah sudah ada sejumlah negara yang sudah menyampaikan minatnya menggarap giant sea wall itu, AHY mengaku belum dapat memberikan informasi lanjutan. Pasalnya, komitmen yang dikantongi saat ini belum terikat secara resmi. 

    “Tentu secara resmi belum ada yang bisa kita jelaskan, tapi pada saatnya karena ini juga bukan hanya urusan Kemenko Infrastruktur atau juga urusan PU tetapi juga dengan lintas stakeholder lainnya dan kami mengundang dunia usaha untuk terlibat dalam proyek-proyek seperti ini ke depan,” pungkasnya. 

    Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memang sempat mengungkap bahwa proyek tanggul laut raksasa atau giant sea wall dan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara masuk ke dalam daftar program strategis era Presiden Prabowo Subianto. 

    Staf Ahli Menteri PU Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan, Endra S. Atmawidjaja menuturkan pembangunan IKN dan giant sea wall itu merupakan dua dari 53 agenda yang dilakukan untuk mendukung program unggulan kementerian dan lembaga lainnya. 

    “Ini yang dimasukkan dalam menu quick win-nya PU 2024-2025. Ada giant sea wall ya, IKN juga masih dalam menu,” tuturnya saat ditemui di Jakarta, Selasa (26/11/2024). 

    Dalam paparan yang dibagikan, saat ini program giant sea wall tengah masuk dalam tahap review desain dan persiapan konstruksi. Di mana, proyek ini diinisiasi untuk mengatasi masalah penurunan muka tanah khususnya di wilayah Pantai Utara Jawa.

    Sementara berdasarkan catatan Bisnis, anggaran yang dibutuhkan untuk membangun giant sea wall dari Bekasi hingga Tangerang saja membutuhkan anggaran mencapai Rp90 triliun.

  • Dari Bawang, Tomat, hingga Emas, Ini Daftar Barang Penyumbang Inflasi November 2024

    Dari Bawang, Tomat, hingga Emas, Ini Daftar Barang Penyumbang Inflasi November 2024

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik atau BPS melaporkan bahwa tingkat inflasi Indonesia pada November 2024 mencapai 0,30% secara bulanan (month to month/MtM), dengan sejumlah komoditas pangan tercatat menjadi penyumbang kenaikan.

    Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan bahwa laju inflasi bulanan itu lebih tinggi dari posisi Oktober 2024, yakni 0,08%. Namun demikian, secara tahunan inflasi November 2024 yang sebesar 1,55% lebih rendah dari posisi Oktober 2024 dengan inflasi 1,71% (year on year/YoY).

    Amalia menjabarkan bahwa kelompok pengeluaran inflasi bulanan terbesar adalah makanan, minuman, dan tembakau yakni sebesar 0,78%. Kelompok itu memberikan andil inflasi 0,11%.

    “Komoditas yang mendorong inflasi adalah bawang merah dan tomat yang masing-masing memberikan andil inflasi sebesar 0,1%,” ujar Amalia dalam rilis berita resmi statistik, Senin (2/11/2024).

    Setelah itu, komoditas lain yang memberikan andil inflasi di antaranya adalah emas perhiasan (0,04%), daging ayam ras dan minyak goreng (masing-masing 0,03%), serta bawang putih, ikan segar, sigaret kretek mesin, tarif angkutan udara, dan kopi bubuk (masing-masing 0,01%).

    Adapun, inflasi tahunan pada November 2024 utamanya didorong oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau yakni sebesar 1,68%. Kelompok itu memberikan andil 0,48% terhadap inflasi secara umum.

    Komoditas dengan andil inflasi terbesar per November 2024 adalah sigaret kretek mesin yakni 0,13%, serta beras dan bawang merah yang masing-masing memberi andil 0,11%.

    “Komoditas lain yang juga memberikan andil inflasi [secara tahunan] ada kopi bubuk, minyak goreng, tomat, bawang putih, dan daging ayam ras,” ujar Amalia.

    Di luar kelompok makanan, minuman, dan tembakau, komoditas lainnya yang memberikan andil signifikan terhadap inflasi November 2024 adalah emas perhiasan dan nasi dengan lauk, yang masing-masing memberi andil 0,36% dan 0,06%.

  • Nilai Tukar Petani November 2024 Naik 0,49%, Paling Tinggi di Bengkulu

    Nilai Tukar Petani November 2024 Naik 0,49%, Paling Tinggi di Bengkulu

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap nilai tukar petani (NTP) mengalami kenaikan sebesar 0,49% secara bulanan (month-to-month/mtm) menjadi 121,29 pada November 2024. Adapun, Bengkulu menjadi provinsi dengan perolehan NTP tertinggi pada periode ini.

    Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan sebanyak 23 provinsi di Indonesia mengalami kenaikan NTP dengan peningkatan tertinggi di Bengkulu sebesar 4,79%.

    “Peningkatan NTP tertinggi di provinsi tersebut [Bengkulu] didorong oleh kenaikan harga komoditas kelapa sawit, karet, tomat, kol atau kubis, dan kakao atau cokelat biji,” kata Amalia dalam Rilis BPS, Senin (2/12/2024).

    Di sisi lain, BPS mencatat terdapat 15 provinsi yang mengalami penurunan NTP, dengan penurunan terdalam terjadi di Gorontalo sebesar 2,64%. Penurunan ini imbas dari merosotnya harga komoditas seperti cabai rawit, jagung, sapi potong, dan gabah.

    Secara keseluruhan, Amalia menyampaikan bahwa kenaikan NTP terjadi lantaran indeks harga yang diterima petani naik 0,86%. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan indeks harga yang dibayar petani sebesar 0,37%.

    Dari sana terungkap komoditas yang dominan memengaruhi kenaikan indeks harga yang diterima petani adalah kelapa sawit, bawang merah, karet, dan tomat sayur.

    Lebih jauh, peningkatan NTP tertinggi terjadi pada subsektor hortikultura yang naik 3,46%. Kenaikan ini terjadi lantaran indeks harga yang diterima petani naik 3,85% lebih besar dibandingkan dengan kenaikan indeks harga yang dibayar petani sebsar 0,38%.

    Sementara itu, komoditas dominan yang mempengaruhi indeks harga yang diterima petani pada subsektor ini di antaranya meliputi bawang merah, tomat, kol kubis, dan jeruk.

    Di sisi lain, BPS juga menyampaikan bahwa penurunan NTP terdalam terjadi pada subsektor tanaman pangan yang turun 1,78%. Imbas indeks harga yang diterima petani turun 1,35%, sedangkan indeks harga yang dibayar petani naik 0,44%.

    Adapun, komoditas yang dominan mempengaruhi penurunan indeks harga yang diterima petani pada subsektor ini adalah gabah, jagung, dan ketela pohon.

    Pada November 2024, BPS juga mengungkap nilai tukar usaha petani (NTUP) mengalami naik 0,8% secara bulanan menjadi 123,77.

    Amalia menjelaskan, kenaikan ini terjadi karena indeks harga yang diterima petani mengalami kenaikan sebesar 0,86% menjadi 146,82. Angkanya lebih tinggi dari indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) yang naik 0,06% menjadi 118,62.

    BPS menjelaskan, komoditas yang dominan mempengaruhi kenaikan indeks BPPBM nasional adalah bibit bawang merah, upah penanaman, benih padi, dan dedak.

    Sementara itu, peningkatan NTUP tertinggi terjadi pada subsektor hortikultura yang naik 3,64% menjadi 116,14. Kenaikan ini terjadi karena indeks harga yang diterima petani naik 3,85% atau lebih tinggi dibandingkan indeks BPPBM yang mengalami kenaikan 0,21%.

    “Komoditas yang dominan mempengaruhi kenaikan indeks BPPBM adalah bibit bawang merah, pupuk kandang, dan upah menuai atau memanen,” jelasnya.

    Sementara itu, penurunan NTUP terdalam terjadi pada subsektor tanaman pangan yang turun 1,41%. Penurunan ini terjadi imbas indeks harga yang diterima petani turun 1,35%, sedangkan indeks BPPBM naik 0,06%.

    Lebih lanjut, Amalian menuturkan komoditas yang dominan mempengaruhi kenaikan indeks BPPBM antara lain upah penanaman, benih padi, upah membajak, dan upah mencangkul.

    Adapun, BPS mencatat sebanyak 25 provinis mengalami kenaikan NTUP dengan pemningkatan tertinggi terjadi di Bengkulu sebesar  5,01%. Di sisi lain, sebanyak 13 provinsi mengalami penurunan NTUP, dengan penurunan terdalam terjadi di Gorontalo, yakni 3,12%.

  • Upah Minimum (UMP) 2025 Naik 6,5%, Daya Beli Bisa Meningkat?

    Upah Minimum (UMP) 2025 Naik 6,5%, Daya Beli Bisa Meningkat?

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto resmi mengumumkan upah minimum nasional pada 2025 mengalami kenaikan sebesar 6,5%.

    Orang nomor satu di Indonesia itu menjelaskan bahwa upah minimum merupakan jaringan pengaman sosial yang sangat penting bagi pekerja yang bekerja di bawah 12 bulan dengan mempertimbangkan kebutuhan hidup layak.

    “Penetapan upah minimum bertujuan untuk meningkatkan daya beli pekerja dengan tetap memperhatikan daya saing usaha,” kata Presiden Prabowo, dikutip dari akun YouTube resmi Sekretariat Presiden pada Senin (2/12/2024).

    Pada kesempatan itu, Prabowo menyatakan bahwa pemerintah akan terus memperjuangkan kesejahteraan buruh. “Kesejahteraan buruh adalah suatu yang sangat penting, kita akan perjuangkan terus perbaikan kesejahteraan mereka,” tuturnya.

    Selain upah minimum nasional, Prabowo juga menyampaikan upah minimum sektoral akan ditetapkan oleh dewan pengupahan provinsi, kota, dan kabupaten. Selanjutnya, ketentuan lebih rinci terkait upah minimum akan diatur oleh Peraturan Menteri Ketenagakerjaan.

    Daya Beli

    Merespons kenaikan upah minimum nasional (UMP) 2025, Sementara itu, Direktur Eksekutif Core Indonesia Mohammad Faisal mengatakan kenaikan rata-rata upah minimum nasional 2025 sebesar 6,5% dinilai belum dipastikan berdampak pada meningkatnya daya beli masyarakat.

    Pasalnya, fakta yang terjadi di lapangan adalah meski pemerintah sudah menaikkan upah nasional, tapi masih ada perusahaan yang tidak patuh melaksanakan aturan ini. Fenomena ini terjadi lantaran sebagian perusahaan tidak mampu menaikkan upah minimum pekerja.

    “Belum tentu, kan tidak semua perusahaan bisa menyesuaikan dengan UMP. Selama ini kan realitanya selalu ada gap compliance terhadap UMP yang ditetapkan,” kata Faisal kepada Bisnis, Jumat (29/11/2024).

    Adapun terkait kenaikan upah pada 2025, Faisal menilai angka yang ditetapkan pemerintah cukup beralasan, dengan pertimbangan berdasarkan rumus UMP lama, yaitu pertumbuhan PDB ditambah inflasi.

    “Prediksi saya tahun ini pertumbuhan PDB 5%, inflasi 1,3 – 1,5% jadi totalnya 6,3-6,5%,” ungkapnya

    Namun tetap saja, Faisal menyebut bahwa penetapan upah ini tetap perlu mempertimbangkan kondisi masing-masing sektor dan masing-masing daerah yang sangat beragam. “Jadi tidak adil juga jika disamaratakan,” imbuhnya.

    Sementara itu, Presiden Asosiasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (Aspirasi) Mirah Sumirat menuturkan kenaikan upah yang diterima pekerja atau buruh hanya berkisar Rp300.000 secara rata-rata dengan UMP 2025 yang naik 6,5%.

    “Kalau dirata-ratakan angka 6,5% hanya sekitar Rp300.000-an [upah buruh naik]. Dan kalau kita sandingkan dengan biaya hidup, kenaikan harga barang, dan daya beli itu masih belum mencukupi,” kata Mirah kepada Bisnis, Jumat (29/11/2024).

    Menurut Mirah, dengan kenaikan UMP 2025 sebesar 6,5% ini keinginan Indonesia untuk menaikkan daya beli masyarakat belum bisa terwujud. Namun, lanjut dia, kenaikan UMP 2025 ini bisa menaikkan daya beli masyarakat jika pemerintah juga menurunkan harga sembilan bahan pokok (sembako), serta memberikan bantuan sosial (bansos) kepada pekerja atau buruh.

    Di sisi lain, Mirah menuturkan, jika pemerintah tidak mampu mengendalikan harga meski upah secara nasional naik, maka biaya transportasi hingga harga barang sembako akan tetap naik.

    “Kalau itu terjadi, maka kenaikan 6,5% itu menjadi tidak berarti apa-apa. Ini di luar bicara tentang rasa syukur, ya, ini bicara tentang realistisnya saja,” ujarnya

  • Jelang Akhir Tahun, Turis Asing Masuk ke Indonesia 11,56 Juta

    Jelang Akhir Tahun, Turis Asing Masuk ke Indonesia 11,56 Juta

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) tertinggi masih didominasi dari Malaysia pada Oktober 2024. Namun, turun 17,22% dibandingkan September 2024.

    Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan wisman asal Malaysia yang masuk ke Indonesia mencapai 194.100 kunjungan, atau mengambil porsi sebesar 16,3% terhadap total kunjungan pada September 2024.

    Meski secara bulanan turun, BPS mencatat wisman Malaysia mengalami kenaikan sebesar 40,05% secara tahunan (year-on-year/yoy). “Kunjungan wisman dari Malaysia mengalami penurunan 17,22% secara bulanan, tetapi meningkat 40,05% secara tahunan,” kata Amalia dalam Rilis BPS, Senin (2/12/2024).

    Amalia menjelaskan, wisman berkebangsaan Malaysia paling banyak masuk ke Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta. Demikian juga dengan wisman berkebangsaan China. Sementara itu, wisman berkembangsaan Australia paling banyak masuk melalui bandara Ngurah Rai, Bali.

    Menyusul Malaysia, BPS juga mencatat kunjungan wisman menurut kebangsaan tertinggi kedua adalah Australia, yakni sekitar 150.500 kunjungan atau mengambil porsi sebesar 12,6%. Serta, wisman asal Singapura sebanyak 106.300 kunjungan atau 8,9% terhadap total kunjungan pada Oktober 2024.

    Pada Oktober 2024, Amalia menyampaikan jumlah kunjungan wisman mencapai 1.193.867 kunjungan, atau turun 6,68% dibandingkan bulan sebelumnya. Kendati demikian, angkanya naik 22,01% dibandingkan Oktober 2023.

    Secara kumulatif, sepanjang Januari—September 2024, BPS mengungkap total kunjungan wisman tembus 11.565.981 kunjungan. Posisinya meningkat 20,45% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

    Meski terus meningkat, kata Amalia, total jumlah kunjungan wisman secara kumulatif hingga Oktober tahun ini masih lebih rendah dibandingkan peridoe yang sama saat sebelum pandemi. Di mana, Januari—September 2019 yang mampu mencapai 13.449.106 kunjungan.

    Jika dilihat dari rata-rata lama tinggal, wisman termasuk pelintas batas menghabiskan waktu sekitar 7,28 malam di Tanah Air pada Oktober 2024.

  • Jumlah Penumpang Pesawat Turun Oktober 2024, Imbas Tiket Mahal?

    Jumlah Penumpang Pesawat Turun Oktober 2024, Imbas Tiket Mahal?

    Bisnis.com, JAKARTA – Jumlah penumpang pesawat baik domestik maupun internasional kompak mengalami penurunan secara bulanan (mtm) pada Oktober 2024. 

    Plt. Kepala BPS Amalia A. Widyasanti mengatakan jumlah penumpang angkutan udara domestik dan internasional mengalami penurunan secara bulanan masing-masing sebesar 1,87% dan 2,22%. 

    “Penurunan jumlah penumpang angkutan udara Oktober 2024 karena memasuki masa low season dan harga tiket pesawat yang masih tinggi,” kata Amalia dalam rilis resmi BPS, Senin (2/12/2024). 

    BPS mencatat selama Oktober 2024, jumlah penumpang angkutan udara domestik mencapai 5,3 juta orang, mengalami penurunan 1,87% dibandingkan dengan bulan sebelumnya. 

    Sepanjang Januari hingga Oktober 2024 (year-to-date), jumlah penumpang domestik mencapai 52,8 juta orang, naik 1,94% dibandingkan periode yang sama tahun 2023 yang tercatat sebanyak 51,8 juta orang.  

    Untuk penumpang internasional, jumlahnya pada Oktober 2024 mencapai 1,7 juta orang, turun 2,22% dibandingkan September 2024. Namun, secara year-to-date, total penumpang internasional mencapai 15,7 juta orang, meningkat signifikan sebesar 22,39% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.  

    Sementara itu, jumlah barang yang diangkut melalui angkutan udara domestik pada Oktober 2024 tercatat sebanyak 55,6 ribu ton, naik 3,73% dibandingkan bulan sebelumnya. 

    Sepanjang Januari–Oktober 2024, jumlah barang yang diangkut mencapai 546,7 ribu ton, meningkat 8,04% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

  • Harga Beras di Tingkat Eceran hingga Grosir Turun pada November 2024

    Harga Beras di Tingkat Eceran hingga Grosir Turun pada November 2024

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat rata-rata harga beras mengalami penurunan di tingkat penggilingan, grosir, hingga eceran secara bulanan (month-to-month/mtm) pada November 2024.

    Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan bahwa rata-rata harga beras di penggilingan mengalami penurunan 1,23% mtm pada November 2024.

    Rata-rata harga beras di penggilingan turun dari semula Rp12.724 per kilogram pada Oktober 2024 menjadi Rp12.567 per kilogram pada November 2024.

    Secara tahunan, rata-rata harga beras di penggilingan pada periode yang sama juga turun sebesar 3,79% year-on-year (yoy).

    Amalia juga menyampaikan, tingkat inflasi beras di pedagang grosir dan eceran turun dibandingkan bulan sebelumnya.

    Di tingkat grosir, Amalia menyampaikan rata-rata harga beras mengalami deflasi sebesar 0,81% mtm. Pada November 2024, rata-rata beras di tingkat grosir dibanderol seharga Rp13.453 per kilogram.

    “Di tingkat grosir [rata-rata harga beras] terjadi deflasi sebesar 0,81% secara mtm. Tetapi secara year-on-year, mengalami inflasi sebesar 0,54%,” kata Amalia dalam Rilis BPS, Senin (2/12/2024).

    Kemudian di tingkat eceran, rata-rata harga beras mengalami deflasi sebesar 0,45% mtm menjadi Rp14.534 pada November 2024. Namun, secara tahunan mengalami inflasi sebesar 2,8%.

    “Sebagai catatan, harga beras yang kami sampaikan ini merupakan rata-rata harga beras yang mencakup berbagai jenis kualitas beras dan juga mencakup seluruh wilayah di Indonesia,” jelasnya.

    Di sisi lain, rata-rata harga gabah kering panen (GKP) turun 1,86% mtm dari Rp6.422 kilogram pada Oktober menjadi menjadi Rp6.303 per kilogram pada November 2024.

    Secara tahunan, harga GKP juga turun 6,18% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp6.718 per kilogram.

    Begitu pula dengan rata-rata harga gabah kering giling (GKG) turun 1,48% mtm dari Rp7.089 per kg pada Oktober 2024 menjadi Rp6.984 per kilogram pada November tahun ini. Secara tahunan juga turun 8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu tembus Rp7.592 per kilogram.

  • Harga Tiket Pesawat Turun 10%, Airlangga: Untuk Pacu Pariwisata Domestik

    Harga Tiket Pesawat Turun 10%, Airlangga: Untuk Pacu Pariwisata Domestik

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyatakan bahwa kebijakan penurunan harga tiket pesawat mencapai 10% bertujuan untuk mendorong sektor pariwisata dalam negeri. 

    Airlangga menyampaikan bahwa penurunan tarif tiket pesawat merupakan sebagai upaya untuk mendorong sektor pariwisata dalam negeri sesuai arahan dari Presiden Prabowo Subianto.

    “Pemerintah sudah putuskan tiket dalam negeri harganya turun 10 persen. Sehingga kita dorong supaya turisme di dalam negeri meningkat,” kata Airlangga dilansir dari Antara, Senin (2/12/2024).

    Lebih lanjut, Airlangga menuturkan bahwa Presiden juga sudah menyampaikan bahwa Indonesia akan membuka penerbangan domestik, misalnya di kawasan ekonomi Tanjung Kalayang di Pulau Bangka Belitung. 

    Dia menyebut apabila tidak ada penerbangan ke destinasi wisata tersebut, wisatawan akan sulit menjangkau destinasi wisata yang ada di wilayah tersebut.

    Dia mengungkapkan, dalam rapat dengan Presiden Prabowo Subianto, pihaknya sudah menyampaikan bahwa Indonesia akan membuka penerbangan regional dengan tujuan agar destinasi turis bisa masuk kembali.

    “Sebagai contoh kawasan ekonomi di Tanjung Kelayang di Pulau Bangka Belitung, itu kalau tidak ada penerbangan sulit bagi turis untuk datang karena dia harus ke Jakarta dulu baru ke Babel [Bangka Belitung] atau ke Palembang dulu baru ke Babel. Padahal secara regional itu turis bisa langsung datang kalau itu penerbangan dibuka,” ucap Airlangga.

    Lebih lanjut, dia menekankan pihaknya menjaga asas kesetaraan dalam industri penerbangan dalam negeri. Apalagi saat ini jumlah pesawat Indonesia hanya di bawah 400 unit. Di sisi lain, permintaan penerbangan domestik dalam negeri meningkat.

    “Karena sebelum Covid-19 jumlah penerbang, jumlah pesawat di Indonesia ini ada 500 unit, tapi setelah Covid-19 kurang di bawah 400 unit. Jadi supply dan demand tidak seimbang,” katanya.

    Apalagi, jumlah turis manca negara mencapai 17 juta, sedangkan warga Indonesia yang keluar negeri mencapai 7,5 juta.

    “Sehingga ini semuanya harus kita jaga dan angka pengungkit yang paling tinggi adalah dari sektor pariwisata. Nah ini yang kita minta untuk quick win yang kita dorong,” imbuh Airlangga.

    Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Elba Damhuri mengatakan bahwa Pemerintah memutuskan untuk menurunkan harga tiket pesawat penerbangan dalam negeri selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 di seluruh bandara yang ada di Indonesia.

    Elba dalam keterangan di Jakarta, Rabu mengatakan bahwa kebijakan terkait penurunan tarif pesawat angkutan udara merupakan arahan langsung Presiden Prabowo Subianto untuk membantu masyarakat dalam rangka mengurangi beban harga tiket pesawat.

    “Kemarin, Presiden Prabowo mengadakan ratas [rapat terbatas] dengan Menteri Perhubungan dan sejumlah Menteri di Istana Merdeka untuk membahas penurunan harga tiket pesawat selama masa Nataru. Hasilnya, Pemerintah sepakat menurunkan harga tiket pesawat untuk penerbangan domestik sebesar 10 persen saat Nataru, di seluruh bandara di Indonesia,” kata Elba.

    Pemberlakuan penyesuaian tarif sendiri akan berlaku selama 16 hari pada masa periode Natal dan Tahun Baru, mulai tanggal 19 Desember 2024 sampai dengan 3 Januari 2025 untuk tiket yang belum terjual.