Category: Bisnis.com Ekonomi

  • Simak Jadwal & Lokasi Contraflow di Jalan Tol saat Nataru

    Simak Jadwal & Lokasi Contraflow di Jalan Tol saat Nataru

    Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Kementerian Perhubungan, dan Korlantas Polri akan memberlakukan sistem lajur pasang surut atau contraflow selama momen libur Nataru 2024/2025.

    Hal tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang Pengaturan Lalu Lintas Jalan Serta Penyeberangan Selama Masa Angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) yang telah ditandatangani pada awal Desember 2024.

    Anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Unsur Masyarakat Tulus Abadi menyampaikan, BPJT akan mengikuti instruksi dan arahan dari Kepolisian RI terkait manajemen pengaturan lalu lintas di jalan tol.

    “…seperti kebijakan buka-tutup TIP/rest area, oneway dan contraflow, ganjil genap di Jalan Tol,” kata Tulus, melansir laman resmi BPJT, Minggu (15/12/2024).

    Adapun sistem contraflow akan diterapkan pada lajur Jakarta – Cikampek dan Jakarta – Bogor – Ciawi. Secara terperinci, untuk lajur Jakarta – Cikampek diatur sebagai berikut:

    Arah Cikampek (KM 47 – KM 70) berlaku pada  21, 24, 26, 27, 28, 29 Desember 2024 masing-masing mulai pukul 06.00 WIB – 10.00 WIB dan berlanjut di 1 Januari 2025 mulai pukul 06.00 WIB – 12.00 WIB.
    Arah Jakarta (KM 70 – KM 47) berlaku pada 26 hingga 28 Desember 2024 mulai pukul 14.00 WIB – 22.00 WIB dan berlanjut pada 29 Desember 2024 pada pukul 12.00 WIB – 24.00 WIB serta 1 Januari 2025 mulai pukul 06.00 WIB – 12.00 WIB.

    Sementara, sistem contraflow pada lajur Jakarta – Bogor – Ciawi diatur sebagai berikut:

    Arah Ciawi (KM 44 – KM 46) berlaku pada 21, 22, 24, 26, 27, 28, dan 29 Desember 2024 mulai pukul 06.00 WIB – 13.00 WIB serta berlanjut pada 1 Januari 2025 mulai pukul 06.00 WIB – 13.00 WIB.
    Arah Jakarta (KM 21 – KM 8) berlaku pada 21, 22, 24, 26, 27, 28, dan 29 Desember 2024 mulai pukul 15.00 WIB – 23.00 WIB serta berlanjut pada 1 Januari 2025 mulai pukul 15.00 WIB – 23.00 WIB.

    Pemerintah dalam SKB itu juga menetapkan bahwa pekerjaan proyek konstruksi di sekitar ruang manfaat jalan tol dihentikan sementara selama masa angkutan Natal dan Tahun Baru 2024/2025, yakni mulai 18 Desember 2024 pukul 00.00 waktu setempat hingga 5 Januari 2025 pukul 24.00 waktu setempat.

    Pengaturan lalu lintas ini dapat dievaluasi waktu berlakunya berdasarkan pertimbangan pihak kepolisian. Apabila terjadi perubahan arus lalu lintas secara situasional dapat dilakukan manajemen operasional berupa diskresi petugas kepolisian.

    Berikut jadwal & lokasi contraflow di jalan tol saat libur Nataru:

    Jakarta – Cikampek

    Arah Cikampek (KM 47 – KM 70): Tanggal 21, 24, 26, 27, 28, 29 Desember 2024 pukul 06.00 WIB – 10.00 WIB; 1 Januari 2025 pukul 06.00 WIB – 12.00 WIB
    Arah Jakarta (KM 70 – KM 47): 26 – 28 Desember 2024 pukul 14.00 WIB – 22.00 WIB; 29 Desember 2024 pukul 12.00 WIB – 24.00 WIB; 1 Januari 2025 mulai pukul 06.00 WIB – 12.00 WIB

    Jakarta – Bogor – Ciawi

    Arah Ciawi (KM 44 – KM 46): 21, 22, 24, 26, 27, 28, dan 29 Desember 2024 pukul 06.00 WIB – 13.00 WIB; 1 Januari 2025 pukul 06.00 WIB – 13.00 WIB 
    Arah Jakarta (KM 21 – KM 8): 21, 22, 24, 26, 27, 28, dan 29 Desember 2024 pukul 15.00 WIB – 23.00 WIB; 1 Januari 2025 pukul 15.00 WIB – 23.00 WIB.

  • Harga Naik: Perusahaan Rokok Elektrik Untung, Industri Konvensional Buntung

    Harga Naik: Perusahaan Rokok Elektrik Untung, Industri Konvensional Buntung

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah akan menaikkan harga jual eceran rokok pada 2025, tetapi tidak dengan tarif cukainya. Akibatnya, perusahaan rokok elektrik diyakini akan untung, sedangkan perusahaan rokok konvensional akan merugi.

    Manajer Riset Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Fajry Akbar menjelaskan kebijakan kenaikan harga jual eceran (HJE) atas produk hasil tembakau terdiri dari beberapa layar berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 97/2024. Beleid terbaru itu membedakan antara rokok konvensional dengan rokok elektrik.

    Masalahnya, menurut Fajry, HJE atas beberapa rokok elektrik yang diterapkan pemerintah masih di bawah harga di tingkat konsumen. Dia mengakui bahwa satu batang rokok lebih murah dibanding satu rokok elektrik sistem tertutup.

    Hanya saja, sambungnya, satu produk rokok elektrik dapat dikonsumsi lebih lama atau jumlah hisapan lebih banyak. Oleh sebab itu, harga rokok konvensional masih lebih mahal dibandingkan dengan rokok elektrik. 

    Selain itu, beban cukai rokok elektrik jauh lebih rendah dibandingkan dengan rokok konvensional. Fajry pun meyakini kenaikan HJE bagi rokok elektrik tanpa adanya kenaikan tarif cukai hanya akan meningkatkan keuntungan perusahaan rokok elektrik. 

    “Dengan begitu akan ada peralihan konsumsi dari rokok konvensional ke rokok elektrik. Kalau ada peralihan, artinya tujuan pengendalian menjadi tidak terpenuhi,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (15/12/2024).

    Jika benar demikian maka terbantahkan alasan pemerintah menaikkan HJE rokok untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Fajry melihat konsumsi produk hasil tembakau tidak akan menurun secara agregat, hanya terjadi peralihan dari rokok konvensional ke rokok elektrik.

    Dia pun menukil dari dari Badan Pusat Statistik, Riset Kesehatan Dasar, dan Survei Kesehatan Nasional yang menunjukkan terjadi kenaikan pengguna rokok elektrik dalam beberapa tahun terakhir pada saat prevalensi perokok menurun.

    “Kebijakan fiskal yang tidak adil hanya akan menyebabkan peralihan konsumsi bukan pengendalian konsumsi. Itulah mengapa, belakangan beberapa seperti Inggris melarang penjualan rokok elektrik per Juni 2025,” ungkap Fajry.

    Lebih lanjut, dia juga meyakini pendapatan kenaikan HJE rokok juga tidak akan berdampak positif ke penerimaan negara. Dia menjelaskan selama ini penerimaan negara dari ‘pajak dosa’ produk hasil tembakau berdasarkan tarif cukai bukan tarif ad-valorem.

    Tarif cukai sendiri dikenakan berdasarkan jumlah atau kuantitas barang tertentu seperti unit, berat, atau volumenya. Sementara itu, tarif ad-valorem dikenakan berdasarkan persentase dari nilai atau harga barang/jasa.

    “Besaran penerimaan [dari produk hasil tembakau] bergantung jumlah yang terjual bukan harga. Sedangkan kenaikan HJE akan menurunkan jumlah produk hasil tembakau yang terjual. Dengan begitu, kenaikan HJE malah akan menurunkan kinerja penerimaan cukai tahun depan,” jelas Fajry.

    Sebagai informasi, sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati resmi menaikkan HJE produk hasil tembakau mulai 1 Januari 2025 melalui PMK No. 97/2024 tentang Tarif Cukai Hasil Tembakau Berupa Sigaret, Cerutu, Rokok Daun atau Klobot, dan Tembakau Iris.

    “Untuk mengendalikan konsumsi hasil tembakau, melindungi industri hasil tembakau yang padat karya yang proses produksinya menggunakan cara lain daripada mesin, dan optimalisasi penerimaan negara,” tulisnya, dikutip pada Jumat (13/12/2024).

    Sri Mulyani menuliskan bahwa peraturan terkait rokok tersebut perlu diubah dan disempurnakan dengan perkembangan dan kebutuhan hukum di bidang tarif cukai hasil tembakau. 

    Pemerintah sebelumnya telah mengumumkan bahwa tidak akan menaikkan tarif cukai hasil tembakau (CHT) yang seharusnya dilakukan penyesuaian pada tahun depan. Sebagai gantinya, pemerintah hanya akan menaikkan HJE sementara tarif cukai produk tembakau tersebut tetap sama.

  • Penerimaan ‘Pajak Dosa’ Diprediksi Turun Akibat Kenaikan Harga Eceran Rokok

    Penerimaan ‘Pajak Dosa’ Diprediksi Turun Akibat Kenaikan Harga Eceran Rokok

    Bisnis.com, JAKARTA — Pengamat pajak meyakini penerimaan negara dari produk hasil tembakau bakal anjlok usai pemerintah menaikkan harga jual eceran rokok pada 2025. Meski demikian, tarif cukai hasil tembakau (CHT) atau cukai rokok tetap naik mulai 2025. 

    Manajer Riset Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Fajry Akbar menjelaskan kenaikan harga jual eceran (HJE) akan lebih dirasakan oleh masyarakat daripada industri dibandingkan kenaikan tarif cukai.

    Alasannya, kenaikan HJE akan dirasakan langsung oleh masyarakat ketika membeli rokok. Sementara itu, jika tarif cukai produk hasil tembakau yang dinaikkan maka pelaku usaha justru cenderung akan mengorbankan keuntungan agar produknya masih bisa dijangkau konsumen.

    Fajry meyakini kenaikan HJE rokok konvensional tidak akan meningkatkan penerimaan negara, bahkan sebaliknya. Dia menjelaskan selama ini ‘pajak dosa’ produk hasil tembakau berdasarkan tarif cukai bukan tarif ad-valotem.

    Tarif cukai sendiri dikenakan berdasarkan jumlah atau kuantitas barang tertentu seperti unit, berat, atau volumenya. Sementara itu, tarif ad-valotem dikenakan berdasarkan persentase dari nilai atau harga barang/jasa.

    “Besaran penerimaan [dari produk hasil tembakau] bergantung jumlah yang terjual, bukan harga. Sedangkan kenaikan HJE akan menurunkan jumlah produk hasil tembakau yang terjual. Dengan begitu, kenaikan HJE malah akan menurunkan kinerja penerimaan cukai tahun depan,” jelas Fajry kepada Bisnis, Minggu (15/12/2024).

    Dia tidak menampik alasan kesehatan masyarakat menjadi salah satu pertimbangan pemerintah menaikkan HJE rokok. Kendati demikian, Fajry tidak yakin konsumsi produk hasil tembakau juga akan menurun.

    Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 97/2024, kebijakan tarif dan HJE atas produk hasil tembakau terdiri dari beberapa layer. Beleid terbaru itu membedakan antara rokok konvensional dengan rokok elektrik.

    Masalahnya, menurut Fajry, HJE atas beberapa rokok elektrik yang diterapkan pemerintah masih di bawah harga di tingkat konsumen. Dia mengaku bahwa satu batang rokok lebih murah dibanding satu rokok elektrik sistem tertutup.

    Hanya saja, sambungnya, satu produk rokok elektrik dapat dikonsumsi lebih lama atau jumlah hisapan lebih banyak. Oleh sebab itu, harga rokok konvensional masih lebih mahal dibandingkan dengan rokok elektrik. 

    Selain itu, beban cukai rokok elektrik jauh lebih rendah dibandingkan dengan rokok konvensional. Fajry pun meyakini kenaikan HJE bagi rokok elektrik tanpa adanya kenaikan tarif cukai hanya akan meningkatkan keuntungan perusahaan rokok elektrik. 

    “Dengan begitu akan ada peralihan konsumsi dari rokok konvensional ke rokok elektrik. Kalau ada peralihan, artinya tujuan pengendalian menjadi tidak terpenuhi,” ujarnya.

    Sebagai informasi, sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati resmi menaikkan HJE produk hasil tembakau mulai 1 Januari 2025 melalui PMK No. 97/2024 tentang Tarif Cukai Hasil Tembakau Berupa Sigaret, Cerutu, Rokok Daun atau Klobot, dan Tembakau Iris.

    “Untuk mengendalikan konsumsi hasil tembakau, melindungi industri hasil tembakau yang padat karya yang proses produksinya menggunakan cara lain daripada mesin, dan optimalisasi penerimaan negara,” tulisnya, dikutip pada Jumat (13/12/2024).

    Sri Mulyani menuliskan bahwa peraturan terkait rokok tersebut perlu diubah dan disempurnakan dengan perkembangan dan kebutuhan hukum di bidang tarif cukai hasil tembakau. 

    Pemerintah sebelumnya telah mengumumkan bahwa tidak akan menaikkan tarif cukai hasil tembakau (CHT) yang seharusnya dilakukan penyesuaian pada tahun depan. Sebagai gantinya, pemerintah hanya akan menaikkan HJE sementara tarif cukai produk tembakau tersebut tetap sama. 

  • Lengkap! Daftar Tarif Jalan Tol Trans Jawa Saat Nataru

    Lengkap! Daftar Tarif Jalan Tol Trans Jawa Saat Nataru

    Bisnis.com, JAKARTA – Operator jalan tol, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. umumkan tarif tol di sepanjang Jalan Tol Trans Jawa khususnya untuk kendaraan Golongan I saat Nataru.

    “Sebelum melakukan perjalanan ke destinasi di sepanjang Jalan Tol Trans Jawa, simak dulu informasi update nih mengenai tarif Jalan Tol Trans Jawa khususnya untuk kendaraan Golongan I nih, Kawan JM!” tulis Jasa Marga melalui akun Instagram resminya, @official.jasamarga, dikutip Minggu (15/12/2024).

    Melansir laman Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), golongan kendaraan bermotor di jalan tol terbagi dalam enam golongan. Hal ini sesuai dengan Keputusan Menteri PU No.370/KPTS/M/2007.

    Secara terperinci, kendaraan golongan I di jalan tol adalah kendaraan pribadi dan bus kecil, seperti sedan, jip, pick up atau truk kecil, dan bus. Golongan II yakni truk dengan dua gandar, dan Golongan III yakni truk dengan tiga gandar.

    Kemudian, Golongan IV di jalan tol adalah kendaraan truk dengan empat gandar, Golongan V truk dengan lima gandar, dan Golongan VI kendaraan bermotor roda dua. Khusus golongan VI, saat ini hanya berlaku untuk Jalan Tol Bali Mandara.

    Melalui unggahannya, Jasa Marga mematok tarif tol sebesar Rp8.500 untuk rute Jakarta-Tangerang, Jakarta-Cikampek Rp27.000, Kanci-Pejagan Rp31.500, dan Pejagan-Pemalang Rp66.000.

    Kemudian, tarif tol Semarang ABC dipatok sebesar Rp5.500, Solo-Ngawi Rp131.000, Surabaya-Mojokerto Rp43.500, Pandaan-Malang Rp35.500, dan Pasuruan (Grati)-Gending Rp52.000.

    Menurut perkiraan Jasa Marga, akumulasi tarif tol untuk Golongan I dari Jakarta (via Jalan Tol Jakarta-Cikampek) ke Cirebon (via GT Kanci) mencapai Rp172.500. Kemudian, akumulasi tarif untuk Jakarta (via Jalan Tol Jakarta-Cikampek) ke Semarang (via GT Kalikangkung) sebesar Rp440.000.

    Selanjutnya, akumulasi tarif tol dari Jakarta (via Jalan Tol Jakarta-Cikampek) ke Yogyakarta (via GT Banyudono) mencapai Rp536.500, sedangkan total tarif tol Jakarta (via Jalan Tol Jakarta-Cikampek) ke Surabaya (via GT Warugunung) sebesar Rp859.500.

    Daftar tarif jalan tol Trans Jawa untuk kendaraan Golongan I:

    1.Jakarta-Tangerang Rp8.500

    2.Tangerang-Merak Rp53.500

    3.Jakarta Outer Ring Road Rp17.000

    4.Jakarta-Cikampek Rp27.000

    5.Cikopo-Palimanan Rp132.000

    6.Palimanan-Kanci Rp13.500

    7.Kanci-Pejagan Rp31.500

    8.Pejagan-Pemalang Rp66.000

    9.Pemalang-Batang Rp53.000

    10.Batang-Semarang (Kalikangkung) Rp111.500

    11.Semarang ABC Rp5.500

    12.Jogja-Solo Rp42.500

    13.Semarang-Solo Rp92.000

    14.Solo-Ngawi Rp131.000

    15.Ngawi-Kertosono Rp98.000

    16.Kertosono-Mojokerto Rp55.000

    17.Surabaya-Mojokerto Rp43.500

    18.Surabaya-Gempol

    Segmen Dupak-Waru Rp6.000
    Segmen Waru-Porong Rp10.000
    Segmen Porong-Gempol Rp9.500

    19.Gempol-Pasuruan (Grati) Rp46.500

    20.Gempol IC-Pandaan Rp14.500

    21.Pasuruan (Grati)-Gending Rp52.000

    22.Pandaan-Malang Rp35.500

  • Wamenkop Harap Koperasi Kaum Syarikat Islam Olah Lahan Eks Tambang untuk Pertanian

    Wamenkop Harap Koperasi Kaum Syarikat Islam Olah Lahan Eks Tambang untuk Pertanian

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Koperasi resmi meluncurkan Koperasi Kaum Syarikat Islam Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Minggu (15/12/2024).

    Koperasi ini diharapkan dapat memanfaatkan potensi ekonomi yang dapat dikembangkan, salah satunya pemanfaatan lahan eks tambang untuk kegiatan pertanian.

    Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono menyampaikan, berdirinya Koperasi Kaum Syarikat Islam di Kaltim diharapkan dapat mengembangkan potensi ekonomi yang ada provinsi tersebut.

    “Di antaranya memanfaatkan lahan eks tambang untuk kegiatan pertanian, khususnya tanaman pangan, hortikultura, peternakan, perikanan, dan sebagainya,” kata Ferry dalam keterangannya, Minggu (15/12/2024).

    Ferry menyebut, Kementerian Koperasi (Kemenkop) akan terus mendampingi, menginkubasi bisnisnya, hingga membantu permodalannya melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM.

    “Kemenkop akan terus mendampingi, menginkubasi bisnisnya, hingga membantu permodalannya melalui LPDB KUMKM,” ujarnya.

    Selain itu, dia mengharapkan Koperasi Kaum Syarikat Islam mendukung dan mensukseskan program-program yang telah disusun pemerintah. 

    Menurutnya, keberhasilan setiap program sangat bergantung pada kekuatan kolaborasi antara pemerintah dengan Gerakan Koperasi, termasuk organisasi masyarakat akan menciptakan dampak yang lebih besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

    Dia menambahkan, hubungan antara Syarikat Islam, ekonomi syariah, dan koperasi, sangat erat kaitannya, karena menekankan keadilan sosial dan kesejahteraan masyarakat yang akan menciptakan landasan yang kuat untuk pembangunan ekonomi.

    “Itu tidak hanya menguntungkan secara finansial, tetapi juga bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan yang berkeadilan dan berkelanjutan,” tuturnya.

    Sementara itu, Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik mempersilahkan Koperasi Kaum Syarikat Islam untuk mengolah potensi lahan yang ada di Kaltim hingga bisa menghasilkan nilai keekonomian bagi masyarakat.

    Apalagi, dia menyebut ada ribuan lahan eks tambang yang terbengkalai di Kaltim. Lahan tersebut dapat dimanfaatkan dan dikembangkan, utamanya untuk memperkuat sektor pertanian di provinsi tersebut.

    “Silakan dimanfaatkan dan dikembangkan koperasi Syarikat Islam, terutama untuk memperkuat sektor pertanian kita,” ucap Akmal Malik.

  • Catat! Pengusaha Wajib Bayar Lembur Pegawai yang Kerja saat Nataru

    Catat! Pengusaha Wajib Bayar Lembur Pegawai yang Kerja saat Nataru

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mewajibkan pengusaha membayar upah kerja lembur untuk karyawan yang bekerja pada saat hari libur nasional atau libur resmi, dalam hal ini libur Natal dan Tahun Baru yang jatuh pada 25 Desember 2024 dan 1 Januari 2025.

    Imbauan tersebut tercantum dalam Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan No. M/6/HK.04/XII/2024 tentang Pelaksanaan Libur Nasional dan Cuti Bersama pada Perusahaan yang diteken Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli tertanggal 6 Desember 2024.

    “Pengusaha yang mempekerjakan pekerja/buruh yang melakukan pekerjaan pada hari libur nasional atau hari libur resmi wajib membayar upah kerja lembur,” tulis Yassierli dalam surat edaran itu, dikutip Minggu (15/12/2024).

    Yassierli dalam beleid itu menuturkan, hari libur nasional merupakan hari libur resmi yang ditetapkan oleh pemerintah. Saat hari libur nasional atau libur resmi, pekerja/buruh tidak wajib untuk bekerja.

    Kendati begitu, pengusaha dapat mempekerjakan karyawannya untuk pekerjaan yang jenis dan sifatnya harus dilaksanakan atau dijalankan secara terus menerus sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.KEP.233/MEN/2003 tentang Jenis dan Sifat Pekerjaan yang Dijalankan Secara Terus Menerus.

    Jenis pekerjaan yang dimaksud yakni pekerjaan di bidang pelayanan jasa kesehatan, pelayanan jasa transportasi, jasa perbaikan alat transportasi, usaha pariwisata, dan jasa pos dan telekomunikasi.

    Kemudian, pekerjaan di bidang penyediaan tenaga listrik, jaringan pelayanan air bersih (PAM), dan penyediaan bahan bakar minyak dan gas bumi, usaha swalayan, pusat perbelanjaan, dan sejenisnya, media massa, pengamanan, lembaga konservasi, serta pekerjaan-pekerjaan yang apabila dihentikan akan mengganggu proses produksi, merusak bahan, dan termasuk pemeliharaan/perbaikan alat produksi.

    Selain itu, Yassierli menyebut bahwa pengusaha dapat mempekerjakan karyawan dalam keadaan tertentu berdasarkan kesepakatan antara pekerja/buruh dengan pengusaha.

    “Dalam keadaan tertentu pengusaha dapat mempekerjakan pekerja/buruh pada hari libur nasional atau hari libur resmi berdasarkan kesepakatan antara pekerja/buruh dengan pengusaha,” tuturnya.

  • Libur Nataru, PHRI Prediksi Okupansi Hotel Tembus 65%

    Libur Nataru, PHRI Prediksi Okupansi Hotel Tembus 65%

    Bisnis.com, JAKARTA – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menargetkan tingkat hunian hotel atau okupansi hotel nasional saat libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) sebesar 65%. 

    Ketua Umum PHRI Hariyadi B. Sukamdani menyampaikan, target itu mengalami peningkatan dibanding periode yang sama tahun lalu yang mencapai 54%.

    “Kalau [okupansi hotel] nasional [saat momen Nataru] kira-kira 65%, kurang lebih naik 10%,” kata Hariyadi kepada Bisnis, dikutip Minggu (15/12/2024).

    Kendati secara rata-rata nasional okupansi hotel pada momen Nataru ditargetkan sebesar 65%, okupansi hotel di daerah-daerah favorit diperkirakan berada di atas 80%.

    Misalnya di daerah Badung, Bali, okupansi hotel diperkirakan mencapai 80%-90% pada periode Nataru. Lalu, di wilayah Yogyakarta dan Bandung diprediksi mencapai 90%.

    Tingkat okupansi hotel selama momen ini sedikit berbeda untuk wilayah Daerah Khusus Jakarta. Hariyadi menyebut, tingkat okupansi hotel di wilayah pinggiran Jakarta kemungkinan hanya sekitar 40%-nan.

    “Kalau Jakarta, yang ramai hanya hotel tertentu,” ujarnya. 

    Sementara itu, adanya kebijakan pemangkasan anggaran perjalanan dinas kementerian/lembaga yang dikeluarkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati beberapa waktu lalu dipastikan tidak akan mengganggu tingkat okupansi hotel pada momen Nataru.

    Menurutnya, dampak dari kebijakan ini baru akan terasa pada awal tahun atau kuartal I/2025.

    “Kalau Nataru nggak ada pengaruh. Kalau yang perjalanan dinas itu nanti pengaruh, terasa nanti di Januari, kuartal pertama,” pungkasnya.

    Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat penghunian kamar (TPK) di hotel bintang pada Desember 2023 mencapai 59,74%, naik 2,84 poin secara tahunan (year on year/YoY), dan mengalami kenaikan 3,02 poin secara bulanan (month to month/M to M).  

    Sejalan dengan TPK hotel Bintang, TPK hotel nonbintang pada Desember 2023 mencapai 28,67%, naik 2,22 poin secara tahunan dan mengalami kenaikan 3,01 poin secara bulanan.  

    Sementara itu, rata-rata lama tamu menginap di hotel berbintang mengalami penurunan sebesar 0,05 poin dibandingkan tahun lalu, yaitu mencapai 1,57 hari. 

    Kemudian, TPK pada Januari 2024 mencapai 46,72%, mengalami kenaikan 1,86 poin dibandingkan Januari 2023. Bila dibandingkan dengan Desember 2023, TPK hotel bintang pada Januari 2024 mengalami penurunan sebesar 13,02 poin. 

    Rata-rata lama menginap tamu hotel bintang di Indonesia pada Januari 2024 mencapai 1,58 hari, turun 0,07 poin dibandingkan Januari 2023, dan mengalami peningkatan sebesar 0,01 poin apabila dibandingkan Desember 2023.  

    Umumnya, rata-rata lama menginap tamu asing lebih tinggi daripada tamu Indonesia. Tercatat rata-rata lama menginap tamu asing sebesar 2,63 hari, sedangkan tamu Indonesia hanya sebesar 1,47 hari.

  • Pasokan Aman, ESDM Proyeksi Konsumsi Listrik Turun 13% Selama Nataru

    Pasokan Aman, ESDM Proyeksi Konsumsi Listrik Turun 13% Selama Nataru

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memproyeksi konsumsi listrik turun 13% selama Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

    Direktur Jenderal Ketenagalistrikan ESDM Jisman Hutajulu mengatakan penurunan konsumsi itu dinilai natural.

    “Secara naturalnya, alaminya, saat nataru itu biasanya turun sekitar 13%, 13% diperkirakan akan turun,” kata Jisman melalui keterangan resmi dikutip Minggu (15/12/2024).

    Dia pun memastikan ketersediaan pasokan listrik untuk Nataru tahun ini aman. Hal tersebut dinyatakan Jisman usai mendapat laporan dari PT PLN (Persero) saat mengunjungi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Teluk Balikpapan Kalimantan Timur, Sabtu (14/12).

    Berdasarkan data PLN, secara umum kondisi kelistrikan sistem Kalimantan 2024 hingga 12 Desember 2024 memiliki beban puncak (BP) sebesar 2.359 MW dengan cadangan 309 MW, daya mampu netto sebesar 2.941 MW, dan kapasitas trafo daya 6.741 MVA.

    Total, sistem Kalimantan memiliki gardu induk sebanyak 96 substation dan jaringan transmisi sepanjang 8.476 kms atau 12.072 towers.

    Menurut Jisman, sistem kelistrikan Kalimantan sendiri terbagi menjadi dua bagian, yaitu sistem khatulistiwa dan sistem interkoneksi.

    Adapun prognosa beban puncak malam 25 Desember 2024 pada sistem khatulistiwa sebesar 479 MW, naik 13% dibandingkan dengan 25 Desember 2023 dan turun 15,68% terhadap hari kerja.

    Sementara, prognosa beban puncak malam 31 Desember 2024 sebesar 516 MWn naik 24% dibandingkan dengan 31 Desember 2023 dan turun 2,79% terhadap hari kerja.

    Pada sistem interkoneksi, prognosa beban puncak malam 25 Desember 2024 sebesar 1.639 MW, naik 13% dibandingkan dengan 25 Desember 2023 dan turun 9,93% terhadap hari kerja.

    Adapun prognosa beban puncak malam 31 Desember 2024 sebesar 1.701 MW, naik 15% dibandingkan dengan 31 Desember 2023 dan turun 0,41% terhadap hari kerja.

  • Okupansi Whoosh Hampir 100% di Masa Libur Sekolah dan Jelang Akhir Tahun

    Okupansi Whoosh Hampir 100% di Masa Libur Sekolah dan Jelang Akhir Tahun

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) mencatat lonjakan okupansi kereta cepat Whoosh mencapai angka 98% pada akhir pekan ini, Minggu (15/12/2024). 

    General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa mengatakan hal ini terjadi seiring masa libur sekolah. Bahkan, kata Eva, untuk jadwal-jadwal tertentu okupansi Whoosh mencapai hingga 100%

    Menurutnya, libur sekolah menjadi salah satu momen di mana masyarakat lebih banyak bepergian, baik untuk berlibur maupun berkumpul dengan keluarga. 

    “Hal ini tercermin dari peningkatan penumpang yang signifikan pada layanan Whoosh terutama di jam dan rute favorit,” ujar Eva melalui keterangan resmi, Minggu (15/12/2024).

    Dia menuturkan, secara keseluruhan, selama periode 13-15 Desember 2024, penjualan tiket mencapai 65 ribu tiket. Khusus untuk keberangkatan Minggu 15 Desember, tiket yang sudah terjual sampai dengan siang ini mencapai 13 ribu tiket. 

    Eva mengatakan jumlah ini masih akan terus berjalan seiring dengan penjualan yang masih terus berlangsung. Adapun jam favorit dari keberangkatan Halim, Jakarta adalah pada Jumat (13/12/2024) sore hingga malam hari serta Sabtu (14/12/2024) pagi hingga sore hari. 

    Sedangkan jam favorit dari Tegalluar Summarecon, Bandung maupun Padalarang adalah Jumat siang hingga malam hari serta Minggu pagi hingga malam hari.

    Eva menyebut liburan sekolah menjadi salah satu periode dengan peningkatan okupansi Whoosh. 

    “Peningkatan jumlah penumpang di masa libur sekolah ini menunjukkan bahwa Whoosh semakin dipercaya oleh masyarakat sebagai solusi perjalanan yang cepat, nyaman, dan efisien,” tutup Eva.

  • Antisipasi Yield US Treasury Tinggi, Bos BI Dorong Sekuritisasi KPR

    Antisipasi Yield US Treasury Tinggi, Bos BI Dorong Sekuritisasi KPR

    Bisnis.com, JAKARTA — Perbankan perlu mengoptimalkan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) guna mengantisipasi kebijakan moneter Amerika Serikat (AS) pada awal periode pemerintahan Presiden terpilih Donald Trump.

    Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo  Perry memperkirakan federal fund rate pada 2025 hanya akan mengalami penurunan dua kali dan suku bunga obligasi pemerintah AS atau yield US Treasury diperkirakan mengalami tren kenaikan. 

    Utamanya, yield US Treasury tenor sampai 10 dengan 30 tahun yang dipicu oleh utang pemerintah AS.

    Perry mengatakan cara yang bakal digunakan BI untuk mengantisipasi kondisi tersebut dengan menjaga stabilitas. Misalnya, dengan melakukan intervensi di pasar guna menjaga nilai tukar rupiah. 

    “Depresiasi rupiah termasuk yang kecil. Tanpa stabilitas, bagaimana kita memacu pertumbuhan?,” ujarnya di acara Seminar Kafegama UGM dengan tema ‘Memacu Pertumbuhan Menuju Indonesia Maju’, Jakarta, Sabtu (14/12/2024).

    Selain itu, Perry mengaku pihaknya agresif dalam menjual instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) guna mencegah pembalikan dana asing atau capital reversal. Untuk diketahui, SRBI adalah instrumen investasi yang diterbitkan BI pada 2023 lalu untuk menarik lebih banyak modal asing ke Indonesia. 

    Selain SRBI, Perry mendorong agar perbankan mengoptimalkan KPR dengan sekuritisasi. Dia mengaku bank sentral siap untuk membantu hal tersebut. Dia menyampaikan hal itu ke Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN Nixon L.P Napitupulu.

    “Kalau pak Nixon punya barang lain, give me, sepanjang itu MBS [mortgage backed securities]. Sepanjang ada ratingnya, lebih baik sekuritas daripada institusi” ungkapnya.

    Perry menuturkan bahwa sekuritisasi KPR itu bisa dilakukan dengan bantuan Asosiasi Pasar Uang dan Valuta Asing Indonesia (Apuvindo). Dia menyebut sekuritisasi KPR itu bisa dilakukan seperti penerbitan SRBI atau underlying SBN. 

    “Yuk kita buat seperti SRBI, sekuritas jangka panjang MBS ya. Terus diterbitkan sekuritas jangka pendek sehingga mutar,” katannya.

    Perry menyatakan optimistis sekuritisasi KPR itu bisa terwujud, apalagi kini BI sudah memiliki Central Counterparty (CCP), atau lembaga yang dibentuk bank sentral untuk mengelola pasar uang dan valuta asing di Indonesia. 

    “Daripada uang kita ngacir ke Amerika. We can do so much karena ini akan terjadi bahwa UST akan tinggi dan long [berkepanjangan]. We have to be creative,” ujarnya.