Category: Bisnis.com Ekonomi

  • Asosiasi Tekstil Harap Satgas PHK Tak Jadi Alat Kriminalisasi Pengusaha

    Asosiasi Tekstil Harap Satgas PHK Tak Jadi Alat Kriminalisasi Pengusaha

    Bisnis.com, JAKARTA — Pengusaha tekstil berharap pembentukan Satuan Tugas Pemutusan Hubungan Kerja (Satgas PHK) nantinya jangan sampai menjadi alat untuk mengkriminalisasi pengusaha.

    Direktur Eksekutif Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Danang Girindrawardana menuturkan, pembentukan Satgas PHK itu adalah bagian dari model resolusi konflik untuk mencegah terjadinya PHK yang masif dan meluas. Menurut Danang, pelaku usaha bisa memahami desakan munculnya Satgas yang akan dibentuk Presiden Prabowo Subianto tersebut. 

    Namun, dia menggarisbawahi bahwa juga perlu dilihat regulasi-regulasi yang sudah ada. Khususnya, regulasi yang diambil dengan melibatkan tripartit antara pekerja, pemerintah, dan pengusaha.

    “Salah satu pemikiran saya yang perlu dikemukakan adalah fungsionalitas dan tujuan satgas ini. Hal ini cukup mengkhawatirkan siapapun pelaku usaha, terutama sektor padat karya,” kata Danang kepada Bisnis, Kamis (1/5/2025). 

    Menurutnya, Satgas PHK bisa saja beralih fungsi dari yang sebelumnya adalah misi pencegahan PHK, menjadi satgas audit finansial perusahaan sehingga tujuannya bergeser menjadi hukuman bagi pengusaha.

    Danang berpendapat, dalam pergeseran fungsi macam ini, maka pengusaha akan menjadi korban dan ketakutan untuk membuka usaha atau memperluas usahanya.

    “Satgas PHK jangan sampai menjadi tools untuk kriminalisasi pengusaha,” kata Danang mengingatkan.

    Selain itu, dia juga mengingatkan jangan sampai peran Satgas PHK tumpang tindih dengan berbagai kelembagaan yang sudah ada.

    Lebih lanjut, Danang mengatakan, pada prinsipnya tidak ada dunia usaha tanpa buruh dan tidak ada buruh tanpa pengusaha. Oleh karena itu, pengusaha dan pekerja adalah dua sisi mata uang. Untuk itu, harus ada saling pengertian dan saling penghormatan.

    Namun, dia mengakui bahwa dalam perjalanannya, hubungan industrial tidak selalu lancar. Sebab, ada kejadian-kejadian yang memicu konflik antara perusahaan dengan pekerja.

    “Bisa saja salah satu unsur itu menjadi penyebab konflik. Contoh kejadian PHK massal di perusahaan sepatu PT Yihong itu ditengarai oleh mogoknya semua pekerja, padahal hanya dipicu oleh konflik kecil beberapa pekerja dengan manajemen,” kata Danang.

    “Ada juga PHK yg diakibatkan oleh kegagalan finansial dari manajemen perusahaan. Misalnya, Yamaha Music atau Sritex karena adanya gugatan kepailitan. Jadi, PHK bisa diakibatkan oleh berbagai macam penyebab,” imbuhnya.

    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memberikan ‘kado’ kepada para buruh bertepatan pada peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day, Kamis (1/5/2025).

    Prabowo memerinci, kado kebijakan itu mencakup pembentukan Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional, pembentukan Satgas PHK, serta dorongan percepatan pengesahan sejumlah undang-undang yang menyentuh langsung kehidupan pekerja.

    “Kami tidak akan membiarkan pekerja di-PHK seenaknya. Bila perlu, negara akan turun tangan,” tegas Prabowo saat menghadiri peringatan Hari Buruh Internasional di Monumen Nasional (Monas) siang ini.

    PHK Meningkat di Awal Tahun 2025

    Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mencatat 18.610 pekerja terkena PHK dalam kurun Januari—Februari 2025.

    Lebih terperinci, jumlah PHK pada Januari 2025 mencapai 3.325 orang. Kemudian, jumlah karyawan yang terkena PHK itu melonjak pada Februari, yakni menjadi 18.610 orang.

    Dengan kata lain, terdapat tambahan PHK sekitar 15.285 orang dari Januari ke Februari. Kemenaker juga mencatat jumlah PHK pada Februari 2025 paling banyak berada di Provinsi Jawa Tengah.

    “Tenaga kerja ter-PHK paling banyak terdapat di Provinsi Jawa Tengah yaitu sekitar 57,37% dari jumlah tenaga kerja ter-PHK yang dilaporkan,” tulis Kemenaker dalam dalam ikhtisar data di situs Satu Data.

    Berdasarkan data Kemenaker, Jumlah PHK di Jawa Tengah mencapai 10.677 orang pada Februari 2025. Ini cukup pesat mengingat pada Januari tidak ada PHK di provinsi tersebut.

    Selanjutnya, jumlah PHK terbanyak pada Februari diikuti oleh Provinsi Riau, yakni 3.530 orang. Jumlah PHK di Riau ini meningkat dibanding Januari yang mencapai 323 orang saja.

    Kemudian, jumlah PHK DKI Jakarta mencapai 2.650 orang pada Februari 2025. Jumlah ini sama dengan PHK pada Januari 2025 di provinsi tersebut.

    Lalu, jumlah PHK di Jawa Timur mencapai 978 orang pada Februari 2025. Angka ini melonjak mengingat tidak ada jumlah PHK di Jawa Timur pada Januari 2025.

    Selanjutnya, jumlah PHK di Provinsi Banten mencapai 411 orang pada Februari 2025. Angka ini juga melonjak dari jumlah PHK pada Januari yang mencapai 149 orang.

  • Hari Buruh Internasional, Kemnaker Sebut Masih Ada 7,48 Juta Pengangguran di Indonesia

    Hari Buruh Internasional, Kemnaker Sebut Masih Ada 7,48 Juta Pengangguran di Indonesia

    Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), Immanuel Ebenezer menyebut hingga saat ini angka pengangguran di Indonesia masih sangat tinggi. Hal itu bakal menjadi perhatian pemerintah ke depan.

    Immanuel yang akrab disapa Noel tersebut menjelaskan bahwa hingga Mei 2025 total pengangguran Indonesia masih ada di level 7,48 juta.

    “Kalau tidak salah 7,48 juta katanya [hingga Mei 2025],” jelasnya saat ditemui di Universitas Pertamina, Kamis (1/5/2025).

    Pada saat yang sama, Noel juga memproyeksi angka pengangguran itu bakal bertambah di tahun ini. Salah satunya didorong oleh kondisi ketidakstabilan ekonomi di tengah dinamika perang tarif.

    “Data itu sebelum [adanya] perang tarif. Mungkin bisa jadi menambah ya usai mencuat perang tarif,” tambahnya.

    Sementara itu, mengacu pada dokumen yang dipublikasikan pada Satu Data Kemenaker, tren PHK pada tahun ini memang menunjukkan peningkatan.

    Pada Februari 2025, total tenaga kerja terdampak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)yang dilaporkan mencapai 3.325 orang. 

    Sementara pada Februari 2025, posisinya meningkat signifikan 4 kali lipat tembus 18.610 orang. Di mana, tenaga kerja ter-PHK paling banyak terdapat di Provinsi Jawa Tengah yaitu sekitar 57,37% dari jumlah tenaga kerja ter-PHK yang dilaporkan.

    Perinciannya, Jumlah PHK di Jawa Tengah mencapai 10.677 orang pada Februari 2025. Selanjutnya, jumlah PHK terbanyak pada Februari diikuti oleh Provinsi Riau, yakni 3.530 orang. Jumlah PHK di Riau ini meningkat dibanding Januari yang mencapai 323 orang saja.

    Kemudian, jumlah PHK DKI Jakarta mencapai 2.650 orang pada Februari 2025. Jumlah ini sama dengan PHK pada Januari 2025 di provinsi tersebut.

  • Respons Kadin soal Wacana Prabowo Bentuk Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional

    Respons Kadin soal Wacana Prabowo Bentuk Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional

    Bisnis.com, JAKARTA — Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia buka suara terkait wacana Presiden Prabowo Subianto yang akan membentuk Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional.

    Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Sarman Simanjorang mengatakan, pelaku usaha menyambut baik ide dan gagasan Kepala Negara RI untuk membentuk Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional.

    “Melalui Dewan Kesejahteraan Buruh ini dapat memberikan masukan kepada pemerintah, serta langkah dan strategis untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja Indonesia,” kata Sarman dalam keterangan tertulis, Kamis (1/5/2025).

    Pasalnya, Sarman menilai kesejahteraan buruh dan pekerja bukan hanya tanggung jawab pengusaha, melainkan juga tanggung jawab negara.

    Selain membentuk Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional, Presiden Prabowo juga akan segera membentuk Satuan Tugas Pemutusan Hubungan Kerja (Satgas PHK) agar tidak ada gelombang PHK yang terjadi di Tanah Air.

    Menurut Sarman, kehadiran Satgas PHK bisa memitigasi dan mengantisipasi agar PHK tidak terjadi di kemudian hari. Meski begitu, Satgas ini dinilai juga harus ada campur tangan pemerintah untuk menjamin keberlangsungan usaha.

    “Karena PHK umumnya merupakan langkah terakhir yang dilakukan pengusaha jika prospek dan kelangsungan usahanya tidak memiliki peluang untuk bertahan dan bangkit,” ungkapnya.

    Sebelumnya, dalam perayaan Hari Buruh Internasional di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Kamis (1/5/2025), Presiden Prabowo Subianto memberikan sejumlah kado kepada para buruh, salah satunya dengan membentuk Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional.

    Prabowo menjelaskan, tugas dari Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional nantinya adalah memberikan nasihat kepada presiden terkait undang-undang (UU) maupun regulasi yang selama ini tidak memihak kepada para buruh.

    “Saya akan membentuk segera Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional yang akan terdiri dari semua tokoh-tokoh pimpinan buruh seluruh Indonesia, dan mereka tugasnya adalah mempelajari keadaan buruh dan memberi nasehat kepada presiden mana UU yang enggak beres dan enggak melindungi beres, mana regulasi yang enggak benar dan segera akan kita perbaiki,” ujar Prabowo dalam sambutannya.

    Tak tanggung-tanggung, Presiden Prabowo juga menyatakan akan menghapus sistem outsourcing dalam waktu dekat. Namun, penghapusan ini tidak bisa dilakukan secara tergesa-gesa lantaran harus tetap menjaga kepentingan para investor.

    “Saya juga akan meminta Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional bagaimana caranya secepat-cepatnya menghapus outsourcing tapi kita juga harus realistis kita juga harus menjaga kepentingan para investor,” katanya.

    Sebab, lanjut dia, jika para investor enggan menanamkan investasi di Tanah Air. Alhasil, tidak ada pabrik yang dibangun di Indonesia, yang dapat menyerap tenaga kerja. 

  • Buntut Defisit Gas, Pengamat Soroti Potensi Kenaikan Harga

    Buntut Defisit Gas, Pengamat Soroti Potensi Kenaikan Harga

    Bisnis.com, JAKARTA — Pengamat minyak dan gas bumi (migas) menyoroti potensi kenaikan harga imbas potensi defisit gas di Indonesia untuk beberapa tahun ke depan.

    Adapun potensi kekurangan gas itu pertama kali diungkapkan oleh PT PGN (Persero) Tbk (PGAS). Potensi kekurangan pasokan gas ini khususnya terjadi wilayah Jawa Barat hingga Sumatra bagian utara mulai 2025 sampai 2035 mendatang.

    Bahkan, penurunan pasokan itu akan terjadi lebih dalam mulai 2028. Ini khususnya untuk wilayah Sumatra Utara. Wilayah ini bisa kekurangan gas hingga 96 juta kaki kubik standar per hari (MMscfd).

    Praktisi Migas Hadi Ismoyo menilai, harga gas pun berpotensi naik imbas defisit tersebut. Sebab, defisit terjadi saat demand di dalam negeri tinggi.

    “Karena defisit pasokan sementara demand naik, maka harga gas akan semakin tinggi,” kata Hadi kepada Bisnis, Kamis (1/5/2025).

    Mantan Sekjen Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) itu berpendapat, potensi defisit gas di Jawa Barat bisa terjadi karena menurunya pasokan gas dari Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) PT Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra (PHE OSES) dan PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ).

    Kedua WKP itu selama ini menjadi tulang punggung pasokan di Jawa Barat. 

    Hadi pun menyebut pasokan dari lapangan-lapangan migas di kedua blok tersebut sudah mulai sekitar tahun 1980-an. Lapangan tersebut sudah mengalami natural declining.

    Sementara, penemuan baru dari hasil eksplorasi tidak signifikan. Di sisi lain, kebutuhan gas semakin naik. 

    “Demikian juga defisit gas di Sumatra bagian utara dan Aceh. Lapangan Gas Arun sudah lama declining dan tidak mampu memberikan pasokan kepada industri di Aceh dan Sumatera Utara,” imbuh Hadi.

    Dia menuturkan, untuk sistem jaringan gas di Jawa Barat, sebenarnya sudah ada antisipasi gas dari Floating Storage and Regasification Unit (FSRU) di Teluk Jakarta yang dikelola Nusantara Regas FSRU. 

    Dengan fasilitas itu, gas dalam bentuk LNG yang berasal dari Bontang dan Tangguh di regasifikasi di tempat tersebut. Oleh karena itu, Hadi menilai seharusnya hal ini bisa dibuat open akses untuk sistem jaringan pipa gas Jawa Barat.

    Demikian juga ada FSRU di Arun yang terhubung dengan Jaringan Gas Arun Aceh-Belawan di Sumatra Utara.

    “Namun, kedua sistem tersebut karena menggunakan LNG harganya tentu lebih mahal, namun pasokan seharusnya tersedia karena gas di Bontang dan Tangguh masih cukup,” tutur Hadi.

    Hadi pun mengingatkan pemerintah untuk memastikan jaringan pipa gas Arun-Belawan terkoneksi dengan baik. Dengan begitu, distribusi gas bisa lebih optimal. 

    Selain itu, jika diperlukan, pemerintah bisa membangun kembali jaringan gas Belawan-Kawasan Industri Sei Mangkei. Selanjutnya, jaringan gas itu dilanjutkan dari Sei Mangkei-Dumai. 

    “Danantara bisa involve di pembangunan jaringan gas ini, untuk kepentingan rakyat dan industri,” sambung Hadi.

    Menurutnya, hal yang sama juga bisa dilakukan untuk interkoneksi jaringan pipa gas di Jawa. Hadi mengingatkan pemerintah bisa memastikan FSRU Nusantara Regas terkoneksi dengan jaringan pipa gas di Jawa Barat. 

    “Selanjutnya Cisem II harus segera di bangun untuk memastikan jaringan pipa Trans Java Gresik-Cirebon tersambung. Sehingga jika ada kelebihan pasok di Jatim bisa ke Jabar,” ucap Hadi.

    Sebelumnya, Direktur Utama PT PGN (Persero) Tbk. Arief S Handoko mengungkapkan pasokan gas di wilayah Jawa Barat hingga Sumatra bagian utara berpotensi defisit mulai 2025 sampai 2035 mendatang.

    Khususnya untuk wilayah Sumatra Utara, wilayah ini bisa kekurangan gas hingga 96 MMscfd. Arief juga mengungkapkan kondisi kekurangan pasokan gas bakal merambah ke wilayah lain mulai 2035. Wilayah itu seperti Sumatra bagian selatan dan tengah hingga Jawa bagian barat serta Lampung.

    “Profil gas balance PGN periode 2025 sampai 2035 mengalami tren penurunan. Di sini yang akan sedikit lebih mengkhawatirkan di mana sejak 2025 short dari gas balance kita, dari 2025 sampai ke 2035 itu shortage-nya semakin membesar sampai minus 513 [MMscfd],” dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi XII DPR RI, Senin (28/4/2025).

    Menurutnya, penurunan pasokan gas itu terjadi lantaran penurunan produksi blok migas secara alami dan belum ditemukannya sumber gas baru. 

    “Ini dipengaruhi atau disebabkan utamanya karena penurunan natural atau natural declining dari pemasok yang belum dapat diimbangi dengan temuan cadangan dan produksi dari lapangan gas bumi baru,” katanya. 

  • Bauksit & Feronikel Antam Tak Laku Imbas Aturan Baru Harga Patokan Mineral

    Bauksit & Feronikel Antam Tak Laku Imbas Aturan Baru Harga Patokan Mineral

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam tidak bisa menjual bauksit tercuci (washed bauxite) sejak 1 April 2025. Hal ini tak lepas dari kebijakan pemerintah yang mengatur harga penjualan bauksit dengan mengacu harga patokan mineral (HPM).

    Adapun, kebijakan yang dimaksud adalah Keputusan Menteri (Kepmen) Menteri ESDM Nomor 72.K/MB.01/MEM.B/2025 tentang Pedoman Penetapan Harga Patokan untuk Penjualan Komoditas Mineral Logam dan Batu Bara.

    Beleid yang berlaku mulai 1 Maret 2025 itu mengatur mengenai kewajiban bagi pemegang IUP/IUPK tahap kegiatan operasi produksi, pemegang IUPK sebagai kelanjutan operasi kontrak/perjanjian termasuk pemegang kontrak karya dan pemegang PKP2B, melakukan penjualan mineral logam dan batu bara yang diproduksi sesuai HPM atau harga patokan batu bara (HPB). 

    HPB yang dihitung menggunakan harga acuan batu bara (HBA), menjadi harga batas bawah penjualan batu bara. Demikian pula dengan HPM menjadi harga batas bawah penjualan mineral logam.

    Direktur Utama Antam Nico Kanter mengatakan, kebijakan baru itu membuat produk bauksit Antam tak laku. Sebab, tidak ada pembeli yang berani membayar dengan harga sesuai HPM.

    “Sejak 1 April kami sudah berhentikan penjualan. Karena kami coba [menjual] kepada buyer, tidak ada buyer atau smelter yang ada untuk membeli dengan harga HPM. Karena ini membuat mereka rugi,” tutur Nico dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi XII DPR RI, dikutip dari siaran YouTube Komisi XII DPR, Kamis (1/5/2025).

    Nico menyebut, HPM terlalu tinggi bagi para buyer. Padahal sebelum ada aturan tersebut, transaksi dengan buyer bisa dilakukan secara kesepakatan bersama atau business to business (B2B).

    Dia pun mengatakan, tingginya HPM berisiko merugikan smelter alumina dalam negeri yang menggunakan bauksit sebagai bahan baku utama. Pasalnya, hal ini membuat sejumlah smelter menahan pembelian karena dinilai tidak ekonomis.

    Di sisi lain, kebijakan dalam Kepmen ESDM Nomor 72 Tahun 2025 juga berpotensi membuat negara rugi. Sebab, dengan perusahaan tak melakukan penjualan, negara tidak menerima pemasukan royalti.

    “HPM ini terlalu tinggi harganya. Oleh karena itu, kami setop tidak ada pembelian dan tidak ada pembayaran royalti apa-apa kepada negara,” kata Nico.

    Tak hanya bauksit, Nico juga menyebut pihaknya saat ini belum bisa menjual olahan nikel jenis feronikel (FeNi) karena tidak adanya pembeli buntut aturan baru itu.

    “Selain bauksit, yang juga terdampak dari HPM ini adalah bisnis smelter Antam khususnya feronikel. Sejak 1 April, kami sama sekali tidak ada penjualan karena tidak ada buyer yang mau membeli dengan patokan harga minimal HPM,” ungkapnya.

    Sebelumnya, Menteri ESDM bahlil Lahadalia mengatakan, Kepmen Menteri ESDM Nomor 72.K/MB.01/MEM.B/2025 itu merupakan upaya pemerintah untuk menjaga stabilitas harga penjualan komoditas mineral logam dan batu bara di pasar global maupun dalam negeri.

    Bahlil menginginkan agar eksportir batu bara menggunakan HBA sebagai acuan transaksi ekspor. Hal ini lantaran penjualan ekspor batu bara Indonesia masih menggunakan harga acuan yang disepakati dengan pembeli dari negara lain. 

    Menurutnya, hal ini cukup merugikan. Sebab, terkadang batu bara Indonesia dihargai lebih murah dibandingkan negara lain. 

    “Nah, kita ini kan harus punya ide independensi, harus punya nasionalisme. Jangan harga batu bara kita ditentukan oleh orang lain harganya rendah. Aku enggak mau itu,” kata Bahlil di Kantor Kementerian ESDM, Rabu (26/2/2025).

    Oleh karena itu, dia pun menilai menjadikan HBA sebagai acuan ekspor merupakan keniscayaan. Dengan begitu, harga jual batu bara Indonesia di pasar internasional lebih menguntungkan.

    Alhasil, penetapan harga mineral acuan (HMA) dan HBA pun kini akan dilakukan dua kali dalam 1 bulan, yakni setiap tanggal 1 dan 15. Sebelumnya, penetapan HMA dan HBA dilakukan 1 bulan sekali.

  • Pengusaha Turut Sampaikan 8 Tuntutan & Harapan di Hari Buruh 2025

    Pengusaha Turut Sampaikan 8 Tuntutan & Harapan di Hari Buruh 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta agar para buruh/pekerja meningkatkan kinerja di tempat kerja masing-masing. Permintaan ini disampaikan bertepatan dengan momentum perayaan Hari Buruh Internasional 2025 (May Day 2025).

    Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Sarman Simanjorang mengatakan, pengusaha juga mempunyai delapan tuntutan dan harapan kepada seluruh buruh dan pekerja di Indonesia, seiring dengan peringatan Hari Buruh 2025.

    “… antara lain para buruh dan pekerja agar semakin meningkatkan produktivitas di tempat kerja masing-masing,” kata Sarman dalam keterangan tertulis, Kamis (1/5/2025).

    Sarman mengatakan, pengusaha juga meminta agar buruh/pekerja dapat meningkatkan skill, keahlian, dan kompetensi, serta menjaga selalu hubungan industrial yang harmonis dan kondusif.

    “Mari kita jadikan momentum hari buruh ini menjaga dan meningkatkan hubungan industrial yang semakin harmonis dan kondusif untuk kemajuan perekonomian Indonesia,” ujarnya.

    Sarman menambahkan, pengusaha turut berharap agar buruh/pekerja mampu meningkatkan disiplin dan semangat kerja, menghormati dan menjalankan peraturan perusahaan dan perjanjian kerja bersama (PKB).

    Di samping itu, Kadin berharap buruh dapat mengedepankan prinsip musyawarah dan mufakat dalam mennyelesaikan permasalahan ketenagakerjaan di lingkungan masing-masing.

    Selain itu, Kadin juga menyinggung terkait revisi Undang-Undang Ketenagakerjaan. Menurutnya, perlu adanya prinsip kepentingan bersama pengusaha dan pekerja dalam perumusan revisi UU Ketenagakerjaan. Pengusaha juga berharap agar buruh menjaga usaha dan investasi yang kondusif untuk masa depan ekonomi Indonesia.

    Di sisi lain, dia juga menyebut kehadiran Presiden Prabowo Subianto di tengah perayaan May Day 2025 di Monumen Nasional (Monas) pada hari ini bisa menjadi pemantik para buruh/pekerja untuk dapat semakin meningkatkan kompetensi.

    “Pengusaha memberikan apresiasi yang tinggi atas kehadiran Presiden Prabowo dan sejumlah pejabat tinggi pada peringatan Hari Buruh tahun ini yang dipusatkan di Lapangan Monas, Jakarta,” tuturnya.

    Menurut Sarman, kehadiran presiden dapat menyemangati para pekerja Indonesia untuk semakin meningkatkan skill, keahlian, dan kompetensi sesuai dengan harapan pelaku usaha.

  • Harga BBM di SPBU Pertamina, Shell, BP & Vivo Kompak Turun per 1 Mei 2025

    Harga BBM di SPBU Pertamina, Shell, BP & Vivo Kompak Turun per 1 Mei 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Harga bahan bakar minyak (BBM) di stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) Pertamina, Shell, BP AKR, dan Vivo kompak turun pada Kamis (1/5/2025).

    Harga BBM nonsubsidi umumnya berubah setiap bulannya. Per 1 Mei 2025, seluruh SPBU kompak menurunkan harga BBM. Sementara itu, harga BBM subsidi seperti Pertalite (RON 90) dan solar tidak berubah.

    Lebih terperinci, harga Pertamax (RON 92) kini dipatok Rp12.400 per liter. Harga ini turun dibanding bulan sebelumnya, yakni Rp12.500 per liter.

    Selanjutnya, harga Pertamax Turbo (RON 98) dipatok Rp13.300 per liter pada 1 Mei ini. Ini turun dibanding bulan sebelumnya yang senilai Rp13.500 per liter.

    Kemudian, harga Pertamax Green (RON 95) kini ditetapkan senilai Rp13.150 per liter. Harga itu pun turun dibanding April yang senilai Rp13.250 per liter.

    Berikutnya, harga Dexlite (CN 51) juga turun dari Rp13.600 menjadi Rp13.350 per liter, sedangkan harga Pertamina Dex (CN 53) turun dari Rp13.900 menjadi Rp13.750 per liter.

    Sementara itu, untuk harga BBM subsidi jenis Pertalite (RON 90) tetap Rp10.000 per liter dan solar subsidi Rp6.800 per liter.

    Senada, harga BBM di SPBU Shell juga turun untuk semua jenis produk. Harga Shell Super turun dari Rp12.920 menjadi Rp12.730 per liter pada 1 Mei 2025. Lalu, harga Shell V-Power turun dari Rp13.370 menjadi Rp13.170 per liter.

    Harga Shell V-Power Diesel juga kini dipatok Rp13.810 per liter. Harga tersebut turun dibanding bulan sebelumnya, yakni Rp14.060 per liter. Untuk harga Shell V-Power Nitro+ turun dari Rp13.550 menjadi Rp13.360 per liter.

    Menyusul Pertamina dan Shell, harga BBM di SPBU BP juga kompak turun. Tercatat, harga BP Ultimate kini dipatok Rp13.170 per liter. Ini turun dibanding bulan sebelumnya yang senilai Rp13.370 per liter.

    Lalu, harga BP 92 turun dari Rp12.800 menjadi Rp12.600 per liter dan BP Ultimate Diesel turun dari Rp14.060 menjadi Rp13.810 per liter.

    Tak ketinggalan, harga BBM di SPBU Vivo pun kompak turun pada 1 Mei 2025 ini. Perinciannya, harga Revvo 90 kini dipatok Rp12.650 per liter, turun dibanding April yang senilai Rp12.700 per liter.

    Kemudian, harga Revvo 92 turun dari Rp12.920 menjadi Rp12.730 per liter, Revvo 95 turun dari Rp13.370 menjadi Rp13.170 per liter, dan Diesel Primus Plus turun dari Rp14.060 menjadi Rp13.810 per liter.

    Berikut daftar harga BBM Pertamina, Shell, BP, hingga Vivo per 1 Mei 2025:

    1. SPBU Pertamina

    – Pertalite (RON 90): Rp10.000 per liter

    – Solar Subsidi: Rp6.800 per liter

    – Pertamax (RON 92): Rp12.400 per liter

    – Pertamax Green (RON 95): Rp13.150  per liter

    – Pertamax Turbo (RON 98): Rp13.300 per liter

    – Dexlite (CN 51): Rp13.350 per liter

    – Pertamina Dex (CN 53): Rp13.750 per liter

    2. SPBU Shell

    – Shell Super: Rp12.730 per liter

    – Shell V-Power: Rp13.170 per liter

    – Shell V-Power Diesel: Rp13.810 per liter

    – Shell V-Power Nitro+: Rp13.360 per liter

    3. SPBU BP

    – BP Ultimate: 13.170 per liter

    – BP 92: Rp12.600 per liter

    – BP Ultimate Diesel: Rp13.810 per liter

    4. SPBU Vivo

    – Revvo 90: Rp12.650 per liter

    – Revvo 92: Rp12.730 per liter

    – Revvo 95: Rp13.170 per liter

    – Diesel Primus Plus: Rp13.810 per liter

  • Buruh Sampaikan Tuntutan di Hadapan Prabowo: Minta Omnibus Law Dihapus

    Buruh Sampaikan Tuntutan di Hadapan Prabowo: Minta Omnibus Law Dihapus

    Bisnis.com, JAKARTA — Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) meminta agar pemerintah segera menghapus metode omnibus law di Undang-Undang Cipta Kerja dan mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Ketenagakerjaan yang baru.

    Hal itu disampaikan Presiden KSPI Said Iqbal di hadapan Presiden Prabowo Subianto dalam peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day 2025 di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Kamis (1/5/2025).

    Said meminta agar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto untuk tidak memasukkan omnibus law ke dalam RUU Ketenagakerjaan yang baru.

    Dia juga meminta Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad untuk mengawal proses penyusunan RUU Ketenagakerjaan yang baru.

    “[Tuntutan] yang keempat, sahkan RUU Ketenagakerjaan yang baru. Pak Menko [Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto], sebaiknya yang aroma-aroma omnibus law dibuang saja di dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan yang baru, Pak Dasco [Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad] nanti akan mengawal,” kata Said dalam peringatan Hari Buruh Mayday 2025 di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Kamis (1/5/2025).

    Lebih lanjut, dia juga meminta agar Ketua DPR Puan Maharani agar pemerintah tidak lagi memasukkan omnibus law ke dalam RUU Ketenagakerjaan yang baru.

    “Ibu Puan [Ketua DPR Puan Maharani], mohon izin agar omnibus law tidak ada aroma,” imbuhnya.

    Selain itu, para buruh/pekerja juga menuntut agar Presiden Prabowo Subianto segera mengesahkan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT). Pasalnya, RUU PPRT sudah 20 tahun tidak disahkan.

    “Kali mendapat informasi dari Pak Dasco, Ibu Puan dan jajaran pimpinan, tolong sahkan rancangan Perlindungan Pekerjaan Rumah Tangga,” tuturnya.

    “Jangan seperti budak, Pak. Ada yang disetrika, ada yang tidur dengan kandang anjing, Pak, rakyat Bapak. Ada yang dikasih makanan kucing dan mereka mengalami penderitaan, bukan di luar negeri tapi di dalam negeri, sahkan RUU PPRT,”

    Di samping itu, dia juga menuntut agar Presiden Prabowo segera memberantas korupsi dengan mengesahkan RUU Perampasan Aset.

    Said menambahkan, buruh juga menuntut agar pemerintah untuk menghapus sistem kerja outsourcing. Untuk diketahui, outsourcing adalah menyerahkan pekerjaan tertentu kepada mitra eksternal.

    “Kami tahu, Bapak [Presiden Prabowo] sangat peduli untuk melakukan menghapus outsourcing. Modern slavery, perbudakan modern,” imbuhnya.

    Adapun, para buruh juga menuntut akan adanya Satuan Tugas pemutusan hubungan kerja (Satgas PHK). Dia pun meminta semua pihak mendukung Kepala Negara RI untuk menyelamatkan ekonomi Indonesia.

    “…bergerak bersama, the great Indonesia, the first Indonesia. Bukan hanya Amerika, Indonesia pun negara yang besar, negara yang pertama, yang harus kita perjuangkan bersama-sama dengan Bapak Presiden,” tutupnya.

  • Maruarar Akui Belum Ada Investasi Program 3 Juta Rumah yang Terealisasi

    Maruarar Akui Belum Ada Investasi Program 3 Juta Rumah yang Terealisasi

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) buka-bukaan menyebut belum ada investasi pada Program 3 Juta Rumah yang terealisasi hingga saat ini.

    Dia mengaku, meskipun telah mengantongi komitmen investasi dari sejumlah negara, belum ada satupun investasi yang konkret bakal mendukung pembangunan Program 3 Juta Rumah.

    “Kami harus bekerja juga, mencari investasi. Kalau [ditanya] belum ada yang berhasil Pak? Saya akui, belum ada yang berhasil. Jadi belum ada yang berhasil, konkret belum, itu kalau mau jujur apa adanya,” tegasnya dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR RI, Rabu (30/4/2025).

    Namun demikian, Maruarar berkomitmen untuk mendorong realisasi investasi dalam waktu dekat.

    Dia juga menegaskan bakal terus mencari peluang investasi dari sejumlah negara. Terakhir, dia mengaku bakal terus melobi Qatar untuk dapat merealisasikan komitmen investasinya dalam waktu dekat.

    “Kita berusaha Pak. Tapi maaf, mungkin belum sesuai. Saya mau menyampaikan bahwa kami tetap optimistis sebagai anak buahnya presiden,” tambahnya.

    Sebelumnya, Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah juga sempat mengaku bahwa Program 3 Juta Rumah belum akan bisa terealisasi optimal pada tahun pertama Presiden Prabowo Subianto menjabat.

    Fahri menjelaskan, anggaran menjadi faktor utama yang masih mengganjal. Pasalnya, pagu anggaran Kementerian PKP saat ini masih dibentuk oleh masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

    “Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2025 adalah APBN yang disusun pada masa Pak Jokowi. APBN 2026 nanti pidato Nota Keuangannya baru 16 Agustus 2025 itu baru akan mencakup [anggaran untuk program perumahan] secara komprehensif,” kata Fahri saat ditemui di Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Selasa (29/4/2025). 

    Karena keterbatasan anggaran itu, Fahri menyebut pada tahun ini pihaknya masih menjalankan program perumahan existing seperti fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP).

  • Dulu Terbatas, Kini Pulau Parit Bisa Nikmati Listrik PLN 24 Jam

    Dulu Terbatas, Kini Pulau Parit Bisa Nikmati Listrik PLN 24 Jam

    Bisnis.com, KARIMUN – PT PLN (Persero) melalui Unit Induk Distribusi (UID) Riau dan Kepulauan Riau sukses menghadirkan listrik andal 24 jam nonstop untuk 769 keluarga di dua desa di Pulau Parit, Kecamatan Selat Gelam, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau. Upaya ini selaras dengan komitmen perseroan dalam mewujudkan keadilan energi di seluruh Tanah Air.

    Salah satu warga Desa Parit, Suprihatin, yang sehari-hari merupakan ibu rumah tangga dan pemilik warung makan tak mampu menyembunyikan rasa harunya. Kini dirinya bisa berjualan dan beraktivitas dengan nyaman setelah sebelumnya listrik di desanya hanya menyala 14 jam setiap hari.

    “Dulu kalau mau masak nasi harus cepat-cepat sebelum listrik padam. Kulkas pun hanya di malam hari saja dan aktivitas di siang hari sangat terbatas. Tapi sekarang listrik sudah menyala 24 jam. Kami sangat senang bisa beraktivitas lebih leluasa. Terima kasih Bapak Gubernur, Bupati, dan PLN,” ujar Suprihatin.

    Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad menyampaikan apresiasinya kepada PLN atas peningkatan jam nyala layanan listrik di Desa Parit dan Desa Selat Mendaun di Pulau Parit. Menurutnya, ini merupakan bukti nyata komitmen Pemerintah dan PLN dalam mewujudkan pemerataan akses energi hingga ke pulau-pulau terdepan.

    “Atas nama Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dan masyarakat Karimun, saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada PLN yang telah menghadirkan layanan listrik 24 jam di Selat Gelam. Ini adalah bentuk nyata kolaborasi kita untuk pemerataan pembangunan di Kepulauan Riau,” ujar Ansar.

    Sementara itu, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menegaskan komitmen PLN untuk memastikan hadirnya akses listrik yang merata bagi seluruh masyarakat. Untuk itu, PLN akan terus mendorong elektrifikasi di seluruh Indonesia, termasuk di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

    “PLN terus mendukung Pemerintah dengan memperluas akses listrik secara merata ke seluruh pelosok negeri sebagai bentuk nyata dari keadilan sosial bagi seluruh warga Indonesia. Ketika listrik menyala 24 jam, yang tumbuh bukan hanya penerangan, tapi juga masa depan. Anak-anak bisa belajar tanpa batas waktu, usaha kecil bisa berkembang, dan warga bisa terkoneksi dengan dunia. Itulah makna sebenarnya dari keadilan energi,” ucap Darmawan.

    General Manager PLN UID Riau dan Kepulauan Riau, Khairullah menyampaikan rasa syukurnya atas keberhasilan PLN menghadirkan listrik 24 jam di Pulau Parit. Dirinya juga berterima kasih kepada para pemangku kepentingan yang telah berkolaborasi dan memberikan dukungan penuhnya selama ini.

    “Kami bersyukur dapat mewujudkan harapan masyarakat Pulau Parit untuk menikmati listrik sepanjang hari. Ini bukan hanya hasil kerja keras insan PLN, namun juga buah kolaborasi yang kuat dengan pemerintah daerah, TNI, Polri, masyarakat dan stakeholder lainnya. Semangat gotong royong inilah yang akan menjaga terang tetap menyala, siang dan malam,” ungkap Khairullah.

    Saat ini suplai listrik di pulau dengan mayoritas penduduk bermata pencaharian sebagai nelayan tersebut menggunakan sistem isolated dengan Daya Mampu Pasok (DMP) sebesar 320 kilowatt (kW) dan Beban Puncak (BP) sebesar 192 kW. Suplai listrik dari pembangkit disalurkan ke 769 pelanggan melalui 8,25 kilometer sirkuit (kms) jaringan tegangan rendah (JTR) yang membentang di wilayah Pulau Parit.