Category: Bisnis.com Ekonomi

  • Harga Pangan Hari Ini 3 Mei: Cabai Rawit Merah Tembus Rp61.475 per Kilogram

    Harga Pangan Hari Ini 3 Mei: Cabai Rawit Merah Tembus Rp61.475 per Kilogram

    Bisnis.com, JAKARTA — Data Badan Pangan Nasional (Bapanas) menunjukkan harga sejumah komoditas pangan bergerak naik pada Sabtu (3/5/2025).

    Melansir Panel Harga Pangan Bapanas, Sabtu (3/5/2025) pukul 07.28 WIB, harga rata-rata cabai rawit merah secara nasional mencapai Rp61.475 per kilogram di tingkat konsumen. 

    Harga rata-rata tersebut masih melampaui harga acuan penjualan (HAP) nasional yang semestinya berada di rentang Rp40.000–Rp57.000 per kilogram.

    Adapun, harga cabai rawit merah paling mahal menembus Rp116.667 per kilogram di Kalimantan Utara dan harga terendah terpantau dibanderol Rp25.000 per kilogram di Jawa Timur.

    Untuk aneka cabai lainnya, harga rata-rata cabai merah keriting dan cabai merah besar masing-masing dibanderol Rp54.172 per kilogram dan Rp45.839 per kilogram di tingkat konsumen secara nasional

    Adapun untuk komoditas pangan lainnya, data Panel Bapanas menunjukkan harga rata-rata beras premium dan beras medium secara nasional dibanderol Rp15.578 per kilogram dan Rp13.693 per kilogram di tingkat konsumen.

    Sementara itu, harga rata-rata beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog Rp12.558 per kilogram, atau sedikit melampaui dari harga eceran tertinggi (HET) nasional Rp12.500 per kilogram.

    Rata-rata daging sapi murni dipatok seharga Rp133.524 per kilogram. Harga daging sapi murni termahal mencapai Rp162.500 per kilogram di Kalimantan Tengah dan terendah di Maluku seharga Rp96.000 per kilogram.

    Secara nasional, daging kerbau segar lokal dibanderol seharga Rp150.000 per kilogram dan daging kerbau beku impor seharga Rp100.000 per kilogram di tingkat konsumen.

    Lalu, harga rata-rata daging ayam ras dibanderol Rp34.858 per kilogram secara nasional atau di bawah HAP nasional Rp40.000 per kilogram. Di sisi lain, harga rata-rata telur ayam ras dibanderol Rp28.918 per kilogram di tingkat konsumen.

    Harga rata-rata ikan kembung, ikan tongkol, dan ikan bandeng di tingkat konsumen secara nasional berada di level Rp41.352 per kilogram, Rp34.397 per kilogram, dan Rp35.606 per kilogram.

    Untuk minyak goreng kemasan dan minyak goreng curah, harga rata-rata masing-masing adalah Rp20.165 per liter dan Rp17.198 per liter. Sementara itu, harga rata-rata Minyakita secara nasional dibanderol Rp17.329 per liter atau masih melampaui HET Rp15.700 per liter.

    Harga rata-rata bawang merah terpantau berada di angka Rp39.575 per kilogram, sedangkan harga rata-rata bawang putih bonggol adalah Rp43.102 per kilogram secara nasional.

    Kemudian, harga rata-rata gula konsumsi adalah Rp18.556 per kilogram dan harga rata-rata garam konsumsi adalah Rp11.174 per kilogram di tingkat konsumen.

    Untuk harga rata-rata tepung terigu kemasan dan tepung terigu curah masing-masing dipatok Rp12.772 per kilogram dan Rp9.482 per kilogram.

    Panel harga pangan juga menunjukkan, harga rata-rata jagung pakan tingkat peternak adalah Rp5.718 per kilogram dan harga rata-rata kedelai biji kering impor adalah Rp10.823 per kilogram.

  • Angkutan Haji 2025: Damri Optimalkan Armada hingga 64 Bus

    Angkutan Haji 2025: Damri Optimalkan Armada hingga 64 Bus

    Bisnis com, JAKARTA — Damri memberikan layanan angkutan haji pada periode keberangkatan mulai 1-30 Mei 2025 dan kepulangan mulai 10 Juni-10 Juli 2025.

    Head of Corporate Communication DAMRI Atikah Abdullah mengatakan, tahun ini perseroan mengoperasikan sebanyak 64 bus dan 10 truk logistik yang tersebar di 6 embarkasi utama, yakni Makassar, Mataram, Aceh, Medan, Balikpapan, dan Banjarmasin, untuk mengantarkan sekitar 88.814 calon jemaah haji serta barang bawaannya menuju bandara embarkasi dengan aman, nyaman, dan tepat waktu.

    Setiap bus Damri yang digunakan untuk angkutan haji dilengkapi dengan fasilitas modern dan kenyamanan maksimal, termasuk pendingin udara (AC), toilet dalam bus, sistem audio, serta kursi yang dirancang khusus agar perjalanan calon jemaah terasa nyaman dan tenang. 

    “Dengan bus yang tersebar di 6 embarkasi strategis, diharapkan mobilitas calon jemaah haji dari berbagai penjuru Indonesia lebih lancar,” ujarnya melalui keterangan resmi, dikutip Sabtu (3/5/2025).

    Tak hanya itu, frontliner perseroan disiapkan dalam memberikan pelayanan ramah dan sigap, memastikan setiap calon jemaah merasa terlayani dengan baik sejak keberangkatan hingga tiba di bandara.

    Sejauh ini, Damri tidak hanya menyiapkan bus yang memadai, tetapi juga melakukan pemeriksaan ketat secara rutin untuk memastikan setiap bus dalam kondisi prima dan siap melayani. 

    Selain itu bus cadangan juga disiapkan untuk mengantisipasi kebutuhan mendadak, sehingga perjalanan calon jemaah tidak terganggu. Selain itu, Damri juga menyediakan layanan penjemputan jemaah haji saat kepulangan, sebagai bentuk pelayanan menyeluruh yang mengutamakan kepuasan dan kenyamanan pelanggan.

    Tahun ini, dengan jumlah calon jemaah yang mencapai hampir 89.000 orang, perseroan lebih optimis memberikan pelayanan terbaik yang mendukung kelancaran ibadah dan memberikan ketenangan bagi para jemaah dalam memulai perjalanan spiritual mereka.

  • Pembangunan Infrastruktur LNG Dinilai Bukan Investasi Strategis, Ini Alasannya!

    Pembangunan Infrastruktur LNG Dinilai Bukan Investasi Strategis, Ini Alasannya!

    Bisnis.com, JAKARTA —Pengembangan infrastruktur gas LNG berpotensi memerangkap Indonesia dalam berbagai konsekuensi, seperti krisis iklim, korupsi, hingga terjerat utang.

    Laporan terbaru dari debtWATCH dan Trend Asia mencatat, tak hanya menghambat Indonesia memenuhi Perjanjian Paris akibat emisi gas rumah kaca yang tinggi dari proyek gas, pengembangan infrastrukturnya menerima pembiayaan tidak langsung maupun dalam bentuk utang.

    Diana Gultom dari debtWATCH Indonesia menilai pengembangan proyek gas yang investasinya mencapai US$32,4 miliar bukan investasi strategis, melainkan skema utang yang membahayakan kedaulatan energi dan ekonomi nasional. 

    Pasalnya beberapa pengembangan proyek gas disokong oleh institusi keuangan dari Multilateral Development Banks (MDBs), seperti seperti Asian Development Bank (ADB), Asia Infrastructure International Bank (AIIB), dan World Bank Group.

    Proyek-proyek gas, seperti infrastruktur Liquified Natural Gas dinilainya justru menjerumuskan Indonesia ke dalam ketergantungan pada skema pembiayaan global yang merugikan. “Kami melihat bahwa pendanaan LNG adalah bagian dari strategi global yang menunda transisi energi sejati dan mempertahankan kontrol korporasi terhadap sumber daya alam Indonesia,” ujarnya melalui keterangan tertulisnya, dikustip Sabtu (3/5/2025).

    Laporan Investasi LNG Indonesia Jalan Mundur Komitmen Iklim menemukan 18 proyek gas, baik LNG maupun PLTG, dengan berbagai tahapan operasional yang tersebar di seluruh Indonesia. Salah satunya, Tangguh LNG di Teluk Bintuni, Papua Barat yang menerima sokongan dana dari ADB, JBIC, dan IFC dengan estimasi US$8 miliar. 

    Secara umum, pengembangan proyek gas itu mencerminkan ambiguitas komitmen iklim bank-bank yang telah menerbitkan kebijakan untuk menyetop pembiayaan proyek berbahan bakar fosil.

    Upaya transisi energi bersih pun terancam sebab gas masih dipromosikan sebagai bentuk transisi energi yang didukung Kebijakan Energi Nasional (KEN), dengan pemanfaatan dalam bauran energi primer akan terus meningkat hingga 2060. 

    Selain itu, pemerintah juga memprioritaskan pendanaan proyek migas dalam gelombang pertama BPI Danantara sebagai langkah mempercepat pelaksanaan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL).

    Novita Indri, Juru Kampanye Energi Trend Asia menilai di saat urgensi dunia untuk mencapai Perjanjian Paris dengan bertransisi ke energi terbarukan yang berkeadilan pemerintah malah melakukan sebaliknya, mendorong penggunaan gas hingga berdekade ke depan. “Upaya kita mencapai tujuan tersebut terancam gagal,” katanya.

  • Ada Sinyal Ekonomi Kuartal I/2025 Tak Sampai 5%, Begini Kata Menko Airlangga

    Ada Sinyal Ekonomi Kuartal I/2025 Tak Sampai 5%, Begini Kata Menko Airlangga

    Bisnis.com, JAKARTA — Ekonom memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diukur dari produk domestik bruto, tidak akan menyentuh 5% pada kuartal I/2025. 

    Sementara pemerintah telah memasang target pertumbuhan PDB sebesar 5,2% untuk keseluruhan tahun ini. 

    Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat ditanya apakah masih akan optimistis tumbuh 5% pada kuartal pertama, dirinya hanya memberikan sinyal pertumbuhan ekonomi akan tetap berada di kisaran 5%. 

    “Ya tentu kalau matematika ada pembulatan [jadi 5%],” tuturnya kepada awak media di kantor Kemenko Perekonomian, Jumat (2/5/2025). 

    Berdasarkan estimasi dari 21 ekonom yang Bloomberg himpun, konsensus proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I/2025 menunjukkan nilai tengah (median) di angka 4,93%. 

    Estimasi terendah sebesar 4,7% dari Kepala Ekonom Trimegah Sekuritas Indonesia Fakhrul Fulvian dan ekonom OCBC Lavanya Venkateswaran. Sementara estimasi tertinggi yang menunjukkan optimisme, adalah ekonom PT Bank UOB Indonesia Enrico Tanuwidjadja dengan angka 5,1%. 

    Bank pelat merah, dalam hal ini Office of Chief Economist (OCE) Bank Mandiri pun memproyeksikan pertumbuhan yang tidak mencapai 5%. 

    Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) Andry Asmoro memproyeksikan ekonomi Indonesia tumbuh 4,91% YoY pada kuartal I/2025, lebih rendah dari 5,02% pada kuartal IV/2024.

    “Pertumbuhan konsumsi rumah tangga diperkirakan akan melambat di bawah 4,9% YoY, yang mencerminkan kecenderungan pengeluaran defensif karena rumah tangga mengalokasikan sebagian pendapatannya untuk berjaga-jaga,” kata Asmo dalam keterangan tertulis, Jumat (2/5/2025). 

    Sementara belanja pemerintah diperkirakan akan melambat menjadi 3,3% YoY pada kuartal I/2025, dari 4,3% pada kuartal sebelumnya, di tengah penyesuaian kebijakan dan lambatnya pencairan anggaran pada awal tahun. 

    Hal ini juga membebani investasi, yang diperkirakan tumbuh 1,7% YoY pada kuartal I/2025, turun dari 4,9% di kuartal sebelumnya. 

    Asmo menilai tertundanya pencairan fiskal, terutama untuk proyek-proyek infrastruktur dan investasi yang didukung pemerintah, telah menyebabkan laju pembentukan modal yang lebih lambat selama periode tersebut.

    Adapun kinerja perdagangan eksternal diperkirakan akan melemah pada awal tahun 2025, yang mencerminkan melemahnya momentum perdagangan global.

    Senada, Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) David Sumual memproyeksikan pertumbuhan di level 4,93%. Dirinya mengamini belanja pemerintah yang lebih lambat berdampak pada pertumbuhan ekonomi. 

    “Apalagi tahun lalu juga ada belanja pemilu di kuartal yang sama, ada faktor high base effect,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat (2/5/2025). 

    David menyampaikan selain belanja pemerintah, harga komoditas juga rata-rata lebih rendah dibanding kuartal I/2024. 

    Adapun, BPS akan mengumumkan realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal I/2025 pada Senin (5/5/2025) pukul 11.00 WIB.

  • Kereta Tanpa Rel di IKN Akhirnya Dikembalikan ke China, Kenapa?

    Kereta Tanpa Rel di IKN Akhirnya Dikembalikan ke China, Kenapa?

    Bisnis.com, JAKARTA — Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengembalikan Unit Autonomous Rail Transit (ART) atau kereta tanpa rel yang sempat diuji coba di Ibu Kota Nusantara ke CRRC Qingdao Sifang setelah melakukan uji coba. 

    Staf Khusus Kepala Otorita IKN Bidang Komunikasi Publik Troy Pantouw mengatakan unit ART telah dibawa kembali oleh perusahaan manufaktur penyedia ART ke China. Pengembalian ini dilakukan karena uji coba Proof of Concept atau PoC telah selesai dilaksanakan. 

    “Hingga saat ini, belum ada rencana untuk menggantinya dengan unit baru,” kata Troy, Jumat (2/5/2025). 

    Troy juga mengatakan sampai dengan saat ini belum ada kelanjutan kerja sama antara Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan perusahaan manufaktur penyedia yaitu CRRC Qingdao Sifang. 

    Pada pemberitaan Bisnis sebelumnya, hasil evaluasi oleh Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) selama 2 bulan, ditemukan bahwa kereta otonom khususnya sistem autonomous belum dapat berfungsi dengan baik di IKN.

    Meskipun demikian, Kementerian Perhubungan memastikan kereta Autonomous Rapid Transit (ART) atau Kereta Otonom tidak akan dikembalikan ke China. Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Mohamad Risal Wasal menjelaskan kereta otonom tidak akan dikembalikan ke China. Adapun evaluasi yang ditemukan Otoritas Ibu Kota Negara (OIKN) Nusantara diharapkan dapat diperbaiki. 

    “Enggak [dikembalikan ke China], jangan dulu lah. Kita masih butuh,” kata Risal kepada awak media, Kamis (14/11/2024).

    Otorita IKN melalui Kedeputian Transformasi Hijau dan Digital telah menyelesaikan kegiatan Proof-of-Concept (PoC) untuk Trem Otonom Terpadu atau Autonomous Rapid Transit (ART) di kawasan Nusantara. Uji coba ini bertujuan untuk mengevaluasi keandalan teknologi otonom ART dalam lingkungan IKN, yang masih dalam tahap pembangunan.

    PoC ini dilakukan berdasarkan kerja sama antara OIKN dan Norinco International Cooperation Ltd., menggunakan teknologi ART dari CRRC Qingdao Sifang. Ali menyatakan bahwa rekomendasi ini akan diteruskan kepada pihak terkait, dengan permintaan kepada Norinco dan CRRC untuk melakukan penyempurnaan operasional, sesuai dengan kesepakatan dalam PoC.  

    Sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 2 tahun 2024, kegiatan ini akan dilanjutkan dengan showcase Trem Otonom oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pada November–Desember mendatang, bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub dan Kedeputian Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN.

  • PLN Klaim 50% Listrik di Bali Telah Menyala

    PLN Klaim 50% Listrik di Bali Telah Menyala

    Bisnis.com, JAKARTA — PT PLN (Persero) mengklaim 50% listrik di Bali telah menyala kembali pada Jumat (2/5/2025) malam.

    Executive Vice President Komunikasi Korporat & TJSL PLN Gregorius Adi Trianto menuturkan, pemadaman listrik di Bali terjadi sejak pukul 16.00 WITA. Menanggapi itu, PLN pun melakukan pemulihan sesegera mungkin.

    “Kurang dari 30 menit setelah kejadian, suplai listrik sudah kembali masuk secara bertahap. Pada Pukul 18.30 WITA sebesar 50% pelanggan terdampak sudah berhasil normal kembali,” kata Gregorius melalui keterangan resmi.

    Dia menyebut, ratusan personel PLN disertai peralatan lengkap telah diterjunkan untuk fokus melakukan perbaikan secara bertahap agar sistem kelistrikan dapat segera normal kembali.

    “Hingga saat ini penyebab terjadinya gangguan masih dalam penelusuran,” katanya.

    Saluran listrik di seluruh Pulau Dewata tiba-tiba padam pada sore ini. Gangguan kabel bawah laut di selat Bali diduga sebagai pemicunya.

    Padamnya listrik di Pulau Bali terjadi hampir merata di seluruh pulau mencakup Kota Denpasar, Badung, Tabanan, Gianyar, hingga Buleleng.

    Humas PLN UID Bali Anom Silaparta menjelaskan pemadaman disebabkan oleh gangguan sistem kelistrikan Bali. Anom tidak menjelaskan secara detail soal gangguan sistem tersebut.  

    “Saat ini lagi ada gangguan sistem Bali, dan sedang dilakukan recovery,” ucap Anom saat dikonfirmasi.

    Spekulasi soal dugaan blackout pun muncul di media sosial. Akan tetapi PLN tidak menjelaskan lebih jauh isu yang berkembang di media sosial.

    Pemadaman menjelang malam hari ini mengganggu aktivitas warga Bali, terutama di kawasan vital jalan raya, daerah pariwisata.

    Data operasional PLN menunjukkan kapasitas daya mampu pembangkit di Bali mencapai 1.388 Megawatt (MW), sementara beban puncak tertinggi terjadi saat Idulfitri hari kedua yang menyentuh 1.030,4 MW.

    Artinya, cadangan daya aman masih tersedia hingga 358 MW, memberikan jaminan pasokan yang masih cukup bagi seluruh masyarakat.

    Pembangkit utama meliputi PLTU Celukan Bawang dan PLTD/G Pesanggaran, dengan pembangkit cadangan seperti PLTG Gilimanuk dan PLTG Pemaron. 

  • Gangguan Listrik Bali, Penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai Terdampak

    Gangguan Listrik Bali, Penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai Terdampak

    Bisnis.com, JAKARTA — Beberapa penerbangan pesawat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mengalami keterlambatan karena gangguan kabel laut transfer Jawa Bali yang mengakibatkan pemadaman listrik. 

    General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai Ahmad Syaugi Shahab terkait gangguan kabel laut transfer Jawa Bali berdampak pada suplai listrik di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Jumat (2/5/2025) pada kira-kira pukul 16.30 WITA.

    Meski demikian, saat ini proses pelayanan di Bandara I Gusti Ngurah Rai berjalan dengan menggunakan suplai listrik cadangan dari genset bandara dan dipastikan bahan bakar solar terpenuhi sebagai langkah antisipasi. 

    “Kami berupaya optimal memberikan pelayanan di tengah situasi ini dan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memantau perkembangan,” kata Ahmad Syaugi, Jumat (2/5/2025). 

    Dia mengklaim untuk pelayanan pesawat yang tiba hingga saat ini masih berjalan dengan normal. Namun untuk keberangkatan ada beberapa penerbangan yang mengalami keterlambatan dikarenakan waktu perpindahan sumber listrik dari PLN ke genset yang berdampak pada waktu transisi sistem untuk memulai ulang (restart).

    Seperti yang diketahui, Wilayah Bali mengalami padam atau mati listrik hampir secara total pada Jumat (2/5/2025) sore. 

    “Saat ini terjadi gangguan sistem kelistrikan yang mengakibatkan terhentinya pasokan listrik di sebagian wilayah Bali,” ujar Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Bali I Wayan Eka Susana kepada Bisnis. 

    Kendati demikian, penyebab mati listrik itu masih belum diketahui dan masih dicek oleh PLN. 

  • Harga Emas Dorong Inflasi Inti Naik, Daya Beli Masyarakat Masih Lemah

    Harga Emas Dorong Inflasi Inti Naik, Daya Beli Masyarakat Masih Lemah

    Bisnis.com, JAKARTA — Komponen inti tercatat mengalami inflasi tahunan yang lebih tinggi, dari Maret sebesar 2,48% menjadi 2,5% pada April 2025. 

    Jika dibandingkan dengan April 2024 yang sebesar 1,82%, inflasi inti atau core inflation April 2025 masih lebih tinggi. Ekonom Center of Reform on Economic (Core) Yusuf Rendy Manilet mengatakan, inflasi inti biasanya mencerminkan tekanan harga dari sisi permintaan, sehingga sering digunakan sebagai indikator daya beli masyarakat.

    Sementara untuk menilai cerminan daya beli yang membaik dibutuhkan inflasi inti secara lebih spesifik. Yusuf melihat berdasarkan data terbaru itu,  meski naik, namun bukan didorong oleh  pemulihan daya beli masyarakat, melainkan akibat kenaikan harga emas perhiasan. 

    Emas perhiasan maupun logam belakangan diburu masyarakat sebagai sarana investasi. Yusuf menekankan bahwa emas yang digunakan sebagai aset investasi tidak sama dengan barang konsumsi sehari-hari seperti makanan atau kebutuhan pokok. 

    “Artinya, meskipun inflasi inti sedikit meningkat, kenaikan ini tidak serta merta menunjukkan bahwa masyarakat memiliki lebih banyak uang untuk dibelanjakan pada kebutuhan dasar,” ujarnya, Jumat (2/5/2025). 

    Daya beli yang semakin lemah dibuktikan dari data penjualan eceran yang menunjukkan perlambatan. 

    Bank Indonesia melaporkan kinerja penjualan eceran meningkat 3,3% secara bulanan atau month to month/MtM pada Februari 2025. Pertumbuhan tersebut menandai kenaikan signifikan Indeks Penjualan Riil (IPR) dari 211,5 menjadi 218,5. Jika dibandingkan dengan Januari 2025, sebelumnya terdapat kontraksi sebesar 4,7% MtM. Bahkan, proyeksi untuk Maret 2025 menunjukkan potensi penurunan lebih lanjut.

    Jika daya beli masyarakat benar-benar membaik, seharusnya penjualan eceran meningkat, bukan menurun. “Penurunan ini mengisyaratkan bahwa kemampuan masyarakat untuk berbelanja justru melemah, yang bertolak belakang dengan anggapan bahwa inflasi inti yang lebih tinggi menandakan daya beli yang lebih kuat,” tutur Yusuf. 

    Deputi Bidang Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini menyampaikan secara umum, tingkat inflasi Indonesia April 2025 mencapai 1,95% YoY, lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 1,01%. Tingkat inflasi komponen inti meningkat dibandingkan bulan yang sama tahun lalu, yakni dari 1,82% menjadi 2,5% YoY. 

    Komoditas yang memberikan andil inflasi pada April 2025 di antaranya adalah emas perhiasan, kopi bubuk, minyak goreng, nasi dengan lauk dan sewa rumah.

  • Produksi Migas Pertamina Hulu Energi Naik Jadi 1,043 Juta MBOEPD Kuartal I/2025

    Produksi Migas Pertamina Hulu Energi Naik Jadi 1,043 Juta MBOEPD Kuartal I/2025

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina Hulu Energi (PHE) mencatatkan produksi minyak dan gas bumi (migas) sebesar 1,043 juta barel setara minyak per hari (MBOEPD) per kuartal I/2025.

    Angka produksi itu meningkat dibandingkan dengan kuartal I/2024 yang sebesar 1,042 MBOEPD. Hingga Maret 2025, PHE juga menyelesaikan kerja pengeboran 5 sumur eksplorasi, 206 sumur pengembangan, 248 sumur workover, dan 9.207 well service.

    Pencapaian kuartal I/2025 ini meningkat dibandingkan periode sama tahun lalu dengan jumlah penyelesaian kerja pengeboran 3 sumur eksplorasi, 163 sumur pengembangan, 219 sumur workover, dan 8.323 well service.

    Direktur Utama PHE Chalid Said Salim mengatakan, pihaknya akan terus berupaya menggali potensi dari berbagai aspek untuk pencapaian target yang telah ditentukan.

    Upaya itu diantaranya melalui akselerasi Put on Production (POP) sumur eksplorasi Akasia Prima, discovery sumur appraisal East Pondok Aren-2, Gas on Stream Sumur Sumber-1A, dan Put on Injection EOR Steamflood Lapangan North Duri Development Area-14.  

    Chalid mengatakan, seluruh capaian ini tidak terlepas dari kerja keras seluruh Perwira di lingkup Subholding Upstream Pertamina serta dukungan dari para mitra kerja dan pemangku kepentingan.

    “[Ini terwujud karena] komitmen pada keberlanjutan dari seluruh Perwira dan Mitra Kerja serta dukungan terus menerus dari stakeholder PHE dalam upaya mewujudkan ketahanan energi nasional yang selaras dengan program Asta Cita,” ujarnya melalui keterangan resmi, Jumat (2/5/2025).

    Dia menuturkan, pada kuartal I/2025, PHE mencatatkan survei Seismik 3D sepanjang 373 km2. PHE juga berhasil mendapat tambahan sumberdaya 2C (contingent resources) sebesar 42,75 juta barel setara minyak (MMBOE).

    Ini terdiri dari minyak sebesar 28,19 juta barel minyak (MMBO) dan gas 84,33 miliar standar kaki kubik (BSCF). Selain itu, PHE telah menemukan cadangan migas terbukti (P1) sebesar 12,41 juta barel setara minyak (MMBOE).

    Chalid mengatakan, penemuan cadangan terbukti (P1) terdiri dari minyak sebesar 3,50 juta barel minyak (MMBO) dan gas 51,62 miliar standar kaki kubik (BSCF).

    Menurutnya, capaian ini tidak terlepas dari strategi PHE dalam melakukan akselerasi peningkatan produksi dalam menjaga ketahanan energi nasional. Ini khususnya melalui pengelolaan baseline produksi, pelaksanaan rencana kerja yang masif dan efektif, serta mendorong peningkatan cadangan migas dengan selalu mengedepankan aspek Environmental, Social, and Governance (ESG).

    Chalib menambahkan bahwa PHE akan terus berinvestasi dalam pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). PHE, kata dia, juga senantiasa berkomitmen Zero Tolerance on Bribery dengan memastikan pencegahan atas fraud dilakukan dan memastikan perusahaan bersih dari penyuapan.

  • BPS: Produksi Jagung Diprediksi 8,07 Juta Ton Januari-Juni 2025

    BPS: Produksi Jagung Diprediksi 8,07 Juta Ton Januari-Juni 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan, total produksi jagung pipilan kering dengan kadar air 14% meningkat pada periode Januari-Juni 2025, dibanding periode yang sama tahun lalu.

    Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini menyampaikan, produksi jagung pipilan kering dengan kadar air 14% diperkirakan mencapai 8,07 juta ton pada Januari-Juni 2025. Jumlah tersebut meningkat 0,92 juta ton atau 12,88% dibanding Januari-Juni 2024.

    “Total produksi jagung pipilan kering dengan kadar air 14% sepanjang Januari-Juni 2025 diperkirakan sebanyak 8,07 juta ton,” kata Pudji dalam konferensi pers, Jumat (2/5/2025). 

    Adapun perkiraan ini sejalan dengan luas panen jagung pipilan. Berdasarkan hasil survei amatan Kerangka Sampel Area BPS Maret 2025, Pudji menyebut bahwa luas panen jagung pipilan mencapai 0,29 juta hektare pada Maret 2025. Angka ini kata dia, lebih rendah dibanding Maret 2024 yang tercatat seluas 0,36 juta hektare. 

    Sementara itu, potensi luas panen jagung sepanjang April-Juni 2025 diproyeksi mencapai 0,58 juta hektare, turun 0,08 juta hektare atau turun 12,52% dibanding periode April-Juni 2024.

    Dengan demikian, kata Pudji, total luas panen jagung pipilan sepanjang Januari-Juni 2025 diperkirakan seluas 1,42 juta hektare. Perkiraan tersebut meningkat sebesar 0,15 juta hektare atau 11,64% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. 

    Pudji mengatakan, potensi luas panen tersebut sudah termasuk tanaman jagung yang akan dipanen bukan untuk dipipil, misalnya yang dipanen muda atau dipanen untuk hijauan pakan ternak.

    “Angka realisasinya bisa lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan dengan angka potensi, tergantung pada kondisi pertanaman jagung di sepanjang Maret-Juni 2025 ini,” pungkasnya.