Category: Bisnis.com Ekonomi

  • Ekonom Bank Asing Ini Percaya Ekonomi RI Tumbuh 5,12%, Simak Alasannya

    Ekonom Bank Asing Ini Percaya Ekonomi RI Tumbuh 5,12%, Simak Alasannya

    Bisnis.com, JAKARTA – HSBC Global Research menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II/2025 sebesar 5,12% secara tahunan atau year-on-year (YoY) tidak mengejutkan. Hal itu berbeda dengan konsensus ekonom dan analis yang memperkirakan pertumbuhan kuartal II/2025 hanya bisa paling tinggi mencapai 5% YoY. 

    Sebagaimana diberitakan Bisnis sebelumnya, konsensus dari 30 ekonom dan analis yang dihimpun Bloomberg sebelum Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data PDB kuartal II/2025, menunjukkan bahwa nilai median pertumbuhan yakni sebesar 4,8% YoY. Hanya dua analis yang memperkirakan pertumbuhan bisa tembus 5%.

    “Ketika kami mendapatkan data pertumbuhan PDB [April sampai dengan] Juni beberapa hari yang lalu, kami sebenarnya tidak terlalu terkejut,” ungkap Pranjul Bhandari, Chief Indonesia and India Economist HSBC Global Research, pada media briefing yang diselenggarakan secara daring, Jumat (8/8/2025).

    Menurut Pranjul, pertumbuhan ekonomi tiga bulan kedua 2025 di Indonesia didorong oleh sektor informal ketika faktor lainnya mengalami penurunan. Dia mencontohkan ketahanan sektor informal itu terlihat dari belanja makanan, minuman, pakaian, produk energi serta kebutuhan lain-lain. “Saya pikir itu menunjukkan pertumbuhan, dan kami pikir ini lah yang mendasari pertumbuhan,” terangnya. 

    Kendati demikian, Pranjul mengakui bahwa ada banyak pertanyaan yang meragukan apabila perekonomian Indonesia benar-benar tumbuh. Dia menegaskan bahwa pertumbuhan memang benar terjadi. 

    “Ada banyak pertanyaan apakah ekonomi Indonesia benar-benar tumbuh? Jawaban dari saya, iya. Apabila dilihat secara dekat dan melihat sektor informasi dan konsumsi masyarakat, itu telah meningkat apabila dibandingkan dengan tahun lalu,” tuturnya. 

    Di sisi lain, Pranjul melihat bahwa data pertumbuhan PDB kuartal II/2025 yang dirilis BPS merupakan yang tertinggi dalam dua tahun. Investasi, atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB), juga terlihat kuat. 

    Dia menilai investasi kuartal II/2025 didorong oleh belanja modal oleh pemerintah, sehingga PMTB tumbuh 6,99% YoY, sedangkan konsumsi tumbuh 4,97% YoY. 

    Namun demikian, Pranjul menyampaikan bahwa capaian pertumbuhan kuartal II/2025 yang didorong konsumsi itu tidak cukup bagus. Dia menyebut ke depan pada dua kuartal terakhir 2025 pertumbuhan harus bisa mendorong produksi yang saat ini masih tercatat negatif. 

    “Menurut saya apa yang dibutuhkan adalah investasi perusahaan untuk tumbuh karena dengan tumbuhnya penanaman modal perusahaan maka kapasitas ekonomi tumbuh dan menciptakan lapangan kerja dengan gaji tinggi,” ungkapnya. 

    Adapun merujuk data PDB kuartal II/2025, pertumbuhan investasi atau PMTB senilai 6,99% didukung oleh belanja mesin. Saat dimintai konfirmasi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut belanja mesin itu adalah barang modal atau capital goods, yang menunjukkan investasi yang masuk. 

    Namun, Airlangga enggan memerinci lebih lanjut proyek investasi apa saja yang dimaksud olehnya mendorong belanja mesin itu. Dia menilai investasi yang mendorong pertumbuhan itu adalah dari swasta, kendati belanja dari pemerintah juga ada. 

    “Kalau mesin kan capital goods. Capital goods berarti realisasi investasi. [Dari] swasta. Komoditasnya kan macam-macam. Ada yang kalau permesinan bisa dari sektor logam, yang tumbuhnya tinggi,” terangnya di Kantor Kemenko Perekonomian pada hari yang sama rilis data PDB kuartal II/2025, Selasa (5/8/2025). 

    Menko Perekonomian sejak 2019 itu juga mengatakan capaian pertumbuhan kuartal II/2025 itu membuat pemerintah optimistis bahwa target pertumbuhan 5,2% yoy sepanjang 2025 bisa tercapai. 

  • Biodiesel B50 Dipastikan Jalan 2026 Meski Bahan Baku Masih jadi Isu

    Biodiesel B50 Dipastikan Jalan 2026 Meski Bahan Baku Masih jadi Isu

    Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung memastikan implementasi bahan bakar nabati (BBN) jenis biodiesel 50% (B50) dimulai pada 2026.

    Pernyataan itu sekaligus mengonfirmasi isu sebelumnya yang menyatakan implementasi B50 belum tentu terlaksana tahun depan lantaran kendala bahan baku.

    Yuliot menjelaskan, saat ini pihaknya tengah mengevaluasi implementasi B40 tahun ini. Dia menilai implementasi B40 terbilang berhasil.

    Oleh karena itu, dia optimistis implementasi B50 pun bisa dilaksanakan mulai awal 2026.

    “Untuk B50, kita evaluasi untuk implementasi B40 tahun ini, dan juga kita harapkan untuk implementasi tahun depan B50 segera bisa dilaksanakan,” ujar Yuliot di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (8/8/2025).

    Implementasi B50 merupakan program yang telah didorong Presiden Prabowo Subianto guna menciptakan kedaulatan energi. Prabowo sebelumnya, optimistis implementasi B50 pada 2026 dapat meningkatkan cadangan energi Indonesia, yang selaras dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan energi domestik secara mandiri.

    Sementara itu, sebelumnya Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi belum bisa memastikan implementasi B50 bisa terlaksana pada 2026.

    Dia mengungkapkan, pihaknya masih menghitung kebutuhan dan volume Fatty Acid Methyl Ester (FAME) untuk memproduksi B50. FAME merupakan bahan bakar nabati yang dihasilkan dari proses transesterifikasi minyak sawit dengan metanol.

    Eniya menyebut, pihaknya belum menentukan berapa porsi FAME dalam B50. Dia mengatakan, komposisi FAME itu masih menjadi perdebatan. Menurutnya, B50 itu bisa terdiri atas 40% FAME dan 10% hydrotreated vegetable oil (HVO) atau full 50% FAME.

    “Lalu apakah 2026 kita mulai dengan B50? Itu belum kita tentukan. Jadi kita harus lihat lagi B50 butuh [FAME]-nya berapa?” ucap Eniya dalam acara Seminar Peluang dan Tantangan Industri Bioenergi Menyongsong Indonesia Emas 2045 di Jakarta, Kamis (17/7/2025) lalu.

    Eniya menjabarkan, jika diasumsikan B50 akan terdiri atas 50% FAME, maka kebutuhan FAME itu mencapai sekitar 20 juta ton atau tambahan alokasi minyak kelapa sawit mentah/crude palm oil (CPO) ke biodiesel sekitar 2 juta ton. Angka itu naik sebesar 5 juta ton dari kebutuhan FAME untuk produksi B40 yang sebesar 15 juta ton.

    Di sisi lain, Eniya mengatakan, Indonesia membutuhkan lima pabrik biodiesel baru untuk mengimplementasikan B50 pada tahun depan. Dia mengatakan, tiga dari lima pabrik baru yang ditargetkan, saat ini sedang dibangun.

    “Kita perlu lima [pabrik baru] dengan kapasitas besar, yang kalau ukur-ukur kapasitasnya 1 juta kiloliter kita perlu 5 gitu,” ucap Eniya.

    Kendati demikian, Eniya tak memerinci tiga pabrik yang sedang dibangun itu. Namun, menurutnya, pabrik biodiesel baru itu diperlukan di daerah Timur Indonesia.

  • Catatan Penerbangan Haji 2025: Pesawat Delay hingga Rawan Penyusupan

    Catatan Penerbangan Haji 2025: Pesawat Delay hingga Rawan Penyusupan

    Bisnis.com, JAKARTA — Musim haji 2025 yang resmi berakhir pada Juli lalu menyisakan catatan pelayanan penerbangan. Mulai dari keterlambatan pesawat alias delay hingga pemeriksaan jemaah dan bagasi yang tidak steril sehingga rawan penyusupan.

    Satu bulan usai berakhirnya pelaksanaan haji, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan melakukan Pertemuan Komite Nasional Fasilitasi (FAL) Udara Tahun 2025. 

    Direktur Keamanan Penerbangan Sigit Hani Hadiyanto menyampaikan bahwa dari hasil monitoring terdapat beberapa catatan yang harus ditingkatkan. Pasalnya, temuan di lapangan masih terdapat percampuran penumpang penerbangan internasional dan penumpang reguler domestik di bandara haji antara. 

    “Ruang pemeriksaan jemaah haji dan bagasi kabin yang tidak steril, rawan penyusupan orang tidak sah, dan bagasi tercatat yang telah diperiksa berada di area yang tidak aman serta rawan penyusupan [contoh barang terkena cukai]. Hal ini perlu perbaikan ke depannya,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip pada Jumat (8/8/2025). 

    Selain itu, Sigit juga menjelaskan bahwa pelaksanaan angkutan udara haji tahun 2025 ini dilaksanakan oleh tiga operator penerbangan yaitu Garuda Indonesia, Lion Mentari Airlines, dan Saudi Arabian Airlines. 

    Dirinya menyadari memang masih terdapat keterlambatan penerbangan selama proses keberangkatan. Namun, secara umum tidak mengganggu keseluruhan jadwal penyelenggaraan haji. 

    Meski demikian, Sigit menilai Angkutan Udara Haji 1446 H/2025 M secara keseluruhan berjalan tertib dan lancar, mulai proses keberangkatan sampai proses kepulangan kembali ke tanah air.

    Dukungan sarana prasarana dan petugas di bandar udara keberangkatan dan kedatangan dilakukan secara menyeluruh mulai dari infrastruktur terminal, pengaturan alur jemaah, hingga penempatan personel operasional dan keamanan.

    Selain itu sebagai bentuk layanan pemeriksaan imigrasi maka petugas Imigrasi Arab Saudi menerapkan layanan fast track (Makkah Route) langsung di tiga bandar udara keberangkatan di Indonesia, yakni Jakarta, Surabaya dan Solo. Layanan ini mempercepat proses jemaah haji ketika tiba di Arab Saudi sehingga dapat langsung menuju bus tanpa perlu antre di loket imigrasi.

    Kemudahan lainnya yakni dari otoritas kepabeanan yang menyediakan desk pelayanan khusus bagi jemaah yang memerlukan penyelesaian proses customs clearance.

    Sementara itu, dari Kementerian Agama menyediakan Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) yang telah terintegrasi dengan berbagai pihak untuk mendukung proses pelayanan haji secara digital dan efisien. Integrasi dengan Kementerian Kesehatan, khususnya terkait aspek istithaah (kesehatan jemaah), profil disabilitas, dan international patient summary (IPS). Karena seperti kita ketahui bahwa jemaah haji juga melibatkan jemaah lanjut usia atau dengan kondisi kesehatan khusus.

    Berdasarkan hasil diskusi, agar disusun protokol bersama yang memuat ketentuan penerbangan, keimigrasian, kepabeanan dan kekarantinaan kesehatan terkait penyelenggaraan haji. 

    “Kami mewakili Direktorat Jenderal Perhubungan Udara menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak atas kolaborasi dan kerja samanya yang baik sehingga secara umum angkutan udara haji 1446 H/ 2025 M berlangsung relatif lancar tanpa adanya major accident maupun insiden yang signifikan,” tutup Sigit. 

    Berikut daftar fasilitas yang dievaluasi selama musim haji Tahun 1446H/2025M:

    1. Bandar Udara Soekarno-Hatta, Tangerang

    2. Bandar Udara Kualanmu, Deli Serdang

    3. Bandar Udara Kertajati, Majalengka

    4. Bandar Udara Sultan Hasanuddin, Makassar

    5. Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II, Pelambang

    6. Bandar Udara Zainuddin Abdul Madjid, Lombok

    7. Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Balikpapan

    8. Bandar Udara Adi Soemarmo, Solo

    9. Bandar Udara Syamsudin Noor, Banjarmasin

    10. Bandar Udara Radin Inten II, Lampung

    11. Asrama Haji Pondok Gede dan Bekasi.

  • Kemendag Dorong Ekspor UMKM Naik Kelas Lewat AOSD 2025

    Kemendag Dorong Ekspor UMKM Naik Kelas Lewat AOSD 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perdagangan (Kemendag) kembali menggelar program Asean Online Sale Day (AOSD) 2025 untuk mendorong produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) naik kelas ke kancah internasional.

    Melansir dari laman resmi onlineasean.com, Kamis (7/8/2025), AOSD merupakan rangkaian acara belanja online pertama yang akan dilakukan secara kolektif dalam skala wilayah dan telah diadakan setiap tahun sejak 2020.

    Dengan begitu, program AOSD ini bakal mempromosikan perdagangan lintas batas melalui e-commerce. Melalui program ini, UMKM memiliki peluang untuk mempromosikan produk/jasa kepada pelanggan di seluruh Asean.

    Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengatakan AOSD 2025 akan digelar pada 8–10 Agustus 2025 untuk mempromosikan produk lokal dengan menggandeng platform e-commerce.

    “Jadi, setiap tanggal 8–10 Agustus kita memang melakukan program ini [AOSD]. Tujuannya adalah bagaimana kita mempromosikan produk-produk kita secara online, kita bekerja sama dengan platform e-commerce,” jelas Budi dalam acara Kick Off ASEAN Online Sale Day (AOSD) 2025 di Kantor Kemendag, Jakarta, Kamis (7/8/2025).

    Budi menuturkan bahwa program AOSD 2025 bisa membantu para UMKM lokal menggaet pasar lebih luas, serta mengantongi transaksi lebih banyak. Hal ini mengingat pasar tujuan dari program ini adalah se-Asean.

    “Kalau tidak ada platform, tidak ada online, tidak ada e-commerce, mungkin UMKM tidak mudah mendapatkan buyer. Tapi dengan fasilitas ini barang mudah dikenal, transaksi juga bisa ritel, sehingga produk-produk bisa memasari atau masuk ke pasar Asean,” terangnya.

    Selain itu, Budi menyebut gelaran AOSD juga sejalan dengan program UMKM Bisa Ekspor yang diusung Kemendag. Program ini telah memfasilitasi lebih dari 700 UMKM untuk program business matching dengan transaksi senilai US$90,04 juta atau Rp1,46 triliun (kurs Rp16.274 per dolar AS).

    Menurut Budi, AOSD juga berpeluang meningkatkan ekspor Indonesia ke kawasan Asean. Terlebih, surplus Indonesia ke kawasan Asean mencapai US$9,59 miliar pada semester I/2025.

    Sementara itu, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag Djatmiko Bris Witjaksono mengatakan AOSD telah berlangsung sejak 2020 dan melibatkan UMKM nasional, termasuk di Asean.

    “Tujuannya untuk tentunya menggerakkan perekonomian nasional dan perekonomian di kawasan Asean. Dan tentunya kita juga berharap partisipasi dari para konsumen di Indonesia,” ujar Djatmiko.

    Apalagi, kata Djatmiko, platform e-commerce telah menjadi salah satu pilihan yang memungkinkan UMKM untuk dapat mengurangi biaya logistik, biaya operasional, sekaligus memasarkan produknya secara lebih efisien dan menjaga pasar yang lebih luas dan konsumen yang lebih beragam.

    “Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini kami menekankan pentingnya perang e-commerce dalam meningkatkan pertumbuhan dan daya saing UMKM di Indonesia,” ujarnya.

    Ke depan, Kemendag berharap para peserta dapat menjadikan AOCD sebagai ajang untuk memperluas pangsa pasar di kawasan Asean dan berpartisipasi dalam meningkatkan perdagangan elektronik lintas batas.

    Shopee Ramaikan AOSD

    Dalam kesempatan yang sama, Director of Business Partnership Shopee Indonesia Daniel Minardi menyebut kolaborasi merupakan faktor penting dalam memajukan UMKM di Tanah Air, termasuk dengan mendukung Asean Online Sale Day 2025.

    Daniel menyatakan, Shopee telah memberikan seksi khusus di pilihan ‘Shopee Pilih Lokal’ yang ada halaman utama. “Kami percaya dengan begini, ini akan bisa membantu untuk terus meningkatkan penjualan [produk UMKM],” imbuhnya.

    Terlebih, dia mengeklaim, Shopee memiliki program Ekspor Shopee untuk membawa produk lokal Indonesia ke kancah global secara otomatis dan mudah sejak 2019.

    Sejak program Ekspor Shopee dicanangkan dan dimulai pada 2019, perusahaan telah mengekspor lebih dari 60 juta produk ke mancanegara.

    “Prosesnya sangat mudah, jadi ketika ada orderan dari luar negeri maka cukup pick pack lalu di ship ke gudang Shopee, selanjutnya akan kami lanjutkan prosesnya. Jadi ini benar-benar seperti ada orderan dari lokal,” bebernya.

    Sepanjang semester I/2025, Shopee telah mengekspor lebih dari 10 juta program ke mancanegara di Asia Tenggara, Asia Timur, hingga Latin Amerika. Adapun, beberapa produk ekspor unggulan Shopee terdiri dari fesyen, perlengkapan rumah, dan keperluan olahraga.

    Pada periode yang sama, destinasi pasar ekspor Shopee beragam. Namun, tiga destinasi ekspor tertinggi adalah Malaysia, Singapura, dan Filipina.

    “Kami percaya bahwa dengan semangat kolaborasi dan juga kita berjuang bersama kita yakin pasti kita bisa mengekspor lebih dan juga bisa membantu produk-produk UMKM untuk bisa sukses di kancah global,” pungkasnya.

  • Cadangan Devisa RI Dibayangi Utang Luar Negeri dan Efek Tarif Trump 19%

    Cadangan Devisa RI Dibayangi Utang Luar Negeri dan Efek Tarif Trump 19%

    Bisnis.com, JAKARTA — Cadangan devisa Indonesia dibayangi oleh pembayaran utang luar negeri dan kemungkinan efek penerapan tarif 19% terhadap barang asal Indonesia oleh pemerintahan Donald Trump. 

    Tarif Trump belum berdampak terhadap kinerja ekspor yang merupakan salah satu sumber devisa negara. Namun demikian, pemberlakuan tarif 19% yang efektif pada 7 Agustus 2025, diproyeksikan akan menekan kinerja ekspor barang Indonesia ke AS. Apalagi AS adalah salah pangsa pasar ekspor terbesar kedua Indonesia setelah China.

    Adapun rilis terbaru Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa pada Juli 2025 posisi cadangan devisa berada di angka US$152,0 miliar pada Juli 2025 atau turun dari bulan sebelumnya yang mencapai US$152,6 miliar.

    Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), cadangan devisa sempat mencapai rekor tertinggi sepanjang masa pada Maret 2025, yakni senilai US$157,1 miliar. Namun, setelahnya turun.

    Cadangan devisa relatif stabil posisinya sejak April 2025, yakni sebesar US$152,5 miliar. Posisinya kemudian turun pada Juli 2025, salah satunya untuk keperluan pembayaran utang luar negeri.

    “Perkembangan tersebut antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah sebagai respons Bank Indonesia dalam menghadapi ketidakpastian pasar keuangan global yang tetap tinggi,” ujar Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso, Kamis (7/8/2025).

    Grafik Cadangan Devisa Januari – Juli 2025

    Sumber: Bank Indonesia, miliar US$

    BI melaporkan posisi terakhir utang luar negeri Indonesia per Mei 2025 adalah senilai US$435,6 miliar, setara Rp7.100,28 triliun (asumsi kurs JISDOR BI Rp16.300 per dolar AS pada akhir Mei 2025). Jumlah utang itu naik US$4,05 miliar atau sekitar Rp66 triliun dari bulan sebelumnya.

    Jumlah utang luar negeri per Mei 2025 naik dalam nominal dolar, tetapi menjadi turun saat dikonversi ke dalam rupiah karena terjadi penguatan kurs pada Mei 2025 dari bulan sebelumnya.

    Utang luar negeri Indonesia Mei 2025 mengalami kenaikan 6,8% secara tahunan (year on year/YoY), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada April 2025 sebesar 8,2% (YoY).

    “Perkembangan tersebut disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan ULN [utang luar negeri] di sektor publik dan kontraksi pertumbuhan ULN swasta,” ujar Denny.

    Dibayangi Tarif Donald Trump

    Ramdan menyampaikan bahwa BI juga melakukan intervensi di pasar keuangan demi menjaga stabilitas rupiah, terutama di tengah dinamika ekonomi global setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menetapkan tarif resiprokal ke banyak negara menjelang pemberlakuan.

    “Posisi cadangan devisa pada akhir Juli 2025 setara dengan pembiayaan 6,3 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor,” ujar Denny.

    BI, sambungnya, menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

    Oleh sebab itu, cadangan devisa sebesar US$152 miliar itu diyakini memadai untuk mendukung ketahanan sektor eksternal sejalan dengan tetap terjaganya prospek ekspor, neraca transaksi modal dan finansial yang diprakirakan tetap mencatatkan surplus.

    Sejalan dengan itu, BI berharap cadangan devisa tersebut meningkat persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian nasional dan imbal hasil investasi yang menarik.

    “Bank Indonesia terus meningkatkan sinergi dengan pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal guna menjaga stabilitas perekonomian untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” tutup Ramdan.

    Neraca Dagang RI-AS 

    Adapun tarif Trump 19% mulai berlaku pada 7 Agustus 2025. Alasan Trump mengenakan tarif impor barang sebesar 19% ke Indonesia untuk menyeimbangkan neraca perdagangan. Seperti diketahui, neraca perdagangan AS dengan Indonesia selalu defisit. Hal itu sudah berlangsung bertahun-tahun. 

    Bisnis telah merangkum data neraca perdagangan Indonesia-AS selama tahun 2020 – Semester 1/2025 versi otoritas statistik AS, yang menunjukkan nilai sebesar US$101,7 miliar. Angka defisit bagi AS merupakan surplus bagi neraca perdagangan Indonesia.

    Adapun kebijakan tarif Trump telah memicu kekhawatiran baik pemerintah maupun kalangan pengusaha mengenai turunnya permintaan dari AS akibat tarif yang mencapai 19%. Lonjakan ekspor ke AS dan masih terjaganya surplus perdagangan ke negeri Paman Sam itu dinilai tidak akan bertahan lama dan ada potensi kemungkinan tergerus pasca penerapan tarif Trump. 

    BPS mencatat bahwa neraca perdagangan Indonesia dengan AS masih tercatat surplus di angka US$9,9 miliar pada semester 1/2025. Angka versi BPS itu jauh lebih kecil dibandingkan dengan versi AS yang mencatatkan bahwa surplus perdagangan Indonesia ke AS mencapai US$11,7 miliar. 

    Apa Kata Ekonom?

    Sementara itu, Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk. atau BCA (BBCA) David Sumual mengamini data BI tersebut. Dia menyebut utang luar negeri (ULN) pemerintah serta Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) yang jatuh tempo pada bulan lalu memang memakan porsi yang besar dari cadangan devisa Tanah Air. 

    Meski demikian, David masih menilai bahwa eksternal Indonesia masih terkendali karena kepemilikan asing di Surat Berharga Negara (SBN) sejauh ini masih positif. 

    “Tapi sejauh ini asing masih positif ytd [year-to-date] di SBN mengimbangi net flow asing di saham yang negatif,” terang David kepada Bisnis, Kamis (7/8/2025). 

    Ke depan, David memperkirakan cadangan devisa Indonesia sampai akhir 2025 berada di kisaran US$150 miliar sampai dengan US$155 miliar. Perkiraan itu dengan asumsi SBN pemerintah dengan denominasi dolar Australia dan yuan China, Kangaroo dan Dimsum Bond, jadi terbit. 

    “Proyeksi antara US$150 miliar sampai dengan US$155 miliar. Ada rencana  penerbitan Kangaroo dan Dimsum Bonds. Kalau jadi bisa tambah devisa,” terangnya. 

    Tidak hanya itu, David turut memperkirakan nilai tukar rupiah juga bakal berada di rentang antara Rp16.300 sampai dengan Rp16.600 per dolar Amerika Serikat (AS). 

  • Harga Pangan Hari Ini 8 Agustus: Harga Beras Premium-Medium Naik di Semua Wilayah

    Harga Pangan Hari Ini 8 Agustus: Harga Beras Premium-Medium Naik di Semua Wilayah

    Bisnis.com, JAKARTA — Harga beras premium dan beras medium masih mengalami kenaikan di semua zonasi dan melampaui harga eceran tertinggi (HET) pada pagi ini, Jumat (8/8/2025).

    Berdasarkan data yang tersaji di Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) pukul 07.25 WIB, harga rata-rata beras premium di tingkat konsumen naik 9,97% dari HET Rp14.900 per kilogram menjadi Rp16.386 per kilogram secara nasional.

    Jika ditinjau lebih jauh, kenaikan harga beras premium terjadi di semua wilayah, yaitu beras premium di zona 1 dijual Rp15.827 per kilogram, beras premium di zona 2 senilai Rp16.571 per kilogram, dan harga beras premium di zona 3 dibanderol Rp18.714 per kilogram.

    Sebagai pembanding, HET beras premium di zona 1 semestinya adalah Rp14.900 per kilogram, zona 2 senilai Rp15.400 per kilogram, dan zona 3 adalah Rp15.800 per kilogram.

    Harga beras medium secara rata-rata nasional juga naik dan dibanderol Rp14.198 per kilogram. Harga rata-rata beras medium naik 13,58% dari HET nasional yang ditetapkan sebesar Rp12.500 per kilogram.

    Selain itu, harga rata-rata beras medium secara nasional dibanderol Rp14.524 atau melampaui 16,19% dari HET Rp12.500 per kilogram. Harga beras medium di zona 1 dibanderol Rp14.316 per kilogram, zona 2 senilai Rp14.385 per kilogram, dan zona 3 senilai Rp16.571 per kilogram.

    Untuk diketahui, HET beras medium di zona 1 ditetapkan sebesar Rp12.500 per kilogram, zona 2 senilai Rp13.100 per kilogram, dan zona 3 adalah Rp13.500 per kilogram.

    Sementara itu, harga rata-rata beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog naik tipis 0,21% dari HET nasional Rp12.500 per kilogram menjadi Rp12.526 per kilogram di tingkat konsumen.

    Namun, harga rata-rata beras SPHP di semua wilayah berada di bawah HET, yakni zona 1 adalah Rp12.213 per kilogram dan zona 2 senilai Rp12.789 per kilogram. Sementara itu, data untuk harga beras SPHP di zona 3 belum tersaji di laman Harga Pangan Bapanas.

    Beralih ke komoditas lain, seperti harga rata-rata cabai rawit merah di tingkat konsumen dibanderol Rp52.048 per kilogram secara nasional, atau berada di dalam rentang harga acuan penjualan (HAP) nasional Rp40.000–Rp57.000 per kilogram.

    Senada, harga rata-rata cabai merah keriting juga berada di dalam rentang HAP Rp37.000–Rp55.000 per kilogram, yakni dibanderol Rp42.420 per kilogram. Secara nasional, harga rata-rata cabai merah besar dibanderol Rp44.565 per kilogram di tingkat konsumen.

    Berikutnya, harga rata-rata bawang putih bonggol berada di bawah HAP Rp40.000 per kilogram atau dibanderol Rp36.818 per kilogram secara nasional. Di sisi lain, harga rata-rata bawang merah di tingkat konsumen justru terpantau melampaui HAP Rp41.500 per kilogram, yakni dibanderol Rp47.790 per kilogram.

    Untuk komoditas pangan yang bersumber dari protein hewani, seperti ikan kembung, ikan tongkol, dan ikan bandeng masing-masing dibanderol Rp41.660 per kilogram, Rp34.934 per kilogram, dan Rp33.365 per kilogram secara rata-rata nasional.

    Kemudian, harga rata-rata daging ayam ras turun 10,34% dari HAP nasional Rp40.000 per kilogram menjadi Rp35.865 per kilogram di tingkat konsumen. Untuk harga rata-rata telur ayam ras terpantau hampir mendekati batas HAP Rp30.000 per kilogram, atau dibanderol Rp29.764 per kilogram.

    Lebih lanjut, harga rata-rata daging sapi murni mencapai Rp134.893 per kilogram, atau berada di bawah HAP nasional Rp140.000 per kilogram. Kemudian, harga rata-rata daging kerbau segar lokal dan daging kerbau beku impor masing-masing adalah Rp120.000 per kilogram dan Rp97.273 per kilogram.

    Panel Harga Bapanas juga menunjukkan, harga rata-rata nasional Minyakita masih berada di atas HET Rp15.700 per liter, yakni dibanderol Rp17.479 per liter. 

    Di sisi lain, harga rata-rata minyak goreng kemasan dan minyak goreng curah masing-masing adalah Rp20.536 per liter dan Rp16.951 per liter secara nasional.

    Lalu, harga rata-rata tepung terigu kemasan dan tepung terigu curah masing-masing adalah Rp12.600 per kilogram dan Rp9.495 per kilogram. Untuk harga rata-rata gula konsumsi dan garam konsumsi masing-masing adalah Rp18.308 per kilogram dan Rp11.211 per kilogram.

    Serta, harga rata-rata kedelai biji kering impor di tingkat konsumen dibanderol Rp10.663 per kilogram dan harga rata-rata jagung pakan tingkat peternak senilai Rp5.612 per kilogram.

  • Christopher Waller Mencuat Jadi Kandidat Kuat Gantikan Jerome Powell

    Christopher Waller Mencuat Jadi Kandidat Kuat Gantikan Jerome Powell

    Bisnis.com, JAKARTA — Nama Gubernur Federal Reserve Christopher Waller mencuat sebagai kandidat terkuat pengganti Jerome Powell sebagai Ketua The Fed di masa pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, menurut sejumlah sumber yang mengetahui pembahasan tersebut.

    Melansir Bloomberg pada Jumat (8/8/2025), penasihat Trump disebut terkesan dengan pendekatan Waller yang berbasis proyeksi ketimbang data terkini, serta pemahaman mendalamnya terhadap sistem The Fed secara keseluruhan. Meski telah bertemu dengan tim presiden, Waller belum melakukan pertemuan langsung dengan Trump.

    Selain Waller, mantan pejabat The Fed Kevin Warsh dan Direktur Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih Kevin Hassett juga disebut masih masuk dalam radar pencalonan. Masa jabatan Powell sebagai Ketua The Fed akan berakhir pada Mei 2026.

    “Presiden Trump akan terus mencalonkan individu paling kompeten dan berpengalaman. Namun, kecuali disampaikan langsung oleh Presiden Trump, setiap pembahasan terkait penunjukan pejabat harus dianggap spekulatif,” ujar Juru Bicara Gedung Putih Kush Desai.

    Adapun, The Fed menolak memberikan komentar terkait kabar ini.

    Stephen Miran, Ketua Dewan Penasihat Ekonomi Gedung Putih, menyebut Waller memiliki rekam jejak mengesankan, terutama dalam merespons inflasi dan arah kebijakan suku bunga selama dua tahun terakhir.

    Sementara itu, Trump mengatakan bahwa daftar kandidat Ketua The Fed telah mengerucut menjadi tiga nama. Proses seleksi dipimpin oleh Menteri Keuangan Scott Bessent, Wakil Presiden JD Vance, dan Menteri Perdagangan Howard Lutnick.

    Sebelumnya Hassett dilaporkan telah bertemu langsung dengan Trump untuk membahas posisi tersebut dan mendapatkan kesan positif dari sang presiden. Warsh, yang sempat diwawancarai pada 2017, juga kembali disebut-sebut, termasuk sebagai kandidat Menteri Keuangan pada November lalu.

    Pencarian Ketua The Fed ini berlangsung di tengah upaya pengisian kursi Dewan Gubernur yang akan ditinggalkan Adriana Kugler. Trump menyatakan akan menunjuk gubernur sementara untuk mengisi kekosongan tersebut sebelum menunjuk kandidat permanen yang akan menjalani masa jabatan 14 tahun mulai awal 2026. Kandidat tersebut disebut akan berasal dari kalangan yang mendukung suku bunga rendah.

    Perbedaan Sikap dengan Powell

    Waller baru-baru ini menjadi satu dari dua anggota Dewan The Fed yang tidak sepakat dengan keputusan mempertahankan suku bunga acuan. Bersama Michelle Bowman—sama-sama diangkat oleh Trump—Waller mengusulkan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin, mengacu pada pelemahan di pasar tenaga kerja.

    Beberapa hari setelah keputusan The Fed, laporan ketenagakerjaan AS menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja melambat, memperkuat argumentasi Waller dan Bowman.

    Pandangan Waller ini bertolak belakang dengan Powell dan mayoritas pejabat The Fed yang masih menganggap pasar tenaga kerja cukup solid dan memilih pendekatan hati-hati dalam mengantisipasi dampak kebijakan tarif Trump terhadap ekonomi.

    Rekam Jejak dan Pandangan

    Waller, ekonom bergelar Ph.D., diangkat sebagai Gubernur The Fed oleh Trump pada 2020. Sebelumnya, ia menjabat Direktur Riset dan Wakil Presiden Eksekutif di The Fed St. Louis. 

    Dia juga dikenal publik setelah terlibat debat terbuka dengan ekonom kawakan Larry Summers pada 2022 terkait strategi penurunan inflasi pasca-pandemi. Prediksinya terbukti tepat setelah inflasi turun di bawah 3% tanpa disertai lonjakan pengangguran.

    Meski begitu, Trump kerap melontarkan ketidakpuasan terhadap Powell, memunculkan kekhawatiran soal independensi The Fed ke depan. Namun, Waller menyatakan pada April lalu bahwa independensi bank sentral merupakan elemen krusial bagi kestabilan ekonomi AS.

    “Kalau tidak siap dikritik, jangan ambil pekerjaan itu. Presiden bebas menyampaikan pandangannya soal kebijakan, sebagaimana publik lainnya,” ujarnya.

    Dalam wawancara bulan lalu, Waller mengaku belum menerima tawaran langsung dari Trump. 

    “Kalau presiden menghubungi dan meminta saya untuk menjabat, saya akan bersedia. Tapi sejauh ini belum ada komunikasi langsung,” katanya.

  • Trump Tunjuk Stephen Miran Jadi Gubernur Interim The Fed Gantikan Adriana Kugler

    Trump Tunjuk Stephen Miran Jadi Gubernur Interim The Fed Gantikan Adriana Kugler

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden AS Donald Trump menunjuk Ketua Dewan Penasihat Ekonomi atau Council of Economic Advisers (CEA) Stephen Miran sebagai Gubernur Sementara The Fed menggantikan Adriana Kugler yang akan lengser Januari mendatang.

    “Dia telah bersama saya sejak awal masa jabatan kedua, dan keahliannya di bidang ekonomi tidak tertandingi — Dia akan menjalankan tugasnya dengan sangat baik,” kata Trump dalam unggahannya di media sosial, yang dikutip dari Bloomberg, Jumat (8/8/2025)

    Trump menegaskan penunjukan ini bersifat sementara sambil pemerintah terus mencari kandidat permanen untuk mengisi posisi tersebut. Miran masih harus menjalani proses konfirmasi di Senat AS.

    Pengumuman ini langsung berdampak pada pasar, dengan Bloomberg Dollar Spot Index menghapus seluruh kenaikan hariannya setelah kabar penunjukan Miran beredar. Pihak The Fed belum memberikan komentar resmi terkait keputusan tersebut.

    Miran dikenal sebagai pengkritik keras kebijakan The Fed dalam beberapa tahun terakhir. Dalam makalah sepanjang 24 halaman yang dia tulis bersama Dan Katz, kini menjabat Kepala Staf di Departemen Keuangan AS, Miran menuding bahwa kesalahan kebijakan moneter The Fed disebabkan oleh “groupthink” alias pola pikir seragam tanpa keberagaman pandangan. 

    Keduanya juga mengkritik The Fed karena dinilai telah merambah ke ranah politik yang seharusnya di luar mandat bank sentral.

    “Rekam jejak The Fed dalam beberapa tahun terakhir menimbulkan pertanyaan apakah lembaga ini masih dijalankan sesuai prinsip independensi bank sentral yang ideal,” tulis Miran dan Katz dalam makalah tersebut.

    Mereka mengusulkan pemisahan kebijakan moneter dari fungsi pengawasan dan regulasi perbankan, dengan mencabut kewenangan dewan gubernur atas sektor terakhir. Usulan itu memerlukan persetujuan legislatif dan bertujuan untuk menghindari pencemaran proses kebijakan moneter yang tidak perlu. 

    Pro Pelonggaran Kebijakan The Fed

    Joe Gilbert, Manajer Portofolio di Integrity Asset Management, mengatakan penunjukan Miran bukanlah pilihan yang diantisipasi pasar, namun masih sejalan dengan ekspektasi kebijakan yang lebih longgar.

    “Miran bisa menjadi suara tambahan yang mendorong pelonggaran kebijakan The Fed. Ini memperkuat keyakinan bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sepanjang sisa tahun ini. Kita telah resmi memasuki siklus pelonggaran,” kata Gilbert.

    Dalam wawancara dengan Bloomberg TV sebelumnya pada hari yang sama, Miran mengatakan tidak ada bukti tekanan harga yang signifikan secara makroekonomi akibat kebijakan tarif Trump terhadap mitra dagang AS.

    “Secara keseluruhan, kami tidak memperkirakan inflasi yang signifikan akibat tarif ini,” ujarnya. 

    Dia melanjutkan, jika pun ada dampak inflasi, hal itu hanya akan bersifat satu kali, bukan tren jangka panjang.

    Pernyataan Miran berbeda dengan pandangan Ketua The Fed Jerome Powell yang sebelumnya menegaskan meski dampak tarif terhadap inflasi kemungkinan bersifat sementara, risiko efek yang lebih persisten tetap perlu diwaspadai oleh pembuat kebijakan.

    “Bisa saja dampaknya lebih bertahan lama, dan itu adalah risiko yang harus dipertimbangkan dan dikelola,” ujar Powell dalam konferensi pers 30 Juli lalu, usai The Fed memutuskan mempertahankan suku bunga untuk kelima kalinya secara berturut-turut.

    Miran juga memuji Gubernur The Fed Christopher Waller ketika ditanya soal pencarian pengganti Powell, yang masa jabatannya sebagai ketua berakhir Mei tahun depan.

    Waller menjadi satu-satunya anggota dewan yang tidak sepakat dalam keputusan terbaru The Fed untuk menahan suku bunga, dan menyatakan lebih memilih pemangkasan 25 basis poin. Ia juga memperingatkan bahwa pasar tenaga kerja mulai menunjukkan tanda-tanda pelemahan.

    “Dia telah menunjukkan integritas luar biasa akhir-akhir ini, tidak terjebak dalam sindrom ‘panik tarif’ seperti yang dialami banyak orang, termasuk di The Fed. Dia berhasil menjaga suara independennya,” ujar Miran

    Sementara itu, Senat AS yang harus mengesahkan penunjukan Miran saat ini sedang dalam masa reses tahunan bulan Agustus dan baru akan kembali bersidang pada awal September. Proses konfirmasi diperkirakan akan memakan waktu, kecuali jika mendapat prioritas dari pimpinan Partai Republik.

    Miran sebelumnya dikonfirmasi untuk posisi ketua CEA pada Maret lalu melalui pemungutan suara yang nyaris sepenuhnya mengikuti garis partai, dengan hasil 53–46.

  • Jurus RI Tangkal Efek Tarif Trump, Kebut Sederet Perjanjian Dagang

    Jurus RI Tangkal Efek Tarif Trump, Kebut Sederet Perjanjian Dagang

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Indonesia melakukan sejumlah langkah strategis guna meredam efek kebijakan tarif Trump yang berlaku mulai 7 Agustus 2025. Salah satu langkah yang dilakukan ialah dengan mempercepat penyelesaian sejumlah perjanjian dagang.

    Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengatakan percepatan penyelesaian perundingan perjanjian dagang dengan sejumlah negara mitra dilakukan guna memperluas pasar ekspor.

    Budi mengatakan bahwa Indonesia ke depannya tidak hanya akan fokus menyasar pasar tradisional seperti Amerika Serikat, China, India hingga Jepang, tetapi juga menyasar pasar non-tradisional seperti Afrika hingga Amerika Latin.

    Menurutnya, perluasan pasar ekspor penting dilakukan mengingat saat ini Amerika Serikat juga telah menerapkan kebijakan tarif impor sebesar 19% untuk produk-produk Indonesia yang masuk ke AS.

    Apalagi, Kementerian Perdagangan (Kemendag) pada tahun ini menargetkan pertumbuhan ekspor nasional mencapai 7,10% dengan nilai ekspor mencapai US$294,45 miliar.

    Adapun, nilai ekspor Indonesia mencapai US$23,44 miliar pada Juni 2025 atau naik 11,29% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai US$21,06 miliar.

    Secara kumulatif, total nilai ekspor Indonesia mencapai US$135,41 miliar pada semester I/2025. Nilainya naik 7,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai US$125,73 miliar.

    Jika diperinci, nilai ekspor migas sebesar US$7,03 miliar atau turun 11,04% dari sebelumnya US$7,9 miliar. Sementara itu, nilai ekspor nonmigas naik sebesar 8,96% dari US$117,83 miliar menjadi US$128,39 miliar.

    Perjanjian Dagang

    Demi tetap menjaga kinerja ekspor Indonesia, Mendag Budi mengatakan pada tahun ini setidaknya ada lima perjanjian dagang yang ditargetkan rampung.

    Kelima perjanjian dagang yang dimaksud yakni, Indonesia—Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA), Indonesia-Peru Comprehensive Economic Partnership Agreement (IP-CEPA).

    Kemudian, Indonesia—European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU—CEPA), Indonesia-Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (IEAEU-FTA), dan Indonesia-Tunisia Preferential Trade Agreement (IT-PTA).

    “Jadi tahun ini banyak perjanjian dagang yang bisa kita selesaikan. Kita akan tandatangani, dengan harapan, pasar kita, ekspor kita semakin besar. Semakin meningkat ke negara-negara di dunia,” kata Budi di kantor Kemendag, Jakarta, Kamis (7/8/2025).

    Terkait dengan IP-CEPA, Budi mengatakan perjanjian dagang tersebut bakal ditandatangani pada 11 Agustus 2025. Bahkan, Budi juga menyebut Presiden Peru Dina Boluarte akan menyambangi Indonesia pada 11 Agustus 2025.

    “Dengan Peru [melalui IP—CEPA] tanggal 11 [Agustus 2025] akan kita tandatangani. Jadi kita cepat ini. Jadi teman-teman sebenarnya masih di Peru. Sudah selesai [perjanjian IP—CEPA], karena Presiden Peru juga mau ke sini, tanggal 11, jadi kebetulan perjanjiannya sudah selesai,” ujarnya.

    Selain mempercepat penyelesaian perjanjian dagang dengan Peru, Mendag mengatakan perjanjian Indonesia—European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU—CEPA) juga bakal rampung pada 2025.

    Truk kontainer melintas di antara tumpukan peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (3/6/2025). Bisnis/Arief Hermawan P

    Budi mengatakan kinerja ekspor Indonesia akan melambung dengan adanya perjanjian IEU—CEPA. Pasalnya, sebelum perjanjian IEU—CEPA ini berlaku, surplus perdagangan dari Uni Eropa mencapai US$3,79 miliar pada semester I/2025.

    Apalagi, kata Budi, Uni Eropa merupakan pasar yang besar, mengingat jumlah penduduknya yang mencapai lebih dari 400 juta jiwa.

    “EU itu kawasan kedua surplus kita terbesar semester I [2025]. Itu saja belum-belum pelaksanaan perjanjian perdagangan ya. Artinya kalau belum ada CEPA saja sudah surplus, mudah-mudahan nanti setelah ada CEPA menjadi semakin besar,” ujarnya.

    Pemerintah juga tengah mempercepat perjanjian Indonesia—Kanada CEPA. Rencananya, perjanjian ini bakal ditandatangani pada akhir 2025. Begitu pula dengan perjanjian Indonesia—Uni Ekonomi Eurasia (I—EAEU) yang ditargetkan rampung di tahun ini.

    Sementara itu, terkait dengan perjanjian dagang dengan Tunisia, Mendag mengungkap bahwa proses perundingan IT-PTA sebenarnya sudah selesai dilakukan. Perjanjian dagang ini tinggal menunggu penandatanganan kedua negara, untuk kemudian dapat segera diimplementasikan.

    Kemudian dengan Eurasia, Budi mengatakan bahwa telah disepakati poin-poin yang bakal dituangkan dalam IEAEU-FTA. Saat ini, kata dia, Eurasia tengah melakukan konsultasi dengan negara-negara anggotanya seperti Rusia, Turki, Jerman, Inggris, Armenia, Azerbaijan, Belarusia, Georgia, Kazakstan, dan Kirgistan.

    Mendag menjelaskan, EAEU merupakan mitra dagang penting Indonesia, bukan hanya sebagai pasar ekspor nontradisional tetapi juga sebagai Hub perdagangan internasional di kawasan Eropa Timur dan Asia Tengah.

    Dengan perjanjian ini, akses pasar yang lebih baik ke negara-negara anggota EAEU memungkinkan Indonesia untuk meningkatkan volume perdagangan dan diversifikasi pasar ekspor.

    Peluang Indonesia

    Rencana pemerintah untuk mempercepat penyelesaian perundingan empat perjanjian dagang mendapat sambutan positif dari dunia usaha. Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menilai, perjanjian dagang menjadi peluang bagi eksportir Indonesia untuk semakin memperluas pasar ekspor, utamanya di tengah kebijakan perang tarif Presiden AS Donald Trump.

    “Memang harapan kami bisa diselesaikan dalam waktu dekat. Jadi mungkin ini menjadi prioritas untuk perjanjian,” kata Ketua Umum Apindo Shinta W. Kamdani.

    Shinta menyebut, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk dapat mengoptimalkan sejumlah perjanjian yang diharapkan rampung tahun ini. Dia mengatakan, Apindo telah membentuk kelompok-kelompok kerja untuk mengutilisasi perjanjian dagang ini.

    Dalam hal ini, Apindo melakukan akselerasi perdagangan dan investasi sesuai dengan sektor-sektor yang ada serta membangun komunikasi dengan pelaku usaha di negara terkait.

    Misalnya, Shinta mengatakan bahwa saat ini pihaknya sudah membangun komunikasi dengan pelaku usaha di Uni Eropa. Meski perjanjian dagang dengan Uni Eropa masih dalam tahap negosiasi, Shinta menyebut bahwa Indonesia sudah dapat melihat peluang apa saja yang bisa dilakukan dengan pelaku usaha di negara tersebut, termasuk juga investasi yang dapat masuk ke Indonesia.

    “Ini kita juga sudah harus mempersiapkan tim kerjanya. Kalau [perjanjian dagang] ini sampai selesai, ini sudah bisa tinggal langsung jalan,” ujarnya.

    Dalam kesempatan terpisah, Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie mengatakan sederet perjanjian dagang yang tengah dipercepat akan meningkatkan kinerja perdagangan Indonesia, termasuk dengan adanya IEU—CEPA. 

    “Jadi ini sambil menyelam, minum air. Sambil menyiapkan tarif Trump, menyiapkan juga EU. Yang kebetulan Uni Eropa itu size-nya sama,” kata Anin saat ditemui di Jakarta, Kamis (7/8/2025). 

    Menurutnya, perdagangan Indonesia—Eropa bisa meningkat secara bertahap menjadi US$100 miliar selama 5–10 tahun ke depan. Pasalnya, Anin melihat Eropa merupakan pasar yang juga hampir mirip dengan Negara Paman Sam.

    “Kebetulan apa yang dibutuhkan mereka [Uni Eropa] itu mirip-mirip sama Amerika ya, seperti alas kaki, tekstil, garmen, elektronik,” ujarnya.

    Belum lagi, kata Anin, minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) yang merupakan komoditas unggulan Indonesia diperkirakan memiliki karpet merah di pasar Eropa. Alhasil, kinerja ekspor CPO Indonesia ke Eropa akan meningkat.

    “[CPO] yang tadinya sulit masuk menjadi bisa masuk. Jadi artinya pertumbuhannya pasti pesat,” tuturnya.

    Selain itu, Anin menambahkan perjanjian dagang ini akan membuat Indonesia lebih mudah mendapatkan bahan mentah, mulai dari gandum, kapas, hingga kedelai. 

    “Tapi yang kita ekspor adalah barang jadi, seperti tekstil, garmen, alas kaki, elektronik. Jadi saya rasa sebenarnya semua itu tergantung dari konsumen, tapi yang pasti akan membuat bahan baku jadi lebih murah,” terangnya.

    Dihubungi terpisah, Ekonom dari Universitas Paramadina Wijayanto Samirin mengatakan langkah yang diambil pemerintah dalam merampungkan sederet perjanjian dagang merupakan strategi yang tepat di tengah tarif Trump. 

    “Ini merupakan strategi tepat. Kita mengambil peluang dari perasaan senasib sepenanggungan negara-negara di dunia, akibat kebijakan perdagangan Trump yang dirasa tidak fair,” kata Wijayanto kepada Bisnis.

    Menurutnya, percepatan perjanjian dagang ini bisa menjadi alternatif dalam menghadapi tarif Trump. Namun, Wijayanto menilai, besaran tarif yang dikenai AS kepada Indonesia lebih rendah dan setara dibandingkan negara di kawasan Asean, seperti Vietnam, India, China, Thailand, dan Malaysia. 

    “Membuka pasar selain AS merupakan langkah jitu, mengingat kebijakan AS tidak bisa diprediksi dan dapat berubah sewaktu-waktu,” ujarnya.

    Namun, lanjut dia, perjanjian dagang hanya akan mendatangkan manfaat jika negara lain membeli produk Indonesia, sehingga peningkatan daya saing dan diversifikasi produk merupakan langkah yang perlu kita tempuh.

    “Jika tidak, perjanjian dagang justru hanya akan membuat pasar kita makin dibanjiri oleh produk dari luar,” pungkasnya.

  • Wall Street Ditutup Melemah Terkena Sentimen Calon Bos The Fed Pilihan Trump

    Wall Street Ditutup Melemah Terkena Sentimen Calon Bos The Fed Pilihan Trump

    Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Amerika Serikat (AS) ditutup terkoreksi pada perdagangan Kamis (7/8/2025) waktu setempat di tengah kabar mencuatnya nama Christopher Waller sebagai kandidat utama Presiden Donald Trump untuk ketua baru The Fed untuk menggantikan Jerome Powell.

    Melansir Reuters pada Jumat (8/8/2025), indeks S&P 500 turun 4,19 poin atau 0,07% ke level 6.340,87, sementara Nasdaq Composite naik 74,50 poin atau 0,35% ke level 21.243,92. Adapun Dow Jones Industrial Average melemah 218,80 poin atau 0,50% ke posisi 43.974,32.

    Sebelumnya, indeks S&P 500 dan Nasdaq sempat mencetak rekor tertinggi beruntun. 

    Pelaku pasar mencerna laporan Bloomberg yang menyebutkan bahwa Gubernur The Fed Christopher Waller menjadi kandidat utama Presiden AS Donald Trump untuk menjabat sebagai Ketua Federal Reserve berikutnya.

    Trump selama ini dikenal sebagai pengkritik keras Ketua The Fed saat ini, Jerome Powell, karena menunda penurunan suku bunga acuan. Banyak investor masih memperkirakan bahwa The Fed akan mulai memangkas suku bunga pada September mendatang.

    Koreksi Saham Eli Lily

    Sementara itu, indeks Dow Jones dan S&P 500 ditutup melemah karena koreksi saham Eli Lilly setelah data uji coba obat penurun berat badan oral miliknya mengecewakan. 

    Saham perusahaan keamanan siber Fortinet juga anjlok setelah perusahaan memproyeksikan pendapatan di bawah ekspektasi analis Wall Street.

    Eli Lilly sebenarnya menaikkan proyeksi laba dan penjualan untuk setahun penuh. Namun, sahamnya tetap tergelincir setelah data untuk obat orforglipron tidak memenuhi harapan investor.

    “Kenaikan pasar mulai terlihat kehabisan tenaga. Reli sebelumnya didorong oleh kinerja laporan keuangan, dan pasar nyaris mengabaikan kabar seputar tarif,” ujar Peter Cardillo, Kepala Ekonom Pasar di Spartan Capital Securities, New York.

    Dari sisi kebijakan perdagangan, Presiden Trump secara resmi mengumumkan tarif sekitar 100% atas impor semikonduktor, namun kebijakan ini tidak berlaku bagi perusahaan yang memproduksi di AS atau telah berkomitmen untuk relokasi ke dalam negeri.

    Tarif baru yang berlaku mulai Kamis ini mencakup puluhan negara, dan mendorong rata-rata bea masuk AS ke level tertingginya dalam satu abad terakhir.

    Trump juga diperkirakan akan mengumumkan calon pengganti sementara Gubernur The Fed Adriana Kugler dalam beberapa hari ke depan. Nama yang disebut-sebut akan dipilih merupakan sosok berpandangan dovish yang kemungkinan akan mendukung pelonggaran suku bunga.

    Ekspektasi pemangkasan suku bunga tetap stabil setelah rilis data pasar tenaga kerja AS.

    Klaim awal tunjangan pengangguran mingguan naik 7.000 menjadi 226.000 (disesuaikan secara musiman), level tertinggi sejak pekan yang berakhir 5 Juli, dan sedikit di atas estimasi ekonom dalam survei Reuters sebesar 221.000.

    Berdasarkan alat FedWatch milik CME Group, probabilitas pasar terhadap pemangkasan suku bunga sebesar setidaknya 25 basis poin pada September berada di 93,2%, sedikit turun dari 94,6% sehari sebelumnya, namun melonjak dari 37,7% sepekan lalu.