Category: Beritasatu.com

  • Harga Cabai di Tangerang Tembus Rp 150.000, Pedagang Kuliner Naikkan Harga

    Harga Cabai di Tangerang Tembus Rp 150.000, Pedagang Kuliner Naikkan Harga

    Tangerang, Beritasatu.com – Harga cabai di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Tangerang, Banten, mengalami lonjakan yang signifikan, Minggu (12/1/2025). Cabai rawit merah tembus Rp 150.000 per kilogram.

    Kenaikan harga cabai di pasaran membuat daya beli masyarakat menurun, terutama pedagang kuliner yang terpaksa harus menaikkan harga jual makanannya untuk mencegah kerugian.

    Pedagang sayuran, Madil menyampaikan, kenaikan cabai yang signifikan ini terjadi sejak tiga hari terakhir. Sebelumnya harga cabai rawit merah masih berada di kisaran Rp 120.000 per kilogram.

    “Cabai rawit merah sekarang Rp 150.000, kalau normalnya hanya Rp 40.000 sekilo. Cabai rawit hijau, kemarin kita jual Rp 80.000, sekarang sudah Rp 100.000 sekilo. Kalau normal cabai rawit hijau cuma Rp 30.000 sekilo,” ujarnya kepada Beritasatu.com, Minggu (12/1/2025).

    Sedangkan cabai merah keriting, lanjut Madil, kini berada di kisaran Rp 80.000 per kilogram, padahal normalnya hanya Rp 40.000 per kilogram. Selain cabai, sayuran di antara kol dan kentang juga ikut mengalami kenaikan.

    “Harga kol sekarang Rp 10.000, bisanya cuma Rp 6.000 sekilo. Kentang sekarang di kisaran Rp 18.000 sampai Rp 20.000 sekilo, normalnya cuma Rp 12.000 sekilo,” jelas Madil.

    Madil mengatakan, kenaikan harga sayuran terutama komoditas cabai terjadi karena faktor cuaca buruk. Para petani yang gagal panen membuat pasokan ke sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Tangerang berkurang.

    “Faktor cuaca jadi petani gagal panen. Pasokan cabai semalam juga kosong, enggak dapat pasokan. Kalau cabai mahal begini, omzet pedagang turun semuanya. Turun kisaran 70%,” katanya.

    Kenaikan harga cabai juga dikeluhkan masyarakat, terutama pedagang kuliner. Nina, penjual seblak di Tigaraksa terpaksa harus menaikan harga jual seblaknya untuk mencegah kerugian.

    “Mudah-mudahan stabil lagi, keberatan kalau harga cabai segitu. Menyiasatinya paling kita naikkan harga seblaknya. Tadinya harga seblak Rp 15.000, sekarang jadi Rp 16.000 per porsi,” tuturnya.

    Ia juga mengaku harus mengurangi jumlah pembelian cabai. Pengurangan jumlah pembelian cabai dilakukannya agar bisa membeli bahan pangan yang lainnya.

    “Keberatan banget, paling kita kurangi belanjanya. Sebelumnya beli sekilo, sekarang beli setengah kilo atau seperempat. Pengennya harga cabai sama bahan pokok lainnya turun lagi,” tandasnya.
     

  • Situasi Kota Ambon Kondusif Setelah Pecah Bentrokan 2 Kelompok

    Situasi Kota Ambon Kondusif Setelah Pecah Bentrokan 2 Kelompok

    Ambon, Beritasatu.com – Situasi Kota Ambon kondusif setelah pecah bentrokan antara dua kelompok pemuda di depan Tugu Trikora. Warga terlihat beraktivitas seperti biasanya. Aparat kepolisian dan TNI Kodam 15 Pattimura telah mendirikan posko pengamanan di depan Tugu Trikora.

    “Alhamdulillah hingga saat ini situasi normal seperti biasa dan warga telah beraktivitas,” ujar Kapolresta Pulau Ambon Kombes Pol Driyano Andri Ibrahim, Minggu (12/1/2025).

    Selain pengamanan, aparat kepolisian dan TNI juga melakukan patroli di sekitaran Tugu Trikora Talake Waihaong hingga kembali ke Tugu Trikora guna memastikan kondisi kamtibmas di wilayah kota Ambon.

    Driyano juga mengimbau kepada warga agar senantiasa menjaga kota Ambon yang kondusif seperti ini. Menurutnya kejadian seperti ini dapat dapat dicegah secara bersama agar tidak menimbulkan konflik berkepanjangan.

    “Harus ada kesadaran dari semua pihak guna menjaga situasi keamanan di Kota Ambon. Konflik seperti ini akan menyusakan kita sendiri,” imbaunya.

    Saat kondisi Kota Ambon sudah normal dan warga pun telah beraktivitas seperti biasa. 

  • PDIP Tangsel Gelar Cap Jempol Darah Dukung Megawati Soekarnoputri Kembali Jadi Ketum

    PDIP Tangsel Gelar Cap Jempol Darah Dukung Megawati Soekarnoputri Kembali Jadi Ketum

    Jakarta, Beritasatu.com – Kader dan simpatisan PDI Perjuangan (PDIP) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) melakukan aksi cap jempol darah untuk menyatakan kesetiaan kepada Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Aksi cap jempol darah ini juga sekaligus untuk mendukung Megawati Soekarnoputri kembali menjadi ketum periode 2025-2030 mendatang. 

    Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan kader PDIP Tangsel mulai dari jajaran pengurus DPD, DPC, PAC, Ranting, anak ranting dan simpatisan PDIP di depan kantor DPC PDI Perjuangan Tangsel, BSD, Sabtu (11/1/2025). Pada kesempatan itu, hadir juga senior PDIP Panda Nababan.

    “Mimbar demokrasi ini digelar untuk kebebasan berpendapat para aktivis dan simpatisan PDI Perjuangan Kota Tangsel menyikapi situasi kebangsaan saat ini. Kami Banteng-Banteng Tangsel juga nyatakan kesetiaan serta satu komando terhadap Megawati Soekarnoputri untuk terus menjadi Ketua Umum,” ujar Ketua DPC PDIP Tangsel Wanto Sugito kepada wartawan, Minggu (12/1/2025).

    Selain itu, kata Wanto, PDIP Tangsel juga memperingati HUT ke-52 PDIP dengan tema “Satyam Eva Jayate, kebenaran pasti menang” sekaligus potong tumpeng tanda rasa syukur. Momentum peringatan HUT PDIP tersebut, kata dia, menjadi kesempatan untuk meneguhkan komitmen satu komando di bawah Megawati untuk melawan pihak-pihak yang mengganggu soliditas PDIP, terutama jelang kongres.

    “Siapa pun yang menganggu ganggu soliditas PDI Perjuangan mulai dari pusat hingga daerah, Banteng-banteng siap bergerak dan melawan serta satu komando dengan Ibu Megawati,” tegas Wanto yang merupakan mantan aktivis 98.

    Dalam mimbar demokrasi itu sendiri, seluruh aktivis partai juga melakukan cap jempol darah termasuk politisi senior PDIP Panda Nababan.

    Panda Nababan dalam kesempatan itu mengingatkan mimbar demokrasi yang digelar oleh DPC PDIP Tangsel bisa bergelombang dan membesar jika kekangan demokrasi terjadi terus-menerus di Indonesia.

    “Megawati Soekarnoputri itu merupakan pemimpin partai yang sangat ideologis dan harapannya hanya keberlangsungan Indonesia raya. Tidak ada apa apanya situasi yang sekarang menganggu elite- elite PDI Perjuangan daripada zaman orde baru dahulu. Jika diinjak pasti banteng-banteng khususnya banteng Tangsel pasti akan marah dan mengamuk agar demokrasi di Indonesia tidak dirusak oleh yang tidak bertanggung jawab,” pungkas Panda Nababan.

  • Jepang Menjadi Negara Banyak Peminat Calon Pekerja Indonesia

    Jepang Menjadi Negara Banyak Peminat Calon Pekerja Indonesia

    Jakarta, Beritasatu.com – Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia  Dzulfikar Ahmad Tawalia mengatakan Jepang menjadi negara banyak diminati oleh oleh calon pekerja. Menurutnya, bekerja di luar negeri menjadi daya tarik para pekerja di Indonesia.

    “Jepang banyak membutuhkan tenaga kerja dalam sektor apa pun. Masyarakat  kita yang ada di Indonesia banyak berminta bekerja di Jepang. Pertama tentu budaya maju, yang kedua Jepang tentu punya budaya maju tapi mereka juga memiliki spirit yang tinggi,” kata Dzulfikar di Jakarta, Minggu (12/1/2025) dilansir dari Antara.

    Kementerian P2MI melakukan pemetaan job order atau ketersediaan lapangan pekerjaan untuk merealisasikan target pengiriman 425 ribu Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke luar negeri pada 2025.

    Sementara itu, Dirjen Bina Lafotas Kemenaker Agung Nur Rohmad mengatakan syarat untuk bekerja di Jepang harus mengenal bahasanya. Tentunya kemampuan bahasa Jepang bisa calon pekerja lolos untuk bekerja di negara tersebut.

    “Kalau mau magang di Jepang harus punya minimal bahasa setingkat N5. Karena memang di sana perlu komunikasi,” bebernya.

    Kata dia, Kemenaker juga banyak melalukan pelatihan bagi calon pekerja untuk menjadi talenta yang dibutuhkan untuk bekerja di beberapa negara.

    “Magang adalah bagian dari proses pelatihan beda dengan bekerja. Jadi yang perlu disiapkan pelatihannya mulai dari bahasa, budaya, kemudian kami juga menyiapkan bidang-bidang teknis,” katanya.

    Dia menyebutkan jenis pekerjaan yang banyak diisi oleh Indonesia adalah pariwisata, manufaktur, makanan hingga tenaga ahli kesehatan. “Misalnya di Jepang permintaan untuk hospitality untuk mendukung pariwisata Jepang kami juga ada pelatihannya di setiap provinsi dari Aceh-Papua,” jelasnya.

  • Kapolres Yogyakarta Ungkap Kronologi Kasus Penganiayaan 6 Oknum Polisi terhadap Warga Semarang

    Kapolres Yogyakarta Ungkap Kronologi Kasus Penganiayaan 6 Oknum Polisi terhadap Warga Semarang

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Polres Kota Besar Yogyakarta buka suara menanggapi isu penganiayaan yang dilakukan oleh enam anggota Gakkum Satlantas Polresta Yogyakarta terhadap seorang laki-laki bernama Darso (43), warga Mijen, Semarang, Jawa Tengah. Anggota yang terseret kasus dugaan penganiayaan yang berujung kematian tersebut merupakan penyidik Gakkum Satlantas Polresta Yogyakarta.

    Menurut Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Aditya Surya Dharma, terdapat enam anggota Unit Gakkum Satlantas Polresta Yogyakarta yang pada waktu itu bertolak ke Semarang untuk menyelesaikan kasus dugaan tabrak lari.

    Keperluan anggota Unit Gakkum Satlantas Polresta Yogyakarta ke Semarang adalah untuk memberikan surat undangan pemanggilan kepada Darso guna klarifikasi kejadian laka lantas yang terjadi pada 12 Juli 2024 pukul  09.30 WIB di Jalan Mas Suharto, Kemantren Danurejan, Kota Yogyakarta.

    “Kecelakaan antara korban pengendara sepeda motor atas nama Tutik dengan mobil yang diduga dikendarai Darso dan teman-temannya,” kata Kombes Pol Aditya Surya Dharma kepada Beritasatu.com, Sabtu (11/1/2025) malam.

    Setelah kecelakaan, korban dilarikan ke Rumah Sakit Bathesda Lempuyangwangi untuk menjalani perawatan. Pada saat itu, keluarga korban sempat memotret salah satu KTP atas nama Darso yang kebetulan berada dalam mobil.

    “Setelah mengantar korban, pengemudi pergi meninggalkan rumah sakit tanpa berkoordinasi dengan korban maupun pihak rumah sakit,” ujar Kombes Pol Aditya Surya Dharma.

    Salah satu saudara korban lantas berupaya mengejar kendaraan Darso dan kawan-kawannya bahkan sempat terserempet lalu terjatuh, tetapi kendaraan yang ditumpangi Darso dan teman-temannya tetap tancap gas. Lantaran merasa dirugikan, pihak korban melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian pada 12 Juli 2024. Penyelidikan kemudian dilakukan oleh Unit Gakkum Satlantas Polresta Yogyakarta.

    “Berdasar alamat KTP Darso, kemudian pada Sabtu 21 September pukul 06.00 WIB tim Gakkum mendatangi rumah Darso di Semarang,” terang Aditya Surya Dharma.

    Para penyidik bermaksud memberikan surat undangan keperluan klarifikasi kejadian laka lantas pada 12 Juli 2024 di wilayah hukum Polresta Yogyakarta.

    “Petugas tanya soal kecelakaan tetapi pada awalnya Darso tidak mengakui itu. Namun, setelah ditunjukkan rekaman CCTV kemudian yang bersangkutan mengakui bahwa mobil yang ditumpangi terlibat kecelakaan,” ujar Aditya Surya Dharma.

    Polisi selanjutnya membawa Darso untuk menunjukkan lokasi rental mobil yang digunakan bersama teman-temannya untuk pergi ke Yogyakarta. Namun, di tengah jalan, Darso meminta berhenti untuk buang air kecil, setelah itu Darso mengeluh sakit pada bagian dada sebelah kiri.

    “Setelah buang air kecil dia mengeluh sakit dada kiri dan minta untuk diambil obat jantung di rumahnya,” terang Aditya Surya Dharma.

    Petugas kepolisian kemudian menyarankan Darso segera dirujuk ke rumah sakit terdekat dan dipilihlah Rumah Sakit Permata Medika Semarang untuk menangani keluhan dada kiri Darso. Karena kondisi Darso tidak kunjung membaik, petugas Gakkum Satlantas Polresta Yogyakarta kemudian menuju ke Kendal untuk memberikan surat klarifikasi serupa kepada kawan Darso yaitu Toni dan Ferdi.

    Sampai beberapa hari berikutnya kesehatan Darso tak kunjung membaik. Barulah pada 27 Juli 2024 Darso dipulangkan oleh pihak rumah sakit karena kondisi yang makin membaik.

    “Jumat 27 September 2024 pada 13.00 WIB petugas kami kembali menghubungi rumah sakit dan mendapat info bahwa Darso sudah pulang dari RS,” jelas Aditya Surya Dharma.

    Menurut Kombes Pol Aditya Surya Dharma, kronologi yang disampaikan ini merupakan hasil pemeriksaan Propam Polda DIY terhadap enam anggota Gakkum yang berangkat ke Semarang. Mengenai luka lebam yang dikabarkan akibat penganiayaan oleh anggota Polresta Yogyakarta, Kombes Pol Aditya Surya Dharma enggan menanggapi hal tersebut.

    “Itu biar dari penyidik Polda Jateng saja yang menjawab, kami intinya mendukung penyelidikan atau bahkan penyidikan,” pungkas Kombes Pol Aditya Surya Dharma.

    Perlu diketahui, sejumlah oknum anggota Unit Gakkum Satlantas Polresta Yogyakarta diduga terlibat kasus penganiayaan warga Semarang hingga meninggal dunia pada September 2024. Setelah gagal berkali-kali dalam upaya mediasi, keluarga korban melaporkan kasus tersebut ke Kepolisian Daerah Jawa Tengah pada Jumat 10 Januari 2025.

  • Nikita Mirzani Ikhlas Jika Lolly Memilih Orang Lain

    Nikita Mirzani Ikhlas Jika Lolly Memilih Orang Lain

    Jakarta, Beritasatu.com – Nikita Mirzani mengaku telah mengikhlaskan hak pengasuhan putrinya, Laura Meizani atau Lolly, kepada pengacara Razman Arif Nasution jika itu memang menjadi jalan terbaik untuk menyelesaikan kasusnya dengan putrinya.

    Pengakuan tersebut disampaikan Nikita Mirzani dalam sebuah wawancara yang dikutip dari kanal YouTube, Minggu (12/1/2025).

    “Ambil saja, siapa yang mau ambil, ambil. Daripada rebutan, ambil saja biar merasakan bagimana rasanya mengasuh,” ungkap Nikita Mirzani.

    Ibu dari tiga anak ini merasa sudah cukup banyak berjuang untuk masa depan Lolly agar tumbuh menjadi pribadi yang baik. Nikita juga membantah tuduhan yang menyebutnya menelantarkan putri sulungnya itu.

    Menurutnya, memperjuangkan anak merupakan kewajiban setiap orang tua. Nikita menegaskan, dirinya tidak ingin menjadi orang tua yang jahat seperti yang diberitakan. Bahkan, ia juga tidak pernah berniat untuk menelantarkan anak-anaknya karena dirinya begitu menyayangi anaknya, termasuk Lolly.

    “Kalau saya menelantarkan anak, dari kecil pasti sudah saya titipkan ke orang lain. Namun, dari bayi sampai usia 16 tahun, Lolly tinggal sama saya, hidup bersama saya, saya yang biayai, saya yang mengasuh, saya yang sekolahkan, dan memberikan fasilitas terbaik. Jadi, kalau masih ada yang bilang saya menelantarkan dan ada yang mau mengasuh, ya silakan ambil saja,” tutur Nikita.

    Nikita juga mengungkapkan, dirinya tidak ingin berlarut-larut dalam kesedihan atau kekecewaan akibat perseteruannya dengan Lolly. Baginya, hidup tidak hanya terfokus pada masalah tersebut, karena masih banyak hal lain yang harus dikerjakannya.

    “Saya harus ingat juga bahwa Nikita Mirzani ini bukan cuma punya anak satu, tetapi tiga. Jadi, ada dua anak lagi yang harus saya asuh, saya prioritaskan pendidikannya, kehidupannya, dan masa depannya. Selain itu, saya juga punya banyak karyawan,” ujarnya.

    Nikita Mirzani menambahkan, meskipun ikhlas Lolly memilih orang lain untuk menjadi orang tuanya, tetapi Nikita tetap membuka pintu untuk Lolly. Untuk itu, pemain film Nenek Gayung tersebut kini lebih fokus kepada orang-orang yang membutuhkan bantuan dari dirinya dan fokus membesarkan kedua anak lainnya.

  • Jelang Pemeriksaan KPK Besok, Hasto Semringah Ikuti Ajang Lari hingga Joget

    Jelang Pemeriksaan KPK Besok, Hasto Semringah Ikuti Ajang Lari hingga Joget

    Jakarta, Beritasatu.com – Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto tampak semringah mengikuti ajang lari maraton bertajuk “Soekarno Run Anniversary” hingga acara joget bersama dalam rangka perayaan hari ulang tahun (HUT) PDI Perjuangan, di Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (12/1/2025). Ia akan diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) besok, Senin (13/1/2025).

    Dalam kesempatan itu, Hasto mengikuti lomba lari dengan kategori jarak 10 kilometer dengan waktu tempuh 1 jam 29 menit. Kemudian, dirinya lanjut naik ke atas panggung untuk berjoget seraya diiringi musik tembang Jawa.

    “Hari ini seluruh sayap partai mengadakan kegiatan untuk merayakan HUT tersebut, dengan Soekarno Run Anniversary dengan tema berlari di atas kaki sendiri. Dan alhamdulillah jumlah peserta luar biasa 10.000, menunjukkan antusiasme anak-anak muda,” kata Hasto.

    Hasto lalu berkelakar dalam acara ini dirinya turut mengundang KPK alias kelompok pemuja koplo, dan menyebut dirinya bagian dari KPK alias kelompok pemuja keadilan.

    “Semoga dengan HUT partai yang melibatkan anak muda, gelora anak muda untuk mampu berdiri di kaki sendiri, menjunjung tinggi sportivitas, dapat ditunjukkan itulah PDIP Perjuangan,” tuturnya.

    Sementara itu, Hasto juga mengungkapkan dirinya telah mempersiapkan diri jelang menghadiri pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin (13/1/2025) besok.

    “Ya sudah, karena ini kan sudah persoalan cukup lama dan sesuai dengan komitmen saya akan taat sepenuhnya pada seluruh proses hukum. Hukum yang berkeadilan,” ucapnya.

    Sejumlah persiapan tersebut antara lain dengan mempelajari kewajiban-kewajiban dan hak-hak sebagai tersangka dengan sebaik-baiknya.

    “Saya punya kewajiban-kewajiban, bahkan saya juga sudah membaca hak-hak saya dalam status sebagai tersangka. Hak sebagai tersangka apa saja itu sudah saya pelajari dengan sebaik-baiknya,” jelasnya.

    Hasto menegaskan, dalam menjalani pemeriksaan esok hari, dirinya akan menghormati seluruh proses dengan penuh keyakinan.

    “Sebab sejak awal kami tahu jalan yang ditempuh oleh PDIP dari masa Bung Karno, Bu Megawati, mereka hidup ini perjuangan, memang jalan-jalan terjal yang harus dihadapi dengan keyakinan ideologis,” pungkas Hasto yang akan diperiksa besok.

  • Hasto Kristiyanto Ungkap Sejumlah Persiapan Jelang Pemeriksaan di KPK Besok

    Hasto Kristiyanto Ungkap Sejumlah Persiapan Jelang Pemeriksaan di KPK Besok

    Jakarta, Beritasatu.com – Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengungkapkan telah mempersiapkan diri jelang menghadiri pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin (13/1/2025). 

    “Ya sudah, karena ini kan sudah persoalan cukup lama dan sesuai dengan komitmen saya akan taat sepenuhnya pada seluruh proses hukum. Hukum yang berkeadilan,” ungkap Hasto, saat ditemui usai olahraga lari, di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Minggu (12/1/2025).

    Sejumlah persiapan tersebut antara lain dengan mempelajari kewajiban-kewajiban dan hak-hak sebagai tersangka dengan sebaik-baiknya.

    “Saya punya kewajiban-kewajiban, bahkan saya juga sudah membaca hak-hak saya dalam status sebagai tersangka. Hak sebagai tersangka apa saja itu sudah saya pelajari dengan sebaik-baiknya,” tutur Hasto Kristiyanto terkait persiapan pemeriksaan KPK kepada dirinya.

    Hasto Kristiyanto menegaskan, dalam menjalani pemeriksaan esok hari, dirinya akan menghormati seluruh proses dengan penuh keyakinan.

    “Sebab sejak awal kami tahu jalan yang ditempuh oleh PDIP dari masa Bung Karno, Bu Megawati, mereka hidup ini perjuangan, memang jalan-jalan terjal yang harus dihadapi dengan keyakinan ideologis,” ucapnya.

    Kuasa hukum PDIP Johannes Tobing mengatakan Hasto Kristiyanto telah menerima surat pemanggilan kedua dari KPK. Dia menyebutkan, jadwal pemanggilan kedua terhadap Hasto Kristiyanto akan digelar besok.

    Sebelumnya, Hasto Kristiyanto sempat mangkir dalam pemeriksaan KPK yang dijadwalkan pada Senin (6/1/2025). Alasannya absen dalam jadwal pemeriksaan itu adalah karena sudah terjadwal dengan kegiatan rangkaian hari ulang tahun atau HUT PDIP.

  • Lolly Berencana Keluar dari Kartu Keluarga Nikita Mirzani, Mengungkap Proses dan Hambatannya

    Lolly Berencana Keluar dari Kartu Keluarga Nikita Mirzani, Mengungkap Proses dan Hambatannya

    Jakarta, Beritasatu.com Laura Meizani Nasseru Asry (LM) atau Lolly membuat pernyataan mengejutkan dengan memilih untuk keluar dari kartu keluarga (KK) Nikita Mirzani. Keputusan ini diambil karena Lolly sudah merasa jenuh dengan konflik yang terus-menerus terjadi antara dirinya dan ibunya, Nikita Mirzani.

    Lolly juga menganggap bahwa Nikita Mirzani bukanlah sosok ibu yang memberikan pengaruh positif dalam hidupnya. Ia merasa banyak tindakan aktris pemeran film Comic 8 itu justru merugikan dirinya.

    Permintaan Lolly untuk keluar dari kartu keluarga Nikita Mirzani ini diungkapkan oleh tim kuasa hukum Lolly, Razman Arif Nasution, melalui kuasa hukum Rahmad Riadi.

    “Lolly bilang, ‘Om, kalau seandainya terjadi (keluar dari kartu keluarga) maka saya memohon kepada semuanya untuk mengajukan permohonan ke pengadilan agar saya bisa diadopsi,’” kata Rahmad Riadi di Polres Jakarta Selatan, Jumat (10/1/2025).

    Nikita Mirzani(kanan) tidak mendampingi Lolly saat diperiksa polisi. – (Google/-)

    Masalah kartu keluarga antara Lolly dan Nikita Mirzani bukanlah hal baru. Sebelumnya, Nikita Mirzani sempat mengaku mencoret nama Lolly dari kartu keluarga. Kini, giliran Lolly yang mengancam akan keluar dari KK.

    Berdasarkan penelusuran Beritasatu.com di salah satu situs hukum nasional, Minggu (12/1/2025), ternyata keluar dari kartu keluarga bukanlah hal yang mudah. Mencoret nama anggota keluarga atau keluar dari KK tidak dapat dilakukan begitu saja.

    Menurut situs tersebut, KK adalah catatan kedudukan atau status hubungan seseorang dalam keluarga. Perubahan dalam KK tidak bisa dilakukan sendiri oleh orang tua dengan sekadar mencoret nama seseorang. Begitu pula dengan seseorang yang ingin keluar dari KK.

    “Hal ini karena segala perubahan dalam susunan keluarga harus dilaporkan kepada instansi pelaksana untuk diterbitkan KK baru. Instansi pelaksana yang berhak melakukan perubahan dalam KK dengan menerbitkan KK baru,” sebut situs tersebut.

    Lebih lanjut dijelaskan, perubahan dalam KK hanya bisa dilakukan jika terjadi peristiwa kependudukan atau peristiwa penting. Dalam konteks konflik Lolly dan Nikita Mirzani, tidak ditemukan adanya peristiwa kependudukan atau peristiwa penting.

    Peristiwa kependudukan yang dimaksud adalah kejadian yang dialami penduduk yang harus dilaporkan karena dapat mengubah status kependudukan seseorang, yang berakibat pada penerbitan atau perubahan Kartu Keluarga, Kartu Tanda Penduduk, atau surat keterangan kependudukan lainnya. Contoh peristiwa kependudukan adalah pindah datang, perubahan alamat, serta status tinggal terbatas menjadi tinggal tetap.

    Sementara itu, peristiwa penting meliputi kelahiran, kematian, lahir mati, perkawinan, perceraian, pengakuan anak, pengesahan anak, pengangkatan anak, perubahan nama, dan perubahan status kewarganegaraan. Jadi memang akan sangat sulit bagi Lolly untuk keluar dari kartu keluarga (KK) Nikita Mirzani. 

  • Sempat Vakum, Natasha Rizky Mengaku Keringat Dingin Saat Syuting Film Terbaru

    Sempat Vakum, Natasha Rizky Mengaku Keringat Dingin Saat Syuting Film Terbaru

    Jakarta, Beritasatu.com – Selebritas Natasha Rizky kembali berakting di layar lebar setelah vakum cukup lama dari dunia seni peran. Ibu tiga anak ini berperan sebagai Rahma dalam film Keajaiban Air Mata Wanita.

    Setelah lima tahun vakum, wanita yang akrab disapa Caca ini mengaku merasa gugup saat berada di lokasi syuting. Bahkan, mantan istri Desta itu merasa keringat dingin saat syuting.

    “Aku sudah lama enggak main film jujur saja. Terus kayak menurut aku, masuk ke set, apalagi kalau udah close up, itu sudah tiba-tiba keringat dingin di mana-mana dan jujur saja itu take-nya berkali-kali,” ujar Natasha Rizky di kawasan Jakarta Selatan belum lama ini.

    Dalam film ini, Rahma merupakan sahabat dari Kiki (diperankan oleh Citra Kirana), yang harus kehilangan anaknya. Caca mengungkapkan bahwa adegan yang paling sulit dilakukannya justru saat kemunculan pertama karakter Rahma.

    “Dari semua adegan Rahma, yang paling sulit adalah adegan pertama aku muncul. Karena meskipun ada Ciki (Citra Kirana) di depan aku, itu adalah kemunculan pertama Rahma. Aku harus bisa memberikan kesan yang menarik untuk sahabat aku itu,” katanya.

    Menurut Caca, adegan tersebut menjadi tantangan besar baginya. Ia pun melakukan proses reading berulang kali untuk mempersiapkannya.

    “Bahkan aku sempat merasa insecure dengan satu adegan itu. Entah kenapa, setiap aku main film, selalu ada satu adegan yang terasa belum maksimal. Namun, bismillah. Masyaallah, dengan pertolongan Allah, semoga penonton bisa menerima hasilnya. Aku sudah berusaha semaksimal mungkin,” harap Natasha Rizky.

    Keajaiban Air Mata Wanita juga diperankan oleh Citra Kirana, Rezky Aditya, Yessy Gusman, dan lainnya. Film yang disutradarai oleh Indra Gunawan ini rencananya akan tayang di bioskop mulai 23 Januari 2025. Pengalaman berperan sebagai Rahma ini membuat Natasha Rizky semakin bersemangat untuk tetap berkarier di dunia seni peran.