Category: Beritasatu.com

  • Momen Prabowo Naik Kereta Kuda Hadiri HUT Ke-76 India, Lagu Maju Tak Gentar Menggema

    Momen Prabowo Naik Kereta Kuda Hadiri HUT Ke-76 India, Lagu Maju Tak Gentar Menggema

    Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Prabowo Subianto menaiki kereta kuda saat mendampingi Presiden India Droupadi Murmu dari Istana Kepresidenan India, Rashtrapati Bhavan menuju India Gate, lokasi parade perayaan HUT ke-76 Republik India di New Delhi, Minggu (26/1/2025).

    Melalui siaran langsung dari akun resmi YouTube Perdana Menteri India Narendra Modi, Presiden Prabowo tampak mengenakan busana adat berwarna abu-abu yang disertai songket bernuansa emas dan ungu. 

    Sementara itu, Presiden Murmu mengenakan busana nasional India berwarna putih gading dan merah dihiasi kain sari berwarna senada.

    Dikutip dari Antara, dalam kereta kuda, Presiden Prabowo yang tampil dengan kacamata hitam duduk berdampingan dengan Murmu serta dua anggota pengamanan presiden di depan keduanya.

    Perdana Menteri Narendra Modi tiba lebih dahulu di lokasi parade dengan mengenakan kemeja cokelat dan hiasan kepala tradisional India berwarna merah dan kuning.

    Sebelum rangkaian parade berlangsung, tentara berkuda untuk keamanan presiden berjalan beriringan menyusuri Kartavvya Path.

    Acara dimulai dengan barisan helikopter membawa bendera nasional India melewati Monumen Nasional India Gate atau Gerbang India yang juga dijuluki sebagai Tugu Peringatan Perang Seluruh India.

    Sebelum Kontingen Patriot Indonesia memasuki jalur parade, tampak pasukan pembuka yang mengenakan pakaian adat India bernuansa merah dan kuning sambil menabuh gendang, serta diikuti pasukan veteran.

    Pasukan drumband dari Kontingen Patriot Indonesia tampak berada di urutan terdepan dalam defile itu. Saat pasukan drumband memasuki jalur parade, Presiden Prabowo langsung berdiri dari tempat duduknya sambil memberikan hormat.

    Lagu nasional Maju Tak Gentar dimainkan oleh jajaran taruna, yang tergabung dalam grup drum band Genderang Suling Canka Lokananta (GSCL) Akmil.

    Presiden Prabowo pun tersenyum terpukau saat menyaksikan lebih dari 352 personel Kontingen Patriot Indonesia berparade.

    Adapun Kontingen Patriot Indonesia terdiri atas 189 taruna Akademi Militer, 152 prajurit TNI, dan satu komandan perwira tinggi TNI.

  • Pemerintah Telusuri Identitas 5 WNI yang Ditembak Petugas Otoritas Maritim Malaysia

    Pemerintah Telusuri Identitas 5 WNI yang Ditembak Petugas Otoritas Maritim Malaysia

    Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) bersama KBRI Kuala Lumpur masih menelusuri identitas lima pekerja migran Indonesia (PMI) yang ditembak oleh petugas Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM).

    Kelima PMI ditembak oleh petugas patrol otoritas maritam Malaysia di perairan Tanjung Rhu, Selangor pada Jumat (24/1/2025) sekitar pukul 03.00 dini hari waktu setempat. Seorang tewas, satu kritis, dan tiga lainnya luka-luka.

    “Kementerian P2MI terus melakukan koordinasi untuk memastikan korban yang terluka mendapat perawatan medis yang diperlukan dan memberikan dukungan kepada keluarga korban, termasuk bantuan hukum dan pemulangan jenazah,” kata Wakil Menteri P2MI Christina Aryani kepada Beritasatu.com di Kantor Kementerian BP2MI, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (26/1/2025).

    Politikus Golkar itu melanjutkan saat ini timnya sedang menelusuri identitas kelima korban serta daerah asalnya di Indonesia.

    “Saat ini kementerian sedang menelusuri asal daerah dari para korban untuk dilakukan pendampingan,” ujar Christina.

    Menurutnya, para korban tidak membawa identitas dan data diri saat terjadi penembakan.

    “Mereka memang kebetulan tidak membawa identitas sehingga data itu tidak ada. Tetapi, kami sedang melakukan penelusuran dengan dibantu atase polisi juga untuk mengetahui asal dari mana, lalu siapa keluarganya, namanya, bekerja di mana, seperti itu,” tuturnya.

    Kementerian P2MI telah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri RI dan atase polisi di KBRI Kuala Lumpur mendorong akses kekonsuleran untuk menjenguk para korban. 

    Para WNI yang terluka akibat penembakan itu sekarang masih dirawat di beberapa rumah sakit di Malaysia.

    “Ada beberapa rumah sakit, ada tiga orang di rumah sakit daerah Selangor dan satu lagi juga di rumah sakit yang dekat juga dengan Tanjung Rhu, sama masih di Selangor juga,” kata Christina.

    Kementerian P2MI mendesak Pemerintah Malaysia mengusut tuntas kasus penembakan lima WNI oleh petugas patroli APMM. Jika terbukti melakukan pelanggaran, maka harus dihukum secara tegas.

    Kementerian P2MI akan bertemu dengan dengan Pemerintah Malaysia guna membahas kasus penembakan terhadap lima PMI tersebut, agar kejadian serupa tidak terulang lagi di masa depan.

  • Kronologi 5 WNI Ditembak Petugas Otoritas Maritim Malaysia, 1 Orang Tewas dan 4 Luka-luka

    Kronologi 5 WNI Ditembak Petugas Otoritas Maritim Malaysia, 1 Orang Tewas dan 4 Luka-luka

    Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) mengungkapkan kronologi penembakan lima pekerja migran Indonesia (PMI) oleh petugas patroli dari Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM) di perairan Tanjung Rhu, Selangor.

    Wakil Menteri P2MI Christina Aryani mengatakan penembakan lima PMI terjadi pada Jumat (24/1/2025) pukul 03.00 dini hari waktu setempat.

    “Kronologi kejadiannya berawal dari patroli petugas APMM yang mendapati adanya kapal berisi lima PMI melintas di perairan Tanjung Rhu, Malaysia pada Jumat (24/1/2025) pukul 03.00 dini hari,” kata Christina kepada wartawan di Kantor Kementerian BP2MI, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (26/1/2025).

    Akibat penembakan itu, seorang PMI meninggal dunia dan seorang kritis, dan tiga lagi terluka.

    “Tiga PMI lainnya diinformasikan dirawat di beberapa rumah sakit di Selangor, Malaysia,” tutur Christina.

    Kementerian P2MI mengecam penggunaan kekuatan yang berlebihan oleh otoritas Maritim Malaysia terhadap lima warga Indonesia tersebut. 

    Kementerian P2MI mengucapkan duka mendalam atas meninggalnya seorang seorang PMI akibat penembakan oleh oknum petugas otoritas Maritim Malaysia dan mendoakan empat korban lainnya yang masih dirawat segera diberikan kesembuhan.

  • Betrand Peto Nantikan Angpao Saat Imlek: Jumlahnya Bisa Beli Motor

    Betrand Peto Nantikan Angpao Saat Imlek: Jumlahnya Bisa Beli Motor

    Jakarta, Beritasatu.com – Betrand Peto mengaku selalu menantikan perayaan Imlek setiap tahunnya. Salah satu alasan utamanya adalah karena ia dapat menerima angpao dari keluarga dan kerabat.

    “Yang paling ditunggu-tunggu setiap perayaan Imlek ya angpao, kan?” ujar Betrand dengan senyum seperti yang dikutip dari kanal YouTube @sambellalap pada Minggu (26/1/2025).

    Meskipun kini sudah bisa mencari uang sendiri, Betrand Peto mengungkapkan dirinya menerima angpao selama belum menikah.

    “Kalau belum punya istri, masih dapat angpao. Namun, kalau sudah menikah, ya sudah enggak boleh dapat angpao,” lanjutnya.

    Betrand mengungkapkan, pada perayaan Imlek tahun lalu, ia mendapatkan angpao dalam jumlah yang cukup banyak. Bahkan, apabila dikumpulkan totalnya bisa untuk membeli sepeda motor.

    “Enggak ingat jumlahnya, tetapi angpao yang saya dapat bisa buat beli motor baru,” ujarnya sambil tertawa.

    Selain angpao, makanan khas Imlek juga selalu menjadi bagian penting dalam perayaan keluarga Betrand. Ia mengungkapkan hidangan, seperti telur merah dan mi selalu disajikan saat berkumpul bersama keluarga. 

    “Makanan khasnya telur merah dan mi. Kami biasanya makan bersama-sama, lalu setelah itu baru deh bagi-bagi angpao. Meski mata sudah ngantuk, tetapi begitu dengar angpao, langsung segar lagi!” tutup Betrand Peto yang menantikan angpao saat Imlek.

  • Sudah Fitting Baju Khusus untuk Imlek, Betrand Peto: Semua Bunda yang Siapkan

    Sudah Fitting Baju Khusus untuk Imlek, Betrand Peto: Semua Bunda yang Siapkan

    Jakarta, Beritasatu.com – Artis Betrand Peto mengungkapkan telah mempersiapkan baju khusus untuk perayaan Tahun Baru Imlek 2025 yang jatuh pada 29 Januari 2025.

    Hal tersebut disampaikan laki-laki yang akrab disapa Onyo dalam wawancara yang dikutip dari Channel YouTube @Sambellalap, pada Minggu (26/1/2025).

    “Untuk Imlek tahun ini, aku sudah menyiapkan baju dan kemarin juga sudah fitting,” kata Betrand Peto.

    Meskipun sudah mempersiapkan baju khusus, tetapi Betrand mengaku belum tahu di mana ia akan merayakan Imlek. 

    “Belum tahu mau ke mana. Paling nanti menunggu di rumah saja,” tambahnya.

    Betrand Peto juga menjelaskan, semua persiapan Imlek diurus oleh ibu sambungnya, Sarwendah. Termasuk tema baju yang  akan dikenakan khusus pada perayaan etnis Tionghoa tersebut.

    “Kalau soal Imlek, yang mengurus itu bunda. Bunda yang tahu semuanya, mulai dari tema baju sampai acara akan ke mana saja. Kalau aku dan adik-adik tinggal ikut saja,” tutur Betrand.

    Perayaan Imlek pada 2025 ini terasa spesial bagi Onyo, karena menjadi tahun pertama setelah orang tua sambungnya, Ruben Onsu dan Sarwendah telah resmi berpisah. 

    “Pastinya sedih, tetapi tetap harus dijalani. Karena aku masih ada bunda dan adik-adik, jadi nikmati saja,” ungkap Betrand Peto yang telah mempersiapkan baju khusus untuk Imlek 2025.

  • Malioboro Jadi Tujuan Wisata Andalan di Yogyakarta Saat Momen Libur Panjang

    Malioboro Jadi Tujuan Wisata Andalan di Yogyakarta Saat Momen Libur Panjang

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Pada momen libur panjang Isra Mikraj dan Tahun Baru Imlek 2025, Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi salah satu destinasi favorit bagi wisatawan dari berbagai penjuru Tanah Air. Kawasan Malioboro, yang menjadi ikon wisata Yogyakarta, mulai ramai dikunjungi wisatawan.

    Sejumlah wisatawan terlihat memadati pertokoan dan pusat perbelanjaan di sekitar Malioboro. Mereka berbelanja berbagai macam barang, mulai dari oleh-oleh khas Yogyakarta seperti batik, pernak-pernik, hingga makanan tradisional.

    Kondisi ini semakin ramai terutama menjelang sore hingga malam hari, dengan wisatawan menikmati suasana malam Malioboro yang khas dengan keindahan lampu-lampu kota dan hiburan jalanan.

    Bagi para wisatawan, Yogyakarta dikenal sebagai destinasi yang nyaman, ramah, dan penuh kehangatan. Kota ini menawarkan kombinasi budaya, sejarah, dan keramahan yang sulit ditemukan di tempat lain.

    Salah seorang wisatawan yang berasal dari Pulau Sumatera Akbar, mengaku puas menikmati liburan saat berkunjung ke Yogyakarta.

    “Buat saya, Yogyakarta ini tempatnya sangat enak dan nyaman. Saya memang sengaja datang ke sini untuk menikmati suasana dan menghabiskan waktu liburan,” ujar Akbar kepada Beritasatu.com, Minggu (26/1/2025).

    Tidak hanya dipenuhi oleh pejalan kaki, kawasan Malioboro juga terlihat dipadati kendaraan pribadi yang didominasi oleh kendaraan berpelat nomor luar daerah. Kemacetan di sekitar kawasan ini menjadi pemandangan yang cukup lumrah saat musim liburan panjang.

    Menurut prediksi, jumlah wisatawan yang mengunjungi Yogyakarta, khususnya Malioboro, akan terus meningkat hingga puncaknya pada hari Rabu (29/1/2025).

    Hal ini menunjukkan bahwa Yogyakarta, khususnya kawasan Malioboro tetap menjadi salah satu destinasi wisata unggulan yang tak pernah kehilangan daya tariknya, terutama di momen libur panjang seperti saat ini.

  • 5 WNI Ditembaki di Perairan Malaysia hingga 1 Orang Tewas, Kementerian P2MI Desak Pengusutan Tuntas

    5 WNI Ditembaki di Perairan Malaysia hingga 1 Orang Tewas, Kementerian P2MI Desak Pengusutan Tuntas

    Jakarta-Beritasatu.com – Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) mendesak Pemerintah Malaysia mengusut  penembakan terhadap lima pekerja migran Indonesia (PMI) oleh Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM) di perairan Tanjung Rhu, Selangor.

    Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Christina Aryani menyayangkan kasus penembakan oleh otoritas maritim Malaysia pada Jumat (24/1/2025) dini hari tersebut, sehingga menewaskan seorang PMI. 

    “Kementerian P2MI mendesak Pemerintah Malaysia melakukan pengusutan terhadap peristiwa ini, dan juga mengambil tindakan tegas terhadap petugas patroli APMM apabila terbukti melakukan tindakan kekuatan berlebihan atau excessive use of force,” ujar Christina kepada Beritasatu.com di Kantor Kementerian BP2MI, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (26/1/2025).

    Kementerian P2MI akan bertemu dengan dengan Pemerintah Malaysia guna membahas kasus penembakan terhadap lima PMI tersebut, agar kejadian serupa tidak terulang lagi di masa depan.

    Christina mengatakan negara senantiasa hadir memperhatikan, melindungi serta bersikap tegas menjamin pemenuhan dan penegakan hak asasi manusia (HAM) bagi para pekerja migran.

    “Kementerian P2MI akan mendorong adanya pertemuan dengan Pemerintah Malaysia untuk membahas langkah-langkah pencegahan agar insiden serupa tidak terulang. Termasuk cara-cara penanganan migran unprosedural secara manusiawi,” katanya.

  • Diduga Peras Bos Prodia Rp20 Miliar, AKBP Bintoro Diperiksa Propam 8 Jam

    Diduga Peras Bos Prodia Rp20 Miliar, AKBP Bintoro Diperiksa Propam 8 Jam

    Jakarta-Beritasatu.com – Mantan Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro mengatakan dirinya sudah diperiksa oleh Propam Polda Metro Jaya selama delapan jam, terkait tuduhan memeras bos Prodia senilai Rp 20 miliar.

    Bintoro membantah memeras bos Prodia dan menegaskan penyidikan kasus pembunuhan yang menjerat anak pemilik jaringan klinik laboratorium terbesar di Indonesia itu tidak pernah dihentikan oleh Polres Jakarta Selatan.

    Menurut Bintoro berkas penyidikan kasus pembunuhan remaja di sebuah hotel di Jakarta Selatan dengan tersangka anak pemilik Prodia sudah lengkap atau P21. Kasusnya telah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan untuk dibuat dakwaan ke pengadilan.

    “Saat itu saya menjabat sebagai kasatreskrimnya melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap tindak pidana yang terjadi. Hingga saat ini proses perkara telah dinyatakan P21 dan dilakukan pelimpahan ke JPU dengan dua tersangka, yaitu saudara AN dan saudara B,” kata Bintoro saat dikonfirmasi terkait dugaan pemerasan bos Prodia, Minggu (26/1/2025).

    Bintoro mengaku sudah menjalani pemeriksaan selama delapan jam di Propam Polda Metro Jaya terkait tudingan pemerasan bos Prodia. Bahkan ponsel pribadinya sudah disita oleh Propam.

    “Dari kemarin, saya telah dilakukan pemeriksaan oleh Propam Polda Metro Jaya kurang lebih delapan jam dan handphone saya telah disita dan diamankan guna pemeriksaan lebih lanjut. Saya sampai sekarang masih berada di Propam Polda Metro Jaya,” ujar Bintoro.

    Bintoro yang sudah dimutasi menjadi penyidik madya Ditreskrimsus Polda Metro Jaya mengatakan dirinya tidak pernah meminta uang kepada bos Prodia seperti yang dituduhkan.

    “Itu fitnah dan mengada-ada,” katanya.

    ICW Minta Atensi Kapolri
    Sementara itu Indonesia Police Watch (IPW) meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menurunkan Tim Propam Polri untuk memeriksa AKBP Bintoro yang diduga memeras bos Prodia Rp 20 miliar.

    “Pasalnya, kasus pemerasan yang dilakukan oleh anggota Polri berpangkat pamen itu dapat mencoreng institusi dan menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri,” kata Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso dalam siaran persnya, Sabtu (25/1/2025).

    Indonesia Police Watch, kata Sugeng, mendesak Propam Mabes Polri menelusuri secara mendalam penyalahgunaan wewenang yang diduga dilakukan oleh AKBP Bintoro dan segera diproses secara hukum pidana serta kode etik.

    Duduk Perkara Polisi Diduga Peras Bos Prodia
    Sebelumnya diberitakan, seorang perwira menengah polisi berpangkat AKBP yang pernah menjabat kasatreskrim Polres Jakarta Selatan diduga memeras bos Prodia senilai Rp 20 miliar.

    Pemerasan itu bermula dari kasus pembunuhan remaja berinisial N (16) dan X (17) yang ditangani Polres Jakarta Selatan. Kedua korban tewas diduga setelah disetubuhi dan dicekoki narkoba.

    Laporan atas kasus tersebut teregistrasi dengan nomor LP/B/1181/IV/2024/SPKT/Polres Metro Jaksel dan LP/B/1179/IV/2024/SPKT/Polres Metro Jaksel pada April 2024. Tersangkanya, adalah Arif Nugroho dan Muhammad Bayu Hartanto, anak bos Prodia.

    Dalam perjalanan kasusnya, bos Prodia yang anaknya terjerat kasus pembunuhan itu diminta uang senilai Rp 20 miliar oleh polisi berpangkat AKBP yang memimpin penanganan kasus tersebut, dengan iming-iming akan menghentikan penyidikan sehingga sang anak bebas.

    Polisi diduga juga mengintimidasi keluarga korban agar mencabut laporan, dengan mengiming-imingkan uang kompensasi senilai Rp 50 juta yang diserahkan melalui seseorang inisial J dan Rp 300 juta dikasih melalui R pada Mei 2024. 

  • Nia Ramadhani Penuhi Permintaan Nenek sebelum Meninggal Dunia

    Nia Ramadhani Penuhi Permintaan Nenek sebelum Meninggal Dunia

    Jakarta, Beritasatu.com – Selebritas Nia Ramadhani mengungkapkan perasaan sedih mendalam atas meninggalnya nenek tercinta, Hanna Louise Poluan, pada Jumat (24/1/2025) lalu. Istri Ardie Bakrie itu akan tetap menyanggupi permintaan terakhir neneknya.

    Meski berbeda keyakinan dengan sang nenek, Nia Ramadhani mengatakan tidak keberatan untuk memenuhi permintaan neneknya yang meminta sesuatu darinya. Hal tersebut diungkapkan Nia dalam wawancara yang dikutip dari salah satu kanal YouTube, Minggu (26/1/2025).

    “Walaupun kita berbeda agama, saya tidak keberatan dengan apa yang Oma minta, yaitu agar kami menghafalkan lagu untuk dinyanyikan saat prosesi pemakaman,” ujar Nia Ramadhani.

    Nia menambahkan, sebelum kembali ke Indonesia, mendiang neneknya sempat tinggal lama di Belanda. Nia dan keluarga juga pernah mengunjungi kediaman Hanna Louise Poluan di negeri Kincir Angin tersebut.

    “Sebelum kembali ke Indonesia, oma memang tinggal lama di Belanda. Beliau tidak ingin merepotkan kami. Banyak pelajaran yang saya dapatkan dari Oma,” terangnya.

    Nia juga mengungkapkan, sebelum meninggal dunia sang nenek sempat memberikan banyak pesan berharga kepadanya. 

    “Ada banyak pesan yang disampaikan kepada saya. Oma selalu mengucapkan terima kasih atas bantuan kami. Alhamdulillah, kami masih diberi kesempatan untuk merasakan pengalaman indah bersama oma, dan kami juga bersyukur bisa membantu oma dengan rezeki yang diberikan Tuhan kepada kami,” tandasnya.

    Untuk itu pemain sinetron Bawang Putih Bawang Merah tersebut akan memenuhi permintaan terakhir neneknya sebagai tanda balas budi.

  • Kanker Paru-paru Jadi Penyebab Meninggalnya Nenek Nia Ramadhani

    Kanker Paru-paru Jadi Penyebab Meninggalnya Nenek Nia Ramadhani

    Jakarta, Beritasatu.com – Meninggalnya nenek Nia Ramadhani, Hanna Louise Poluan, pada Jumat (24/1/2025) menyisakan duka mendalam bagi istri Ardi Bakrie itu. Nia mengatakan, neneknya meninggal akibat kanker paru-paru.

    Nia Ramadhani menjelaskan, neneknya yang berusia 87 tahun, mengembuskan napas terakhir setelah lama berjuang melawan penyakit. Hal tersebut diungkapkan Nia dalam sebuah wawancara yang dikutip dari salah kanal YouTube, pada Minggu (26/1/2025).

    “Beliau sakit sejak awal 2024. Jadi, Oma tahun lalu, dari 2024, batuk-batuk dan lainnya. Ternyata, beliau kena kanker paru, padahal beliau enggak merokok atau apa. Namun, semua kan terjadi dengan izin Tuhan. Kita nggak tahu,” ujar Nia Ramadhani.

    Sebelum meninggal dunia, nenek Nia Ramadhani sempat menjalani perawatan intensif selama dua minggu. Meski demikian, awalnya sang nenek enggan dibawa ke rumah sakit. Namun, akhirnya pihak keluarga memutuskan untuk membawanya ke rumah sakit karena ada rasa khawatir.

    “Sebenernya, Oma enggak mau ke rumah sakit karena dia enggak mau diobatin lagi. Namun namanya juga manusia, saat penyakitnya muncul tetap ada rasa takut, karena kalau di rumah sakit mungkin merasa lebih aman. Di rumah kita enggak berpengalaman, tidak cekatan juga,” tambahnya.

    Bagi Nia maupun Ardi Bakrie, sosok Hanna adalah orang yang sangat baik dan pengertian terhadap keluarga sehingga mereka merasa sangat kehilangan atas kepergian sang nenek.

    “Beliau orangnya sangat baik dan pengertian sama anak-anak, cucu-cucunya, serta teman-temannya. Itu yang selalu jadi contoh buat kita semua. Dia juga enggak pernah mau merepotkan, jadi semuanya sudah diatur oleh beliau. Saya lihat kenapa Nia sangat bersedih, karena memang sejak dahulu dia sangat dekat dengan omanya,” jelas Ardi Bakrie.

    Nia juga mengisahkan, sebelum meninggal dunia akibat sakit kanker paru-paru neneknya sudah mempersiapkan segalanya, termasuk keperluan untuk dirinya setelah meninggal.

    “Sebelum meninggal, oma sudah beli baju dan bahannya sendiri yang sekarang dia pakai. Dia sudah sempat menjahit dan mencobanya. Kami yang melihatnya jadi terharu, tetapi beliau memang sudah siap. Bahkan, beliau sudah mengatur semuanya, mulai dari peti jenazah yang diinginkan, rumah duka yang dipilih, hingga lokasi pemakaman. Semua sudah beliau atur, termasuk siapa yang memegang foto dan berbagai detail lainnya,” tutur Nia Ramadhani.

    Saat ini, mendiang nenek Nia Ramadhani yang meninggal akibat kanker paru-paru masih disemayamkan di Rumah Duka Sentosa, Jakarta Pusat. Rencananya, beliau akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta, pada hari ini Minggu (26/1/2025).