Category: Beritasatu.com Regional

  • 8 Ruas Tol Baru yang Bisa Digunakan Saat Mudik Lebaran 2025

    8 Ruas Tol Baru yang Bisa Digunakan Saat Mudik Lebaran 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Setiap tahun, arus mudik menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat yang ingin merayakan Lebaran di kampung halaman. Untuk mengurangi kepadatan lalu lintas dan meningkatkan kelancaran perjalanan, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus membangun dan mengoperasikan ruas tol baru.

    Pada mudik Lebaran 2025, sejumlah ruas tol baru akan difungsionalkan, baik secara penuh maupun sementara, guna memberikan alternatif rute bagi pemudik.

    Beberapa di antaranya bahkan dapat digunakan secara gratis selama periode mudik. Berikut ini daftar ruas tol baru yang dapat digunakan untuk mendukung kelancaran mudik Lebaran 2025.

    Ruas Tol Baru untuk Mudik Lebaran 2025

    1. Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo (seksi Prambanan-Purwomartani, 6,78 km)

    Ruas tol ini akan dioperasikan secara fungsional dan dapat digunakan secara gratis selama periode mudik. Kehadiran ruas tol ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan di jalan nasional yang menghubungkan Solo dan Yogyakarta, serta mempercepat akses menuju Bandara Internasional Yogyakarta (NYIA) di Kulonprogo.

    2. Tol Jakarta-Cikampek II Selatan (seksi Bojongmangu-Sadang, 31,25 km)

    Sebagai alternatif bagi pemudik yang ingin menghindari kepadatan di ruas Tol Jakarta-Cikampek utama, tol ini akan difungsionalkan secara gratis. Ruas ini menghubungkan Bojongmangu di Kabupaten Bekasi dengan Sadang di Purwakarta, memberikan jalur tambahan menuju jalur pantura dan jalur tengah Pulau Jawa.

    3. Tol Probolinggo-Banyuwangi (seksi Gending-Paiton, 25 km)

    Tol ini akan berfungsi sebagai jalur alternatif bagi pemudik yang melintasi Jawa Timur, terutama bagi mereka yang menuju Banyuwangi dan Bali. Dengan difungsionalkannya ruas ini, waktu tempuh dari Probolinggo ke Paiton akan lebih efisien dibandingkan jalur nontol yang ada saat ini.

    4. Tol Palembang-Betung (seksi Rengas-Pangkalan Balai, 30,8 km)

    Ruas tol ini menjadi bagian penting dari jaringan Trans-Sumatera yang membantu memperlancar arus kendaraan dari Palembang menuju Jambi dan sekitarnya. Dengan pengoperasian ruas ini selama periode mudik, diharapkan antrean panjang di jalan nasional dapat berkurang secara signifikan.

    5. Tol Binjai-Langsa (seksi Tanjung Pura-Pangkalan Brandan, 19 km)

    Tol ini memberikan akses yang lebih cepat dan nyaman bagi pemudik yang melakukan perjalanan dari Sumatera Utara menuju Aceh. Dengan difungsionalkannya ruas ini, pemudik yang biasanya menggunakan jalan nasional yang rawan kemacetan dapat memiliki alternatif jalur yang lebih lancar.

    6. Tol Pekanbaru-Padang (seksi Padang-Sicincin, 36,6 km)

    Sebagai bagian dari proyek tol yang menghubungkan dua ibu kota provinsi di Sumatera, ruas ini akan membantu memangkas waktu perjalanan dari Pekanbaru ke Padang secara signifikan. Dengan jalur tol ini, pemudik dapat menghindari jalur pegunungan yang kerap menjadi titik kemacetan.

    7. Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat (seksi Kuala Tanjung-Indrapura, 10,15 km)

    Ruas ini berfungsi untuk mempercepat akses dari kawasan industri Kuala Tanjung ke Tebing Tinggi, sekaligus mengurangi kepadatan di jalan lintas Sumatera. Kehadirannya sangat penting bagi pemudik yang ingin menuju kawasan wisata Danau Toba dan sekitarnya.

    8. Tol Sigli-Banda Aceh (seksi Padang Tiji-Seulimeum, 24,67 km)

    Tol tersebut menjadi bagian penting dari proyek jalan tol pertama di Aceh, yang bertujuan meningkatkan konektivitas antara Banda Aceh dan daerah sekitarnya. Dengan operasional tol ini, perjalanan antara Banda Aceh dan Sigli akan menjadi lebih singkat dan nyaman.

    Manfaat Dibukanya Ruas Tol Baru

    Dibukanya ruas-ruas tol baru ini memiliki berbagai manfaat, antara lain:

    Mengurangi kemacetan di jalan nasional

    Dengan adanya jalur alternatif, beban kendaraan di jalur utama dapat dikurangi.

    Ruas tol yang lebih lancar memungkinkan pemudik mencapai tujuan lebih cepat.

    Meningkatkan kenyamanan berkendara

    Dibandingkan jalan konvensional, tol menawarkan jalan yang lebih mulus dan minim hambatan.

    Mendukung pertumbuhan ekonomi daerah

    Dengan kemudahan akses, potensi ekonomi di daerah sekitar ruas tol meningkat.

    Dengan dibukanya ruas tol baru pada periode mudik Lebaran 2025, diharapkan perjalanan pemudik akan menjadi lebih lancar dan nyaman. Pemudik diimbau untuk memanfaatkan jalur-jalur ini dengan tetap mematuhi aturan lalu lintas demi keselamatan bersama.

  • Pastikan Minyakita Sesuai Takaran, Polda Riau Sidak Gudang dan Pasar

    Pastikan Minyakita Sesuai Takaran, Polda Riau Sidak Gudang dan Pasar

    Pekanbaru, Beritasatu.com – Satgas Pangan Polda Riau melakukan sidak ke sejumlah pasar dan gudang logistik di Kota Pekanbaru, Riau, Kamis (13/3/2025). Sidak ini dilakukan guna memastikan isi kemasan Minyakita sesuai takaran.

    Sidak oleh Subdit I Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Riau bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Riau ini dilakukan di empat lokasi, yaitu Pasar Kodim, toko sembako dan dua pergudangan.

    “Kita melakukan sidak minyak goreng Minyakita di Pasar Kodim, tiga toko sembako di Jalan Alauddin Syah, gudang distributor di Jalan Hang Tuah dan gudang distributor di Pergudangan Siak 2 blok F8 Jalan Siak 2 Pekanbaru,” kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Riau, Kombes Ade Kuncoro, Jumat (14/3/2025).

    Dari hasil sidak, pihaknya tidak menemukan adanya penyelewengan isi kemasan Minyakita. Volume produk sudah sesuai dengan angka yang tertera pada kemasan.

  • Irjen Pol Rusdi Hartono Jadi Kapolda Sulsel yang Baru, Ini Profilnya

    Irjen Pol Rusdi Hartono Jadi Kapolda Sulsel yang Baru, Ini Profilnya

    Jakarta, Beritasatu.com – Irjen Pol Rusdi Hartono resmi diangkat sebagai kapolda Sulawesi Selatan yang baru, menggantikan Irjen Pol Yudhiawan yang kini bertugas di Bareskrim Polri dengan penugasan di Kementerian Kesehatan.

    Keputusan mutasi tersebut tertuang dalam Surat Telegram (ST) nomor 488/III/KEP./2025 yang ditandatangani oleh Irwasum Mabes Polri, Komjen Dedi Prasetyo, pada 12 Maret 2025.

    Irjen Pol Rusdi Hartono dan Irjen Pol Yudhiawan merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1991. Mereka berasal dari angkatan Batalyon Bhara Daksa, yang telah melahirkan banyak perwira tinggi di lingkungan Polri.

    Sejumlah rekan satu angkatan mereka, seperti Irjen Pol Andi Rian Djajadi yang menjabat sebagai Kapolda Sumatera Selatan dan Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang kini menjadi Kapolri, juga menempati posisi strategis di kepolisian.

    Profil Irjen Pol Rusdi Hartono

    Lahir pada 27 April 1969, Irjen Pol Rusdi Hartono menyelesaikan pendidikan menengahnya di SMA Negeri 39 Jakarta pada tahun 1988 sebelum melanjutkan pendidikan di Akademi Kepolisian. Sepanjang kariernya, ia telah menduduki berbagai posisi penting di bidang lalu lintas dan operasional kepolisian.

    Kariernya di kepolisian dimulai di Jawa Barat, di mana ia pernah menjabat sebagai Kapolres Garut dan Kapolres Cimahi pada tahun 2009.

    Selanjutnya, ia dipercaya sebagai Wadirlantas Polda Riau (2010), Dirlantas Polda Kepulauan Riau (2011), Dirlantas Polda Jawa Barat (2013), dan Kapolrestabes Makassar (2015).

    Setelah itu, ia menduduki posisi strategis di Mabes Polri, seperti Karobinops Sops Polri (2020) dan Karopenmas Divhumas Polri (2020), sebelum akhirnya menjabat sebagai Kapolda Jambi (2022-2025).

    Penunjukan Irjen Pol Rusdi Hartono sebagai kapolda Sulawesi Selatan yang baru menandai kembalinya ia ke wilayah ini, mengingat sebelumnya ia pernah bertugas sebagai Kapolrestabes Makassar pada tahun 2015.

  • BMKG Prediksi Musim Kemarau Dimulai April 2025, Ini Risikonya

    BMKG Prediksi Musim Kemarau Dimulai April 2025, Ini Risikonya

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa Indonesia akan dilanda musim kemarau normal pada tahun 2025 ini, mengikuti pola yang sama dengan tahun lalu. Di beberapa daerah, risiko kebakaran hutan dan kekeringan masih ada.

    Musim kemarau diperkirakan akan dimulai di sebagian besar wilayah pada April mendatang dan akan mencapai puncaknya pada Juni-Agustus 2025.

    “Tidak ada pola cuaca El Nino yang dominan, jadi prediksi musim kemarau tahun ini relatif normal, cenderung mirip dengan tahun 2024 dan tidak sekering tahun 2023,” kata Deputi Klimatologi BMKG, Ardhasena, dikutip dari Reuters, Jumat (14/3/2025).

    Diketahui, musim kemarau pada tahun 2023 adalah yang terparah di Indonesia sejak tahun 2019 karena fenomena cuaca El Nino yang berlangsung lebih lama dari biasanya. Hal ini menyebabkan kekeringan yang merusak tanaman dan memperburuk kebakaran hutan.

    Merinci prediksi tahun ini, BMKG mengungkapkan musim kemarau normal akan terjadi di sebagian besar wilayah di Pulau Kalimantan, Jawa, Sumatra, Sulawesi dan Papua.

    Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, musim kemarau akan lebih parah di beberapa provinsi seperti Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Maluku Utara dan Papua Selatan.

    Ia juga menyoroti risiko kebakaran hutan di bagian utara Pulau Sumatra dan bagian selatan Pulau Kalimantan pada Juni hingga Agustus atau selama puncak musim kemarau.

    Kekeringan juga diperkirakan terjadi di beberapa wilayah di bagian timur Pulau Jawa, Nusa Tenggara dan Bali pada Juli hingga September tahun ini.

    “Kami mengimbau para petani untuk menyesuaikan jadwal tanam dan mengelola penggunaan air dengan baik dan efisien,” ujarnya.

    BMKG mengatakan, sebelum musim kemarau yang kemungkinan akan dimulai pada April, hujan deras yang turun di beberapa wilayah Indonesia sejak awal Maret 2025 lalu telah memicu banjir setinggi hingga 3 meter di sekitar Jakarta dan memaksa warga untuk mengungsi.

  • 270 Tahun DIY, Masih Hadapi Tantangan Kemiskinan dan Kesejahteraan

    270 Tahun DIY, Masih Hadapi Tantangan Kemiskinan dan Kesejahteraan

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Memasuki usia ke-270 tahun, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih menghadapi berbagai tantangan besar yang perlu diselesaikan, terutama terkait upaya menurunkan angka kemiskinan dan mewujudkan kesejahteraan rakyat.

    Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menekankan peringatan Hari Jadi DIY ini harus menjadi momentum untuk merawat dan mengembangkan Yogyakarta dalam harmoni antara tradisi, demokrasi, dan inovasi. Hal ini penting agar keistimewaan DIY tetap relevan dan mampu menghadapi tantangan zaman.

    Menurut Sultan, ajakan untuk “mangayubagya” bukan sekadar euforia selebrasi, melainkan seruan untuk berpartisipasi aktif dalam membangun tata pemerintahan yang semakin baik. 

    Pemerintahan tersebut harus berpijak pada nilai-nilai kearifan lokal, sejalan dengan prinsip tata kelola yang demokratis, akuntabel, dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat.

    “Keistimewaan Yogyakarta bukan hanya soal sejarah, tetapi juga bagaimana memastikan setiap warga DIY merasakan manfaat dari kebijakan yang telah dibuat,” ujar Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, di Yogyakarta, Kamis (13/3/2025).

    Di sisi lain, Ketua DPRD DIY Nuryadi menyampaikan bahwa hingga saat ini, masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan terkait kesejahteraan masyarakat DIY.

    “Hari Jadi ini ditetapkan melalui Perda Nomor 2 Tahun 2024. Berdasarkan perjanjian Giyanti, Yogyakarta telah berusia 270 tahun. Meskipun sudah lama, masih banyak permasalahan terkait kesejahteraan masyarakat yang belum terselesaikan,” katanya kepada Beritasatu.com.

    Meski dana keistimewaan yang diberikan oleh pemerintah pusat setiap tahunnya telah dialokasikan, berbagai persoalan sosial ekonomi dan kesejahteraan masyarakat DIY belum juga tuntas.

    “Kita sudah berjuang agar DIY menjadi istimewa. Konsekuensi logis dari tambahan dana keistimewaan dari pemerintah pusat belum mampu menyelesaikan masalah yang ada di sini,” ungkap Nuryadi.

    Lebih lanjut, kata Nuryadi, pihaknya terus berupaya untuk memberikan pelayanan yang lebih baik, dengan harapan kesejahteraan masyarakat dapat tercapai.

    Di tengah efisiensi anggaran, salah satu upaya yang dilakukan oleh DPRD DIY untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat adalah dengan merefokuskan anggaran perjalanan dinas ke luar negeri, serta mengalihkan dana tersebut untuk kegiatan yang lebih berdampak langsung pada masyarakat.

    “Meskipun ada penurunan anggaran, kami berusaha mengefisiensi anggaran reguler. Salah satunya, kami menghilangkan kunjungan luar negeri yang direncanakan dalam enam bulan ini, dan mengalihkan anggaran tersebut untuk kegiatan yang lebih relevan dengan masyarakat DIY,” terangnya.

    Dengan cara tersebut, ia mengeklaim dapat mendengarkan dan melihat kondisi riil yang sebenarnya di Yogyakarta. Selain itu, ia juga menilai bahwa lebih penting untuk turun ke lapangan dan bertemu langsung dengan masyarakat.

    “Jika memungkinkan, dalam enam bulan ke depan, kami juga akan fokus pada kegiatan yang lebih berdampak langsung kepada mereka,” jelas Nuryadi yang ingin menuntaskan masalah kemiskinan di DIY.

  • Pelaku Pembakar Gerbong KA di Yogyakarta karena Sakit Hati ke KAI

    Pelaku Pembakar Gerbong KA di Yogyakarta karena Sakit Hati ke KAI

    Sleman, Beritasatu.com – Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda DIY mengungkap pelaku pembakar gerbong kereta api (KA) yang tengah terparkir di Stasiun Tugu Yogyakarta. 

    Dari hasil identifikasi laboratorium forensik dan beberapa rekaman kamera pengawas CCTV, polisi berhasil mengamankan satu orang pelaku yang diduga karena sakit hati.

    “Pelakunya atas nama M berasal dari jakarta, kemudian yang bersangkutan menderita disabilitas sensorik atau tunawicara,” Kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY, Kombes Pol FX Endriadi kepada Beritasatu.com, pada Kamis (13/3/2025).

    Penyelidikan lebih lanjut mengungkap, pelaku memiliki disabilitas sensorik, yakni tidak bisa berbicara. Tim penyidik bahkan harus dibantu oleh juru bahasa isyarat untuk mendapatkan keterangannya. Dari hasil pengembangan terungkap bahwa motif pelaku adalah sakit hati terhadap PT Kereta Api Indonesia (KAI).

    “Dari hasil pemeriksaan yang didampingi oleh juru wicara pelaku sakit hati terhadap PT KAI, sering diturunkan oleh PT KAI sejak 2023 sampai 2024 ada beberapa peristiwa yang dilakukan oleh pelaku sehingga menimbulkan sakit hati dan kemudian melakukan pembakaran,” jelas Kombes Pol FX Endriadi kepada wartawan.

    Pelaku pembakar gerbong KA melakukannya dengan cara membakar kertas dan kardus menggunakan korek api di dalam gerbong. Api tersebut kemudian digunakan untuk membakar kursi yang ada di dalam gerbong.

    Akibat aksinya, tiga gerbong di Stasiun Tugu Yogyakarta terbakar, terdiri dari dua gerbong eksekutif dan satu gerbong premium. Saat ini, pelaku pembakar gerbong KA di Stasiun Tugu Yogyakarta telah diamankan oleh pihak kepolisian dan akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.

  • Polisi Tangkap Pelaku Pembakaran Gerbong KA di Stasiun Tugu Yogyakarta

    Polisi Tangkap Pelaku Pembakaran Gerbong KA di Stasiun Tugu Yogyakarta

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda DIY berhasil menangkap seorang pria berinisial R yang diduga sebagai pelaku pembakaran tiga gerbong kereta api (KA) di Stasiun Tugu Yogyakarta.

    Menurut Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY, Kombes Pol FX Endriadi, penangkapan dilakukan setelah tim melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mendapatkan keterangan dari laboratorium Forensik. 

    “Kami berhasil mengamankan satu orang pelaku, seorang pria asal Jakarta,” ujarnya saat dihubungi pada Kamis (13/3/25).

    Pelaku diduga membakar tiga gerbong (KA) dengan cara membakar kertas dan kardus menggunakan korek api di dalam gerbong. 

    Api yang ditimbulkan kemudian digunakan untuk membakar kursi-kursi yang ada di dalam gerbong. Akibat tindakan tersebut, tiga gerbong mengalami kerusakan, yaitu dua gerbong eksekutif dan satu gerbong premium.

    Penyelidikan lebih lanjut mengungkap bahwa pelaku memiliki disabilitas sensori, yakni tidak dapat berbicara. Tim penyidik pun harus menggunakan juru bahasa isyarat untuk berkomunikasi dengannya. 

    Berdasarkan keterangan yang diperoleh, motif pelaku melakukan pembakaran tiga gerbong KA di Stasiun Tugu Yogyakarta adalah karena sakit hati terhadap PT Kereta Api Indonesia (KAI).

    “Pelaku mengaku memiliki masalah dengan KAI sebanyak sembilan kali. Salah satunya, ia pernah naik kereta tanpa tiket dan diturunkan oleh petugas, sehingga ia merasa tersinggung,” tambah Endriadi.

    Saat ini, pelaku pembakaran tiga gerbong KA di Stasiun Tugu Yogyakarta telah diamankan oleh pihak kepolisian dan akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.

  • Profil Brigjen Pol Anggoro Sukartono, Kapolda DIY yang Baru

    Profil Brigjen Pol Anggoro Sukartono, Kapolda DIY yang Baru

    Jakarta, Beritasatu.com – Kapolri telah menunjuk Brigadir Jenderal Polisi Anggoro Sukartono, SIK, sebagai kepala kepolisian Daerah  Istimewa Yogyakarta (Kapolda DIY) yang baru, menggantikan Irjen Pol Suwondo Nainggolan yang kini menjabat sebagai Asisten Logistik (Aslog) Kapolri.

    Sebelum diangkat sebagai Kapolda DIY, Brigjen Pol Anggoro menjabat sebagai kepala Biro Pengamanan Internal (Karopaminal) Divisi Profesi dan Pengamanan (Divpropam) Polri sejak 4 Agustus 2022.

    Dengan penunjukan ini, Brigjen Pol Anggoro dipastikan akan naik pangkat menjadi inspektur jenderal (Irjen) atau perwira tinggi berbintang dua.

    Pengalaman dan rekam jejaknya di kepolisian menjadikannya sosok yang dipercaya untuk memimpin Polda DIY dalam menjaga keamanan serta ketertiban di wilayah tersebut.

    Profil Brigjen Pol Anggoro

    Brigjen Pol Anggoro Sukartono lahir di Jakarta pada 24 April 1972 dan saat ini berusia 52 tahun. Beliau merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1994 dan memiliki latar belakang di bidang reserse.

    Setelah lulus dari Akpol, ia melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) serta Sekolah Staf dan Pimpinan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri.

    Karier kepolisian Brigjen Pol Anggoro diawali dengan menjabat sebagai Kasubbid Catpers Bidang Litpers Puspaminal Divpropam Polri. Setelah itu, ia dipercaya untuk memimpin Kepolisian Resor Nganjuk Polda Jawa Timur pada tahun 2012. Dua tahun kemudian, ia dipromosikan sebagai Kapolres Sidoarjo Polda Jawa Timur.

    Pada tahun 2015, Brigjen Pol Anggoro mengemban tugas baru sebagai Kepala Bidang Propam Polda Riau. Satu tahun berikutnya, ia dipercaya untuk menjabat sebagai Kasubdit Narkotika Alami di Direktorat Narkotika Badan Narkotika Nasional (BNN) RI.

    Kariernya terus berkembang saat ditugaskan sebagai analis kebijakan madya bidang paminal Divpropam Polri pada tahun 2018.

    Pada tahun 2020, Brigjen Pol Anggoro mendapat promosi sebagai Sekretaris Biro Pengamanan Internal Divpropam Polri. Di tahun yang sama, ia kemudian menjabat sebagai Kepala Biro Pengawasan, Penyidikan, dan Pembinaan Profesi Divpropam Polri.

    Sejak 4 Agustus 2022, ia diamanahi jabatan sebagai Kepala Biro Pengamanan Internal Divpropam Polri sebelum akhirnya ditunjuk sebagai Kapolda DIY.

    Riwayat JabatanKasubbid Catpers Bidang Litpers Puspaminal Divpropam Polri.Kapolres Nganjuk (2012).Kapolres Sidoarjo (2014).Kepala Bidang Propam Polda Riau (2015).Kasubdit Narkotika Alami Direktorat Narkotika BNN RI (2016).Analis Kebijakan Madya Bidang Paminal Divpropam Polri (2018).Sekretaris Biro Pengamanan Internal Divpropam Polri (2020).Kepala Biro Pengawasan, Penyidikan, dan Pembinaan Profesi Divpropam Polri (2020).Kepala Biro Pengamanan Internal Divpropam Polri (2022-2025).

    Di bawah kepemimpinan Brigjen Pol Anggoro sebagai kapolda baru, Polda DIY diharapkan dapat terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat serta menjaga keamanan dan ketertiban secara lebih efektif di seluruh wilayah hukum yang menjadi tanggung jawabnya.

  • Profil Brigjen Pol Mardiyono, Kapolda Bengkulu yang Baru Ditunjuk

    Profil Brigjen Pol Mardiyono, Kapolda Bengkulu yang Baru Ditunjuk

    Jakarta, Beritasatu.com – Brigadir Jenderal Polisi (Brigjen Pol) Mardiyono resmi ditunjuk menjadi kapolda Bengkulu yang baru dalam mutasi besar-besaran yang dilakukan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).

    Mutasi ini melibatkan lebih dari 1.255 personel, termasuk pergantian pimpinan di beberapa Kepolisian Daerah (Polda). Brigjen Pol Mardiyono menggantikan Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol) Anwar dalam rangka penyegaran organisasi serta pengembangan karier personel di berbagai lini kepemimpinan.

    Sebelum menduduki jabatan Kapolda Bengkulu ini, Mardiyono menjabat sebagai kepala sekolah staf dan pimpinan pertama (Kasespimma) di Sekolah Staf dan Pimpinan (Sespim) Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Lemdiklat) Polri.

    Dia dikenal sebagai perwira yang memiliki pengalaman luas dalam bidang sumber daya manusia, termasuk saat bertugas di Polda Metro Jaya sebagai kepala biro SDM. Dengan rekam jejak yang solid di institusi kepolisian, Brigjen Mardiyono diharapkan mampu membawa perubahan positif dalam kepemimpinannya di Bengkulu.

    Lantas, siapa sebenarnya sosok Brigjen Pol Mardiyono ini? Dihimpun dari berbagai sumber, berikut profil serta perjalanan kariernya!

    Profil Brigjen Pol Mardiyono

    Brigadir Jenderal Polisi (Brigjen Pol) Mardiyono adalah seorang perwira tinggi Polri dengan pangkat jenderal bintang satu yang berasal dari Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Ia lahir pada 21 Maret 1969 dan merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1991. Brigjen Mardiyono merupakan rekan seangkatan Kapolri Jenderal Listyo Sigit yang juga menyelesaikan pendidikan di Akpol pada tahun yang sama.

    Perjalanan Karier

    Sebelum menjabat sebagai Kapolda Bengkulu, Brigjen Mardiyono mengemban tugas sebagai Kepala Sekolah Staf dan Pimpinan Pertama (Kasespimma) di Sekolah Staf dan Pimpinan (Sespim) Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Lemdiklat) Polri.

    Selain itu, ia pernah bertugas di Polda Metro Jaya dan dipercaya sebagai Kepala Biro Sumber Daya Manusia (Karo SDM) di lingkungan kepolisian tersebut. Atas dedikasi dan kinerjanya yang luar biasa, Brigjen Mardiyono menerima penghargaan berupa pin emas dan piagam dari Kapolri.

    Sebelum menduduki jabatan sebagai Kepala Sespimma Sespim Lemdiklat Polri, ia juga pernah ditugaskan sebagai Widyaiswara Madya di lembaga yang sama. Dengan pengalaman luasnya di bidang kepolisian, ia dipercaya untuk memimpin Polda Bengkulu menggantikan Irjen Pol Anwar yang dipindahkan ke Mabes Polri.

    Kedekatan dengan Masyarakat

    Di luar tugas kepolisian, Brigjen Mardiyono dikenal sebagai sosok yang peduli terhadap masyarakat. Pada November 2022, ia mengadakan kegiatan bakti sosial di kampung halamannya, Blora, dengan membagikan 200 paket sembako kepada panti asuhan dan pondok pesantren. Aksi ini mencerminkan kepeduliannya terhadap kesejahteraan masyarakat serta ikatan sosial yang kuat dengan daerah asalnya.

    Brigjen Mardiyono berasal dari keluarga sederhana di Blora. Semasa kecil, ia turut membantu orang tuanya berjualan bubur, sebuah pengalaman yang membentuk semangat kerja kerasnya hingga mencapai posisi saat ini.

    Dengan rekam jejak yang solid di kepolisian serta kepedulian sosial yang tinggi, Brigjen Pol Mardiyono merupakan sosok pemimpin yang tidak hanya berprestasi dalam tugasnya, tetapi juga dekat dengan masyarakat dan dianggap cocok menjadi kapolda Bengkulu yang baru.

  • Polisi Tangkap Pelaku Pembakaran Gerbong di Stasiun Tugu Yogyakarta

    Polisi Tangkap Pelaku Pembakaran Gerbong di Stasiun Tugu Yogyakarta

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda DIY berhasil menangkap seorang pria berinisial R yang diduga sebagai pelaku pembakaran tiga gerbong kereta di Stasiun Tugu Yogyakarta.

    “Berdasarkan hasil olah TKP dan keterangan dari laboratorium forensik, kami berhasil mengamankan satu orang pelaku, seorang pria asal Jakarta,” ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY, Kombes Pol FX Endriadi saat dihubungi, Kamis (13/3/25).

    Pelaku diduga melakukan pembakaran dengan cara membakar kertas dan kardus menggunakan korek api di dalam gerbong. Api tersebut kemudian digunakan untuk membakar kursi yang ada di dalam gerbong.

    Akibat aksinya, tiga gerbong  di Stasiun Tugu Yogyakarta terbakar, terdiri dari dua gerbong eksekutif dan satu gerbong premium.

    Penyelidikan lebih lanjut mengungkap bahwa pelaku memiliki disabilitas sensori, yakni tidak bisa berbicara. Tim penyidik bahkan harus dibantu oleh juru bahasa isyarat untuk mendapatkan keterangannya.

    Dari hasil penyidikan terungkap bahwa motif pelaku adalah sakit hati terhadap PT Kereta Api Indonesia (KAI).

    “Yang bersangkutan mengaku memiliki permasalahan dengan KAI sebanyak sembilan kali. Ia pernah naik kereta tanpa tiket dan diturunkan oleh petugas, sehingga yang bersangkutan sakit hati,” tambah Endriadi.

    Saat ini, pelaku pembakaran gerbong di Stasiun Tugu Yogyakarta telah diamankan oleh pihak kepolisian dan akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.