Category: Beritasatu.com Regional

  • 5 Investor Tanam Rp 2,42 Triliun di IKN, Pembangunan Dimulai 2025

    5 Investor Tanam Rp 2,42 Triliun di IKN, Pembangunan Dimulai 2025

    Nusantara, Beritasatu.com – Sebanyak lima investor swasta resmi menanamkan investasinya sebesar Rp 2,42 triliun di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, setelah menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) dengan Otorita IKN, Selasa (18/3/2025).

    Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono mengungkapkan, investasi ini akan difokuskan pada pembangunan hotel, perkantoran, kawasan hiburan, serta Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Sebanyak dua dari lima investor tersebut berasal dari Malaysia dan China.

    Investor dan Proyek yang Akan Dibangun

    Kelima investor dan sektor investasinya meliputi:
    1. PT Citadel Group Indonesia – Pusat gaya hidup
    2. PT Berkat Kalimantan Abadi – Pusat makanan dan minuman
    3. PT Perintis Pondasi Teknotama – Gedung perkantoran dan SPKLU
    4. PT Perintis Power Investment – Kawasan campuran
    . PT Sentra Unggul Nusantara – Kawasan perniagaan

    “Hari ini kami menandatangani PKS dan notarial pemanfaatan lahan. Ini investasi langsung senilai Rp 2,42 triliun,” ujar Basuki kepada Beritasatu.com di Gedung City Hall Otorita IKN.

    Target Pembangunan dan Penyelesaian 2028

    Berbeda dari perjanjian sebelumnya yang memberi investor waktu 1,5 tahun untuk memulai proyek, kali ini investor harus segera membangun pada 2025.

    Pembangunan ditargetkan rampung dalam tiga tahun ke depan, sesuai instruksi Presiden Prabowo Subianto. Harapannya pada 2028 seluruh infrastruktur di IKN telah beroperasi penuh.

    “Dahulu ada tenggat 1,5 tahun, tetapi sekarang karena infrastruktur utama sudah banyak, pembangunan harus dimulai langsung tahun ini,” jelas Basuki.

    Dengan investasi ini, pembangunan IKN semakin masif, mempercepat realisasi kota futuristik yang menjadi pusat pemerintahan baru Indonesia.

  • Polisi Ditembak di Lampung, Briptu M Ghalib Tulang Punggung Keluarga

    Polisi Ditembak di Lampung, Briptu M Ghalib Tulang Punggung Keluarga

    Bandar Lampung, Beritasatu.com – Suasana duka menyelimuti rumah Briptu Anumerta M Ghalib Surya Ganta (23) di Kelurahan Way Kandis, Kecamatan Tanjung Senang, Bandar Lampung. Dia merupakan salah satu korban dari tiga polisi ditembak di Lampung hingga tewas.

    Briptu M Ghalib gugur dalam insiden penembakan di Way Kanan saat bertugas melakukan penggerebekan arena judi sabung ayam pada Senin (17/3/2025).

    Seusai autopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung, jenazah M Ghalib dibawa ke rumah duka, diiringi kerabat, rekan kerja, serta masyarakat yang ingin memberikan penghormatan terakhir. Karangan bunga dan ungkapan belasungkawa tampak memenuhi sekitar kediaman almarhum.

    Sosok Baik dan Bertanggung Jawab

    M Ghalib dikenal sebagai sosok yang periang, peduli, dan selalu menyemangati rekan-rekannya. Sahabatnya sejak SMA, Qori Karim (23), mengungkapkan korban adalah pribadi yang aktif dan selalu siap membantu teman-temannya.

    “Almarhum ini baik dan cukup aktif. Dia sangat peduli dengan teman dan lingkungannya,” ujar Qori saat melayat, Selasa (18/3/2025).

    M Ghalib, yang merupakan salah korban dari tiga polisi ditembak di Lampung, juga dikenal sebagai pribadi yang kuat dan bertanggung jawab terhadap keluarga, terutama setelah kepergian ayahnya sebulan lalu. Ia menjadi tulang punggung keluarga setelah sang ayah wafat.

    “Sebulan lalu terakhir bertemu dia, pas ayahnya meninggal,” tambah Qori.

    Sahabat lainnya, Sugandhi (22), mengaku baru saja bertemu M Ghalib pada Jumat (14/3/2025) lalu. Ia tak menyangka pertemuan itu menjadi yang terakhir.

    “Terakhir ngobrol Jumat kemarin, masih biasa saja, enggak ada firasat apa pun,” ucap Sugandhi.

    Qori dan Sugandhi berharap pelaku penembakan segera ditangkap dan dihukum seadil-adilnya. “Kami minta pelaku diungkap dan dihukum setimpal,” tegas Sugandhi.

    Briptu Anumerta M Ghalib Surya Ganta dimakamkan di Bandar Lampung dengan upacara kepolisian. Kepergian salah korban dari tiga polisi ditembak di Lampung hingga tewas itu meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, sahabat, dan rekan-rekannya di kepolisian.

  • Hasil Autopsi Polisi Ditembak di Lampung: Korban Alami Luka Fatal

    Hasil Autopsi Polisi Ditembak di Lampung: Korban Alami Luka Fatal

    Way Kanan, Beritasatu.com – Hasil autopsi yang dilakukan Biddokkes Polda Lampung mengungkapkan tiga korban polisi ditembak di Lampung hingga tewas mengalami luka fatal.

    Hasil itu melengkapi olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan tim gabungan Polda Lampung dan Pomdam Sriwijaya telah melakukan pada Selasa (18/3/2025).

    Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika bersama Danrem 043/Garuda Hitam Brigjen TNI Rikas Hidayatullah memantau langsung olah TKP yang berada di Kawasan Register 44, Desa Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Way Kanan.

    Helmy Santika menjelaskan, berdasarkan hasil autopsi Biddokkes Polda Lampung, tiga korban mengalami luka tembak fatal. AKP Anumerta Lusiyanto, mengalami luka tembak pada dada kanan dan proyektil ditemukan di rongga dada kiri.

    Sementara itu, Aipda Anumerta Petrus Aprianto mengalami luka tembak pada mata kiri. Proyektil ditemukan di tempurung kepala.

    Kemudian, Briptu Anumerta M Ghalib Surya Nanta mengalami luka tembak pada bibir kiri. Proyektil ditemukan di tenggorokan dan tempurung kepala bagian belakang.

    Pemakaman Korban

    Helmy Santika menjelaskan, ketiga jenazah polisi ditembak di Lampung hingga tewas telah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan Briptu Anumerta M. Ghalib Surya Nanta dimakamkan di Bandar Lampung.

    AKP Anumerta Lusiyanto dan Aipda Anumerta Petrus Aprianto dimakamkan di Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan (Sumsel.

    Helmy Santika menegaskan pihaknya akan terus mengusut kasus polisi ditembak di Lampung hingga tewas secara tuntas, bekerja sama dengan TNI dan Pomdam Sriwijaya.

    Helmy Santika menjelaskan, temuan 12 selongsong peluru dari olah TKP akan diteliti lebih lanjut oleh tim forensik guna mengidentifikasi arah tembakan dan mencari petunjuk tambahan.

    “Kami sudah mendapatkan informasi mengenai arah tembakan. Ini akan dikaitkan dengan alat bukti lain untuk mengungkap pelaku,” ungkapnya.

    1 Oknum TNI Ditangkap

    Selain selongsong peluru, tim juga mengamankan barang bukti terkait aktivitas perjudian serta melakukan pembakaran lapak dan gubuk-gubuk di arena sabung ayam. “Dari hasil pemeriksaan, ditemukan beberapa barang bukti, termasuk arena sabung ayam serta 12 selongsong peluru,” ujar Irjen Pol Helmy Santika terkait kasus 3 polisi tewas ditembak di Lampung.

    Sementara itu, Komandan Korem (Danrem) 043/Garuda Hitam Brigjen TNI Rikas Hidayatullah memastikan satu oknum TNI telah diamankan oleh Denpom Sriwijaya terkait kasus polisi tewas ditembak di Lampung.

    “Kami harap semua bersabar. Untuk saat ini, satu oknum pelaku sudah diamankan oleh Denpom,” kata Brigjen Rikas terkait kasus 3 polisi ditembak di Lampung hingga tewas.

  • Olah TKP Polisi Ditembak di Lampung, Arah Tembakan Peluru Terkuak

    Olah TKP Polisi Ditembak di Lampung, Arah Tembakan Peluru Terkuak

    Way Kanan, Beritasatu.com – Olah tempat kejadian perkara (TKP) kasus tiga polisi ditembak di Lampung hingga tewas mengungkap arah penembakan. Olah TKP dilakukan tim gabungan Polda Lampung dan Pomdam Sriwijaya pada Selasa (18/3/2025).

    Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika bersama Danrem 043/Garuda Hitam Brigjen TNI Rikas Hidayatullah memantau langsung olah TKP yang berada di Kawasan Register 44, Desa Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Way Kanan.

    Helmy Santika menjelaskan, temuan 12 selongsong peluru dari olah TKP akan diteliti lebih lanjut oleh tim forensik guna mengidentifikasi arah tembakan dan mencari petunjuk tambahan.

    “Kami sudah mendapatkan informasi mengenai arah tembakan. Ini akan dikaitkan dengan alat bukti lain untuk mengungkap pelaku,” ungkapnya.

    1 Oknum TNI Ditangkap

    Selain selongsong peluru, tim juga mengamankan barang bukti terkait aktivitas perjudian serta melakukan pembakaran lapak dan gubuk-gubuk di arena sabung ayam. “Dari hasil pemeriksaan, ditemukan beberapa barang bukti, termasuk arena sabung ayam serta 12 selongsong peluru,” ujar Irjen Pol Helmy Santika terkait kasus 3 polisi tewas ditembak di Lampung.

    Sementara itu, Komandan Korem (Danrem) 043/Garuda Hitam Brigjen TNI Rikas Hidayatullah memastikan satu oknum TNI telah diamankan oleh Denpom Sriwijaya terkait kasus polisi tewas ditembak di Lampung.

    “Kami harap semua bersabar. Untuk saat ini, satu oknum pelaku sudah diamankan oleh Denpom,” kata Brigjen Rikas.

    Kronologi Penembakan di Way Kanan

    Sebelumnya, tiga polisi tewas tertembak saat melakukan penggerebekan perjudian sabung ayam di kawasan Register 44, Desa Karang Mani pada Senin (17/3/2025) sore. Korban tewas dalam insiden ini adalah Kapolsek Negara Batin Iptu Lusiyanto, serta dua anggota Polsek Negara Batin, yaitu Bripka Petrus dan Bripda Ghalib.

    TNI telah mengungkap identitas dua prajurit yang terlibat dalam kasus penembakan ini. Mereka diketahui bertugas di Posramil Negara Batin dan kini sudah ditahan di Denpom 2/3 Lampung untuk penyelidikan lebih lanjut.

    “Mereka telah menyerahkan diri,” ungkap Kapendam II/Sriwijaya Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar terkait kasus polisi ditembak di Lampung hingga tewas.

  • Polisi Ditembak di Lampung, Tim Gabungan Temukan 12 Selongsong Peluru

    Polisi Ditembak di Lampung, Tim Gabungan Temukan 12 Selongsong Peluru

    Way Kanan, Beritasatu.com – Tim gabungan Polda Lampung dan Pomdam Sriwijaya menemukan 12 selongsong peluru terkait kasus polisi ditembak di Lampung hingga tewas saat melakukan penggerebekan arena judi sabung ayam pada Senin (18/3/2025).

    Barang bukti itu didapat dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kejadian yang berada di Kawasan Register 44, Desa Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Way Kanan.

    Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika bersama Danrem 043/Garuda Hitam Brigjen TNI Rikas Hidayatullah memantau langsung jalannya olah TKP pada Selasa (18/3/2025).

    1 Oknum TNI Ditangkap

    Selain selongsong peluru, tim juga mengamankan barang bukti terkait aktivitas perjudian serta melakukan pembakaran lapak dan gubuk-gubuk di arena sabung ayam. “Dari hasil pemeriksaan, ditemukan beberapa barang bukti, termasuk arena sabung ayam serta 12 selongsong peluru,” ujar Irjen Pol Helmy Santika.

    Sementara itu, Komandan Korem (Danrem) 043/Garuda Hitam Brigjen TNI Rikas Hidayatullah memastikan satu oknum TNI telah diamankan oleh Denpom Sriwijaya terkait kasus polisi tewas ditembak di Lampung.

    “Kami harap semua bersabar. Untuk saat ini, satu oknum pelaku sudah diamankan oleh Denpom,” kata Brigjen Rikas.

    Kronologi Penembakan di Way Kanan

    Sebelumnya, tiga polisi tewas tertembak saat melakukan penggerebekan perjudian sabung ayam di kawasan Register 44, Desa Karang Mani pada Senin (17/3/2025) sore. Korban tewas dalam insiden ini adalah Kapolsek Negara Batin Iptu Lusiyanto, serta dua anggota Polsek Negara Batin, yaitu Bripka Petrus dan Bripda Ghalib.

    TNI telah mengungkap identitas dua prajurit yang terlibat dalam kasus penembakan ini. Mereka diketahui bertugas di Posramil Negara Batin dan kini sudah ditahan di Denpom 2/3 Lampung untuk penyelidikan lebih lanjut.

    “Mereka telah menyerahkan diri,” ungkap Kapendam II/Sriwijaya Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar terkait kasus polisi ditembak di Lampung hingga tewas.

  • Tragedi Way Kanan: 12 Peluru dan Autopsi Mengerikan 3 Polisi

    Tragedi Way Kanan: 12 Peluru dan Autopsi Mengerikan 3 Polisi

    Jakarta, Beritasatu.com – Tragedi Way Kanan yang merenggut nyawa tiga anggota kepolisian saat menggerebek lokasi judi sabung ayam, Senin (17/3/2025) masih menyisakan duka mendalam. Hasil autopsi yang diungkap Polda Lampung menunjukkan betapa mengerikannya kejadian tersebut, dengan masing-masing korban mengalami luka tembak fatal.

    “Proses autopsi dilakukan Tim DVI Polda Lampung bersama Tim Forensik dari Rumah Sakit Bhayangkara, dimulai pukul 02.00 WIB hingga 12.00 WIB,” ujar Kasubbid Dokpol Polda Lampung, AKBP Legowo Hamijaya, di Bandarlampung, Selasa (18/3/2025) dikutip Antara. 

    Hasil autopsi mengungkap bahwa Ajun Komisaris Polisi Anumerta Lusiyanto mengalami luka tembak di dada kanan, dengan proyektil peluru ditemukan di rongga dada sebelah kiri. Aipda Anumerta Petrus Aprianto tewas akibat tembakan yang mengenai mata kiri dan bersarang di tempurung kepala. Sementara Briptu Anumerta M Ghalib Surya Nanta tertembak di sisi kiri bibir, dengan proyektil ditemukan di tenggorokan dan tempurung kepala bagian belakang.

    Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika mengungkap fakta lain yang mengejutkan dari tragedi Way Kanan ini. Dari tempat kejadian perkara (TKP) di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, ditemukan 12 selongsong peluru yang kini sedang dianalisis oleh tim forensik untuk mengidentifikasi arah tembakan dan jenis senjata yang digunakan.

    “Kami telah melakukan olah TKP bersama tim Dirreskrimum, Pomdam Sriwijaya, dan Polres Way Kanan. Ada 12 selongsong peluru yang ditemukan dan akan dianalisis lebih lanjut di laboratorium forensik,” ujar Helmy.

    Kapolda menegaskan bahwa tim penyelidik akan menggali setiap bukti yang ada untuk mengungkap pelaku penembakan. “Kami akan memulai dari lokasi kejadian, mencari alat bukti dan petunjuk agar terang benderang peristiwa ini,” tambahnya.

    Terkait pelaku, Danrem 043/Garuda Hitam (Gatam) Brigjen TNI Rikas Hidayatullah mengonfirmasi bahwa seorang oknum TNI telah diamankan oleh Denpom terkait penembakan tersebut.

    “Kami harap masyarakat bersabar. Untuk sementara, satu oknum sudah diamankan dan penyelidikan terus berlanjut,” kata Rikas.

    Tragedi Way Kanan ini menjadi pukulan berat bagi institusi kepolisian dan keluarga korban. Dengan jumlah selongsong peluru yang ditemukan dan hasil autopsi yang mengerikan, investigasi terus dilakukan untuk memastikan keadilan ditegakkan. Semua pihak kini menunggu hasil penyelidikan yang diharapkan mampu mengungkap dalang di balik insiden tragis ini.

  • KPK Endus Bingkisan Uang yang Diterima Mantan Gubernur Bengkulu

    KPK Endus Bingkisan Uang yang Diterima Mantan Gubernur Bengkulu

    Jakarta, Beritasatu.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendalami dugaan penerimaan bingkisan uang oleh eks Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah (RM) dari para kepala sekolah. Dugaan ini didalami KPK melalui pemeriksaan saksi yakni staf biro umum pada Kantor Sekretariat Daerah Pemerintah Provinsi Bengkulu, Iwan (I).

    “Didalami terkait dengan perintah atasan saksi kepada saksi untuk menerima bingkisan berisi uang dari para kepala sekolah SMA/SMK negeri di Kota Bengkulu yang ditujukan untuk pembiayaan pemenangan tersangka RM,” kata Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika kepada wartawan, Selasa (18/3/2025).

    Rohidin diketahui turut berpartisipasi dalam pemilihan gubernur (Pilgub) Bengkulu 2024 sebagai calon petahana. Namun, dirinya mesti menjalani proses hukum di KPK atas kasus dugaan korupsi di lingkungan Pemprov Bengkulu.

    Dalam kasus ini, KPK menetapkan tiga orang sebagai tersangka dalam kasus tersebut yaitu Rohidin Mersyah (RM); Sekda Provinsi Bengkulu, Isnan Fajri (IF); dan adc Gubernur Bengkulu, Evriansyah (EV) alias AC.

    Mereka ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan pemerasan dan gratifikasi di Pemprov Bengkulu berdasarkan hasil ekspose atau gelar perkara oleh KPK soal mantan gubernur Bengkulu.

    Rohidin diduga memeras para kepala dinas serta pejabat pada lingkungan Pemprov Bengkulu demi modal kampanye Pilkada 2024. Saat OTT di Bengkulu, tim satgas KPK juga menyita uang tunai Rp 7 miliar berupa pecahan rupiah serta mata uang asing. 
    Diduga uang dimaksud untuk modal kampanye mantan Gubernur Bengkulu Rohidin yang ikut Pilkada Bengkulu 2024.

  • Polsek Kayangan Diserang Massa, Polisi Bantah Dipicu Uang Damai

    Polsek Kayangan Diserang Massa, Polisi Bantah Dipicu Uang Damai

    Lombok Utara, Beritasatu.com – Polsek Kayangan di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) diserang massa pada Senin (17/3/2025) malam. Aksi tersebut terjadi karena warga marah ada seorang pemuda bunuh diri setelah dilaporkan ke polisi atas tuduhan mencuri hand phone.

    Sempat juga beredar informasi pihak Polsek Kayangan meminta uang untuk mendamaikan kasus dugaan pencurian tersebut sehingga memicu amarah massa. Namun, Kapolres Lombok Utara AKBP Agus Purwanta membantahnya.

    “Untuk isu permintaan uang damai hal itu tidak ada, namun tetap kita melakukan penyelidikan termasuk motif dari penyerangan sampai saat ini kita masih dalam penyelidikan,” katanya, Selasa (18/3/2025).

    Agus Purwanta mengatakan penyerangan Polsek Kayangan oleh warga dari Desa Sesait diduga dipicu oleh kesalahpahaman informasi terkait penanganan kasus pencurian HP.

    “Adanya kesalahpahaman informasi yang beredar di masyarakat hingga terkait dengan perkara yang ditangani oleh Polsek Kayangan,” ujarnya.

    Menurut dia kasus itu bermula dari laporan terkait pencurian yang ditangani oleh Polsek Kayangan. Terlapor atau orang yang dituduh mencuri tidak ditahan.

    “Kesalahpahaman ini terlapor pencurian yang ditangani oleh Polsek Kayangan, namun tidak dilakukan penahanan,” ujar Agus.

    Diduga depresi dituduh mencuri, pemuda tersebut akhirnya gantung diri di rumahnya. Mengetahui korban meninggal setelah dilapor ke polisi, warga kemudian marah lalu menyerang Polsek Kayangan.

    “Terlapor tersebut gantung diri di rumahnya, mungkin karena adanya kesalahan informasi yang beredar di masyarakat sehingga terjadi aksi spontanitas masyarakat melakukan aksi ke Polsek Kayangan,” tutur Agus Purwanta.

    Akibat penyerangan tersebut, sejumlah fasilitas di Polsek Kayangan rusak. “Di antaranya dua unit sepeda motor dinas, satu unit komputer, laptop, pagar polsek, dan beberapa bagian kacanya pecah,” ungkap kapolres.

    Polisi melakukan pendekatan ke tokoh-tokoh masyarakat agar tidak ada serangan lanjutan.

    Polres Lombok Utara masih terus menyelidiki kasus penyerangan Polsek Kayangan oleh warga. “Jika ada hal-hal penyimpangan lain nanti kita sampaikan,” kata Agus Purwanta.

  • Oknum TNI Beking Sabung Ayam, Kodam Sriwijaya: Masih Diinvestigasi

    Oknum TNI Beking Sabung Ayam, Kodam Sriwijaya: Masih Diinvestigasi

    Palembang, Beritasatu.com – Komando Daerah Militer (Kodam) II/Sriwijaya menegaskan akan menindak sesuai aturan terhadap oknum anggota TNI yang diduga menembak hingga tewas tiga anggota polisi saat penggerebekan arena sabung ayam di Way Kanan, Lampung. 

    Kapendam/II Sriwijaya, Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar mengatakan dua oknum TNI yang ada lokasi kejadian di arena sabung ayam sudah menyerahkan diri ke Denpom II/3 Lampung. Dikatakannya, pihaknya masih melakukan investigasi kasus ini.

    “Dua oknum TNI yang berada di lokasi sabung ayam sudah menyerahkan diri di Denpon 23 Lampung. Apabila hasil investigasi membuktikan oknum TNI jadi pelakunya maka kami memastikan menindak tegas sesuai aturan,” katanya.

    Terkait adanya kabar kalau oknum anggota TNI menjadi beking arena sabung ayam tersebut, Eko mengatakan masih melakukan investigasi.

    Dituturkan Eko, penembakan terjadi setelah tim kepolisian yang melakukan penggerebekan dan mengeluarkan tembakan peringatan dan ada tembakan balik dari lokasi.

    “Tembakan balik itu yang masih dalam investigasi. Ini senjata yang digunakan apa dan siapa yang menembak masih dalam investigasi,” katanya.

    Menurutnya daerah lokasi sabung ayam itu dikenal daerah Texas atau hitam, artinya senjata yang beredar sudah menjadi perbincangan sehingga penembakan melalui senjata itu, masih dalam tahap investigasi.

    “Kami mohon bersabar untuk investigasi yang dilakukan,” kata Eko terkait investasi dugaan oknum TNI beking arena sabung ayam.

  • Tragis! Kronologi Lengkap Anggota TNI AL Bunuh Agen Mobil di Aceh

    Tragis! Kronologi Lengkap Anggota TNI AL Bunuh Agen Mobil di Aceh

    Jakarta, Beritasatu.com – Seorang anggota TNI AL ditangkap karena diduga membunuh agen mobil bernama Hasfiani alias Imam (35) di Kabupaten Aceh Utara. Pelaku berinisial Kelasi Dua (Kld Eta) DI menembak korban lalu membuang jasadnya di kilometer 30 Gunung Salak, Kecamatan Nisan Antara.

    “Terduga tersangka saat ini sudah ditahan oleh Pomal, dalam hal ini masih dalam proses penyelidikan dan penyidikan masih dilakukan terus oleh anggota polisi militer TNI Angkatan Laut,” kata Dandenpomal Pangkalan TNI AL Lhokseumawe Mayor Laut (PM) Anggiat Napitupulu, Senin (17/3/2023).

    Anggiat mengatakan sesuai arahan pimpinan TNI AL, proses hukum kasus prajuritnya diduga membunuh Imam yang merupakan warga Gampong (Desa) Uteun Geulinggang, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara itu akan dilakukan transparan ke publik. 

    “Kami berjanji bahwa terduga pelaku nantinya akan diberikan sanksi dan hukuman yang seberat-beratnya sesuai perbuatan yang dilakukan oleh pelaku,” ujarnya dalam konferensi pers.

    Kasus pembunuhan itu terjadi di kompleks Perumahan ASEAN, Krueng Guekueh, Aceh Utara pada Jumat (15/3/2025) siang. Sedangkan mayat  Imam yang berprofesi perawat juga bekerja sebagai agen mobil ditemukan di kawasan Gunung Salak, Senin (17/3/2025) siang. Pada hari yang sama pelaku DI ditangkap.

    Kasus pembunuhan itu diduga karena pelaku ingin menguasai mobil Toyota Kijang Innova yang ditawarkan oleh Imam.

    Kronologi Anggota TNI AL Diduga Bunuh Agen Mobil di Aceh

    Berdasarkan informasi diperoleh dari kepolisian, kejadiannya bermula saat Kld Eta DI yang berdinas di Pangkalan TNI AL Lhokseumawe melihat postingan mobil Toyota Innova dijual di Facebook pada Kamis (13/3/2025). Kemudian dia menghubungi pihak penjual.

    Keesokannya, Jumat (15/3/2025) sekitar pukul 14.00 WIB, pelaku bertemu dengan Imam selaku agen atau sales yang akan menjual mobil Innova milik seorang warga di perumahan kompleks ASEAN, Krueng Geukueh. 

    Saat itu, pelaku meminta izin ke pemilik mobil untuk test drive berdua saja dengan korban. Posisi pelaku mengemudikan mobil dan korban duduk di samping kiri. 

    Sekitar 15 menit test drive, prajurit TNI AL itu seolah mengeluhkan kondisi kaki-kaki mobil sebelah kiri kurang nyaman lalu mengajak Imam turun dari mobil untuk mengecek, tetapi korban menolak. Pelaku kemudian menembak kepala korban hingga tewas. 

    Setelah melakukan penembakan, pelaku membawa jasad korban ke Pos Radar, Krueng Guekueh kemudian meminta juniornya membantu membersihkan darah dalam mobil. Pada sore hari, DI mengajak juniornya itu untuk membuang jasad Imam ke kawasan Gunung Salak. Mayat korban dibuang dengan cara dimasukkan dalam karung.

    Setelah membuang jasad korban di kilometer 30 Gunung Salak, pelaku pulang ke Bireuen dengan mobil Innova yang hendak dijual oleh korban. Dalam perjalanan di sekitar Gunung Salak, pelaku membuang pistol dan pelat nomor polisi asli mobil tersebut.

    Dua hari setelah kejadian, anggota TNI AL itu ditangkap oleh Pomal atas dugaan membunuh agen mobil di Aceh Utara.