Category: Beritasatu.com Regional

  • BMKG: Ada Potensi Cuaca Ekstrem di NTT

    BMKG: Ada Potensi Cuaca Ekstrem di NTT

    Kupang, Beritasatu.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem yang dipicu oleh keberadaan bibit siklon tropis 96S di wilayah NTT.

    Berdasarkan pantauan dinamika atmosfer terkini, sejak 9 April 2025, bibit siklon tersebut mulai terbentuk di sekitar Laut Arafura sebelah barat Papua Selatan dan bergerak ke arah barat daya.

    Saat ini, bibit siklon tropis 96S terpantau berada di tenggara Pulau Timor dengan koordinat pusat sirkulasi sekitar 11.1°LS dan 127.6°BT.

    Kecepatan angin maksimum sistem ini diperkirakan mencapai 35 knot atau sekitar 65 km/jam dengan tekanan minimum sekitar 1.000 hPa.

    BMKG Kupang memprediksi bahwa bibit ini akan menguat dan berkembang menjadi siklon tropis dengan kecepatan angin maksimum 50 knot atau 93 km/jam.

    Dampak dari sistem ini berpotensi menyebabkan hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat, disertai petir dan angin kencang di berbagai wilayah di NTT.

    Beberapa wilayah yang berisiko mengalami hujan lebat hingga sangat lebat antara lain Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Timor Tengah Utara (TTU), Timor Tengah Selatan (TTS), Belu, Malaka, Rote Ndao, Sabu Raijua, Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat, dan Sumba Barat Daya.

    Sementara itu, wilayah lain seperti Manggarai, Manggarai Timur, Manggarai Barat, Ngada, Nagekeo, Ende, Sikka, Flores Timur, Alor, dan Lembata berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.

    BMKG Kupang juga mencatat adanya potensi angin kencang di wilayah Pulau Timor, Pulau Sabu Raijua, Pulau Rote Ndao, dan Pulau Sumba.

    Selain itu, gelombang laut tinggi juga berpotensi terjadi di perairan NTT. Masyarakat pesisir dan nelayan diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dan dapat mengakses informasi lebih lanjut melalui Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang.

    BMKG Kupang menyebutkan bahwa kondisi cuaca ekstrem ini turut dipengaruhi oleh aktivitas Gelombang Kelvin dan Gelombang Equatorial Rossby di wilayah NTT, yang memperkuat potensi hujan lebat disertai angin kencang di kawasan tersebut.

  • Gubernur Bengkulu Siap Tampung 1.000 Warga Gaza

    Gubernur Bengkulu Siap Tampung 1.000 Warga Gaza

    Bengkulu, Beritasatu.com – Presiden Prabowo Subianto menyatakan Indonesia siap menampung 1.000 warga Gaza Palestina. Inisiatif ini langsung disambut Gubernur Bengkulu Helmi Hasan yang menyatakan siap menampung warga Gaza di Bumi Merah Putih.

    “Kita Bumi Merah Putih menyambut rencana Presiden Prabowo yang siap menampung 1.000 warga Gaza. Presiden belum menyebut daerah mana, maka kita menyatakan siap dan mendukung penuh,” kata Helmi, Sabtu (12/4/2025).

    “Oh tidak (relokasi), hanya untuk membantu. Kita menawarkan bantuan masalah kemanusiaan untuk warga Palestina yang mengalami penderitaan dahsyat. Kita ingin berbuat sesuatu,” kata Prabowo saat keterangan pers di Antalya, Turki, dilihat di YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (12/5/2025).

    Prabowo belum mengetahui kapan rencana itu akan terlaksana. Namun, melalui lawatannya tersebut, Prabowo juga sekaligus berkonsultasi dengan para pemimpin negara yang dikunjungi soal rencana evakuasi warga Gaza Palestina tersebut.

  • Waspada! Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Kota Besar

    Waspada! Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Kota Besar

    Jakarta, Beritasatu.com– Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca pada hari ini, Minggu (13/4/2025) di berbagai kota besar Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat yang disertai petir dan kilat.

    “Secara umum wilayah Pulau Jawa akan diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. Kota-kota seperti Jakarta, Semarang, Serang, Yogyakarta, dan Surabaya diprakirakan akan mengalami hujan seperti itu, sementara Bandung diprediksi diguyur hujan lebat yang mungkin disertai kilat,” jelas Prakirawan BMKG, Satriana Roguna, dikutip dari Antara.

    Untuk wilayah Sumatera, hujan ringan hingga sedang kemungkinan terjadi di kota-kota seperti Medan, Jambi, Palembang, Tanjung Pinang, dan Pekanbaru. Sedangkan Bengkulu, Bandar Lampung, dan Pangkal Pinang diperkirakan mengalami hujan lebat dengan potensi kilat. Sementara itu, kondisi udara di Banda Aceh dan Padang diprediksi akan tampak berkabut.

    Di Pulau Bali dan Nusa Tenggara, Denpasar dan Mataram kemungkinan akan diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. Namun, wilayah Kupang diprakirakan mengalami hujan lebat yang mungkin disertai sambaran petir.

    Sementara itu, untuk Pulau Kalimantan, kota-kota seperti Banjarmasin, Samarinda, Palangka Raya, dan Tanjung Selor diperkirakan diguyur hujan lebat disertai petir. Kota Pontianak diprediksi akan mengalami hujan dengan intensitas sedang.

    Beranjak ke Sulawesi, beberapa kota besar seperti Mamuju, Manado, Gorontalo, dan Kendari berpotensi mengalami hujan lebat yang disertai kilat. Sementara itu, Makassar dan Palu kemungkinan akan diguyur hujan ringan hingga sedang.

    Untuk wilayah timur Indonesia, seperti Papua dan Maluku, hujan ringan hingga sedang diprakirakan terjadi di Jayapura, Sorong, Manokwari, Nabire, Ternate, Ambon, dan Jayawijaya. Merauke, di sisi lain, diperkirakan akan mengalami hujan lebat disertai kilat.

  • Pria Kurus Berbaju Putih Ditemukan Tewas di Singosari

    Pria Kurus Berbaju Putih Ditemukan Tewas di Singosari

    Malang, Beritasatu.com – Seorang pria berbaju putih berusia sekitar 60 tahun ditemukan tewas secara misterius di belakang warung kopi Jalan Raya Panglima Sudirman, Kelurahan Pagentan, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Sabtu (12/4/2025).

    Pria yang belum diketahui identitas tersebut ditemukan dalam kondisi terbujur kaku.

    Kasihumas Polres Malang AKP Bambang Subinajar mengungkapkan, korban pertama kali ditemukan oleh pemilik warung kopi bernama Mistianik (48).

    “Penemuan mayat ini pertama kali dilaporkan oleh pemilik warung saat hendak membuka warungnya sekitar pukul 07.30 WIB,” kata AKP Bambang.

    Menurut Bambang, saksi yang mengetahui kejadian ini langsung melaporkan ke Polsek Singosari, dan selanjutnya dilakukan olah TKP. Selanjutnya korban dievakuasi ke kamar jenazah Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang untuk divisum.

    “Saat ditemukan korban mengenakan baju putih dan celana panjang hitam,” jelasnya terkait pria tewas di Singosari.

    Dari hasil olah TKP petugas menemukan tas ransel berisi pakaian yang diduga milik korban. Dugaan sementara, korban meninggal karena sakit.

    Untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban, hingga kini kata Bambang, polisi masih melakukan penyelidikan dan meminta keterangan sejumlah saksi.

    “Dari keterangan sejumlah warga, korban dikenal sebagai seorang tunawisma. Kami juga terus mengumpulkan informasi tambahan dari warga dan saksi sekitar guna mengungkap identitas korban dan memastikan penyebab kematian korban,” pungkas AKP Bambang terkait pria tewas di Singosari.
     

  • Kemarau 2025 Lebih Singkat, BMKG: Potensi Risiko Tetap Ada

    Kemarau 2025 Lebih Singkat, BMKG: Potensi Risiko Tetap Ada

    Jakarta, Beritasatu.com – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkapkan, awal musim kemarau tahun 2025 telah mulai terjadi sejak April dan akan berlangsung secara bertahap di berbagai wilayah Indonesia.

    Kendati demikian, musim kemarau 2025 diprediksi akan berlangsung lebih singkat dari biasanya di sebagian besar wilayah Indonesia. Hal ini berdasarkan pemantauan dan analisis dinamika iklim global dan regional yang dilakukan BMKG hingga pertengahan April 2025.

    Namun, suhu muka laut di wilayah Indonesia cenderung lebih hangat dari normal dan diperkirakan bertahan hingga September, yang dapat memengaruhi cuaca lokal di Indonesia.

    Ia menjelaskan bahwa puncak musim kemarau akan terjadi pada Juni hingga Agustus 2025, dengan wilayah-wilayah, seperti Jawa bagian tengah hingga timur, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, dan Maluku diperkirakan mengalami puncak kekeringan pada Agustus.

    Terkait sifat musim kemarau 2025, sekitar 60% wilayah diprediksi mengalami kemarau dengan sifat normal, 26% wilayah mengalami kemarau lebih basah dari normal, dan 14% wilayah lainnya lebih kering dari biasanya.

    “Durasi kemarau diprediksi lebih pendek dari biasanya di sebagian besar wilayah, meskipun terdapat 26% wilayah yang akan mengalami musim kemarau lebih panjang, terutama di sebagian Sumatera dan Kalimantan,” tambahnya.

    Lebih lanjut, sebagai bentuk mitigasi terhadap risiko musim kemarau, Dwikorita juga menyampaikan sejumlah rekomendasi penting bagi sejumlah sektor vital.

    Di sektor pertanian, disarankan untuk melakukan penyesuaian jadwal tanam sesuai prediksi awal musim kemarau di tiap wilayah, pemilihan varietas tanaman yang tahan terhadap kekeringan, serta optimalisasi pengelolaan air untuk mendukung produktivitas pertanian di tengah keterbatasan curah hujan.

    “Untuk wilayah yang mengalami musim kemarau lebih basah, ini bisa menjadi peluang untuk memperluas lahan tanam dan meningkatkan produksi, dengan disertai pengendalian potensi hama,” imbuhnya.

    Untuk sektor kebencanaan, peningkatan kesiapsiagaan terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menjadi hal yang sangat krusial, terutama di wilayah yang diprediksi mengalami musim kemarau dengan sifat normal hingga lebih kering dari biasanya.

    Pada periode saat ini dimana masih ada hujan, perlu ditingkatkan upaya pembasahan lahan-lahan gambut untuk menaikkan tinggi muka air dan pengisian embung-embung penampungan air di area yang rentan terbakar. 
    Sementara itu, di sektor lingkungan dan kesehatan, BMKG mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi penurunan kualitas udara di wilayah perkotaan dan daerah rawan karhutla, serta dampak suhu panas dan kelembapan tinggi yang dapat mengganggu kenyamanan dan kesehatan masyarakat.

    Adapun sektor energi dan sumber daya air, tambah dia, diimbau untuk mengelola pasokan air secara bijak dan efisien demi menjamin keberlanjutan operasional pembangkit listrik tenaga air (PLTA), sistem irigasi, dan pemenuhan kebutuhan air baku masyarakat selama periode musim kemarau berlangsung.

  • Kemarau 2025 Lebih Singkat, BMKG: Potensi Risiko Tetap Ada

    Musim Kemarau 2025 Dimulai, Karhutla Tetap Harus Diwaspadai

    Jakarta, Beritasatu.com – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkapkan, awal musim kemarau tahun 2025 telah mulai terjadi sejak April dan akan berlangsung secara bertahap di berbagai wilayah Indonesia.

    Kendati demikian, musim kemarau 2025 diprediksi akan berlangsung lebih singkat dari biasanya di sebagian besar wilayah Indonesia. Hal ini berdasarkan pemantauan dan analisis dinamika iklim global dan regional yang dilakukan BMKG hingga pertengahan April 2025.

    Namun, suhu muka laut di wilayah Indonesia cenderung lebih hangat dari normal dan diperkirakan bertahan hingga September, yang dapat memengaruhi cuaca lokal di Indonesia.

    Ia menjelaskan bahwa puncak musim kemarau akan terjadi pada Juni hingga Agustus 2025, dengan wilayah-wilayah, seperti Jawa bagian tengah hingga timur, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, dan Maluku diperkirakan mengalami puncak kekeringan pada Agustus.

    Terkait sifat musim kemarau 2025, sekitar 60% wilayah diprediksi mengalami kemarau dengan sifat normal, 26% wilayah mengalami kemarau lebih basah dari normal, dan 14% wilayah lainnya lebih kering dari biasanya.

    “Durasi kemarau diprediksi lebih pendek dari biasanya di sebagian besar wilayah, meskipun terdapat 26% wilayah yang akan mengalami musim kemarau lebih panjang, terutama di sebagian Sumatera dan Kalimantan,” tambahnya.

    Lebih lanjut, sebagai bentuk mitigasi terhadap risiko musim kemarau, Dwikorita juga menyampaikan sejumlah rekomendasi penting bagi sejumlah sektor vital.

    Di sektor pertanian, disarankan untuk melakukan penyesuaian jadwal tanam sesuai prediksi awal musim kemarau di tiap wilayah, pemilihan varietas tanaman yang tahan terhadap kekeringan, serta optimalisasi pengelolaan air untuk mendukung produktivitas pertanian di tengah keterbatasan curah hujan.

    “Untuk wilayah yang mengalami musim kemarau lebih basah, ini bisa menjadi peluang untuk memperluas lahan tanam dan meningkatkan produksi, dengan disertai pengendalian potensi hama,” imbuhnya.

    Untuk sektor kebencanaan, peningkatan kesiapsiagaan terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menjadi hal yang sangat krusial, terutama di wilayah yang diprediksi mengalami musim kemarau dengan sifat normal hingga lebih kering dari biasanya.

    Pada periode saat ini dimana masih ada hujan, perlu ditingkatkan upaya pembasahan lahan-lahan gambut untuk menaikkan tinggi muka air dan pengisian embung-embung penampungan air di area yang rentan terbakar. 
    Sementara itu, di sektor lingkungan dan kesehatan, BMKG mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi penurunan kualitas udara di wilayah perkotaan dan daerah rawan karhutla, serta dampak suhu panas dan kelembapan tinggi yang dapat mengganggu kenyamanan dan kesehatan masyarakat.

    Adapun sektor energi dan sumber daya air, tambah dia, diimbau untuk mengelola pasokan air secara bijak dan efisien demi menjamin keberlanjutan operasional pembangkit listrik tenaga air (PLTA), sistem irigasi, dan pemenuhan kebutuhan air baku masyarakat selama periode musim kemarau berlangsung.

  • 1,1 Juta Penumpang Padati Daop 6 Yogyakarta pada Periode Lebaran 2025

    1,1 Juta Penumpang Padati Daop 6 Yogyakarta pada Periode Lebaran 2025

    Yogyakarta, Beritasatu.com – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta mencatat prestasi membanggakan selama arus mudik dan balik Lebaran 2025.

    Selama 22 hari operasional yang berlangsung mulai 21 Maret hingga 11 April 2025, total sebanyak 1.100.196 penumpang tercatat menggunakan layanan kereta api Daop 6, baik untuk keberangkatan maupun kedatangan.

    Manajer Humas KAI Daop 6 Feni Novida Saragih mengatakan, angka ini mencerminkan lonjakan pemudik yang signifikan, naik 16% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yang hanya mencatatkan 946.658 penumpang.

    “Lonjakan ini menjadi bukti semakin tingginya kepercayaan masyarakat terhadap kereta api sebagai moda transportasi selama momen mudik Lebaran,” ungkapnya kepada Beritasatu.com, Sabtu (12/4/2025).

    Data dari KAI Daop 6 mencatat, Stasiun Yogyakarta menjadi stasiun terfavorit dengan volume keberangkatan mencapai 193.943 penumpang, diikuti Stasiun Solo Balapan (118.287 penumpang) dan Lempuyangan (92.764 penumpang).

    Sementara itu, untuk kedatangan selama arus mudik dan balik Lebaran 2025, Stasiun Yogyakarta juga mencatat angka tertinggi yakni 204.773 penumpang, disusul Solo Balapan (133.122 penumpang) dan Lempuyangan (95.406 penumpang).

    Selama masa arus balik Lebaran, KAI Daop 6 mengoperasikan 37 perjalanan KA jarak jauh per hari, termasuk 12 KA tambahan yang disiapkan khusus untuk mengantisipasi lonjakan penumpang. Salah satu yang menjadi sorotan adalah KA tambahan Yogyakarta-Gambir yang masih akan beroperasi hingga 13 April 2025.

    Tidak hanya menambah perjalanan, KAI Daop 6 juga memastikan tingkat ketepatan waktu tetap terjaga dengan catatan 99,74% untuk keberangkatan dan 97,76% untuk kedatangan. Hal itu sekaligus mencerminkan layanan prima yang diberikan selama musim mudik.

    Selain itu, berbagai fasilitas baru seperti ornamen khas Lebaran di stasiun, drinking water station, pembersih sepatu elektrik, hingga kursi tunggu lebih nyaman turut disiapkan guna memberikan pengalaman perjalanan yang lebih baik kepada para pelanggan.

    Feni juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang mendukung kelancaran Angkutan Lebaran 2025, termasuk TNI, Polri, Dishub, media, komunitas pecinta kereta api, serta seluruh masyarakat.

    “Kami berkomitmen untuk terus berinovasi dan memberikan pelayanan terbaik demi mendukung transportasi publik yang aman, nyaman, efisien, dan ramah lingkungan,” pungkasnya terkait arus mudik dan balik Lebaran 2025 di Daop 6 Yogyakarta.

  • Bandara IKN Rampung Dibangun, Siap Masuki Tahap Operasional

    Bandara IKN Rampung Dibangun, Siap Masuki Tahap Operasional

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menyampaikan bahwa pembangunan fisik Bandar Udara (Bandara) di Ibu Kota Nusantara (IKN) telah sepenuhnya selesai. Bandara pertama di ibu kota baru Republik Indonesia tersebut kini memasuki tahap kesiapan operasional.

    “Bandara IKN tuh setahu saya sudah jadi, ya,” ujar Dudy saat ditemui di Jakarta, Sabtu (12/4/2025).

    Ia menambahkan bahwa uji coba teknis seperti proses pendaratan dan lepas landas pesawat sudah dilakukan. Saat ini, Bandara IKN tinggal menunggu proses aktivasi dan pengoperasian secara resmi.

    “Kemarin kan terakhir sudah pernah dicobakan untuk tes pendaratannya, take-off dan landing-nya kan. Tinggal mau difungsikan saja sih,” jelasnya.

    Dalam waktu dekat, Dudy menyatakan akan bertemu dengan Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, untuk membahas lebih rinci rencana pengoperasian bandara, termasuk kesiapan infrastruktur pendukung dan jadwal pemanfaatannya.

    “Memang kemarin Pak Basuki mau ketemu untuk membicarakan masalah itu. Saya mungkin dalam waktu dekat akan ketemu Pak Basuki sih mengenai pengoperasian Bandara IKN,” tambahnya.

    Meski konstruksi Bandara IKN telah rampung, Dudy mengakui bahwa jadwal peresmian dan pembukaan untuk penerbangan komersial masih belum ditentukan.

    Pada tahap awal, bandara direncanakan digunakan untuk penerbangan dinas dan logistik pemerintah.

    “Kalau peresmian sih saya belum tahu rencananya kapan. Sekarang kita fokusnya untuk penyelesaian saja,” pungkasnya terkait Bandara IKN.
     

  • Bandara IKN Rampung Dibangun, Siap Masuki Tahap Operasional

    Rampung Dibangun, Bandara IKN Akan Beroperasi

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menyampaikan bahwa pembangunan fisik Bandar Udara (Bandara) di Ibu Kota Nusantara (IKN) telah sepenuhnya selesai. Bandara pertama di ibu kota baru Republik Indonesia tersebut kini memasuki tahap kesiapan operasional.

    “Bandara IKN tuh setahu saya sudah jadi, ya,” ujar Dudy saat ditemui di Jakarta, Sabtu (12/4/2025).

    Ia menambahkan bahwa uji coba teknis seperti proses pendaratan dan lepas landas pesawat sudah dilakukan. Saat ini, Bandara IKN tinggal menunggu proses aktivasi dan pengoperasian secara resmi.

    “Kemarin kan terakhir sudah pernah dicobakan untuk tes pendaratannya, take-off dan landing-nya kan. Tinggal mau difungsikan saja sih,” jelasnya.

    Dalam waktu dekat, Dudy menyatakan akan bertemu dengan Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, untuk membahas lebih rinci rencana pengoperasian bandara, termasuk kesiapan infrastruktur pendukung dan jadwal pemanfaatannya.

    “Memang kemarin Pak Basuki mau ketemu untuk membicarakan masalah itu. Saya mungkin dalam waktu dekat akan ketemu Pak Basuki sih mengenai pengoperasian Bandara IKN,” tambahnya.

    Meski konstruksi Bandara IKN telah rampung, Dudy mengakui bahwa jadwal peresmian dan pembukaan untuk penerbangan komersial masih belum ditentukan.

    Pada tahap awal, bandara direncanakan digunakan untuk penerbangan dinas dan logistik pemerintah.

    “Kalau peresmian sih saya belum tahu rencananya kapan. Sekarang kita fokusnya untuk penyelesaian saja,” pungkasnya terkait Bandara IKN.
     

  • Detik-detik Evakuasi 11 Pendulang Emas Tewas Akibat Serangan KKB

    Detik-detik Evakuasi 11 Pendulang Emas Tewas Akibat Serangan KKB

    Jayapura, Beritasatu.com – Proses evakuasi 11 pendulang emas yang tewas karena kebrutalan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua akhirnya rampung. Tim gabungan TNI-Polri mengevakuasi jenazah para korban dari lima lokasi berbeda di dua kabupaten, yakni Yahukimo dan Pegunungan Bintang.

    Kapolda Papua Irjen Pol Patrige Renwarin mengungkapkan, proses evakuasi berlangsung dalam kondisi medan yang sangat sulit dan penuh risiko. Lokasi tambang emas yang menjadi tempat pembantaian ini berada di area terpencil, dengan akses yang hanya bisa ditempuh lewat jalur udara dan sungai.

    “Dua jenazah terakhir berhasil dievakuasi dari Tanjung Pomali dan sudah berada di RSUD Dekai. Untuk korban dari Kawe, Pegunungan Bintang, telah dipindahkan ke Tanah Merah, Boven Digoel,” ungkapnya dalam keterangan resmi, Sabtu (12/4/2025).

    Evakuasi 11 pendulang emas yang tewas dibantai KKB di Yahukimo Papua Pegunungan menjadi sorotan karena kondisi korban yang mengenaskan. Selain itu, ancaman cuaca ekstrem dan potensi serangan lanjutan dari KKB di sekitar lokasi tambang ilegal.

    Tim SAR gabungan dan aparat keamanan harus bergerak cepat di tengah keterbatasan logistik dan waktu. Saat ini, RSUD Dekai menjadi pusat identifikasi para jenazah. Dari 11 korban, baru dua yang teridentifikasi, sedangkan sisanya masih menunggu pemeriksaan lebih lanjut.

    Patrige menegaskan, meski korban telah dievakuasi, operasi kemanusiaan di wilayah tersebut belum dihentikan. Aparat keamanan masih berjaga dan melakukan pencarian, antisipasi kemungkinan adanya korban lain yang belum ditemukan.

    “Evakuasi berjalan lancar berkat kerja sama seluruh unsur, meski medan berat dan ancaman di lapangan sangat tinggi,” pungkasnya terkait evakuasi 11 pendulang emas yang tewas dibantai KKB di Yahukimo Papua Pegunungan.