Category: Beritasatu.com Regional

  • Pemulihan Akses Darat Bireuen-Aceh Tengah Dipercepat

    Pemulihan Akses Darat Bireuen-Aceh Tengah Dipercepat

    Bireuen, Beritasatu.com – Banjir dan longsor memutus total akses darat dari Bireuen ke Aceh Tengah. Jembatan ambruk dan material timbunan membuat kendaraan roda empat tak bisa melintas, tetapi petugas berupaya membersihkan jalur.

    Jalur utama lintas tengah Aceh yang vital menghubungkan Kabupaten Bireuen dengan Aceh Tengah terputus total. Bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda wilayah ini dalam pada akhir November 2025 lalu telah merusak infrastruktur kunci dan melumpuhkan badan jalan di sejumlah titik strategis.

    Laporan jurnalis Beritasatu.com, Sabtu (13/12/2025), kondisi jalur utama tersebut hingga kini masih terganggu dan belum dapat dilalui secara normal. Di beberapa ruas jalan nasional lintas tengah, terlihat badan jalan tertimbun material tanah dan batu dalam jumlah besar akibat longsoran dari tebing di sekitarnya. Timbunan material ini menghentikan total pergerakan kendaraan.

    Arus banjir yang sangat deras juga menimbulkan kerusakan masif. Sejumlah jembatan penghubung antarkabupaten dilaporkan ambruk atau tergerus fondasinya. Akibat kerusakan infrastruktur yang parah ini, kendaraan roda empat sama sekali tidak dapat melintas. Para pengendara, baik logistik maupun pribadi, terpaksa menghentikan perjalanan atau memutar balik demi keselamatan.

    Jalur Bireuen-Aceh Tengah merupakan akses utama menuju wilayah Dataran Tinggi Gayo. Sebelum bencana, waktu tempuh perjalanan normal dapat dicapai dalam waktu 2 hingga 3 jam. Namun, akibat kondisi jalan yang lumpuh, waktu tempuh saat ini menjadi tidak pasti. Situasi ini tidak hanya mengganggu mobilitas masyarakat, tetapi juga berdampak signifikan pada rantai pasok dan perekonomian lokal karena terhambatnya distribusi barang.

    Meskipun upaya perbaikan terus diintensifkan oleh otoritas setempat, terutama melalui pengerahan alat berat untuk membersihkan material longsor dan melakukan perbaikan darurat pada jembatan, perjalanan menuju wilayah Dataran Tinggi Gayo masih penuh risiko.

    Petugas bekerja keras untuk membuka kembali akses. Namun, tantangan medan yang sulit dan tingkat kerusakan yang parah mengindikasikan pemulihan total membutuhkan waktu yang cukup panjang. Masyarakat diimbau untuk menunda perjalanan non-esensial dan mencari informasi terbaru mengenai potensi jalur alternatif yang aman, mengingat ancaman bencana susulan masih mengintai.
     

  • Banjir di Bener Meriah, 59 Desa Masih Terisolasi

    Banjir di Bener Meriah, 59 Desa Masih Terisolasi

    Bener Meriah, Beritasatu.com – Lebih dari dua pekan pascabanjir bandang dan tanah longsor, sebanyak 59 desa yang tersebar di enam kecamatan di Kabupaten Bener Meriah, Aceh, dilaporkan masih terisolasi total. Kondisi ini membuat akses terhadap puluhan ribu warga terdampak terputus sepenuhnya. Akibatnya, penyaluran logistik dilakukan melalui jalur udara.

    Kepala Pusat Data Informasi Posko Penanganan Bencana Kabupaten Bener Meriah Ilham Abdi mengonfirmasi, dampak bencana ini sangat masif, baik dari sisi korban jiwa maupun kerusakan infrastruktur. Data terbaru mencatat 37 jiwa meninggal dunia dan 8 orang masih dinyatakan hilang.

    Secara keseluruhan, wilayah terisolasi berdampak pada 35.664 jiwa. Isolasi penuh terjadi pada dua kecamatan, yaitu Kecamatan Mesidah yang meliputi 15 desa dengan 6.325 jiwa terdampak, dan Kecamatan Syiah Utama yang mencakup 15 desa dengan 2.799 jiwa terdampak.

    “Desa-desa terisolasi lainnya tersebar di Kecamatan Pintu Rimee Gayo, Gajah Putih, Timang Gajah, dan Permata,” ujarnya saat ditemui Beritasatu.com, Jumat (12/12/2025).

    Ia melanjutkan, sebanyak 154 jembatan mengalami putus total, meliputi jembatan di lintas nasional, provinsi, hingga kabupaten dan kecamatan. Selain itu, 588 rumah tercatat rusak. Bencana ini juga memaksa 8.308 jiwa mengungsi di 58 titik pengungsian.

    Untuk mengatasi kesulitan akses, penyaluran logistik dan makanan ke wilayah yang terisolasi dilakukan menggunakan helikopter melalui jalur udara. Selain itu, bantuan juga didistribusikan melalui jalur alternatif secara estafet menggunakan Babinsa, Babinkamtibmas, dan relawan.

    “Upaya ini terus dilakukan untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat di desa-desa yang terputus total dapat terpenuhi di tengah proses pemulihan infrastruktur darat yang membutuhkan Waktu,” tutupnya.

  • Siklon Tropis Bakung Terbentuk, Waspada Cuaca Ekstrem Hari Ini

    Siklon Tropis Bakung Terbentuk, Waspada Cuaca Ekstrem Hari Ini

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengonfirmasi peningkatan status Bibit Siklon 91S di Samudra Hindia barat daya Lampung menjadi Siklon Tropis Bakung. Berdasarkan analisis BMKG, siklon ini memiliki kecepatan angin maksimum 35 knot (65 km/jam) dengan tekanan udara 1.000 hPa dan terus bergerak menjauhi wilayah Indonesia ke arah barat daya.

    Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani, menjelaskan meski bergerak menjauh, Siklon Tropis Bakung tetap berpotensi memberikan dampak tidak langsung terhadap cuaca di Indonesia dalam satu hingga dua hari ke depan.

    “Berdasarkan hasil pemantauan ini, dalam beberapa hari terakhir BMKG telah menyampaikan peringatan dini secara bertahap dan berkelanjutan kepada masyarakat serta sektor terkait,” ujar Faisal dalam keterangan resminya, Jumat (12/12/2025).

    Pada Sabtu (13/12/2025), BMKG memprediksi Siklon Tropis Bakung akan menguat dengan kecepatan angin hingga 55 knot (100 km/jam), masuk kategori siklon tropis level dua. Tekanan udara di sekitar pusat sistem diperkirakan turun menjadi 988 hPa, sementara pergerakannya ke arah barat daya semakin menjauhi Indonesia.

    BMKG menyebut sejumlah wilayah berpotensi terdampak cuaca ekstrem akibat Siklon Bakung. Potensi hujan sedang hingga lebat diperkirakan terjadi di Bengkulu, Lampung, dan Banten.

    Sementara angin kencang berpeluang terjadi di Bengkulu. Gelombang tinggi 1,25–2,5 meter juga berpotensi muncul di Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai hingga Lampung, Samudra Hindia selatan Banten hingga Jawa Barat, dan Selat Sunda bagian selatan

    Bibit Siklon 93S Juga Dipantau BMKG

    Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, meminta masyarakat turut mewaspadai perkembangan Bibit Siklon 93S yang berada di Samudra Hindia selatan Bali–Nusa Tenggara, tepatnya di sekitar 12.0°LS 115.8°BT. Sistem ini bergerak perlahan ke arah barat daya dan masih berpeluang rendah berkembang menjadi siklon tropis dalam 24–72 jam ke depan.

    “Secara tidak langsung, 93S juga memicu potensi cuaca ekstrem dalam beberapa hari ke depan,” ujar Guswanto.

    Dampaknya meliputi hujan sedang–lebat di Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat, serta angin kencang dan gelombang tinggi di pesisir selatan daerah-daerah tersebut.

  • Warga 2 Desa di Halbar Bentrok Pakai Sajam, Sherly Tjoanda Terdampak

    Warga 2 Desa di Halbar Bentrok Pakai Sajam, Sherly Tjoanda Terdampak

    Halmahera Barat, Beritasatu.com – Warga dua desa di Kecamatan Jailolo Selatan, Kabupaten Halmahera Barat (Halbar), Maluku Utara tawuran dengan menggunakan senjata tajam, Jumat (12/12/2025). Akibatnya, agenda kerja Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda ke wilayah itu ditunda.

    Bentrokan terjadi karena saling klaim kepemilikan tanah di wilayah perbatasan Desa Domato dan Desa Sidangoli Dehe. Warga kedua desa saling serang dan kejar-kejaran di area semak. Batu dan senjata tajam jenis parat digunakan untuk menyerang lawan.

    Aparat Polres Halmahera Barat dan Brimob Polda Maluku Utara tiba di lokasi untuk meredam situasi. Serangan antardesa terus berlangsung, sehingga pasukan Brimob menembakkan gas air mata. Kondisi akhirnya dapat dikendalikan. Tidak ada korban jiwa dalam bentrokan ini.

    “Permasalahan ini akan kita diskusikan bersama secara kekeluargaan untuk jalan keluarnya. Saya meyakini dengan sepenuh hati bahwa Warga Domato dan Warga Dehe adalah satu darah satu sejarah sehingga saya meyakini masalah ini dapat diselesaikan tidak perlu menjadi masalah besar yang akan ada korban,” ujar Kapolres Halmahera Barat AKBP Teguh Patriot.

    Konflik ini berdampak langsung pada agenda Sherly Tjoanda yang dijadwalkan meletakkan batu pertama pembangunan rumah tidak layak huni (RTLH) untuk warga pesisir di kecamatan itu. Agenda itu akhirnya ditunda karena sengketa lahan belum diselesaikan.

    Di hadapan warga, Sherly menegaskan pentingnya penyelesaian sengketa agar pembangunan bisa berjalan. Ia mengingatkan banyak desa menunggu bantuan RTLH.

    “Yang antre bantuan itu banyak, ada 1.185 desa. Jadi silakan putuskan mau 1 hektare masing-masing atau mau ribut. Nanti dua-dua tidak ada yang dapat, atau pindah ke lahan lain, terserah. Yang penting saya punya tujuan adalah mau memindahkan yang di laut ke darat,” ucap Sherly.

    Sherly juga meminta Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat segera menuntaskan masalah batas tanah agar warga memiliki dasar hukum kepemilikan.

    “Jadi silakan duduk musyawarah desa putuskan dengan baik dengan bupati, lahannya mana pergi ke BPN urus sertifikat baru saya balik lagi bantu rumah,” jelasnya.

  • Jembatan Meureudu yang Putus Akibat Banjir Aceh Kembali Bisa Dilintasi

    Jembatan Meureudu yang Putus Akibat Banjir Aceh Kembali Bisa Dilintasi

    Banda Aceh, Beritasatu.com – Jembatan Krueng Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh yang putus diterjang banjir bandang pada akhir November 2025 mulai difungsikan lagi setelah selesai penanganan sementara bagian opritnya. Jembatan di lintasan Jalan Nasional Banda Aceh-Medan itu resmi dibuka kembali, Jumat (12/12/2025). 

    “Kami dari Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya dengan resmi menyatakan jembatan ini dibuka untuk umum,” kata Bupati Pidie Jaya Sibral Malasyi.

    Sibral mengingatkan masyarakat maupun pengendara untuk berhati-hati dan waspada saat melintasi jembatan tersebut karena saat ini penanganannya masih bersifat sementara atau darurat. Kondisi jalan juga masih licin dan belum diaspal. 

    PPK 1.2 Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh Rita Marleni mengatakan penanganan sementara oprit Jembatan Krueng Meureudu telah berhasil diselesaikan sehingga sudah dapat dilintasi kembali kendaraan.

    “Penanganan sementara terhadap kerusakan oprit Jembatan Krueng Meureudu sudah dilakukan. Alhamdulillah, jembatan mulai fungsional dan kembali dibuka sejak hari ini,” ujar Rita Marleni.

    Jembatan Krueng Meureudu merupakan jalur penting penghubung Banda Aceh menuju Kabupaten Bireuen hingga ke Sumatera Utara.

    Sebelumnya, BPJN Aceh telah melakukan sejumlah penanganan, seperti penimbunan oprit jembatan serta pemasangan batu boulder untuk mempercepat pemulihan akses jalur nasional lintas timur Aceh itu.

    Selain itu, BPJN Aceh juga telah menyelesaikan pembersihan jalan pendekat Jembatan Krueng Meureudu dari lumpur tebal sisa banjir bandang.

    Diketahui, Jembatan Krueng Meureudu putus diterjang banjir bandang pada Rabu (26/11/2025). Akibatnya, akses Jalan Banda Aceh-Medan yang merupakan jalur utama penghubung Aceh dengan Sumatera Utara putus total.

  • Mendes Izinkan Dana Desa Dipakai untuk Pemulihan Bencana Aceh-Sumatera

    Mendes Izinkan Dana Desa Dipakai untuk Pemulihan Bencana Aceh-Sumatera

    Tangerang, Beritasatu.com – Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT), Yandri Susanto menyampaikan, untuk mempercepat pemulihan di daerah terdampak bencana di Aceh dan Sumatera, Kemendes PDT memberi kelonggaran bagi kepala desa di tiga provinsi, yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, untuk mengalihkan penggunaan dana desa bagi penanganan dan pemulihan pascabencana.

    “Boleh (pakai dana desa). Dahulu waktu Covid-19 kan digunakan, malah ke sana semua,” kata Yandri di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Jumat (12/12/2025).

    Ia menjelaskan, dana desa merupakan sumber pendanaan paling cepat yang bisa dimanfaatkan pemerintah desa ketika kondisi darurat membutuhkan tindakan segera.

    Selain kebijakan anggaran, Kemendes PDT juga memprioritaskan pengiriman bantuan langsung ke lokasi bencana untuk memulihkan layanan dasar yang terhenti akibat kerusakan fasilitas dan infrastruktur.

    Saat ini fase tanggap darurat kini telah memasuki tahap pemulihan dan rehabilitasi jangka menengah. Prioritas utama adalah memulihkan fungsi pemerintahan desa, layanan kesehatan, pendidikan, serta distribusi logistik yang sebelumnya terhambat.

  • Bocah 5 Tahun di Jambi Diduga Hilang Terbawa Arus Drainase

    Bocah 5 Tahun di Jambi Diduga Hilang Terbawa Arus Drainase

    Jambi, Beritasatu.com – Seorang bocah bernama Aisyah (5) diduga hanyut terbawa arus drainase di Perumahan Sigasland RT 45, Kelurahan Simpang III Sipin, Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi, pada Jumat (12/12/2025) sore.

    Peristiwa bermula ketika korban diduga terpeleset saat bermain hujan. Derasnya aliran air di drainase membuat Aisyah terseret arus dan menghilang.

    Tim gabungan yang terdiri dari Polresta Jambi, Basarnas, Damkar, dan warga sekitar langsung melakukan pencarian hingga malam hari.

    Kapolresta Jambi, Kombes Pol Boy Sutan Binanga Siregar, menjelaskan hujan deras yang mengguyur Kota Jambi sejak sore menyebabkan air drainase meluap.

    “Saat itu korban bernama Aisyah sedang bermain dan diduga hanyut terbawa saluran air di drainase,” ujarnya.

    Boy menambahkan, pencarian dilakukan dengan menyusuri aliran drainase sejauh sekitar 1 kilometer dari titik diduga korban jatuh. Namun, hingga malam hari korban belum ditemukan.

    Selain itu, tim gabungan juga memasang jaring di ujung drainase untuk mencegah korban terbawa sampai ke sungai.

    Boy menyebut adanya informasi tambahan dari warga setempat yang melihat sebuah mobil mencurigakan diduga membawa korban, tetapi hal tersebut masih perlu diselidiki lebih lanjut.

    Sementara itu, pencarian korban dihentikan sementara pada malam hari karena kondisi tidak memungkinkan. Operasi pencarian akan dilanjutkan esok hari.

  • Warga Batu Busuak Ngamuk Akibat Jalan Hancur dan Tidak Ada Alat Berat

    Warga Batu Busuak Ngamuk Akibat Jalan Hancur dan Tidak Ada Alat Berat

    Padang, Beritasatu.com – Warga Batu Busuak, Kecamatan Pauh, Kota Padang, meluapkan kemarahan mereka kepada pemerintah akibat tidak adanya alat berat yang diturunkan untuk penanganan pascabanjir bandang. Padahal, kondisi akses jalan menuju permukiman mereka semakin parah dan nyaris putus total karena terus terkikis arus sungai.

    Kekecewaan warga memuncak hingga puluhan orang turun langsung ke sungai, memindahkan batu-batu besar hanya dengan tangan mereka sendiri. Aksi spontan itu dilakukan lantaran warga khawatir jalan utama penghubung ke permukiman akan hilang sepenuhnya jika tidak segera ditangani.

    Saat ini, sebanyak 650 keluarga di Batu Busuak kembali terisolasi setelah jalan utama amblas dan sebagian besar badan jalan tergerus air sungai. Hingga Jumat (12/12/2025), akses tersebut tidak dapat dilalui kendaraan roda empat. Sepeda motor pun harus memaksa melewati bagian jalan yang hampir putus demi memastikan bantuan logistik tetap dapat masuk.

    Ketua Pemuda Batu Busuak, Zal Hendri, mengatakan kondisi tersebut membuat kehidupan warga semakin berat. Ia menegaskan alat berat sangat dibutuhkan untuk memindahkan material besar yang menghalangi aliran sungai dan terus menghantam badan jalan.

    “Kami butuh alat berat untuk memindahkan batu tengah sungai ke tepi jalan karena air sungai terus mengikis jalan menuju Batu Busuak. Pemerintah ke sini cuma selfie saja, sedangkan kami butuh aksi nyata,” tegas Zal.

    Ia menambahkan warga telah berkali-kali melaporkan kondisi itu dan meminta bantuan, tetapi hingga kini belum ada langkah konkret dari pihak berwenang.

    Warga Batu Busuak berharap pemerintah bergerak cepat, mengingat akses tersebut adalah satu-satunya jalur menuju permukiman mereka. Tanpa perbaikan darurat, isolasi diperkirakan semakin parah dan dapat menghambat pengiriman bantuan bagi ratusan keluarga terdampak banjir bandang.

  • Kampoeng Dolanan Hadirkan Permainan Tradisional Inovatif di Sangihe

    Kampoeng Dolanan Hadirkan Permainan Tradisional Inovatif di Sangihe

    Sangihe, Beritasatu.com – Kampoeng Dolanan Sulawesi menarik perhatian masyarakat Sangihe dengan menghadirkan berbagai permainan tradisional yang dikemas secara inovatif. Perwakilan komunitas, Destu Ayu Hapsari, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan mengenalkan kembali permainan klasik kepada generasi muda sekaligus menjadi ajang nostalgia bagi orang dewasa.

    Salah satu permainan yang paling mencuri perhatian adalah ular tangga raksasa. Tidak seperti permainan tradisional pada umumnya, papan ular tangga ini dibuat dari bahan baliho berukuran sekitar tiga kali tiga meter.

    Dalam versi raksasa ini, pemain menjadi pion yang bergerak mengikuti kotak permainan, sedangkan dadu yang digunakan juga berukuran besar.

    “Ular tangga raksasa, jadi balihonya ukuran mungkin tiga kali tiga meter yang jadi pionnya adalah diri kita sendiri,” ujar Destu.

    Selain ular tangga, komunitas ini juga menghadirkan permainan klasik lainnya seperti cengkeng atau engkley (lompat-lompatan), lompat goroh (lompat tali), tarik tambang, serta permainan berbasis baliho seperti jejak langkah, yang mengharuskan pemain mengikuti jejak telapak tangan dan kaki yang tersedia di permukaan papan.

    Destu menambahkan, permainan-permainan tersebut dikemas secara menarik untuk memikat generasi Z dan generasi Alfa yang tumbuh di tengah pesatnya perkembangan teknologi. Sementara bagi orang dewasa, kegiatan ini menjadi kesempatan untuk menikmati kembali keseruan permainan tempo dahulu.

    “Permainan tradisional bukan cuma nostalgia, tetapi menjadi hal baru bagi anak-anak untuk diperkenalkan di tengah teknologi,” pungkasnya.

    Kehadiran Kampoeng Dolanan Sulawesi di Sangihe diharapkan dapat menghidupkan kembali kecintaan pada permainan tradisional sekaligus mempererat interaksi sosial lintas generasi.

     

  • Banjir 1,5 Meter Terjang Kutai Timur, Ratusan Warga Terisolasi

    Banjir 1,5 Meter Terjang Kutai Timur, Ratusan Warga Terisolasi

    Sangatta, Beritasatu.com — Ratusan rumah di Kecamatan Telen dan Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur dilanda banjir akibat meluapnya Sungai Telen. Ketinggian air mencapai 1,5 meter. Warga dalam lima desa sudah 2 hari terisolasi akibat akses jalan putus.

    Banjir terus meluas hingga Jumat (12/12/2025). Dua desa paling terdampak banjir di Kecamatan Telen, adalah Desa Marah Haloq dan Desa Long Melah. Kemudian di Kecamatan Batu Ampar, tiga desa yang masih terendam, yakni Desa Batu Ampar, Desa Timbau, dan Desa Timbau Ulu.

    Ratusan warga di lima desa itu masih terputus aksesnya selama 2 hari terakhir. BPBD Kutai Timur turun ke lokasi banjir dan langsung mendistribusikan logistik.

    Kepala BPBD Kutai Timur Sulastin menjelaskan kondisi banjir sempat membaik di Kecamatan Muara Wahau, tetapi kini justru naik di Kecamatan Telen dan Kecamatan Batu Ampar.

    “Sekarang di Kecamatan Telen dan Batu Ampar yang lagi, lagi naik airnya,” kata Sulastin kepada Beritasatu.com di kantor BPBD Kutai Timur.

    Tim BPBD bersama TNI-Polri dan relawan sudah berada di titik banjir untuk membantu evakuasi warga yang masih terisolasi. Bantuan logistik juga disalurkan ke warga terdampak.

    Makanan siap saji dan bahan kebutuhan dasar terus dibagikan kepada warga yang memilih bertahan di rumah. Logistik tambahan juga dikirim ke tenda darurat yang didirikan warga.

    Desa Marah Haloq menjadi wilayah dengan dampak terparah karena mayoritas permukiman berada tepat di bantaran Sungai Telen. Ketinggian air mencapai 1,5 meter.

    Imbauan disampaikan BPBD agar warga tetap siaga mengingat potensi kenaikan debit air masih tinggi akibat curah hujan intens.