Category: Beritasatu.com Regional

  • Libur Panjang, Malioboro dan Tugu Yogya Diserbu Wisatawan Olahraga

    Libur Panjang, Malioboro dan Tugu Yogya Diserbu Wisatawan Olahraga

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Yogyakarta kembali menjadi magnet wisata saat momen libur panjang perayaan Kenaikan Isa Almasih, terutama di area Malioboro dan Tugu Yogyakarta. Tak hanya untuk berwisata, banyak pengunjung memanfaatkan pagi hari untuk berolahraga santai sambil menikmati suasana khas Kota Gudeg.

    Sejak pagi, kawasan ikonik ini dipadati masyarakat lokal dan wisatawan dari berbagai daerah. Aktivitas yang terlihat meliputi jalan santai, jogging, hingga bersepeda. Mereka juga tak lupa mengabadikan momen dengan berswafoto di depan Tugu Yogyakarta, simbol kebanggaan kota ini.

    “Liburan jalan-jalan ke Yogyakarta, pengin berolahraga di sini, suasananya enak dan adem,” ujar Debe, wisatawan asal Makassar kepada Beritasatu.com, Sabtu (31/5/2025).

    Tak hanya sekadar berolahraga, atmosfer pagi di Yogyakarta memang menjadi daya tarik tersendiri. Udara yang sejuk, jalanan yang belum terlalu padat, serta nuansa heritage di sekitar Malioboro memberikan pengalaman menyenangkan bagi para wisatawan.

    Menariknya, komunitas fotografer lokal juga turut meramaikan suasana. Mereka memotret warga dan pelancong yang tengah berolahraga di sekitar Tugu Yogyakarta, menjadikan spot ini semacam panggung aktivitas sosial dan budaya.

    Kepadatan wisatawan di Kota Yogyakarta sudah mulai terlihat sejak Kamis (29/5/2025) dan diprediksi terus meningkat hingga akhir pekan. Malioboro tetap menjadi pusat keramaian, dengan arus lalu lintas dan pengunjung yang kian memadati kawasan tersebut menjelang siang hari.

    Momen libur panjang ini benar-benar dimanfaatkan banyak orang untuk liburan aktif. Kombinasi antara wisata dan olahraga menjadi tren baru. Pelesir tak melulu soal kuliner dan belanja, tetapi juga soal menjaga kebugaran tubuh.

    Jika Anda sedang berada di Yogyakarta, tak ada salahnya mengikuti jejak para wisatawan lainnya, berolahraga ringan di tengah suasana kota yang adem dan penuh sejarah. Jangan lupa abadikan momen di Tugu Yogyakarta.

  • Buaya 1,5 Meter Masuk Permukiman, Warga Pangkalpinang Heboh!

    Buaya 1,5 Meter Masuk Permukiman, Warga Pangkalpinang Heboh!

    Pangkalpinang, Beritasatu.com – Seekor buaya sepanjang 1,5 meter berhasil ditangkap warga setelah terlihat masuk ke kawasan permukiman padat penduduk di Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Jumat (30/5/2025).

    Buaya tersebut ditemukan di sebuah drainase yang berada tepat di samping rumah warga dan rencananya akan segera dilepasliarkan ke habitat yang lebih aman.

    Menurut keterangan warga bernama Neman, awal mula kemunculan buaya diketahui oleh sejumlah anak-anak yang sedang bermain di aliran drainase.

    “Buaya ini awalnya dikira biawak, karena lokasinya jauh dari sungai. Tapi setelah diperhatikan, ternyata itu benar-benar buaya,” ujar Neman, Jumat (30/5/2025).

    Warga pun langsung bergerak cepat untuk menangkap hewan predator tersebut guna menghindari potensi serangan terhadap manusia, apalagi kemunculannya terjadi di kawasan padat penduduk.

    “Karena khawatir menyerang penduduk sekitar, warga berinisiatif menangkapnya. Drainase tempat buaya muncul memang berdampingan langsung dengan rumah warga,” jelas Neman.

    Setelah ditangkap, buaya yang masuk ke area permukiman di Pangkalpinang itu diikat dan sementara ditempatkan di teras rumah warga.

    Keberadaannya sontak menjadi tontonan warga sekitar yang penasaran melihat buaya muara (Crocodylus porosus) dari jarak dekat.

    Neman menambahkan, buaya tersebut akan segera dilepasliarkan ke lokasi yang jauh dari permukiman demi menjaga keselamatan masyarakat maupun kelestarian satwa liar tersebut.

    “Rencananya, buaya ini akan dilepasliar ke habitat aslinya, yang jauh dari permukiman penduduk,” ujarnya.

    Dengan adanya insiden buaya masuk permukiman di Pangkalpinang, warga diimbau untuk selalu berhati-hati saat beraktivitas di sekitar perairan, baik pada siang maupun malam hari, terutama di kawasan yang berpotensi menjadi habitat buaya.

  • Guru di Sangihe Luka Parah Dianiaya Tetangga yang Mabuk Miras

    Guru di Sangihe Luka Parah Dianiaya Tetangga yang Mabuk Miras

    Sangihe, Beritasatu.com – Seorang guru berinisial ESL (36), warga Kampung Petta Barat, Kecamatan Tabukan Utara, Kabupaten Kepulauan Sangihe, menjadi korban penganiayaan dengan senjata tajam, Kamis (29/5/2025) malam. Kejadian tragis tersebut berlangsung sekitar pukul 19.45 Wita di dalam rumah korban.

    Berdasarkan keterangan kepolisian, pelaku berinisial SG (61), seorang buruh harian lepas asal Kampung Petta Timur, diduga melakukan aksi brutal dalam pengaruh minuman keras.

    Kapolres Kepulauan Sangihe AKBP Abdul Kholik melalui KBO Reskrim Ipda Sparta Sendeng menjelaskan, pelaku tiba-tiba datang ke rumah korban sambil membawa sebilah parang. Saat itu, korban tengah berada di kamar sambil bermain ponsel.

    “Tanpa berkata apa-apa, pelaku langsung mengayunkan parang ke arah korban. Korban sempat menangkis serangan menggunakan tangan kiri, namun mengalami luka serius di telapak tangan,” ujar Sparta Sendeng, Jumat (30/5/2025).

    Korban kemudian berusaha melawan dan merebut senjata sambil berteriak memanggil ibunya. Seorang warga bernama Sarif Lumaja yang mendengar teriakan segera datang membantu dan berhasil melucuti parang dari tangan pelaku.

    Korban dilarikan ke Puskesmas Enenawira untuk perawatan awal sebelum dirujuk ke RSUD Liun Kendage Tahuna guna mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.

    Ibu korban, Siti Aminah Gabriel (59), segera melaporkan kejadian ini ke Polsek Tabukan Utara. Menindaklanjuti laporan, tim gabungan yang dipimpin Kanit Reskrim Aiptu Janus Sumangando bersama Kepala SPK Aiptu Indro Hermanto, langsung menuju lokasi.

    “Pelaku berhasil diamankan tanpa perlawanan tak jauh dari lokasi kejadian. Barang bukti berupa sebilah parang juga ikut disita,” ujar Kasatreskrim Polres Kepulauan Sangihe.

    Saat ini, pelaku telah diamankan di Mapolsek Tabukan Utara untuk pemeriksaan lebih lanjut. Pihak kepolisian juga telah melakukan olah TKP, meminta visum et repertum, dan berkoordinasi dengan tim medis terkait kondisi korban.

    Kasus ini masih dalam penyelidikan oleh Unit Reskrim Polsek Tabukan Utara dan telah dilaporkan kepada pimpinan untuk proses hukum lanjutan.

  • Hasil Rontgen Korban Penganiayaan di Riau Mengerikan

    Hasil Rontgen Korban Penganiayaan di Riau Mengerikan

    Pekanbaru, Beritasatu.com – Remaja perempuan Valeri Wahid (18) yang menjadi korban penganiayaan oleh sepupunya sendiri, menjalani pemeriksaan medis di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau. Hasil dari rontgennya sangat mengerikan.

    Setelah mengeluh nyeri hebat di tubuh, terutama pada tulang rusuk dan pinggul, tim dokter akhirnya melakukan rontgen pada tiga bagian tubuh Valeri, yaitu pada rusuk kanan, rusuk kiri, dan pinggul. Hasil foto rontgen memperlihatkan adanya gumpalan di sekitar area tulang rusuk.

    “Hasilnya sudah ada. Ada pembengkakan di dalam organ. Rumah sakit sarankan untuk menunggu reaksi beberapa hari. Kalau muncul gejala seperti muntah, baru USG atau CT scan,” ujar Bibi Valeri, Nurleli kepada wartawan, Jumat (30/5/2025).

    Meski tidak ditemukan tulang patah, dokter menyatakan bahwa Valeri mengalami banyak memar di bagian dalam tubuhnya. Dua lembar hasil foto rontgen menunjukkan kondisi tersebut cukup serius meski belum memerlukan tindakan lanjutan selama tidak muncul gejala tambahan.

    “Tidak ada yang patah, cuma memar-memar di dalamnya,” tambahnya.

    Dokter memberikan sejumlah obat yang harus dihabiskan Valeri. Apabila dalam beberapa hari ke depan muncul gejala seperti muntah, sakit perut, atau demam tinggi, pemeriksaan lanjutan seperti USG atau CT scan akan dilakukan.

    “Dia sering mengeluh sakit di seluruh tubuhnya, terutama perut dan tulang rusuk. Juga ada bekas memar di bagian selangkangan,” ungkapnya.

    Valeri diketahui tinggal bersama sepupunya, Citra Handayani (47) sejak September 2024. Dalam kurun waktu tersebut, ia diduga mengalami serangkaian penyiksaan yang baru terungkap ke publik setelah video dan informasi kasus ini viral pada Sabtu (24/5/2025).

    Saat ini, kondisi Valeri masih sangat trauma dan terus mengeluh sakit di sekujur tubuhnya.

  • Gudang Kayu Bekas Kafe di Padang Terbakar

    Gudang Kayu Bekas Kafe di Padang Terbakar

    Padang, Beritasatu.com – Sebuah gudang kayu bekas kafe yang berlokasi di Jalan Parak Kerambir Nomor 3, Kelurahan Belakang Tangsi, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, dilaporkan mengalami kebakaran pada Jumat (30/5/2025) siang.

    Kepala Bidang Operasional Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang, Rinaldi, menyampaikan pihaknya menerima laporan insiden tersebut pada pukul 10.15 WIB.

    “Unit langsung diberangkatkan satu menit setelah laporan masuk, tepatnya pukul 10.16 WIB, dan tiba di lokasi pukul 10.20 WIB,” ungkap Rinaldi.

    Petugas gabungan dari Damkar Kota Padang, Polri, TNI, dan Satpol PP segera melakukan upaya pemadaman. Kepadatan permukiman, akses jalan yang sempit, serta banyaknya warga yang menonton menjadi tantangan tersendiri dalam proses evakuasi.

    Berkat kesigapan personel dan bantuan enam unit armada pemadam, api berhasil dipadamkan total pada pukul 11.05 WIB.

    Hasil pendataan di lapangan menyebutkan luas area yang terbakar sekitar 50 meter persegi. Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam peristiwa tersebut.

    Gudang yang terbakar diketahui milik Rubby (23 tahun), seorang wiraswasta asal Minangkabau.

    Seorang saksi mata bernama Sabarya (55 tahun) mengaku melihat asap tebal keluar dari dalam bangunan dan langsung melaporkannya ke petugas pemadam kebakaran.

    Rinaldi menambahkan, meskipun api sempat mengancam enam bangunan di sekitar lokasi dengan total area terancam mencapai 500 meter persegi, petugas berhasil menyelamatkan aset senilai Rp 1 miliar. Hingga kini, penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan oleh pihak berwenang.

  • Prostitusi Marak di Sekitar IKN, Polisi Dalami Keterlibatan Muncikari

    Prostitusi Marak di Sekitar IKN, Polisi Dalami Keterlibatan Muncikari

    Balikpapan, Beritasatu.com — Kepolisian Daerah Kalimantan Timur (Polda Kaltim) menyatakan bahwa penanganan terhadap praktik prostitusi di wilayah sekitar Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi prioritas utama, seiring meningkatnya arus perpindahan penduduk ke kawasan tersebut.

    Kapolda Kaltim Irjen Pol Endar Priantoro menegaskan bahwa mobilitas yang tinggi akibat pembangunan IKN membawa dampak sosial yang perlu diantisipasi, termasuk munculnya aktivitas prostitusi.

    “Kami menganggap ini sebagai masalah serius,” ujar Endar di Balikpapan, dilansir dari Antara, Jumat (20/5/2025).

    Melalui laporan masyarakat dan operasi di lapangan, polisi telah menindak sejumlah titik rawan dan berhasil menurunkan aktivitas prostitusi yang sebelumnya terpantau meningkat. Polisi juga mengidentifikasi pola operasional praktik tersebut, termasuk kemungkinan adanya unsur eksploitasi oleh perantara atau mucikari, yang berpotensi mengarah pada tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

    “Saat ini kami masih mendalami lebih lanjut dugaan keterlibatan muncikari dalam jaringan prostitusi tersebut,” jelasnya.

    Polda Kaltim melalui patroli siber dan pemantauan di lokasi, menemukan bahwa praktik prostitusi dilakukan baik secara langsung maupun melalui media sosial dan aplikasi digital. Saat ini, enam orang masih dalam proses penyelidikan terkait dugaan keterlibatan dalam aktivitas tersebut, salah satunya diduga sebagai mucikari.

    Polda Kaltim berkomitmen untuk menjaga kawasan IKN tetap kondusif dengan memperkuat kerja sama bersama jajaran Polsek serta instansi terkait guna menutup titik-titik rawan dan mencegah praktik serupa bermunculan kembali.

    “Ini bagian dari upaya kami mencegah dampak sosial di tengah pembangunan besar-besaran IKN,” tegas Kombes Pol Jamaludin Farti dari Ditreskrimum Polda Kaltim.
     

  • Dekat Jalan Malioboro, éL Hotel Nyaman untuk Liburan di Yogyakarta

    Dekat Jalan Malioboro, éL Hotel Nyaman untuk Liburan di Yogyakarta

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Ingin menikmati liburan di Yogyakarta dengan akses super dekat ke kawasan ikonik Malioboro? éL Hotel Yogyakarta Malioboro bisa menjadi pilihan yang cocok untuk keluarga maupun solo traveler.

    Berjarak hanya sekitar 20 meter dari Jalan Malioboro, hotel ini menawarkan lokasi premium di jantung kota Yogyakarta. Para tamu bisa dengan mudah menjangkau tempat wisata budaya, pusat kuliner khas Jogja, hingga surga belanja oleh-oleh hanya dengan berjalan kaki.

    Tak hanya itu, hotel ini juga sangat mudah diakses dari Stasiun Tugu yang hanya berjarak 1 kilometer, serta memiliki rute praktis dari Bandara Internasional Yogyakarta (YIA).

    “Hotel ini sangat strategis, apalagi dekat sekali dengan Malioboro. Di sekitar sini pusat oleh-oleh dan dekat mall, jadi memudahkan banget, terutama bagi yang membawa bayi. Ada juga playground, aktivitas anak, dan kolam renang semi indoor yang nyaman,” ujar Novi, wisatawan asal Bali yang menginap di éL Hotel Yogyakarta Malioboro, Jumat (30/5/2025).

    Menjelang musim liburan panjang di Yogyakarta, éL Hotel Yogyakarta Malioboro menghadirkan berbagai fasilitas ramah keluarga, seperti sarapan prasmanan dengan menu khas nusantara dan internasional, kolam renang semi-indoor yang teduh dan nyaman, kids club dan aktivitas anak setiap pagi saat long weekend, penyewaan sepeda untuk keliling kawasan Malioboro, Barong Lounge dan éL Bakery & Patisserie dengan aneka kreasi manis, hingga  éL Shop atau pusat oleh-oleh yang mendukung produk UMKM lokal.

    Fasilitas yang lengkap tersebut membuat eL Hotel Yogyakarta Malioboro menjadi pilihan banyak wisatawan.

    “Dari Garut saya ke Jogja langsung booking di sini karena dekat Malioboro. Pelayanannya bagus, tempatnya nyaman dan bersih. Pokoknya semuanya top,” kata Pungky.

    Dengan konsep pelayanan hangat dan sentuhan budaya Jawa, éL Hotel Yogyakarta Malioboro memberikan suasana menginap yang terasa seperti di rumah sendiri, tetapi dengan nuansa khas Jogja yang autentik.

  • Rontgen Ungkap Memar pada Tubuh Valeri, Korban Penganiayaan Sepupu

    Rontgen Ungkap Memar pada Tubuh Valeri, Korban Penganiayaan Sepupu

    Pekanbaru, Beritasatu.com – Kasus penganiayaan terhadap Valeri Wahid (18), gadis yatim piatu asal Kampar yang dianiaya sepupunya sendiri, Citra Handayani (47), terus menyita perhatian publik. Terbaru, Valeri menjalani pemeriksaan rontgen di RS Bhayangkara Polda Riau.

    Hasilnya menunjukkan adanya memar serius dan pembengkakan pada bagian tubuhnya, terutama di tulang rusuk dan pinggul. Valeri yang mengeluh sakit pada sekujur tubuhnya sejak insiden penganiayaan, akhirnya menjalani rontgen pada tiga bagian, yaitu rusuk kanan, rusuk kiri, dan pinggul.

    “Secara garis besar ada pembengkakan di dalam organnya. Namun, belum ada yang patah. Kita tunggu perkembangan beberapa hari ke depan,” ujar bibi Valeri, Nurleli, kepada Beritasatu.com.

    Dua lembar hasil rontgen memperlihatkan adanya gumpalan atau pembengkakan pada sekitar tulang rusuk kiri dan kanan. Meski tidak ditemukan tulang patah, dokter mencatat adanya luka dalam dan memar-memar yang signifikan.

    Valeri juga masih mengeluh sakit terutama pada bagian perut, rusuk, dan selangkangan. Dokter meminta agar seluruh obat yang diberikan dikonsumsi habis. Apabila muncul gejala, seperti muntah, sakit perut, atau demam tinggi, maka akan dilakukan USG atau CT scan untuk pemeriksaan lanjutan.

    “Kalau muncul gejala tambahan, kami akan langsung lakukan pemeriksaan lanjutan sesuai saran dokter,” tambah Nurleli.

    Valeri mulai tinggal bersama Citra sejak September 2024. Namun, sejak itu pula ia mengalami serangkaian penyiksaan. Kasus ini baru terbongkar ke publik pada Sabtu (24/5/2025) dan langsung viral di media sosial.

    Kini Valeri masih dalam kondisi trauma dan harus menjalani pemulihan fisik serta mental. Polisi tengah mendalami kasus ini untuk menjerat pelaku dengan pasal-pasal kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan perlindungan anak.

  • Sangihe Hidupkan Kembali Tradisi Seke-Maneke

    Sangihe Hidupkan Kembali Tradisi Seke-Maneke

    Sangihe, Beritasatu.com – Di tengah kekhawatiran akan punahnya warisan budaya lokal, masyarakat Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, kembali menghidupkan tradisi bahari Seke-Maneke, sebuah cara penangkapan ikan tradisional yang sarat nilai gotong royong dan pelestarian lingkungan.

    Tradisi Seke-Maneke merupakan metode menangkap ikan tanpa jala yang menggunakan alat sederhana dari bahan alami, seperti bulutui, kayu nibong, rotan, dan daun kelapa. Ramah lingkungan dan penuh filosofi, tradisi ini akan digelar kembali pada 10–12 Juni 2025 di Pantai Para Lelle, Kecamatan Tatoareng, salah satu pantai eksotis di ujung utara Nusantara.

    Mengangkat tema “At the northern edge of the archipelago, Sangihe calls to the soul with living traditions and seas full of wonder” atau “Di ujung utara kepulauan, Sangihe memanggil jiwa dengan tradisi yang hidup dan lautan yang penuh keajaiban”, pelaksanaan Seke-Maneke tahun ini menjadi momentum penting dalam mempromosikan kekayaan budaya lokal ke panggung nasional dan internasional.

    Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sonny Kapal mengatakan pelestarian tradisi ini sangat penting untuk menjaga jati diri daerah sekaligus mendukung sektor pariwisata.

    “Marilah kita semua, warga masyarakat Kabupaten Kepulauan Sangihe, bersama-sama menyukseskan tradisi Seke-Maneke. Kegiatan ini bukan sekadar perayaan tahunan, tetapi juga wujud penghargaan kita terhadap alam indah Sangihe,” ujar Sonny Kapal, Jumat (30/5/2025).

    Tradisi ini sebelumnya sempat tidak dilaksanakan selama beberapa waktu. Kini, masyarakat berharap Seke-Maneke bisa menjadi daya tarik wisata budaya baru yang mampu meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian alam serta berdampak langsung pada perekonomian desa.

    Kampung Para Lelle menjadi pusat kegiatan ini dan menjadi simbol semangat kebersamaan masyarakat Sangihe dalam merawat warisan leluhur. Tradisi Seke-Maneke, yang hanya dijumpai di Sangihe dan Talaud, kini memiliki peluang besar untuk dikenalkan kepada generasi muda dan wisatawan mancanegara.

  • 2 Hektare Hutan Lindung Bukit Betabuh Dibakar, 3 Pelaku Ditangkap

    2 Hektare Hutan Lindung Bukit Betabuh Dibakar, 3 Pelaku Ditangkap

    Kuantan Singingi, Beritasatu.com – Tiga pelaku pembakaran hutan lindung Bukit Betabuh di Desa Kasang, Kecamatan Kuantan Mudik, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, berhasil ditangkap pihak kepolisian.

    Aksi pembakaran lahan seluas sekitar dua hektare tersebut terjadi pada Senin (26/5/2025) lalu. Ketiga pelaku pembakaran hutan lindung tersebut berinisial AW, NK, dan R. Mereka kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polres Kuansing.

    Kapolres Kuansing AKBP Angga Herlambang mengimbau masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar, mengingat dampak luas yang bisa ditimbulkan.

    “Tindakan ini sangat berbahaya karena dapat memicu kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang berdampak luas, mulai dari kerusakan lingkungan, gangguan kesehatan akibat asap, hingga kerugian ekonomi bagi masyarakat luas,” kata Angga Herlambang, Jumat (30/5/2025).

    Ia menegaskan, pembakaran lahan merupakan tindakan melanggar hukum dan para pelakunya dapat dikenakan sanksi pidana sesuai ketentuan undang-undang.

    “Polres Kuantan Singingi akan terus melakukan patroli dan langkah-langkah pencegahan secara tegas. Mari bersama-sama kita jaga hutan, lahan, dan masa depan daerah kita dari bahaya kebakaran,” tegasnya.

    Selain mengamankan para pelaku, polisi juga menyita barang bukti berupa kayu sisa terbakar dan satu botol minyak yang sudah dicampur oli kotor. Pelaku terancam hukuman hingga 10 tahun dan denda maksimal Rp 5 miliar.