Category: Beritasatu.com Regional

  • 19 Napi Kabur dari Lapas Nabire Anggota TPNPB-OPM, Ini Identitasnya!

    19 Napi Kabur dari Lapas Nabire Anggota TPNPB-OPM, Ini Identitasnya!

    Timika, Beritasatu.com – Sebanyak 19 narapidana (napi) yang melarikan diri dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Nabire, Papua Tengah, ternyata anggota Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM).

    Mereka kabur pada Senin (2/6/2025) sekitar pukul 10.30 WIT setelah menyerang petugas lapas dengan parang. Aksi mereka terekam CCTV dan videonya viral di media sosial. 

    Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom mengakui 19 narapidana yang kabur dari Lapas Nabire merupakan anggota TPNPB-OPM. Dia menyebut mereka sebagai tahanan perang.

    “Tahanan perang yang kabur dari Lapas Nabire mereka anggota TPNPB,” kata Sebby dalam keterangannya kepada media.

    Sebby Sambom membeberkan nama 19 narapidana anggota TPNPB-OPM yang kabur dari Lapas Nabire, sebagai berikut:

    1.      Ardinus Kogoya

    2.      Yantis Murib

    3.      Junius Waker

    4.      Agus Gobai

    5.      Alenus Tabuni alias Komputer

    6.      Jeheskiel Degey

    7.      Anan Nawipa

    8.      Marenus Tabuni

    9.      Yotenus Wonda

    10.   Alison Wonda

    11.   Pelinus Kogoya alias Solikin alias Mairon Tabuni

    12.   Noak Tekege

    13.   Tandangan Kogoya alias Kamenak Kogoya aluas Kamenak Gire

    14.   Roy Wonda

    15.   Andreas Tekege

    16.   Salomo Tekege

    17.   Yakobus Nawipa

    18.   Jemison Gobai

    19.   Mandison Kogoya alias Gimun Kogoya

    Sebelumnya, Kepala Lapas Kelas IIB Nabire Eddy Saputra mengatakan tiga petugasnya mengalami luka-luka akibat diserang oleh napi yang kabur. 

    “Tiga orang mengalami luka, dua luka berat, dan satu ringan,” kata Eddy kepada wartawan.

    Dua petugas yang luka berat kondisi jari tangannya hampir putus akibat terkena sabetan parang.

    Eddy Saputra mengatakan peristiwa itu terjadi pada jam kunjungan warga binaan. Saat itu, ada dua napi berpura-pura minta izin untuk pergi ke bagian registrasi. 

    Begitu pintu dibuka oleh petugas, seorang napi langsung menyerang petugas dengan sebilah parang yang disembunyikan di balik pakaiannya.

    “Parang yang digunakan disembunyikan di balik baju, dan asalnya masih dalam penyelidikan,” ucap Eddy.

    Kesempatan itu pun dimanfaatkan para napi lainnya yang kemudian bergegas melarikan diri bersama-sama.

    Eddy mengakui petugasnya kewalahan menghalau gerombolan napi yang keluar bersamaan sembari mengancam petugas dengan kayu dan senjata tajam.

    Pelarian narapidana ini merupakan insiden kedua dalam waktu sebulan di Lapas Nabire. Sebelumnya, tiga napi kasus pidana berat juga berhasil kabur pada 8 Mei 2025.

  • Bacok Petugas, 19 Narapidana Lapas Nabire Papua Tengah Kabur

    Bacok Petugas, 19 Narapidana Lapas Nabire Papua Tengah Kabur

    Timika, Beritasatu.com – Sebanyak 19 narapidana melarikan diri dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Nabire, Papua Tengah, Senin (2/6/2025) sekitar pukul 10.30 WIT. Mereka kabur setelah menyerang petugas lapas dengan parang.

    Dalam video rekaman CCTV yang viral di media sosial terlihat para napi itu juga menyerang petugas lapas yang mencoba menghentikan aksi mereka.

    “Tiga orang petugas mengalami luka, dua luka berat, dan satu ringan,” kata Kepala Lapas Kelas IIB Nabire Eddy Saputra kepada wartawan.

    Begitu pintu dibuka oleh petugas, seorang napi langsung menyerang petugas dengan sebilah parang yang disembunyikan di balik pakaiannya.

    “Parang yang digunakan disembunyikan di balik baju, dan asalnya masih dalam penyelidikan,” ucap Eddy.

    Kesempatan itupun dimanfaatkan para napi lainnya yang kemudian bergegas melarikan diri bersama-sama.

    Eddy mengakui petugasnya kewalahan menghalau gerombolan napi yang keluar bersamaan sembari mengancam petugas dengan kayu dan senjata tajam.

    Pelarian narapidana ini merupakan insiden kedua dalam waktu sebulan di Lapas Nabire. Sebelumnya, tiga napi kasus pidana berat juga berhasil kabur pada 8 Mei 2025.

  • Hipotermia, 35 Pendaki Bukit Pading Dievakuasi Tim SAR

    Hipotermia, 35 Pendaki Bukit Pading Dievakuasi Tim SAR

    Pangkal Pinang, Beritasatu.com – Sebanyak 35 orang pendaki dievakuasi dari jalur pendakian Bukit Pading, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, akibat sebagian di antaranya mengalami gejala hipotermia. Tim search and rescue (SAR) gabungan diterjunkan untuk melakukan evakuasi para pendaki tersebut.

    Komandan tim SAR gabungan, Supani, menyampaikan empat orang di antaranya juga mengalami kelelahan hebat saat dievakuasi pada Minggu (1/6/2025) malam.

    Ia menjelaskan, setelah menyelesaikan aktivitas di puncak Bukit Pading pada Sabtu (31/5/2025), seluruh pendaki mulai turun untuk kembali menuju posko 1 sekitar pukul 16.00 WIB. Namun, di tengah perjalanan seorang pendaki mengalami gejala hipotermia disertai kelelahan berat.

    “Hingga larut malam beberapa pendaki juga mengalami kondisi hiportemia.  Rekan-rekannya yang lain memutuskan untuk menghidupkan api untuk mengurangi rasa dingin pada tubuh lalu menghubungi kantor SAR Pangkal Pinang untuk meminta bantuan evakuasi,” jelas Supani saat dikonfirmasi, Senin (2/6/2025).

    Supani menambahkan cuaca hujan selama beberapa hari terakhir, kondisi jalur pendakian yang lembap, serta penggunaan peralatan pendakian yang tidak standar, diduga menjadi penyebab utama para pendaki mengalami hipotermia.

    “Kami mengimbau untuk para pendaki sebelum melakukan aktivitas pendakian untuk memastikan kondisi fisik yang prima serta peralatan keselamatan yang memadai,” tandasnya.

  • Pemkot Kupang Sediakan Biaya Medis dan Makam Gratis bagi Warga Miskin

    Pemkot Kupang Sediakan Biaya Medis dan Makam Gratis bagi Warga Miskin

    Kupang, Beritasatu.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan keadilan untuk masyarakat, melalui berbagai terobosan di bidang sosial dan kesehatan. Salah satu kebijakan yang diambil adalah penyediaan dana medis serta lahan pemakaman gratis bagi warga miskin.

    Pemkot Kupang menyediakan dana pengaman medis di RSUD S K Lerik. Dana ini diperuntukkan khusus bagi warga yang tidak memiliki jaminan kesehatan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan sedang mengalami kondisi gawat darurat medis.

    Melalui kebijakan ini, Wali Kota Kupang Christian Widodo ingin memastikan tidak ada satu pun warganya yang ditolak untuk mendapatkan pertolongan medis hanya karena alasan keterbatasan biaya.

    “Ini bentuk nyata dari kehadiran negara di tengah masyarakat. Saat nyawa dipertaruhkan, tidak boleh ada pertanyaan soal kartu (BPJS) atau kemampuan bayar,” ujar Wali Kota Kupang Christian Widodo dalam sambutannya di kantor wali kota, Selasa (2/6/2025).

    Selain itu, sebagai solusi dari masalah yang kerap dihadapi warga kurang mampu, Pemkot Kupang juga menyediakan fasilitas lahan pemakaman gratis sebanyak 10 liang lahat per agama. Fasilitas ini ditujukan bagi keluarga tidak mampu yang tengah berduka, tetapi tidak memiliki cukup dana untuk biaya pemakaman.

    “Dengan penyediaan lahan makam gratis berdasarkan kepercayaan masing-masing, pemerintah memastikan penghormatan terakhir bagi warga tetap berlangsung dengan layak dan sesuai nilai-nilai spiritual,” jelas Christian.

    Pemkot Kupang juga menyalurkan bantuan sosial berupa beras sebanyak 20 kilogram per kepala keluarga kepada warga kurang mampu. Program ini merupakan strategi jangka pendek untuk mengurangi beban hidup masyarakat, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi pascapandemi dan turun naiknya harga bahan pokok.

    “Kami ingin nilai-nilai Pancasila benar-benar hidup dalam pemerintahan kami, bukan sekadar slogan. Negara harus hadir, terutama ketika warga sedang dalam kesulitan,” pungkas Christoper.

  • Sadis! Pria Diduga ODGJ Bacok 2 Warga di Polewali Mandar, 1 Tewas

    Sadis! Pria Diduga ODGJ Bacok 2 Warga di Polewali Mandar, 1 Tewas

    Polewali Mandar, Beritasatu.com — Seorang pria berinisial AH (35) yang diduga orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) membacok dua warga di Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Minggu (1/6/2025). Satu korban berinisial S (53) meninggal dunia di lokasi, sementara korban lainnya, AY (34), mengalami luka berat dan dilarikan ke RS Pratama Wonomulyo.

    Dalam rekaman video amatir, terlihat pelaku mengejar kedua korban sambil membawa senjata tajam. Peristiwa bermula saat S tengah berbelanja di warung lalu tiba-tiba pelaku membacok korban dari belakang dengan parang.

    Korban AY sempat melarikan diri dan meminta tolong kepada warga. Namun pelaku tetap mengejar AY hingga di depan rumah warga, meski korban sudah berdarah.  Pelaku baru bisa diamankan setelah sejumlah warga datang ke lokasi dan menyerahkan pelaku ke Polsek Wonomulyo.

    Kapolsek Wonomulyo, AKP Sandy Indrajatiwiguna, mengatakan pihaknya masih menyelidiki motif pelaku dan melakukan pendalaman bersama  tim Indonesia automatic fingerprint identification system (Inafis). Pelaku kini telah diamankan di Polres Polewali Mandar.

    “Kami masih melakukan pendalaman terkait motif dan kronologi kejadian. Tim Inafis Polres Polman juga telah turun untuk melakukan identifikasi di lokasi,” kata AKP Sandy, kepada wartawan.

    Terkait kebenaran informasi pelaku pernah dirawat sebagai pasien ODGJ di RSUD Polewali, Sandy menegaskan hal tersebut saat ini masih dalam proses penyelidikan.

    “Saya belum bisa pastikan apakah terduga pelaku alami ODGJ, karena kejiwaannya harus dibuktikan lebih lanjut,” tandasnya.

  • Krisis BBM di Selatan Gunungkidul, Masyarakat Menjerit

    Krisis BBM di Selatan Gunungkidul, Masyarakat Menjerit

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Krisis bahan bakar minyak (BBM) kini tengah menghantui warga di wilayah selatan Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

    Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM), terutama jenis bersubsidi, seperti Pertalite dan Solar, membuat aktivitas pertanian dan perikanan terganggu.

    Akses terhadap SPBU yang sangat terbatas serta banyaknya Pertashop yang tak lagi beroperasi memperparah kondisi ini.

    Meskipun pemerintah pusat baru-baru ini menurunkan harga BBM nonsubsidi, seperti Pertamax menjadi Rp 12.100 per liter, Pertamax Turbo Rp 13.050, Dexlite Rp 12.740, dan Pertamina Dex Rp 13.200, harga BBM subsidi tetap pada angka semula, yakni Pertalite Rp 10.000 dan Solar Rp 6.800 per liter.

    Namun, bagi masyarakat selatan Gunungkidul, harga bukanlah masalah utama, melainkan ketiadaan akses.

    Di delapan kapanewon (kecamatan) yang membentang di pesisir dan perbukitan karst selatan, tak satu pun SPBU beroperasi.

    Pertashop yang semula diharapkan menjadi solusi, kini banyak yang tutup. Akibatnya, warga terpaksa bergantung pada pengecer BBM di warung-warung kecil meski dengan risiko harga lebih tinggi dan distribusi yang tidak menentu.

    Suroyo, seorang petani sekaligus perangkat kalurahan di Purwodadi, Tepus, menggambarkan betapa parahnya krisis BBM di wilayah selatan Gunungkidul.

    Untuk mendapatkan solar subsidi, dia harus menempuh perjalanan sejauh 24 kilometer ke pusat Kota Wonosari. Sementara itu, Pertashop terdekat di daerahnya sudah tidak aktif lagi.

    Dia juga menjelaskan, beberapa kelompok nelayan di pesisir selatan sebenarnya telah memiliki surat rekomendasi agar bisa membeli BBM subsidi. Namun, distribusinya belum merata dan tak semua nelayan bisa mengaksesnya.

    “Saya berharap pemerintah memikirkan kebutuhan di wilayah selatan Gunungkidul yang sangat bergantung pada BBM untuk aktivitas baik pertanian, nelayan, perkantoran, maupun untuk akses sekolah karena angkutan umum hampir tidak ada,” kata Suroyo.

    Asih, seorang pengecer bensin di Kanigoro, Kapanewon Saptosari, mengeluhkan ketatnya aturan pembelian BBM menggunakan jeriken.

    Padahal, dia hanya ingin membantu warga yang kesulitan transportasi akibat minimnya angkutan umum.

    “Sekarang beli BBM pakai jeriken itu susah, harus ada rekomendasi. Padahal kami ini hanya membantu warga yang butuh BBM untuk motornya, untuk anak-anak sekolah dan mesin pertanian,” keluh Asih.

    Regulasi yang ketat memang diterapkan Pertamina untuk mencegah penyalahgunaan BBM bersubsidi.

    Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga, Taufiq Kurniawan menjelaskan, penyaluran BBM telah diatur berdasarkan karakteristik wilayah.

    Namun dia menegaskan, pihaknya terbuka untuk mencari solusi bersama jika ada kebutuhan khusus, terutama di wilayah terpencil.

    Meski demikian, warga berharap pemerintah pusat dan Pertamina bisa mengambil langkah nyata.

    Untuk mengatasi krisis BBM di wilayah selatan Gunungkidul, masyarakat mendesak adanya pembangunan SPBU baru, penguatan jaringan Pertashop, atau setidaknya skema distribusi khusus yang menjangkau desa-desa yang selama ini tertinggal dalam pemerataan energi.

  • Gempa Magnitudo 4,6 Guncang Agam Sumbar, Getaran Terasa sampai Padang

    Gempa Magnitudo 4,6 Guncang Agam Sumbar, Getaran Terasa sampai Padang

    Jakarta, Beritasatu.com – Gempa dengan magnitudo 4,6 mengguncang Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Minggu (1/6/2025) pukul 23.13 WIB.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan koordinat gempa berada pada 0,47 derajat lintang selatan dan 99,91 derajat bujur timur.

    Pusat gempa berada di laut sekitar 21 kilometer arah barat Kota Lubuk Basung, Ibu Kota Agam pada kedalaman 83 kilometer.

    Getaran gempa dirasakan di Padang dengan skala II-III Modified Mercalli Intensity (MMI) dan di Padang Panjang dengan skala I-II MMI.

    “Hati-hati terhadap gempa bumi susulan yang mungkin terjadi,” tulis BMKG dalam laman resminya.

    Belum ada laporan dampak kerusakan maupun korban akibat gempa ini.

  • Kasus Tabrak Mahasiswa UGM, Keluarga Christiano Tepis Tudingan Netizen

    Kasus Tabrak Mahasiswa UGM, Keluarga Christiano Tepis Tudingan Netizen

    Jakarta, Beritasatu.com – Keluarga Christiano Pengarapenta Pengidahan Tarigan (21), tersangka penabrak mahasiswa Fakultas Hukum UGM Argo Ericko Achfandi (19) di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta menepis berbagai tudingan netizen terkait kasus tersebut. 

    Setia Budi Tarigan, ayah Christiano menegaskan kecelakaan itu sesungguhnya bukan sesuatu yang diinginkan, sehingga dia meminta maaf dan menyampaikan duka mendalam kepada keluarga almarhum Argo.

    “Pada kesempatan ini juga, saya ingin menyampaikan permohonan maaf kepada semua pihak yang dirugikan atas kegaduhan yang terjadi akibat peristiwa ini termasuk tempat saya bekerja maupun institusi lain. Semua ini merupakan murni permasalahan keluarga kami,” ujar Setia dalam keterangannya yang diterima Beritasatu.com, Minggu (1/6/2025).

    Setia mengaku melihat dan mendengar banyak sekali berita tidak benar beredar di media sosial yang menghujat dirinya dan anaknya Christiano, antara lain mengatakan keluarganya membayar sejumlah uang kepada keluarga almarhum Argo.

    “Informasi itu tidak benar, kami belum pernah melakukan pembicaraan dengan keluarga almarhum ananda Argo tentang hal itu, melainkan baru sebatas mengenai pemulangan jenazah sampai pada pemakaman,” katanya.

    Setia menegaskan sejak awal dirinya dan keluarga sangat ingin bersilaturahmi secara langsung dengan keluarga almarhum Argo ke rumah duka di Cilodong, Depok, Jawa Barat. 

    “Keinginan ini sudah beberapa kali kami sampaikan melalui perwakilan keluarga almarhum Argo. Namun kami sangat memahami keinginan tersebut belum dapat diwujudkan mengingat kondisi keluarga yang masih dalam suasana berkabung,” ujarnya.

    Setia menegaskan Christiano akan bersabar mengikuti proses hukum yang sedang berjalan. 

    “Adapun hal-hal lain yang berkembang terkait musibah ini, seluruhnya kami serahkan kepada aparat terkait dan kami mendukung penegakan hukum yang transparan dan berkeadilan,” pungkasnya.

    Diketahui, Argo Ericko Achfandi tewas ditabrak oleh mobil BMW yang dikemudikan oleh Christiano, mahasiswa asal Jakarta Selatan di Jalan Palagan Tentara Pelajar, Dusun Sedan, Sariharjo, Ngaglik, Sleman pada Sabtu (24/5/2025) sekitar pukul 01.00 WIB.

    Saat itu Argo Ericko mengendarai sepeda motor Honda Vario berpelat B 3373 PCG dan hendak berputar arah dari selatan ke utara. 

    Pada saat bersamaan, mobil BMW melaju dari arah yang sama di lajur kanan sehingga menabrak motor korban hingga terpental. 

  • Akhir Mei 2025, Okupansi eL Hotel Malioboro Capai 100 Persen

    Akhir Mei 2025, Okupansi eL Hotel Malioboro Capai 100 Persen

    Yogyakarta, Beritasatu.com – eL Hotel Yogyakarta Malioboro mencatat tingkat hunian (okupansi) mencapai 100 persen selama libur akhir pekan pada pengujung Mei 2025. Tingginya minat wisatawan ini menunjukkan geliat pariwisata yang terus tumbuh di kawasan Malioboro dan sekitarnya.

    General Manager el Hotel Yogyakarta Malioboro, Yunita Wulandari, mengatakan bahwa lonjakan okupansi terjadi secara signifikan dalam waktu singkat. 

    “Untuk libur akhir pekan di akhir Mei ini, saat ini okupansi sudah tinggi ya, sudah 100 persen dan untuk Yogya area sendiri, terutama di eL Hotel. Saya pantau ini okupansi naik itu pada minggu-minggu terakhir jadi booking itu datang pada minggu yang sama. Tidak jauh-jauh hari memang, tetapi hasilnya juga cukup bagus. Tamu memesan saat last minute dan okupansi kita bisa sebesar 100 persen,” ujarnya.

    Untuk menambah kenyamanan tamu, khususnya keluarga yang membawa anak-anak, eL Hotel Yogyakarta Malioboro menyediakan beragam kegiatan menarik selama akhir pekan.

    “Selama long weekend supaya ada perbedaan dibanding periode lainnya, kita buat kids activity. Jadi supaya anak-anak tidak bosan, kita ajak jalan-jalan ke Malioboro. Setelah itu pas balik ke hotel jadi kita ajak mereka beraktivitas, seperti menggambar, mewarnai, dan permainan-permainan lainnya yang menarik,” jelas Yunita.

    Mengantisipasi tingginya minat wisatawan saat libur panjang Iduladha mendatang, eL Hotel Yogyakarta Malioboro juga menyiapkan berbagai penawaran menarik.

    “Jadi karena long weekend di pada 2025 ini cukup banyak, terutama pada Mei dan Juni. Setelah akhir Mei, kita menghadapi long weekend Iduladha. Kita telah mempersiapkan promo long weekend seperti diskon 15% khusus untuk pemesanan lewat website dan ini promo yang cukup besar. Untuk direct booking, kita ada eLscape. Dalam promo ini kita ada bundling room package dengan bisa dapat paket-paket tambahan lainnya seperti laundry, diskon F&B, dan activity,” paparnya.

    Dengan berbagai promo dan aktivitas menarik, eL Hotel Yogyakarta Malioboro optimistis dapat terus menjadi pilihan utama wisatawan yang berlibur ke Yogyakarta, khususnya kawasan Malioboro.

  • Buka Suara! Ayah Penabrak Mahasiswa UGM Ungkap Hal Lain dari Peristiwa

    Buka Suara! Ayah Penabrak Mahasiswa UGM Ungkap Hal Lain dari Peristiwa

    Jakarta, Beritasatu.com – Setia Budi Tarigan, ayah Christiano Pengarapenta Pengidahan Tarigan (21), membeberkan hal lain setelah anaknya menabrak mahasiswa Fakultas Hukum UGM Argo Ericko Achfandi (19) hingga tewas di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

    Menurutnya, Christiano yang mengemudikan mobil BMW menunjukkan sikap tanggung jawab setelah menabrak Argo yang saat itu mengendarai motor Honda Vario.

    Setia menuturkan, saat kecelakaan tersebut, Christiano berteriak untuk meminta pertolongan warga sekitar untuk menolong korban Argo.

    “Sampai dengan aparat kepolisian tiba di lokasi, Christiano tetap ada di lokasi kejadian dan tidak melarikan diri.”

    “Setelah itu Christiano dibawa oleh aparat ke Polresta Sleman. Sejak saat itu putra saya Christiano menjalani proses pemeriksaan sampai ditetapkan menjadi tersangka dan ditahan,” tutur Setia dalam keterangan yang diterima Beritasatu.com, Minggu (1/6/2025).

    Cristiano pun, kata Setia, langsung meneleponnya memberi tahu tentang kecelakaan itu.  

    Merespons kecelakaan yang melibatkan putranya, Setia mengaku pada paginya langsung berangkat ke Yogyakarta. “Di Yogya saya langsung menuju Polresta Sleman untuk bertemu dengan putra saya Christiano,” ujarnya.

    Selanjutnya, dia menuju ke RS Bhayangkara untuk memberikan penghormatan kepada jenazah Argo dan berbicara langsung dengan ibu korban, Meiliana untuk menyatakan belasungkawa dan meminta izin  mengurus jenazah Argo sampai kepada pemberangkatannya ke rumah duka di Cilodong, Depok, Jawa Barat.

    Selain itu, Setia mengaku juga mengirimkan perwakilan keluarga untuk mengurus hal-hal yang dibutuhkan di rumah duka sampai pada pemakaman di keesokan harinya.

    Setia menegaskan keluarga berkomitmen untuk terus menjalani proses hukum ke depannya.

    “Dari awal di Polresta Sleman, saya bersama istri yang selalu mendampingi Christiano tanpa menggunakan jasa pengacara dan tidak juga menggunakan pengamanan lainnya. Di saat-saat berat ini memang saya didampingi oleh beberapa teman, keluarga dan sahabat dekat kami,” ujarnya.

    Setia menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga almarhum Argo.

    “Dari lubuk hati yang paling dalam, izinkan kami menyampaikan turut berduka cita sedalam-dalamnya kepada Ibu Melina dan keluarga yang telah kehilangan ananda Argo. Sungguh kami tidak mengharapkan sama sekali kejadian ini,” katanya.

    Diketahui, kecelakaan yang menewaskan Argo terjadi di Jalan Palagan Tentara Pelajar, Dusun Sedan, Sariharjo, Ngaglik, Sleman pada Sabtu (24/5/2025) sekitar pukul 01.15 WIB. Saat itu, Argo yang mengendarai motor sedang putar balik, lalu tertabrak mobil BMW yang dikendarai Christiano.