Category: Beritasatu.com Regional

  • Masjid di Sleman Bagikan Daging Kurban ke Warga Nonmuslim

    Masjid di Sleman Bagikan Daging Kurban ke Warga Nonmuslim

    Sleman, Beritasatu.com – Dalam semangat hari raya Iduladha 1446 Hijriah/2025 Masehi, dua masjid di Dusun Mejing Wetan, Kelurahan Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta menunjukkan wujud nyata toleransi antarumat beragama.

    Panitia kurban dari Masjid Jami Al Hidayah dan Masjid Amanah membagikan daging kurban tidak hanya kepada umat muslim, tetapi juga kepada warga nonmuslim di sekitar wilayah tersebut.

    Tak hanya itu, panitia juga menggelar acara makan bersama yang diikuti sekitar 500 warga lintas agama, seusai pemotongan dan pengolahan daging kurban di masing-masing masjid.

    “Pertama kali kami mengadakan kurban sekaligus makan bersama. Kami undang warga sekitar, termasuk warga nonmuslim,” kata Ketua Dewan Pembina Masjid Jami Al Hidayah, Ahmad Sumiyanto kepada Beritasatu.com, Jumat (6/6/2025).

    Menurut Ahmad, kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk menyalurkan daging kurban, tetapi juga menjadi wujud toleransi antarumat beragama. Dengan berkumpul dan makan bersama, warga lintas agama bisa berinteraksi lebih akrab dan memperkuat komunikasi sosial.

    “Harapannya dengan makan bersama ini terjadi interaksi dan membangun komunikasi dengan warga,” ujarnya.

    Warga nonmuslim pun mengapresiasi langkah ini. Salah satunya Tiyas, yang merasa terharu atas undangan dari panitia Iduladha. “Kami sangat senang diundang. Ini bukan sekadar makan bersama, tetapi bentuk nyata kerukunan antarumat beragama. Semoga bisa menginspirasi daerah lain,” ujar Tiyas.

    Kegiatan berbagi ini melibatkan dua masjid, yaitu Masjid Jami Al Hidayah sebanyak 11 ekor sapi dan 16 ekor kambing, sedangkan Masjid Amanah tiga ekor sapi dan dua ekor kambing. Setiap warga yang hadir dalam acara makan bersama juga mendapatkan satu bungkus daging kurban yang dibagikan secara merata.

    Kegiatan ini menjadi contoh nyata Iduladha tidak hanya menjadi ibadah ritual, tetapi juga momentum untuk memperkuat persaudaraan lintas iman. Panitia berharap kegiatan ini bisa mendorong masjid-masjid lain di Indonesia untuk membuka ruang inklusi dan keterlibatan sosial yang lebih luas.

  • Pantai Sarupatung, Surga Tersembunyi Sangihe yang Butuh Perhatian

    Pantai Sarupatung, Surga Tersembunyi Sangihe yang Butuh Perhatian

    Sangihe, Beritasatu.com – Pantai Sarupatung yang terletak di Kampung Kalasuge, Kecamatan Tabukan Utara, Kabupaten Kepulauan Sangihe, terus menjadi kebanggaan masyarakat lokal dalam setahun terakhir. Keindahan laut biru yang memukau serta panorama senja di ufuk timur menjadikan pantai ini favorit bagi wisatawan lokal maupun pengunjung dari luar daerah.

    Untuk mencapai Pantai Sarupatung, pengunjung dapat menempuh perjalanan darat menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat dari pusat Kota Tahuna. Sepanjang perjalanan, pengunjung akan disuguhi pemandangan alam yang masih asri, menambah daya tarik tersendiri bagi para pelancong.

    Dari bibir pantai, Pulau Nusa Tabukan tampak jelas di kejauhan, seolah menyempurnakan pesona alam yang disajikan. Sayangnya, keindahan ini mulai terabaikan karena kurangnya perhatian dari pemerintah daerah dalam pengelolaan fasilitas wisata.

    Yuni, salah satu wisatawan lokal, menyampaikan kekhawatirannya terhadap kondisi Pantai Sarupatung yang dinilai kurang aman.

    “Pantai Sarupatung sebenarnya sangat indah bagi kami, baik wisatawan lokal maupun dari luar daerah. Namun, kurangnya aspek keamanan menjadi perhatian, terutama dengan adanya pengendara yang melaju kencang di sekitar area wisata yang berdekatan dengan pelaku UMKM,” ungkap Yuni, Jumat (6/6/2025).

    Ia juga menyoroti tidak adanya fasilitas parkir yang memadai untuk kendaraan pengunjung.

    “Tidak tersedia lahan parkir khusus untuk motor maupun mobil. Kami berharap pemerintah segera mengambil tindakan terkait hal ini,” tambahnya.

    Kritik serupa datang dari Bapa Beijing, salah satu pelaku UMKM yang berjualan di sekitar pantai. Ia menyoroti minimnya penerangan, terutama saat malam hari.

    “Sampai saat ini belum ada lampu penerangan seperti lampu mercury di area depan pantai. Padahal pada malam hari, cukup banyak pengunjung yang datang,” ujarnya.

    Warga dan pelaku usaha berharap pemerintah daerah dapat segera mengambil langkah konkret untuk memperbaiki fasilitas, meningkatkan keamanan, dan menciptakan kenyamanan bagi pengunjung. Jika dikelola dengan baik, Pantai Sarupatung diyakini mampu menjadi ikon wisata unggulan di Kepulauan Sangihe.

  • Pria Tewas Ditikam Teman Seusai Pesta Lem di Kota Solok

    Pria Tewas Ditikam Teman Seusai Pesta Lem di Kota Solok

    Padang, Beritasatu.com – Seorang pemuda bernama Depal Saputra (21), warga Tanjung Harapan, Kota Solok, Sumatera Barat, meninggal dunia setelah ditikam oleh temannya sendiri saat pesta lem bersama di komplek Pertokoan Pasar Usang, Kota Solok, Kamis (5/6/2025) malam.

    Korban ditemukan dalam kondisi bersimbah darah seusai terlibat pertikaian dengan pelaku, Yulhardi (31), yang merupakan warga setempat. Perkelahian ini terjadi setelah keduanya bersama dua teman lainnya menggelar pesta mabuk lem di lokasi kejadian.

    Berdasarkan keterangan pihak kepolisian, pertengkaran bermula dari adu mulut akibat korban tersinggung oleh ucapan pelaku. Emosi memuncak, korban memukul wajah pelaku. Merasa terancam, pelaku kemudian mencabut sebilah pisau dan menusuk perut korban hingga mengalami pendarahan hebat.

    Warga yang mengetahui kejadian itu langsung membawa korban ke rumah sakit terdekat. Sayangnya, nyawa korban tidak berhasil diselamatkan sesampainya di rumah sakit.

    Menindaklanjuti laporan dari teman korban, Tim Black Spider Satreskrim Polres Solok Kota bergerak cepat dan berhasil menangkap pelaku di lokasi tak lama setelah kejadian. Polisi juga mengamankan sebilah pisau yang digunakan dalam insiden tersebut.

    Kasatreskrim Polres Solok Kota Iptu Oon Kurania mengatakan, pelaku sudah diamankan dan sedang menjalani proses penyidikan. “Pelaku mengaku menusuk korban karena sebelumnya dipukul terlebih dahulu. Saat ini pelaku kami tahan dan pisau yang digunakan sudah kami sita sebagai barang bukti,” ujarnya.

    Pelaku dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan atau Pasal 351 ayat (3) KUHP tentang penganiayaan yang menyebabkan kematian.

    Pihak kepolisian juga mengimbau masyarakat, khususnya kalangan remaja, untuk menjauhi penyalahgunaan zat adiktif seperti lem, karena dapat memicu tindakan berbahaya dan merusak masa depan.

  • Tahanan Kasus Pencabulan Anak Tewas Dikeroyok di Sel Polisi Denpasar

    Tahanan Kasus Pencabulan Anak Tewas Dikeroyok di Sel Polisi Denpasar

    Denpasar, Beritasatu.com – Seorang pria pedofil tewas diduga dikeroyok tahanan lain di dalam sel Kepolisian Resor Kota (Polresta) Denpasar. Padahal, korban baru saja masuk ke Mako Tahanan Polresta Denpasar pada Rabu (4/6/2025).

    Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Bali Komisaris Besar Polisi Ariasandy mengatakan, korban berinisial AI (34) merupakan tahanan kasus pencabulan anak di bawah umur. AI diduga meninggal dunia diduga dikeroyok tujuh orang tahanan.

    “Setelah dilakukan pemeriksaan oleh penyidik Polresta Denpasar dari 11 orang diidentifikasi, ada sekitar tujuh orang yang kita duga melakukan tindakan pengeroyokan terhadap korban,” kata Ariasandy di Denpasar, Jumat (6/6/2025) dilansir Antara.

    Para pelaku berinisial ADS, KAJ, JR, DMWK, PPM, KS, dan IGARP. Rata-rata pelaku merupakan tahanan kasus narkotika. Ariasandy menejelaskan insiden tersebut terungkap ketika pada Rabu sekitar pukul 20.30 Wita, petugas piket mendapatkan laporan dari salah satu penghuni sel ada penghuni sel yang jatuh di kamar mandi.

    Anggota jaga pada saat itu kemudian memeriksa si korban yang dikatakan jatuh oleh rekannya. Ia menyebutkan, saat itu masih bernapas dan dilarikan ke RS Bhayangkara.

    “Setelah itu, kita lakukan pemeriksaan terhadap semua tahanan yang ada di dalam sebagai saksi. Ada 11 orang tahanan yang diperiksa,” katanya.

    Aryasandi menambahkan, setelah dilakukan penyelidikan, kasus tersebut ditingkatkan menjadi penyidikan. Belum diketahui apa motif pengeroyokan tersebut. “Motif masih didalami. Yang jelas dari hasil sidik tujuh orang terindikasi diduga melakukan pengeroyokan,” kata Sandy.

    Selain memeriksa tahanan, penyidik Propam dan Polresta Denpasar juga melakukan pemeriksaan terhadap para petugas jaga di tahanan yang bertugas saat kejadian. Menurut Sandy, apabila ada pelanggaran yang dilakukan petugas akan ditindak tegas sesuai aturan yang berlaku.

    “Anggota yang jaga saat itu kita minta keterangan dari Propam Polda maupun Polresta. Apabila kita temukan kelalaian pasti kita akan tindak tegas sesuai aturan,” pungkasnya.

  • Sapi Kurban Kabur ke Kampus Jelang Disembelih, Warga Hubungi Damkar

    Sapi Kurban Kabur ke Kampus Jelang Disembelih, Warga Hubungi Damkar

    Palangka Raya, Beritasatu.com – Seekor sapi kurban terlepas dari ikatan saat hendak disembelih di Masjid Al Badar, Jalan Batu Suli, Nomor 02, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Jumat (6/6/2025).

    Sapi berbobot 2 kuintal kabur diduga karena tali pengikutnya tidak kuat. Lembu itu kabur sejauh 3 kilometer dan masuk kawasan kampus Universitas Negeri Palangka Raya.

    Saat warga berusaha menangkapnya, sapi itu langsung bersikap agresif dan berlari ke sana ke mari bahkan hampir menyeruduk warga.

    Setelah hampir 2 jam berjuang, petugas damkar dibantu warga akhirnya berhasil menangkap sapi kurban tersebut dan langsung dibawa ke Masjid Al Badar untuk disembelih.

  • Sapi Kurban Ngamuk dan Lepas Sejauh 1 Km, Warga Yogya Heboh

    Sapi Kurban Ngamuk dan Lepas Sejauh 1 Km, Warga Yogya Heboh

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Momen hari raya Iduladha diwarnai insiden mengejutkan di Perkampungan Panembahan, Kota Yogyakarta. Insiden terjadi saat seekor sapi kurban mengamuk dan lepas dari ikatan hingga masuk ke wilayah permukiman padat penduduk.

    Dalam video amatir warga yang viral di media sosial, sapi tersebut terlihat berlari liar sejauh sekitar 1 kilometer dari area masjid, bahkan hampir memasuki rumah salah satu warga.

    Insiden ini terjadi ketika salah satu panitia kurban hendak memindahkan sapi ke tempat yang lebih teduh dari panas matahari. Namun, sapi justru berontak dan lepas dari kendali panitia.

    “Sapinya berada di tempat yang panas, mau dipindah ke yang lebih dingin. Namun, karena hewan ini mudah takut apalagi banyak orang, akhirnya lepas ke permukiman warga,” ujar Sutan Akbar, Ketua Pelaksana Kurban Masjid Wiwarajati kepada Beritasatu.com, Jumat (6/6/2025).

    Sapi kurban yang mengamuk ini akhirnya berhasil ditangkap dan diamankan oleh puluhan panitia kurban sekitar satu jam setelah kejadian. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, tetapi sempat membuat panik warga sekitar.

    Di Masjid Wiwarajati sendiri, jumlah hewan kurban tahun ini tercatat 12 ekor sapi dan 27 ekor kambing yang disembelih dan dibagikan kepada masyarakat.

  • Warga Kulonprogo Pakai Anyaman Daun Kelapa untuk Bungkus Daging Kurban

    Warga Kulonprogo Pakai Anyaman Daun Kelapa untuk Bungkus Daging Kurban

    Kulonprogo, Beritasatu.com – Acara penyembelihan hewan kurban di Masjid Al Ikhlas, Padukuhan Kopat, Kelurahan Karangsari, Kapanewon Pengasih, Kulonprogo, Yogyakarta, tampak berbeda. Terlihat tumpukan anyaman daun kelapa yang tersebar di berbagai sudut halaman masjid, digunakan sebagai pembungkus daging kurban.

    Alih-alih memakai kantong plastik, warga setempat memilih menggunakan “sarangan”, yakni wadah tradisional berbahan daun kelapa tua sebagai pembungkus daging kurban. Sedikitnya 300 sarangan telah disiapkan sejak Kamis (5/6/2025) malam untuk mendistribusikan daging kepada ratusan penerima manfaat.

    “Kita menggunakan daun kelapa dan daun jati untuk membuat sarangan untuk pendistribusian daging kurban,” kata Saleh Riyadi, panitia kurban di Masjid Al Ikhlas, Jumat (6/6/2025).

    Langkah ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan, mengingat kantong plastik merupakan limbah yang sulit terurai. Selain itu, penggunaan sarangan juga bertujuan melestarikan tradisi lokal. Dahulu, wadah ini lazim digunakan untuk membungkus makanan saat kenduri atau acara hajatan di kampung.

    “Ini sebenarnya wadah untuk kenduri, dahulu kenduri menggunakan tempat sarangan ini,” ungkap Saleh Riyadi.

    Tahun ini merupakan kali pertama Masjid Al Ikhlas menggunakan sarangan untuk pembagian daging kurban. Inisiatif ini sekaligus menindaklanjuti surat edaran bupati Kulonprogo yang mendorong masyarakat mengurangi penggunaan plastik saat pembagian daging hewan kurban.

    Wakil Bupati Kulonprogo, Ambar Purwoko, turut mengapresiasi langkah warga Padukuhan Kopat dalam mendukung gerakan ramah lingkungan.

    “Saya mengapresiasi warga Padukuhan Kopat, sebagai contoh warga yang melakukan dengan baik instruksi surat edaran bupati, yaitu hewan kurban dibungkus dengan sarangan yang terbuat dari daun kelapa dan daun jati. Langkah ini merupakan wujud kepedulian terhadap lingkungan dengan mengurangi sampah plastik,” ujarnya.

    Masjid Al Ikhlas tahun ini menyembelih tiga ekor sapi dan tujuh ekor kambing. Daging kurban tersebut dibagikan kepada sekitar 300 keluarga yang tersebar di empat padukuhan di wilayah setempat.

  • 65 Sapi dan 61 Kambing Disembelih hanya 4 Jam di Masjid Jogokariyan

    65 Sapi dan 61 Kambing Disembelih hanya 4 Jam di Masjid Jogokariyan

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Masjid Jogokariyan Yogyakarta kembali menarik perhatian publik dengan pelaksanaan penyembelihan hewan kurban yang cepat dan efisien. Pada Iduladha 2025, masjid ini sukses menyembelih 65 ekor sapi dan 61 ekor kambing hanya dalam waktu empat jam, Jumat (6/6/2025).

    Ketua panitia kurban Masjid Jogokariyan Suratno Wijaya menjelaskan, efisiensi ini dicapai berkat penggunaan alat-alat modern. Selain itu, keterlibatan sekitar 400 relawan dari berbagai kalangan, mulai dari remaja hingga ibu-ibu majelis taklim.

    “Kami gunakan alat yang dapat merebahkan sapi untuk bobot satu ton lebih, enam mesin pemotong tulang, dan sistem digital untuk pendataan. Ini sangat membantu mempercepat proses,” ujar Suratno kepada Beritasatu.com.

    Penyembelihan dimulai pukul 08.00 WIB dan selesai pukul 11.00 WIB. Daging hasil kurban langsung dikemas dan didistribusikan ke warga sekitar masjid serta beberapa masjid binaan.

    Lebih dari 6.000 bungkus daging kurban disalurkan, masing-masing berisi 1 kilogram daging murni per paket, cukup untuk satu jiwa.

    Selain peralatan canggih, sistem kerja panitia juga diatur profesional. Relawan ditempatkan sesuai keahlian masing-masing. Bahkan, sebagian memiliki sertifikasi profesi penyembelihan halal.

    Langkah Masjid Jogokariyan ini menjadi contoh pengelolaan kurban yang efisien dan profesional. Selain itu juga, sekaligus memperlihatkan kekuatan kolaborasi umat dalam kegiatan sosial keagamaan.

  • Bupati TTU Yosep Umumkan Copot 2 Kadis Saat Serahkan Sapi Kurban

    Bupati TTU Yosep Umumkan Copot 2 Kadis Saat Serahkan Sapi Kurban

    Kefamenanu, Beritasatu.com – Bupati Timor Tengah Utara (TTU) Yosep Falentinus Delasalle Kebo mengumumkan pencopotan dua pejabat eselon II setingkat kepala dinas di sela penyerahan sapi kurban di Masjid Agung Al-Mujahidin, Kefamenanu, TTU, Nusa Tenggara Timur, Jumat (6/6/2025).

    Pejabat yang dicopot, adalah Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) TTU Erwin Taolin dan Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) TTU Yufentus Kabelen.

    “Momentum Iduladha adalah pengingat tentang makna keikhlasan, pengorbanan, dan tanggung jawab. Saya kira ini saat yang tepat untuk menyampaikan keputusan yang sudah melalui pertimbangan panjang. Dua pejabat kita, masing-masing kepala Dukcapil dan kepala Bapenda secara resmi saya non- job-kan,” ujar Falen Kebo di hadapan tokoh agama dan masyarakat.

    Faken menjelaskan keputusan ini bukan didasari kepentingan pribadi, melainkan hasil evaluasi menyeluruh terhadap kinerja kedua pejabat selama periode 2022–2024. 

    Ia menekankan pemerintah daerah perlu didukung oleh pejabat yang tidak hanya hadir secara administratif, tetapi juga mampu mendorong perubahan dan perbaikan di bidang pelayanan publik.

    “Dalam laporan evaluasi, ditemukan adanya pembiaran terhadap maladministrasi di lingkungan Dukcapil. Beberapa persoalan prosedural tidak ditangani dengan serius, dan ini berdampak langsung pada kualitas pelayanan ke masyarakat. Sementara itu, kepala Bapenda tidak mampu menggenjot PAD sesuai target yang kita tetapkan sejak awal,” jelasnya.

    Falen juga menggarisbawahi keputusan terhadap kepala Dukcapil akan tetap mengikuti prosedur resmi yang diatur oleh Kementerian Dalam Negeri, mengingat posisi tersebut merupakan jabatan strategis yang penunjukannya harus mendapatkan persetujuan pusat.

    “Saya tidak bisa biarkan sistem berjalan setengah hati. Kita sedang dalam misi membangun kembali kepercayaan publik terhadap pemerintahan. Maka, semua harus serius. Jika tidak mampu, silakan beri ruang bagi yang lebih siap,” tegasnya.

    Langkah Bupati TTU ini sontak menjadi sorotan, tidak hanya karena diumumkan dalam suasana religius, tetapi juga karena dinilai sebagai bentuk konsistensi dalam membangun tata kelola pemerintahan yang profesional dan akuntabel.

    Penyerahan sapi kurban sendiri merupakan tradisi rutin Pemerintah Kabupaten TTU untuk mempererat tali persaudaraan dengan umat Muslim di wilayah tersebut. Tahun ini, sapi kurban diserahkan langsung oleh Bupati kepada perwakilan umat Muslim di berbagai kecamatan, sebagai simbol dukungan dan penghargaan terhadap keberagaman di TTU.

    “Iduladha bukan hanya perayaan umat muslim, tetapi juga ajakan kepada semua kita untuk lebih jujur, adil, dan mau berkorban demi kebaikan bersama,” tutup Falen.

  • Tersangka Laka Maut UGM Diduga Otak di Balik Ganti Pelat Nomor BMW

    Tersangka Laka Maut UGM Diduga Otak di Balik Ganti Pelat Nomor BMW

    Sleman, Beritasatu.com – Polresta Sleman, Yogyakarta mengungkap fakta baru dalam kecelakaan maut yang menewaskan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Argo Erickho Achfandi. Dari hasil pemeriksaan, otak dibalik penggantian plat nomor merupakan tersangka Christiano Tarigan.

    Penggantian plat nomor tersebut, tersangka dengan sengaja menyuruh orang lain untuk mengganti plat nomor saat terjadi kecelakaan tertera F 1206 dan setelah mobil diamankan di Polsek Ngaglik menjadi B 1442 NAC.

    “Dari hasil pemeriksaan sementara, yang menyuruh si pelaku laka lantas (Christiano Tarigan),” kata Kapolresta Sleman Kombes Pol Edy Setyanto kepada wartawan, Kamis (5/6/2025).

    Selain itu, Kombes Pol Edy Setyanto mengatakan, para terduga pelaku yang mengganti plat nomor BMW diminta agar mengaku sebagai keluarga Christiano Tarigan.

    “Dan yang melakukan mengaku keluarga tersangka juga pelaku laka lantas,” ujarnya.

    Saat penggantian plat nomor kendaraan terekam kamera CCTV, proses penggantian dilakukan oleh seseorang ditempat barang bukti Polsek Ngaglik. Dari kasus tersebut, kini polisi telah memeriksa tujuh orang saksi, namun belum dijadikan tersangka.

    Sebelumnya, mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM Christiano Tarigan ditetapkan sebagai tersangka atas kasus kecelakaan yang menewaskan mahasiswa Fakultas Hukum UGM Argo Erickho Achfandi. 

    Akibat kelalaiannya, saat ini tersangka dikenakan pasal Undang-Undang Lalu Lintas yang mengakibatkan hilangnya nyawa orang lain dengan ancaman hukuman enam tahun penjara.