Category: Beritasatu.com Regional

  • Sulteng Jadi Pilot Project Penanganan Migran Aman dan Anti-TPPO

    Sulteng Jadi Pilot Project Penanganan Migran Aman dan Anti-TPPO

    Palu, Beritasatu.com – Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PPPMI) mengambil langkah serius dalam menekan angka pemberangkatan pekerja migran ilegal dan memberantas tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Menteri PPPMI Abdul Karding menegaskan upaya ini akan dilakukan secara kolaboratif hingga tingkat desa.

    Dikatakan, kolaborasi erat antara Kementerian PPPMI, gubernur, Forkopimda, kapolda, dan masyarakat, bertujuan untuk memastikan semua pekerja migran yang berangkat ke luar negeri melalui jalur resmi, sehingga meminimalisasi risiko TPPO.

    “Ini adalah kegiatan kolaboratif yang akan kita dorong sampai ke desa-desa,” tegas Menteri Karding, Rabu (11/6/2025). 

    Kerja sama ini tidak hanya fokus pada keamanan migran dan pencegahan TPPO, tetapi juga akan mencakup persiapan pekerja migran sebelum berangkat, termasuk melalui program vokasi dan perbaikan tata kelola perlindungan pekerja migran di daerah masing-masing.

    “Kementerian PPPMI berencana mendirikan migran center di setiap kabupaten. Untuk pengamanan wilayah, terutama di laut dan darat, akan dibentuk tim hingga tingkat desa, yang melibatkan perangkat desa, kepala desa, kepolisian setempat, dan unsur-unsur terkait,” ujar Karding.

    Selain itu, polda juga akan dilibatkan untuk membentuk tim siber guna membantu menindak dan memblokir iklan-iklan berbahaya yang menargetkan pekerja migran, mengingat modus kejahatan yang terus berkembang. 

    Ia berharap, dengan bantuan semua pihak ditambah sosialisasi dan edukasi yang masif, angka pemberangkatan ilegal akan berkurang signifikan.

    Menteri Karding juga memberikan peringatan tegas kepada pihak-pihak yang terlibat dalam pemberangkatan pekerja migran secara ilegal atau TPPO. “Jangan coba main-main dengan pemberangkatan secara ilegal atau TPPO. Kami akan tidak tegas,” katanya. 

  • Pencuri Kambing Bacok Satu Keluarga, Motor Pelaku Dibakar Massa

    Pencuri Kambing Bacok Satu Keluarga, Motor Pelaku Dibakar Massa

    Bengkulu, Beritasatu.com – Niat mencuri kambing berujung petaka bagi seorang pria di Kabupaten Bengkulu Tengah. Aksi pencurian yang dilakukan di Desa Pulau Beringin, Kecamatan Pondok Kelapa, berakhir tragis ketika pelaku tertangkap dan menjadi bulan-bulanan warga setelah nekat membacok satu keluarga yang mencoba menggagalkan aksinya.

    Pelaku yang babak belur dan penuh luka tergeletak tak berdaya. Ia dihajar massa setelah gagal melarikan diri, berbeda nasib dengan rekannya yang berhasil kabur dari lokasi kejadian.

    “Sebelum tertangkap, pelaku sempat bertindak brutal. Ia membacok Hasita Muniawati, pemilik ternak, beserta keluarganya yang memergokinya sedang berusaha mencuri kambing di belakang rumah mereka,” kata Agus, salah seorang saksi.

    Aksi pencurian tersebut dilakukan oleh dua orang pelaku yang sudah membagi peran. Satu pelaku menunggu di atas sepeda motor, sedangkan satu lainnya masuk ke dalam kandang kambing. Namun, rencana mereka digagalkan setelah Hasita mendengar suara mencurigakan dari arah kandang dan membangunkan suaminya.

    Saat diperiksa, mereka mendapati seorang pria asing sudah berada di dalam kandang kambing. Hasita dan keluarganya mencoba mengadang, tetapi pelaku justru menyerang dan melukai tangan Hasita dengan senjata tajam.

    “Keributan itu menarik perhatian warga sekitar yang segera berdatangan ke lokasi. Emosi warga yang memuncak membuat pelaku dihajar secara beramai-ramai. Sepeda motor pelaku, yang diketahui baru keluar dari dealer, juga dibakar hingga hangus,” papar Agus lagi.

    Rekan pelaku yang menunggu di atas motor sempat menjadi sasaran kemarahan warga dan ditendang oleh suami Hasita hingga terjatuh, tetapi berhasil melarikan diri sebelum tertangkap.

    Saat ini, pelaku yang tertangkap telah diamankan oleh pihak berwajib untuk menjalani proses hukum lebih lanjut. Polisi juga masih memburu satu pelaku lainnya yang melarikan diri.

  • Ditinggal Orang Tua ke Kebun, Balita di Bantul Tewas Tenggelam

    Ditinggal Orang Tua ke Kebun, Balita di Bantul Tewas Tenggelam

    Bantul, Beritasatu.com – Seorang balita berusia 1,5 tahun di Sedayu, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, ditemukan tewas tenggelam di sungai dekat rumahnya pada Selasa (10/6/2025) sore.

    Korban bernama, Kima Klahira Sally pada awalnya dicari oleh orang tuanya, Dwi Setyawan (41), pada Selasa siang setelah tidak ditemukan di dalam rumah. Setelah beberapa jam pencarian bersama warga, balita yang sedang dalam masa belajar berjalan itu ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

    Menurut keterangan Dwi Setyawan, pada saat kejadian, ia sedang berada di kebun. Ia mengaku tidak biasanya meninggalkan korban sendirian di rumah.

    “Biasanya saya ajak kalau pas keluar rumah. Kejadian tadi itu saya biarkan dia di rumah karena sedang tidur,” ujar Dwi Setyawan.

    Jasad Kima Klahira Sally ditemukan tenggelam di Sungai Bendo dengan kedalaman sekitar 40 sentimeter, lokasi yang tidak jauh dari rumah korban. Jasad korban kemudian dibawa ke RS Sedayu General Hospital.

  • PMI Asal Lombok Tewas Misterius di Malaysia, Keluarga Curiga Dibunuh

    PMI Asal Lombok Tewas Misterius di Malaysia, Keluarga Curiga Dibunuh

    Lombok, Beritasatu.com – Sahri Ramdan, seorang pekerja migran Indonesia (PMI) asal Desa Buwun Sejati, Lombok Barat, yang dikenal pendiam dan berencana pulang untuk menikah, kini hanya bisa kembali dalam keadaan tewas.

    Kematiannya di Malaysia menyisakan kejanggalan yang membuat keluarga, terutama sang ayah, Jumantri yakin ada sesuatu yang tidak beres. Dia menduga tewasnya sang anak bukan sekadar kecelakaan.

    Kronologi Tewasnya PMI di Malaysia

    Semua bermula saat Sahri Ramdan bersama lima rekannya, tiga dari Buwun Sejati, satu dari Batu Mekar, dan satu dari Lombok Timur, pergi berburu ayam hutan setelah jam kerja.

    Menurut penuturan Jumantri yang dia dapatkan dari informasi teman-teman Sahri di Malaysia, mereka keluar malam itu untuk mencari ayam di hutan.

    “Kalau informasi dari anaknya yang mendapatkan informasi dari teman-teman dari Malaysia, mereka berenam keluar malam untuk mencari ayam di hutan setelah kerja,” jelas Jumantri pada Selasa (10/6/2025).

    Perburuan itu sempat membuahkan hasil. Mereka berhasil mendapatkan seekor ayam.

    Anehnya, setelah mendapatkan ayam, Sahri memutuskan untuk pulang terlebih dahulu. Sementara itu, kelima temannya kembali lagi ke hutan untuk melanjutkan perburuan.

    Nahas, sejak saat itu, Sahri tak kunjung kembali dan menghilang dari pantauan teman-temannya.

    Pencarian pun dilakukan oleh teman-teman Sahri yang tersisa, hingga akhirnya Sahri ditemukan sudah tak bernyawa di tengah kebun.

    Jasadnya segera dibawa ke rumah karyawan tempat mereka tinggal, kemudian dilarikan ke rumah sakit. Namun, setibanya di sana, Sahri dinyatakan telah meninggal dunia.

    Luka Aneh dan Kecurigaan Keluarga

    Kematian PMI di Malaysia itu semakin diselimuti misteri dengan adanya luka aneh pada tubuh korban.

    Jumantri mengungkapkan, anaknya mengalami luka di bagian dada dan paha. Informasi awal menyebutkan luka tersebut akibat diseruduk kerbau.

    Namun, Jumantri meragukan informasi ini dan merasa ada yang janggal.

    “Anak saya mengalami luka di bagian dada dan bagian paha. Informasinya, luka tersebut akibat diseruduk kerbau dan macam-macam info penyebab kematiannya,” kata Jumantri.

    Kecurigaan Jumantri bukan tanpa alasan. Ia merasa luka yang diderita anaknya tidak konsisten dengan cedera akibat serudukan kerbau.

    “Saya bingung, kalau diseruduk kerbau tidak mungkin cuma luka di bagian dada dan paha, pasti badannya remuk. Tapi badan korban ini biasa saja,” ujarnya.

    Jumantri menggambarkan luka tersebut sebagai “kecil seperti luka tusuk.” Hal ini semakin menambah tanda tanya besar.

    Hal yang paling membuat hati Jumantri gundah adalah pengakuan teman-teman Sahri yang seharusnya bersama korban saat kejadian. Mereka mengaku tidak mengetahui penyebab luka tersebut.

    “Dari keterangan teman-temannya, mereka tidak tahu luka itu,” tambah Jumantri.

    Kejanggalan ini diperkuat dengan sikap pengawas tempat Sahri bekerja di Malaysia yang tiba-tiba berhenti menghubungi keluarga. Hal ini memperkuat dugaan adanya konspirasi di balik kematian misterius PMI Lombok ini.

    Penyelidikan Polisi dan Harapan Keadilan

    Pihak berwajib di Malaysia telah mengambil tindakan serius terkait kasus ini.

    Informasi yang diterima keluarga di Lombok menyebutkan, polisi telah memeriksa lima teman Sahri yang juga rekan kerjanya. Mereka dibawa ke kantor polisi untuk dimintai keterangan.

    “Dari info yang kami terima, polisi sudah memeriksa lima orang teman korban serta teman kerja korban dibawa ke kantor polisi,” ujar Jumantri.

    Hal yang menjadi titik fokus penyelidikan adalah keterangan dari kelima teman korban yang terus berubah-ubah.

    “Dan polisi di Malaysia belum melepas lima orang teman korban karena keterangan mereka selalu berbeda-beda,” ungkap Jumantri.

    Situasi ini menunjukkan betapa rumitnya mengungkap kebenaran di balik kematian misterius PMI asal Lombok ini.

    Keluarga Sahri Ramdan, khususnya sang ayah, memiliki harapan besar terhadap proses hukum ini.

    “Harapan kami sekeluarga agar para pelaku jika anak saya sebagai korban pembunuhan, agar dihukum sesuai dengan perbuatannya,” tegas Jumantri.

    Impian Pernikahan yang Tak Kesampaian

    Duka mendalam juga dirasakan oleh Hasini, ibunda Sahri Ramdan. Ia mengenang komunikasi terakhirnya dengan sang anak pada hari Jumat (6/6/2025), sesusai Sahri melaksanakan salat Iduladha.

    Dalam percakapan terakhir itu, Sahri bercerita tentang rencana kepulangannya untuk menikah dan bahkan sudah ada calon istri.

    “Sahri Ramdan terakhir berkomunikasi pada hari Jumat seusai melaksanakan salat Iduladha. Dia cerita mau pulang untuk menikah dan sudah ada calon istrinya,” tutur Hasini.

    Sahri juga sempat menanyakan kabar semua anggota keluarganya, apakah sudah pulang ke rumah atau belum. Hasini, yang merasa heran dengan pertanyaan anaknya, sempat bertanya balik.

    “Saya menanyakan kenapa kamu menanyakan semua keluargamu? Dia jawab kepingin ketemu sama keluarganya, ngumpul di rumah soalnya hari Lebaran,” kenang Hasini.

    Percakapan terakhir itu diwarnai canda tawa. Sahri Ramdan, yang dikenal pendiam dan jarang menceritakan masalah yang dihadapinya terlihat begitu ceria.

    “Dia juga mengajak saya bercanda-canda dan dia ini jarang berbicara apa masalah yang dihadapinya, dia ini pendiam,” imbuh Hasini.

    Rencana pernikahan Sahri Ramdan sudah sangat matang. Ia berencana pulang untuk melangsungkan pernikahan pada Selasa (10/6/2025) ini.

    Namun, takdir berkata lain. Tanggal yang seharusnya menjadi hari bahagia bagi Sahri dan keluarganya, kini justru menjadi pengingat akan kepergiannya yang menyakitkan dan penuh misteri.

    Kasus kematian misterius PMI asal Lombok ini menjadi cerminan pahit perjuangan para pekerja migran di negeri orang.

  • Baku Tembak Polisi vs KKB Jayawijaya, Anak Buah Egianus KogoyaTewas

    Baku Tembak Polisi vs KKB Jayawijaya, Anak Buah Egianus KogoyaTewas

    Jayapura, Beritasatu.com – Aparat kepolisian yang tergabung dalam Satgas Damai Cartenz baku tembak dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya di sekitar Maima, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, Senin (9/6/2025) malam.

    Kasatgas Gakkum Damai Cartenz Kombes Pol Gusti Gde Era Adhinata mengatakan seorang anggota KKB anak buah Egianus Kogoya tewas dalam kontak tembak tersebut.

    “Anggota KKB yang tewas adalah PG yang merupakan orang terdekat Egianus Kogoya,” kata Era Adhinata dikutip dari Antara, Selasa (10/6/2025).

    Dia mengatakan sebelum kontak tembak di Maima yang dipastikan ada Egianus Kogoya, Satgas Damai Cartenz sempat terlibat kontak tembak di Pugima.

    Kontak tembak itu berawal saat anggota Satgas Damai Cartenz yang sedang berpatroli mengantisipasi gangguan keamanan setelah beredarnya ancaman dari Egianus Kogoya.

    Saat berpatroli itu terdengar bunyi tembakan hingga terjadi baku tembak dan korban ditemukan di dalam jurang.

    Saat dievakuasi, anggota KKB yang tewas membawa satu bungkus ganja, hand phone serta handy talky (HT). PG sendiri pernah ditangkap terkait kasus ganja.

    “Selain itu di sekitar TKP juga ditemukan hand phone yang diyakini milik Egianus Kogoya,” kata Era.

    Ditambahkan, saat ini seluruh personel Satgas Damai Cartenz diminta waspada dan siaga guna mengantisipasi aksi penyerangan balasan.

    “Jenazah PG saat ini masih berada di RSUD Wamena,” katanya.

  • 2 Warga Kaltim Positif Covid, Bandara Balikpapan Siaga Lagi

    2 Warga Kaltim Positif Covid, Bandara Balikpapan Siaga Lagi

    Balikpapan, Beritasatu.com – Warga Kalimantan Timur (Kaltim) dihebohkan dengan temuan dua kasus baru Covid-19 di Kota Samarinda. Dua warga tersebut dinyatakan positif berdasarkan hasil swab antigen pada Minggu (8/6/2025) dan kini tengah menjalani isolasi di RSUD AW Syahranie Samarinda.

    Menanggapi temuan ini, Balai Karantina Kesehatan (BKK) Balikpapan langsung mengambil langkah cepat. Pemeriksaan suhu tubuh kembali akan diberlakukan di Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan untuk semua penumpang dari penerbangan internasional.

    “Kami akan melakukan pemantauan suhu di pintu masuk, dan semua penumpang internasional wajib mengisi aplikasi Satu Sehat Health Pass (SSHP),” ujar Kepala BKK Balikpapan Bangun Cahyo kepada Beritasatu.com di Kantor BKK Balikpapan, Selasa (10/6/2025) Pagi.

    Langkah ini bertujuan untuk mendeteksi riwayat perjalanan penumpang, terutama bagi mereka yang datang dari negara-negara terjangkit. Data yang masuk ke sistem akan memudahkan Dinas Kesehatan setempat dalam melakukan pengawasan.

    Sepanjang 2025, Kalimantan Timur telah mencatat tiga kasus positif Covid-19. Satu kasus terjadi pada Januari 2025, dan dua lainnya muncul kembali pada awal Juni 2025. Meski demikian, BKK Balikpapan menegaskan masyarakat tidak perlu panik.

    “Covid-19 kini sudah masuk kategori endemi, bukan pandemi. Tetap waspada tetapi jangan panik,” tegas Bangun.

    Dengan pengawasan ketat di pintu masuk kedatangan internasional, diharapkan penyebaran kasus baru bisa dikendalikan lebih dini. Pihak bandara dan petugas kesehatan pun terus bersiaga untuk menjaga keselamatan penumpang dan masyarakat sekitar.

  • Honor PPS Mandek, Kejari Sigi Usut Dugaan Korupsi Dana Pilkada

    Honor PPS Mandek, Kejari Sigi Usut Dugaan Korupsi Dana Pilkada

    Sigi, Beritasatu.com – Kejaksaan Negeri (Kejari) Sigi mengusut dugaan korupsi besar-besaran dalam pengelolaan dana hibah Pilkada 2024 di lingkungan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sigi. Penyelidikan ini dipicu oleh keluhan ratusan panitia pemungutan suara (PPS) dari 173 desa di Kabupaten Sigi, yang hingga kini belum menerima honorarium mereka dengan jumlah mencapai Rp 1,2 miliar.

    Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejari Sigi, Muhammad Apriyadi menegaskan fokus penyelidikan tidak hanya pada penundaan honor PPS yang meresahkan, tetapi juga mencakup seluruh aspek pengelolaan dana hibah KPU senilai Rp 30 miliar.

    “Penyelidikan ini untuk menyingkap tuntas dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan dana hibah pilkada,” ungkap Apriyadi pada Senin (9/6/2025).

    Laporan dugaan penyelewengan ini, yang secara resmi disampaikan oleh PPS Sigi pada Selasa, 8 April 2025, membuka tabir potensi penyalahgunaan anggaran publik. KPU Sigi sendiri berkelit dengan menyebut keterlambatan pembayaran honor PPS disebabkan oleh keterbatasan anggaran.

    Kendati demikian, Kejari Sigi tidak membuang waktu. Pihaknya telah mengeluarkan surat perintah penyelidikan dan siap memanggil saksi-saksi kunci. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) KPU Sigi dan pihak-pihak lain yang terlibat dalam pengelolaan dana akan segera dimintai keterangan, dengan pemeriksaan direncanakan dimulai pekan depan.

    Kasus ini mencuat setelah pada Senin (19/5/2025), ratusan PPS menggelar demonstrasi di kantor KPU Sigi. Mereka mendesak pelunasan honor yang sudah tertunggak sebulan. Faturahman, Koordinator aksi PPS Sigi, bahkan dengan tegas mengancam akan menyegel kantor KPU Sigi jika tuntutan mereka tidak dipenuhi.

  • Tempat Nobar Jepang vs Timnas Indonesia di Surabaya, Jogja hingga Solo

    Tempat Nobar Jepang vs Timnas Indonesia di Surabaya, Jogja hingga Solo

    Jakarta, Beritasatu.com – Pertandingan Jepang vs Timnas Indonesia dalam lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026 memang tidak lagi menentukan bagi kedua tim. Namun, antusiasme suporter yang ingin menyaksikan nonton bareng (nobar) tak padam.

    Jepang sudah dipastikan lolos ke Piala Dunia 2026, sementara Timnas Indonesia sukses melangkah ke ronde keempat kualifikasi. Meski begitu, laga yang akan digelar di Stadion Suita, Osaka, pada Selasa (10/6) pukul 17.35 WIB ini tetap diprediksi berlangsung seru.

    Meski laga ini bisa dibilang tanpa tekanan, risiko cedera dan akumulasi kartu menjadi hal yang perlu diwaspadai. Pemain seperti Jay Idzes dan Calvin Verdonk bisa saja diistirahatkan karena akumulasi kartu kuning.

    Tak sedikit suporter di Indonesia yang antusias ingin menyaksikan laga pamungkas grup C ini. Untuk itu, sejumlah kota seperti Yogyakarta, Surabaya, Malang, dan Solo menyediakan tempat nobar bagi masyarakat yang ingin menyemarakkan pertandingan bersama. 

    Dihimpun dari berbagai sumber, berikut daftar lokasi nobar Jepang vs Timnas Indonesia di Yogyakarta, Solo, Surabaya, hingga Malang:

    Nobar Jepang vs Timnas Indonesia di Yogyakarta

    Beberapa tempat di Yogyakarta sudah menyiapkan layar besar untuk menyambut antusiasme penonton.

    Kamari Working & Space: Jalan Tamantirto Kasihan BantulLega Legi Kopi & Resto: Jalan Raya Randugowang, SlemanLing-Lung Kopi & Eatery: Jalan Perumnas, nomor 50C, SlemanEdirne Coffee & Space: Jalan Bima Dusun NglabanGofee Yogyakarta Wahid Hasyim: Jalan Wahid Hasyim, CondongcaturNobar Jepang vs Timnas Indonesia di Solo

    Solo juga tak ketinggalan memfasilitasi nobar untuk para pendukung setia.

    Konco Space Colomadu: Jalan Galuh Kencana, KaranganyarKonco Space Makamhaji: Jalan Slamet Riyadi, nomor 357, SukoharjoVideotron BNI Solo: Depan Balai Kota Solo, Jalan Jend SudirmanNobar Jepang vs Timnas Indonesia di Surabaya

    Di Surabaya, pengunjung bisa menyaksikan laga sembari menikmati sajian makanan dan minuman.

    Sae Point: Jalan H Anwar Hamzah, SidoarjoKopi Bujend: Jalan Dharmahusada Utara, nomor 11Warkop Bukan Hanya Kopi: Jalan Flores, nomor 331 (datang 1 jam sebelum kick off)Black Label Grill and Chill: Jalan Ngagel Jaya Utara, nomor 24Deja-Vu Coffee & Eatery: Jalan Ngagel Jaya Selatan 33 (reservasi via Instagram @cafedejavu2012)Mab.Coffee: Jalan Medokan Asri Barat Blok MA 1, nomor 22Tarantula Coffee: Kedung Sroko 135Nobar Jepang vs Timnas Indonesia di Malang

    Warga Malang juga bisa turut memeriahkan laga seru ini di beberapa lokasi berikut:

    Kopi Ortu: Jalan Terusan Kawi, nomor 5Maliki Plaza: Jalan Sunan Kalijaga, nomor 46, DinoyoKopi Sisi Lain: Jalan Terusan Sudimoro, nomor 7ATW Cafe & Eatery: Jalan Saxophone, TunggulwulungPlus Coffee & Space: Jalan Pamenang, DauTaman Krida Budaya Malang: Jalan Soekarno Hatta, nomor 7

    Menonton pertandingan Jepang vs Timnas Indonesia secara langsung di tempat nobar bisa menjadi pengalaman seru, apalagi jika dinikmati bersama teman dan komunitas pecinta sepak bola. Jangan lewatkan momen ini dan pilih lokasi nobar terdekat di kota Anda!

  • Medan Ekstrem Diterjang, Polisi Bagikan MBG di Sekolah Terpencil

    Medan Ekstrem Diterjang, Polisi Bagikan MBG di Sekolah Terpencil

    Parigi Moutong, Beritasatu.com – Satgas Operasi Madago Raya bersama komunitas offroader Bhayangkara Tadulako Offroader (BTOF) Sulteng dan Palu Trail Community (Patrac) menembus medan ekstrem untuk menyentuh langsung anak-anak di pelosok Sulawesi Tengah lewat program  makan bergizi gratis (MBG) mandiri. Kegiatan itu juga sekaligus dalam rangka menyambut hari Bhayangkara ke-79,

    Kegiatan sosial ini digelar di SDN Manggalapi, Desa Sausu Salubanga, sebuah sekolah terpencil yang hanya bisa dijangkau dengan kendaraan offroad dan motor trail, menempuh jarak lebih dari 60 kilometer (km). Puluhan siswa menyambut rombongan dengan penuh antusias dan sukacita.

    Program MBG mandiri bertujuan memberikan akses makanan sehat dan bergizi kepada anak-anak di wilayah terpencil, sekaligus menunjukkan kehadiran nyata negara di tengah masyarakat terisolasi.

    “Program MBG ini bukan sekadar memberi makanan, tetapi juga menyampaikan pesan mereka tidak sendiri. Ada negara yang peduli,” ujar Kaops Madago Raya Kombes Pol Boy FS Samola.

    Selain makanan bergizi, tim juga membagikan alat tulis dan paket sembako kepada siswa dan warga sekitar. Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya membangun kedekatan antara aparat keamanan dengan masyarakat dan memperkuat komitmen terhadap pendidikan dan kesejahteraan anak-anak desa.

    “Kami ingin memastikan bahwa anak-anak di daerah terpencil juga punya hak yang sama untuk tumbuh sehat dan cerdas,” kata Dirreskrimum Polda Sulteng sekaligus Pembina Patrac Kombes Pol Djoko Tjahjono.

    Kepala Desa Sausu Salubanga Piter Tandi Rupang menyambut baik kegiatan tersebut. Ia juga berharap program serupa bisa terus dilaksanakan.

    “Anak-anak di sini sangat jarang mendapat perhatian seperti ini. Program MBG ini luar biasa, semoga bisa berkelanjutan,” ujarnya terharu.

    Program MBG mandiri bukan hanya sekadar aksi sosial, melainkan simbol sinergi antara Polri dan relawan sipil dalam membangun Indonesia dari pinggiran, melalui kepedulian, kerja sama, dan aksi nyata.

  • 60 Hektare Hutan Lindung di Kampar Digarap Jadi Kebun Sawit

    60 Hektare Hutan Lindung di Kampar Digarap Jadi Kebun Sawit

    Kampar, Beritasatu.com – Satuan Tugas Perlindungan Perambahan Hutan (Satgas PPH) Polda Riau mengungkap praktik perambahan hutan lindung seluas 60 hektare di Desa Balung, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar. Lahan tersebut dibabat untuk dijadikan kebun kelapa sawit ilegal.

    Pengungkapan kasus ini terjadi setelah tim Satgas melakukan operasi di kawasan hutan lindung Batang Ulak dan hutan produksi terbatas (HPT) Batang Lipai Siabu pada Rabu (21/5/2025). Dalam operasi itu ditemukan lahan yang sudah dibuka dan ditanami kelapa sawit berusia 3-6 bulan.

    Kapolda Riau Irjen Pol Hery Heryawan menjelaskan, empat orang ditetapkan sebagai tersangka, yaitu B, MM, DM, dan TMJ. Sebanyak Ttiga orang ditahan, sedangkan TMJ masih menjalani perawatan akibat sakit jantung. Satu tersangka lain, yakni R, kini masuk daftar pencarian orang (DPO).

    “Awalnya kami mengamankan MM yang menguasai lahan 50 hektare. Baru 21 hektare yang dibuka dan sudah ditanami sawit,” jelas Irjen Hery, Senin (9/6/2025).

    Tersangka B berperan sebagai pencari investor dengan sistem bagi hasil. MM mendapatkan 70% keuntungan, sedangkan B memperoleh 30%. Tersangka DM, yang mengaku sebagai ninik mamak, memberi izin membuka kawasan hutan dan mengklaim memiliki 6.000 hektare lahan.

    TMJ, tersangka lainnya, membeli 10 hektare lahan dari tersangka R yang masih buron. Saat ini, keempat pelaku telah diamankan di Mapolda Riau. “Selain para tersangka, kami juga menyita dokumen kerja sama bagi hasil dan bukti jual beli lahan,” tambah Hery.

    Para pelaku dijerat dengan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan Perusakan Hutan, dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja.

    Kasus ini menjadi pengingat serius atas maraknya pembalakan liar yang merugikan lingkungan dan negara. Polda Riau menegaskan akan terus memburu pelaku lain yang terlibat.