Category: Beritasatu.com Regional

  • 7 Wilayah Akan Dihantam Gelombang Tinggi Hari Ini 28 Oktober 2025

    7 Wilayah Akan Dihantam Gelombang Tinggi Hari Ini 28 Oktober 2025

    ‎‎Jakarta, Beritasatu.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi gelombang laut tinggi di sejumlah perairan Indonesia pada hari ini, Selasa (28/10/2025).

    ‎Gelombang laut pada hari ini diperkirakan dapat mencapai ketinggian 2,5 meter hingga 4 meter. 

    ‎Kondisi ini dipengaruhi oleh pola angin di wilayah utara yang bertiup dari barat laut hingga timur laut dengan kecepatan angin berkisar 4-25 knot. Sementara itu, di wilayah selatan, angin bergerak dari timur hingga tenggara dengan kecepatan 4-25 knot.

  • Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Pidie Jaya Aceh dan Tak Berpotensi Tsunami

    Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Pidie Jaya Aceh dan Tak Berpotensi Tsunami

    Pidie Jaya, Beritasatu.com – Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo (M) 5,3 mengguncang wilayah Kabupaten Pidie Jaya, Aceh pada Selasa (28/10/2025) pukul 06.35 WIB.

    Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di darat, sekitar 26 kilometer barat daya Pidie Jaya, dengan kedalaman 10 kilometer pada koordinat 4,89° lintang utara dan 96,06° bujur timur.

    BMKG memastikan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Peta guncangan menunjukkan getaran dirasakan dengan intensitas ringan hingga sedang di sejumlah wilayah sekitar episentrum.

    Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan mengenai kerusakan atau korban jiwa akibat gempa tersebut.

    BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan waspada terhadap kemungkinan gempa susulan, serta tidak mempercayai informasi yang tidak bersumber dari pihak resmi.

    “Pastikan selalu memantau informasi terkini dari BMKG melalui kanal resmi,” demikian imbauan lembaga tersebut.

  • Tangis Istri Pecah, 15 Kuli Panggul Jadi Tersangka Kasus Pasir Timah

    Tangis Istri Pecah, 15 Kuli Panggul Jadi Tersangka Kasus Pasir Timah

    Bangka Belitung, Beritasatu.com – Sebanyak 15 kuli panggul ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penyelundupan pasir timah tujuan Malaysia yang digagalkan aparat di Perairan Pantai Tanjung Kelayang, Desa Keciput, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka Belitung.

    Namun, keberhasilan aparat penegak hukum (APH) itu menyisakan kepedihan bagi keluarga. Isak tangis para istri pecah ketika para suami mereka dibawa masuk ke mobil tahanan untuk selanjutnya dititipkan di Lapas Tanjung Pandan.

    “Suami saya bekerja di pelabuhan, tetapi karena tidak ada bongkaran, dia diajak ikut bawakan barang dengan iming-iming uang. Siapa yang tidak mau? Sekarang malah ditahan,” kata Dian, salah seorang istri kuli panggul yang menjadi tersangka, Jumat (3/10/2025).

    Dian juga menyayangkan polisi hanya menetapkan pekerja sebagai tersangka, sedangkan pemilik pasir timah belum tersentuh hukum. “Kami minta polisi mencari bos timah berinisial HR yang memperkerjakan suami kami di pelabuhan,” ucapnya.

    Kini para istri kuli panggul harus menanggung beban berat karena tulang punggung keluarga mereka sudah 4 hari ditahan polisi untuk dimintai keterangan.

    Sebelumnya, Ditpolairud Polda Bangka Belitung bersama Satreskrim Polres Belitung berhasil menggagalkan penyelundupan ratusan karung pasir timah pada Senin (29/9/2025). Dari penggerebekan itu, polisi mengamankan 15 orang pekerja, satu unit kapal motor, serta 300 karung pasir timah dengan berat total mencapai 15 ton.
     

  • Suami di Berau Habisi Nyawa Istri yang Hamil 6 Bulan dan 2 Anaknya

    Suami di Berau Habisi Nyawa Istri yang Hamil 6 Bulan dan 2 Anaknya

    Berau, Beritasatu.com – Seorang suami di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, mendadak gelap mata sehingga tega menghabisi nyawa istri dan dua orang anak kandungnya. Mirisnya, istri pelaku tewas saat tengah hamil anak ketiganya dengan usia kandungan 6 bulan.

    Pascaperistiwa berdarah ini, pelaku yang masih emosi tampak terduduk di depan rumahnya di Kampung Punan Mahakam, Kecamatan Segah, Kabupaten Berau. Peristiwa tragis ini terjadi pada Minggu (10/8/2025) sekitar pukul 07.00 Wita. 

    Peristiwa ini berawal saat korban berinisial NV  berusia 32 tahun, terlibat cekcok mulut dengan suaminya berinisial J berusia 33 tahun. Dari cekcok itu, pelaku J yang emosinya telah memuncak, lantas mengambil sebilah pisau dapur dan langsung menganiaya korban dan kedua anak kandungnya.

    Akibat tindakan keji pelaku, kedua anak kandungnya yakni NJ berusia 5 tahun dan adiknya NS berusia 4 tahun, tewas di dalam kamar rumahnya. Sedangkan korban NV yang tak lain adalah istri pelaku, ditemukan tewas bersimbah darah di depan pintu kamar mandi.

    “Penganiayaan yang terjadi di Kecamatan Segah. Suami-istri ini seringnya cekcok sehingga memicu penganiayaan dengan kekerasan dan mengakibatkan tiga orang meninggal di tambah satu orang meninggal di dalam kandungan yang berusia sekitar 6 bulan,” kata Kasi Humas Polres Berau, AKP Ngatijan kepada Beritasatu.com saat ditemui di Mapolres Berau, Senin (11/8/2025) siang.

    Menurut Ngatijan, pelaku J saat ini telah ditahan dan diamankan di Mapolres Berau guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Sedangkan jenazah ketiga korban, telah dilarikan ke Rumah Sakit Umum Berau guna menjalani visum dan autopsi.

    Hasil pemeriksaan awal, menunjukkan bahwa sang istri yang tengah mengandung enam bulan mengalami luka tusuk di perut, luka tebasan senjata tajam di leher, serta lebam di beberapa bagian tubuh. Kedua anaknya juga mengalami luka tebas di kepala, punggung, dan tangan. Dugaan sementara, motif pembunuhan dipicu oleh pertengkaran rumah tangga. 

    Sementara itu, akibat perbuatannya, pelaku pun dijerat dengan Pasal 351 juncto Pasal 338 KUHP tentang penganiayaan dan pembunuhan dengan ancaman hukuman pidana penjara selama 15 tahun.

  • Warga di Sleman Temukan Mortir Setelah Cangkul Membentur Benda Keras

    Warga di Sleman Temukan Mortir Setelah Cangkul Membentur Benda Keras

    Sleman, Beritasatu.com – Warga Dusun Tanjung, Umbulmartani, Ngemplak, Sleman, dikejutkan dengan penemuan benda yang diduga peluru mortir sepanjang 1 meter di halaman rumah seorang warga pada Minggu (10/8/2025) sore.

    Peristiwa bermula ketika pemilik rumah tengah menggali tanah di pekarangan sekitar pukul 16.50 WIB. Saat para pekerja mencangkul, alatnya membentur benda keras hingga menimbulkan suara. Setelah diperiksa, terlihat sebuah benda menyerupai peluru mortir dengan diameter sekitar 20 sentimeter.

    Mengetahui temuan tersebut, warga segera menghubungi pihak Kepolisian Polsek Ngemplak. Polisi yang menerima laporan langsung menuju lokasi untuk melakukan pengamanan awal.

    “Setibanya petugas, lokasi dipasangi garis polisi, saksi-saksi didata, dan koordinasi dilakukan dengan tim Penjinak Bom (Jibom) Gegana Polda DIY,” ujar Kasi Humas Polresta Sleman AKP Salamun pada Senin (11/8/25).

    Tidak lama berselang, tim Gegana Brimob Polda DIY tiba di lokasi dan melanjutkan proses penggalian. Demi keamanan, benda yang diduga mortir peninggalan masa perang kemerdekaan itu dibawa ke area aman.

  • Bandara Mutiara SIS Al-Jufri Palu Resmi Naik Kelas Jadi Internasional

    Bandara Mutiara SIS Al-Jufri Palu Resmi Naik Kelas Jadi Internasional

    Palu, Beritasatu.com – Upaya gigih Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid dalam mendorong kemajuan infrastruktur transportasi udara akhirnya membuahkan hasil besar. Setelah tiga bulan mengusulkan kepada pemerintah pusat, status Bandara Mutiara SIS Al-Jufri Palu kini resmi naik kelas menjadi bandara internasional penuh.

    Keputusan tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 37 dan KM 38 Tahun 2025, yang menetapkan peningkatan status bandara kebanggaan masyarakat Sulteng ini. Dengan perubahan status tersebut, Bandara Mutiara SIS Al-Jufri kini memiliki kewenangan melayani penerbangan langsung dari dan ke luar negeri, tidak hanya untuk penerbangan carter tetapi juga penerbangan reguler.

    “Kita bersyukur, usulan yang kita sampaikan kepada pemerintah pusat sejak tiga bulan terakhir ini alhamdulillah membuahkan hasil. Bandara Mutiara SIS Al-Jufri saat ini adalah bandara internasional,” ungkap Gubernur Anwar Hafid dengan penuh rasa syukur.

    Gubernur menjelaskan, pihaknya telah melakukan rapat koordinasi untuk memetakan kebutuhan yang harus dipenuhi dalam enam bulan ke depan sebelum operasional penerbangan internasional dimulai. 

    Persiapan ini mencakup koordinasi administrasi dengan pihak terkait seperti bea cukai, imigrasi, dan karantina agar seluruh dokumen, perizinan, dan sistem administrasi memenuhi standar internasional. 

    Di sisi lain, penempatan dan pelatihan personel di pos imigrasi, karantina, dan bea cukai akan segera dilakukan untuk memastikan pelayanan penumpang internasional berjalan optimal. 

    Fasilitas pendukung juga tengah disiapkan, termasuk pengadaan peralatan penting seperti X-ray senilai Rp 2 miliar–Rp 2,5 miliar yang dibutuhkan untuk pemeriksaan keamanan. Selain itu, pemerintah daerah juga akan melengkapi persyaratan teknis lainnya, termasuk rekomendasi dari Kementerian Pertahanan.

    “Kami mohon doa dan dukungan semua pihak. Ini kebanggaan kita bersama. Sultan Nambaso!” seru Gubernur Anwar.

    Salah satu pertimbangan penetapan adalah untuk mendukung pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu. Bandara Mutiara mendapatkan status internasional penuh, berbeda dengan Bandara IMIP di Morowali yang hanya diberikan status internasional untuk penerbangan carter selama satu tahun.

    Gubernur juga menekankan pentingnya peningkatan kapasitas landasan pacu agar pesawat berbadan lebar seperti Airbus A330 dapat terbang langsung ke Tiongkok atau rute jarak jauh lainnya tanpa perlu transit. 

    Saat ini panjang landasan masih 2.500 meter sehingga penerbangan jarak jauh memerlukan technical landing di Aceh atau Kualanamu untuk pengisian bahan bakar. 

    Dengan perpanjangan landasan, pesawat dapat langsung menuju negara tujuan, biaya perjalanan menjadi lebih murah, dan peluang pelaksanaan ibadah haji maupun umrah langsung dari Palu akan terbuka. 

    Untuk itu, pemerintah provinsi berencana mencari dukungan pendanaan, termasuk melalui skema CSR dari perusahaan besar, guna menambah panjang landasan 500 meter sesuai standar Kementerian Perhubungan.

    Dengan status internasional ini, Gubernur Anwar optimistis Bandara Mutiara SIS Al-Jufri akan menjadi pintu gerbang utama Sulawesi Tengah menuju dunia. Menurutnya, hal ini merupakan peluang besar bagi sektor pariwisata, investasi, dan UMKM, karena wisatawan mancanegara kini bisa datang langsung tanpa harus transit di kota lain. 

    Era baru konektivitas udara ini diharapkan membawa dampak ekonomi yang signifikan serta mempercepat transformasi Sulawesi Tengah sebagai destinasi unggulan di Indonesia Timur.

  • Festival Budaya Dayak Kayan Menjaga Warisan dan Persatuan

    Festival Budaya Dayak Kayan Menjaga Warisan dan Persatuan

    Kutai Timur, Beritasatu.com – Desa Miau Baru, Kecamatan Kombeng, Kutai Timur, seakan berubah menjadi panggung megah bagi kebudayaan Dayak Kayan. Festival budaya Dayak Kayan UFAH 2025 dibuka dengan gemerlap sembilan tarian otentik Umaq Lekan yang sarat filosofi, estetika, dan makna kehidupan.

    Sejak denting musik tradisional pertama menggema, sorak kagum dan tepuk tangan penonton tak henti mengiringi setiap gerak anggun para penari. Bukan sekadar hiburan, kesembilan tarian ini menjadi refleksi siklus kehidupan masyarakat Kayan, mulai dari rasa syukur atas panen, penghormatan kepada Dewi Padi, hingga doa untuk kemakmuran dan perlindungan tanaman dari hama.

    Tarian Hudoq Aruq atau Bateang Bueang membuka rangkaian, melambangkan rasa syukur atas kelimpahan hasil panen. Disusul Hudoq Kitaq yang menghadirkan simbol Dewi Padi, lalu Hifan Sau dan Hifan Seang, tarian pria dan wanita untuk merayakan kemenangan adat.

    Tarian Jat Alat menandai awal kehidupan baru pasca panen, sementara Hudoq Kap/Kusap Nga-eang menampilkan kesakralan topeng kulit kayu. Hudoq Kuhau hadir sebagai pengusir hama dan penyakit, sedangkan Tingeang Urip (Enggang) serta Manuk Inuq membawa pesan kebesaran, perdamaian, dan kemakmuran.

    Keindahan busana tradisional yang penuh warna, irama musik khas, dan gerak tari yang memikat menjadikan pertunjukan ini jauh melampaui definisi hiburan biasa. “Budaya ini adalah identitas kita. Tugas kita menjaganya, melestarikan, dan mewariskannya kepada generasi muda agar tidak hilang dimakan zaman,” ujar H Bahcok Riandi, anggota DPRD Kutim dari Fraksi Partai Demokrat dalam keterangan tertulisnya, Minggu (10/8/2025).

    Bahcok menegaskan pentingnya dukungan terhadap kegiatan seperti ini. “Festival UFAH bukan hanya perayaan budaya, tetapi juga modal sosial dan ekonomi. Dengan promosi yang tepat, acara ini bisa menjadi magnet wisata budaya sekaligus menggerakkan ekonomi masyarakat,” ucapnya.

    Penyelenggaraan festival budaya Dayak Kayan UFAH 2025 diharapkan mampu mempererat persatuan di kalangan masyarakat Kayan, sekaligus memperkenalkan kekayaan budaya mereka kepada publik yang lebih luas.

    Bagi Kutai Timur, UFAH adalah perayaan warisan leluhur dan langkah strategis untuk menjaga identitas, memupuk kebersamaan, dan menggerakkan roda perekonomian daerah.

  • Proyek Cetak Sawah di Pulang Pisau Terbengkalai

    Proyek Cetak Sawah di Pulang Pisau Terbengkalai

    Pulang Pisau, Beritasatu.com – Matahari siang yang terik menyinari hamparan tanah cokelat yang becek dan berlumpur. Di sana-sini, genangan air keruh menggenang tanpa arah. 

    Tak ada lagi suara mesin ekskavator yang menderu atau teriakan pekerja yang bersahut-sahutan. Hanya sunyi yang menyambut kedatangan rombongan pejabat tinggi Kementerian Pertanian dan Kejaksaan Tinggi Kalimantan Tengah, Minggu (10/8/2025).

    Inilah potret kelam program Cetak Sawah Rakyat (CSR) di Desa Mintin, Kecamatan Kahayan Hilir, Kabupaten Pulang Pisau. Sebuah program ambisius senilai miliaran rupiah yang dijanjikan akan mengubah wajah pertanian lokal, kini hanya menyisakan lahan setengah jadi yang telantar.

    Harapan besar warga Desa Mintin memang tampak sirna ketika rombongan Direktorat Jenderal Lahan Irigasi Pertanian (LIP) melakukan peninjauan langsung. Yang mereka saksikan bukanlah hamparan sawah hijau yang subur, melainkan tanah berlumpur yang ditinggalkan begitu saja, seolah-olah proyek ini tidak pernah ada.

    Dirjen LIP Kementerian Pertanian, Hermanto, tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya saat menyaksikan kondisi lapangan. Pria yang biasanya tenang dalam berbicara ini kali ini tampak serius dan tegas.

    “Kita harus kawal ketat agar proyek ini tuntas dan fungsional. Dengan waktu yang sempit, harus ada gerakan serentak dan aksi nyata di lapangan,” tegasnya. 

    Hermanto mengakui, hasil pekerjaan jauh dari kata maksimal. Program yang seharusnya menjadi solusi ketahanan pangan ini justru menimbulkan pertanyaan besar tentang efektivitas pengawasan proyek pemerintah.

    Nada yang lebih keras datang dari Kepala Kejaksaan Tinggi Kalteng, Agus Sahat Sampe Tua Lumban Gaol. Dengan gaya bicaranya yang lugas dan tanpa basa-basi, ia menyampaikan peringatan keras kepada semua pihak yang terlibat dalam proyek ini.

    “Lihat dahulu kontraknya, cocok atau tidak dengan hasil pekerjaan. Kan ada pengawas? Kalau pengawasnya bilang bayar padahal tidak sesuai, kita penjarakan pengawasnya. Daripada jadi beban negara,” ujarnya blak-blakan.

    Pernyataan tegas Agus ini bukan sekadar gertakan. Di mata hukum, proyek yang tidak sesuai dengan kontrak bisa dikategorikan sebagai tindak pidana korupsi, apalagi jika anggaran negara telah dicairkan tanpa hasil yang memadai.

    Di tengah suasana yang tegang, Bupati Pulang Pisau H Ahmad Rifa’i berusaha tetap menunjukkan sikap optimistis. Meski di hadapannya jelas terlihat pekerjaan yang jauh dari selesai, ia masih berharap program ini bisa diselamatkan.

    “Kita bersyukur Pulang Pisau mendapat program CSR ini. Harapannya, sawah yang dicetak benar-benar berfungsi untuk masyarakat dan mendukung ketahanan pangan daerah maupun nasional,” katanya.

    Namun, optimisme Bupati Ahmad Rifa’i tampak kontras dengan realitas di lapangan. Para petani yang sudah menunggu bertahun-tahun untuk mendapatkan lahan produktif, kini harus menghadapi kenyataan pahit bahwa impian mereka mungkin harus ditunda lagi.

    Kasus di Desa Mintin ini sebenarnya bukan yang pertama. Di berbagai daerah di Indonesia, program-program strategis pemerintah sering kali mengalami nasib serupa, dimulai dengan fanfare besar, dipromosikan dengan gencar, tetapi berakhir dengan hasil yang mengecewakan.

    Masalahnya bukan hanya terletak pada kontraktor yang lalai, tetapi juga sistem pengawasan yang lemah. Terlalu sering, proyek-proyek miliaran rupiah ini luput dari pengawasan ketat, sehingga ketika masalah muncul sudah terlambat untuk diperbaiki.

    Kunjungan dadakan ini sesungguhnya membawa sinyal positif. Keterlibatan langsung Kejaksaan Tinggi Kalteng dalam pengawasan proyek menunjukkan bahwa pemerintah mulai serius mengatasi masalah lemahnya kontrol terhadap proyek-proyek strategis.

    “Ini momen penting untuk memastikan bahwa setiap rupiah anggaran negara digunakan dengan tepat sasaran,” kata seorang pengamat kebijakan publik yang tidak ingin disebutkan namanya.

    Bagi warga Desa Mintin, kunjungan ini menjadi secercah harapan bahwa proyek yang sudah terlanjur berjalan ini masih bisa diselamatkan. Mereka berharap, dengan pengawasan yang lebih ketat, lahan yang kini terlantar bisa segera difungsikan sebagaimana mestinya.

    Pertanyaan Besar
    Yang menjadi pertanyaan besar adalah, apakah kunjungan ini akan diikuti dengan tindakan konkret, atau hanya akan menjadi satu lagi dalam deretan janji yang tak terpenuhi?

    Hermanto menegaskan, timnya akan terus memantau perkembangan proyek ini. “Kami akan pastikan bahwa proyek ini selesai sesuai dengan standar dan tepat waktu,” janjinya.

    Waktu akan menunjukkan apakah harapan itu akan terwujud, atau hanya akan menjadi satu lagi mimpi yang kandas di tengah jalan. 

  • Festival Ciliwung 2025, Komitmen Pertamina Dukung Percepat Pemulihan Ekosistem Sungai Ciliwung

    Festival Ciliwung 2025, Komitmen Pertamina Dukung Percepat Pemulihan Ekosistem Sungai Ciliwung

    Depok, Beritasatu.com – Pertamina berkomitmen untuk mendukung percepatan pemulihan ekosistem Sungai Ciliwung dengan berpartisipasi aktif pada kegiatan Festival Ciliwung 2025 yang berlangsung di Depok, pada Minggu (10/8/2025). 

    Festival Ciliwung merupakan kegiatan tahunan kolaborasi Pertamina, Kementerian Lingkungan Hidup, dan Pemerintah Daerah, yang bertujuan untuk melestarikan dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga ekosistem Sungai Ciliwung. Tahun 2025 ini, Festival Ciliwung meliputi kegiatan pelepasan bibit ikan khas Ciliwung, arung edukasi, penimbangan sampah.

  • Gubernur NTT Dorong Vokasi untuk Cetak Wirausaha Muda Unggul

    Gubernur NTT Dorong Vokasi untuk Cetak Wirausaha Muda Unggul

    Kupang, Beritasatu.comb – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Melkiades Laka Lena, menekankan pentingnya peningkatan keterampilan vokasi guna menciptakan generasi muda yang unggul dan kompeten di bidang wirausaha.

    “Peningkatan keterampilan berbasis kompetensi ini merupakan bagian penting dari upaya mengoptimalkan potensi lokal yang ada di wilayah NTT secara baik,” ujarnya di Kupang, seperti dilansir Antara, Selasa (5/8/2025).

    Ia mengapresiasi satuan pelayanan pelatihan vokasi dan produktivitas (Satpel PVP) Kupang yang menyelenggarakan pelatihan berbasis kompetensi dan project based learning. Sebanyak 176 peserta dari berbagai wilayah di NTT mengikuti pelatihan ini dengan sebelas paket kejuruan sesuai program strategis pemerintah.

    Menurut Melkiades, peningkatan kompetensi ini sejalan dengan program One Village One Product (OVOP) dan Gerakan Beli Produk NTT. Ia berharap para peserta tidak hanya fokus mencari lowongan kerja setelah pelatihan, tetapi juga berani dan kreatif membuka usaha sendiri demi menciptakan lapangan kerja baru.

    Sementara itu, Koordinator Satpel PVP Kupang, Wilfrianus Sabon Tawa, mengatakan pelatihan ini sejalan dengan kebijakan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) yang berfokus meningkatkan daya saing dan produktivitas melalui pelatihan vokasi yang inklusif dan berorientasi pada kebutuhan dunia usaha dan dunia industri (DUDI).

    “Pelatihan ini menjadi kesempatan bagi anak muda NTT untuk mengasah kemampuan sebelum terjun ke dunia usaha di berbagai sektor yang akan disiapkan pemerintah provinsi sesuai bidang profesi,” katanya.

    Ia menambahkan, Satpel PVP Kupang terbuka untuk menjalin kerja sama dengan berbagai pihak guna mendukung pengembangan program pelatihan ke depan.