Category: Beritasatu.com Regional

  • Pencarian 2 Korban Longsor di Gunung Mas Kalteng Terkendala Medan Sulit

    Pencarian 2 Korban Longsor di Gunung Mas Kalteng Terkendala Medan Sulit

    Gunung Mas, Beritasatu.com – Hampir sepekan setelah terjadinya tanah longsor di Desa Tumbang Mahuroi, Kecamatan Damang Batu, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah (Kalteng), dua orang warga yang menjadi korban longsor masih belum ditemukan.

    Memasuki hari kelima pascakejadian, tim SAR gabungan yang melakukan pencarian menghadapi berbagai kendala. Jarak antara posko pencarian dan titik lokasi tertimbunnya korban memaksa tim melintasi medan yang sangat sulit. Bahkan, longsor susulan sempat terjadi dan memperburuk kondisi pencarian.

    Kepala Satuan Operasi dan Pertolongan Basarnas Palangka Raya Maulana Abdillah menyampaikan, saat ini upaya pencarian dilakukan dengan metode penyemprotan di sekitar lokasi longsor yang diduga menjadi titik tertimbunnya korban.

    Langkah ini dilakukan karena akses menuju titik pencarian sangat berbahaya dan tidak memungkinkan menggunakan alat berat. Selain itu, hujan deras yang masih terjadi membuat tanah semakin labil, sehingga menambah risiko longsor susulan.

    Upaya pencarian juga semakin sulit karena lokasi yang terpencil dan minimnya jaringan komunikasi, sehingga tim SAR kesulitan berkoordinasi. 

    “Dari posko menuju lokasi pencarian, ada beberapa titik longsor susulan, meski skala kecil,” kata Maulana Abdillah, Senin (27/1/2025).

    Kedua korban yang tertimbun dalam tanah longsor adalah Gadeonsin (57) dan Muliadi (51), yang merupakan penambang emas tradisional di Desa Tumbang Mahuroi. Mereka tertimbun ketika tengah beristirahat di pondok saat hujan lebat mengguyur pada Rabu (22/1/2025).

    Saat ini, pencarian korban longsor Gunung Mas Kalteng masih difokuskan di sekitar pondok tempat terakhir korban ditemukan. Tim SAR Gabungan akan melanjutkan pencarian hingga tujuh hari ke depan.Apabila tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan korban, operasi SAR akan dihentikan. Namun, apabila terdapat indikasi baru, operasi SAR dapat dibuka kembali.

  • Banjir 1 Meter Masih Rendam Lebih dari 500 Rumah di Budaya Pampang Samarinda

    Banjir 1 Meter Masih Rendam Lebih dari 500 Rumah di Budaya Pampang Samarinda

    Samarinda, Beritasatu.com – Banjir setinggi satu meter yang melanda Kelurahan Budaya Pampang, Kecamatan Samarinda Utara, Kalimantan Timur, hingga Senin (27/1/2025) siang masih belum surut. Bencana ini telah menenggelamkan lebih dari 500 rumah warga dan meluas ke empat Rukun Tetangga (RT) di wilayah tersebut.

    Lurah Budaya Pampang Sofyandi menyampaikan, banjir kali ini merupakan yang terparah apabila dibandingkan dengan bencana tahun lalu.

    “Ketinggian banjir kali ini lebih tinggi dibanding sebelumnya. Tahun lalu hanya mencapai 60 sentimeter, sekarang sudah lebih dari satu meter,” ujar Sofyandi.

    Banjir ini juga mengancam belasan hektare lahan pertanian milik warga setempat. Kondisi ini dikhawatirkan akan menyebabkan kerugian besar bagi masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian.

    Selain rumah dan lahan pertanian yang terendam, sejumlah warga juga terisolasi akibat banjir yang meluas. Warga berharap pemerintah segera memberikan bantuan berupa logistik dan tim evakuasi untuk membantu warga yang terdampak.

    “Yang terdampak dari RT 1, RT 2, RT 3, sampai RT 4. Dari empat RT itu, mungkin ada 500 sampai 600 rumah yang terendam banjir,” kata Sofyandi.

    Pantauan udara menunjukkan, banjir di Kelurahan Budaya Pampang, Kecamatan Samarinda Utara, Kalimantan Timur, pada Januari 2025 ini telah melampaui bencana banjir sebelumnya, baik dari segi ketinggian maupun luas area terdampak. Situasi ini menuntut respons cepat dari pihak berwenang untuk mengurangi dampak yang lebih luas.

  • Banjir Samarinda Capai 1 Meter, Warga Terpaksa Rayakan Libur Panjang di Tengah Genangan

    Banjir Samarinda Capai 1 Meter, Warga Terpaksa Rayakan Libur Panjang di Tengah Genangan

    Samarinda, Beritasatu.com – Banjir setinggi satu meter masih merendam ratusan rumah di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, pada Senin (27/1/2025) pagi. Ratusan warga pun terpaksa merayakan libur panjang Isra Mi’raj dan Tahun Baru Imlek di tengah genangan banjir.

    Hujan deras yang mengguyur wilayah Kalimantan Timur selama tiga hari terakhir menyebabkan ratusan rumah di Kelurahan Budaya Pampang, Kecamatan Samarinda Utara, terendam banjir. Ketinggian air kali ini mencapai 70 sentimeter (cm) hingga lebih dari satu meter, menjadikannya banjir terparah pada awal 2025.

    Banjir tidak hanya merendam kawasan permukiman warga, tetapi juga sejumlah fasilitas umum, seperti tempat ibadah dan gedung sekolah. Beruntung, banjir terjadi saat momen libur panjang sehingga aktivitas belajar-mengajar tidak terganggu.

    Namun, genangan air menghambat aktivitas warga. Banyak warga yang terpaksa menghabiskan waktu libur dengan bermain di tengah genangan air meskipun kondisi ini sangat membatasi akses mereka ke bahan kebutuhan pokok.

    Salah seorang warga, Agus mengungkapkan banjir Samarinda setinggi hampir satu meter ini membuat warga setempat terisolasi. Akses jalan yang terendam banjir menyulitkan warga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari selama libur panjang.

    “Untuk makan masih bisa masak, tetapi kalau bahan sudah habis, susah keluar rumah karena airnya cukup dalam,” ujar Agus saat ditemui di lokasi banjir di Kelurahan Budaya Pampang, Senin pagi.

    Agus menambahkan banjir kali ini diperkirakan akan berlangsung lebih dari satu pekan. “Biasanya banjir di sini cuma setinggi badan jalan dan surut dalam seminggu. Namun, kali ini bisa sampai dua minggu,” tambahnya.

    Hingga kini, sebagian besar warga memilih bertahan di rumah masing-masing karena kesulitan mengungsi akibat tingginya genangan air. Mereka berharap pemerintah daerah segera turun tangan untuk membantu proses evakuasi dan memberikan bantuan makanan siap saji.

    “Kami berharap pemerintah segera datang untuk membantu kami, terutama dalam evakuasi dan memberikan bantuan makanan,” tutup Agus terkait banjir Samarinda selama libur panjang.

  • Kesal Lahannya Diserobot Perusahaan Tambang, Lansia Tidur di Bawah Dump Truck

    Kesal Lahannya Diserobot Perusahaan Tambang, Lansia Tidur di Bawah Dump Truck

    Beritasatu.com Konawe Selatan – Pria lanjut usia (lansia) di Kecamatan Laonti, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara nekat menghalau dump truck milik perusahaan tambang yang menurutnya sudah menyerobot lahan dengan tidur di bawah ban kendaraan itu.  

    Aksinya dilakukan dengan mengadang dump truck yang tengah melaju dengan tidur di bawah ban kendaraan yang mengangkut biji nikel. 

    Aksi nekat lansia yang diketahui bernama Asmar itu diungkapkan dalam unggahan akun Facebook @uci putri utami. Dengan tulisan, “Begitu sulitkah mempertahankan hak kita di kampung sendiri. Video ini direkam hari ini di kampungku Desa Laonti, Kecamatan Laonti, Kabupaten Konawe Selatan. Omku (Bapak Jan) yang berjuang untuk hak atas tanahnya yang dirampas dan dikelola tambang di Laonti PT Gerbang Multi Sejahtera (PT GMS) sudah diurus pengadilan bahkan sudah ada putusan menang dari pengadilan, tetapi bahkan setelah putusan pengadilan Omku masih berjuang mempertahankan,” tulis akun tersebut.

    Tangkapan layar laman Facebook tentang lansia yang memprotes penyerobotan lahan yang dilakukan perusahaan tambang di Kecamatan Laonti, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. – (Facebook/Facebook)

    Belakangan diketahui aksi penghalauan yang dilakukan lansia itu dilatarbelakangi kekesalannya terhadap penyerobotan perusahaan tambang di lahan seluas 9 hektare milik istrinya bernama Sunaya. 

    Akibatnya aksinya ini, dua truk pengangkut biji nikel terpaksa menghentikan lajunya. Pria lanjut usia itu enggan bangkit dari bawah truk meski dibujuk petugas keamanan dan aparat kepolisian. 

  • Ini Makna Memandikan Patung Dewa Dewi Jelang Imlek di Klenteng Satya Dharma Balikpapan

    Ini Makna Memandikan Patung Dewa Dewi Jelang Imlek di Klenteng Satya Dharma Balikpapan

    Balikpapan, Beritasatu.com – Menyambut perayaan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili, Klenteng Satya Dharma atau Tempekong Guang De Mio di Balikpapan, Kalimantan Timur, menggelar ritual memandikan dan menghias puluhan patung dewa-dewi. Tradisi ini dipercaya membawa keberkahan bagi umat Konghucu dan masyarakat Kota Balikpapan.

    Ritual tahunan ini melibatkan sekitar 12 petugas dan relawan dari komunitas umat Konghucu setempat. Dalam prosesi tersebut, puluhan patung dewa-dewi diturunkan satu per satu dari altar untuk dibersihkan menggunakan kain basah.

    Setelah dibersihkan dari debu, patung-patung tersebut dihias kembali dengan pernak-pernik sesuai karakter masing-masing dewa.

    Ketua Klenteng Satya Dharma William Chandra menjelaskan, ritual ini memiliki makna mendalam bagi umat Konghucu. Menurutnya, di setiap akhir tahun Imlek, para dewa-dewi dipercaya naik ke kahyangan untuk melaporkan kondisi umat manusia selama setahun terakhir. Saat pergantian tahun baru, para dewa-dewi kembali turun ke bumi membawa rezeki dan keberkahan, tidak hanya untuk umat Konghucu, tetapi juga seluruh warga Balikpapan.

    “Kita dari Klenteng Setya Dharma atau Tempekong Guang De Mio Balikpapan melakukan memandikan patung dewa-dewi menjelang Tahun Baru Imlek. Harapannya membawa rezeki dan keberkahan,” William, Senin (27/1/2025).

    Setelah semua patung dewa-dewi selesai disucikan, mereka dikembalikan ke altar masing-masing. Dengan selesainya prosesi ini, Klenteng Satya Dharma siap menyambut malam pergantian Tahun Baru Imlek.

  • Viral! Detik-detik Imam Masjid di Aceh Meninggal Saat Baca Al-Qur’an pada Perayaan Isra Mikraj

    Viral! Detik-detik Imam Masjid di Aceh Meninggal Saat Baca Al-Qur’an pada Perayaan Isra Mikraj

    Jakarta, Beritasatu.com – Seorang imam masjid asal Aceh bernama Teungku Hasbi Geudong meninggal dunia saat membacakan Al-Qur’an dengan suara merdu pada acara peringatan Isra Mikraj 1446 Hijriah viral di media sosial. 

    Peristiwa tersebut terjadi di Masjid Al Mujahidin, Gampong (Desa) Geudong-geudong, Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireun, Aceh, Minggu (27/1/2025) malam, setelah salat isya.

    “Detik-detik almarhum Teungku Hasbi Geudong meninggal dunia saat pembukaan Isra Mikraj bakda salat isya malam tadi, semoga husnul khatimah,” kata seorang warga Aceh, Jafar saat membagikan video yang diterima Beritasatu.com, Senin (27/1/2025).

    Hasbi Abdullah atau Teungku Hasbi Geudong di daerahnya dikenal sebagai qari atau orang yang mahir dalam seni membaca Al-Qur’an. Ia juga kepala SD Negeri 16 Bireun dan imam Masjid Al Mujahidin, Geudong-geudong.

    Momen Hasbi Geudong terjatuh saat membaca Al-Qur’an terekam oleh kamera jemaah yang menghadiri peringatan Isra Mikraj di Masjid Al Mujahidin.

    Dalam video yang beredar di grup-grup WhatsApp, terlihat Teungku Hasbi Geudong yang mengenakan pakaian gamis kuning melantunkan Al-Qur’an ayat 1 Surat Al-Isra dalam posisi berdiri di mimbar bagian depan masjid.

    Teungku Hasbi Geudong membaca Al-Qur’an dengan nada mengalun merdu ala qari. Sejumlah jamaah di depannya mendengar dengan khusyuk. Namun di tengah bacaan “Linuriyahu min ayatina,” suara Hasbi tiba-tiba terhenti. Dia terlihat sempoyongan lalu terjatuh ke lantai. 

    Sejumlah jamaah serentak bangkit dari duduk dan menolong Teungku Hasbi Geudong. Mereka kemudian mengangkat tubuh Hasbi lalu dibawa ke RSUD Fauziah, Bireun, tetapi nyawa sang imam masjid itu tidak tertolong.

    Jenazah Hasbi selanjutnya dibawa pulang ke rumah duka di Gampong Geudong-geudong.

    Video detik-detik meninggalnya Teungku Hasbi Geudong saat membaca Al-Qur’an beredar luas di berbagai platform media sosial dan netizen turun menyampaikan rasa duka.

  • Cuaca Sejumlah Kota Besar di Indonesia Diprakirakan Hujan Ringan hingga Lebat

    Cuaca Sejumlah Kota Besar di Indonesia Diprakirakan Hujan Ringan hingga Lebat

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan  cuaca di sebagian besar wilayah Indonesia akan turun hujan ringan hingga hujan lebat disertai petir pada Senin (27/1.2025). 

    Prakirawati BMKG Azhari Putri Cempaka menyebutkan hujan ringan dengan curah hujan kurang dari 2,5 mm per jam diperkirakan terjadi di beberapa kota besar, seperti Banda Aceh, Pekanbaru, Bandar Lampung, Serang, Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Palangka Raya, Palu, Gorontalo, Jayawijaya, Jayapura, Manokwari, dan Ambon.

    Hujan berintensitas sedang dengan curah hujan lebih dari 4,0 mm per jam, diprakirakan mengguyur Kota Medan, Pontianak, Makassar, dan Nabire.

    Sementara itu, hujan deras dengan curah hujan lebih dari 50 mm per jam diprakirakan mengguyur Kota Mamuju. Cuaca di sejumlah kota besar di Indonesia lainnya, seperti Tanjung Pinang, Bengkulu, Pangkal Pinang, Palembang, Jambi, Bandung, Mataram, Kupang, Banjarmasin, Tanjung Selor, Samarinda, Kendari, Manado, Ternate, Sorong, dan Merauke, diperkirakan mengalami hujan disertai petir.

    Untuk Kota Padang di Sumatera Barat, cuaca diprediksi berawan hingga berkabut sepanjang hari, dengan suhu udara berkisar antara 22–29 derajat celsius.

    “Potensi cuaca hujan yang hampir merata di sebagian besar wilayah Indonesia ini dipengaruhi oleh dinamika atmosfer. Sirkulasi siklonik yang terpantau di perairan Samudra Hindia selatan Bali dan Laut Arafura selatan Papua menjadi salah satu faktor utama,” jelas Azhari dilansir dari Antara.

    Menurutnya, sirkulasi siklonik tersebut menciptakan daerah perlambatan angin yang memanjang dari Samudra Hindia selatan Jawa hingga Arafura, serta dari Samudra Hindia barat Lampung hingga Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.

    “Kondisi ini memicu peningkatan pertumbuhan awan hujan serta gelombang laut tinggi di wilayah dengan tekanan udara rendah,” tambah Azhari.

    BMKG juga mengimbau masyarakat, khususnya nelayan dan pelaku transportasi laut, untuk mewaspadai potensi gelombang laut tinggi dengan ketinggian 2,5 hingga 4 meter. Potensi ini dipicu oleh kecepatan angin lebih dari 25 knot di beberapa wilayah perairan, seperti Laut Natuna Utara, Laut Cina Selatan, dan Laut Filipina.

    Masyarakat diharapkan untuk selalu memantau perkembangan informasi cuaca di sejumlah kota besar di Indonesia melalui kanal resmi BMKG agar dapat mengantisipasi dampak cuaca ekstrem.

  • 3 Pelaku Rudapaksa Siswi SMP hingga Hamil di Bombana Dibekuk

    3 Pelaku Rudapaksa Siswi SMP hingga Hamil di Bombana Dibekuk

    Bombana, Beritasatu.com – Tiga pria pelaku rudapaksa siswi kelas 3 SMP dibekuk Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Kabupaten Bombana Sulawesi Tenggara, pada Minggu (26/1/2025). 

    Akibat perbuatan ketiga pelaku yang masing-masing berinisial SU (55), AS (39), dan SA (81), korban yang masih berusia 14 tahun itu tengah mengandung dengan usia kehamilan 6 bulan. Diketahui korban tinggal di rumah salah satu pelaku, SA. 

    Kasatreskrim Polres Bombana Iptu Yudha Febry Widanarko mengatakan rudapaksa di Bombana ini terjadi lantaran korban tinggal bersama pelaku SA sejak lama.

    “SA sudah dianggap sebagai ayah angkat oleh korban. Aksi tak terpuji para pelaku terungkap, saat keluarga korban mendapatkan informasi kalau Putri tengah mengandung, pada Sabtu (25/1/2025) lalu,” ugkap Iptu Yudha.

    Keluarga yang datang langsung menginterogasi korban untuk mencari tahu siapa pelaku rudapaksa di Bombana ini. Dari hasil interogasi itu, korban mengaku sering kali disetubuhi oleh para pelaku di dalam kamar SA. 

    Aksi rudapaksa para pelaku di Bombana ini dilakukan sejak 2023 lalu hingga 2025 ini.

    “Korban tidak berani memberitahukan kepada orang lain, takut dengan ancaman para pelaku. Korban akan dipukul jika berani cerita pada orang lain,” ujar Yudha terkait kasus rudapaksa di Bombana.

  • Ayah Korban Mutilasi Ngawi: Uswatun Khasanah Sudah Tiga Kali Menikah, Terakhir Secara Siri

    Ayah Korban Mutilasi Ngawi: Uswatun Khasanah Sudah Tiga Kali Menikah, Terakhir Secara Siri

    Jakarta, Beritasatu.com – Ayah Uswatun Khasanah, Nur Khalim, yang merupakan keluarga korban mutilasi dalam koper merah di Ngawi, Jawa Timur, mengungkapkan bahwa putrinya telah menikah sebanyak tiga kali. Bahkan, pernikahan ketiganya dilakukan secara siri.

    “Dari suami pertama memiliki anak yang sekarang berusia 10 tahun. Lalu, anak yang satu lagi dari suami kedua usianya 7 tahun,” ucap ayah Uswatun Khasanah, Nur Khalim dikutip dari channel YouTube, Minggu (26/1/2025).

    Nur Khalim mengatakan, pernikahannya pada pertama kali dilakukan secara resmi dengan salah satu warga Srengat, Blitar. Sayangnya, pernikahan keduanya berakhir dengan perceraian.

    “Kalau untuk yang kedua, menikah dengan orang Lumajang juga berakhir bercerai. Barulah pada tiga tahun lalu menikah secara siri dengan orang Tulungagung,” tuturnya.

    Bahkan, Nur Khalim mengaku, sejak lebaran tahun lalu dirinya tidak lagi bertemu dengan suami siri Uswatun Khasanah.

    “Ya, sudah setahun ini lah tidak pernah berjumpa dengan suami anak saya,” tambahnya.

    Ia menambahkan, putrinya tidak pernah bercerita perihal rumah tangganya. Sehingga, di matanya Uswatun hidup bahagia bersama suaminya.

    “Anak saya itu enggak pernah cerita, jadi enggak tahu apakah sudah cerai atau tidak,” tandas Nur Khalim yang menyebut putrinya yang merupakan korban mutilasi di Ngawi sudah tiga kali menikah.

  • Pelaku Mutilasi di Ngawi Tertawa Saat Ditangkap

    Pelaku Mutilasi di Ngawi Tertawa Saat Ditangkap

    Surabaya, Beritasatu.com – Pelaku mutilasi perempuan pada koper merah di Ngawi, Rohmad Tri Hartanto (RTH) alias Anto terlihat tidak ada penyesalan. Saat dibekuk petugas di tengah jalan di Madiun, pelaku tertawa.

    Berdasarkan pantauan Beritasatu.com, saat digelandang petugas ke gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jatim, pelaku terus melemparkan senyuman.

    Tidak ada sepatah kata keluar dari mulut laki-laki yang diduga kuat yang merupakan suami siri dari korban bernama Uswatun Khasanah, seorang janda 2 anak berusia 29 tahun, warga Kelurahan Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.

    “Untuk statusnya, pelaku dan korban itu telah menikah. Namun, hanya saja menikah siri,” ucap salah satu anggota kepolisian yang enggan disebutkan namanya, Minggu (26/1/2025).

    Kini, pelaku sedang menjalani pemeriksaan di Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim.  Anggota Subdit Jatanras AKP Fauzi menyebut, kasus mutilasi ini akan dirilis oleh Polda Jawa Timur,  Senin (27/1/2025). 

    Diketahui, untuk mengelabui petugas, pelaku membuang beberapa potongan tubuh korban di beberapa daerah. Bagian tubuh korban dibuang di Ngawi, bagian kepala dibuang di Trenggalek dan bagian kaki dibuang di Ponorogo.

    Dari kasus mutilasi wanita dalam koper merah di Ngawi, polisi berhasil mengungkap identitas korban melalui identifikasi sidik jari yang bernama Uswatun Khasanah, merupakan janda 2 anak berusia 29 tahun, warga Kelurahan Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.

    Koper berisi korban mutilasi wanita di Ngawi ini ditemukan di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kamis (23/1/2025).