Category: Beritasatu.com Regional

  • Jenazah WNI Korban Penembakan di Malaysia Tiba di Pekanbaru, Disambut Pejabat RI

    Jenazah WNI Korban Penembakan di Malaysia Tiba di Pekanbaru, Disambut Pejabat RI

    Pekanbaru, Beritasatu.com – Jenazah Basri (50), warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban penembakan aparat Malaysia atau Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) telah tiba di Terminal Kargo Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru pada Rabu (29/1/2025) sekitar pukul 15.35 WIB. 

    Berdasarkan pantauan Beritasatu.com, kedatangan jenazah disambut oleh Pj Gubernur Riau Rahman Hadi, Wakapolda Riau Brigjen Adrianto Jossy Kusumo, Sekretaris Dirjen Perlindungan KP2MI Brigjen Pol Dayan Victor Imanuel Blegur, Direktur Reintegrasi dan Penguatan Keluarga KP2MI Hadi Wahyuningrum, serta Direktur Perlindungan WNI Kemenlu Judha Nugraha.

    Direktur Perlindungan WNI Kemenlu Judha Nugraha menyampaikan duka cita atas insiden yang menimpa Basri. 

    “Kami menyampaikan duka cita yang mendalam atas berpulangnya almarhum Basri dan kita doakan mendapat tempat yang baik di sisinya,” kata Judha. 

    Judha menambahkan, sejak awal kasus ini mencuat, Kemenlu telah melakukan berbagai upaya untuk menangani proses pemulangan jenazah. 

    “Hari ini jenazah sudah bisa kami pulangkan dan akan segera diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan,” katanya.

    Sementara itu, Sekretaris Dirjen Perlindungan KP2MI Brigjen Pol Dayan Victor Imanuel Blegur menyampaikan, proses pemulangan jenazah dari Malaysia ke Indonesia berjalan dengan lancar. 

    Diketahui, Basri merupakan warga Pulau Rupat, Bengkalis, Riau, yang menjadi korban penembakan oleh aparat Malaysia. Jenazahnya dipulangkan ke Indonesia pada Rabu (29/1/2025) sore menggunakan maskapai AirAsia AK429 dengan jadwal keberangkatan dari Kuala Lumpur pukul 15.40 WIB dan tiba di Pekanbaru pukul 15.35 WIB.

  • Barongsai Hibur Warga Banda Aceh Saat Imlek

    Barongsai Hibur Warga Banda Aceh Saat Imlek

    Aceh, Beritasatu.com – Penampilan barongsai menjadi hal paling ditunggu saat perayaan Imlek di Banda Aceh. Masyarakat berkumpul di halaman kantor Yayasan Hakka Aceh, Rabu (29/1/2025) menyaksikan atraksi tersebut.

    Selain etnis Tionghoa, masyarakat muslim juga datang beramai-ramai untuk melihat dan menikmati penampilan empat barongsai berkostum singa dari Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (FOBI) Aceh. Puluhan remaja, orang tua dan anak-anak kecil juga antusias menyaksikan tarian tradisional Tiongkok ini. Tak inngin terlewat, mereka ikut mengabadikan momen ini.

    Meski dikenal sebagai Serambi Makkah, di sini barongsai menjadi simbol keberagaman serta toleransi antarumat beragama. Hal itu dibuktikan oleh warga setempat Kezia Azilla. Meski berhijab, dia menjadi bagian dari tim barongsai Aceh.

    “Tentu hal ini menjadi suatu kebanggaan tersendiri,” ungkap Kezia.

    Dia pun tidak merasa terdiskriminasi meski tampil mengenakan hijab.

    Atraksi barongsai di Banda Aceh kali ini dijadwalkan dari pagi hingga sore hari. Tentu ini membuat masyarakat memadati lokasi-lokasi yang sudah ditentukan, agar bisa menikmati tarian barongsai lebih lama.

    Bagi mereka, menyaksikan liukan empat kostum singa ini menjadi hiburan tersendiri. Tak hanya menikmati, mereka juga ikut mengabadikan momen tersebut dengan kamera handphone.

    Ferdi, warga Aceh memboyong keluarganya untuk melihat atraksi ini. Momen ini terbilang langka baginya. Pasalnya jika bukan saat Imlek, maka pentas barongsai di Aceh jangan dimainkan.

  • Ribuan Warga Padati Kelenteng Kwan Tie Miau, Pusat Perayaan Imlek di Pangkalpinang

    Ribuan Warga Padati Kelenteng Kwan Tie Miau, Pusat Perayaan Imlek di Pangkalpinang

    Pangkalpinang, Beritasatu.com – Perayaan Tahun Baru Imlek 2576 atau 2025 berlangsung meriah di Kelenteng Kwan Tie Miau, kelenteng tertua di Pangkalpinang, Bangka Belitung.

    Kelenteng yang telah berusia lebih dari 200 tahun ini menjadi pusat perayaan Imlek di Kota Pangkalpinang tahun ini.

    Ribuan masyarakat telah memadati kelenteng sejak sore hingga tengah malam, meskipun diguyur hujan deras, demi menyaksikan pertunjukan barongsai.

    Tak hanya masyarakat etnis Tionghoa, warga dari berbagai latar belakang juga turut hadir memeriahkan malam Tahun Baru Imlek kali ini.

    Ketua Matakin Babel Hendri Gunawa mengatakan, selain pertunjukan barongsai, jemaah Kelenteng Kwan Tie Miau juga melaksanakan sembahyang satu hari sebelum Tahun Baru Imlek.

    “Sembahyang pada satu hari sebelum Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili merupakan awal dari permohonan di tahun yang baru ini. Umat kelenteng ini sudah mulai berdatangan sejak pukul 04.00 WIB dan terus silih berganti,” ujar Hendri Gunawa pada Selasa (28/1/2025).

    Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa puncak perayaan Imlek di Pangkalpinang ditandai dengan penyalaan lilin dan sembahyang bersama pada tengah malam pukul 23.00 WIB.

    “Berharap dan berdoa memohon kepada Dewa Kwan Kong serta dewa-dewi di kelenteng ini agar diberikan keselamatan dan kesuksesan,” jelasnya.

    Sementara itu, salah satu jemaah Kelenteng Kwan Tie Miau, Lauren, berharap agar di tahun baru ini semua kegiatan berjalan lancar dan lebih meriah.

    “Imlek kali ini terasa lebih menarik dan ramai dibanding tahun sebelumnya, karena sebelumnya masih ada dampak Covid-19. Harapannya, meskipun musim hujan, semoga tidak banjir,” ujarnya.

    Senada dengan Lauren, Novela juga berharap agar di tahun ular kayu ini kariernya semakin berkembang dan rezekinya lancar.

    “Di tahun ular Kayu 2025 ini, semoga kita semua semakin sukses, karier semakin jaya, dan perayaan Imlek tetap ramai meskipun musim hujan,” tuturnya saat merayakan Imlek di Pangkalpinang.

  • Banjir di Samarinda Kian Parah, Relawan Memasak di Tengah Kepungan Air

    Banjir di Samarinda Kian Parah, Relawan Memasak di Tengah Kepungan Air

    Samarinda, Beritasatu.com – Banjir di Kota Samarinda, Kalimantan Timur semakin parah. Kini ketinggian banjir meningkat hampir dua kali lipat jika dibandingkan Selasa (28/1/2025) kemarin. 

    Peningkatan volume banjir yang merendam kawasan pemukiman warga di Kelurahan Sempaja Timur, Samarinda ini, disebabkan akibat tingginya curahnya hujan yang melanda wilayah Kalimantan Timur, pada Rabu (29/1/2025) dini hari tadi.

    Ketinggian banjir yang semula hanya 70 sentimeter kini naik mencapai 1,5 meter membuat dapur umum yang memasok kebutuhan makan siap saji bagi ribuan warga turut terendam banjir.

    Aktivitas dan kegiatan masak-memasak di dapur umum pun terpaksa harus dilakukan di tengah genangan banjir. Kondisi ini terjadi sejak pukul 04.00 Wita sehingga menyebabkan sejumlah peralatan masak ikut terendam banjir.

    Salah seorang relawan, Tina mengaku kondisi ini membuatnya semakin kewalahan akibat kekurangan jumlah tenaga. 

    “Ini saya lagi masak untuk para korban banjir di daerah Bengkuring, Sempaja Timur. Jadi kalau ada yang bisa bantu tolong dibantu karena tenaga kita untuk membungkus nasinya kurang,” ujar Tina saat disapa Beritasatu.com di dapur umum posko Banjir Kelurahan Sempaja Timur, Kota Samarinda, Rabu (29/1/2025) Siang.

    Kendati dapur umum terendam banjir, produksi makanan siap saji untuk warga korban banjir dipastikan tetap beroperasi. Seluruh peralatan masak dan logistik bahan makanan juga telah dipastikan aman dan tetap higienis sehingga proses masak-memasak di dapur umum bisa terus berjalan.

    “Untuk semua peralatan masak, insya Allah aman, untuk logistik aman terkendali ya,” tegas Arifin, selaku Kepala dapur umum posko banjir Samarinda.

    Menurut Arifin, dapur umum ini telah beroperasi sejak Selasa (28/1/2025) kemarin dan telah mendistribusikan sedikitnya 3.000 nasi bungkus untuk seluruh warga korban banjir. Namun, akibat saat ini kondisi dapur umum yang masih tergenang banjir,  maka pada Rabu (29/1/2025) ini, dapur umum hanya memproduksi 2.900 nasi bungkus per sekali masak untuk tiga kali pengiriman untuk korban banjir di Samarinda.

  • Tahun Baru Imlek, Barongsai Sapa Penumpang Kereta Api di Stasiun Yogyakarta

    Tahun Baru Imlek, Barongsai Sapa Penumpang Kereta Api di Stasiun Yogyakarta

    Yogyakarta, Beritasatu.com – KAI Daop 6 Yogyakarta menghadirkan berbagai kegiatan bertema Imlek untuk menghibur pelanggan kereta api di Stasiun Yogyakarta. Acara tersebut mencakup pertunjukan Barongsai, pembagian angpao dan voucer menarik, serta interaksi langsung antara Manajemen dan pegawai Daop 6 dengan pelanggan, didampingi oleh Barongsai.

    “KAI Daop 6 Yogyakarta ingin menghadirkan pengalaman unik dan penuh warna melalui aktivasi bertajuk Imlek. Ini merupakan wujud komitmen kami untuk memberikan layanan terbaik yang tidak hanya fungsional tetapi juga mendekatkan diri kepada pelanggan melalui sentuhan budaya dan tradisi,” ujar Manajer Humas Daop 6 Yogyakarta Krisbiyantoro kepada Beritasatu.com, Rabu (29/1/2025).

    Pertunjukan Barongsai dalam memeriahkan Imlek ini berlangsung di pintu timur Stasiun Yogyakarta dari pukul 08.00 WIB hingga 10.00 WIB.  Perayaan semakin meriah dengan dekorasi fasad stasiun yang dihiasi ornamen khas Imlek.

    Selain tampil di area stasiun, Barongsai juga menyapa pelanggan di ruang tunggu dan di dalam kereta. Selama acara berlangsung, KAI Daop 6 Yogyakarta membagikan angpao, merchandise, dan voucer menarik kepada para pelanggan.

    “Imlek adalah momentum penting, tidak hanya untuk merayakan budaya tetapi juga untuk menyampaikan harapan dan semangat baru. Melalui aktivasi ini, kami ingin berbagi kebahagiaan dengan pelanggan dan memberikan pengalaman perjalanan yang tak terlupakan. Perayaan ini juga mencerminkan komitmen kami untuk selalu menghadirkan layanan transportasi yang inovatif dan berorientasi pada pelanggan,” tambah Krisbiyantoro.

    Sementara itu, salah satu penumpang kereta api, Maya mengaku terhibur dengan pertunjukan Barongsai di dalam kereta. Menurutnya, suasana libur Imlek kali ini lebih ramai dibandingkan libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

    “Kaget tapi seru banget! Saya ke Jogja untuk liburan dan hari ini kembali ke Jakarta. Suasananya lebih ramai dibanding libur Nataru,” ujar Maya, penumpang asal Jakarta ini.

    Melalui acara Barongsai saat momen Imlek, KAI Daop 6 Yogyakarta terus berupaya menjadikan stasiun kereta api sebagai ruang publik yang tidak hanya fungsional tetapi juga menyenangkan dan ramah bagi seluruh masyarakat.

  • Gunung Merapi Luncurkan 17 Kali Guguran Lava ke Barat Daya

    Gunung Merapi Luncurkan 17 Kali Guguran Lava ke Barat Daya

    Sleman, Beritasatu .com – Aktivitas vulkanik Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah terus menunjukkan peningkatan dengan intensitas guguran lava yang tinggi. Pada hari ini, Merapi meluncurkan 17 kali gugura lava ke arah barat daya.

    Berdasarkan laporan dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), sepanjang periode pengamatan pada 28 Januari 2025 pukul 00.00 hingga 24.00 WIB, tercatat sebanyak 17 kali guguran lava pijar meluncur ke arah barat daya.

    “Teramati 17 kali guguran lava ke arah barat daya (Kali Bebeng dan Kali Krasak) dengan jarak luncur maksimum 1.800 meter, terdengar satu kali suara guguran terdengar dari Pos Babadan dengan itensitas suara kecil,” ujar Kepala BPPTKG Agus Budi Santosa dalam keterangan resminya pada Rabu (29/1/25).

    Selain guguran lava, aktivitas kegempaan Gunung Merapi juga cukup signifikan. Tercatat sebanyak 156 kali gempa guguran, dengan amplitudo antara dua hingga 24 mm dan durasi 40,8 hingga 204,63 detik. Selain itu, terjadi 18 kali gempa hibrid/fase banyak serta satu kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 16 mm dan durasi 61,34 detik.

    Secara visual, gunung api yang berada di perbatasan empat kabupaten, yakni Kabupaten Sleman, Magelang, Boyolali, dan Klaten, ini tampak jelas dengan sesekali tertutup kabut. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan ketinggian mencapai 100 meter di atas puncak kawah.

    Sementara itu, cuaca di sekitar Merapi bervariasi antara cerah hingga berawan, dengan suhu udara berkisar 17,6-24,3°C dan curah hujan harian mencapai 64 mm. BPPTKG menyatakan bahwa status aktivitas Gunung Merapi masih berada di level III (siaga).

    “Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas guguran di sektor selatan-barat daya, meliputi Sungai Boyong (maksimal 5 km), Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng maksimal 7 km,” lanjutnya.

    Di sektor tenggara, potensi bahaya mencakup Sungai Woro (maksimal 3 km) dan Sungai Gendol (maksimal 5 km). Selain itu, jika terjadi letusan eksplosif, lontaran material vulkanik dapat menjangkau radius 3 km dari puncak Gunung Merapi.

    BPPTKG juga mengingatkan bahwa suplai magma masih berlangsung, sehingga berpotensi memicu awan panas guguran. Oleh karena itu, masyarakat di sekitar Gunung Merapi diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam zona bahaya.

    Masyarakat juga diminta untuk mewaspadai potensi lahar dan awan panas guguran, terutama saat hujan, mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik, serta memantau informasi resmi dari BPPTKG dan pihak berwenang terkait perkembangan aktivitas Merapi.

    Jika terjadi peningkatan aktivitas yang signifikan, status Gunung Merapi akan segera dievaluasi kembali. Masyarakat diminta tetap tenang dan mengikuti arahan dari otoritas terkait untuk menghindari risiko bencana.
     

  • Ratusan Rumah di Perumahan Griya Mukti Samarinda Terendam Banjir hingga 60 Cm

    Ratusan Rumah di Perumahan Griya Mukti Samarinda Terendam Banjir hingga 60 Cm

    Samarinda, Beritasatu.com – Banjir di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, terus meluas. Bahkan, pada Rabu (29/1/2025) pagi, banjir setinggi 60 cm mulai merendam ratusan rumah di Perumahan Griya Mukti di Kecamatan Sungai Pinang. Banjir Samarinda itu membuat sebagian besar warga memilih untuk mengungsi.

    Banjir setinggi 60 cm juga mulai merendam puluhan kendaraan milik warga yang tinggal di kawasan Perumahan Griya Mukti, Kelurahan Gunung Linggai, Kecamatan Sungai Pinang.

    Banjir yang melanda kawasan permukiman Samarinda itu terjadi sejak pukul 04.00 Wita.

    Salah seorang warga korban banjir Samarida, Rizky mengatakan, banjir setinggi 60 cm telah merendam seluruh perabotan di dalam rumahnya.  

    Bahkan, ia pun akhirnya memutuskan untuk mengungsi akibat ketinggian banjir Samarinda yang berangsur naik.

    “Banjir sepaha pak. Itu juga masih berpotensi naik, makanya kami mengungsi ini,” ujar Rizky sembari menerjang genangan banjir untuk mengungsi di Perumahan Griya Mukti, Kota Samarinda.

    Banjir yang melanda Kota Samarinda, telah terjadi sejak Minggu (26/1/2025) lalu kini telah memasuki hari ketiga.

    Namun, ketinggian banjir masih terus meningkat lantaran tingginya curah hujan. Bahkan, kini luas area yang terendam banjir pun juga makin meluas hingga ke dua kecamatan, yakni Kecamatan Samarinda Utara dan Kecamatan Sungai Pinang.

    Akibat banjir Samarinda ini, aktivitas sebagian besar masyarakat, terutama saat perayaan libur Imlek menjadi terganggu. Mereka pun terpaksa merayakan hari libur Imlek ini dengan berada di tengah genangan banjir.

  • Banjir Samarinda Rendam 1.000 Rumah, Warga Akhirnya Mengungsi

    Banjir Samarinda Rendam 1.000 Rumah, Warga Akhirnya Mengungsi

    Samarinda, Beritasatu.com – Banjir Samarinda, Kalimantan Timur, yang mencapai tinggi satu meter hingga Rabu (29/1/2025) pagi masih merendam 1.000 rumah di dua kecamatan.

    Akibat banjir Samarinda yang telah berlangsung selama tiga hari terakhir membuat sebagian besar warga yang semula memilih bertahan di dalam rumah memutuskan untuk mengungsi ke rumah kerabat yang lebih aman.

    Banjir Samarinda yang melanda kawasan Jalan Bengkuring, Kelurahan Sempaja Timur dan Kelurahan Sempaja Utara, hingga kini masih menyebabkan aktivitas warga setempat terganggu.

    Bahkan, roda perekonomian masyarakat setempat pun nyaris lumpuh lantaran puluhan pertokoan dan tempat usaha terpaksa harus tutup dan tak beroperasi lantaran terendam banjir.

    Banjir yang terjadi sejak Minggu (26/1/2025) lalu, hingga saat ini masih belum surut dengan ketinggian banjir yang mencapai lebih dari satu meter.

    Salah seorang warga korban banjir, Eman terpaksa mengungsi ke rumah keluarganya yang lebih aman, lantaran kondisi ketinggian banjir yang perlahan terus meningkat. Bahkan, saat ini banjir telah masuk ke dalam rumahnya sehingga sudah tak ada lagi tempat untuk beristirahat.

    “Makin naik pak, tidak turun-turun, ini saya mengungsi, soalnya di dalam rumah air sudah sampai tulang kering. Ini mengungsi ke rumah keluarga. Posko ada sih, ada, tetapi kalau ada keluarga lebih baik ke rumah keluarga,” ujar Eman saat disapa Beritasatu.com ketika akan mengungsi dari lokasi banjir di Kelurahan Sempaja Timur, Kota Samarinda, Rabu pagi.

    Berdasarkan data dari BPBD Kota Samarinda, banjir yang terjadi di Kota Samarinda telah menyebabkan sedikitnya 1.000 rumah terendam.

    Kepala Pelaksana BPBD Kota Samarinda Suwarso mengatakan, data terakhir dari posko BPBD, tercatat untuk di wilayah Kelurahan Sempaja Timur ada sedikitnya 933 bangunan. Adapun di Kelurahan Gunung Lingai, tercatat ada 67 bangunan, sehingga totalnya mencapai 1.000 bangunan, terdiri dari pemukiman warga dan juga fasilitas umum.

    Menurutnya, saat ini memang sebagian besar warga korban banjir telah memilih untuk mengungsi ke rumah kerabat maupun ke rumah keluarganya masing-masing, sehingga posko pengungsian yang telah disiapkan oleh BPBD Kota Samarinda di kantor Kelurahan Sempaja Timur saat ini masih kosong.

    “Posko pengungsian sudah kita siapkan, di kelurahan, tetapi sampai saat ini masih kosong,” pungkasnya Suwarso terkait banjir Samarinda.

  • 7 Wilayah Perairan Indonesia Akan Dihantam Gelombang Tinggi hingga 4 Meter

    7 Wilayah Perairan Indonesia Akan Dihantam Gelombang Tinggi hingga 4 Meter

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait kemungkinan terjadinya gelombang tinggi hingga 4 meter di beberapa wilayah perairan Indonesia.

    Gelombang tinggi tersebut diprediksi mulai terjadi pada Rabu (29/1/2025) pukul 07.00 WIB.

    Menurut data BMKG, gelombang dengan ketinggian antara 2,5 hingga 4 meter berpeluang terjadi di tujuh wilayah perairan Indonesia, yaitu Samudera Hindia selatan Jawa Timur hingga Nusa Tenggara Timur (NTT), Laut Natuna utara, Selat Karimata bagian utara, Laut Jawa bagian timur, Selat Makassar bagian selatan, Laut Sumbawa, serta Samudera Pasifik utara Maluku hingga Papua Barat Daya.

    Sementara itu, kecepatan angin tertinggi terpantau di wilayah Laut Natuna utara, Samudra Hindia selatan Jawa, Selat Karimata, dan Selat Makassar bagian selatan.

    Pola angin di bagian utara Indonesia umumnya bergerak dari Timur Laut ke Timur dengan kecepatan 6-30 knot, sementara di wilayah selatan, angin bergerak dari Barat Daya ke Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 6-30 knot.

    Para nelayan dan warga yang beraktivitas di wilayah perairan diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman gelombang tinggi ini. Langkah antisipasi diperlukan untuk mengurangi risiko kecelakaan laut akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi.

  • 150 PMI Ilegal Dipulangkan dari Malaysia ke Tanjungpinang

    150 PMI Ilegal Dipulangkan dari Malaysia ke Tanjungpinang

    Tanjungpinang, Beritasatu.com – Sebanyak 150 pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal dipulangkan dari Malaysia dan tiba di Pelabuhan Internasional Sri Bintan Pura, Tanjungpinang, pada Selasa (28/1/2025) sore. Ratusan PMI ilegal tersebut dipulangkan karena berbagai permasalahan hukum yang dihadapi selama berada di Malaysia.

    Setibanya di pelabuhan, para pekerja migran langsung didata oleh petugas. Dari 150 orang yang dipulangkan, terdapat 109 laki-laki dan 41 perempuan.

    Para PMI ini menghadapi berbagai masalah, mulai dari habisnya masa berlaku visa hingga kehilangan paspor. Beberapa dari mereka bahkan menjalani masa tahanan di Malaysia hingga enam bulan sebelum akhirnya dipulangkan.

    Salah seorang pekerja migran asal Kepulauan Riau, Husni Abdilah, mengaku ditangkap karena visanya telah habis masa berlaku. Akibatnya, ia harus menjalani masa tahanan selama empat bulan di Malaysia.

    “Kemarin saya berangkat dari Pelabuhan Batam Center, sekitar dua tahun lalu, dan bekerja di Pasir Gudang di perkebunan. Namun, saya ditangkap karena visa saya mati dan sempat dipenjara selama empat bulan,” ungkap Husni.

    Linda, pekerja migran asal Medan, memiliki pengalaman yang berbeda. Ia pergi ke Malaysia untuk mencari anaknya, tetapi tidak menemukannya. Sebaliknya, ia justru dipekerjakan di rumah makan tanpa diberikan bayaran.

    “Saya ke Malaysia untuk cari anak yang kerja di sana, tetapi tidak ketemu. Malah saya dipekerjakan tanpa digaji. Paspor saya hilang karena dicuri, dan akhirnya saya ditangkap serta dipenjara selama empat bulan,” tuturnya.

    Pengantar Kerja Ahli Madya BP3MI Provinsi Kepulauan Riau Darman M Sagala menyampaikan, pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar memahami prosedur resmi bekerja di luar negeri.

    “Kami sudah memberikan informasi tentang bekerja secara prosedural di luar negeri. Selain itu, kami juga telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mencegah keberangkatan PMI secara nonprosedural. Pengetatan pemeriksaan dokumen keberangkatan juga dilakukan di sejumlah pos pelabuhan,” tegas Darman.

    Setelah pendataan, ratusan PMI ilegal ini diangkut menggunakan bus menuju tempat penampungan sementara. Selanjutnya, mereka akan dipulangkan ke daerah asal masing-masing.