Category: Beritasatu.com Regional

  • Sanksi Menanti, ASN Pelaku Kekerasan terhadap Anak Tiri Dipanggil Dinas P3AKB Sumut

    Sanksi Menanti, ASN Pelaku Kekerasan terhadap Anak Tiri Dipanggil Dinas P3AKB Sumut

    Medan, Beritasatu.com – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (P3AKB) Sumatera Utara (Sumut) melakukan pemanggilan dan pemeriksaan terhadap FDS (33) seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) diduga melakukan kekerasan terhadap anak tirinya yang berusia 10 tahun.

    Kepala Dinas P3AKB Sumut Sri Suriyani Purnamasari mengungkapkan, pihaknya telah memanggil dan memeriksa pelaku kekerasan tersebut.

    “Kami sudah melakukan pemeriksaan, namun hasilnya belum bisa kami publikasikan,” kata Suriyani kepada wartawan, Selasa (11/2/2025).

    Selain itu, Dinas P3AKB Sumut berencana memanggil suami pelaku yang merupakan ayah kandung dari korban untuk memberikan keterangan lebih lanjut.

    “Kami akan memanggil suami pelaku karena kami tidak bisa mendapatkan keterangan hanya dari satu pihak. Surat pemanggilan sudah saya tanda tangani,” ujarnya lagi.

    Sementara itu, pemeriksaan terhadap korban yang masih berada di luar kota, masih ditunda.

    “Korban masih berada di Siantar, jadi kami belum sempat ke sana untuk melakukan pemeriksaan,” ungkapnya.

    Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (Bapeg) Sumut Aprilla Siregar menyatakan, sanksi akan diberikan kepada ASN tersebut. Namun, hingga saat ini, pihaknya belum menerima laporan resmi terkait kasus penganiayaan yang melibatkan FDS terhadap anak tirinya.

    “Hingga saat ini kami belum menerima laporan, tetapi tentu ada tindakan atau sanksi tegas yang akan diberikan kepada yang bersangkutan,” ucapnya.

    Aprilla menjelaskan proses pembinaan terhadap ASN tersebut akan dilakukan oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang bersangkutan, dalam hal ini Dinas P3AKB Sumut.

    “Pembinaan harus dilakukan di OPD terlebih dahulu, yakni Dinas P3AKB yang dipimpin oleh Ibu Sri sebagai kepala dinas,” jelasnya.

    Setelah proses pembinaan di OPD, kasus ini akan diteruskan ke Inspektorat dan akhirnya ke Bapeg Sumut. Jika terbukti ada pelanggaran yang serius, termasuk kekerasan, ASN tersebut akan dikenakan sanksi berat.

    “Proses pembinaannya berjenjang, dimulai dari OPD, lalu ke Inspektorat, dan kemudian ke Bapeg Sumut. Jika terbukti ada kekerasan yang melanggar, sanksi berat akan diberikan,” tutup Aprilla terkait pegawai ASN yang diduga menganiaya anak tirinya.

  • Korban Tewas dalam Kecelakaan Kapal Cepat di Bulungan Bertambah Jadi 4 Orang

    Korban Tewas dalam Kecelakaan Kapal Cepat di Bulungan Bertambah Jadi 4 Orang

    Bulungan, Beritasatu.com – Jumlah korban tewas dalam kecelakaan kapal cepat yang mengangkut rombongan keluarga pengantin di perairan Tamangga, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, terus bertambah. Hingga Selasa (11/2/2025), empat orang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, sementara tiga lainnya masih dalam pencarian.

    Tim SAR gabungan kembali menemukan satu korban, seorang wanita yang diduga bernama Andi Herawati, tak jauh dari lokasi kejadian. Jenazahnya langsung dievakuasi ke rumah sakit setempat untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    Puluhan korban selamat saat ini ditampung di Gedung Dinas Sosial Kabupaten Bulungan. Banyak di antara mereka masih mengalami shock dan trauma akibat insiden tragis tersebut.

    Salah satu korban selamat dari kecelakaan kapal cepat di Bulungan itu, Andi Rusmini (53), menjelaskan rombongan keluarga pengantin berangkat dari Kampung Tias setelah menghadiri acara pernikahan. Mereka menumpang dua kapal cepat, yakni Iqbal Express dan Iksa Express, dengan total sekitar 60 penumpang.

    Dalam perjalanan pulang menuju Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, kapal Iksa Express tiba-tiba terbalik setelah tersangkut batang kayu, menyebabkan seluruh penumpang terjatuh ke perairan.

    Rusmini mengungkapkan mayoritas penumpang tidak menggunakan jaket pelampung meskipun tersedia di kapal. Saat kapal terbalik, mereka langsung terseret arus deras.

    “Biasanya kami memang tidak memakai pelampung. Ada pelampung di dekatku, tapi tidak sempat memakainya. Ini musibah yang tidak kami duga,” ujarnya dengan nada pilu.

    Mayoritas korban selamat berasal dari Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Mereka masih merasa waswas karena beberapa anggota keluarga mereka belum ditemukan.

    “Ipar saya meninggal, keponakan saya belum ditemukan. Kami hanya berharap semua korban segera ditemukan agar bisa dibawa pulang dan dimakamkan di kampung halaman,” ucap Rusmini dengan suara bergetar.

    Tim SAR masih terus melakukan pencarian terhadap korban kecelakaan kapal cepat di Bulungan yang hilang, sementara pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk selalu menggunakan perlengkapan keselamatan saat bepergian dengan kapal cepat.

  • Kebakaran Rumah di Pekanbaru, 1 Penghuni Tewas Terpanggang

    Kebakaran Rumah di Pekanbaru, 1 Penghuni Tewas Terpanggang

    Pekanbaru, Beritasatu.com – Satu orang tewas dalam musibah kebakaran yang terjadi di Jalan Pontianak, Kelurahan Tangkerang Utara, Kecamatan Bukit Raya, Kota Pekanbaru, Riau, Senin (10/2/2025).

    Korban meninggal bernama Desprianto (42), tewas akibat terjebak di dalam rumah. Satu penghuni lainnya, Upik Rustam (60) berhasil selamat.

    Kapolsek Bukit Raya Kompol Syafnil mengatakan, saat ini jasad korban telah dievakuasi oleh petugas ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau.

    “Korban yang meninggal adalah pemilik rumah, tetapi dia mengalami gangguan jiwa. Ada masyarakat yang mau menolong, tetapi api sudah membesar dan pintu terkunci dari dalam,” kata Syafnil.

    Untuk memadamkan api, lima unit mobil pemadam kebakaran dari pemerintah Kota Pekanbaru di kerahkan ke lokasi kejadian. “Api bisa dipadamkan sekitar pukul 14.00 WIB. Saat tim Inafis masuk melakukan olah TKP ditemukan satu korban meninggal dunia,” ungkapnya.

    Saat ini tim Inafis dari Polresta Pekanbaru bersama anggota Polsek Bukit Raya telah mengevakuasi jasad korban dari lokasi kejadian dan dibawa ke RS Bhayangkara Polda Riau. Penyebab kebakaran yang menimbulkan korban jiwa ini masih dalam penyelidikan.

    “Api bersumber dari dapur, tetapi untuk penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan,” pungkasnya terkait kebakaran di Pekanbaru.

     

  • Jumlah Pasien Keracunan Massal di Sleman Capai 160 Orang, Dinkes: Masuk Kategori KLB

    Jumlah Pasien Keracunan Massal di Sleman Capai 160 Orang, Dinkes: Masuk Kategori KLB

    Sleman, Beritasatu.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman menyebut keracunan massal yang terjadi saat hajatan pernikahan di Dusun Krasakan, Desa Lumbungrejo, Kecamatan Tempel, Sleman, DI Yogyakarta, masuk dalam kategori kejadian luar biasa (KLB).

    Namun, penetapan status KLB akibat keracunan massal itu secara resmi masih menunggu surat keputusan dari bupati Sleman.

    Hingga Senin (10/2/2025) sore, jumlah korban keracunan makanan terus bertambah hingga mencapai 160 orang. Dari jumlah tersebut, 39 orang harus menjalani perawatan inap di sejumlah rumah sakit dan fasilitas kesehatan akibat mengalami gejala cukup parah, seperti diare, mual, nyeri otot, dan panas tidak turun.

    “Update-nya 160 orang, yang opname 39. Observasi sudah mulai berkurang, tinggal puluhan beberapa sudah pulang,” kata Kepala Puskesmas Tempel 1 Sleman Diana Kusumawati.

    Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Sleman Dini Melani menyatakan, pihaknya telah bersurat ke bupati Sleman untuk menetapkan status KLB.

    Jika status ini resmi diterapkan, maka penjaminan kesehatan bagi para korban dapat dilakukan melalui Jaring Pengaman Sosial. Dengan demikian, biaya perawatan pasien, baik rawat jalan maupun rawat inap, bisa diklaim ke Dinkes Sleman atau Pemkab Sleman.

    “Apabila ada kejadian luar biasa yang sudah dinyatakan oleh bupati sebagai penguasa wilayah, itu penjaminan kesehatan melalui JPS Kesehatan yang ada di dinas sosial,” ujar Dini Melani.

    Salah satu korban, Zulfa, yang menjalani perawatan di posko kesehatan mengungkapkan, dia mulai merasa mual dan lemas pada Minggu (9/2/2025) dini hari setelah mengonsumsi makanan di acara pernikahan pada Sabtu (8/2/2025).

    “Makan siomai sama satai, yang dirasakan sakit perut,” ujar Zulfa.

    Sebelumnya warga yang mengalami gejala keracunan menghadiri hajatan pernikahan di Dusun Krasakan pada Sabtu siang. Mereka menyantap hidangan yang disajikan. Pada Minggu dini hari hingga siang, banyak warga mulai merasakan gejala demam, mual, pusing, dan diare.

    Dinkes Sleman masih melakukan investigasi untuk mengidentifikasi penyebab pasti keracunan massal ini. Sampel makanan yang dikonsumsi oleh para korban telah dikirim ke laboratorium untuk diperiksa.
     

  • Mantan Wadirkrimsus Polda Sumut Dipecat karena Dugaan Orientasi Seksual Menyimpang

    Mantan Wadirkrimsus Polda Sumut Dipecat karena Dugaan Orientasi Seksual Menyimpang

    Medan, Beritasatu.com – Mantan Wakil Direktur Reserse Kriminal Khusus (Wadirkrimsus) Polda Sumatera Utara Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) DK dipecat secara tidak hormat atau Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) akibat dugaan orientasi seksual yang menyimpang yaitu biseksual, melibatkan hubungan laki-laki maupun perempuan.

    Kabar pemecatan ini dibenarkan oleh Kepala Bidang Propam Polda Sumatera Utara Komisaris Besar Polisi Bambang Tertianto. Bambang mengungkapkan, keputusan PTDH terhadap AKBP DK sudah dijatuhkan oleh Bidang Propam Mabes Polri.

    “Sudah dipecat. Itu sudah lama, dipecat Mabes Polri,” kata Kombes Pol Bambang Tertianto kepada awak media di Mapolrestabes Medan, Senin (10/2/2025).

    Ketika ditanya mengenai kemungkinan razia terhadap anggota kepolisian lainnya untuk mencegah kejadian serupa, Bambang menegaskan, pihaknya tidak akan melakukan razia.

    Menurutnya, sejak proses rekrutmen sebagai Taruna Akademi Kepolisian (Akpol), Tamtama, maupun Bintara, sudah ada larangan tegas terkait orientasi seksual.

    “Enggak ada razia. Dari pendaftaran sudah dilarang, sehingga kalau ada masalah seperti itu, kami pastikan melalui pemetaan kepribadian saat rekrutmen,” ujarnya lagi.

    AKBP DK dipecat pada 2024 sempat mengajukan banding atas pemecatannya, tetapi upaya tersebut ditolak. Sebelumnya, AKBP DK pernah menjabat sebagai Kapolres Labuhanbatu pada 2021 sebelum menduduki posisi Wadirkrimsus Polda Sumut hingga dipecat akibat dugaan orientasi seksual yang menyimpang.

  • Pembongkaran Pagar Laut di Tangerang Batal Dilakukan Hari Ini Akibat Cuaca Buruk

    Pembongkaran Pagar Laut di Tangerang Batal Dilakukan Hari Ini Akibat Cuaca Buruk

    Jakarta, Beritasatu.com – Pembongkaran pagar laut di perairan Kabupaten Tangerang, Banten, batal dilakukan akibat cuaca buruk. Meski demikian, TNI Angkatan Laut (AL) tetap bersiaga untuk melanjutkan pembongkaran pagar laut yang tersisa 7,66 km.

    “Pembongkaran tidak dilaksanakan karena kondisi cuaca yang buruk, yakni angin kencang dan ombak tinggi,” ujar Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) III Jakarta, M Qomar Syarifudin kepada awak media, Senin (10/2/2025).

    Qomar Syarifudin menjelaskan, pembongkaran terakhir kali dilakukan pada 5 Februari 2025. Namun, cuaca buruk membuat proses pembongkaran terhenti hingga saat ini.

    Meski demikian, TNI AL tetap siaga dengan menyiagakan tiga unit Tank Amfibi, sejumlah perahu karet, dan personel di Pantai Tanjung Pasir.

    Rencananya, pembongkaran akan dilanjutkan pada Selasa (11/2/2025), tetapi tetap mempertimbangkan kondisi cuaca yang ada.

    “Pembongkaran akan dilanjutkan besok, Selasa, dengan tetap memperhatikan faktor cuaca,” ucapnya lagi.

    Dia merinci, dari total panjang pagar laut 30,16 km, sejauh ini 22,5 km telah berhasil dibongkar, terdiri dari 18,2 km di Tanjung Pasir dan 4,3 km di Kronjo, Tangerang. Saat ini, masih ada 7,66 km yang tersisa untuk dibongkar.

    Pagar laut tersebut membentang di wilayah pesisir yang melibatkan 16 desa yang ada pada enam kecamatan di Kabupaten Tangerang. Keberadaan pagar laut ini diketahui telah mengganggu aktivitas nelayan, dengan 3.888 orang dan 502 pembudidaya yang terdampak.

    Terkait dengan pengungkapan pemilik pagar laut ini, Bareskrim dan Kejaksaan Agung (Kejagung) telah turun tangan untuk menyelidiki dugaan tindak pidana dalam kasus ini.

    Di Bareskrim, kasus ini telah dinaikkan ke tahap penyidikan pada Selasa (4/2/2025) setelah gelar perkara. Sementara di Kejagung, penyidik Jampidsus masih mengumpulkan keterangan terkait kasus ini.

  • Kapal Cepat Bawa 30 Orang Rombongan Pengantin Terbalik, 3 Tewas dan 4 Belum Ditemukan

    Kapal Cepat Bawa 30 Orang Rombongan Pengantin Terbalik, 3 Tewas dan 4 Belum Ditemukan

    Bulungan, Beritasatu.com – Diduga akibat tersangkut batang kayu, sebuah kapal cepat yang membawa 30 orang rombongan pengantin tiba-tiba terbalik di perairan Tamangga, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, Senin (10/2/2025) siang. Akibat peristiwa itu, tiga orang penumpang ditemukan tewas dan empat lainnya hilang dan masih dalam pencarian.

    Dalam rekaman video amatir yang viral di media sosial, sempat terekam suasana kepanikan puluhan orang penumpang dari kapal cepat Iqza Expres, yang tiba-tiba terbalik dan tenggelam saat melintas di perairan Tamangga, Kecamatan Tanjung Palas, Kabupaten Bulungan, sekitar pukul 13.30 Wita.

    Dalam video amatir itu, terlihat puluhan penumpang tengah berusaha untuk menyelamatkan diri dari perairan seusai kapal cepat yang mereka tumpangi mendadak terbalik.

    Berdasarkan data sementara, kapal cepat Iqza Express ini membawa muatan sekitar 30 orang penumpang yang merupakan rombongan dari salah satu keluarga pengantin.

    Rencananya, kapal itu membawa rombongan keluarga pengantin untuk menghadiri resepsi pernikahan di Kampung Tias, Kabupaten Bulungan.

    Akibat peristiwa kapal cepat terbalik ini, tiga orang penumpang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, dan empat lainnya hilang akibat terseret oleh derasnya arus di perairan Tamangga. Penumpang lainnya  berhasil dievakuasi oleh petugas gabungan dari Ditpolairud Polda Kalimantan Utara, Basarnas, dan BPBD setempat.

    Kapolda Kalimantan Utara Irjen Pol Hary Suwijanto mengatakan, tim SAR gabungan telah berada di lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi korban, baik korban yang selamat maupun korban yang meninggal dunia. Saat ini, sebagian besar korban kapal cepat terbalik itu telah dievakuasi ke rumah sakit setempat.

    “Kita tadi bersama beberapa rekan telah sampai di lokasi. Kita sedang mengupayakan untuk mengevakuasi kapal setelah tadi para korban sudah kita evakuasi. Korban yang meninggal sudah kita bawa ke rumah sakit,” kata Hary kepada Beritasatu.com saat ditemui di Dermaga Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan.

    Saat ini pihaknya masih fokus untuk melakukan pencarian korban di sekitar lokasi kejadian. Untuk informasi pasti jumlah penumpang di dalam kapal akan dilakukan update secara berkala.

    “Informasi masih belum valid ya. Informasi awal ada sekitar 30 orang dalam satu kapal, tetapi masih kita update terus, perbaiki datanya, sehingga kita bisa memastikan berapa korban yang ada di dalam kapal itu. Sehingga, kita bisa memastikan apakah masih ada yang harus kita cari ya. Untuk sementara itu,” sambungnya.

    Terkait penyebab kecelakaan kapal cepat Iqza yang terbalik, masih dalam tahap penyelidikan. Namun dugaan awal, penyebab kapal itu terbalik akibat tersangkut batang kayu. “Informasi awal tadi disampaikan ada yang menyangkut ya, akhirnya terbalik, dan korban berjatuhan,” tegasnya.

  • Ribuan Umat Kristiani di Papua Bersatu dalam Penulisan Tangan Alkitab, Cetak Rekor MURI

    Ribuan Umat Kristiani di Papua Bersatu dalam Penulisan Tangan Alkitab, Cetak Rekor MURI

    Manokwari, Beritasatu.com – Dalam rangka memperingati 170 tahun pewartaan Injil di Tanah Papua, Yayasan Indonesia Sejahtera Barokah (YISB) melalui program Terang Papua menggelar sebuah acara bersejarah yaitu menulis tangan 31.171 ayat lengkap keseluruhan Alkitab. Kegiatan ini melibatkan 3.870 umat Kristiani dari berbagai gereja, termasuk Gereja GKI di Tanah Papua, 48 denominasi Gereja Kristen lainnya, serta satu Gereja Katolik. Penulisan berlangsung serentak di 58 lokasi yang tersebar di Papua.

    PGGP Papua Barat juga menggerakkan gereja, sekolah, dan masyarakat di Kota Manokwari untuk berpartisipasi dalam acara ini, sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah masuknya Injil ke Papua.

    Ketua dari Persekutuan Gereja-Gereja di Papua Barat Pdt Daniel Sukan, berharap dengan acara penulisan ayat-ayat Alkitab, masyarakat dapat mempelajari dan mengilhami Alkitab lebih dalam dan menjadikannya dasar iman mereka. 

    Perayaan ini sekaligus menjadi penghormatan bagi dua misionaris Jerman, Carl Wilhelm Ottouw dan Johann Gotlob Geissler, yang pertama kali membawa Injil ke Pulau Mansinam pada 5 Februari 1855. 

    YISB dan Ribuan Umat Kristiani Pecahkan Rekor MURI dengan Penulisan Tangan Alkitab. – (-/Istimewa)

    Dalam hal ini, untuk mengenang momen bersejarah tersebut, setiap peserta dalam acara ini menulis tangan sebanyak 8 hingga 10 ayat Alkitab. Proses penulisan berlangsung selama 1 jam 30 detik sebelum dikumpulkan dalam sebuah prosesi ibadah.

    Hasil tulisan tangan tersebut kemudian diserahkan secara simbolis oleh 68 pendeta kepada Ketua Sinode GKI dan Ketua PGGP Papua Barat dalam sebuah upacara di GKI Elim Kwawi, Manokwari. Acara ini pun mencetak sejarah dengan meraih Piagam Penghargaan dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) atas rekor “Alkitab yang Ditulis Tangan oleh Peserta Terbanyak”.

  • Keraton Yogyakarta Gelar Ritual Labuhan Merapi untuk Peringati Kenaikan Takhta Sultan HB X

    Keraton Yogyakarta Gelar Ritual Labuhan Merapi untuk Peringati Kenaikan Takhta Sultan HB X

    Sleman, Beritasatu.com – Keraton Yogyakarta kembali menggelar ritual adat Labuhan Gunung Merapi pada Jumat sebagai ungkapan syukur atas anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Upacara sakral ini juga menjadi bagian dari Tingalan Dalem, peringatan naik takhta Sri Sultan Hamengku Buwono X.

    Ritual berlangsung khidmat dipimpin oleh Mas Wedana Suraksohargo Asihono, juru kunci Gunung Merapi yang merupakan putra mendiang Mbah Maridjan. Prosesi Labuhan tidak hanya diikuti oleh abdi dalem Keraton Yogyakarta, tetapi juga ratusan warga dan wisatawan yang rela menempuh medan terjal demi menyaksikan tradisi budaya ini.

    Sebelum dilabuh, ubarampe (perlengkapan sesaji) yang dibawa oleh para abdi dalem terlebih dahulu didoakan oleh juru kunci. Perlengkapan sesaji ini terdiri dari delapan jenis ubarampe, di antaranya, Nyamping Cangkring, Semekan Gadhung Mlati, Banguntulak, Kampuh Poleng Ciut, Destar Daramulka, dan Paningset Udaraga.

    Prosesi Labuhan Merapi yang merupakan tradisi adat Keraton Yogyakarta dimulai dari bekas reruntuhan rumah Mbah Maridjan di Dusun Kinahrejo. Rombongan kemudian berjalan menuju Alas Bedengan, lokasi utama ritual yang berjarak sekitar tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi. Kawasan ini berada di bawah Pos Dua atau Srimanganti, yang dikenal sebagai pintu masuk menuju Gunung Merapi.

    Dalam upacara ini, Mas Wedana Suraksohargo menyampaikan harapan agar ritual Labuhan Merapi membawa berkah, keselamatan, dan perlindungan bagi warga sekitar, terutama mengingat aktivitas vulkanik Gunung Merapi yang masih sering terjadi.

    “Tujuannya untuk memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar mendapatkan keselamatan dan dijauhkan dari malapetaka. Jika Gunung Merapi mengalami erupsi, semoga masyarakat tetap aman, damai, dan sejahtera,” ujarnya.

    Selain sebagai bentuk penghormatan terhadap tradisi Keraton Yogyakarta, Labuhan Merapi juga menjadi daya tarik wisata budaya. Setiap tahun, banyak wisatawan domestik maupun mancanegara datang untuk menyaksikan ritual sakral ini.

    Dengan adanya Labuhan Merapi, masyarakat tidak hanya mempererat hubungan dengan alam dan leluhur, tetapi juga ikut menjaga kelestarian budaya yang telah diwariskan turun-temurun. Tradisi ini menjadi salah satu cara mengenalkan warisan budaya adat Keraton Yogyakarta kepada generasi muda dan wisatawan.

  • Pengusaha Perhotelan di Sekitar IKN Khawatir Penurunan Omzet Akibat Pemangkasan Anggaran Perjalanan Dinas

    Pengusaha Perhotelan di Sekitar IKN Khawatir Penurunan Omzet Akibat Pemangkasan Anggaran Perjalanan Dinas

    Penajam Paser Utara, Beritasatu.com – Sejak pemerintah resmi memangkas anggaran perjalanan dinas, pengusaha perhotelan dan penginapan di sekitar kawasan IKN (Ibu Kota Nusantara) di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, mulai merasakan penurunan okupansi kamar. Mereka khawatir dampak ini akan menurunkan omzet secara signifikan.

    Penurunan okupansi ini dirasakan hampir seluruh tempat penginapan dan perhotelan di wilayah Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara. Saat ini, sebagian besar hotel dan penginapan yang terletak di sekitar IKN sudah tampak sepi pengunjung, dengan banyak kamar yang kosong akibat menurunnya jumlah tamu yang berkunjung.

    Salah satu faktor penyebabnya diduga akibat pemangkasan anggaran perjalanan dinas yang mengurangi kunjungan tamu dari berbagai instansi pemerintah ke IKN. Hal ini membuat para pengusaha perhotelan dan penginapan di kawasan tersebut khawatir akan penurunan omzet.

    Delvi, salah satu pengusaha perhotelan di sekitar IKN, mengungkapkan penurunan okupansi sudah terasa sejak awal 2025.

    “Kondisi tamu stabil, masih ada tamu setiap hari. Namun, tidak sebanyak tahun lalu. Tahun ini, sejak awal tahun, okupansi agak berkurang,” ungkap Delvi saat ditemui di salah satu penginapan di Desa Sukaraja, Kabupaten Penajam Paser Utara, pada Senin (10/2/2025).

    Para pengusaha di bidang perhotelan dan penginapan mulai merasa khawatir apabila penurunan okupansi berlanjut, yang dapat menyebabkan kerugian karena mereka belum bisa memperoleh omzet maksimal setelah berinvestasi untuk membangun usaha di sekitar IKN.

    “Kami khawatir kalau tidak ada tamu, berarti investasi ini sia-sia. Kami pasti rugi, balik modal pun belum,” tambah Delvi.

    Meskipun ada kekhawatiran akan penurunan omzet akibat pemangkasan anggaran perjalanan dinas, para pengusaha tetap optimistis. Mereka percaya jumlah kunjungan wisatawan ke IKN masih cukup tinggi.

    “Kami tetap optimistis karena banyak warga dari luar kota yang ingin berkunjung ke IKN, yang kini juga menjadi tempat wisata,” ujar Delvi.