Category: Beritasatu.com Regional

  • Kenangan Kecil Bersama Pramono Anung, Dhito: Dahulu Perang-Perangan, Kini di Akmil

    Kenangan Kecil Bersama Pramono Anung, Dhito: Dahulu Perang-Perangan, Kini di Akmil

    Kediri, Beritasatu.com – Retret di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, menjadi momen mengesankan bagi dua orang sosok kepala daerah yang memiliki hubungan keluarga anak dan bapak. Kedua kepala daerah itu adalah Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana dan Gubernur Jakarta Pramono Anung, menyempatkan waktu istirahat untuk bertemu, Kamis (27/2/2025).

    Saat istirahat ketika berlangsungnya retret kepala daerah, Bupati Kediri yang akrab disapa Mas Dhito itu menghampiri tenda yang ditempati Pramono Anung. Sama-sama mengenakan pakaian komcad (komponen cadangan) dan sepatu PDL, Dhito pun menceritakan kenangan masa kecilnya bersama ayahnya.

    “Jadi saya sama bapak itu dahulu waktu kecil paling suka main perang-perangan. Terutama kalau di kolam renang itu saya dilatih renang sama bapak saya,” kata Dhito.

    Menyambung cerita anak sulungnya, Pramono Anung pun menyebut Dhito saat bermain perang-perangan termasuk anak yang cerdik dan memiliki tekad untuk selalu menang. Menurutnya, kebersamaan bermain strategi perang-perangan itu nampaknya juga dirasakan manfaatnya oleh keduanya.

    Dalam Pilkada 2024 lalu, bapak dan anak tersebut sama-sama bisa terpilih menjadi kepala daerah. Pramono Anung dan Dhito pun bersyukur yang dahulu hanya bermain perang-perangan, kini keduanya bisa bersama di Akmil Magelang.

    Kedua kepala daerah itu pun berterima kasih karena karena mandat yang diberikan rakyat telah membawa mereka mendapatkan kesempatan mengikuti retret di Akmil Magelang bersama ratusan kepala daerah lain di Indonesia.

    “Kita berdua bersyukur main perang-perangan dahulu waktu kecil, sekarang kita berada di tempat strategi perang itu diatur, direncanakan, diplanning dan juga termasuk perang kata-kata dan ideologi,” pungkas Pramono Anung, menceritakan kenangan bersama putra sulungnya.

     

  • Rukyatul Hilal Ramadan 2025 Digelar di POB Syekh Belabelu Parangtritis DIY

    Rukyatul Hilal Ramadan 2025 Digelar di POB Syekh Belabelu Parangtritis DIY

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan menggelar rukyatul hilal Ramadan 1446 Hijriah/2025 Masehi di Pos Observasi Bulan (POB) Syekh Belabelu, Parangtritis, Bantul, Yogyakarta pada Jumat (28/2/25).

    Kepala Kanwil Kemenag DIY Ahmad Bahiej menyatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari penentuan awal Ramadan 2025, yang akan menjadi dasar dalam sidang isbat Kemenag.

    “Kami akan melaksanakan rukyatul hilal di POB Syekh Belabelu sebagai salah satu titik pemantauan resmi. Hasil pengamatan ini akan kami laporkan ke pusat untuk bahan pertimbangan dalam sidang isbat,” ujar Ahmad Bahiej.

    POB Syekh Belabelu: Lokasi Strategis untuk Rukyatul Hilal

    Rukyatul hilal Ramadan 2025 di DIY akan melibatkan tim ahli falak, perwakilan ormas Islam, akademisi, serta instansi terkait. Selain itu, masyarakat umum juga diperbolehkan hadir untuk menyaksikan langsung proses pengamatan sesuai ketentuan yang berlaku.

    POB Syekh Belabelu dipilih sebagai lokasi pemantauan karena memiliki posisi strategis dan visibilitas optimal untuk melihat hilal. Lokasi ini sering digunakan dalam penentuan awal bulan Hijriah, termasuk Ramadan, Syawal, dan Zulhijah.

    Penentuan Awal Puasa Ramadan 1446 H

    Hasil rukyatul hilal dari berbagai daerah di Indonesia akan menjadi pertimbangan dalam sidang isbat Kemenag yang digelar hari yang sama. Jika hilal terlihat, maka keesokan harinya umat Islam di Indonesia akan mulai menjalankan puasa Ramadan 1446 H.

    “Dengan adanya rukyatul hilal ini, Kemenag DIY berharap dapat memberikan kepastian kepada umat Islam mengenai awal Ramadan 2025 sehingga mereka dapat mempersiapkan diri dengan baik dalam menyambut bulan suci,” pungkas Ahmad Bahiej.

  • Ricuh, Anggota DPRD Samarinda Lempar Nasi Kotak Saat Audiensi dengan Dinas PUPR

    Ricuh, Anggota DPRD Samarinda Lempar Nasi Kotak Saat Audiensi dengan Dinas PUPR

    Samarinda, Beritasatu.com – Proses audiensi persoalan gaji eks pekerja Teras Samarinda, yang digelar oleh Komisi III DPRD Samarinda dengan Dinas PUPR Kota Samarinda berujung ricuh, Kamis (27/2/2025). Bahkan, salah seorang anggota komisi III DRPD Samarinda, Abdul Rohim yang geram, sempat melemparkan nasi kotak ke arah Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas PUPR Ilhamsyah.

    Dalam video yang viral yang telah beredar luas di media sosial, terlihat saat seorang anggota Komisi III DPRD Samarinda, Abdul Rohim melemparkan nasi kotak ke arah salah seorang ASN Pejabat Pembuat Komitmen atau PPK Dinas PUPR Samarinda, Ilhamsyah. 

    Aksi itu dilakukan di tengah proses audiensi yang membahas persoalan keterlambatan pembayaran gaji puluhan eks pekerja proyek pembangunan Teras Samarinda di ruang rapat gedung DPRD Samarinda. 

    Kericuhan ini pun sontak membuat suasana rapat audiensi yang semula berjalan lancar, menjadi bubar. Pasalnya, sejumlah petugas terpaksa harus melerai keduanya sebelum kericuhan semakin memanas. 

    Selain itu, luapan emosi dari politisi PKS ini, juga memicu sejumlah perwakilan dari Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak atau TRC PPA Kaltim turut memanas. Beruntung, situasi ini berhasil diredam setelah PPK Dinas PUPR Samarinda, Ilhamsyah diamankan keluar ruangan.

    Rapat ini membahas persoalan gaji para eks pekerja proyek Teras Samarinda yang sudah mengalami keterlambatan pembayaran selama hampir satu tahun. Jumlah eks pekerja proyek Teras Samarinda yang hingga kini belum mendapatkan pembayaran gaji pun ditaksir mencapai hingga 84 orang dengan nilai seluruhnya mencapai lebih dari Rp 500 juta.

    Salah seorang mantan istri eks pekerja proyek Teras Samarinda Rina mengaku, saat ini dirinya terpaksa harus tinggal di gudang seorang diri lantaran telah ditinggalkan oleh suami beserta anak-anaknya. 

    Gaji suaminya yang belum dibayarkan oleh pihak kontraktor membuat Rina terpaksa harus diusir dari rumah kontrakannya karena telah menunggak selama lebih dari enam bulan.

    “Saya tinggal di gudang, mikirin mau puasa itu lho. Tempat itu enggak layak bukan buat manusia, karena banyak tikusnya sampai saya ditinggal suami. Kami cuma minta hak suami saya dibayarkan. Kalau ada tempat tinggal saya mau jualan,” ujar Rina kepada Beritasatu.com sembari menahan air mata di gedung DPRD Samarinda, Kamis (27/2/2025).

    Merespons hal ini, kuasa hukum dari TRC PPA Kaltim Sudirman menegaskan, akan membawa kasus ini ke ranah hukum dengan melaporkan Pemerintah Kota Samarinda dan pihak kontraktor ke Kejaksaan Negeri Samarinda. Pasalnya, saat ini TRC PPA Kaltim telah mengantongi kuasa dari perwakilan 84 orang eks pekerja proyek Teras Samarinda.

    “Kuasa yang saat ini saya pegang ada 84 orang pekerja yang semua belum dibayarkan upahnya bahkan sebelum proyek itu diresmikan. Mereka sudah minta gaji pada awal bulan puasa tahun lalu, tetapi tidak diberikan. Mereka disuruh menunggu dan menunggu sampai sekarang mau masuk lagi puasa,” terang Sudirman bercerita di balik anggota DPRD yang melempar nasi kotak.

    Teras Samarinda merupakan salah satu proyek unggulan dari Pemerintah Kota Samarinda yang memiliki nilai kontrak hingga mencapai Rp 36 Milyar. Teras Samarinda pun telah diresmikan sejak 2024 lalu. Namun, di balik kemegahannya menyisakan pilu bagi puluhan eks pekerja yang hingga kini masih terus berharap agar gaji dari keringat mereka segera dibayarkan.

  • 2 Pria Terlibat Hubungan Sesama Jenis Dieksekusi Hukum Cambuk di Banda Aceh

    2 Pria Terlibat Hubungan Sesama Jenis Dieksekusi Hukum Cambuk di Banda Aceh

    Aceh, Beritasatu.com – Dua pria yang terlibat dalam hubungan sesama jenis menjalani hukuman cambuk di muka umum, Kamis (27/2/2025). Eksekusi cambuk dilaksanakan di Taman Sari, Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh.

    Dua pria itu yakni Apis Irawan (24), dan Delmaza Ahmad (18) dinyatakan bersalah oleh Mahkamah Syariah Banda Aceh atas pelanggaran Jarimah Liwath atau hubungan sesama jenis, yang diatur dalam Pasal 63 ayat (1) Qanun Aceh Nomor 6 Tahun 2014.

    Apis Irawan menjalani hukuman pertama, didera 82 kali cambuk setelah dikurangi masa tahanan tiga kali cambuk. Setiap sepuluh pukulan, proses dihentikan untuk memberikan kesempatan bagi terdakwa minum air dan diperiksa oleh petugas medis.

    Selama proses eksekusi, Apis tampak meringis kesakitan. Setelah menjalani hukuman, ia sempat tersungkur dan dipapah petugas polisi syariah menuju tempat istirahat.

    Delmaza Ahmad yang juga menjalani hukuman, divonis 77 kali cambuk setelah dikurangi masa tahanan tiga kali cambuk. Sama seperti Apis, Delmaza sempat meringis selama eksekusi berlangsung. Setiap sepuluh cambukan, Delmaza diberi air minum dan diperiksa oleh petugas medis. Setelah seluruh hukuman selesai, ia sempat sujud sebelum dibawa keluar oleh petugas ke ruang istirahat.

    Kepala Dinas Syariat Islam Banda Aceh, Ridwan, menjelaskan setelah menjalani hukuman cambuk, kedua terdakwa akan dikembalikan ke keluarga masing-masing. Menurutnya, peran keluarga sangat penting dalam mencegah tindakan yang melanggar syariat Islam.

    Sebelumnya, pasangan pria pecinta sesama jenis ini ditangkap warga di kamar kos milik Apis di Kecamatan Syiah Kuala pada November 2024.

    Selain pasangan tersebut, dua pria lainnya juga menjalani hukuman cambuk. Banta Kemari dan Nasrul diputus bersalah melanggar Jarimah Maisir atau perjudian. Banta menerima delapan kali cambuk setelah dikurangi masa tahanan dua kali cambuk, sementara Nasrul dicambuk 34 kali setelah dikurangi satu kali cambuk.

  • Tragis! Habis Berhubungan Intim, Pria di Lombok Bunuh Kekasih lalu Mayatnya Dibuang

    Tragis! Habis Berhubungan Intim, Pria di Lombok Bunuh Kekasih lalu Mayatnya Dibuang

    Lombok Timur, Beritasatu.com – Seorang pria berinisial HL tega membunuh kekasihnya Elong setelah keduanya berhubungan intim. Peristiwa itu terjadi di sebuah rumah kontrakan di Desa Labuan Lombok, Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.

    Wakil Kepala Polres Lombok Timur Kompol Raditya Suharta mengatakan kasus itu bermula ketika HL menemui korban yang merupakan janda di rumah kontrakannya di Labuan Lombok. Keduanya kemudian melepas hasrat dengan berhubungan intim.

    Seusai melakukan hubungan badan, pelaku dan korban bertengkar hebat atas dugaan terkait perselingkuhan dan utang-piutang. 

    “Pelaku tersulut emosi setelah korban mengakui adanya hubungan dengan pria lain. Pelaku lantas mengambil sebatang kayu yang telah disiapkan sebelumnya dan memukul kepala korban hingga tersungkur,” ujar Raditya Suharta, Kamis (27/2/2025).

    Pembunuhan itu terjadi pada Sabtu (22/2/2025) sore. Saat itu, korban sempat berusaha berteriak minta tolong. Namun pelaku langsung membekap mulut dan hidung wanita itu dengan jilbab. 

    Pelaku juga menekan punggung pacarnya itu dengan lututnya hingga korban tidak bisa bergerak sama sekali. Setelah 30 menit berlalu, korban akhirnya meninggal dunia.

    Pelaku yang panik kemudian membersihkan darah korban yang berceceran di dalam rumah kontrakan. Selama beberapa jam, ia tetap berada di lokasi bersama jasad korban, menunggu waktu yang tepat untuk membuang mayat kekasihnya.

    “Sekitar pukul 03.00 Wita, pelaku menemukan sebuah karung berukuran 1 kwintal di jok sepeda motor korban. Ia lalu mengikat tangan dan kaki korban menggunakan tali rafia, sebelum akhirnya membawa mayat keluar rumah pada pukul 04.00 Wita,” lanjut Raditya.

    Niat pelaku untuk membuang jasad korban ke laut gagal terwujud. Saat dalam perjalanan, mayat korban terjatuh di pinggir jalan. Bukannya mengambil kembali jasad tersebut, pelaku justru meninggalkannya begitu saja.

    Tersangka HL yang merupakan pria yang bunuh kekasihnya itu kini ditahan di Mapolres Lombok Timur. Dia dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup. 

  • Prabowo, SBY, dan Jokowi Meriahkan Parade Senja di Akmil, Megawati Tidak Ada Kabar

    Prabowo, SBY, dan Jokowi Meriahkan Parade Senja di Akmil, Megawati Tidak Ada Kabar

    Magelang, Beritasatu.com – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengungkapkan, Presiden Prabowo Subianto, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan hadir dalam upacara “Parade Senja”, yang merupakan bagian dari rangkaian penutupan retret di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah.

    “Yang saya dengar, yang hadir Pak SBY, Pak Jokowi. Semua mantan presiden diundang,” kata Tito saat ditemui di Akmil Magelang, Jawa Tengah, pada Kamis (27/2/2025).

    Tito menjelaskan, pihaknya telah mengirimkan undangan kepada Megawati Soekarnoputri, tetapi hingga saat ini belum ada respons atau konfirmasi mengenai kehadirannya presiden kelima tersebut.

    “(Termasuk Bu Mega?) Iya, saya sudah menyampaikan suratnya,” jelas Tito Karnavian.

    Lebih lanjut, Tito menyebutkan “Parade Senja” merupakan sebuah semi-upacara yang nantinya akan dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.

    “Nama acaranya ‘Parade Senja’, yang merupakan semi-upacara. Inspektur upacaranya adalah bapak presiden. Dalam acara ini, akan ada serangkaian kegiatan seperti parade drum band,” pasukan defile, penghormatan, dan lain-lain,” tandas Menddagri Tito Karnavian.

  • Sama-sama PNS, Suami Gorok Leher Istri di Kuansing

    Sama-sama PNS, Suami Gorok Leher Istri di Kuansing

    Kuantan Singingi, Beritasatu.com – Peristiwa suami membunuh istri terjadi di Kabupaten  Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, Kamis (20/2/2025). 

    Satuan Reserse Kriminal Polres Kuantan Singingi (Kuansing) menangkap pelaku pembunuhan seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS). Korban Juniwarti (51) merupakan warga Perumahan Griya Lk III Sinambek Kecamatan Kuantan Tengah, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau. 

    Kapolres Kuansing, AKBP Angga Herlambang, mengatakan, peristiwa pembunuhan itu terjadi pada Kamis (20/2/2025) kemarin. Korban ditemukan tewas dengan kondisi leher hampir putus. Korban diduga digorok oleh suaminya sendiri berinisial EA (48) yang juga seorang PNS. 

    “Korban ditemukan tewas bersimbah darah dengan kondisi leher nyaris putus telentang di lantai,” kata AKBP Angga tentang peritiwa suami membunuh istri, Rabu (26/2/2025).

    Dijelaskan Angga, saat ditemukan, di tubuh korban ditemukan luka-luka terbuka pada daerah dagu, leher, jari-jari tangan kanan dan kiri. Selain itu ada memar pada kedua telapak tangan akibat kekerasan benda tumpul.

    “Sebab korban meninggal akibat kekerasan tajam pada daerah leher yang memotong pembuluh darah nadi dan pembuluh darah balik daerah leher sehingga menimbulkan perdarahan masif. Perkiraan saat kematian 12-24 jam sebelum pemeriksaan,” ungkap Angga.

    Kronologi Kejadian
    Peristiwa ini pertama kali diketahui oleh seorang saksi inisial G (43). Dia mendapat laporan bahwa ada seorang warga yang sedang sekarat di rumahnya. Mendengar hal tersebut, G bersama beberapa tetangga lainnya segera menuju lokasi untuk memastikan keadaan korban.

    “Sesampainya di lokasi, para saksi melihat kondisi korban dalam keadaan berlumuran darah telentang di lantai dengan wajah tertutup kain sarung. Melihat hal itu, saksi kemudian melaporkan peristiwa itu ke polisi,” beber Angga tentang kasus suami membunuh istri itu.

    Menindaklanjuti laporan tersebut, Polres Kuantan Singingi segera melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi yakni M dan Z. Setelah dilakukan penyelidikan mendalam, tim penyidik mengarah kepada seorang pria berinisial EA (48) sebagai terduga pelaku.

    “Pelaku ditangkap setelah bersembunyi di semak-semak sekitar Sungai Singingi pada Rabu (26/2/2025). Saat diamankan, pelaku tidak melakukan perlawanan dan mengakui perbuatannya. Pelaku kemudian dibawa ke Polres Kuantan Singingi untuk menjalani proses hukum lebih lanjut,” ujar AKBP Angga tentang kasus suami membunuh istri ini. 

    Akibat peristiwa suami membunuh istri tersebut, pelaku saat ini ditahan dan menjalani pemeriksaan intensif di Polres Kuansing. EA dijerat Pasal 338 KUHP tentang tindak pidana pembunuhan dengan ancaman 15 tahun penjara. 

  • Warga Sleman Gelar Arak-arakan Meriah untuk Songsong Ramadan 2025

    Warga Sleman Gelar Arak-arakan Meriah untuk Songsong Ramadan 2025

    Sleman, Beritasatu.com – Ribuan warga Sleman dari forum masjid yang berada di kawasan Mejing Raya, Kalurahan Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta, menggelar acara menyambut Ramadan 2025 dengan berjalan arak-arakan di jalan utama Mejing Raya.

    Selain anggota forum masjid, para peserta juga berasal dari kirab budaya bregodo dan drumband yang turut memeriahkan acara tersebut.

    “Kirab budaya menyambut Ramadan ini merupakan kegiatan rutin yang kami rintis sejak 2007. Kegiatan ini diikuti oleh 14 masjid yang ada di Mejing Raya. Keunikan acara ini adalah kami juga mengadakan perlombaan antar masjid dalam hal kreativitas dan lainnya,” jelas Ketua Forum Masjid Mejing Raya Mansur Fahmi kepada Beritasatu.com, pada Kamis (27/2/2025).

    Sementara itu, Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa menyatakan kegiatan ini menggabungkan budaya dan agama, yang dapat dikolaborasikan untuk kesejahteraan dan kebersamaan masyarakat.

    Untuk itu dengan adanya kegiatan menyambut Ramadan 2025 ini diharapkan dapat dinikmati oleh masyarakat umum sebagai pertanda bulan suci umat Islam akan segera tiba.

    “Ini menunjukkan kesiapan umat Islam untuk menyongsong datangnya bulan Ramadan dan melaksanakan puasa secara bersama-sama,” ungkap Danang.

    Ribuan warga Sleman dari forum masjid yang berada di kawasan Mejing Raya menggelar arak-arakan untuk menyambut Ramadan 2025, Kamis 27 2025. – (Beritasatu.com/Olena Wibisana)

    Dalam arak-arakan, para peserta dari Sleman ini menampilkan kreativitas mereka melalui  khas masjid masing-masing. Acara yang dimulai di Lapangan Sidoarum ini, kemudian diikuti dengan perjalanan kaki menuju Lapangan Mejing, serta mengajak masyarakat untuk bergembira dalam menyambut kedatangan bulan Ramadan.

    Salah satu masjid bahkan berkostum dan membawa bendera Palestina dengan tulisan “Ramadan untukku dan untuk Palestina”.

    Ribuan warga Sleman dari forum masjid yang berada di kawasan Mejing Raya menggelar arak-arakan untuk menyambut Ramadan 2025, Kamis 27 2025. – (Beritasatu.com/Olena Wibisana)

    “Kami sangat bersemangat dengan persiapan yang telah kami lakukan selama hampir satu minggu,” ujar salah satu peserta kirab, Nashwa.

    Kirab menyambut Ramadan 2025 di Sleman dengan menggelar arak-arakan melibatkan sedikitnya 14 masjid yang dikelola oleh takmir masjid di Mejing Raya. Acara ini diikuti oleh sekitar 2.500 warga yang turun ke jalan untuk menyambut datangnya bulan Ramadan.

  • Polisi Bekuk Pengoplos Gas 12 Kilogram di Pangkalpinang, 2 Pelaku Lain Kabur

    Polisi Bekuk Pengoplos Gas 12 Kilogram di Pangkalpinang, 2 Pelaku Lain Kabur

    Pangkalpinang, Beritasatu.com – Polisi menangkap tiga terduga pelaku pengoplos gas subsidi 3 kilogram ke tabung gas 12 kilogram di Pangkalpinang, Provinsi kepulauan Bangka Belitung. Pelaku diketahui telah beraksi selama lima bulan di Pangkalpinang.

    Kapolsek Bukit Intan Kompol  Banyu Aji mengatakan ketiga pelaku yang bernama Eko (43), Govin (24), dan Hence,(42) merupakan pekerja dari pemilik usaha ilegal pengoplos gas bersubsidi ini.

    “Iya tiga orang sudah kami tangkap sebagai terduga pelaku pengoplos gas elpiji bersubsidi 3 kilogram ke tabung gas 12 kilogram,” kata Banyu Aji di Mapolsek Bukit Intan, Rabu (27/2/2025).

    “Sebanyak 93 tabung gas berbagai ukuran berhasil disita polisi dari tangan para pelaku ini. Berdasarkan keterangan pelaku praktik haram tersebut  telah dilakukan para pelaku sejak lima bulan lalu dengan keuntungan ratusan juta rupiah,” jelasnya.

    Dalam aksinya mengoplos gas 12 kilogram, mereka menggunakan stik besi modifikasi serta mengisi es batu untuk menambah berat dari volume gas.
     

  • Penyerangan Polres Tarakan, Kapolri: Pangdam-Kapolda Sudah Ambil Langkah

    Penyerangan Polres Tarakan, Kapolri: Pangdam-Kapolda Sudah Ambil Langkah

    Magelang, Beritasatu.com – Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menegaskan insiden pengeroyokan di Mapolres Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara) pada Sabtu (22/2/2025) malam telah ditangani, baik oleh Kapolda Irjen Pol Hary Sudwijanto dan Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha.

    Dia menegaskan, insiden tersebut tidak akan mengganggu sinergitas dan soliditas antara TNI dan Polri. Pernyataan tersebut disampaikan Kapolri seusai memberikan materi pembekalan kepada para kepala daerah di Lembah Tidar, Kompleks Akademi Militer (Akmil), pada Rabu (25/2/2025) malam.

    “Saya kira Pangdam dan Kapolda sudah mengambil langkah yang diperlukan. Tentunya, TNI dan Polri tetap solid, kita akan terus bekerja sama untuk menjaga dan mengawal negeri ini,” ujar Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

    Kapolri menambahkan hubungan baik antara kedua institusi harus terus dijaga demi kepentingan bangsa. Apalagi, kata dia, selama ini TNI-Polri telah bekerja sama dengan baik di lapangan, terutama dalam berbagai program nasional, seperti mengawal kebijakan pemerintah sektor ketahanan pangan.

    “Sinergitas dan soliditas ini harus terus kita tingkatkan, dan saya yakin masing-masing komandan sudah memahami pentingnya hal ini,” tambahnya.

    Sebelumnya, Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha bersama Irjen Pol Hary Sudwijanto, beserta jajaran Forkopimda telah melaksanakan pertemuan guna menyelesaikan insiden penyerangan Polres Tarakan secara profesional dan berkeadilan.

    “Kedua institusi menegaskan komitmen untuk menjaga sinergitas TNI-Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Kalimantan Utara,” kata Rudy Rachmat Nugraha di Tarakan, Selasa (25/2/2025).

    Rudy menjelaskan insiden kesalahpahaman ini berawal dari peristiwa pada Sabtu (22/2/2025) terjadi pengeroyokan terhadap seorang anggota Yonif 614/RJP oleh sekitar lima orang personel Polres Tarakan.

    Dari hasil mediasi awal antara pihak anggota Polres Tarakan dan anggota Yonif 614/RJP menyepakati anggota Polres Tarakan yang terlibat akan memberikan biaya pengobatan sebesar Rp 10 juta kepada korban. Namun janji tersebut tidak kunjung direalisasikan.

    Pada Senin (24/2) sekitar pukul 23.30 WITA, sekitar 20 orang anggota Yonif 614/RJP mendatangi Mapolres Tarakan dengan maksud mencari lima anggota Polres yang diduga terlibat dalam insiden pengeroyokan tersebut.

    Dalam aksi spontanitas berupa penyerangan Polres Tarakan tersebut, terjadi pelemparan batu yang mengakibatkan kerusakan pada kaca dan pintu pos jaga serta beberapa kaca.