Category: Beritasatu.com Regional

  • SD di Padang Jadi Sungai Seusai Banjir, Siswa Terpaksa Ujian Menumpang

    SD di Padang Jadi Sungai Seusai Banjir, Siswa Terpaksa Ujian Menumpang

    Padang, Beritasatu.com – Satu kompleks sekolah dasar di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), luluh lantak setelah banjir bandang besar menerjang kawasan tersebut pada Kamis (27/11/2025) pagi. Tidak satu pun bangunan tersisa di SD Negeri 49 Batang Kabuang.

    Seluruh ruang kelas, kantor guru, halaman, dan fasilitas pembelajaran habis disapu arus deras yang membawa lumpur pekat dan kayu gelondongan. Area sekolah kini berubah total menjadi aliran sungai baru.

    Banjir bandang yang datang secara tiba-tiba membuat warga dan para guru tidak sempat menyelamatkan barang apa pun. “Dalam hitungan menit saja sekolah itu ambruk dan hanyut. Tidak ada yang bisa diselamatkan, bahkan selembar kertas pun tidak tersisa,” ungkap Era, warga RT 6 RW 2 Kelurahan Batang Kabuang, yang menyaksikan langsung kejadian tersebut.

    Menurut Era, sebelumnya sungai berada sekitar 100 meter di belakang sekolah. Namun, akibat tingginya debit air, aliran sungai berubah arah dan langsung menghantam bangunan SD Negeri 49 Batang Kabuang. “Sekarang lokasi sekolah itu sudah menjadi sungai. Tidak ada lagi yang bisa dikenali, semua sudah hilang,” ujarnya, Rabu (10/12/2025).

    Sekolah ini sebelumnya menampung sekitar 80 siswa. Kini seluruh murid kehilangan ruang belajar dan fasilitas pendidikan dasar. Para guru terlihat sangat terpukul, bahkan beberapa dikabarkan histeris saat melihat bangunan tempat mereka mengajar bertahun-tahun hilang seketika.

    Kepala SD Negeri 49 Batang Kabuang, Erniwati, mengatakan pihak sekolah berupaya keras memastikan proses ujian siswa tetap berjalan meski dalam kondisi darurat. “Untuk mengikuti ujian, anak-anak terpaksa menumpang di sekolah terdekat setelah jam belajar sekolah itu selesai. Jaraknya hampir satu kilometer dari sekolah lama. Ini satu-satunya cara agar mereka tetap bisa mengikuti ujian,” jelasnya.

    Ia menambahkan, kondisi psikologis siswa dan guru masih terguncang akibat bencana ini. “Kami berharap pemerintah segera mencarikan solusi bangunan sementara agar proses belajar tidak terus terganggu,” kata Erniwati.

    Saat ini warga bersama pihak terkait tengah membersihkan area sekitar sambil meninjau kemungkinan relokasi sekolah. Mengingat lokasi lama telah berubah menjadi aliran sungai, pembangunan kembali di tempat yang sama tidak mungkin dilakukan.

    Banjir bandang yang melanda Kecamatan Koto Tangah ini merupakan bagian dari rangkaian bencana hidrometeorologi yang dalam beberapa pekan terakhir menimpa wilayah Sumatera Barat. Bencana serupa juga menyebabkan kerusakan berat pada infrastruktur, permukiman, dan fasilitas umum di berbagai daerah.

  • Gubernur Rudy Mas’ud Gambarkan Potensi Besar Benua Etam

    Gubernur Rudy Mas’ud Gambarkan Potensi Besar Benua Etam

    Jakarta, Beritasatu.com – Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas’ud menjelaskan kondisi geografis daerah yang sangat luas mendorong pemprov mengembangkan aplikasi digital bernama sakti atau satu akses untuk Kalimantan Timur atau Benua Etam.

    Aplikasi tersebut digunakan masyarakat dari wilayah pesisir, pedalaman, hingga perkebunan untuk berkomunikasi langsung dengan organisasi perangkat daerah (OPD) ataupun gubernur.

    “Melalui Sakti, warga dapat melaporkan berbagai persoalan seperti kerusakan jalan dan mengakses informasi lowongan kerja, layanan publik, hingga pariwisata. Sistem ini dianggap mampu menggantikan keterbatasan mobilitas pemerintah ke daerah-daerah terpencil,” ujarnya dalam acara Beritasatu Regional Forum 2025 di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, pada Rabu (10/12/2025) yang digelar media grup B-Universe yang menaungi BTV, Beritasatu TV, Beritasatu.com, Investor Daily, dan Jakarta Globe.

    Rudy Mas’ud juga menyoroti potensi wisata kelas dunia di Kaltim, termasuk Pulau Maratua di Kabupaten Berau, yang dikenal sebagai habitat ikan barakuda tornado dan berbagai biota laut. “Informasi pariwisata ini juga disatukan ke dalam aplikasi,” tambahnya.

    Di bidang pendidikan, Pemprov Kalimantan Timur menjalankan program gratis total untuk siswa dan mahasiswa. Pendidikan mulai SMA hingga S-3 di wilayah Kalimantan Timur dibebaskan dari biaya, baik di sekolah negeri maupun swasta. Untuk mahasiswa di luar provinsi, disediakan beasiswa nasional dan internasional.

    “Pada tahun sebelumnya, pemprov mendanai 32.000 mahasiswa baru melalui skema pergeseran anggaran. Mulai tahun berikutnya, seluruh mahasiswa dari semester awal hingga akhir akan ditanggung biaya pendidikannya,” sergahnya.

    Gubernur menambahkan, Kalimantan Timur mengembangkan strategi keluar dari ketergantungan sumber daya alam menuju penguatan sumber daya manusia. Selain itu, wilayah laut Kalimantan Timur yang berada pada jalur ALKI II memiliki potensi besar untuk pengembangan ekonomi biru.

    “Produksi batu bara provinsi yang mencapai 56% dari total nasional disebut masih menyimpan peluang nilai tambah bila didukung regulasi pusat, terutama terkait pengelolaan wilayah 12 mil laut,” tutupnya.

  • Jembatan Teupin Mane Putus, Ribuan Warga Aceh Tengah Terisolasi

    Jembatan Teupin Mane Putus, Ribuan Warga Aceh Tengah Terisolasi

    Bireuen, Beritasatu.com – Ribuan warga di Aceh Tengah terpaksa hidup dalam keterisolasian setelah Jembatan Teupin Mane putus akibat banjir bandang yang terjadi pada akhir November 2025. Putusnya jembatan penghubung utama tersebut memutus akses vital dari Aceh Tengah menuju Kabupaten Bireuen maupun sebaliknya.

    Kerusakan parah terjadi setelah fondasi dan badan jembatan dihantam arus deras luapan sungai. Banjir bandang tersebut tidak hanya menyeret material batu dan kayu, tetapi juga merusak struktur utama hingga jembatan ambruk sepenuhnya. Akibatnya, jalur transportasi darat terhenti total selama beberapa hari.

    Tanpa akses jembatan, warga di beberapa desa terpaksa menggunakan tali sling untuk menyeberangi sungai. Metode penyeberangan darurat ini sangat berisiko, terutama bagi anak-anak, lansia, dan perempuan. Meski demikian, tidak ada pilihan lain karena jalur alternatif membutuhkan waktu tempuh berjam-jam dan kondisi medan sangat sulit.

    Situasi ini juga berdampak langsung pada distribusi bantuan logistik. Sejumlah relawan kemanusiaan melaporkan terhambatnya penyaluran makanan, air bersih, dan obat-obatan. Beberapa warga yang mengalami sakit pun sulit dievakuasi karena alat penyeberangan tidak memungkinkan membawa pasien dalam kondisi darurat.

    Pelayanan kesehatan di desa-desa sekitar pun nyaris lumpuh. Tenaga medis kesulitan menjangkau warga, sementara fasilitas puskesmas pembantu kekurangan pasokan obat-obatan akibat terputusnya jalur distribusi.

    Melihat kondisi semakin mendesak, pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama TNI Angkatan Darat menurunkan tim untuk memasang jembatan bailey sebagai solusi sementara. Jembatan darurat itu ditargetkan dapat berfungsi dalam waktu dekat guna memulihkan akses transportasi serta memperlancar distribusi bantuan bagi warga terdampak.

    Pemerintah daerah berharap pembangunan jembatan permanen dapat segera direncanakan, mengingat jalur tersebut merupakan satu-satunya akses utama menuju wilayah pegunungan dan pusat logistik di Aceh Tengah.

  • 17 Jenazah Korban Banjir Bandang Agam Dimakamkan secara Massal

    17 Jenazah Korban Banjir Bandang Agam Dimakamkan secara Massal

    Lubuk Basung, Beritasatu.com – Sebanyak 17 jenazah korban meninggal dunia akibat bencana banjir bandang di Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), akan dimakamkan secara massal. Pemakaman massal ini akan dilaksanakan bersama tujuh jenazah lain di tempat pemakaman umum (TPU) Bungus, Kota Padang, pada Rabu (10/12/2025) siang.

    Langkah ini diambil karena ke-17 jenazah tersebut yang saat ini berada di Rumah Sakit Bhayangkara Padang, tidak memiliki pihak keluarga yang mengeklaim. Selain itu, hasil tes DNA jenazah juga tidak cocok dengan data warga yang melaporkan kehilangan anggota keluarganya.

    Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Agam Villa Erdi, menjelaskan, total 24 jasad akan dibawa ke TPU Bungus setelah disalatkan di Masjid Raya Ahmad Khatib Al Minangkabawi.

    “Seusai disalatkan, seluruh jasad korban dengan jumlah 24 orang langsung dibawa ke TPU Bungus,” kata Villa Erdi di Lubuk Basung, Rabu (10/12/2025).

    Dari 17 jenazah korban banjir bandang di Agam yang akan dimakamkan massal, rinciannya terdiri dari sembilan laki-laki, lima perempuan, dan tiga bagian tubuh yang tidak teridentifikasi utuh.

    Sebelumnya, Dinsos Agam juga telah memakamkan 10 jenazah korban banjir bandang di tempat pemakaman umum (TPU) Sungai Jariang, Kecamatan Lubuk Basung, Agam. Sepuluh jenazah tersebut mencakup delapan jenazah atas permintaan pihak keluarga dan dua jenazah yang juga tidak memiliki pihak keluarga.

    Bencana banjir bandang, tanah longsor, dan banjir yang melanda Agam ini telah menimbulkan kerugian jiwa dan materi yang masif. Data terbaru mencatat total 188 orang meninggal dunia dan 72 lainnya masih dalam pencarian atau belum ditemukan.

    Selain korban jiwa, bencana ini juga berdampak pada 4.117 warga yang mengungsi dan 988 orang yang terdampak atau terisolasi. Infrastruktur pun mengalami kerusakan parah, meliputi 600 unit rumah rusak berat, 67 titik jembatan rusak, dan 49 titik jalan rusak. Fasilitas pendidikan dan irigasi juga hancur, serta ribuan ternak mati dan lahan pertanian rusak.

  • Gempa M 4,7 Landa Solok Sumatera Barat pada Dini Hari

    Gempa M 4,7 Landa Solok Sumatera Barat pada Dini Hari

    Jakarta, Beritasatu.com – Wilayah Kabupaten Solok, Sumatera Barat, diguncang gempa bumi tektonik dengan magnitudo (M) 4,7 pada Rabu (10/12/2025) pukul 02.48 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan gempa ini merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesaran Sumani.

    Kepala Stasiun Geofisika Padang Panjang Suaidi Ahadi menjelaskan, episentrum gempa terletak di darat pada koordinat 0,99 derajat lintang selatan dan 100,71 derajat bujur timur. Lokasi tepatnya berada sekitar 18 km barat daya Kabupaten Solok, dengan kedalaman pusat gempa 10 km.

    “Dengan memperhatikan lokasi dan kedalaman pusat gempa bumi yang terjadi merupakan gempa bumi dangkal akibat adanya aktifitas sesaran Sumani,” kata Suaidi Ahadi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (10/12/2025) dini hari.

    Berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), getaran terasa kuat di wilayah Kabupaten Solok dengan intensitas III-IV modified mercalli intensity (MMI). Pada skala ini, getaran dirasakan nyata oleh banyak orang di dalam rumah terasa seakan-akan ada truk berlalu, dan pintu atau jendela dapat berbunyi.

    Guncangan juga dirasakan di Kota Padang dengan intensitas II-III MMI, di mana benda-benda ringan yang digantung mulai bergoyang. Sementara itu, di Sijunjung dan Sawahlunto, guncangan terasa lebih lemah, mencapai I-II MMI.

    Hingga saat berita ini disusun, belum ada laporan resmi mengenai kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa utama. BMKG juga mencatat adanya satu gempa susulan (aftershock) dengan magnitudo lebih kecil.

    “Hingga pukul 03.21 WIB, hasil monitoring BMKG terdapat satu gempa susulan pada pukul 03.11 WIB dengan magnitudo M 2,1,” tambah Suaidi.

    BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan selalu merujuk pada informasi resmi yang bersumber dari kanal komunikasi resmi BMKG yang telah terverifikasi.

  • Mirwan MS Diberhentikan, Baital Mukadis Jadi Plt Bupati Aceh Selatan

    Mirwan MS Diberhentikan, Baital Mukadis Jadi Plt Bupati Aceh Selatan

    Banda Aceh, Beritasatu.com – Pemerintah Aceh sudah menerima pemberitahuan resmi dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengenai pemberhentian Mirwan MS sebagai bupati Aceh Selatan. Juru Bicara Pemerintah Aceh Muhammad MTA mengatakan selanjutnya Wakil Bupati Baital Mukadis diangkat sebagai pelaksana tugas (Plt) bupati Aceh Selatan.

    Muhammad MTA mengatakan masa pemberhentian sementara tersebut akan berlangsung selama tiga bulan. Terkait jenis sanksi atau ketentuan yang berlaku selama masa nonaktif, seluruh kebijakan berada di bawah kewenangan Kemendagri.

    “Biasanya, pejabat yang dinonaktifkan akan mengikuti program pembinaan terkait pemerintahan yang diagendakan Kemendagri. Jika nantinya diperlukan pertimbangan dari Pemerintah Aceh, gubernur akan menyampaikannya secara resmi kepada mendagri,” ujarnya di Aceh, Selasa (9/12/2025).

    Penonaktifan Mirwan MS dilakukan di tengah sorotan publik terhadap keberangkatannya melaksanakan ibadah umrah saat daerahnya terdampak bencana banjir bandang dan longsor.

    Sebelumnya Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengonfirmasi soal pemberhentian sementara tersebut kepada wartawan di kantor Kemendagri, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (9/12/2025).

    “Tentang dua keputusan SK yang sudah saya tanda tangani hari ini berkaitan Bupati Aceh Selatan, SK pertama mengenai pemberhentian sementara 3 bulan atas nama Mirwan MS Bupati Aceh Selatan, Provinsi Aceh,” katanya.

    Sebelumya, Mirwan MS sudah memberikan permintaan maaf karena umrah tanpa izin dan saat daerahnya dalam darurat bencana. Permintaan maaf itu disampaikan Mirwan kepada pemerintah pusat dan masyarakat luas.

  • Pemerintah Siapkan Lokasi Relokasi Permukiman Korban Bencana Sumbar

    Pemerintah Siapkan Lokasi Relokasi Permukiman Korban Bencana Sumbar

    Jakarta, Beritasatu.com – Direktur Jenderal Kawasan Permukiman Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fitrah Nur memaparkan sejumlah lokasi yang direkomendasikan pemerintah daerah di Sumatera Barat sebagai titik relokasi pemukiman bagi warga terdampak bencana.

    Fitrah merupakan salah satu Ketua Tim Satgas Peninjauan Pemukiman yang bertugas memeriksa kondisi rumah para korban bencana di wilayah tersebut.

    Ia menjelaskan, berdasarkan data per Senin (8/12/2025), terdapat 8.888 rumah rusak yang terbagi dalam kategori ringan, sedang, berat, dan hanyut. Kementerian PKP menyatakan siap melaksanakan relokasi begitu lokasi pembangunan disepakati.

    “Kita sudah siapkan itu. Lahan saya sudah dapat dari pemda, dari pak gubernur. Untuk di Kota Padang ada dua titik. Kemudian di Tanah Datar ada satu titik,” ujar Fitrah saat ditemui di kantor Kementerian Hukum, Selasa (9/12/2025).

    Selain di Padang dan Tanah Datar, ia menyebut pemerintah daerah juga tengah menyiapkan lahan relokasi di Padang Panjang, meski status tanah adat masih menunggu penyelesaian. Sementara di Kabupaten Agam terdapat satu lokasi yang diajukan tetapi sertifikatnya belum diterima.

    “Di Padang Panjang itu karena tanah ulayat, itu masih diupayakan oleh pemda. Di Kabupaten Agam ada satu titik, tetapi sertifikatnya belum dapat,” jelas Fitrah.

    Ia menambahkan, kondisi kerusakan rumah warga yang terdampak banjir dan longsor di Sumatera Barat terbagi menjadi empat kategori, yakni rusak ringan, sedang, berat, dan hanyut.

    Dari jumlah tersebut, 691 rumah dinyatakan hanyut, dan kemungkinan bertambah karena sebagian rumah rusak berat tidak lagi dapat diperbaiki.

    Fitrah menjelaskan, banyak rumah hanyut akibat perubahan jalur sungai yang menyeret permukiman di sempadan aliran air. “Kemungkinan itu akan nambah juga di yang hanyut tadi, 691,” katanya.

    Selain itu, rumah rusak berat tercatat sebanyak 1.733 unit, rusak sedang 1.027 unit, dan rusak ringan 5.347 unit. Data tersebut merupakan pembaruan terbaru per Senin kemarin.

    Lebih jauh, ia menyampaikan bahwa Kementerian PKP tengah mengupayakan pengajuan relokasi berdasarkan usulan pemerintah provinsi serta kabupaten/kota. Namun, proses pembangunan belum dapat dimulai karena anggaran khusus relokasi belum tersedia.

    “Nah, kemarin yang khusus Sumatera Barat untuk yang hanyut, yang hilang, kita sudah mengupayakan lokasi dari Pemda untuk relokasi. Namun, kan anggarannya belum ada,” ujarnya.

    Fitrah menegaskan bahwa saat ini pemerintah pusat dan daerah masih fokus pada fase tanggap darurat, sehingga pelaksanaan relokasi belum bisa dilakukan.

    “Dan sekarang juga masih tanggap darurat. Kita mungkin belum bisa masuk, soalnya situasinya masih kepada situasi penyelamatan. Tapi kita sudah siapkan,” pungkasnya.

  • Pemerintah Petakan Kerusakan Rumah dan Siapkan Relokasi di Sumbar

    Pemerintah Petakan Kerusakan Rumah dan Siapkan Relokasi di Sumbar

    Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) melakukan survei peninjauan ke tiga provinsi terdampak banjir dan longsor di Sumatera. Tiga pejabat eselon I yang terjun langsung, yakni Dirjen Perumahan Perdesaan Imran, Dirjen Tata Kelola dan Pengendalian Risiko Aziz Andriansyah, dan Dirjen Kawasan Permukiman Fitrah Nur.

    Fitrah, yang meninjau langsung kondisi pemukiman di Sumatera Barat, mengatakan bahwa rumah warga terdampak terbagi dalam kategori rusak ringan, sedang, berat, serta yang hanyut.

    “Data kemarin, itu ada 691 yang hanyut. Kemungkinan akan bertambah dengan kategori rusak berat karena kondisinya sudah tidak memungkinkan diperbaiki,” ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian Hukum, Selasa (9/12/2025).

    Menurut Fitrah, rumah yang hanyut itu berada di kawasan yang terdampak perpindahan alur sungai, sehingga banyak permukiman hilang di sempadan sungai. Selain itu, rumah rusak berat berjumlah 1.733 unit, rusak sedang 1.027 unit, dan rusak ringan mencapai 5.347 unit.

    “Data ini sudah kami perbarui per Senin kemarin,” tegasnya.

    Ia menambahkan, pihaknya sedang mengupayakan pengajuan relokasi berdasarkan rekomendasi Pemerintah Provinsi Sumatra Barat hingga tingkat kabupaten dan kota. “Untuk rumah yang hanyut dan hilang, kami sudah menyiapkan opsi lokasi relokasi dari Pemda dan wali kota. Namun anggarannya belum tersedia,” kata Fitrah.

    Saat ini pemerintah pusat dan daerah masih fokus pada penanganan darurat, sehingga PKP belum dapat masuk ke tahap pembangunan hunian.

    “Situasi masih dalam fase penyelamatan, tetapi kami sudah siapkan kebutuhan selanjutnya,” jelasnya.

    Banjir besar di Kota Padang menimbulkan kerusakan pada enam jembatan, jalan, bendungan, dan fasilitas PDAM. Total kerugian infrastruktur diperkirakan mencapai Rp 202,8 miliar.

    Wali Kota Padang Fadly Amran menyampaikan bahwa perbaikan difokuskan pada jembatan dan fasilitas vital agar aktivitas warga segera pulih.

    “Kerusakan paling parah terjadi pada Jembatan Gunung Nago senilai Rp 45 miliar, dan Jembatan Kalawi Limau Manis yang putus dengan kerugian Rp 35 miliar,” pungkasnya.

  • Jembatan Kuta Blang di Bireuen Putus, Akses Aceh–Medan Terhenti

    Jembatan Kuta Blang di Bireuen Putus, Akses Aceh–Medan Terhenti

    Aceh, Beritasatu.com — Jembatan Kuta Blang di Kabupaten Bireuen, Aceh, putus akibat banjir besar yang melanda wilayah tersebut sejak akhir November 2025. Kerusakan ini membuat akses di jalur nasional Banda Aceh–Medan terhenti dan memutus mobilitas warga dari kedua sisi sungai Peusangan.

    Putusnya jembatan membuat kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, tidak dapat melintas. Sejak 27 November 2025, jalur tersebut praktis lumpuh dan menyebabkan distribusi logistik serta aktivitas ekonomi masyarakat terganggu.

    Untuk mengatasi kondisi darurat, warga bersama nelayan setempat menyediakan penyeberangan alternatif menggunakan perahu motor. Penyeberangan ini menjadi satu-satunya jalur sementara bagi masyarakat untuk beraktivitas, seperti bekerja, menjemput keluarga, hingga membawa barang kebutuhan sehari-hari. Tarif yang dikenakan berkisar Rp 30.000 per orang.

    Hingga saat ini, warga masih mengandalkan penyeberangan darurat sambil menunggu akses darat kembali normal. Pemerintah mengimbau masyarakat berhati-hati dan mengikuti arahan petugas saat melewati jalur penyeberangan sementara.

  • RSUD Aceh Tamiang Kembali Layani Pasien Darurat Seusai Terendam Banjir

    RSUD Aceh Tamiang Kembali Layani Pasien Darurat Seusai Terendam Banjir

    Aceh Tamiang, Beritasatu.com – Layanan Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Muda Sedia, Aceh Tamiang, kembali beroperasi setelah fasilitas tersebut sebelumnya lumpuh akibat banjir bandang. Aktivasi ini menjadi angin segar bagi warga yang hampir dua pekan hanya mengandalkan posko kesehatan di tingkat kecamatan.

    Direktur RSUD Muda Sedia, Andika Putra, menyampaikan UGD mulai menerima pasien setelah area prioritas dibersihkan dan dinyatakan aman.

    “Sore ini UGD sudah bisa melayani pasien,” kata Andika di RSUD Muda Sedia, Aceh Tamiang, Selasa (9/12/2025).

    Andika menjelaskan, rumah sakit membuka layanan rawat inap darurat dengan kapasitas terbatas. Dari 47 tempat tidur yang tidak terdampak banjir, hanya 20 unit yang bisa digunakan karena ruangan lain belum selesai dibersihkan.

    “Kami siapkan 20 tempat tidur. Sebenarnya ada 47 yang tidak terdampak, tetapi ruangannya terbatas, jadi kami alokasikan 20 saja. Lokasinya di area UGD ini. Jadi UGD ini semacam mini rumah sakit,” ujarnya.

    Namun, RSUD belum dapat melakukan tindakan operasi karena seluruh peralatan di ruang bedah rusak total akibat banjir.

    “Belum memungkinkan. Semua alat operasi rusak, mesin anestesi, kursi operasi, dan peralatan lainnya. Tidak mungkin dilakukan,” ungkapnya.

    Andika menegaskan, RSUD memiliki peran berbeda dari posko kesehatan. Posko hanya menangani keluhan ringan, sementara rumah sakit menangani kasus yang membutuhkan tindakan lebih intensif.

    “Posko untuk penyakit ringan seperti gatal, ISPA, dan rawat jalan. Kalau di sini untuk kasus yang butuh tindakan seperti infus, pengobatan injeksi, dan pemantauan,” jelasnya.

    Saat ini, RSUD Muda Sedia menjadi satu-satunya fasilitas kesehatan yang kembali beroperasi di Aceh Tamiang. Sebelum UGD kembali beroperasi, tenaga medis RSUD sempat memberikan layanan darurat dari pintu samping bagi warga yang membutuhkan pertolongan cepat.

    “Tetap ada. Kami melayani dari pintu samping. Ada yang tertusuk paku, luka-luka, tetap kami tangani,” kata Andika.