Category: Beritasatu.com Hiburan

  • Pengakuan Nikita Mirzani Soal Uang Rp 4 Miliar yang Dilaporkan Reza Gladys

    Pengakuan Nikita Mirzani Soal Uang Rp 4 Miliar yang Dilaporkan Reza Gladys

    Jakarta, Beritasatu.com – Selebritas Nikita Mirzani memberikan klarifikasi terkait uang Rp 4 miliar yang dituduhkan dokter Reza Gladys sebagai bagian dari pemerasan.

    Dalam penjelasannya, Nikita Mirzani menegaskan bahwa uang tersebut diberikan langsung oleh Reza Gladys.

    “Saya mau jawab soal uang Rp 4 miliar. Kalau ditanya kenapa saya mau Rp 4 miliar? Kamu enggak dikasih, tetapi aku dikasih, dan malah dibilang melakukan pemerasan,” jelas Nikita Mirzani saat melakukan siaran langsung di media sosial miliknya yang diunggah ulang akun Instagram @lambe_danu, Sabtu (22/2/2025).

    Nikita Mirzani menyebut bahwa siapa pun di Indonesia yang diberi uang sebesar Rp 4 miliar pasti tidak akan menolaknya, termasuk dirinya.

    “Logikanya, guys, kalau dikasih Rp 4 miliar, mana ada yang menolak? Dikasih uang malah dibilang pemerasan. Lucu, ya. Namun enggak apa-apa, yang penting duitnya sudah diterima,” tuturnya.

    Nikita Mirzani meminta Reza Gladys untuk mempersiapkan mentalnya saat berhadapan di pengadilan.

    “Persiapkan diri lo, outfit of the day (OOTD) lo harus keren karena yang lo hadapi adalah gue. OOTD lo harus keren, lawan lo keren. Gue enggak ada lawan kalau OOTD di pengadilan,” tambahnya dengan nada sinis.

    “Banyakin makan, nanti lo bisa kurus kepikiran lawan gue. Jangan sampai kulit muka dan badan lo jadi blentang-blentong, biar gue enggak ada celah buat ngeledekin lo,” lanjutnya

    Nikita menegaskan bahwa pertarungan ini baru dimulai. “Lo ingat, Reza ratu flexing, ini baru dimulai dan belum berakhir. Lo bakal ketemu gue di pengadilan,” tutup Nikita Mirzani yang mengeklaim uang Rp 4 miliar merupakan pemberian dari Reza Gladys.

  • Mengaku Tak Mengenal Reza Gladys, Nikita Mirzani: Muka Lo Bikin Gue Mual

    Mengaku Tak Mengenal Reza Gladys, Nikita Mirzani: Muka Lo Bikin Gue Mual

    Jakarta, Beritasatu.com – Selebritas Nikita Mirzani mengaku, tidak mengenal dokter Reza Gladys yang melaporkannya atas dugaan pemerasan. Nikita mengungkapkan perasaan tidak suka terhadap Reza.

    “Lo (Reza Gladys) yang cari gue, lo ingat itu. Gue tidak mau kenal lo, tetapi lo yang maksa,” tegas Nikita Mirzani dikutip dari channel YouTube, Sabtu (22/2/2025).

    “Dari awal gue tidak pernah mau berkomunikasi sama lo, lo selalu maksa. Kenapa gue tidak mau ketemu lo? Karena, gue lihat muka lo dari awal bikin gue mual, bikin gue muak,” jelasnya dengan nada sinis.

    Meski dirinya sudah ditetapkan sebagai tersangka, Nikita mengaku tidak masalah dengan hal tersebut.

    “Mereka pikir Nikita Mirzani bodoh kali ya? Kita ikuti permainan kalian,” ujarnya lagi.

    Nikita Mirzani juga menanggapi proses cepat yang diambil oleh Polda Metro Jaya terkait pelaporan Reza Gladys, yang hanya memakan waktu dua minggu sejak dipanggil untuk diperiksa.

    “Biasanya, kalau orang biasa yang melapor, prosesnya bisa berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Namun kalau saya, secepat kilat. Gue dipanggil 6 Februari, dua minggu kemudian langsung jadi tersangka. Keren sekali, Pak,” tutup Nikita Mirzani yang mengaku mual ketika melihat wajah Reza Gladys.

  • Nikita Mirzani Ikhlas Ditahan setelah Ditetapkan Tersangka

    Nikita Mirzani Ikhlas Ditahan setelah Ditetapkan Tersangka

    Jakarta, Beritasatu.com – Selebritas Nikita Mirzani mengaku, ikhlas apabila harus ditahan saat menjalani pemeriksaan pada 3 Maret 2025 atas pelaporan dokter Reza Gladys dengan dugaan tindak pemerasan.

    “Gue sudah siap kalau memang nanti ditahan, enggak masalah, gue ikhlas,” ujar Nikita Mirzani dikutip dari channel YouTube pada Sabtu (22/2/2025).

    Nikita Mirzani merasa heran dengan proses cepat pelaporan yang dilakukan Reza Gladys di Polda Metro Jaya, yang hanya memakan waktu dua minggu sejak dipanggil untuk diperiksa.

    “Biasanya, kalau orang biasa yang melapor, prosesnya bisa berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Namun, kalau saya secepat kilat. Gue dipanggil 6 Februari, dua minggu kemudian langsung jadi tersangka. Keren sekali, Pak,” katanya dengan nada sinis.

    Meski demikian, Nikita Mirzani berjanji akan melawan siapa saja yang tidak menyukai dirinya.

    “Laporan di kepolisian bukan akhir segalanya. Ingat, masih ada pengadilan. Sampai saya tidak terbukti bersalah, jangan senang dulu,” tegasnya.

    “Enggak masalah, mau jadi tersangka silakan. Kalau mau ditahan, ya tahan saja,” tutup Nikita Mirzani yang mengaku ikhlas ditahan.

    Sebelumnya, Nikita Mirzani (NM) ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan pemerasan terhadap Reza Gladys. Pemeriksaan terhadap Nikita akan dilakukan pada Senin (3/3/2025) mendatang.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menjelaskan, penetapan tersangka ini dilakukan setelah pihaknya menggelar perkara terkait kasus tersebut.

    Selain Nikita Mirzani, Ade Ary juga menyebutkan bahwa pihaknya menetapkan sosok lain berinisial IM sebagai tersangka dalam kasus yang sama.

    “Jadwal pemeriksaan untuk tersangka NM dan IM seharusnya dilakukan hari ini, Kamis, 20 Februari 2025,” ujar Ade Ary dalam keterangannya pada Kamis (20/2/2025).

  • Firdaus Oiwobo: Gue Raja Artis

    Firdaus Oiwobo: Gue Raja Artis

    Jakarta, Beritasatu.com – Pengacara Firdaus Oiwobo mengeklaim diri sebagai raja artis, sehingga sulit buat para selebritas di Indonesia bisa berkenalan dengannya.

    “Asal kalian tahu, saya itu enggak gampang dekat sama artis. Coba lihat, ada enggak saya berteman dengan artis?” ujar Firdaus Oiwobo dengan nada sombong dikutip dari channel YouTube, Sabtu (22/2/2025).

    Menurut Firdaus Oiwobo, banyak orang yang menganggap dekat dengan artis adalah sebuah kebanggaan. Namun ia berbeda.

    “Kalau orang bilang, ‘wah saya artis, saya deketin’. Gue enggak begitu, gue itu rajanya artis,” ucapnya.

    Firdaus Oiwobo menegaskan, selama ini bukan dirinya yang mencari artis, melainkan sebaliknya.

    “Gue itu presiden artis, raja artis. Jadi ngapain gue cari artis? Artis yang cari gue,” ungkapnya.

    Firdaus Oiwobo menyebutkan, hanya satu selebritas yang benar-benar dekat dengannya, yakni Charlie Van Houten.

    “Charlie Van Houten itu seperti adik angkat saya. Kami sudah hampir 20 tahun bersahabat. Dari awal kami ngamen bareng, sekarang dia jadi artis. Saya ketua umum di perkumpulan artis Indonesia, sementara dia wakilnya,” jelasnya.

    Firdaus juga menanggapi tantangan duel dari Vicky Prasetyo yang menurutnya sangat tidak pantas.

    “Saya enggak tertarik menanggapi ajakan duel Vicky Prasetyo karena caranya sangat kampungan,” tutup Firdaus Oiwobo yang mengaku sebagai raja artis.

  • Ditantang Duel Vicky Prasetyo, Firdaus Oiwobo: Kampungan

    Ditantang Duel Vicky Prasetyo, Firdaus Oiwobo: Kampungan

    Jakarta, Beritasatu.com – Pengacara Firdaus Oiwobo memberikan tanggapan atas tantangan duel yang dilontarkan oleh selebritas Vicky Prasetyo. Firdaus dengan tegas menyebut ajakan tersebut kampungan.

    “Saya enggak tertarik menanggapi ajakan duel Vicky Prasetyo karena caranya sangat kampungan,” ujar Firdaus Oiwobo dikutip dari channel YouTube, Sabtu (22/2/2025).

    Firdaus Oiwobo juga menyebut Vicky Prasetyo merupakan artis yang baru dikenal oleh publik Tanah Air.

    “Buat apa saya menanggapi artis pemula seperti dia? Tidak penting bagi saya. Mungkin dia hanya mencari perhatian publik (pansos) karena nama saya sudah lebih terkenal,” jelasnya lagi.

    Firdaus Oiwobo menegaskan, ia berasal dari keturunan bangsawan dan menganggap ajakan berkelahi bukanlah cara elegan bagi seorang pria.

    “Saya keturunan sultan, jadi tidak perlu berkelahi dengan cara kasar. Cukup meniup dari jauh, orangnya langsung masuk rumah sakit. Semua dilakukan dengan cara elegan,” tutup Firdaus Oiwobo yang menanggapi ajakan duel Vicky Prasetyo.

    Sebelumnya, Vicky Prasetyo menantang pengacara Firdaus Oiwobo untuk bertarung, lantaran tidak terima dengan ucapan Firdaus Oiwobo yang menyebut dirinya sering menikah berkali-kali.

    “Saya tantang kamu (Firdaus Oiwobo) naik ring. Kita bertarung tanpa pelindung kepala sampai berdarah-darah,” kata Vicky Prasetyo di media sosialnya sambil mengunggah video saat Firdaus menjadi bintang tamu di podcast Ruben Onsu, Kamis (20/2/2025).

  • Dari Penampilan Seksi ke Religius, Amel Alvi Tampilkan Citra Baru dalam Film Samawa

    Dari Penampilan Seksi ke Religius, Amel Alvi Tampilkan Citra Baru dalam Film Samawa

    Jakarta, Beritasatu.com – Artis Mel Ara atau lebih dikenal sebagai Amel Alvi, kini tengah berupaya mengubah citra seksinya dan bertransformasi menjadi wanita yang lebih baik demi menemukan pasangan hidup dan menikah. 

    Salah satu langkah yang diambilnya adalah berperan dalam film bertema religi berjudul Samawa, yang mengangkat kisah tentang keluarga dan isu kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Hal ini disampaikan Amel saat berbincang dengan Beritasatu.com di Epicentrum Kuningan, Jakarta, pada Jumat (21/2/2025).

    “Salah satu alasan saya bermain dalam film ini adalah untuk mengubah image saya. Saya ingin menjadi wanita yang baik dan jauh dari citra seksi yang selama ini melekat pada saya,” ungkap Amel Alvi.

    Amel mengakui dalam film terbarunya ini, dia tidak mengenakan pakaian terbuka dan perannya juga tidak sebagai karakter antagonis. Dia berharap dengan peran ini, citranya bisa berubah menjadi wanita yang lebih baik.

    “Dalam film ini, saya sama sekali tidak mengenakan busana terbuka dan peran saya pun jauh dari karakter antagonis. Saya berharap film ini bisa membantu saya mengubah citra saya,” tambahnya.

    Keinginan Amel Alvi untuk mengubah citranya ini juga dipengaruhi oleh faktor usia dan keinginannya untuk segera menikah. 

    “Faktor usia yang sudah tidak muda lagi juga menjadi alasan saya untuk merubah citra saya. Selain itu, saya ingin mendapatkan pasangan hidup dan menikah, karena keluarga juga sudah sering bertanya kapan saya menikah. Harapannya, dengan bermain di film ini, saya bisa mendapatkan jodoh,” tandasnya.

    Film Samawa: Dosamu, Cintaku, Selamanya mengisahkan perjalanan emosional Yura (diperankan Badriyah Afiff), seorang perempuan yang tumbuh dalam budaya Jawa yang kuat. Setelah menikah dengan Andi (diperankan Alexzander Wlan), Yura dihadapkan pada kenyataan pahit tentang dosa-dosa suaminya yang berupa KDRT, yang perlahan merusak keharmonisan rumah tangga mereka.

    Film ini akan menggambarkan konflik batin seorang istri yang terjebak antara prinsip tradisional untuk tetap patuh pada suami dan usaha untuk menemukan makna sakinah, mawadah, warahmah (samawa), demi memperoleh kebahagiaan dan kedamaian dalam keluarganya.

    Disutradarai oleh Ganank Dera dan diproduksi oleh Travel Stories Pictures, film Samawa yang dibintangi oleh Amel Alvi mulai tayang di bioskop-bioskop Indonesia pada 27 Februari 2025.

  • Review Film Conclave: Terlalu Banyak Intrik dalam Drama Politik ala Vatikan

    Review Film Conclave: Terlalu Banyak Intrik dalam Drama Politik ala Vatikan

    Jakarta, Beritasatu.com – Bagaimana jika pemilihan Paus digambarkan layaknya sebuah thriller politik penuh intrik? Conclave, film terbaru karya Edward Berger, menyajikan kisah menegangkan di balik pemilihan pemimpin Gereja Katolik. Dengan Ralph Fiennes sebagai pemeran utama, film ini mengajak penonton masuk ke dalam dunia politik Vatikan, dengan para kardinal beradu strategi demi meraih takhta kepausan.

    Film yang meraih delapan nominasi Oscar 2025 ini rencananya mulai tayang di bioskop-bioskop Indonesia mulai Jumat (28/2/2025). Beritasatu.com mendapatkan kesempatan mengikuti screening perdana film ini, Kamis (20/2/2025).

    Diangkat dari novel berjudul sama karya Robert Harris, Conclave mengikuti kisah Kardinal Lawrence (Ralph Fiennes) yang menjabat sebagai kepala dewan kardinal. Tugas berat menantinya setelah Paus meninggal dan dirinya bertanggung jawab mengawasi jalannya konklaf (berasal dari bahasa Latin cum clave, yang berarti dengan kunci), proses pemilihan Paus baru yang dilakukan secara tertutup.

    Sosok Kardinal Lawrence digambarkan sebagai kardinal yang tak memiliki ambisi pribadi. Ia hanya menginginkan pemilihan yang adil dan menghasilkan paus yang layak. Namun, tugas ini ternyata jauh lebih rumit dari yang ia bayangkan.

    Para kardinal kandidat paus rupanya mengusung kepentingan masing-masing. Kardinal Tedesco (Sergio Castellitto) mewakili kubu konservatif yang ingin mengembalikan gereja ke tradisi lama. Sementara itu, Kardinal Bellini (Stanley Tucci) adalah sosok progresif yang mendorong pengakuan lebih luas bagi hak-hak perempuan dan kaum LGBTQ+. Selain mereka, ada Kardinal Tremblay (John Lithgow) dan Kardinal Adeyemi (Lucian Msamati) yang juga memiliki ambisi menduduki takhta suci.

    Seiring berjalannya waktu, berbagai rahasia mulai terungkap. Para kardinal yang terlihat penuh wibawa ternyata menyimpan rahasia kotor yang tersembunyi. Pada saat situasi pemilihan menjadi buntu, Kardinal Benitez (Carlos Diehz) yang misterius mulai mencuri perhatian.

    Dari segi sinematografi, film ini menyajikan visual yang megah. Hasil rekaan St Peter’s Basilica dan interior Kapel Sistina yang menjadi latar belakang film ditampilkan dengan detail yang mengesankan. Nuansa cahaya temaram dan warna-warna klasik menciptakan kesan misterius yang memperkuat alur cerita Conclave.

    Akting para pemeran utama juga patut diacungi jempol. Ralph Fiennes tampil sebagai Kardinal Lawrence dengan penuh wibawa, tetapi tetap menyisakan sisi manusiawi yang membuat penonton terus bertanya-tanya tentang ambisinya. Stanley Tucci, John Lithgow, dan Sergio Castellitto masing-masing membawakan karakter mereka dengan karisma yang kuat.

    Meski demikian, pendekatan cerita Conclave yang terlalu fiktif terasa berlebihan. Film ini menggambarkan para kardinal lebih sebagai politisi yang haus kekuasaan, terlalu membesar-besarkan elemen skandal dan manipulasi. Alih-alih menampilkan gambaran realistis tentang proses konklaf sebenarnya, Conclave justru menjadi thriller misteri ala Angels & Demons (2009) minus Tom Hanks.

    Dalam durasi sekitar 2 jam, film ini terlalu sibuk menyampaikan pesan moral dan kritik terhadap gereja. Momen puncak yang seharusnya menghadirkan ledakan dramatis, justru menjadi terlalu dingin dan tanpa bobot emosional. Twist pada bagian akhir juga seolah hanya menjadi pesan terselubung liberalis yang membuat film ini kehilangan pesan religi yang sejatinya bisa tersampaikan.

    Secara keseluruhan, dengan sinematografi indah dan dukungan akting para pemainnya yang solid, Conclave memang layak mendominasi nominasi Academy Awards 2025. Sayangnya, terlalu banyak intrik dalam Conclave justru menjadikan film ini kurang menggigit sebagai drama politik.

  • Putusan Pengadilan terhadap Agnez Mo Picu Kegelisahan Seniman Musik

    Putusan Pengadilan terhadap Agnez Mo Picu Kegelisahan Seniman Musik

    Jakarta, Beritasatu.com – Putusan Pengadilan Niaga Nomor 92/Pdt Sus-HKl72024 yang menyatakan Agnez Mo bersalah atas pelanggaran hak cipta karena menyanyikan lagu Bilang Saja tanpa izin penciptanya, Arie Bias, telah menimbulkan kegelisahan di kalangan seniman musik Indonesia. Akibat putusan ini, Agnez Mo dijatuhi denda sebesar Rp 1,5 miliar dan dilaporkan ke kepolisian.

    Aktivis Pergerakan Advokat untuk Transformasi Hukum Indonesia (PATHI), Marulam J Hutauruk mengungkapkan keprihatinannya terhadap dampak putusan ini. Ia menegaskan bahwa keputusan pengadilan dapat membatasi hak berkesenian dan menghambat kreativitas pelaku seni pertunjukan, khususnya di industri musik.

    Menurut Marulam J Hutauruk, tujuan utama pengaturan hak cipta dalam berbagai undang-undang di dunia adalah untuk mendorong perkembangan kreativitas di bidang literasi dan seni, termasuk musik. Hal ini sejalan dengan prinsip yang diatur dalam Pasal 1, Pasal 5, dan Pasal 6 bis Berne Convention, serta dinyatakan secara eksplisit dalam pembukaan Konvensi WIPO Copyright Treaty (WCT). Regulasi hak cipta seharusnya melindungi pencipta sekaligus mendukung perkembangan seni di setiap negara.

    Selain itu, ia menambahkan konvensi internasional juga memberikan perlindungan hukum kepada pelaku pertunjukan atau performer seperti penyanyi dan musisi seperti Agnez Mo ketika menampilkan karya di luar negara asalnya. Perlindungan ini tertuang dalam Article 4a International Convention for The Protection of Performers, Producers of Phonograms and Broadcasting Organizations (Rome Convention-1961).

    Marulam J Hutauruk juga menyoroti Pasal 9 ayat (2) UU Nomor 38 Tahun 2014 tentang Hak Cipta yang tidak boleh ditafsirkan terlalu luas. Ia menegaskan bahwa aturan tersebut tidak seharusnya digunakan untuk melarang orang lain menyanyikan lagu dalam pertunjukan langsung, karena menyanyikan lagu orang lain merupakan bagian dari hak berekspresi dan pengembangan kreativitas.

    Sebagai solusi terkait kasus Agnez Mo ini, ia menekankan pentingnya mekanisme lisensi dan penerimaan royalti bagi pencipta lagu yang telah diatur dalam UU Hak Cipta melalui Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) dan Lembaga Manajemen Kolektif (LMK). Dengan adanya regulasi ini, pencipta dan performer dapat terus berkontribusi serta berkolaborasi dalam mengembangkan seni dan budaya.

  • Sempat Gugup, Prilly Latuconsina Akhirnya Kembali Syuting Danur 4

    Sempat Gugup, Prilly Latuconsina Akhirnya Kembali Syuting Danur 4

    Jakarta, Beritasatu.com – Prilly Latuconsina kembali tampil sebagai pemain utama dalam film horor Danur 4. Ia pun mengungkapkan kegembiraannya karena film ini akhirnya akan melanjutkan proses syuting setelah enam tahun vakum. 

    Hal tersebut disampaikan Prilly saat acara syukuran untuk memulai syuting dan pengenalan pemain film Danur 4 di MD Place, Kuningan, Jakarta pada Jumat (21/2/2025).

    “Akhirnya setelah menunggu enam tahun, film Danur 4 akan kembali diproduksi. Awalnya film ini hanya direncanakan sebagai trilogi, tetapi ternyata banyak penggemar yang menunggu kelanjutannya. Ketika saya tahu akan ada sekuel keempat, saya sangat senang,” ungkap Prilly Latuconsina.

    Prilly mengakui karakter Risa sudah sangat melekat pada dirinya dalam film Danur, sehingga ia merasa perlu menjaga eksistensinya agar karakter tersebut tetap sejalan dengan film-film garapan Risa Saraswati itu sebelumnya.

    “Saat pertama kali ditawari untuk kembali memerankan Risa di Danur 4, saya berusaha me-refresh kembali ingatan tentang karakter ini, karena sudah enam tahun saya tidak memainkannya. Jadi, saya benar-benar membaca skenarionya. Alhamdulillah, saya masih ingat jadi tinggal lanjutkan syutingnya saja,” tambahnya.

    Prilly mengaku sempat gugup sebelum memulai syuting, hal itu karena setelah sekian lama tidak terlibat dalam film horor. “Jujur, saya sedikit grogi untuk memulai syuting, karena selama enam tahun terakhir saya lebih banyak terlibat dalam drama dan memproduksi film sendiri,” kata kekasih Omar Esteghlal itu.

    Prilly merasa bersyukur karena sebagian besar pemain dalam Danur 4 masih sama dengan yang terlibat dalam film Danur sebelumnya, sehingga ia tidak perlu banyak mengenal karakter dan pemain baru. 

    “Karakter Risa dalam Danur 4 sedikit berbeda dengan karakter Risa pada film sebelumnya. Jadi, saya masih perlu mengenal karakter-karakter baru. Untungnya, kami dibantu oleh acting coach yang terus mendampingi sehingga memudahkan kami untuk beradaptasi dengan mereka,” ujarnya.

    Selain Prilly Latuconsina yang kembali memerankan Risa, Danur 4 juga akan menghadirkan beberapa pemain lainnya, seperti Zee Asadel, Dito Darmawan, Lewis Robert, Muhammad Fauzan, Zachary Ayden, Said Darian Rizqi, Fillio Dheno, Anya Zen, Gilang Devialdy, komedian Fajar Nugra, Mc Danny, dan sejumlah pemain lainnya.

  • Sentil Kepolisian, Band Sukatani Minta Publik Hentikan Dengar Lagu Bayar Bayar Bayar

    Sentil Kepolisian, Band Sukatani Minta Publik Hentikan Dengar Lagu Bayar Bayar Bayar

    Jakarta, Beritasatu.com -Grup band beraliran post-punk, Sukatani, akhirnya meminta maaf setelah lagu mereka berjudul Bayar Bayar Bayar menjadi viral dan dianggap melecehkan kepolisian. Setelah kontroversi, mereka langsung menghapus lagu tersebut yang dinilai memicu kegaduhan sosial, serta meminta masyarakat untuk tidak mendengarkannya lagi dan menghapus konten yang menggunakan lagu itu.

    “Dengan ini, saya mengimbau kepada semua pengguna media sosial yang sudah memiliki lagu kami berjudul Bayar Bayar Bayar untuk segera menghapus dan menarik semua video yang menggunakan lagu tersebut,” ungkap perwakilan band Sukatani Muhammad Syifa Al Lutfi,  melalui akun Instagram @sukatani.band, dikutip pada Jumat (21/2/2025).

    Dalam kesempatan yang sama, pria yang dikenal dengan nama Alectroguy ini juga menyampaikan permohonan maaf kepada Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, sebab lagu yang dianggap telah melukai perasaan institusi kepolisian.

    “Kami memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada bapak kapolri dan seluruh anggota Polri atas lagu ciptaan kami yang berjudul Bayar Bayar Bayar yang kini viral di berbagai platform media sosial,” tambahnya.

    Sang gitaris juga menjelaskan, lagu tersebut sebenarnya ditujukan untuk menyindir oknum kepolisian yang melanggar aturan. Namun, setelah menyadari dampak yang ditimbulkan, band Sukatani memutuskan untuk menarik lagu itu dari peredaran.

    “Kami sadar akan risiko yang mungkin timbul di kemudian hari, dan itu bukan lagi tanggung jawab kami. Kami meminta agar video dengan lagu Bayar Bayar Bayar dihapus dari media sosial,” tuturnya.

    Dia menegaskan, pernyataan ini dibuat tanpa adanya tekanan atau paksaan dari pihak manapun. “Kami membuat pernyataan ini secara sukarela, tanpa ada paksaan dari siapapun,” tandas perwakilan band Sukatani tersebut.