Category: Beritasatu.com Ekonomi

  • BTPN Syariah Bagikan Dividen Rp 34,5 Per Saham, Setara Rp 265 Miliar

    BTPN Syariah Bagikan Dividen Rp 34,5 Per Saham, Setara Rp 265 Miliar

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Bank BTPN Syariah Tbk menetapkan pembagian dividen tunai sebesar Rp 34,5 per saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2025. Jumlah tersebut mencerminkan total distribusi dividen sekitar Rp 265,78 miliar atau 25% dari laba bersih sepanjang tahun buku 2024.

    Direktur Kepatuhan sekaligus Corporate Secretary BTPN Syariah Arief Ismail menyampaikan, keputusan ini merupakan bentuk apresiasi terhadap dukungan para pemangku kepentingan, khususnya para investor.

    “Dividen ini menjadi bukti komitmen kami dalam memberikan nilai tambah kepada pihak-pihak yang telah memercayakan misinya untuk melayani masyarakat inklusi,” ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu (20/4/2025).

    Selama 2024, BTPN Syariah mencatatkan laba bersih sebesar Rp 1,06 triliun. Selain itu, bank menyalurkan pembiayaan senilai Rp 10,2 triliun kepada segmen masyarakat inklusi.

    Dari sisi kesehatan keuangan, bank menunjukkan performa yang solid. Return on Asset (RoA) tercatat sebesar 6,3%, sedangkan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) mencapai 53,2$. RUPST juga menyetujui penempatan laba ditahan sebesar Rp 775,49 miliar sebagai modal untuk mendukung pertumbuhan usaha ke depan.

    Sepanjang tahun lalu, BTPN Syariah terus mendorong perilaku unggul di kalangan nasabah inklusi melalui prinsip BDKS, Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu. Pendampingan berkelanjutan, insentif, serta penghargaan diberikan kepada nasabah yang konsisten dalam menerapkan prinsip tersebut.

    Sejalan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 2 Tahun 2024 mengenai Tata Kelola Syariah untuk bank umum syariah dan unit usaha syariah, BTPN Syariah juga memperbarui komposisi Dewan Pengawas Syariah (DPS). RUPST yang berlangsung pada Kamis (17/4/2025) menetapkan penambahan anggota DPS menjadi tiga orang.

    H Cecep Maskanul Hakim resmi diangkat sebagai anggota DPS yang baru. Ia sebelumnya menjabat sebagai Ketua DPS di anak perusahaan bank, PT BTPN Syariah Ventura. Dengan demikian, susunan terbaru DPS adalah H Ikhwan Abidin sebagai ketua, serta H Muhamad Faiz dan H Cecep Maskanul Hakim sebagai anggota.

  • Di Tengah Investasi Startup Lesu, Populix Raih Pendanaan Rp 72 Miliar

    Di Tengah Investasi Startup Lesu, Populix Raih Pendanaan Rp 72 Miliar

    Jakarta, Beritasatu.com – Perusahaan riset berbasis teknologi, Populix memperoleh pendanaan senilai US$ 4,3 juta atau setara Rp 72,34 miliar pada penutupan pertama putaran pendanaan Seri B. Pendanaan ini diperoleh di tengah lesunya iklim investasi perusahaan startup akibat tech winter beberapa tahun ke belakang.

    Sepanjang 2024, laporan Data Vantage besutan DealStreetAsia mencatat total pendanaan yang masuk ke Indonesia mengalami penurunan hingga 34% secara tahunan (year-on-year/yoy), dan nilai investasi anjlok sekitar 66% atau senilai Rp 7,3 triliun. Penurunan ini bahkan menjadi yang terdalam di Asia Tenggara.

    Co-Founder dan CEO Populix Timothy Astandu mengatakan, melalui pendanaan Seri B tersebut pihaknya berkomitmen untuk terus mengembangkan dan melatih model kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) agar proses riset dapat lebih cepat dan diandalkan.

    “Melalui pendanaan ini, kami akan memperkuat fundamental bisnis kami dengan mengembangkan layanan, dan memanfaatkan teknologi untuk berinovasi di masa mendatang,” kata Timothy, dalam keterangan resmi, Minggu (20/4/2025).

    Selain itu, Timothy menuturkan, pihaknya juga tengah membangun synthetic respondents, persona buatan yang dihasilkan oleh mesin pembelajaran AI (machine learning) untuk meniru respons manusia dan memungkinkan proses pengumpulan data yang lebih cepat.

    Menurutnya, kedua pengembangan ini perlu diprioritaskan agar para pemain industri dan pembuat kebijakan dapat memaksimalkan pemanfaatan AI untuk pelaksanaan riset mereka.

    Sejak berhasil mendapatkan pendanaan Seri A pada 2022 lalu, ia mengatakan pihaknya terus berupaya memperluas akses masyarakat terhadap riset.

    Salah satunya, meluncurkan layanan Policy & Society Research pada  2023 untuk membantu organisasi dan pemerintah dalam menganalisis sentimen publik, dampak kebijakan, dan tren ekonomi dan sosial.

    Populix juga mengembangkan fitur NeXa, asisten riset berbasis kecerdasan buatan yang dapat membantu memandu pengguna dalam melakukan riset, mulai dari merancang dan membuat kuesioner, mengakses kumpulan responden sesuai target, hingga menarik kesimpulan.

    Berkat berbagai pengembangan tersebut, Timothy menyampaikan bahwa total riset yang ditangani oleh Populix bertumbuh dua kali lipat pada 2024, dengan 65% di antaranya berasal dari klien berulang (recurring clients).

    Ia menyatakan bahwa pihaknya juga berhasil memperluas cakupan industri, dengan menangani klien dari sektor telekomunikasi dan pemerintahan, yang menunjukkan rekam jejak pertumbuhan Populix di industri riset.

    “Populix juga berharap dapat mengembangkan sayap ke Asia Tenggara, seiring dengan tingginya kebutuhan dari klien kami saat ini,” ujar Timothy terkait investasi perusahaan.

  • Volatilitas Bitcoin Dipicu Tarif Global dan Likuiditas

    Volatilitas Bitcoin Dipicu Tarif Global dan Likuiditas

    Jakarta, Beritasatu.com – Pergerakan harga Bitcoin yang cukup fluktuatif dalam beberapa hari terakhir dinilai sebagai respons pasar terhadap perkembangan kebijakan perdagangan internasional, serta dampak dari rendahnya likuiditas pasar saat akhir pekan.

    CEO Indodax Oscar Darmawan menyebut, lonjakan harga Bitcoin yang sempat menembus level US$ 86.000 per koin disebabkan oleh optimisme pasar terhadap berita terkait pelonggaran tarif perdagangan, meskipun efeknya hanya bersifat sementara.

    “Kabar tersebut sempat memberi dorongan singkat pada pasar,” ujarnya pada Minggu (20/4/2025).

    Namun, menurut Oscar, ketidakpastian arah kebijakan dagang dari AS, ditambah kondisi likuiditas yang tipis di akhir pekan, membuat sentimen pasar kembali berhati-hati. Hal inilah yang kemudian menyebabkan koreksi harga secara wajar hingga turun ke kisaran US$ 84.000 per koin.

    Meski demikian, Oscar menambahkan bahwa selama pertengahan April 2025, Bitcoin menunjukkan ketahanan dengan bergerak stabil di rentang US$ 84.000 hingga US$ 86.000.

    Meskipun belum menunjukkan tren kenaikan yang signifikan, kestabilan ini dinilai sebagai sinyal kekuatan Bitcoin di tengah situasi ekonomi dunia yang belum pasti dan meningkatnya ketegangan geopolitik.

    Lebih lanjut, Oscar menilai bahwa meningkatnya minat institusi terhadap Bitcoin, termasuk melalui instrumen seperti Exchange-Traded Fund (ETF), menunjukkan bahwa aset kripto mulai dilihat sebagai bagian dari strategi keuangan jangka panjang.

    “Pandangan bahwa Bitcoin hanyalah instrumen spekulatif perlahan mulai berubah. Kini ia mulai dianggap sebagai penyimpan nilai dan pelindung kekayaan dalam jangka panjang,” katanya.

    Oscar juga menyoroti bahwa apabila negara-negara besar, seperti AS, secara terbuka mempertimbangkan akumulasi Bitcoin dalam portofolio keuangannya, hal ini akan mendorong kepercayaan global terhadap teknologi blockchain dan aset digital, tidak hanya dari kalangan investor individu, tetapi juga dari lembaga keuangan serta negara-negara lainnya.

    Namun, ia mengingatkan bahwa berbagai risiko makroekonomi, seperti potensi resesi atau konflik dagang tetap menjadi faktor yang perlu dicermati.

    “Bitcoin memang bisa menjadi alternatif investasi yang telah teruji, tetapi penting untuk tetap menjaga disiplin dalam manajemen risiko. Hindari keputusan investasi yang didorong oleh euforia,” tambahnya.

    Oscar menyarankan para investor untuk menerapkan pendekatan investasi jangka panjang seperti Dollar-Cost Averaging (DCA), terutama mengingat harga Bitcoin saat ini sedang berada pada fase konsolidasi. Strategi ini efektif untuk mengurangi tekanan psikologis dalam menghadapi fluktuasi pasar, khususnya di tengah ketidakstabilan ekonomi global.

  • Harga Kedelai Naik, Perajin Tempe Bekasi Ubah Ukuran dan Kualitas

    Harga Kedelai Naik, Perajin Tempe Bekasi Ubah Ukuran dan Kualitas

    Bekasi, Beritasatu.com – Dalam dua pekan terakhir, harga kedelai impor mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan perajin tempe di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, yang harus memutar otak untuk tetap bertahan di tengah lonjakan biaya produksi.

    Jika sebelumnya harga kedelai berada di kisaran Rp 8.400 per kilogram, kini harganya melonjak hingga mencapai Rp 10.000 hingga Rp 11.000 per kilogram.

    Kenaikan harga kedelai, yang merupakan bahan baku utama pembuatan tempe, turut berdampak pada produk akhir.

    Para perajin tempe Bekasi pun terpaksa melakukan penyesuaian, baik dari segi ukuran maupun kualitas tempe, demi menyeimbangkan biaya produksi yang meningkat.

    Sanip (60), seorang perajin tempe Bekasi yang tinggal di Kampung Cabanglio RT 003 RW 004, Desa Karangasih, Kecamatan Cikarang Utara, mengungkapkan lonjakan harga kedelai sudah terjadi dalam beberapa pekan terakhir.

    “Ya mulai merambah naik sih, dari harga standar tadi nya Rp 840.000 per kuintal, sekarang Rp 10.000 per kilogram. Tadinya berarti Rp 8.400 per kilogram. Saya kalau belanja itu kan per kuintal, kemungkinan akan naik terus,” kata Sanip saat ditemui di rumahnya, Minggu (20/4/2025).

    Sanip menduga bahwa kenaikan ini dipicu oleh kebijakan tarif yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

    Mengingat sebagian besar kedelai impor berasal dari AS, maka perubahan kebijakan negara tersebut turut berdampak pada harga kedelai di Indonesia.

    “Ya karena berita tarif itu. Sebenarnya kan belum berlaku ya kalau kata di berita itu, ditunda berapa hari itu ya, cuma dari sekarang sudah mulai mungkin persiapan kali ngadepin kenaikan yang akan datang itu,” ungkapnya.

    Untuk menyiasati peningkatan harga kedelai, Sanip mengurangi takaran dan kualitas tempe yang ia produksi.

    Ia juga terpaksa menyesuaikan harga jual, meskipun tidak terlalu besar, agar konsumen tidak lari.

    Sebelumnya, tempe berukuran satu lonjor dengan berat 3 ons dijual seharga Rp 4.000, sedangkan ukuran 5 ons dibanderol Rp 6.000.

    Kini, ia mengurangi takaran serta tidak mencuci kedelai sebersih sebelumnya guna menekan biaya produksi.

    “Sekarang kita kurangin aja timbangan sama naikan harga. Ya gak terlalu banyak sih, takut pelanggan pada kabur, yang penting kita ada kelebihan lah sedikit,” kata Sanip.

    Ia mengaku khawatir tren kenaikan harga kedelai ini akan terus berlanjut, mengingat pengalaman serupa beberapa tahun lalu ketika harga melonjak drastis.

    Jika harga kedelai tidak kunjung normal, banyak perajin tempe Bekasi mungkin tidak mampu bertahan di tengah tekanan biaya yang tinggi.

  • Gibran Dukung Berantas Mafia Pangan

    Gibran Dukung Berantas Mafia Pangan

    Makassar, Beritasatu.com – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengklarifikasi terkait viral video pidato yang menyebut dirinya pernah ditegur oleh wakil presiden soal pemberantasan mafia pangan. Amran menegaskan pengalaman itu terjadi di masa lalu, bukan masa Wapres Gibran Rakabuming Raka.

    “Perlu saya klarifikasi teguran itu terjadi dahulu, bukan dari wapres saat ini. Dan dahulu juga saya anggap sebagai teguran yang sangat positif. Itu justru membuat saya makin hati-hati dan makin berani dalam memberantas mafia pangan,” ujar Mentan Amran di Makassar dikutip dari keterangan resminya, Minggu (20/4/2025).

    Mentan Amran menegaskan Wapres Gibran justru memberikan dukungan penuh terhadap langkah-langkah pemberantasan mafia pangan dan korupsi yang saat ini terus digencarkan oleh Kementerian Pertanian. 

    “Pak Gibran sangat mendukung. Presiden dan wapres solid mendukung kita untuk bersih-bersih (mafia) pangan dan membela petani,” tambahnya.

    Amran menjelaskan pernyataan dalam video itu ia sampaikan dalam konteks akademik sebagai refleksi atas pengalaman masa lalu dalam memperjuangkan ketahanan pangan nasional. 

    “Saya ingin menunjukkan bahwa dalam menghadapi mafia pangan, kita harus berani, dan keberanian itu harus dibarengi dukungan dari pemimpin kita, dan selama ini saya mendapat dukungan penuh dari para presiden dan wakil presiden, termasuk Presiden Prabowo dan Wapres Gibran,” ujarnya.

    Amran mengungkapkan buah komitmen pemberantasan mafia pangan yang dilakukan presiden dan wakil presiden memberikan hasil signifikan di Kementan. 

    Sepanjang periode sebelumnya, 784 kasus mafia pangan berhasil diungkap, dengan 411 orang ditetapkan sebagai tersangka. Kasus-kasus tersebut mencakup pelanggaran terkait pupuk, hortikultura, peternakan, hingga praktik curang dalam distribusi beras.

    “Di internal Kementan pun, lebih dari 1.500 pegawai telah kami kenai demosi dan mutasi karena pelanggaran disiplin dan integritas. Ini adalah gerakan bersih-bersih yang kami lakukan tanpa pandang bulu,” ujarnya.

    Dalam 130 hari pertama Kabinet Merah Putih, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo dan Wapres Gibran, Kementan melanjutkan langkah tegas dalam pemberantasan mafia pangan. Sebanyak 20 orang sudah ditetapkan sebagai tersangka dan 50 perusahaan tengah diproses hukum karena merugikan negara dan petani.

    Mentan Amran mengingatkan agar tidak ada pihak yang memanfaatkan potongan video tersebut untuk memecah soliditas pemerintah.

    “Saya tegaskan, jangan coba-coba adu domba saya dengan wapres. Semua presiden dan wapres yang pernah saya dampingi, termasuk Wapres Gibran, punya semangat yang sama, bersih-bersih mafia pangan dan bela petani,” tegasnya.

    Ia juga memberikan peringatan keras kepada para pelaku mafia dan simpatisannya agar tidak mengganggu stabilitas ketahanan pangan nasional.

    “Saat ini jalan menuju swasembada terang benderang. Jangan kalian para mafia dan simpatisannya mengadu domba. Kami tegak lurus pada presiden dan wapres. Kami solid untuk kedaulatan dan ketahanan pangan Indonesia,” kata Mentan Amran.

    Mentan menyebut Kementerian Pertanian akan terus memperkuat kerja sama dengan KPK, kepolisian, dan kejaksaan dalam membersihkan praktik mafia pangan dan menegakkan kebijakan pro-petani secara berkelanjutan di seluruh Tanah Air.

  • Swasembada Pangan Tercapai, Zulhas Setop Impor Beras hingga 2026

    Swasembada Pangan Tercapai, Zulhas Setop Impor Beras hingga 2026

    Jakarta, Beritasatu.com – Tingkat penyerapan beras di Indonesia hingga April 2025 diklaim mencapai 1,5 juta. Karena itu, pemerintah pastikan bakal setop mengimpor beras hingga tahun  2026.

    “Saya barusan ditelepon Mentan (Menteri Pertanian Amran Sulaiman), Wamentan (Wakil Menteri Pertanian Sudaryono), melaporkan pada kami, kita sampai akhir April ini sudah berhasil menyerap 1,5 juta beras yang baru. Baru sampai April nih,” kata Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hazan alias Zulhas di acara halalbihalal PAN, Minggu (20/4/2025).

    Meski demikian, Zulhas berharap tingkat serapan beras di Tanah Air bisa meningkat, yakni 2 juta ton pada akhir tahun.

    Zulhas menyampaikan bahwa target swasembada pangan sudah berhasil dicapai hingga April 2025.

    Ia menilai hal itu merupakan hasil dari pelayanan yang baik, seperti penyaluran pupuk yang cepat dan pemangkasan rantai birokrasi yang sebelumnya panjang.

    Saat ini, pemerintah juga tengah gencar membangun irigasi, yang sebelumnya terkendala aturan berbelit-belit, misalnya pembangunan irigasi untuk lahan seluas 1.000 hektare harus melalui bupati dan 3.000 hektare harus melalui gubernur.

    Aturan tersebut kini telah disederhanakan, sehingga semua pekerjaan bisa langsung dilakukan oleh PU.

    Zulhas meyakini bahwa pada akhir tahun produksi beras akan kembali meningkat. Menurutnya, hal ini menjadi contoh nyata dari peningkatan pelayanan yang dilakukan pemerintah.

  • Orang Kaya AS Berbondong-bondong Pindahkan Uang ke Bank Swiss

    Orang Kaya AS Berbondong-bondong Pindahkan Uang ke Bank Swiss

    Jakarta, Beritasatu.com – Orang kaya Amerika Serikat (AS) kini semakin banyak yang memindahkan dananya ke bank-bank Swiss. Langkah ini disebut sebagai bagian dari upaya de-Amerikanisasi portofolio mereka.

    Mengutip CNBC International, Minggu (20/4/2025), sejumlah bank Swiss melaporkan peningkatan tajam dalam pembukaan rekening investasi oleh warga kaya AS dalam beberapa bulan terakhir.

    “Fenomena ini datang dalam gelombang. Saat (Barack) Obama terpilih, kami melihat lonjakan. Lalu muncul lagi saat pandemi. Sekarang, suku bunga memicu gelombang baru,” ujar Pierre Gabris CEO Alpen Partners International, sebuah firma konsultan keuangan berbasis di Swiss.

    Alasan mereka bervariasi. Sebagian ingin melepas ketergantungan terhadap dolar AS, yang mereka anggap rentan karena meningkatnya utang nasional.

    Stabilitas politik dan ekonomi Swiss, kekuatan mata uang franc Swiss, serta sistem hukum yang dapat diandalkan menjadi faktor penarik utama.

    Ada pula yang termotivasi oleh kondisi politik domestik AS, terutama ketidakpuasan terhadap arah kebijakan dan penegakan hukum di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump.

    Beberapa orang kaya AS lainnya tertarik membuka rekening Swiss untuk membeli emas fisik, memanfaatkan reputasi Swiss sebagai pusat penyimpanan dan pemurnian emas kelas dunia.

    Menurut Gabris, banyak kliennya juga mempertimbangkan untuk memiliki tempat tinggal atau kewarganegaraan kedua di Eropa, sembari berinvestasi properti sebagai rencana cadangan.

    Meski tergolong mudah, pembukaan rekening bank Swiss bagi warga AS tetap harus mematuhi regulasi ketat dari pemerintah AS, termasuk aturan pelaporan dan perpajakan.

    Bank-bank besar AS memang tak bisa langsung membuka rekening Swiss untuk nasabahnya, tetapi banyak yang menjalin kemitraan dengan firma keuangan Swiss yang terdaftar di SEC.

    Bank swasta Pictet, melalui entitas Pictet North America Advisors yang terdaftar di SEC, mencatat lonjakan permintaan dari klien asal AS. Sementara itu, Vontobel SFA, bank Swiss terbesar untuk klien AS menolak berkomentar.

    Jika dahulu rekening Swiss kerap dikaitkan dengan penghindaran pajak ilegal, kini praktik tersebut telah berubah menjadi legal dan transparan, dengan kepatuhan penuh pada aturan pelaporan pajak.

    “Banyak orang kaya AS mulai sadar bahwa seluruh kekayaan mereka ada dalam bentuk dolar. Jadi mereka mulai berpikir mungkin sudah waktunya diversifikasi,” pungkas Gabris.

  • Duh! Tarif Impor Trump Bikin Ukuran Tempe di Indonesia Makin Kecil

    Duh! Tarif Impor Trump Bikin Ukuran Tempe di Indonesia Makin Kecil

    Jember, Beritasatu.com – Harga kedelai di Jawa Timur naik dampak dari tarif impor Amerika Serikat yang diberlakukan Presiden Donald Trump. Menyisiati mahalnya harga kedelai, perajin tempe mulai memperkecil ukuran produknya.

    Perajin tempe di Jalan Ciliwung, Kecamatan Patrang, Jember memilih tidak menaikkan harga jual meski kedelai makin mahal. Mereka memperkecil ukuran tempe yang diproduksi.

    Berdasarkan data Badan Pangan Nasional, Minggu (20/4/2025), harga kedelai impor di Jawa Timur saat ini mencapai Rp 9.867 per kilogram. Padahal dua pekan lalu harganya masih sekitar 8.500 per kilogram. 

    Kenaikan ini terjadi sejak Presiden AS Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif impor baru Amerika.

    “Dampak ekonomi global sekarang imbasnya sampai ke perajin tempe seperti saya, kata seorang perajin tempe di Jember Mohammad Sholeh.

    Sholeh masih mempertahankan harga jual tempe di pasaran sekitar Rp 2.500 hingga Rp 20.000 sesuai dengan ukuran, meski kedelai makin mahal. Hanya saja ukuran produknya diperkecil.

    Sholeh dan sejumlah perajin tempe di Jember resah apabila harga kedelai impor terus naik, usaha mereka terancam gulung tikar.

    “Kasihan para perajin tempe yang kecil, pasti dampaknya luar biasa, teapi semoga saja masih bisa terus bertahan dan harga kedelai bisa kembali normal,” ujarnya.

  • Dorong Negosiasi Tarif AS, Indonesia Tawarkan Impor Energi

    Dorong Negosiasi Tarif AS, Indonesia Tawarkan Impor Energi

    Jakarta, Beritasatu.com – Dalam rangka mendorong negosiasi tarif AS, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memimpin delegasi Indonesia dalam pertemuan dengan Menteri Perdagangan Amerika Serikat, Howard Lutnick, di Washington DC.

    Pertemuan ini menjadi lanjutan diplomasi ekonomi Indonesia untuk mendorong perdagangan yang lebih adil dan seimbang dengan Amerika Serikat.

    “Kami berterima kasih kepada Secretary Lutnick yang memberikan kesempatan untuk melakukan negosiasi tarif dan menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk mewujudkan perdagangan yang adil dan berimbang,” ujar Menko Airlangga dikutip dari Antara, Minggu (20/4/2025).

    Dalam pertemuan tersebut, Airlangga menyampaikan proposal konkret dari Indonesia, termasuk peningkatan pembelian komoditas utama dari AS, seperti minyak mentah, LPG, dan bensin, serta produk pertanian, seperti kedelai, tepung kedelai, dan gandum.

    Langkah ini bertujuan untuk mengurangi defisit perdagangan AS dan menjadi bagian dari komitmen Indonesia dalam skema negosiasi tarif AS yang lebih terbuka dan saling menguntungkan.

    Selain itu, Indonesia juga menawarkan kerja sama strategis di sektor mineral kritis, memperluas peluang investasi AS di dalam negeri, serta penyelesaian berbagai hambatan non-tarif (non-tariff barriers) yang sering menjadi keluhan pengusaha AS di Indonesia.

    Howard Lutnick merespons positif proposal tersebut dan menyebut pendekatan Indonesia lebih konkret dibanding negara lain yang juga mengajukan permintaan serupa.

    Ia mendukung target penyelesaian negosiasi tarif AS dalam 60 hari ke depan dan menyarankan pembahasan teknis segera dilakukan antara tim Indonesia dengan pihak DoC dan USTR.

    “Kami sangat menghargai pendekatan proaktif Indonesia. Ini merupakan langkah nyata menuju hubungan dagang yang lebih kuat dan seimbang,” ujar Lutnick.

    Langkah strategis Indonesia ini menjadi sinyal kuat bahwa negara siap berperan lebih aktif dalam negosiasi tarif AS, terlebih setelah kebijakan tarif resiprokal AS mulai diberlakukan. Indonesia termasuk dalam sedikit negara yang langsung diterima otoritas perdagangan AS seperti USTR dan DoC.

    Melalui proses negosiasi tarif AS ini, Indonesia berharap dapat memperkuat posisi dalam perdagangan internasional serta mendorong peningkatan nilai tambah kerja sama ekonomi bilateral secara jangka panjang.

  • Harga Emas Antam Hari Ini setelah Turun dari Rekor Tertinggi

    Harga Emas Antam Hari Ini setelah Turun dari Rekor Tertinggi

    Jakarta, Beritasatu.com – Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hari ini, Minggu (20/4/2025) tercatat tidak mengalami perubahan harga dari hari sebelumnya pada Sabtu (19/4/2025), yakni di angka Rp 1,965 juta per gram.

    Pada Jumat (18/4/2025), harga emas antam turun Rp 10.000 per gram menjadi Rp 1,965 juta per gram dan meninggalkan level tertinggi harga emas Antam.

    Sebelumnya pada Kamis (17/4/2025), harga emas Antam sempat menyentuh rekor tertinggi sepanjang sejarah di level Rp 1,975 juta per gram.

    Berikut harga emas Antam pada Minggu pagi.

    Harga emas Antam 0,5 gram: Rp 1.032.500
    Harga emas Antam 1 gram: Rp 1.965.000
    Harga emas Antam 2 gram: Rp 3.870.000
    Harga emas Antam 3 gram: Rp 5.780.000
    Harga emas Antam 5 gram: Rp 9.600.000
    Harga emas Antam 10 gram: Rp 19.145.000
    Harga emas Antam 25 gram: Rp 47.737.000
    Harga emas Antam 50 gram: Rp 95.395.000
    Harga emas Antam 100 gram: Rp 190.712.000
    Harga emas Antam 250 gram: Rp 476.515.000
    Harga emas Antam 500 gram: Rp 952.820.000
    Harga emas Antam 1.000 gram: Rp 1.905.600.000

    Saat harga emas Antam stabil, harga perak juga tak berubah, yakni Rp 18.900 per gram pada Minggu (20/4/2025).