Category: Beritasatu.com Ekonomi

  • IHSG Menguat Tipis 0,12 Persen di Tengah Volatilitas Pasar

    IHSG Menguat Tipis 0,12 Persen di Tengah Volatilitas Pasar

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat tipis pada akhir sesi perdagangan hari ini, Senin (21/4/2025), setelah bergerak fluktuatif sepanjang hari.

    IHSG hari ini menguat 0,12 persen atau 7,69 poin ke level 6.445,9. Sepanjang perdagangan, indeks bergerak dalam rentang 6.406 hingga 6.472, mencerminkan volatilitas pasar yang masih cukup tinggi.

    Dari total saham yang diperdagangkan, sebanyak 289 saham menguat, 295 saham melemah, dan 220 saham stagnan.

    Volume perdagangan tercatat mencapai 14,7 miliar lembar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp 8,43 triliun dari 897.805 kali transaksi.

    IHSG yang menguat terjadi di tengah pergerakan nilai tukar rupiah yang relatif stabil terhadap dolar AS. Berdasarkan data Bloomberg di pasar spot, rupiah ditutup menguat tipis sebesar 70 poin atau 0,41 persen ke level Rp 16.806 per dolar AS.

  • Hasil RUPST Petrosea Setujui Pembagian Dividen US$ 10 Juta

    Hasil RUPST Petrosea Setujui Pembagian Dividen US$ 10 Juta

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Petrosea Tbk (IDX:PTRO), menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Tahunan (RUPST) Senin (21/4/2025). RUPST ini menghasilkan sejumlah keputusan penting bagi masa depan perusahaan dan para pemegang saham.

    Pertama, para pemegang saham sepakat untuk mengubah Pasal 1 ayat 1 Anggaran Dasar Perseroan, yang mengatur tentang tempat kedudukan perusahaan. Dengan keputusan ini, kantor pusat PT Petrosea Tbk yang sebelumnya berlokasi di Tangerang Selatan, akan berpindah ke Jakarta Barat.

    Kedua, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai dengan total nilai mencapai US$ 10.000.000. Besaran dividen per saham ditetapkan sebesar US$ 0,00099147 (sekitar Rp 16,65 per saham). 

    Manajemen Petrosea telah menetapkan jadwal penting terkait pembagian dividen yakni sebagai berikut:

     

    RUPST turut menyetujui untuk mengangkat kembali anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan yang masa jabatannya berakhir pada saat penutupan rapat, sehingga susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah tetap sebagai berikut:

    Dewan Komisaris

    Presiden Komisaris : Osman Sitorus (merangkap sebagai Komisaris Independen)

    Komisaris : Prof. Ginandjar Kartasasmita

    Komisaris : Djauhar Maulidi S.E., M.B.A.

    Komisaris : Erwin Ciputra

    Komisaris : Jenderal Pol (Purn.) Drs. Sutanto

    Komisaris : Dr. Setia Untung Arimuladi S.H., M.Hum (Independen)

    Direksi

    Presiden Direktur : Michael

    Direktur : Kartika Hendrawan

    Direktur : Ruddy Santoso

    Direktur : Meinar Kusumastuti

    Direktur : Iman Darus Hikhman

  • Kelola Bisnis Makin Praktis Usai Lebaran, Daftar QLola by BRI Kini Bisa Lewat BRImo

    Kelola Bisnis Makin Praktis Usai Lebaran, Daftar QLola by BRI Kini Bisa Lewat BRImo

    Jakarta, Beritasatu.com – Momentum pascalibur Lebaran dapat menjadi waktu yang tepat untuk menyusun strategi baru, termasuk dalam hal pengelolaan keuangan dan operasional usaha.

    Bagi para pelaku usaha, mulai dari skala kecil hingga besar, kemudahan dalam mengakses layanan perbankan adalah salah satu kunci penting dalam menjaga kestabilan dan pertumbuhan bisnis. 

    Menjawab kebutuhan tersebut, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menghadirkan solusi praktis lewat QLola by BRI, yakni platform digital terintegrasi dan dapat registrasi langsung melalui BRImo.

    Menariknya, pendaftaran QLola by BRI kini bisa dilakukan dengan cepat, mudah, dan tanpa perlu datang ke kantor bank. Semua cukup dilakukan melalui smartphone.

    QLola by BRI merupakan platform digital yang dirancang khusus untuk pelaku usaha, mulai dari korporasi besar, perusahaan menengah, hingga retailer, guna memberikan kemudahan dalam melakukan berbagai transaksi perbankan secara digital hanya lewat satu platform.

    Dengan sistem Single Sign-On Access yang dihadirkan QLola by BRI, pengguna bisa langsung mengakses seluruh layanan perbankan bisnis dalam satu kali log in. Hal ini tentu menghemat waktu, mempercepat proses kerja, dan meningkatkan efisiensi operasional bisnis.

    Dengan memanfaatkan platform itu, pelaku usaha bisa lebih fokus pada pengembangan bisnis tanpa perlu khawatir dengan urusan administrasi dan perbankan. Semuanya tersedia dalam satu aplikasi yang praktis, efisien, dan modern.

    Ingin mulai menggunakan QLola by BRI? Ikuti langkah-langkah mudah berikut.

    1. Buka aplikasi BRImo
    2. Pilih menu QLola pada menu Produk BRI
    3. Pilih rekening BritAma Bisnis/Giro/Simpedes Usaha
    4. Input Nama Perusahaan dan Kode Referral (opsional)
    5. Masuk ke halaman Konfirmasi dan pastikan data sudah sesuai
    6. Masukkan PIN BRImo untuk melakukan verifikasi
    7. Setelah akun QLola terbentuk, cek email untuk melihat User ID
    8. Pendaftaran selesai, QLola by BRI siap digunakan

    Yuk, jangan lewatkan kesempatan untuk mengoptimalkan pengelolaan bisnis Anda dengan solusi digital terintegrasi dari BRI. Segera daftar QLola by BRI melalui BRImo dan nikmati kemudahan akses layanan perbankan bisnis dalam genggaman.​

  • AS Ternyata Penyumbang Terbesar Surplus Neraca Perdagangan Indonesia

    AS Ternyata Penyumbang Terbesar Surplus Neraca Perdagangan Indonesia

    Jakarta, Beritasatu.com – Neraca perdagangan Indonesia mencatat surplus sebesar US$ 4,33 miliar pada Maret 2025. Amerika Serikat (AS) menjadi negara penyumbang surplus terbesar.

    Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Indonesia mengalami surplus neraca perdagangan sebesar US$ 1,9 miliar dalam perdagangan dengan AS. Nilai ekspor Indonesia ke AS mencapai US$ 2,6 miliar, sementara impor dari AS sebesar US$ 1,9 miliar.

    “Indonesia mengalami surplus sebesar US$ 1,9 miliar dengan Amerika Serikat,” ucap BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers di kantor BPS, Senin (21/4/2025).

    Adapun komoditas utama penyumbang surplus perdagangan Indonesia dengan AS antara lain mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya US$ 465 juta, alas kaki US$ 239,7 juta, lemak dan minyak nabati US$ 238,7 juta.

    Meski mencatat surplus neraca perdagangan, Indonesia tetap mengalami defisit perdagangan dengan tiga negara utama pada Maret 2025, yaitu China sebesar US$ 1,1 miliar, Australia US$ 353,2 juta, dan Thailand US$ 195,4 juta.

    Tarif Impor Donald Trump

    Meskipun menjadi negara penyumbang surplus terbesar, produk ekspor Indonesia ke AS kini dikenakan tarif impor tinggi, setelah AS memberlakukan penambahan bea masuk sebesar 10% sejak awal April 2025. Hal ini menyebabkan tarif naik dari semula 10%–37% menjadi 20%–47%, terutama untuk produk unggulan seperti tekstil, garmen, furnitur, dan alas kaki.

    Sementara itu, tarif resiprokal era Presiden Donald Trump sebesar 32% yang sebelumnya sempat ditunda selama 90 hari, kini tengah dibahas kembali. Pemerintah Indonesia dan AS telah menyepakati negosiasi perdagangan selama 60 hari dalam kerangka kerja (framework) yang bertujuan menciptakan sistem perdagangan yang adil dan seimbang antara kedua negara. Kebijakan tarif impor trump ini tentu saja akan memengaruhi surplus neraca perdagangan Indonesia dengan AS.

  • PGN dan PTBA Gagas Proyek Gasifikasi Batu Bara Jadi SNG

    PGN dan PTBA Gagas Proyek Gasifikasi Batu Bara Jadi SNG

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menjalin kerja sama dengan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dalam inisiatif pengembangan synthetic natural gas (SNG) dari batu bara. Langkah ini menjadi bagian dari strategi diversifikasi pasokan energi nasional dan penguatan ketahanan energi.

    Proyek ini memanfaatkan cadangan low-rank coal milik PTBA di Tanjung Enim, Sumatra Selatan, yang selama ini belum termonetisasi secara optimal. Lokasinya berdekatan dengan jaringan pipa transmisi PGN di Pagardewa, Sumatra Selatan, sehingga berpotensi menghemat pengembangan infrastruktur. Sepanjang 2025, kedua perusahaan akan fokus pada studi kelayakan guna mengkaji potensi pembangunan fasilitas produksi SNG, jaringan pipa, serta skema bisnis yang memungkinkan.

    “Inisiatif ini sejalan dengan prioritas pemerintah dalam hilirisasi dan kemandirian energi. Jika terealisasi, proyek ini berpotensi memperkuat pasokan gas dalam negeri dan mengurangi ketergantungan terhadap impor,” ujar Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Rosa Permata Sari, Rabu (21/4/2025).

    SNG merupakan gas hasil olahan batu bara yang menyerupai gas bumi. Produk ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar maupun bahan baku industri. Nantinya, SNG diproyeksikan untuk menjangkau pelanggan eksisting PGN, khususnya industri di wilayah Jawa Bagian Barat yang tengah menghadapi tantangan pasokan.

    “Kami terus berkoordinasi dengan Kementerian ESDM, Holding Migas Pertamina, serta pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan studi berjalan sesuai prinsip tata kelola yang baik,” kata Rosa.

    Sebelumnya, PGN juga telah menginisiasi diversifikasi pasokan melalui proyek biomethane dengan memanfaatkan POME (Palm Oil Mill Effluent) untuk menghasilkan biogas. Melalui pengolahan lebih lanjut dari biogas, biomethane kemudian dapat dikompresi menjadi Compressed Natural Gas (CNG) untuk didistribusikan ke pelanggan seperti industri, rumah sakit, hotel, dan pusat perbelanjaan.

    PGN menjalankan proyek Biomethane bersama konsorsium Jepang dan saat ini tengah mempersiapkan FEED untuk Plant Kilang Biomethane di Sumatra. Adapun target commisioning pada triwulan II 2027 berkapasitas 1,2 BBTUD.

    “Proyek Biomethane juga merupakan komitmen PGN terhadap keberlanjutan pasokan gas bumi yang rendah karbon, sehingga dapat membantu mengurangi emisi karbon dan mendukung NZE pada tahun 2060,” tutup Rosa.

  • Preman Ganggu Pabrik BYD, Pimpinan MPR Desak Pemerintah Bertindak

    Preman Ganggu Pabrik BYD, Pimpinan MPR Desak Pemerintah Bertindak

    Jakarta, Beritasatu.com – Pembangunan pabrik mobil listrik asal China, Build Your Dream (BYD) di Subang, Jawa Barat, sempat diganggu oleh aksi premanisme dari anggota organisasi masyarakat (ormas).

    Mendengar hal ini, Pimpinan MPR Eddy Soeparno minta pemerintah untuk menindak tegas aksi premanisme oleh ormas yang dianggap mengganggu investasi di Indonesia.

    “Sempat ada permasalahan terkait premanisme ormas yang mengganggu sarana produksi BYD. Saya kira, pemerintah perlu tegas untuk menangani permasalahan ini,” kata Eddy Soeparno melalui unggahan dalam akun Instagram pribadinya, @eddysoeparno, dikutip pada Senin (21/4/2025).

    “Jangan sampai investor datang ke Indonesia dan merasa kemudian tidak mendapatkan jaminan keamanan,” tegasnya menambahkan.

    Menurutnya, jaminan keamanan merupakan hal paling mendasar bagi investasi untuk masuk Indonesia.

    Pimpinan MPR itu menegaskan, premanisme yang mengganggu investasi, termasuk pembangunan pabrik BYD di Subang harus ditindak tegas.

    Sebelumnya, BYD telah menegaskan komitmennya untuk mendukung langkah pemerintah dalam membangun ekosistem mobil listrik di Indonesia dengan membangun pabrik baru di Subang, Jawa Barat.

    Pembangunan pabrik BYD ini diprediksi dapat membuka 18.000 peluang kerja baru.

    Untuk menunjukkan keseriusannya terhadap langkah pemerintah Indonesia, BYD mempercepat target pembangunan fasilitas pabriknya menjadi pada kuartal IV 2025 dari semula awal 2026.

    Selain membuka belasan ribu lapangan kerja, fasilitas pabrik BYD di Subang juga akan mendukung transfer pengetahuan dan keterampilan teknis kepada para tenaga kerja lokal.

  • 6 Saham Ini Naik Saat IHSG Sesi I Jatuh

    6 Saham Ini Naik Saat IHSG Sesi I Jatuh

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) jatuh ke zona merah pada penutupan perdagangan sesi I hari ini, Senin (21/4/2025).

    Setelah sempat dibuka menguat, IHSG langsung tergelincir ke zona merah hingga ditutup melemah 17,24 poin atau 0,27 persen ke level 6.421.

    Sepanjang perdagangan sesi I, IHSG bergerak dalam rentang 6.410 hingga 6.472.

    Volume perdagangan tercatat mencapai 9,4,4 miliar lembar saham senilai Rp 5,11 triliun dari total 601.976 kali transaksi. Terdapat 259 saham yang menguat, 293 saham melemah, dan 246 saham stagnan.

    Pada saat IHSG sesi I hari ini jatuh, sebanyak enam saham naik lebih dari 10% dan masuk daftar top gainers. Keenam saham tersebut adalah saham PT Hotel Ditra International Tbk (FITT) yang naik 26,3%, saham PT Fortune Mate Indonesia Tbk naik 26,3%, saham PT Intiland Development Tbk (DILD) naik 16,6%.

    Saham lainnya yang juga mengalami kenaikan yaitu PT Multitrend Indo Tbk (BABY) sebesar 13,2%, saham PT King Tire Indonesia Tbk (TYRE) meningkat 10,1, dan PT Tourindo Guide Indonesia Tbk (PGJO) naik 10%.

    Sementara itu, terdapat lima saham yang masuk daftar saham top losers, yaitu saham PT Suryamas Dutamakmur Tbk (SMDM) turun 10,2%, saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) anjlok 10,1%, saham PT Harta Djaya Karya Tbk (MEJA) melemah 9,6%, saham PT Techno9 Indonesia Tbk (NINE) melemah 9,6%, dan saham PT Wahana Inti Makmur Tbk (NASI) anjlok 8,5%.

    Pada saat IHSG sesi I jatuh, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sedikit menguat. Dikutip dari data Bloomberg di pasar spot exchange, rupiah siang ini berada pada level Rp 16.815 per dolar AS atau menguat 61,5 poin (0,36%).

  • Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 59 Bulan Beruntun

    Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 59 Bulan Beruntun

    Jakarta, Beritasatu.com – Neraca perdagangan Indonesia kembali mencatatkan surplus sebesar US$ 4,33 miliar pada Maret 2025. Capaian ini lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang mencatat surplus US$ 3,10 miliar, tetapi sedikit lebih rendah dibandingkan surplus pada Maret 2024 yang sebesar US$ 4,58 miliar.

    Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan, surplus perdagangan ini memperpanjang tren positif neraca perdagangan Indonesia selama 59 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.

    Pada Maret 2025, nilai ekspor Indonesia mencapai US$ 23,25 miliar. Angka ini naik 5,95% secara bulanan (month-to-month/mtm) dan tumbuh 3,16% secara tahunan (year-on-year/yoy). Sementara itu, nilai impor tercatat sebesar US$ 18,92 miliar, naik tipis 0,38% mtm dan meningkat 5,34% yoy.

    “Surplus pada Maret 2025 terutama ditopang oleh ekspor nonmigas yang cukup kuat,” ujar Amalia dalam konferensi pers di Kantor BPS, Senin (21/4/2025).

    BPS mencatat surplus perdagangan nonmigas mencapai US$ 6 miliar. Komoditas utama penyumbang surplus antara lain lemak dan minyak hewan/nabati, bahan bakar mineral, besi dan baja.

    Sementara itu, neraca perdagangan migas mengalami defisit sebesar US$ 1,67 miliar, terutama disebabkan oleh impor hasil minyak dan minyak mentah.

    Tiga negara penyumbang surplus terbesar bagi neraca perdagangan Indonesia adalah Amerika Serikat US$ 1,98 miliar, India US$ 1 miliar, Filipina US$ 714,1 juta. Sedangkan negara mitra dagang dengan kontribusi defisit terbesar adalah Tiongkok US$ 1,1 miliar, Australia US$ 353,2 juta, dan Thailand US$ 195,4 juta.

    Secara kumulatif, neraca perdagangan Indonesia pada periode Januari–Maret 2025 mencatatkan surplus sebesar US$ 10,92 miliar, naik US$ 3,51 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

  • Proyek Awak Mas Murni Nasional, Masmindo Bantah Isu Freeport

    Proyek Awak Mas Murni Nasional, Masmindo Bantah Isu Freeport

    Jakarta, Beritasatu.com – Masmindo menegaskan bahwa proyek tambang emas Awak Mas di Luwu, Sulawesi Selatan, adalah proyek murni nasional dan tidak memiliki kaitan apa pun dengan perusahaan tambang asal Amerika, Freeport-McMoRan. Pernyataan ini disampaikan untuk meluruskan kabar yang sempat beredar mengenai dugaan kerja sama antara PT Masmindo Dwi Area (MDA) dan Freeport.

    Dalam klarifikasinya, Masmindo menjelaskan bahwa perusahaan ini sepenuhnya dimiliki oleh korporasi nasional, yaitu PT Indika Energy Tbk, dan tidak pernah menjalin atau merencanakan bentuk kerja sama apa pun dengan Freeport. MDA menggandeng dua rekan utama dalam pengembangan proyek Awak Mas, yakni PT Petrosea Tbk dan PT Macmahon Indonesia, serta melibatkan berbagai mitra lokal untuk mendukung operasional.

    Beberapa mitra lokal yang sudah terlibat dalam proyek ini antara lain PT Puma Jaya Utama, PT Alonzo Trimulya, PT Piranti Jagad Raya, PT Oumar Dwi Selaras, CV Belia Persada, hingga PT Belopa Trans Utama. Kemitraan ini mencakup berbagai sektor, dari logistik hingga jasa pendukung tambang, sebagai bentuk komitmen Masmindo dalam memberdayakan pengusaha lokal.

    Kepala Teknik Tambang MDA, Mustafa Ibrahim, menegaskan bahwa seluruh pengelolaan proyek Awak Mas dilakukan oleh tim nasional dan daerah, tanpa keterlibatan asing. “Kami berkomitmen menjalankan kegiatan operasional dengan prinsip keberlanjutan, keselamatan, serta pemberdayaan masyarakat lokal,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (21/4/2025). 

    Ia juga menekankan bahwa semua aktivitas Masmindo selalu sesuai dengan regulasi pertambangan yang berlaku di Indonesia. Sejak awal, Masmindo telah melibatkan masyarakat sekitar proyek, tidak hanya dalam bentuk kemitraan bisnis, tapi juga melalui berbagai program pemberdayaan. 

    Program-program tersebut termasuk pembentukan koperasi lokal, pelatihan kerja, serta dukungan terhadap pengembangan ekonomi desa. Bahkan meskipun belum memasuki tahap produksi, interaksi antara perusahaan dan masyarakat telah menjadi bagian penting dari aktivitas harian proyek.

    Masmindo juga memastikan bahwa setiap proses tambang dilaksanakan dengan memperhatikan dampak sosial dan lingkungan, sebagai bagian dari prinsip pertambangan berkelanjutan.

    Masmindo juga kembali menegaskan bahwa Proyek Awak Mas adalah milik Indonesia sepenuhnya. Tidak ada keterlibatan Freeport atau pihak asing mana pun dalam pengelolaan maupun kepemilikan proyek ini. Fokus utama perusahaan adalah membangun industri tambang yang berkelanjutan, ramah lingkungan, dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat lokal.

    Dengan komitmen kuat terhadap kemandirian nasional dan pemberdayaan daerah, Masmindo ingin memastikan bahwa setiap langkah dalam proyek Awak Mas mencerminkan semangat pembangunan Indonesia dari, oleh, dan untuk rakyat.

  • Ekspor Indonesia Naik Pesat Ditopang Komoditas Logam dan Elektronik

    Ekspor Indonesia Naik Pesat Ditopang Komoditas Logam dan Elektronik

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2025 mencapai US$ 23,25 miliar. Angka tersebut naik sebesar 5,95% dibandingkan Februari 2025 (month to month/mtm) dan naik 3,16% dibandingkan Maret 2024 (year on year/yoy).

    Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan, ekspor migas pada Maret 2025 mencapai US$ 1,45 miliar atau tumbuh signifikan sebesar 28,81% secara bulanan dan naik 2,56% secara tahunan. Kenaikan tersebut terutama didorong oleh peningkatan nilai ekspor hasil minyak yang memberikan kontribusi 1,18% terhadap total ekspor.

    Sementara itu, nilai ekspor nonmigas tercatat sebesar US$ 21,8 miliar, tumbuh 4,71% secara bulanan dan naik 2,56% secara tahunan. Pertumbuhan ekspor nonmigas disumbang oleh peningkatan pengiriman komoditas bijih logam, kerak dan abu, besi dan baja, serta mesin dan perlengkapan elektronik.

    “Peningkatan ekspor Indonesia pada Maret 2025 secara bulanan terutama berasal dari lonjakan nilai ekspor nonmigas, khususnya pada komoditas logam dan produk elektronik,” ungkap Amalia dalam konferensi pers di kantor BPS, Senin (21/4/2025).

    Berdasarkan sektor, ekspor nonmigas terbagi menjadi tiga kelompok utama. Pertama, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan mencapai US$ 570 juta, tumbuh 1,73% mtm dan melonjak 32,8% yoy. Kedua, sektor pertambangan dan lainnya sebesar US$ 3,07 miliar, naik 16,96% mtm, tetapi turun 26,35% yoy. Sektor industri pengolahan menyumbang US$ 18,16 miliar, tumbuh 2,98% mtm dan 9% yoy.

    Amalia menambahkan, kenaikan ekspor industri pengolahan terutama didorong oleh peningkatan ekspor logam dasar bukan besi, nikel, semikonduktor, aluminium, dan peralatan berbahan dasar besi.

    Secara kumulatif, total ekspor Indonesia selama Januari–Maret 2025 tercatat meningkat 7,84% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan tersebut didominasi oleh sektor industri pengolahan yang mencatat kontribusi sebesar 12,18%.