Category: Beritasatu.com Ekonomi

  • Punya Aset dan Tujuan Finansial Besar? Saatnya Gunakan Layanan Advisory dari BRI Prioritas

    Punya Aset dan Tujuan Finansial Besar? Saatnya Gunakan Layanan Advisory dari BRI Prioritas

    Jakarta, Beritasatu.com – Pengelolaan keuangan menjadi aspek paling penting yang menentukan arah kehidupan Anda di masa mendatang. Di awal meniti karir, pengelolaan uang bisa terasa cukup mudah, dengan rutin menabung, mencicil kebutuhan dan menikmati hasilnya. Namun, seiring berjalannya waktu, terutama saat penghasilan meningkat, aset bertambah, dan banyak tujuan yang ingin dicapai, pengelolaan sederhana tidak lagi cukup.

    Di situlah Anda mulai memerlukan layanan Financial Advisory untuk mengelola keuangan agar lebih bijak dan terarah. Bukan hanya untuk mencapai tujuan finansial, layanan Financial Advisory juga membantu Anda dalam menghadapi berbagai resiko seperti kondisi ekonomi global yang kian dinamis dan menantang.

    BRI menghadirkan layanan Financial Advisory komprehensif untuk membantu nasabah prioritas dalam mencapai tujuan finansial. Layanan ini merupakan bagian dari program BRI Prioritas dan didukung oleh Priority Relationship Manager (RM) profesional dan berpengalaman. Mereka memberikan solusi keuangan terbaik bagi setiap nasabah BRI Prioritas.

    Tiga Pilar Layanan Financial Advisory pada BRI Prioritas

    Setiap nasabah BRI Prioritas akan mendapatkan layanan Personalized Financial Advisory yang 
    disesuaikan dengan kondisi finansial mereka. Layanan Financial Advisory BRI Prioritas berpijak pada tiga pilar utama yang saling berkaitan untuk memastikan pengelolaan keuangan nasabah berjalan optimal.

    1. Financial Check-up4
    Di tahap ini, Priority Relationship Manager akan menganalisis kondisi kesehatan keuangan nasabah, mengidentifikasi tujuan finansial yang ingin dicapai, serta menentukan profil risiko yang sesuai.
    2. Financial Planning
    Setelah mendapatkan gambaran komprehensif tentang kondisi keuangan nasabah, Priority Relationship Manager akan menyusun perencanaan keuangan yang terstruktur. Tahap financial planning mencakup penentuan porsi pendapatan yang dapat dialokasikan ke berbagai aset produktif.

    Dalam implementasinya, Priority Relationship Manager akan merumuskan komposisi portofolio investasi ideal yang mencakup alokasi untuk berbagai instrumen, seperti obligasi, reksa dana, dan simpanan. Penentuan alokasi aset yang tepat bertujuan mengoptimalkan potensi keuntungan dan sekaligus meminimalkan risiko yang mungkin timbul.

    3. Manajemen Portofolio Berkelanjutan
    Di tahap ini, Priority Relationship Manager akan melakukan pemantauan secara rutin untuk memastikan portofolio tetap selaras dengan tujuan investasi dan profil risiko yang telah ditetapkan. Jika diperlukan, Priority Relationship Manager akan merekomendasikan penyesuaian strategi berdasarkan perubahan kondisi pasar atau kebutuhan nasabah.

    Para Priority Relationship Manager BRI Prioritas memiliki berbagai sertifikasi penting di industri keuangan yang mencakup Wakil Agen Penjual Efek Reksa Dana (WAPERD), Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), dan Wakil Pialang Perdagangan Efek dan Penasihat Investasi Profesional (WPPE-P). Beragam sertifikasi tersebut menjadi bukti dari kompetensi mereka dalam mengelola produk keuangan, investasi, serta perencanaan keuangan.

    Melalui layanan Financial Advisory yang komprehensif, BRI Prioritas menjadi partner Anda dalam mewujudkan berbagai tujuan finansial. Mulai dari pendidikan anak, beli properti, untuk pensiun hingga persiapan lain di masa mendatang, layanan advisory bisa bantu rencanakan semuanya secara profesional.

    Segera daftarkan diri Anda sebagai nasabah BRI Prioritas untuk mewujudkan kebahagiaan finansial. Jangan sampai keuangan Anda tidak terkelola dengan baik dan mencapai tujuan finansial diinginkan. Temukan layanan financial advisory yang dirancang khusus untuk Anda – hanya di BRI Prioritas.

  • Rosan Roeslani Sebut Penggunaan AI Sebuah Keharusan

    Rosan Roeslani Sebut Penggunaan AI Sebuah Keharusan

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Hilirisasi dan Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani menyampaikan, penggunaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) merupakan sebuah keharusan di seluruh sektor kehidupan.

    “Teknologi AI merupakan suatu keharusan, bukan hanya di sektor pertambangan saja, tetapi di segala sektor kehidupan kita,” kata Rosan seusai menghadiri Indonesia AI Day for Mining Industry 2025 di Kempinski Grand Ballroom, Jakarta Pusat, Kamis (24/4/2025).

    Rosan yang juga menjadi CEO Daya Anggota Nusantara (Danantara) ini menambahkan, teknologi AI membuat pekerjaan menjadi lebih efisien, meningkatkan produktivitas, menciptakan lapangan kerja, dan menimbulkan daya saing yang tinggi. Dengan begitu akan membuat kualitas Indonesia menjadi lebih baik dan meningkatkan peran ekonomi ke depan.

    Dikatakan Rosan, saat ini sudah banyak investasi teknologi yang masuk ke Indonesia. Kini yang menjadi pekerjaan rumah (PR) pemerintah adalah mendekatkan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk memahami secara baik dan benar penggunaan AI.

    Pada sisi lain, Rosan menyebutkan gelaran Indonesia AI Day for Mining Industry 2025 memberikan pencerahan pentingnya AI khususnya di bidang pertambangan.

    Apalagi sektor ini memainkan peranan penting di Indonesia dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan memberikan kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB).

    Sebagai informasi, Indonesia AI Day for Mining Industry 2025 menyediakan ruang untuk berkolaborasi, berbagi pengetahuan, dan menjalin kemitraan antara pemimpin industri pertambangan, penyedia teknologi terkemuka serta lembaga pemerintah yang memiliki peran dalam mendukung transformasi digital di Indonesia.

    Turut hadir dalam acara Indonesia AI Day for Mining Industry 2025, yakni Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria hingga Menteri Perdagangan periode 2016-2019 sekaligus Executive Chairman B-Universe Enggartiasto Lukita.

    Sebagai penyelenggara utama, Indosat berperan sebagai penggerak dalam memperkenalkan penggunaan solusi berbasis AI dan konektivitas canggih yang dapat digunakan untuk memodernisasi proses pertambangan.

  • Rosan Roeslani Apresiasi Indonesia AI Day for Mining Industry 2025

    Rosan Roeslani Apresiasi Indonesia AI Day for Mining Industry 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Hilirisasi dan Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani, mengapresiasi gelaran Indonesia AI Day for Mining Industry 2025 di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta Pusat, Kamis (24/4/2025).

    Acara yang diselenggarakan Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) dan B-Universe ini menyoroti peran strategis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), 5G, dan internet of things (IOT) dalam sektor pertambangan di Indonesia.

    “Saya sangat berterima kasih dan mengapresiasi acara yang diadakan oleh B-Universe ini oleh pak Enggartiasto Lukita (Executive Chairman B-Universe) dan juga Indosat karena ini memberikan pencerahan pentingnya AI,” ujar Rosan di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta Pusat, Kamis (24/4/2025).

    Menurut Rosan, gelaran AI Day for Mining Industry ini akan memberikan pencerahan pentingnya AI khususnya di bidang pertambangan. Apalagi sektor ini memainkan peranan penting di Indonesia dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan memberikan kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB).

    Di sisi lain, Rosan menyampaikan penggunaan AI merupakan sebuah keharusan di seluruh sektor kehidupan. Menurutnya, teknologi AI membuat pekerjaan menjadi lebih efisien, meningkatkan produktivitas, menciptakan lapangan kerja, dan menimbulkan daya saing yang tinggi.

    “Karena dengan daya saing yang tinggi akan membuat value kita menjadi lebih baik dari segi perusahaan maupun perekonomian. Tentunya lebih akan meningkatkan peran ekonomi Indonesia ke depan,” tandas Rosan.

    Dikatakan Rosan, saat ini sudah banyak investasi teknologi yang masuk ke Indonesia. Kini yang menjadi pekerjaan rumah (PR) pemerintah adalah mendekatkan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk memahami secara baik dan benar penggunaan AI.

    Sebagai informasi, Indonesia AI Day for Mining Industry 2025 menyediakan ruang untuk berkolaborasi, berbagi pengetahuan, dan menjalin kemitraan antara pemimpin industri pertambangan, penyedia teknologi terkemuka serta lembaga pemerintah yang memiliki peran dalam mendukung transformasi digital di Indonesia.

    Sebagai penyelenggara utama, Indosat berperan sebagai penggerak dalam memperkenalkan solusi berbasis AI dan konektivitas canggih yang dapat digunakan untuk memodernisasi proses pertambangan.

    Turut hadir dalam acara AI Day for Mining Industry 2025, yakni Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria hingga Menteri Perdagangan periode 2016-2019 sekaligus Executive Chairman B-Universe Enggartiasto Lukita.

  • Profil Huayou yang Gantikan LG di Proyek Baterai EV Rp 165,5 Triliun

    Profil Huayou yang Gantikan LG di Proyek Baterai EV Rp 165,5 Triliun

    Jakarta, Beritasatu.com – Perusahaan asal Tiongkok, Huayou, resmi mengambil alih proyek pengembangan baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia. Peran strategis ini sebelumnya diemban oleh LG Energy Solution, perusahaan asal Korea Selatan, yang memutuskan mundur dari proyek tersebut.

    Proyek yang dijuluki Indonesia Grand Package itu merupakan bagian dari upaya besar Indonesia dalam membangun rantai pasok baterai EV domestik.

    Dikutip dari Antara, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani menyatakan secara menyeluruh proyek yang sebelumnya dibangun oleh LG memiliki total nilai sebesar US$ 9,8 miliar atau setara Rp 165,5 triliun, dan Huayou nantinya akan mengisi sisa investasi yang sebesar US$ 8,6 miliar atau setara Rp 145,2 triliun.

    Sementara itu, Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal BPKM Nurul Ichwan menjelaskan, proyek baterai EV tersebut sudah terealisasi sebesar US$ 1,2 miliar atau Rp 20,2 triliun, dan nantinya Huayou akan mengisi sebagian besar sisa investasi.

    Kehadiran Huayou menjadi angin segar bagi kelanjutan proyek ini, yang digadang-gadang akan memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat industri kendaraan listrik di Asia Tenggara.

    Profil Huayou, Raksasa Material Baterai dari Tiongkok

    Huayou Cobalt Co Ltd didirikan pada 1994, dengan kantor pusat di Tongxiang, Zhejiang, Tiongkok. Perusahaan ini merupakan salah satu pelaku utama global dalam pengembangan, riset, dan manufaktur material baterai lithium-ion, khususnya untuk sektor energi baru.

    Selain itu, Huayou juga dikenal sebagai produsen material kobalt yang terintegrasi dari hulu ke hilir. Setelah lebih dari tiga dekade beroperasi, Huayou telah membangun ekosistem bisnis global dengan strategi yang mencakup sumber daya internasional, jaringan manufaktur global, dan ekspansi pasar lintas benua.

    Perusahaan ini mengelola lima lini bisnis utama, yaitu industri energi baru, industri material baru, industri nikel Indonesia, industri sumber daya Afrika, dan industri daur ulang.

    Cakupan bisnisnya sangat luas, meliputi seluruh rantai nilai industri material baterai lithium-ion, mulai dari eksplorasi dan pengembangan sumber daya kobalt, nikel, lithium, tembaga, dan fosfor, pemurnian ramah lingkungan logam nonferrous, R&D dan produksi material baterai, hingga pengelolaan limbah dan daur ulang sumber daya.

    Huayou mengusung misi untuk menciptakan nilai bagi pelanggan dan mendorong transformasi industri. Fokus utamanya adalah mengendalikan sumber daya di hulu, mengembangkan pasar di hilir, serta meningkatkan kapasitas dan efisiensi dari dalam perusahaan.

    Huayou juga menerapkan strategi pengembangan berkelanjutan yang disebut “Dua Area Baru dan Tiga Tren”, dengan tujuan menjadi perusahaan panutan dalam manufaktur hijau material baterai lithium-ion, serta penerapan prinsip environmental, social, and governance (ESG).

    Masuknya Huayou ke dalam proyek baterai EV di Indonesia mencerminkan strategi pemerintah dalam mencari mitra yang mampu memastikan kelanjutan investasi besar ini. Selain memperkuat rantai pasok bahan baku, seperti nikel dan kobalt, keterlibatan Huayou juga diharapkan dapat mendukung target hilirisasi industri yang selama ini dicanangkan.

  • Nilai Tukar Rupiah sesuai Fundamental Ekonomi Indonesia

    Nilai Tukar Rupiah sesuai Fundamental Ekonomi Indonesia

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa pergerakan nilai tukar rupiah saat ini masih sejalan dengan kondisi ekonomi nasional dan juga selaras dengan tren mata uang kawasan.

    “Pergerakan rupiah masih sejalan dengan perkembangan mata uang regional lainnya dan berada dalam kisaran yang sesuai dengan fundamental ekonomi Indonesia di dalam menjaga stabilitas perekonomian,” ungka Sri Mulyani dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Kamis (24/4/2025), dilansir dari Antara.

    Sri Mulyani mengungkapkan bahwa pada 27 Maret 2025, nilai tukar rupiah tercatat sebesar Rp 16.560 per dolar AS. Ini berarti ada penguatan sebesar 0,12% secara point-to-point (ptp) dibandingkan posisi akhir Februari 2025.

    Namun, sempat terjadi tekanan signifikan di pasar Non-Deliverable Forward (NDF) luar negeri selama libur panjang Lebaran 1446 H, akibat kebijakan tarif balasan dari Amerika Serikat (AS).

    Untuk menanggapi tekanan tersebut, Bank Indonesia melakukan intervensi secara aktif di pasar NDF, mulai dari kawasan Asia, Eropa hingga New York, untuk menjaga kestabilan kurs rupiah di tengah tekanan global.

    Kebijakan ini menunjukkan hasil yang positif. Hal ini terlihat dari stabilnya nilai tukar yang tercatat menguat menjadi Rp 16.855 per dolar AS pada 22 April 2025, dibandingkan posisi Rp 16.865 per dolar AS saat pembukaan kembali pasar domestik pada 8 April.

    “Ke depan, nilai tukar rupiah diperakirakan stabil didukung komitmen BI dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, imbal hasil yang menarik, inflasi yang rendah, dan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap baik,” tambah dia.

    Pada awal perdagangan Kamis (24/4/2025) pagi, rupiah tercatat menguat tipis sebesar 6 poin atau 0,04% ke level Rp 16.866 per dolar AS dari sebelumnya Rp 16.872.

    Bank Indonesia menegaskan akan terus memperkuat langkah stabilisasi, termasuk melakukan intervensi terukur di pasar NDF luar negeri dan melanjutkan strategi intervensi tiga jalur (triple intervention) pada transaksi spot, DNDF, dan Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder.

    Selain itu, BI juga terus mengoptimalkan instrumen kebijakan moneter, termasuk Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), Sekuritas Valas BI (SVBI), dan Sukuk Valas BI (SUVBI), dalam rangka meningkatkan daya tarik investasi portofolio asing dan menjaga kestabilan nilai tukar rupiah.

  • Sri Mulyani Sebut Penerimaan Pajak Alami Tren Positif pada Maret 2025

    Sri Mulyani Sebut Penerimaan Pajak Alami Tren Positif pada Maret 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan realisasi penerimaan pajak mencapai mengalami kenaikan menjadi Rp 322,6 triliun per 31 Maret 2025. 

    Laju penerimaan pajak pada kuartal I-2025 disokong oleh program reformasi perpajakan untuk perbaikan administrasi perpajakan dan implementasi Sistem Inti Administrasi Perpajakan (Core Tax Administration System) atau Coretax.

    “Kenaikan tersebut menunjukkan program-program perbaikan penerimaan perpajakan berjalan on track,” ucap Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers hasil rapat berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) II Tahun 2025 pada Kamis (24/4/2025).

    Realisasi penerimaan pajak pada Maret 2025 mengalami kenaikan Rp 134,8 triliun dari realisasi pada bulan sebelumnya, yakni Rp 187,8 triliun. Angka ini lebih tinggi dari kenaikan penerimaan dari Januari sampai Februari 2025 yang sebesar Rp 98,9 triliun. Ada pun realisasi penerimaan pajak pada Januari 2025 sebesar Rp 88,89 triliun.

    “Terjadi pembalikan tren, menjadi positif khususnya penerimaan pajak yang meningkat signifikan di Maret 2025 sebesar Rp 134,8 triliun, rebound dibandingkan Februari 2025 sebesar Rp 98,9 triliun,” kata Sri Mulyani.

    Dia berharap upaya mengumpulkan penerimaan pajak ke depan akan lebih efisien dan penerimaan pajak diperkirakan akan tumbuh secara lebih optimal. “Kenaikan penerimaan pajak menurut jenis pajak, rumah tangga dan sektor ekonomi menunjukkan bahwa perekonomian dan daya beli konsumen secara umum masih tetap kuat,” tutur Sri Mulyani.

    Sementara itu penerimaan kepabeanan dan cukai sebesar Rp 77,5 triliun atau 22,6% dari pagu. Sedangkan realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp 115,9 triliun. “Secara keseluruhan pendapatan negara baik perpajakan PNBP mencapai Rp 516,1 triliun,” tutur Sri Mulyani terkait penerimaan pajak.
     

  • AS Kritik QRIS dan GPN, Ekonom: Indonesia Tegaskan Kedaulatan Digital

    AS Kritik QRIS dan GPN, Ekonom: Indonesia Tegaskan Kedaulatan Digital

    Jakarta, Beritasatu.com – Amerika Serikat menyatakan keberatan terhadap kebijakan sistem pembayaran nasional Indonesia seperti QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) dan GPN (Gerbang Pembayaran Nasional). Kritik tersebut tercantum dalam laporan tahunan 2025 National Trade Estimate yang dirilis oleh United States Trade Representative (USTR). Laporan ini menilai kebijakan Bank Indonesia membatasi akses perusahaan pembayaran asal AS, seperti Visa dan Mastercard, terhadap sistem pembayaran domestik.

    Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah Redjalam, menilai tudingan tersebut tidak berdasar. Menurutnya, QRIS dan GPN justru bertujuan memperkuat kemandirian sistem pembayaran nasional, bukan menutup pintu bagi pihak asing.

    “GPN dan QRIS adalah inisiatif domestik. Tujuannya membangun sistem pembayaran yang efisien, aman, dan tidak tergantung pada layanan asing. Bukan berarti melarang Visa atau Mastercard,” jelas Piter dalam program “Investor Market Today” yang diakses melalui YouTube Beritasatu, Kamis (24/4/2025).

    Sekadar informasi, GPN diluncurkan pada 2017, sementara QRIS diperkenalkan pada 2019. Kedua sistem ini dirancang untuk memastikan seluruh transaksi dalam negeri dapat dilakukan tanpa ketergantungan pada infrastruktur asing, serta menciptakan interkoneksi dan interoperabilitas antarlembaga keuangan nasional.

    Piter menegaskan GPN tetap membuka ruang bagi penggunaan kartu berlogo Visa dan Mastercard. Bahkan, banyak kartu debit dan kredit di Indonesia yang masih mencantumkan logo kedua jaringan global tersebut. Keunggulan GPN adalah kemampuannya menghubungkan kartu dari satu bank ke jaringan bank lain tanpa batasan.

    Hal serupa juga berlaku untuk QRIS. Standardisasi kode QR ini memungkinkan masyarakat melakukan transaksi digital secara cepat, mudah, dan aman tanpa perlu perangkat EDC (electronic data capture) seperti kartu kredit.

    “QRIS bahkan telah mengubah perilaku masyarakat. Sekarang, bayar warung, parkir, hingga food truck cukup dengan ponsel. Tak perlu lagi membawa kartu,” tambah Piter.

    Piter menjelaskan QRIS dan GPN bukan sekadar soal efisiensi. Sistem ini juga meningkatkan keamanan karena proses switching dan penyelesaian transaksi dilakukan di dalam negeri. Artinya, tidak ada data transaksi yang keluar dari Indonesia.

    “Indonesia tidak menutup pintu bagi siapa pun. Namun, Indonesia punya hak untuk membangun sistem sendiri demi efisiensi dan keamanan nasional,” tegasnya.

    Piter menekankan, kehadiran QRIS dan GPN bukan bentuk proteksionisme, melainkan upaya menyeimbangkan dominasi raksasa global. Dengan memberikan alternatif kepada masyarakat, Indonesia menunjukkan kesiapan untuk mandiri secara teknologi tanpa menutup diri terhadap kerja sama internasional.

  • Bukan China, Singapura Masih Jadi Investor Asing Terbesar di Indonesia

    Bukan China, Singapura Masih Jadi Investor Asing Terbesar di Indonesia

    Jakarta, Beritasatu.com – Singapura masih menjadi investor asing terbesar di Indonesia pada kuartal I 2025 dengan total nilai investasi mencapai US$ 4,6 miliar.

    Setelah Singapura, Hongkong menempati peringkat kedua sebagai investor asing terbesar dengan nilai investasi sebesar US$ 2,2 miliar, diikuti oleh China dengan investasi sebesar US$ 1,8 miliar.

    “Singapura memberi kontribusi terbesar terhadap investasi di Indonesia dan sudah selama 10 tahun terakhir,” kata Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani dalam keterangan pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (23/4/2025).

    Sementara itu, Malaysia dan Jepang masing-masing menyusul di posisi keempat dan kelima, dengan investasi senilai US$ 1 miliar.

    Rosan juga menyoroti distribusi antara penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) yang relatif seimbang. PMA pada kuartal I 2025 sebesar Rp 230,4 triliun atau 49,5%, sedangkan PMDN sebesar Rp 234,8 triliun atau 50,5%.

    Dari segi geografis, realisasi investasi di luar Pulau Jawa justru mencatat nilai yang lebih tinggi. Luar Jawa menyumbang Rp 235,9 triliun atau 50,7%, sedangkan Jawa sebesar Rp 229,3 triliun atau 49,3%.

    Sementara itu, realisasi investasi di Indonesia sepanjang kuartal I 2025 mencapai Rp 465,2 triliun, didominasi investor asing dari Singapura. Angka ini setara dengan 24,4 persen dari target tahunan sebesar Rp 1.905,6 triliun.

  • Hippindo Nilai Tarif Impor Trump Peluang Perluas Pasar Ritel RI

    Hippindo Nilai Tarif Impor Trump Peluang Perluas Pasar Ritel RI

    Jakarta, Beritasatu.com – Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) menilai kebijakan tarif resiprokal Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menetapkan tarif impor sebesar 34% terhadap Indonesia justru bisa menjadi peluang bagi pelaku usaha dalam negeri untuk memperluas jangkauan pasar.

    “Harapan saya, dalam situasi perang dagang ini terdapat peluang. Semoga kita tidak takut menjalin kemitraan dengan pihak luar karena mereka membutuhkan Indonesia. Pasar kita luas dan bisa dimanfaatkan untuk ekspor. Gunakan kesempatan ini sebaik-baiknya,” ujar Ketua Umum Hippindo, Budihardjo Iduansjah, saat ditemui di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (23/4/2025).

    Senada dengan itu, Ketua Umum Asosiasi Matahari Supplier’s Club (AMSC), Yvonne, menilai momentum tarif impor Trump ini dapat menjadi momentum bagi pelaku ritel nasional untuk memperbesar pangsa pasar dalam negeri.

    “Kami juga ingin memperkuat pasar lokal. Bersama para produsen, kami akan berupaya melakukan berbagai strategi penjualan. Kami juga terus mendorong penciptaan produk-produk berkualitas dengan harga yang kompetitif agar bisa menjangkau seluruh segmen pasar,” ungkap Yvonne.

    Lebih lanjut, Budihardjo berharap pemerintah dapat memberikan dukungan nyata kepada pelaku usaha ritel, termasuk melalui kebijakan impor resmi yang terbuka dari berbagai negara sebagai solusi atas dampak tarif impor yang diberlakukan AS.

    “Dengan dibukanya keran impor resmi untuk dijual di sektor ritel, kami dapat bekerja sama dengan para supplier. Supplier pun bisa menjadi pihak yang mengimpor secara langsung. Kalau diizinkan, kami siap membayar pajak yang berlaku. Setelah misi dagang kemarin kembali dari proses negosiasi, kami harap implementasi kemudahan impor resmi bisa segera direalisasikan,” pungkasnya terkait peluang di balik tarif impor Trump.

  • IMF Turunkan Proyeksi Ekonomi Global: Apa Dampaknya untuk Indonesia?

    IMF Turunkan Proyeksi Ekonomi Global: Apa Dampaknya untuk Indonesia?

    Jakarta, Beritasatu.com – Penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi global 2025 menjadi hanya 2,8% yang diumumkan International Monetary Fund (IMF), membawa dampak besar bagi perekonomian Indonesia.

    Angka tersebut lebih rendah dari proyeksi sebelumnya pada Januari 2025 yang sebesar 3,6%. Di balik penurunan ini, terdapat dampak jangka pendek yang akan mempengaruhi ekspor Indonesia dan konsumsi domestik.

    Ekonom Universitas Andalas (Unand) Syafrudin Karimi menjelaskan, penyebab utama penurunan proyeksi ekonomi global adalah kebijakan proteksionis yang diterapkan oleh negara besar seperti Amerika Serikat, serta ketegangan geopolitik global yang berlanjut.

    Dampak Proteksionisme terhadap Ekonomi Indonesia

    Kebijakan tarif resiprokal yang diterapkan oleh Amerika Serikat terhadap mitra dagangnya, termasuk negara-negara besar seperti Tiongkok dan Eropa, telah menciptakan ketidakpastian pasar yang global. Dampaknya, Indonesia sebagai negara dengan ketergantungan pada ekspor, juga merasakan tekanan.

    Syafrudin mengungkapkan penurunan proyeksi ekonomi global ini mengindikasikan Indonesia menghadapi beberapa tantangan, yaitu:

    1. Perlambatan Ekonomi Mitra Dagang Utama
    Negara mitra dagang utama Indonesia, seperti Tiongkok dan negara-negara Eropa, mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi yang berdampak pada permintaan barang dan jasa Indonesia.

    2. Fluktuasi Harga Komoditas
    Indonesia yang sangat bergantung pada ekspor komoditas, terutama energi dan bahan mentah, akan menghadapi dampak fluktuasi harga komoditas global yang lebih besar.

    3. Pelemahan Daya Beli Domestik
    Kebijakan proteksionis dan ketidakpastian pasar dapat memengaruhi daya beli masyarakat domestik, yang berujung pada penurunan konsumsi dalam negeri.

    “Penurunan proyeksi ini menandakan Indonesia harus siap menghadapi tekanan dari ekonomi global yang lebih fluktuatif, dengan fokus pada penguatan ekonomi domestik,” ujar Syafrudin.

    Langkah yang Harus Diambil Indonesia

    Sebagai respons terhadap proyeksi ekonomi global yang lebih rendah, Indonesia perlu segera menyusun strategi yang lebih adaptif untuk menjaga ketahanan ekonominya, seperti:
    1. Diversifikasi Ekonomi
    Mengurangi ketergantungan pada ekspor komoditas dengan mengembangkan sektor lain, seperti industri manufaktur dan digital.

    2. Reformasi Kebijakan Perdagangan
    Menyusun ulang strategi perdagangan agar lebih fleksibel dalam menghadapi proteksionisme dan ketegangan geopolitik.

    3. Meningkatkan Investasi Dalam Negeri
    Memperkuat konsumsi domestik dengan kebijakan yang mendorong daya beli masyarakat, serta meningkatkan investasi dalam sektor-sektor strategis.

    Proyeksi Ekonomi Indonesia di Tengah Ketidakpastian Global

    Syafrudin juga menyoroti penurunan proyeksi ekonomi global dapat menjadi sinyal bagi Indonesia untuk menyesuaikan strategi ekonomi dalam jangka pendek dan panjang. IMF memproyeksikan ekonomi Indonesia pada 2025 akan tumbuh di bawah 5%, yang mencerminkan tantangan besar di tengah penurunan ekonomi global.

    “Sinyal dari IMF ini harus diterima dengan serius. Indonesia harus segera melakukan penyeimbangan kebijakan untuk memperkuat ekonomi domestik, serta menyusun ulang strategi perdagangan dan investasi luar negeri,” tambahnya.

    Penurunan proyeksi ekonomi global 2025 oleh IMF menunjukkan adanya tantangan besar bagi Indonesia, terutama dalam hal ekspor dan konsumsi domestik.

    Namun, dengan kebijakan yang tepat dan langkah-langkah adaptif, Indonesia masih memiliki peluang untuk mempertahankan ketahanan ekonomi dan memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan di tengah ketidakpastian global seusai IMF menurunkan proyeksi ekonomi global 2025.