Category: Beritasatu.com Ekonomi

  • Kenaikan Harga Emas 2026 Diproyeksi Tidak Sekencang Tahun Ini

    Kenaikan Harga Emas 2026 Diproyeksi Tidak Sekencang Tahun Ini

    Jakarta, Beritasatu.com – Harga emas dunia diproyeksikan tetap menguat pada 2026, bahkan berpeluang menembus level US$ 5.000 per troi ons, meski laju kenaikannya diperkirakan tidak setinggi reli tajam yang terjadi dalam dua tahun terakhir.

    Para analis global menilai emas masih menjadi aset favorit di tengah ketidakpastian geopolitik, pelemahan nilai mata uang, dan perubahan besar di pasar keuangan global.

    Sepanjang 2025, harga emas berada di jalur penguatan sekitar 65%, menjadi kinerja tahunan terbaik sejak 1979. Capaian ini membuat banyak investor optimistis, meski para analis mengingatkan agar ekspektasi tetap realistis untuk tahun depan.

    Ekonom dan Senior Investment Strategist Standard Chartered, Rajat Bhattacharya, menyebut emas telah mengungguli saham dan obligasi selama dua tahun berturut-turut, bahkan mengalahkan obligasi selama 10 tahun terakhir.

    “Reli emas yang memecahkan rekor, dipicu ketidakpastian geopolitik dan kekhawatiran terhadap pelonggaran kebijakan fiskal global, telah mendorong harga emas naik lebih dari 150% dalam tiga tahun terakhir,” kata Bhattacharya, dikutip dari Kitco News, Minggu (14/12/2025).

    Bhattacharya memiliki keyakinan kuat bahwa emas akan kembali mengungguli saham dan obligasi global pada 2026. Ia memperkirakan harga emas rata-rata akan berada pada level US$ 4.500 per troi ons dalam 12 bulan ke depan.

    Sejumlah analis lain juga memperkirakan harga emas bisa mencapai US$ 5.000 per troi ons pada 2026. Namun, kenaikan tersebut diperkirakan hanya sekitar 16%, jauh lebih lambat dibanding reli tahun ini maupun kenaikan 27% pada 2024.

    Sementara itu, Kepala Riset Capitalight Research, Chantelle Schieven, tetap optimistis terhadap emas hingga 2026. Namun, ia juga mengingatkan pentingnya menguji momentum kenaikan harga.

    “Emas telah melewati dua tahun yang sangat bagus, jadi wajar apabila mulai dipertanyakan apakah momentum ini bisa bertahan,” ujarnya.

    “Emas mungkin berada di wilayah gelembung, tetapi itu tidak berarti akan pecah tahun depan. Kami melihat adanya pergeseran di pasar keuangan global yang mendukung harga emas lebih tinggi dalam jangka panjang. Saya pikir harga US$ 5.000 per troi ons sangat mungkin tercapai pada 2026,” lanjutnya.

  • Saham BCA Anjlok, Harta Bos Djarum Merosot Rp 108 Triliun

    Saham BCA Anjlok, Harta Bos Djarum Merosot Rp 108 Triliun

    Jakarta, Beritasatu.com – Harta kekayaan orang kaya di Indonesia kembali mengalami kenaikan dengan total US$ 306 miliar (sekitar Rp 5.093 triliun) dari sebelumnya US$ 263 miliar (sekitar Rp 4.381 triliun) pada 2024.

    Kekayaan mereka didorong oleh penguatan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang mengalami kenaikan 17% tahun ini. Namun, pasar saham tidak selalu menguntungkan para taipan. Ada juga yang harus mengalami penurunan kekayaan karena pergerakan pasar saham.

    Pemilik Djarum sekaligus orang terkaya di Indonesia, R Budi dan Michael Hartono, contohnya. Kekayaan gabungan mereka turun US$ 6,5 miliar (sekitar Rp 108,2 triliun) menjadi US$ 43,8 miliar (sekitar Rp 729,3 triliun).

    Pasalnya, saham Bank Central Asia, aset utama mereka, melemah 15% secara tahunan seiring kekhawatiran investor terhadap dampak ketidakpastian kebijakan moneter dan fiskal terhadap perbankan. Meski demikian, mereka tetap berada di posisi puncak selama lebih dari satu dekade.

    Seperti dilansir dari Forbes, taipan petrokimia dan energi Prajogo Pangestu mempertahankan posisi kedua. Ia meningkatkan kekayaannya 23% menjadi US$ 39,8 miliar (sekitar Rp 662,7 triliun) setelah meraup lebih dari US$ 140 juta (sekitar Rp 2,3 triliun) dari initial public offering (IPO) Chandra Daya Investasi pada Juli, anak usaha infrastruktur Chandra Asri Pacific.

    Secara keseluruhan, separuh dari nama dalam daftar mencatat peningkatan kekayaan. Lonjakan terbesar, US$ 9,4 miliar (sekitar Rp 156,5 triliun), dibukukan keluarga Widjaja yang naik ke posisi ketiga dengan US$ 28,3 miliar (sekitar Rp 471 triliun).

    Selain itu, ada juga beberapa wajah baru yang masuk dalam daftar orang terkaya Indonesia, yakni Hartati Murdaya, direktur utama Central Cipta Murdaya, menggantikan mendiang suaminya, Murdaya Poo, yang wafat pada April di usia 84 tahun.

    Sebaliknya, ada pula yang terdepak dari daftar, salah satunya Kuncoro Wibowo, pemilik jaringan toko peralatan Aspirasi Hidup Indonesia. Saham perusahaan tersebut anjlok lebih dari 40% akibat penurunan laba.

    Sekadar informasi, ambang minimum kekayaan untuk masuk daftar turun menjadi US$ 920 juta (sekitar Rp 15,3 triliun) dari US$ 1,05 miliar (sekitar Rp 17,5 triliun) tahun lalu.

  • Diplomasi Prabowo Fokus Tarik Investasi Jangka Panjang ke Tanah Air

    Diplomasi Prabowo Fokus Tarik Investasi Jangka Panjang ke Tanah Air

    Jakarta, Beritasatu.com – Upaya pemerintah mengintensifkan diplomasi ekonomi tidak hanya ditujukan untuk menarik arus dana asing jangka pendek, tetapi lebih diarahkan pada investasi produktif jangka menengah dan panjang. 

    Ekonom FEB UI sekaligus Tenaga Ahli Badan Komunikasi Pemerintah Fithra Faisal Hastiadi menilai, strategi ini penting untuk menopang target pertumbuhan ekonomi nasional hingga 8%.

    Menurut Fithra, dalam jangka pendek Indonesia memang diuntungkan oleh sentimen positif pasar keuangan. Penguatan indeks harga saham gabungan (IHSG) serta imbal hasil obligasi pemerintah yang relatif menarik mencerminkan kepercayaan investor terhadap stabilitas ekonomi nasional.

    “IHSG sudah hampir menembus Rp 9.000-an, bagaimana yield trade dari bond kita juga relatif menarik ya, bahkan sekarang menuju 6%,” bebernya saat dijumpai di kompleks FEB UI, Depok, Minggu (14/12/2025). 

    Namun, ia menegaskan arus dana portofolio tidak menjadi fokus utama diplomasi ekonomi Presiden Prabowo Subianto. Pemerintah, kata dia, justru menargetkan masuknya investasi di sektor riil yang mampu menciptakan nilai tambah dan dampak berkelanjutan bagi perekonomian.

    “Apa yang dilakukan Presiden dan kementerian teknis adalah mengejar target-target investasi jangka menengah dan panjang,” ujar Fithra.

    Ia menambahkan, investasi jangka panjang menjadi kunci untuk mendorong ekspansi sektor strategis seperti energi, teknologi informasi dan komunikasi (ICT), serta sektor-sektor pendukung hilirisasi. 

    Dengan strategi tersebut, diplomasi ekonomi diharapkan tidak hanya memperkuat indikator pasar keuangan, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

  • Harga Emas Berpotensi Lanjutkan Tren Kenaikan Senin 15 Desember 2025

    Harga Emas Berpotensi Lanjutkan Tren Kenaikan Senin 15 Desember 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Sejumlah analis pasar memandang prospek harga emas masih cenderung positif pada perdagangan Senin (15/12/2025) dan sepekan ke depan. Penguatan harga yang terjadi dalam beberapa hari terakhir telah membawa emas spot mendekati level psikologis US$ 4.300 per troi ons.

    Pada perdagangan Jumat (12/12/2025) waktu Amerika Serikat, harga emas spot tercatat naik 0,45% dan ditutup di posisi US$ 4.299,47 per troi ons. Kinerja tersebut memperkuat sentimen optimisme pelaku pasar terhadap kelanjutan reli logam mulia.

    Mengutip Kitco News, Minggu (13/12/2025), Analis Pasar Senior FXTM Lukman Otunuga menilai momentum emas masih berada dalam fase bullish. Ia melihat ruang penguatan lanjutan masih terbuka lebar apabila harga mampu bertahan di level kunci.

    “Pergerakan yang solid dapat membuka jalan bagi harga emas menuju US$ 4.400 per troi ons dan bahkan lebih tinggi. Sebaliknya, pelemahan di bawah US$ 4.300 dapat memicu aksi jual lanjutan ke area US$ 4.240 hingga US$ 4.200,” ujar Otunuga.

    Ia menambahkan, optimisme pasar turut ditopang oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga Amerika Serikat pada tahun depan.

    “Dengan perkiraan pasar terhadap setidaknya dua kali penurunan suku bunga AS, pelaku pasar menilai emas memiliki fondasi yang cukup kuat,” katanya.

    Selain faktor kebijakan moneter, Otunuga juga menilai penguatan emas ke depan akan didukung oleh tren pelemahan dolar AS serta berlanjutnya pembelian emas oleh bank sentral di berbagai negara.

    Namun, para analis mengingatkan adanya potensi volatilitas menjelang musim liburan akhir tahun. Aktivitas perdagangan yang cenderung menipis pada pekan-pekan terakhir 2025 berisiko memperbesar fluktuasi harga dan mengaburkan sinyal teknikal.

    Pandangan senada disampaikan Kepala Analis Pasar FP Markets Aaron Hill. Ia memperkirakan harga emas bergerak dalam rentang US$ 4.250 hingga US$ 4.380 per troi ons dalam waktu dekat.

    “Saya akan mencermati level US$ 4.255 sebagai batas penting. Jika level itu ditembus ke bawah, harga berpotensi turun cepat menuju US$ 4.200 di tengah kondisi volume perdagangan yang rendah,” ujar Hill.

    Namun, Hill menegaskan selama level tersebut mampu dipertahankan, pelemahan harga justru dapat menjadi peluang.

    “Selama level itu bertahan, setiap penurunan harga saya anggap sebagai peluang beli,” pungkasnya.

  • Komitmen Investasi Mengalir, Implementasi Kementerian Jadi Penentu

    Komitmen Investasi Mengalir, Implementasi Kementerian Jadi Penentu

    Jakarta, Beritasatu.com – Ekonom menilai banyaknya komitmen investasi hasil diplomasi Presiden Prabowo Subianto perlu diimbangi dengan kesiapan kementerian teknis agar tidak berhenti di atas kertas.

    Ekonom FEB UI sekaligus Tenaga Ahli Badan Komunikasi Pemerintah Fithra Faisal Hastiadi mengatakan, berbagai kesepakatan ekonomi dengan mitra strategis, seperti Uni Eropa, Kanada, hingga Inggris menunjukkan langkah agresif pemerintah dalam mengejar kebutuhan investasi nasional. Namun, tantangan sesungguhnya berada pada tahap implementasi.

    “PR-nya adalah bagaimana kementerian teknis bisa mengakselerasi perjanjian-perjanjian tersebut,” sebut Fithra saat dijumpai di Kompleks FEB UI, Depok, Minggu (14/12/2025).

    Ia mengingatkan pengalaman Indonesia dalam berbagai perjanjian perdagangan bebas (Free Trade Agreement/FTA) menunjukkan tingkat pemanfaatan yang masih rendah, rata-rata di kisaran 30%. Kondisi ini mengindikasikan adanya kesenjangan antara kesepakatan di level global dan pelaksanaan di dalam negeri.

    Padahal, Indonesia membutuhkan investasi dalam jumlah besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 8%. Fithra memperkirakan kebutuhan investasi mencapai Rp 10.000 triliun, dengan sebagian besar harus berasal dari luar negeri.

    Ke depan, sinkronisasi kebijakan lintas kementerian, percepatan regulasi, serta kepastian proyek menjadi kunci agar komitmen investasi yang sudah dijajaki Presiden benar-benar berbuah pada pertumbuhan ekonomi riil.

  • KEK Dorong Ekonomi Daerah dan Serap Tenaga Kerja

    KEK Dorong Ekonomi Daerah dan Serap Tenaga Kerja

    Jakarta, Beritasatu.com – Kawasan ekonomi khusus (KEK) terbukti mendorong pertumbuhan ekonomi daerah secara signifikan. Sejumlah wilayah dengan pengelolaan KEK yang baik, mampu mencatat pertumbuhan ekonomi jauh di atas rata-rata provinsi maupun nasional.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Kabupaten Batang dan Kabupaten Kendal di Jawa Tengah mencatat pertumbuhan ekonomi di kisaran 8%-9%. Capaian tersebut menunjukkan bahwa KEK tidak hanya berfungsi sebagai instrumen pemberian insentif investasi, tetapi juga menjadi katalis transformasi ekonomi daerah.

    “KEK yang dirancang dengan baik, didukung infrastruktur, kemudahan berusaha, serta integrasi dengan tenaga kerja lokal, terbukti mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan,” ujarnya dalam keterangannya, Minggu (14/12/2025).

    Airlangga mengatakan, keberadaan KEK Industriopolis Batang mendorong percepatan investasi, penciptaan lapangan kerja, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan data BPS, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Batang mencapai 6,03% pada 2024 dan meningkat signifikan dengan pertumbuhan triwulan III 2025 sebesar 8,52% (yoy) yang ditopang konsumsi rumah tangga dan investasi.

    Kajian akademik juga mencatat keberadaan KEK Batang memberikan dampak berganda (multiplier effect) terhadap perekonomian lokal. Dampak tersebut terlihat dari meningkatnya kesempatan kerja, menurunnya tingkat pengangguran, hingga penurunan angka kemiskinan. Persentase penduduk miskin di Kabupaten Batang tercatat turun dari 8,73% pada 2024 menjadi 7,79% pada 2025.

    Sementara itu, Kabupaten Kendal juga mencatat kinerja ekonomi yang sangat kuat. Pada triwulan III 2025, perekonomian Kendal tumbuh 8,84% (yoy), tertinggi di Provinsi Jawa Tengah. Pertumbuhan tersebut didorong oleh aktivitas industri dan investasi di kawasan industri dan KEK, serta mencerminkan penguatan ekosistem industri regional di koridor Batang-Kendal-Semarang.

    “Pengembangan KEK turut berkontribusi pada peningkatan produktivitas ekonomi daerah melalui masuknya investasi baru, adopsi teknologi, serta berkembangnya industri pengolahan bernilai tambah. Kondisi ini meningkatkan efisiensi produksi dan nilai output per tenaga kerja, sekaligus memperkuat daya saing ekonomi daerah,” imbuh Airlangga.

    Ke depan, Airlangga menuturkan bahwa pemerintah menilai pengalaman Batang dan Kendal dapat menjadi model pengembangan KEK di daerah lain, khususnya dalam menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru di luar wilayah metropolitan.

    Penguatan konektivitas, kepastian regulasi, kesiapan sumber daya manusia, serta keterkaitan dengan UMKM dan ekonomi lokal dinilai menjadi kunci agar manfaat KEK dapat dirasakan lebih luas dan inklusif.

    “Kami akan terus mengoordinasikan kebijakan lintas kementerian dan pemerintah daerah untuk memastikan KEK berfungsi optimal sebagai instrumen percepatan investasi, penciptaan lapangan kerja, dan pemerataan pembangunan ekonomi nasional,” pungkas Airlangga.

  • Liburan Makin Seru, Bank Mandiri Tebar Promo FOMO Akhir Tahun hingga Rp 2,5 Juta

    Liburan Makin Seru, Bank Mandiri Tebar Promo FOMO Akhir Tahun hingga Rp 2,5 Juta

    Jakarta, Beritasatu.com – Menyambut momen Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), Bank Mandiri menghadirkan program promo spesial bertajuk FOMO Akhir Tahun 2025. Program ini dirancang untuk memberikan apresiasi kepada nasabah sekaligus menghadirkan nilai tambah di tengah meningkatnya aktivitas belanja, perjalanan, dan gaya hidup masyarakat selama libur akhir tahun.

    “Momentum akhir tahun selalu identik dengan peningkatan kebutuhan dan mobilitas masyarakat. Melalui FOMO Akhir Tahun, Bank Mandiri berkomitmen menghadirkan ragam promo yang relevan, mudah diakses, dan benar-benar memberikan nilai tambah bagi nasabah,” ujar SVP Digital Marketing Bank Mandiri Diah Eka Purwanti dalam keterangan resminya, Sabtu (13/12/2025).

  • Diplomasi Ekonomi Prabowo Dikebut, Energi-ICT Jadi Target Investasi

    Diplomasi Ekonomi Prabowo Dikebut, Energi-ICT Jadi Target Investasi

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah terus menggeber diplomasi ekonomi untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi 8%. Ekonom menilai sektor energi dan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) menjadi sektor paling potensial atau low hanging fruit dalam mendorong realisasi investasi.

    Ekonom FEB UI sekaligus Tenaga Ahli Badan Komunikasi Pemerintah Fithra Faisal Hastiadi mengatakan, dari total kebutuhan investasi sekitar Rp 10.000 triliun, sekitar Rp 3.300 triliun diarahkan ke sektor energi. Sektor ini dinilai memiliki multiplier effect paling tinggi terhadap perekonomian nasional.

    “Low hanging fruit-nya terkait dengan sektor energi, karena multiplier effect-nya juga paling tinggi,” ujar Fithra saat dijumpai di kompleks FEB UI, Depok, Minggu (14/12/2025).

    Selain energi, sektor ICT juga menjadi prioritas karena sifatnya yang inklusif dan mampu mendorong pertumbuhan sektor lain.

    Ia mencontohkan perkembangan ekonomi digital dalam beberapa tahun terakhir yang mengubah pola transaksi masyarakat, termasuk melalui pemanfaatan sistem pembayaran digital.

    “QRIS misalnya, 2019 baru di-launch, tetapi sekarang sudah ada kurang lebih 40 juta merchants dan 60 juta lebih users,” beber dia.

    Fithra menilai fokus diplomasi ekonomi Presiden Prabowo ke berbagai negara mitra tidak hanya membidik investasi jangka pendek, tetapi lebih diarahkan pada investasi produktif jangka menengah dan panjang, terutama di sektor-sektor strategis tersebut.

    Ke depan, penguatan sektor energi dan ICT diharapkan tidak hanya mempercepat pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menopang transformasi ekonomi yang berkelanjutan.

    “Keberhasilan strategi ini akan sangat bergantung pada kemampuan pemerintah memastikan komitmen investasi benar-benar terealisasi di lapangan,” pungkasnya.

  • Kejar Ekonomi 8 Persen, Indonesia Butuh Investasi Rp 10.000 Triliun

    Kejar Ekonomi 8 Persen, Indonesia Butuh Investasi Rp 10.000 Triliun

    Jakarta, Beritasatu.com – Indonesia membutuhkan investasi besar untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8%. Ekonom memperkirakan, total kebutuhan investasi mencapai Rp 10.000 triliun.

    Ekonom FEB UI sekaligus Tenaga Ahli Badan Komunikasi Pemerintah Fithra Faisal Hastiadi mengatakan, dari jumlah Rp 10.000 triliun, sekitar Rp 3.000 triliun hanya dapat dipenuhi dari dalam negeri.

    Sementara sisanya sangat bergantung pada investasi asing. Karena itu, diplomasi ekonomi Presiden Prabowo Subianto dinilai menjadi langkah krusial untuk mengejar kebutuhan tersebut.

    “Sangat krusial bagi kita untuk menjalin kerja sama dan potensi kerja sama ekonomi dengan negara-negara partner,” ujar Fithra saat ditemui di gedung FEB UI, Depok, Minggu (14/12/2025).

    Ia menyoroti percepatan sejumlah perjanjian dagang strategis, seperti EU–Indonesia Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA), kerja sama ekonomi dengan Kanada, serta Inggris.

    Menurutnya, momentum ini juga didorong oleh kebutuhan Uni Eropa mencari pasar nontradisional di tengah tekanan geopolitik global.

    Namun, tantangan utama bukan pada komitmen, melainkan realisasi di lapangan. Fithra mengingatkan tingkat pemanfaatan perjanjian perdagangan bebas Indonesia masih relatif rendah, yakni sekitar 30%.

    “PR-nya adalah bagaimana kementerian teknis bisa mengakselerasi perjanjian-perjanjian tersebut agar benar-benar dimanfaatkan,” tegasnya.

    Ke depan, keberhasilan mengejar target pertumbuhan ekonomi 8% akan sangat ditentukan oleh kemampuan pemerintah memastikan komitmen investasi tidak berhenti di atas kertas, tetapi dapat diwujudkan dalam proyek nyata yang produktif dan berkelanjutan.

  • Danantara Diharapkan Perkuat Ekosistem Industri dan Perguruan Tinggi

    Danantara Diharapkan Perkuat Ekosistem Industri dan Perguruan Tinggi

    Jakarta, Beritasatu.com – Kehadiran Danantara sebagai lembaga pengelola investasi diharapkan mampu mengorkestrasi ekosistem industri baru di Tanah Air. Penguatan industri dinilai akan berdampak langsung pada perguruan tinggi sebagai pusat riset dan inovasi.

    Hal tersebut disampaikan Rektor Universitas Brawijaya (UB), Prof  Widodo, dalam kegiatan Public and Business Leader Forum: 2026 Outlook & Challenges yang digelar di Jakarta, Sabtu (13/12/2025).

    “Danantara kami harapkan menjadi salah satu pendorong lahirnya inovasi dan industrialisasi baru. Ketika pendanaan industri kuat, perguruan tinggi memiliki ruang yang lebih luas untuk melakukan hilirisasi riset,” ujar Widodo.

    Menurut dia, ekosistem industri yang maju akan mendorong perguruan tinggi menyesuaikan kurikulum pembelajaran serta menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang selaras dengan kebutuhan dunia usaha dan industri.

    Widodo mengungkapkan, selama ini perguruan tinggi di Indonesia memiliki banyak peneliti, pakar, serta inovasi unggulan. Namun, proses hilirisasi kerap terhambat karena belum optimalnya ekosistem industri yang mendukung.

    “Kami mampu mendidik sarjana dengan kualitas baik, tetapi ketika lulus tidak selalu mudah terserap di bidang keahliannya. Ini karena ekosistem industri nasional belum berkembang optimal. Jika industri tumbuh, ekosistem pendidikan dan ketenagakerjaan akan bergerak bersama,” katanya.

    Ia menambahkan, Danantara diharapkan menjadi pemutus mata rantai persoalan struktural yang selama ini menghambat kemandirian industri nasional.

    “Danantara harus hadir sebagai solusi untuk memperkuat fondasi industri dalam negeri,” ujarnya.

    Diketahui, Public and Business Leader Forum: 2026 Outlook & Challenges mempertemukan pemerintah, pelaku usaha, dan perguruan tinggi untuk membahas isu strategis, mulai dari disrupsi teknologi, perubahan iklim, hingga dinamika geopolitik global.

    Widodo berharap forum yang menjadi bagian dari rangkaian Dies Natalis ke-63 Universitas Brawijaya ini mampu menghasilkan pandangan komprehensif sekaligus rekomendasi kebijakan (policy brief) bagi pemerintah dan dunia usaha dalam merespons tantangan global.

    Selama sesi diskusi, para panelis mengulas berbagai isu krusial, seperti ketahanan ekonomi nasional, transformasi energi, penguatan manajemen kebencanaan, serta peran institusi publik dalam mewujudkan pemerintahan yang adaptif.

    Mengingat Indonesia merupakan negara rawan bencana, forum ini juga menyoroti pentingnya sinergi lintas sektor, baik publik maupun bisnis, guna meningkatkan kesiapsiagaan dan kecepatan respons terhadap potensi bencana.

    Diskusi berlangsung intens tetapi komunikatif, memberikan gambaran jelas mengenai tantangan dan peluang Indonesia pada 2026. Melalui forum ini, Universitas Brawijaya menegaskan posisinya sebagai mitra strategis pemerintah dan dunia usaha.

    Dies Natalis ke-63 UB menjadi momentum refleksi untuk terus menghadirkan kontribusi nyata melalui riset, inovasi, dan dialog kebijakan yang konstruktif. Perayaan ini sekaligus menegaskan komitmen UB dalam membangun Indonesia yang tangguh, inklusif, dan berdaya saing.