Category: Beritasatu.com Ekonomi

  • Tanam Melon di Lahan Kosong Samping Rumah, Pemuda di Pangkalpinang Raup Cuan Menggiurkan

    Tanam Melon di Lahan Kosong Samping Rumah, Pemuda di Pangkalpinang Raup Cuan Menggiurkan

    Pangkalpinang, Beritasatu.com – Seorang pemuda di Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung, bernama Wawan berhasil memanfaatkan lahan kosong di samping rumahnya dengan menanam melon. Ia pun mendapatkan cuan yang menggiurkan dari aktivitas bertani tersebut.

    Tak disangka, dalam waktu 2,5 bulan, Wawan berhasil memanen 850 kilogram buah melon berkualitas tinggi. Selain itu, kebunnya menjadi daya tarik bagi warga sekitar yang kerap berkunjung.

    “Ada lahan kosong yang tidak terpakai, daripada mubazir dan sering terjadi kebakaran, saya membersihkan area tersebut dan menanam melon agar lebih bermanfaat,” kata Wawan kepada Beritasatu.com pada Minggu (17/11/2024).

    Ia menjelaskan, pertanian ini dimulai dengan modal kecil. Wawan memilih bibit melon berkualitas dan mempelajari metode penanaman serta perawatan tanaman secara mandiri melalui riset.

    “Dalam waktu 2,5 bulan, tanaman melon yang saya rawat mulai berbuah lebat. Sekali panen, saya bisa menghasilkan lebih dari 800 kilogram buah melon segar,” jelasnya.

    Keberadaan kebun melon di tengah kota ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga menjadi tempat yang ramai dikunjungi warga. Para pengunjung dapat menikmati pengalaman memetik melon langsung dari kebunnya.

    “Di sini unik, kita bisa makan melon langsung di kebun. Rasanya segar sekali, beda jauh dengan yang ada di pasaran. Tempatnya juga estetik, cocok untuk bersantai,” kata salah satu pengunjung, Yayang.

    Melon hasil panen Wawan memiliki kualitas yang unggul, dengan rasa manis dan ukuran besar. Produk ini langsung laris di pasaran.

    Wawan juga menjalin kerja sama dengan beberapa pasar lokal sekaligus menjual langsung kepada konsumen di sekitar Pangkalpinang.

    Keberhasilan Wawan mendapatkan cuan dari buah melon menjadi inspirasi bagi pemuda lainnya untuk memanfaatkan peluang yang ada. Hal ini diharapkan dapat memacu lahirnya inovasi baru yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal.

  • Pengusaha Ritel Respons Langkah Pemerintah Naikkan Tarif PPN 12 Persen

    Pengusaha Ritel Respons Langkah Pemerintah Naikkan Tarif PPN 12 Persen

    Tangerang, Beritasatu.com – Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Solihin menanggapi rencana pemerintah terkait kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) dari 11% menjadi 12% pada 2025 mendatang.

    Menurut Solihin, Aprindo mendukung kebijakan pemerintah. Namun, diharapkan ada kajian kembali soal tarif kenaikan PPN yang menjadi 12%.

    “Kita mendukung, tetapi yang saya bilang tadi, jangan hanya melihat 1% ya, karena dari 11% menjadi 12% (artinya) persentasenya 1/11%,” ujar Solihin di Tangerang, Minggu (17/11/2024).

    Solihin tidak menyampaikan secara tegas apakah Aprindo sendiri keberatan atau tidak soal kenaikan PPN. Namun, Aprindo memohon dikaji kembali. 

    “Memohon sih boleh saja,” ungkapnya.

    Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, rencana kenaikan tarif PPN menjadi 12% mulai 1 Januari 2025 akan tetap dilaksanakan sesuai dengan mandat Undang-Undang.

    Namun, ia menegaskan bahwa Kementerian Keuangan akan melaksanakan kebijakan ini dengan hati-hati dan memberikan sosialisasi yang jelas kepada masyarakat.

    “Undang-Undangnya sudah ada. Kami perlu mempersiapkan agar kebijakan kenaikan tarif PPN 12% ini dapat dijalankan dengan baik, disertai penjelasan yang memadai,” tandas Sri Mulyani.

  • McD Gelontorkan Rp 1,58 Triliun untuk Gaet Pelanggan setelah Heboh Burger Terkontaminasi E Coli

    McD Gelontorkan Rp 1,58 Triliun untuk Gaet Pelanggan setelah Heboh Burger Terkontaminasi E Coli

    Jakarta, Beritasatu.com – McDonald’s (McD) mengalokasikan investasi sebesar US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,58 triliun untuk menggaet kembali pelanggan ke gerai mereka setelah insiden wabah E coli di Amerika Serikat (AS) dari irisan bawang pada hamburger Quarter Pounder, salah satu produk andalan perusahaan makanan cepat saji ini.

    Dilansir dari AP, Minggu (17/11/2024), sebesar US$ 65 juta dari total dana tersebut akan diberikan kepada waralaba McD yang terdampak paling parah.

    Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengidentifikasi irisan bawang bombay pada Quarter Pounder sebagai sumber potensial bakteri E coli. Produsen bawang, Taylor Farms di California, telah menarik produknya yang diduga terkontaminasi.

    Beberapa negara bagian melaporkan dampak wabah ini, termasuk Colorado dengan 30 kasus, Montana 19 kasus, Nebraska 13 kasus, dan New Mexico 10 kasus.

    Kasus-kasus tersebut terjadi antara 12 September hingga 21 Oktober, dengan total 104 orang dilaporkan sakit dan 34 di antaranya harus dirawat di rumah sakit. Satu orang meninggal di Colorado, sementara empat orang lainnya mengalami komplikasi ginjal serius yang berpotensi mengancam nyawa.

    Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) menegaskan, tidak ada risiko keamanan pangan yang berlanjut terkait wabah ini di restoran McD.

    Namun demikian, kejadian ini memberikan dampak signifikan pada penjualan McDonald’s. Untuk mencegah meluasnya wabah, Quarter Pounder sempat ditarik dari menu di beberapa negara bagian. Selama masa tersebut, McDonald’s menemukan pemasok bawang alternatif untuk 900 restoran yang berhenti sementara menyajikan burger tersebut.

  • Ekonom Sebut Kenaikan PPN 12 Persen Harus Diiringi Peningkatan Bansos dan Insentif

    Ekonom Sebut Kenaikan PPN 12 Persen Harus Diiringi Peningkatan Bansos dan Insentif

    Jakarta, Beritasatu.com – Kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% pada 2025 mendatang harus diiringi dengan memperbanyak kebijakan bantuan sosial (bansos) dan insentif bagi masyarakat. Hal ini berguna untuk membantu kelas menengah hingga miskin di Tanah Air.

    Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, kebijakan bansos dan insentif dapat membantu mengimbangi penurunan daya beli masyarakat akibat kenaikan harga barang dan jasa.

    Selain itu, pemberian bantuan tunai bagi kelompok masyarakat menengah ke bawah dapat membantu mengurangi dampak inflasi yang disebabkan oleh kenaikan tarif PPN jadi 12%.

    “Melalui program, seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Kartu Sembako, masyarakat berpenghasilan rendah dapat menerima dukungan tambahan untuk menjaga konsumsi kebutuhan dasar, meskipun harga barang meningkat akibat kenaikan PPN,” ujar Josua dikutip dari Antara, Minggu (17/11/2024).

    Selain bantuan sosial, pemberian subsidi di sektor tertentu juga dapat meringankan beban masyarakat akibat kebijakan ini. Ia memberikan contoh subsidi pada sektor energi atau bantuan untuk usaha kecil dapat membantu menekan biaya hidup serta biaya operasional usaha kecil dan menengah yang berpotensi terdampak lebih besar oleh kenaikan tarif PPN menjadi 12%.

    Di sisi lain, pemberian insentif pajak atau pengurangan tarif pajak bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dapat membantu pelaku usaha untuk beradaptasi dengan peningkatan beban pajak.

    “Insentif seperti ini bisa memperkuat daya saing UMKM dan mencegah penurunan produktivitas akibat beban biaya tambahan,” tambahnya.

    Menurut Josua, langkah-langkah tersebut dapat mendukung stabilitas ekonomi dan menjaga kesejahteraan masyarakat di tengah penerapan kebijakan kenaikan PPN yang direncanakan berlaku mulai 2025.

    Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa rencana kenaikan tarif PPN menjadi 12% mulai 1 Januari 2025 akan tetap dilaksanakan sesuai dengan mandat Undang-Undang.

    Namun, ia menegaskan bahwa Kementerian Keuangan akan melaksanakan kebijakan ini dengan hati-hati dan memberikan sosialisasi yang jelas kepada masyarakat.

    “Undang-Undangnya sudah ada. Kami perlu mempersiapkan agar kebijakan kenaikan tarif PPN 12% ini dapat dijalankan dengan baik, disertai penjelasan yang memadai,” pungkas Sri Mulyani.

  • Pengusaha Ritel Sebut Masyarakat Beli Barang yang Paling Murah Tanpa Lihat Merek

    Pengusaha Ritel Sebut Masyarakat Beli Barang yang Paling Murah Tanpa Lihat Merek

    Jakarta, Beritasatu.com – Pengusaha ritel mengungkap kondisi orientasi masyarakat saat ini dalam membeli barang. Sebagian besar mereka ternyata membeli barang dengan harga yang paling murah tanpa melihat merek.

    Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Solihin mengatakan, apabila ada satu produk yang ingin dibeli, maka masyarakat akan memilih yang paling murah.

    “Mereka akan mencari dan membandingkannya dengan produk lain dan sudah tidak lagi melihat merek. Ini berdasarkan hasil kajian kami sebagai pengusaha bidang ritel,” ucap Solihin dikutip dari Antara, Minggu (17/11/2024).

    Menurut Solihin, saat ini setiap ritel perlu menyediakan beragam pilihan produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat agar tetap menarik minat pembeli.

    Hal ini penting karena konsumen memiliki kendali besar terhadap kelangsungan sebuah ritel. Jika mereka merasa produk yang ditawarkan tidak memenuhi kebutuhan atau keinginan, konsumen dapat dengan mudah beralih ke ritel lain atau memilih berbelanja secara daring.

    “Ini menjadi tantangan bagi kami untuk terus mempertahankan keberadaan ritel melalui berbagai inovasi yang didasarkan pada hasil kajian dan analisis di lapangan. Dengan begitu, ritel dapat terus berkembang,” ujar Solihin.

    Sebagai ketua umum Aprindo periode 2024-2028, Solihin juga berencana mendorong ritel untuk mengadopsi sistem e-commerce guna mengikuti perkembangan zaman.

    Selain itu, ia menekankan pentingnya mendukung UMKM melalui kolaborasi, seperti menyediakan ruang bagi produk mereka. Namun, produk yang ditawarkan oleh UMKM juga perlu memiliki daya tarik untuk meningkatkan kunjungan konsumen ke ritel.

    “Oleh karena itu, pengusaha ritel saat ini disarankan untuk menyediakan produk kebutuhan pokok, seperti bahan pangan, yang dibutuhkan setiap hari. Berbeda dengan produk, seperti kendaraan atau furnitur, yang tidak dibeli setiap hari,” pungkasnya.

  • Apindo Sarankan Batas PTKP Dinaikkan Apabila Tarif PPN 12 Persen

    Apindo Sarankan Batas PTKP Dinaikkan Apabila Tarif PPN 12 Persen

    Jakarta, Beritasatu.com – Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menilai rencana pemerintah menaikkan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12 persen pada awal 2025 kurang tepat, mengingat daya beli masyarakat saat ini masih menurun, sehingga sebaiknya ditunda.

    Namun, apabila pemerintah tetap berencana menaikkan tarif PPN 12 persen pada 1 Januari 2025, maka perlu ada kompensasi berupa insentif fiskal di sisi lain.

    Salah satu opsi adalah menaikkan batas penghasilan tidak kena pajak (PTKP). Batas PTKP saat ini, yang ditetapkan melalui PMK 101 tahun 2016, masih di angka Rp 54 juta per tahun.

    “Kalau pemerintah ingin menopang daya beli masyarakat, misalnya, bisa saja (PTKP) dinaikkan ke angka Rp 80 juta atau Rp 100 juta per tahun. Sehingga, kalau kita lihat, habit dari masyarakat kelompok menengah cenderung bawah, ketika mereka mendapatkan insentif fiskal, tidak perlu membayar PPH atas kenaikan penghasilan mereka, maka mereka akan membelanjakan uang tersebut untuk konsumsi,” kata Ajib Hamdani kepada Beritasatu.com, dikutip Minggu (17/11/2024).

    Ajib menegaskan, kombinasi antara disinsentif dan insentif fiskal diperlukan untuk menjaga stabilitas daya beli masyarakat.

    “Ketika satu sisi memberikan disinsentif, di sisi lain pemerintah harus memberikan insentif, karena daya beli masyarakat kita memang sedang mengalami masalah serius,” kata Ajib. 

  • Sri Mulyani Kerek PPN Jadi 12 Persen, Ekonom Cemaskan Nasib Pekerja Gaji UMR

    Sri Mulyani Kerek PPN Jadi 12 Persen, Ekonom Cemaskan Nasib Pekerja Gaji UMR

    Jakarta, Beritasatu.com– Ekonom sekaligus pakar kebijakan publik  Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta Achmad Nur Hidayat menilai, keputusan Menteri Keuangan Sri Mulyani menaikkan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% membebani kelas menengah hingga pekerja dengan pendapatan setara upah minimum regional (UMR).

    “Meski bertujuan memperbaiki penerimaan negara, kebijakan ini justru berpotensi menciptakan dampak negatif luas bagi perekonomian. Kelas menengah dan pekerja dengan pendapatan setara UMR adalah kelompok paling terdampak,” ungkap Achmad, dikutip dari keterangan resmi, Minggu (17/11/2024).

    Achmad menilai, kenaikan PPN sebesar 1% dari 11% mengerek hampir semua harga barang dan jasa di semua sektor, termasuk harga kebutuhan pokok. Dalam situasi ini, daya beli pekerja dengan gaji UMR akan tergerus. Mereka terpaksa menahan belanja dan mengurangi konsumsi untuk berhemat.

    “Peningkatan biaya hidup akan semakin terasa berat karena pendapatan kelas menengah tidak mengalami pertumbuhan signifikan. Dalam banyak kasus, gaji UMR bahkan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar,” tulisnya.

    Menurut Achmad, beban kenaikan PPN ini akan menciptakan tekanan psikologis dan ekonomi besar bagi masyarakat.

  • Banyak Fitur & Program Khusus, BYOND by BSI Raih Respon Positif Pasar

    Banyak Fitur & Program Khusus, BYOND by BSI Raih Respon Positif Pasar

    Jakarta, Beritasatu.com – Kehadiran Super App terbaru dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) yaitu BYOND by BSI mendapat respons positif dari masyarakat. Hal ini tercermin dari peningkatan signifikan jumlah unduhan, pengguna aktif, dan transaksi harian yang meningkat dua kali lipat sejak pertama kali hadir di layanan App Store dan Play Store pada 22 Oktober 2024.

    Direktur Utama BSI Hery Gunardi menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada masyarakat yang telah antusias menyambut kehadiran BYOND yang merupakan hasil inovasi digital BSI. Pihaknya berkomitmen akan terus menambah dan memperkuat fitur-fitur di BYOND agar dapat terus relevan untuk menjawab setiap kebutuhan nasabah, sebagaimana tagline BSI sebagai sahabat finansial, sosial, dan spiritual.

    “Alhamdulillah, ini merupakan pencapaian luar biasa bagi BSI. Kami melihat tingginya minat masyarakat terhadap layanan digital berbasis syariah yang kami tawarkan melalui BYOND. Semuanya naik dua kali lipat sejak launching. Insya Allah, kami akan terus menjaga dan memperluas pertumbuhan ini dengan senantiasa memberikan layanan yang optimal melalui BYOND,” kata Hery.

    Hery menegaskan, kehadiran BYOND merupakan wujud komitmen BSI untuk selalu menjaga dan meningkatkan kualitas layanan guna menciptakan kepuasan dan loyalitas nasabah. Selain itu, BYOND juga menandakan upaya BSI dalam menghadirkan solusi layanan perbankan digital yang inklusif, modern, dan terintegrasi. 

    BYOND by BSI hadir dengan teknologi yang lebih baru dari pendahulunya, BSI Mobile. Selain pengkinian teknologi, SuperApp besutan BSI ini juga dilengkapi dengan modernisasi New UI/UX yang membuat tampilan aplikasi lebih fresh, re-branding, serta metode kerja baru dan ekosistem yang dapat memenuhi berbagai kebutuhan nasabah. 

    Tidak hanya itu, BYOND juga diperlengkap dengan beragam program yang menarik untuk para nasabah. Seperti kemudahan dan potongan biaya dalam melakukan transaksi transfer dengan menggunakan BI Fast, layanan e wallet, top up, juga transaksi-transaksi lainnya.

    “Saat ini jumlah unduhan harian BYOND sudah lebih dari dua kali lipatnya unduhan harian BSI Mobile. Diharapkan nasabah yang masih menggunakan BSI Mobile dapat bermigrasi ke SuperApp BYOND by BSI karena memberikan banyak fitur-fitur baru dan tampilan yang lebih fresh, serta promo menarik. Tapi bagi para pengguna BSI Mobile tidak perlu khawatir karena masih bisa menggunakan aplikasi tersebut,” ucapnya.

    Lebih lanjut, ia mengatakan transformasi digital merupakan salah satu pilar utama strategi BSI untuk merespons era digital dan meningkatkan kinerja secara menyeluruh. Peluncuran BYOND by BSI juga menjadi milestone bersejarah bagi perjalanan BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia yang modern, digital, dan inklusif.

    “BYOND by BSI ini menjadi salah satu bentuk terobosan perseroan yang secara kontinu memperkuat transformasi digital agar tumbuh berkelanjutan. Kami sangat terkesan dan berterima kasih dengan antusiasme masyarakat. Target kami mencapai 1 juta pengguna BYOND by BSI pada Desember 2024,” tuturnya.

    Untuk meningkatkan awareness dan literasi masyarakat terhadap BYOND by BSI, perseroan mengadakan fun walk dan berbagai macam kegiatan yang mendukung gaya hidup sehat dan aktivitas kreatif, yang dikemas dalam event BYONDAY pada Minggu (17/11/2024) di kawasan hari tanpa kendaraan bermotor (car free day/CFD) Jalan Imam Bonjol hingga Parkir Selatan Senayan, Jakarta. Pada acara BYONDAY, perseroan membawa semangat #SemuaJadiMudah yang merupakan tagline dari SuperApp BYOND by BSI. 

    Hery mengatakan, perseroan berupaya untuk semakin mendekatkan SuperApp BYOND by BSI kepada nasabah dan masyarakat, setelah resmi diluncurkan pada 9 November 2024 lalu. BYOND by BSI merupakan SuperApp layanan finansial, sosial, dan spiritual komprehensif yang lebih mudah dan nyaman diakses, dengan keamanan yang semakin maksimal.

    Melalui event BYONDAY, pihaknya ingin semangat #SemuaJadiMudah bisa dirasakan langsung oleh masyarakat yang sedang berolahraga di kawasan Thamrin hingga GBK Senayan. Oleh karena itu, BSI mengajak seluruh masyarakat untuk mendapatkan experience secara langsung terkait kemudahan, kecepatan, dan kenyamanan yang dihadirkan oleh BYOND by BSI.

    “BYONDAY kami gelar sebagai upaya mendekatkan superapp BYOND kepada nasabah dan masyarakat, mengajak nasabah dan masyarakat untuk mencapai keseimbangan antara kesehatan fisik, mental, dan finansial, khususnya pada generasi muda lewat kegiatan fun walk, hiburan, dan aktivitas kuliner. Apalagi ini sejalan dengan tagline BSI untuk menjadi sahabat finansial, sosial, dan spiritual untuk semua masyarakat,” tutupnya.

    Program Menarik BYOND

    BSI memberikan banyak program menarik untuk para nasabah yang membuka tabungan maupun bertransaksi melalui BYOND by BSI. Nasabah baru BYOND by BSI bisa mendapatkan cashback hingga Rp125 ribu dan transaksi bebas biaya BI Fast. Bagi nasabah eksisting yang beralih ke aplikasi BYOND juga mendapatkan benefit tambahan jika bertransaksi menggunakan QRIS BYOND by BSI, seperti cashback sampai dengan 50% maksimal Rp50 ribu di merchant pilihan seperti Kopi Kenangan, Hokben, Chatime, Kenangan Signature, J.Co, Chigo & flip, Mako, Sour Sally, Bolo King, dan lainnya.

    Kemudian, ada pula program Promo Cashback Jum’at Berkah di BYOND by BSI untuk pembayaran PDAM, Internet dan TV kabel, serta asuransi. BSI juga memberikan Promo SKS (Senin – Kamis Seru Bersama BYOND by BSI) yaitu Cashback untuk Top Up E-Money, atau Top Up E-Wallet Gopay / OVO, atau Beli Paket Data Telkomsel/Indosat/XL/Tri, atau Beli Pulsa Telkomsel/Indosat/XL/Tri/ Smartfren. 

    Selain itu, untuk semakin memasyarakatkan BYOND, BSI juga akan menggelar Mini Booth Activation di sejumlah mall di area Jabodetabek. Booth tersebut dirancang bersifat interaktif dan menawarkan hadiah menarik untuk menggaet segmen masyarakat yang lebih luas. 

    Perseroan juga akan melakukan roadshow BYOND by BSI di beberapa kota di Indonesia pada tahun depan. Kota-kota tersebut di antaranya Aceh, Medan, Palembang, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Banjarmasin, Makassar.

  • Kenaikan PPN 12 Persen Bakal Picu Gelombang PHK Besar pada 2025

    Kenaikan PPN 12 Persen Bakal Picu Gelombang PHK Besar pada 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Ekonom menilai keputusan pemerintah menaikkan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% mulai 1 Januari 2025 dari saat ini 11% akan memicu gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) semakin besar.

    Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti menjelaskan, kenaikan PPN akan memberi efek domino, seperti harga kebutuhan meningkat, inflasi terkerek, daya beli masyarakat melemah seiring penurunan pendapatan, hingga penurunan permintaan.

    “Potensinya ke arah sana (gelombang PHK makin besar), karena kenaikan PPN menjadi 12% ini juga akan cenderung menurunkan ekspor sekitar 1,41%. Kemudian, pendapatan riil akan menurun sebesar 0,96%, angka pengangguran akan meningkat 0,94%. Ini adalah hasil hitungan dari Indef,” ungkapnya, saat dihubungi Beritasatu.com, Minggu (17/11/2024).

    Esther mengungkapkan, potensi gelombang PHK ini akan terjadi merata di seluruh sektor. Pasalnya, kenaikan PPN sebesar 1% dari 11% menjadi 12% ini akan menambahkan biaya produksi perusahaan, sehingga memengaruhi harga produk dan permintaan masyarakat.

    “Berdampak ke semua sektor karena tarif pajak 1% itu ditambahkan ke harga produk tersebut. Nah ini dampaknya ke sektor jasa perusahaan misalnya 0,81%. Kemudian ke sektor akomodasi makanan minuman itu 0,71%. Ke manufaktur industri ya itu 0,60%, d an seterusnya,” ujarnya.

    Menurut Esther, kenaikan PPN ini memicu perekonomian semakin terkontraksi. Berkaca pada keputusan pemerintah pada April 2022, kenaikan PPN dari 10% menjadi 11% mendorong inflasi sebesar 0,95%. “Jadi peningkatan PPN 1% itu berpotensi mendorong inflasi pada tahun 2025 nanti,” katanya.

    Kemudian, tingginya inflasi berdampak pada penurunan pendapatan masyarakat dan daya beli masyarakat terpangkas karena masyarakat cenderung menahan belanja.

    “Pada akhirnya pertumbuhan ekonomi yang didorong konsumsi rumah tangga akan melambat karena ada kenaikan PPN menjadi 12%,” tambahnya.

    Apabila konsumsi rumah tangga menurun, pengangguran berpotensi bertambah karena perusahaan tidak mampu bertahan.

    “Perusahaan demand-nya akan turun, karena daya beli masyarakat, mereka akan mengurangi produksi dan kemungkinan akan melakukan lay off tenaga kerja atau efisiensi dalam bentuk lain,” jelasnya.

  • Megahnya Venue Debat Ketiga Pilgub Jakarta 2024 yang Digelar Malam Ini

    Megahnya Venue Debat Ketiga Pilgub Jakarta 2024 yang Digelar Malam Ini

    Jakarta, Beritasatu.com – KPU Jakarta akan menggelar debat ketiga Pilgub Jakarta 2024 yang diikuti tiga pasangan calon (paslon) di Golden Ballroom, The Sultan Hotel, Jakarta Pusat, Minggu (17/11/2024) malam. 

    Berdasarkan pantauan Beritasatu.com siang ini, persiapan venue yang  tampak megah ini telah rampung mulai tata panggung, kursi paslon, meja moderator, bangku pendukung, alat pencahayaan, hingga alat teknis lainnya.

    Debat ketiga Pilgub Jakarta akan dimulai pada pukul 19.00 hingga 21.30 WIB diikuti Ridwan Kamil-Suswono, Dharma Pongrekun-Kun Wardana, dan Pramono Anung-Rano Karno.

    Dalam debat pamungkas ini, ketiga paslon beradu gagasan dengan tema “Perkotaan dan Perubahan Iklim” dan enam subtema.

    KPU Jakarta menambahkan sesi khusus pada debat ketiga Pilgub Jakarta 2024 sebagai puncak rangkaian debat yang berlangsung selama lebih sebulan. Sesi tersebut adalah “Warga Bicara” yang menampilkan pertanyaan dari warga Jakarta kepada setiap paslon.

    Debat ketiga Pilgub Jakarta 2024 akan dihadiri tujuh panelis dengan berbagai profesi dan keahlian sesuai tema yang diusung, mulai pakar tata kota, dosen dan pengamaat politik, aktivis lingkungan, hingga pakar kebijakan publik.

    Pihak kepolisian juga mengerahkan sebanyak 1.516 personel gabungan untuk mengamankan debat debat ketiga Pilgub Jakarta 2024. Mereka bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan stakeholder lain untuk menciptakan keamanan.