Category: Beritasatu.com Ekonomi

  • Curangi Takaran Pembelian BBM, SPBU di Sleman Rugikan Konsumen Rp 1,4 Miliar

    Curangi Takaran Pembelian BBM, SPBU di Sleman Rugikan Konsumen Rp 1,4 Miliar

    Sleman, Beritasatu.com – Stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di daerah Sleman, Yogyakarta disebut telah merugikan konsumen sebesar Rp 1,4 miliar per tahun. SPBU 44.555.08 yang berlokasi di Jalan Kaliurang KM 10 ini telah main curang dan merugikan konsumen.

    Menteri Perdagangan Budi Santoso pun langsung terjun ke lokasi SPBU untuk memantau aduan masyarakat terkait takaran pembelian bahan bakar minyak (BBM) yang melanggar metrologi.

    Budi menyebut, SPBU di Sleman itu telah curang dengan dengan menggunakan alat semacam manipulator terhadap pompa SPBU.

    “Dampak penggunaan manipulator SPBU ini mengurangi pasarannya, rata-rata 600 mililiter per 20 liter, sehingga masyarakat atau konsumen rugi Rp1,4 miliar per tahun,” ucap Budi dikutip dari Antara, Senin (25/11/2024).

    Budi mengimbau kepada pelaku pengusaha SPBU untuk taat aturan terkait aturan metrologi legal agar tidak merugikan masyarakat atau konsumen.

    “Kami mengimbau kepada masyarakat selalu aktif melaporkan bila terjadi kecurangan-kecurangan seperti ini,” katanya.

    Lebih lanjut, Budi Santoso mengatakan pihaknya masih melakukan pendalaman pelanggaran SPBU itu karena curang dan merugikan konsumen. Pihaknya mengaku akan memberikan sanksi tegas apabila SPBU itu benar melanggar aturan.
     

  • Mentan Amran Tunjukkan Komitmen Wujudkan Swasembada Pangan untuk Kesejahteraan Masyarakat Adat

    Mentan Amran Tunjukkan Komitmen Wujudkan Swasembada Pangan untuk Kesejahteraan Masyarakat Adat

    Merauke, Beritasatu.com – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman terus menunjukkan komitmen untuk mewujudkan swasembada pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat adat.

    Hal itu ia sampaikan pada kunjungan kerja Amran di Kampung Wanam, Distrik Ilwayab, Kabupaten Merauke, Papua Selatan, Minggu (24/11/2024).

    Amran menyebut, program swasembada pangan bukan hanya urusan pangan saja, tetapi merupakan sarana agar masyarakat adat dapat merasakan kesejahteraan dari kegiatan pertanian.

    “Kita harus gandengan tangan untuk bersama meningkatkan kesejahteraan masyarakat Wanam, masyarakat Merauke. Kita ini bersaudara, kita semua sama, jadi kita saling membantu dan bergotong royong untuk meningkatkan kesejahteraan kita,” kata Amran saat memimpin Apel Pasukan Batalyon Swasembada Pangan Wanam, Minggu (24/11/2024).

    Amran juga meninjau langsung program cetak sawah di Wanam dan kesiapan Pasukan Batalyon Pangan Wanam. Ia menyebut Kementerian Pertanian (Kementan) siap memberikan bantuan dan pendampingan untuk mendukung kegiatan pengolahan lahan untuk lokasi cetak sawah.

    “Traktor ini kami hibahkan dalam bentuk Brigade Pangan. Kami hibahkan traktor, nanti kita berikan benih gratis, pupuk, kita bangun sama-sama lahan ini,” ucapnya.

    Ia memproyeksikan Wanam sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dengan melibatkan masyarakat sekitar. Ia menyebutkan sebelumnya Kementan telah merintis di Kurik dan hasil produksinya baik.

    “Kami sudah rintis di Kurik, dahulu produksinya 2 ton, Bapak Presiden tanya langsung sekarang produksinya 7 ton. Dahulu tanam 1 kali sekarang menjadi 3 kali tanam, dan ada operator combine harvester (mesin panen) bisa mendapat penghasilan 6 juta per bulan.  Jadi kita harapkan juga ini terjadi di Wanam agar kesejahteraan masyarakat di sini meningkat,” jelasnya.

    Untuk wilayah Wanam, Amran tidak hanya mendorong pertanaman padi, tetapi juga komoditas hortikultura dan komoditas lainnya yang biasa ditanam oleh masyarakat. Pertanaman tersebut disokong dengan sejumlah alat pertanian, termasuk traktor roda empat dan roda dua. Alat tersebut diharapkan dapat mempermudah proses pengolahan lahan yang sebelumnya mengandalkan tenaga manual.

    “Kami kirim traktor roda empat, roda dua, dan membantu benih, kemudian kita membantu brigade. Karena kalau tidak diikuti dengan brigade tidak diikuti dengan teknologi, sulit untuk bertahan karena tidak mungkin dengan mencangkul,” ungkapnya.

    Amran menyebut, program ini sebagai langkah nyata untuk meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah agar bisa swasembada pangan. Program ini diharapkan mampu menjadikan Merauke sebagai salah satu pusat pertumbuhan ekonomi berbasis pertanian di Indonesia.

    Pasa kunjungan kali ini, Amran juga melakukan peninjauan terhadap lokasi demplot pertanaman padi seluas 20 hektare yang berada di Wanam. Mentan Amran mengatakan optimistis pertanaman padi akan tumbuh dengan baik dengan dukungan teknologi pertanian yang tepat.

    “Saya melihat tanaman padinya mampu tumbuh baik. Ini pertanda baik untuk swasembada pangan yang kita cita-citakan,” tegas Mentan Amran.

  • PGN Optimalkan Pemanfaatan LNG Domestik untuk Topang Energi Transisi

    PGN Optimalkan Pemanfaatan LNG Domestik untuk Topang Energi Transisi

    Jakarta, Beritasatu.com – PT PGN Tbk mengoptimalkan konsumsi energi pada masa transisi menuju penggunaan energi baru terbarukan (EBT) dengan pemanfaatan LNG atau gas bumi yang bersumber dari liquefied natural gas (LNG).

    Diketahui, puncak pemanfaatan gas bumi di negara berkembang termasuk Indonesia diperkirakan terjadi pada 2040-an. Sebagian besar akan dipenuhi melalui pemanfaatan LNG domestik. Selain itu produksi atas gas juga meningkat sesuai dengan discovery mayoritas gas projects yang ada di Indonesia.

    “Pertumbuhan pemanfaatan gas bumi akan didukung oleh optimalisasi pasokan gas baik langsung dari sumur produksi maupun melalui moda LNG dalam rangka meningkatkan ketersediaan gas bumi,” ujar Direktur Komersial PT PGN Tbk Ratih Esti Prihatini, Senin (25/11/2024).

    Menurutnya, berdasarkan data di Kementerian ESDM, saat ini pemanfaatan gas bumi untuk ekspor tengah menurun sejak 2012. Sedangkan pada posisi pertengahan 2024, kurang lebih 60% gas dimanfaatkan secara domestik. 

    Kebutuhan yang paling besar adalah kalangan industri dengan rata-rata pemakaian gas sebesar 1.592 BBTUD pada rentang waktu 2020-2024. Di sisi lain untuk kebutuhan listrik juga sudah dialihkan pemenuhan gasnya dengan pemanfaatan LNG.

    PGN sebagai subholding gas Pertamina mengambil peran dalam menyediakan LNG untuk keperluan domestik. Penyediaan LNG ini juga bagian dari upaya adaptasi PGN terhadap dinamika lingkungan bisnis yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir.

    Ratih menjelaskan, pemanfaatan LNG domestik merupakan peluang sekaligus tantangan bagi PGN. Bagaimana PGN dapat memanfaatkan peluang tersebut untuk menghadapi natural decline gas pipa eksiting. Keadaan tersebut memerlukan dukungan dari pasokan baru yang handal Kemudian menjadi hal menantang bagi PGN agar mampu menyediakan LNG dan meraih potensi supply LNG domestik yang besar, seperti dari Bontang, Tangguh dan Donggi-Senoro.

    “Kemudian juga ada potensi dari Lapangan Andaman. Hal ini menarik, karena lokasinya dekat dengan Fasilitas LNG Arun yang akan kami fungsikan untuk regasifikasi LNG,” ujar Ratih.

    Saat ini, PGN mengoptimalkan pemanfaatkan fasilitas LNG yang ada di FSRU Lampung dan FSRU Jawa Barat. Sebagai informasi, kebutuhan LNG PGN di tahun 2025 khususnya untuk Jawa Bagian Barat kurang lebih 22-25 cargo LNG (1 kargo kurang lebih setara dengan 8-10 BBTUD). Pasokan gas hasil regasifikasi LNG juga diperlukan sebagai balancer dari penurunan pasokan gas pipa eksisting, baik karena terjadinya gangguan pada sumur gas maupun adanya planned maintenance yang dilakukan oleh para pemasok gas. 

    Dalam pemanfaatan LNG juga ada sejumlah hal yang menjadi perhatian. Salah satunya adalah mengenai harga LNG. Harga beli LNG domestik mengacu dengan realisasi harga minyak produksi domestik atau Indonesia Crude Price (ICP) yang ditetapkan oleh Menteri ESDM setiap bulan. Namun secara historis, harga beli LNG domestik cenderung stabil, jika dibandingkan JKM sebagai referensi harga market LNG Asia.

    “PGN berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan gas bumi domestik dalam jangka panjang. Kami memanfaatkan uncommited kargo LNG domestik, optimalisasi fasilitas regasifikasi LNG untuk mengurangi defisit pasokan eksisting, serta menjalin kerja sama secara long term dengan penyedia LNG domestik untuk menjaga kelangsungan gas bumi. Sinergi dengan pemerintah, pengguna gas bumi dan stakeholder lain juga kami lakukan dalam rangka menciptakan kebijakan yang mendorong pasar gas bumi yang adaptif,” tutup Ratih.

  • Nilai Tukar Mata Uang Asia dan Rupiah Hari Ini Naik

    Nilai Tukar Mata Uang Asia dan Rupiah Hari Ini Naik

    Jakarta, Beritasatu.com – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Senin (25/11/2024) pagi naik. Senada dengan rupiah, mayoritas mata uang Asia menguat dari dolar AS.

    Mengutip Bloomberg Asian Pacific Currencies, rupiah hingga pukul 09.42 WIB di pasar spot exchange berada di level Rp 15.852 per dolar AS atau naik 22,5 poin atau 0,14%.

    Sementara, yen Jepang di pasar spot exchange naik 0,76% menjadi 153,6 yen per dolar AS, dolar Hong Kong bertambah 0,05% menjadi 7,78 dolar Hong Kong per dolar AS, dolar Singapura naik 0,33% menjadi 1,34 dolar Singapura per dolar AS, dan dolar Taiwan bertambah 0,24% menjadi 32,4 dolar Taiwan per dolar AS.

    Kemudian, mengikuti rupiah hari ini yang naik, won Korea bertambah 0,63% menjadi 1,39 won per dolar AS, peso Filipina bertambah 0,04% menjadi 58,8 peso per dolar AS, rupe India naik 0,05% menjadi 84.4 rupe per dolar AS, yan China naik 0,02% menjadi 7,24 yuan per dolar S, ringgit Malaysia bertambah 0,19% menjadi 4,4 ringgit per dolar AS, dan baht Thailand bertambah 0,06% menjadi 34,4 baht per dolar AS.

  • Awal Pekan, IHSG Hari Ini Menguat Ditopang Sektor Keuangan

    Awal Pekan, IHSG Hari Ini Menguat Ditopang Sektor Keuangan

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan bursa hari ini, Senin (25/11/2024) menguat ditopang sektor keuangan. IHSG hari ini dibuka di level 7.195 dan bergerak pada rantang 7.218-7.271.

    Berdasarkan data bursa yang diolah Beritasatu.com, hingga pukul 09.10 WIB, IHSG bertambah 0,65 poin atau 0,91% hingga mencapai level  7.261. Sebanyak 265 saham menguat, 151 saham melemah, dan 194 saham stagnan.

    Volume awal perdagangan mencapai 2,3 miliar dengan transaksi Rp 1,4 triliun dan frekuensi mencapai 145.470 kali.

    Saat IHSG hari ini menguat, mayoritas saham sektoral naik. Keuangan catat kenaikan tertinggi, karena naik 0,78%, diikuti energi bertambah 0,70%, bahan baku bertambah 0,57%, dan properti menguat 0,50%.

    Sementara, hanya ada satu saham sektoral yang berada di zona merah, yakni teknologi karena turun 0,51%.

    Selain IHSG hari ini yang naik, lima saham juga tercatat menguat. Kelima saham tersebut adalah PT Newport Marine Service Tbk (BOAT) melesat 17,5%, PT Electronic City Indonesia Tbk (ECII) menguat 15,6%, PT Langgeng Makmur Industri Tbk (LMPI) bertambah 13,1%, PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk (TRON) naik  11,1%, dan PT Indah Prakasa Sentosa Tbk (INPS) menguat 9,4%.

  • Awal Pekan, Harga Emas Hari Ini Turun Tipis Jadi Rp 1,539 Juta Per Gram

    Awal Pekan, Harga Emas Hari Ini Turun Tipis Jadi Rp 1,539 Juta Per Gram

    Jakarta, Beritasatu.com – Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) atau harga emas Antam hari ini turun tipis pada perdagangan awal pekan, Senin (25/11/2024).

    Melansir Logam Mulia, harga emas Antam turun Rp 2.000 menjadi Rp 1,539 juta. Sementara, harga buyback pada Senin (25/11/2024) juga ikut turun Rp 2.000 menjadi Rp 1,359 juta per gram.

    Potongan pajak pembelian harga emas Antam sesuai dengan PMK Nomor 34/PMK.10/2017. Pembelian emas batangan dikenakan PPh 22 sebesar 0,45% untuk pemegang NPWP dan 0,9% untuk non-NPWP. Setiap pembelian emas batangan disertai dengan bukti potong PPh 22.

    Transaksi harga jual pembelian emas Antam dikenakan potongan pajak, sesuai dengan PMK Nomor 34/PMK.10/2017. Penjualan kembali emas batangan ke PT Antam Tbk dengan nominal lebih dari Rp 10 juta, dikenakan PPh 22 sebesar 1,5% untuk pemegang NPWP dan 3% untuk non-NPWP. PPh 22 atas transaksi buyback dipotong langsung dari total nilai buyback.

    Berikut harga emas Antam pada hari ini:

    – Harga emas 0,5 gram: Rp 819.500.
    – Harga emas 1 gram: Rp 1.539.000.
    – Harga emas 2 gram: Rp 3.022.000.
    – Harga emas 3 gram: Rp 4.513.000.
    – Harga emas 5 gram: Rp 7.499.000.
    – Harga emas 10 gram: Rp 14.920.000.
    – Harga emas 25 gram: Rp 37.137.000.
    – Harga emas 50 gram: Rp 74.155.000.
    – Harga emas 100 gram: Rp 148.190.000.
    – Harga emas 250 gram: Rp 370.087.000.
    – Harga emas 500 gram: Rp 739.875.000.
    – Harga emas 1.000 gram: Rp 1.479.600.000.

    Harga emas batangan Antam hari ini turun tipis setelah sebelumnya naik signifikan Rp 21.000 pada perdagangan Sabtu (23/11/2024).

  • Konsumen Otomotif Keluhkan Rencana Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

    Konsumen Otomotif Keluhkan Rencana Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

    Tangerang, Beritasatu.com – Rencana pemerintah untuk menaikkan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12 persen mulai 1 Januari 2025 memicu protes dari masyarakat, terutama di sektor otomotif.

    Kebijakan ini dikhawatirkan akan berdampak langsung pada peningkatan harga mobil baru, yang berpotensi melemahkan daya beli konsumen. Akibatnya, pasar otomotif nasional diprediksi mengalami penurunan yang signifikan.

    Keluhan ini disampaikan oleh pengunjung pameran Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2024 di ICE BSD Tangerang pada Minggu (24/11/2024). Salah satunya adalah Prio (48), warga Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, yang berencana membeli mobil di acara tersebut. Ia merasa keberatan dengan rencana kenaikan PPN menjadi 12 persen, yang dinilai akan membuat harga kendaraan dan pajaknya semakin tinggi.

    “Kalau ingin beli kendaraan, harus menyiapkan dana lebih (karena PPN naik). Kemungkinan saya harus menurunkan spesifikasi mobil, dari awalnya kepingin spesifikasi A turun menjadi B,” ujar Prio kepada Beritasatu.com.

    Menurutnya, pemerintah sebaiknya menunda rencana kenaikan PPN menjadi 12 persen, mengingat kondisi ekonomi masyarakat yang baru mulai pulih dari dampak pandemi Covid-19. Selain itu, gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terjadi sepanjang 2024 telah memperberat beban masyarakat kelas menengah.

    Hal serupa juga disampaikan Neno (39), warga Tangerang, Banten, yang tidak setuju dengan pemberlakuan PPN 12 persen karena dianggap memberatkan masyarakat.

    “Kurang setuju ya. Maksudnya nanti dahulu, kalau bisa tunggu perekonomian kita stabil,” ujarnya.

    Sebagai langkah antisipasi, Neno memutuskan membeli mobil lebih awal di GJAW 2024 dengan memberikan uang muka untuk menghindari kenaikan PPN menjadi 12 persen mulai tahun depan.

    “Kalau memang ada niat mau ganti kendaraan, lebih baik dari sekarang. Kita kasih booking fee atau DP dahulu supaya kita enggak dikenakan PPN 12 persen,” kata Neno.

    Konsumen lainnya bernama Agam (39) juga mengaku tidak setuju dengan kenaikan PPN menjadi 12 persen karena akan berdampak negatif pada daya beli masyarakat.

    “Dengan PPN 12 persen akan ada penurunan daya beli masyarakat. Kalau mau membeli mobil akan berpikir ulang karena ada kenaikan pajak,” kata Agam.

  • Mentan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat Adat

    Mentan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat Adat

    Marauke, Beritasatua.com – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menunjukkan komitmen untuk mewujudkan swasembada pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat adat. Hal itu diungkapkan saat kunjungan kerja di Kampung Wanam, Distrik Ilwayab, Kabupaten Merauke, Papua Selatan, Minggu (24/11/2024).

    Mentan Andi Amran mengajak masyarakat mewujudkan swasembada pangan dan bersama meningkatkan kesejahteraan masyarakat adat.

    Menurut Mentan Andi Amran, saat memimpin Apel Pasukan Batalyon Swasembada Pangan Wanam, program swasembada pangan bukan hanya urusan pangan semata, tetapi juga sarana agar masyarakat adat dapat merasakan kesejahteraan dari kegiatan pertanian.

    “Bapak ibu kita gandengan tangan untuk bersama meningkatkan kesejahteraan masyarakat Wanam, masyarakat Merauke. Kita ini bersaudara, kita semua sama, jadi kita saling membantu dan bergotong royong untuk meningkatkan kesejahteraan kita,” kata Mentan Amran.

    Mentan Amran meninjau langsung cetak sawah di Wanam dan kesiapan Pasukan Batalyon Pangan Wanam.

    Kementerian Pertanian, katanya, siap memberikan bantuan dan pendampingan untuk mendukung kegiatan pengolahan lahan untuk lokasi cetak sawah.

    “Traktor ini kami hibahkan dalam bentuk Brigade Pangan. Kami hibahkan traktor, nanti kita berikan benih gratis, pupuk, kita bangun sama-sama lahan ini,” ucapnya.

    Mentan Andi Amran memproyeksikan Wanam sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dengan melibatkan masyarakat sekitar. Ia menyebutkan sebelumnya Kementan telah merintis di Kurik dan hasil produksinya baik.

  • Dari Desa ke Kancah Nasional, BRI Berdayakan Kacang Nepo Menjadi Camilan Khas yang Diminati

    Dari Desa ke Kancah Nasional, BRI Berdayakan Kacang Nepo Menjadi Camilan Khas yang Diminati

    Jakarta, Beritasatu.com – Desa Nepo di Kecamatan Malusetasi Kabupaten Barru Sulawesi Selatan menyimpan kekayaan alam yang melimpah. Namun, hasil bumi yang biasanya dijual mentah kini telah diolah menjadi produk siap konsumsi berkat inovasi dari Suparman, pengusaha lokal yang memproduksi camilan Kacang Nepo.

    Kacang Nepo hadir dalam berbagai varian rasa unik, seperti kacang crispy, kacang sembunyi dengan gula pasir, kacang disco, kacang tempe, dan lainnya yang menghadirkan cita rasa gurih dan renyah.

    Menurut Suparman, ide awal usahanya muncul pada 2022.

    “Saya melihat banyak hasil bumi di desa ini dijual mentah ke luar, sehingga tercetus ide untuk mengolahnya agar punya nilai tambah bagi masyarakat sekitar,” ujarnya.

    Dengan kemasan awal yang sederhana, produk ini kemudian mendapat dukungan dari BRI melalui program Desa BRILiaN di tahun 2023. BRI memberikan pelatihan dalam bidang pemasaran, kemasan, hingga penggunaan teknologi digital. Berkat pemberdayaan ini, produk Kacang Nepo kini tampil lebih menarik dan dikenal luas.

    Program Desa BRILiaN dari BRI memberikan dampak signifikan bagi perkembangan usaha Suparman. Pelatihan khusus dari BRI dan kolaborasi dengan Politeknik Pariwisata membantu Suparman meningkatkan kualitas produk, terutama pada aspek rasa dan pengemasan, sehingga lebih kompetitif di pasar. Selain itu, BRI juga membekali UMKM Desa Nepo dengan teknologi digital seperti QRIS, yang memungkinkan sistem pembayaran non-tunai dan memudahkan akses ke pasar yang lebih luas.

    “Untuk pemasaran di toko lokal dan supermarket, sekarang semakin mudah dengan QRIS,” jelas Suparman.

    Ia menambahkan, penggunaan teknologi ini membuat proses transaksi lebih cepat dan memudahkan konsumen dalam berbelanja.
    Saat ini, Kacang Nepo yang telah menghasilkan pendapatan hingga belasan juta per bulan menjadi sumber pendapatan utama bagi Suparman dan beberapa warga yang ia pekerjakan. Dengan semakin banyaknya permintaan, Suparman berharap bisa memperluas tim dan mengajak lebih banyak warga terlibat dalam produksi.

    “Harapannya, UMKM di desa kami semakin maju dan semakin banyak masyarakat yang dapat merasakan manfaatnya,” ujarnya penuh semangat.

    Suparman juga menyampaikan harapannya agar produk lokal seperti Kacang Nepo tidak hanya dikenal di lingkup lokal, tapi bisa menjadi ikon kuliner khas Desa Nepo yang dikenal lebih luas.

    “Kami ingin kacang yang keluar dari desa ini dalam bentuk kemasan yang punya nilai tambah, bukan sekadar bahan mentah lagi,” tegasnya.

    Dengan produk yang semakin diminati, Suparman bermimpi membawa Kacang Nepo ke pasar nasional.

    Pada kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari menegaskan komitmen BRI sebagai bank yang memiliki fokus kepada segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

    “Peran BRI tidak terbatas sebagai lembaga intermediary keuangan, yang memberikan value secara ekonomi namun juga memberikan social value berupa aksi pemberdayaan baik kepada individu pelaku usaha maupun pemberdayaan lembaga desa,” ujarnya.

    “Pemberdayaan wilayah pedesaan menjadi isu yang perlu diperhatikan, mengingat perkembangan desa di Indonesia relatif belum merata dan menjadi tantangan bersama. Kami berharap program ini menjadi salah satu wadah yang dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh desa-desa beserta seluruh UMKM yang ada didalamnya yang pada akhirnya mampu mendorong kemajuan desa-desa di Indonesia,” tegas Supari.

  • Keripik Kentang Albaeta, UMKM yang Berkembang Pesat karena Pemberdayaan BRI

    Keripik Kentang Albaeta, UMKM yang Berkembang Pesat karena Pemberdayaan BRI

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus menunjukkan komitmen nyata dalam mendukung pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di seluruh Indonesia. Salah satu contoh UMKM yang berkembang setelah mendapatkan pemberdayaan dari BRI salah satunya dari sektor pertanian adalah usaha keripik kentang Albaeta milik Nafi, yang berlokasi di Desa Batur, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

    Albaeta bermula dari melimpahnya hasil panen kentang yang dihasilkan kelompok petani kentang di daerah dataran tinggi Dieng. Dari hasil panen kelompok petani kentang tersebut, awalnya kentang jenis agria ini diolah sekadar untuk suguhan tamu. Seiring berjalannya waktu, keripik kentang Albaeta kemudian berkembang menjadi bisnis yang kini memiliki produk unggulan seperti varian keripik kentang original yang populer. Kini usaha tersebut telah mempekerjakan 12 orang karyawan.

    “Awalnya, kami hanya mencoba-coba untuk suguhan tamu saat Lebaran, tetapi mendapat banyak saran dari keluarga dan teman untuk mengembangkan ini sebagai usaha. Sejak saat itu, Albaeta mulai berkembang, dan produk kami diterima baik oleh masyarakat,” ujarnya.

    Sejak awal, BRI hadir memberikan pemberdayaan tidak hanya melalui layanan transaksi digital tetapi juga edukasi dalam memperluas akses penjualan. Layanan digital seperti BRImo dan QRIS memudahkan pelanggan untuk bertransaksi dengan mudah dan aman.

    Edukasi yang diberikan oleh BRI membantu usaha Albaeta mengenalkan produk mereka di ranah digital, sehingga konsumen dari luar daerah pun dapat mengakses produk ini dengan mudah. Kini, keripik kentang Albaeta juga tersedia di platform e-commerce, membuka akses yang lebih luas bagi konsumen di berbagai wilayah Indonesia. Berkat usaha yang terus berkembang, kini usahanya mencapai omzet puluhan juta rupiah per bulan.

    Pada kesempatan berbeda, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari menegaskan komitmen pemberdayaan BRI yang dilakukan secara menyeluruh kepada UMKM seperti Albaeta, tidak hanya dalam memberikan akses keuangan tetapi juga melalui promosi dan perluasan akses pasar.

    “UMKM seperti Albaeta adalah contoh bagaimana usaha lokal dapat berkembang pesat dengan pemberdayaan yang tepat. Kami di BRI hadir bukan hanya sekedar sebagai bank, tetapi sebagai mitra yang membantu menghubungkan usaha kecil dengan peluang besar, baik melalui dukungan finansial maupun pemberdayaan lainnya,” ujarnya.