Category: Beritasatu.com Ekonomi

  • Kemenangan Trump Dorong Industri Batu Bara Cerah di Masa Depan

    Kemenangan Trump Dorong Industri Batu Bara Cerah di Masa Depan

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) meyakini industri batu bara memiliki prospek cerah di masa mendatang. Hal ini didukung oleh berbagai faktor, termasuk dampak positif dari kebijakan global setelah kemenangan Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat (AS).

    Corporate Secretary PTBA Niko Chandra mengatakan, prospek industri batu bara terlihat semakin menjanjikan, terutama dengan kondisi geopolitik global yang lebih stabil setelah terpilihnya Trump.

    “Ke depan, kondisi industri batu bara memiliki peluang positif. Terpilihnya Trump memberikan harapan baru, terutama dengan dinamika geopolitik yang tampaknya mendukung industri ini,” kata Niko dikutip dari Antara, Sabtu (30/11/2024).

    Ia menambahkan, situasi ini memberi dorongan bagi sektor batu bara yang sebelumnya sempat menghadapi banyak tantangan. 

    “Kini ada peluang untuk industri batu bara berkembang lebih baik lagi,” ujarnya.

    Niko juga menjelaskan, kebijakan Trump dapat menciptakan stabilitas di tingkat global, yang pada akhirnya memberikan dukungan bagi industri batu bara untuk bertumbuh, serupa dengan periode sebelumnya di mana sektor ini sempat mengalami lonjakan.

    Selain itu, PTBA juga optimistis terhadap prospek harga batu bara di masa depan, dengan permintaan domestik yang terus meningkat menjadi pendorong utama pertumbuhan sektor ini.

    Pascapandemi Covid-19, kebutuhan batu bara dalam negeri menunjukkan peningkatan sejalan dengan meningkatnya kebutuhan energi dan pembangunan infrastruktur.

    “Permintaan dalam negeri menjadi fokus utama kami. Sejak pandemi, pertumbuhan kebutuhan energi terus meningkat, terutama untuk mendukung berbagai proyek pembangunan,” jelasnya.

    Salah satu proyek besar yang mendukung pertumbuhan permintaan adalah pembangunan tiga juta rumah, yang diperkirakan akan mendorong kebutuhan energi, termasuk batu bara.

    Selain itu, peningkatan konsumsi listrik yang terjadi pada PT PLN (Persero) akibat pembangunan infrastruktur turut memberikan efek positif terhadap industri ini. Penurunan harga semen sebesar 10 persen juga menjadi katalisator, mempercepat aktivitas konstruksi yang berdampak pada peningkatan kebutuhan batu bara.

    Tidak hanya berfokus pada pasar domestik, PTBA juga terus memperluas pangsa pasar internasional. Salah satu negara yang menjadi target ekspansi adalah Vietnam, yang memiliki potensi besar dalam mendukung pertumbuhan pasar batu bara di Asia Tenggara.

    Dengan strategi itu, PTBA optimistis dapat menghadapi berbagai tantangan dan memanfaatkan peluang untuk menjaga keberlanjutan industri batu bara di masa depan.

  • Apindo Tunggu Penjelasan Pemerintah Terkait Kenaikan UMP 6,5 Persen

    Apindo Tunggu Penjelasan Pemerintah Terkait Kenaikan UMP 6,5 Persen

    Jakarta, Beritasatu.com – Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) berharap pemerintah memberi penjelasan lebih rinci dari mengenai dasar perhitungan kenaikan upah minimum provinsi (UMP) sebesar 6,5 persen yang telah diumumkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

    “Hingga saat ini belum ada penjelasan yang mendalam terkait metodologi yang digunakan, terutama apakah sudah mempertimbangkan variabel, seperti produktivitas tenaga kerja, daya saing dunia usaha, dan kondisi ekonomi terkini,” ucap Ketua Umum Apindo, Shinta W Kamdani dikutip dari Antara, Sabtu (30/11/2024).

    Shinta menekankan, Apindo ingin kejelasan metodologi tersebut sangat penting agar kebijakan kenaikan UMP 6,5 persen dapat mencerminkan keseimbangan antara peningkatan kesejahteraan pekerja dan keberlanjutan bisnis.

    Menurutnya, penjelasan tentang penetapan UMP 2025 juga diperlukan agar pelaku usaha dapat mengambil langkah strategis di tengah ketidakpastian kebijakan pengupahan.

    Apindo menilai, kenaikan UMP sebesar 6,5 persen ini, cukup besar sehingga berpotensi dan berdampak langsung pada struktur biaya operasional perusahaan, khususnya di sektor padat karya.

    “Dalam situasi ekonomi nasional yang masih menghadapi tantangan global dan tekanan domestik, kenaikan ini dapat meningkatkan biaya produksi dan melemahkan daya saing produk Indonesia, baik di pasar dalam negeri maupun internasional,” jelas Shinta.

    Apindo menyebut, risiko dari kenaikan UMP 6,5 persen tersebut juga dapat memicu pemutusan hubungan kerja (PHK) serta menghambat penciptaan lapangan kerja baru.
     

  • IHSG Melemah 1,13 Persen dalam Sepekan

    IHSG Melemah 1,13 Persen dalam Sepekan

    Jakarta, Beritasatu.com – Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan bahwa indeks harga saham gabungan (IHSG) sepekan mencatat penurunan sebesar 1,13% selama periode 25-29 November 2024. IHSG tercatat turun ke level 7.114,266 dari 7.195,565 pada pekan sebelumnya.

    Sekretaris Perusahaan BEI Kautsar Primadi Nurahmad menjelaskan, kapitalisasi pasar bursa juga alami penurunan 0,43%, yaitu menjadi Rp 12.000 triliun dibandingkan Rp 12.053 triliun pada pekan sebelumnya.

    Di sisi lain, saat IHSG sepekan turun, tetapi rata-rata nilai transaksi harian naik signifikan sebesar 35,53%, menjadi Rp 13,45 triliun dari Rp 9,93 triliun pada pekan sebelumnya.

    “Rata-rata frekuensi transaksi harian juga naik 3,27% menjadi 1,14 juta kali transaksi dari sebelumnya 1,10 juta kali transaksi,” ungkap Kautsar dalam keterangan resmi, Sabtu (30/11/2024).

    Selain itu, rata-rata volume transaksi harian di bursa juga meningkat 31,23%, mencapai 26,10 miliar lembar saham dibandingkan 19,89 miliar lembar saham pada minggu sebelumnya.

    Saat IHSG sepekan turun, pergerakan investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp 1,89 triliun. Namun, sepanjang 2024, investor asing tetap mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp 21,56 triliun.

  • Pelaku Industri Crypto Exchange Optimistis Bitcoin Sentuh Level US$ 100.000

    Pelaku Industri Crypto Exchange Optimistis Bitcoin Sentuh Level US$ 100.000

    Jakarta, Beritasatu.com – Sebagai pelaku industri crypto exchange di Indonesia, Indodax optimistis bahwa aset kripto Bitcoin memiliki potensi untuk mencapai harga US$ 100.000 dalam waktu dekat.

    CEO Indodax Oscar Darmawan menyampaikan, saat ini pasar kripto menunjukkan tren positif. Harga Bitcoin, Altcoin, dan Memecoin mengalami kenaikan, dengan Bitcoin mencuri perhatian karena mencatat sejarah sepanjang masa atau all time high (ATH) di atas US$ 99.000 atau sekitar Rp 1,5 miliar, sebelum terkoreksi ke angka US$ 90.000.

    Dengan kapitalisasi pasar sebesar US$ 1,9 triliun, Bitcoin telah mendorong kapitalisasi pasar kripto global mencapai US$ 3,4 triliun.

    “Jika momentum ini terus berlanjut, Bitcoin berpotensi mencapai level psikologis US$ 100.000 dalam waktu dekat,” ujar Oscar dikutip dari Antara, Sabtu (30/11/2024).

    Menurut Oscar, pencapaian tersebut dapat membuka peluang masuknya likuiditas yang lebih besar dari investor institusional maupun ritel.

    Dukungan dari berbagai inovasi yang ada membuat pihaknya yakin bahwa industri kripto berada di jalur yang benar untuk menjadi elemen penting dalam transformasi ekonomi digital global.

    “Hal ini menunjukkan bahwa aset digital bukan hanya sekadar tren, tetapi telah menjadi landasan penting bagi masa depan sistem keuangan dunia,” tambahnya.

    Oscar juga menyoroti bahwa kenaikan harga Bitcoin telah memberikan dampak signifikan pada Altcoin. Aset seperti Ethereum dan lainnya ikut naik, mengikuti tren positif yang dipimpin oleh Bitcoin. Fenomena ini menciptakan peluang besar bagi investor untuk mendiversifikasi portofolio mereka dan memanfaatkan momentum pasar.

    Ia juga menjelaskan bahwa stablecoin kini semakin populer sebagai instrumen untuk menjaga nilai aset di tengah volatilitas pasar.

    “Stablecoin memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem kripto, khususnya ketika investor ingin memanfaatkan likuiditas tanpa harus keluar dari pasar,” jelasnya.

    Oscar mengimbau para investor untuk selalu berhati-hati, mengingat kondisi pasar yang overbought dapat memicu koreksi jangka pendek.

    “Investor perlu memantau level support dan resistance kunci agar risiko dapat dikelola dengan baik,” ucapnya.

    Level Bitcoin mencapai US$ 100.000 dolar dalam waktu dekat bukan harapan kosong. Pasalnya, mata uang kripto dengan pasar terbesar itu telah menguat 0,48% dalam 24 jam terakhir dan mencapai level US$ 96.860.

  • Pasar Aset Kripto Menguat, Bitcoin hingga Ethereum Kompak Naik

    Pasar Aset Kripto Menguat, Bitcoin hingga Ethereum Kompak Naik

    Jakarta, Beritasatu.com – Pasar aset kripto menguat dalam 24 jam terakhir. Mata uang andalan kripto, yakni Bitcoin, Ethereum, dan Binance kompak naik.

    Mengutip Coinmarketcap, Sabtu (30/11/2024), kapitalisasi pasar aset kripto global naik 1,64% menjadi US$ 3,39 triliun. Kemudian, Bitcoin hingga pukul 12.08 WIB, naik 0,57% dalam 24 jam terakhir menjadi US$ 96.802 per koin.

    Kemudian, Ethereum naik 1,90% menjadi US$ 3.651 per koin dan Binance menguat 0,01% menjadi US$ 656 per koin.

    Sebelumnya, harga Bitcoin sempat mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa di level US$ 99.849,9 pada perdagangan, Jumat (22/11/2024). Bitcoin, angka nilai mata uang kripto saat ini telah melampaui dua kali lipat.  

    Dikutip dari Coindesk, harga Bitcoin sempat mendekati angka US$ 100.000 pada Jumat (29/11/2024) waktu Amerika Serikat (AS), setelah mengalami lonjakan tajam seiring kembalinya para pedagang setelah liburan Thanksgiving.

    Kenaikan harga ini menunjukkan bahwa pasar kripto kembali menguat, dengan altcoin juga ikut mencatatkan keuntungan signifikan.

    Indeks Bitcoin Coindesk mencatatkan harga tertinggi US$ 98.690 pada sesi awal perdagangan AS. Pasar aset kripto yang menguat membuat pelaku industri crypto exchange di Tanah Air optimistis Bitcoin akan menembus harga US$ 100.000 per koin.

  • Negara Penghasil Minyak Sawit Ajak Generasi Muda Promosikan Industri Berkelanjutan

    Negara Penghasil Minyak Sawit Ajak Generasi Muda Promosikan Industri Berkelanjutan

    Jakarta, Beritasatu.com – Dewan Negara Penghasil Minyak Kelapa Sawit atau Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) mengajak generasi muda ikut mempromosikan industri minyak sawit berkelanjutan melalui program Young Elaeis Ambassadors (YEA) 2024. Program ini ditujukkan untuk mencari dan membina pemimpin muda sebagai duta sawit berkelanjutan.

    Secretary General of CPOPC Rizal Affandi Lukman mengatakan, YEA edisi pertama atau 2023 sebelumnya diikuti oleh 11 youth ambassador, termasuk Indonesia, Malaysia, Honduras sebagai negara-negara anggota CPOPC. Selain itu, ada pula negara konsumen yang turut mengikui YEA edisi sebelumnya, seperti Pakistan dan India.

    Sementara untuk tahun ini, YEA 2024 ditargetkan akan menjaring partisipasi pemimpin muda dari berbagai negara penghasil dan konsumen minyak sawit secara lebih luas.

    “Kami ingin menjangkau perwakilan duta-duta besar muda ini dari negara-negara yang belum ada perwakilannya, seperti dari Belanda, Cina, hingga Amerika,” ujar Rizal setelah peluncuran YEA Batch 2 di Jakarta, Jumat (29/11/2024) malam WIB.

    Rizal mengatakan, YEA 2024 sejalan dengan hasil kesepakatan antara Indonesia, Malaysia, dan Honduras sebagai negara anggota CPOPC. Kesepakatan itu untuk memperkuat kerja sama dengan strategi kolaboratif guna memastikan pertumbuhan dan keberlanjutan industri minyak sawit.

    Program YEA menjadi pemantik keterlibatan kaum muda dalam mendorong praktik keberlanjutan di industri minyak sawit melalui kampanye digital dan kegiatan edukatif. Selain memperkuat promosi tentang nilai-nilai dan pencapaian berkelanjutan, kehadiran youth ambassador juga diharapkan dapat mengatasi persepsi negatif secara konstruktif menuju pandangan yang lebih seimbang kepada masyarakat umum.

    “Nah, kita dengan hadirnya duta-duta ini akan mengampanyekan bahwa tidak seperti itu. Sawit yang dihasilkan adalah sawit yang berkelanjutan, yang kita lakukan oleh CPOPC bersama dengan pemerintah Indonesia, Malaysia dibantu dengan adanya tangan-tangan duta-duta besar di beberapa negara,” ucap Rizal.

    Dia menambahkan, generasi muda adalah generasi yang sangat dekat dengan media sehingga keberadaan youth ambassador ini akan membantu dalam mendesiminasikan, mempromosikan tentang industri minyak sawit.

    Nantinya, angkatan baru para ambassador ini akan fokus pada penyebaran kesadaran melalui upaya daring dan luring, dengan kampanye dan promosi industri minyak sawit berkelanjutan dalam perlombaan untuk empat kategori.

    Pertama, adalah smallholder and social impacts yang berfokus pada peran petani kecil dalam industri minyak sawit dan bagaimana industri berkontribusi terhadap pemberdayaan sosial. Kedua, reuse and recycle untuk mendorong pendekatan inovatif guna mengurangi limbah dan mempromosikan keberlanjutan dalam industri minyak sawit dengan menggunakan kembali produk.

    “Tidak hanya recycle, tetapi juga reuse. Contohnya adalah seperti used cooking oil yang bisa dan berpotensi digunakan sebagai sustainable aviation fuel,” papar Rizal.

    Ketiga, health and nutrition sebagai kategori yang menyoroti manfaat gizi dan keamanan minyak sawit dalam makanan, menghilangkan mitos terkait minyak sawit dan kesehatan, serta menekankan perannya dalam ketahanan pangan dan kesejahteraan.

    Keempat, adalah climate action yang menjelajahi upaya industri minyak sawit untuk memitigasi perubahan iklim, termasuk perannya dalam mengurangi emisi, penyerapan karbon, merehabilitasi lahan, dan mengembangkan sumber daya energi terbarukan.

    Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Dida Gardera mengungkapkan, kelapa sawit merupakan kontributor terbesar untuk perekonomian Indonesia, Malaysia, maupun negara-negara produksi lainnya.

    Dikatakannya, hampir 70% setiap harinya masyarakat menggunakan produk turunan dari kelapa sawit sehingga duta muda YEA ini memiliki peranan penting untuk mengedukasi orang-orang sekitar mengenai pentingnya sawit berkelanjutan.

    Dida juga menjelaskan, sejak 10-15 tahun lalu pemerintah telah memulai tata kelola sawit ini secara berkelanjutan. Berbagai upaya sawit berkelanjutan pun selalu gaungkan baik dari kebijakan maupun di lapangan.

    “Ini yang perlu disebarluaskan, tentu kita mempunyai beberapa media komunikasi, tetapi yang paling penting adalah bagaimana anak-anak muda ini bisa secara aktif memberikan edukasi kepada teman-temannya memberikan informasi supaya mereka semua paham benar bahwa industri minyak sawit ini berguna buat kehidupan sehari-hari para pemakainya, dan juga terutama bagi rakyat yang sehari-harinya bergantung kehidupannya terhadap sawit,” paparnya.

  • Survei: Kenaikan Gaji Pekerja di Indonesia Capai 6,3 Persen pada 2025

    Survei: Kenaikan Gaji Pekerja di Indonesia Capai 6,3 Persen pada 2025

    Singapura, Beritasatu.com – Para pekerja di Indonesia diproyeksi akan mengalami kenaikan gaji sebesar 6,3 persen pada tahun 2025. Kenaikan gaji pada tahun 2025 di seluruh Asia Tenggara diperkirakan bakal lebih tinggi ketimbang 2024.

    Hal tersebut terungkap dalam laporan Survei Manajemen Risiko Global Aon. Menurut studi yang dilakukan perusahaan yang bergerak di sektor jasa profesional, Aon, pada Juli hingga September 202, aktivitas bisnis di kawasan Asia Tenggara kemungkinan akan membuat jumlah tenaga kerja minimal stagnan atau bahkan bisa juga meningkat.

    Studi tersebut menganalisis data yang dikumpulkan dari lebih dari 950 perusahaan di seluruh Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

    Selain itu, studi itu juga mengungkap jika kegagalan perusahaan untuk menarik dan mempertahankan karyawan dengan talenta terbaik telah muncul sebagai risiko utama di Asia Pasifik. Awalnya hal ini hanya dianggap risiko kesembilan yang harus diwaspadai, tetapi kini telah naik menjadi risiko keempat yang harus mendapat perhatian pelaku bisnis.

    “Tingkat kenaikan gaji masih lebih tinggi (pada tahun 2025) daripada sebelumnya (pada tahun 2024). Sementara kami mengantisipasi inflasi yang lebih rendah, suku bunga yang lebih rendah ke depannya,” kata Rahul Chawla, Aon partner and head of talent solutions untuk Asia Tenggara, kepada CNBC Internasional.

    “Jadi, yang sebenarnya dimaksud adalah bahwa meskipun inflasi melemah, kenaikan gaji masih terjadi, yang berarti bahwa ada perbedaan pasokan dan permintaan bakat yang melampaui inflasi,” katanya.

    Meskipun inflasi tetap menjadi elemen dalam kenaikan yang diharapkan, faktor-faktor lain juga ikut berperan, seperti tingginya permintaan untuk bakat terampil di kawasan tersebut.

    Berikut ini proyeksi kenaikan anggaran gaji pada tahun 2025 di enam negara Asia Tenggara, menurut Aon.

    Vietnam
    Kenaikan gaji tahun 2023: 7,5%
    Kenaikan gaji tahun 2024: 6,4%
    Proyeksi kenaikan gaji tahun 2025: 6,7%

    Indonesia
    Kenaikan gaji tahun 2023: 6%
    Kenaikan gaji tahun 2024: 5,7%
    Proyeksi kenaikan gaji tahun 2025: 6,3%

    Filipina
    Kenaikan gaji tahun 2023: 5,2%
    Kenaikan gaji tahun 2024: 5,4%
    Proyeksi kenaikan gaji tahun 2025: 5,8%

    Malaysia
    Kenaikan gaji tahun 2023: 5%
    Kenaikan gaji tahun 2024: 4,9%
    Proyeksi kenaikan gaji tahun 2025: 5%

    Thailand
    Kenaikan gaji pada tahun 2023: 4,7%
    Kenaikan gaji pada tahun 2024: 4,4%
    Proyeksi kenaikan gaji pada tahun 2025: 4,7%

    Singapura
    Kenaikan gaji pada tahun 2023: 4%
    Kenaikan gaji pada tahun 2024: 4,2%
    Proyeksi kenaikan gaji pada tahun 2025: 4,4%.

  • BI Tahan Suku Bunga Acuan untuk Jaga Stabilitas Nilai Tukar Rupiah

    BI Tahan Suku Bunga Acuan untuk Jaga Stabilitas Nilai Tukar Rupiah

    Jakarta, Beritasatu.com – Bank Indonesia (BI) menyebut masih mempertahankan suku bunga acuan di angka 6 persen. Hal ini karena BI masih harus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

    “BI rate untuk sementara ini dipertahankan karena gejolak global mengharuskan kami fokus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Kami terus mencermati penurunan BI rate lagi dengan terkendalinya inflasi dalam sasaran pada 2025-2026 dan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi,” ucap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia di Grha Bhasvara Icchana, kompleks kantor pusat BI pada Jumat (29/11/2024).

    Saat ini, BI rate sebesar 6,00%, suku bunga deposit facility sebesar 5,25%, dan suku bunga lending facility sebesar 6,75%. Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate ( Jisdor)  nilai tukar rupiah mencapai Rp 15.856 per dolar AS pada Jumat (29/11/2024).

    Perry menuturkan, kebijakan suku bunga acuan BI harus disesuaikan dengan kondisi perekonomian dalam dan luar negara. Dari sisi nilai tukar rupiah, BI akan fokus menjaga stabilitas mata uang Indonesia melalui intervensi di pasar valas, baik melalui transaksi spot, domestic non-deliverable forward (DNDF), serta pembelian/penjualan surat berharga negara (SBN) di pasar sekunder.

    “BI juga menjalankan operasi moneter pro-market untuk efektivitas transmisi kebijakan, aliran masuk portofolio asing, dan pendalaman pasar uang,” tutur Perry.

    Perry mengatakan, bank sentral konsisten menjaga kecukupan cadangan devisa. Pengelolaan lalu lintas devisa dilakukan sesuai kaidah internasional.  

    BI juga akan memperluas instrumen penempatan valuta asing devisa hasil ekspor sumber daya alam, yang diperluas sehingga menarik bagi para eksportir. BI turut menempuh kebijakan makroprudensial secara longgar untuk mendorong pertumbuhan kredit pada 2025.

    “Kebijakan insentif likuiditas makroprudensial akan kami arahkan ke sektor sektor prioritas penciptaan lapangan kerja,” terang dia.

    Bahkan, BI ke depannya BI tidak menutup peluang untuk menurunkan suku bunga acuan untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

  • Ada Tantangan Global, BI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada 2025 Mentok 5,6 Persen

    Ada Tantangan Global, BI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada 2025 Mentok 5,6 Persen

    Jakarta, Beritasatu.com – Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2025 akan berada dalam kisaran 4,8% hingga 5,6%, sedangkan untuk 2026 diperkirakan akan mencapai 4,9% hingga 5,7%. Konsumsi diperkirakan akan terus menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional, meskipun ekonomi global menghadapi tantangan.

    Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menyatakan dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia pada Jumat (29/11/2024), bahwa ekspor Indonesia masih cukup stabil meskipun terjadi gejolak dan perlambatan ekonomi global.

    “Ekspor Indonesia tetap cukup baik meski di tengah perlambatan ekonomi dunia,” ujar Perry.

    Dalam menghadapi tekanan ekonomi global, Indonesia perlu terus optimis dalam mendorong perekonomian domestik. Perry menegaskan stabilitas merupakan kunci penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia agar tinggi.

    Kredibilitas Indonesia yang diakui secara internasional sebagai negara disiplin tinggi, menjadi salah satu faktor ketahanan dalam menghadapi gejolak ekonomi global.

    Perry juga menekankan pentingnya keselarasan antara kebijakan fiskal dan moneter dalam pengendalian inflasi, defisit fiskal, stabilisasi rupiah, serta pengelolaan surat berharga negara (SBN) dan operasi moneter oleh BI.

    Konsumsi memiliki peran vital dalam pertumbuhan ekonomi, terutama dari sisi permintaan. Perry menegaskan pentingnya perlindungan sosial dan penciptaan lapangan kerja untuk menjaga agar konsumsi tetap terjaga, terutama bagi masyarakat kelas bawah. Oleh karena itu, sektor padat karya harus menjadi prioritas utama dalam kebijakan pemerintah.

    “Hilirisasi pangan adalah pencipta lapangan kerja besar yang dapat mendukung pengendalian inflasi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat,” kata Perry.

    Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi, Indonesia perlu melakukan transformasi ekonomi. Salah satu langkah utama adalah pengembangan tenaga kerja melalui optimalisasi pendidikan vokasi dan sertifikasi profesi, serta pemberian stimulus di sektor padat karya. Produktivitas juga harus ditingkatkan dengan pembangunan infrastruktur dan penguatan rantai pasok nasional serta global.

    Perry juga menekankan pentingnya penanaman modal asing (PMA) terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025.

    “Jumlah modal perlu kita tingkatkan melalui perbaikan iklim investasi, akselerasi realisasi PMA, dan mendorong sektor padat modal,” ujar Perry.

  • 5 Ancaman Ekonomi Global pada 2025, Ada Kebijakan Trump hingga Ketidakpastian The Fed

    5 Ancaman Ekonomi Global pada 2025, Ada Kebijakan Trump hingga Ketidakpastian The Fed

    Jakarta, Beritasatu.com – Bank Indonesia (BI) menilai kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) akan menciptakan tekanan baru bagi perekonomian dunia. Kebijakan ekonomi Trump, yang diprediksi akan mengedepankan American First, berpotensi membawa perubahan signifikan dalam lanskap geopolitik dan ekonomi global.

    Kebijakan American First yang akan diterapkan Trump diperkirakan akan meningkatkan tarif tinggi, bahkan memicu perang dagang, ketegangan geopolitik, gangguan rantai pasok, serta fragmentasi ekonomi dan keuangan global. Dampaknya, prospek ekonomi dunia diprediksi akan mengalami penurunan pada 2025 dan 2026.

    Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan pada 2025, perekonomian dunia akan menghadapi lima tantangan utama.

    Pertumbuhan Melambat
    Slower and divergent growth atau pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat dan terpecah. Diharapkan, pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat akan membaik, tetapi Tiongkok dan Eropa diperkirakan akan melambat. Sebaliknya, India dan Indonesia diprediksi masih akan mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang positif.

    Tekanan Inflasi
    Reemergence of inflation pressure atau potensi kembalinya tekanan inflasi. Inflasi global yang diperkirakan akan menurun, justru berisiko meningkat pada 2026 akibat gangguan rantai pasok dan dampak perang dagang.

    Ketidakpastian Suku Bunga The Fed
    Ketidakpastian terkait suku bunga di bank sentral Amerika Serikat (The Fed) diperkirakan akan terus terjadi. Meskipun suku bunga The Fed diperkirakan menurun, yield US treasury diprediksi akan meningkat tajam menjadi 4,7% pada 2025 dan 5% pada 2026. Perry menjelaskan bahwa hal ini disebabkan oleh membengkaknya defisit fiskal dan utang pemerintah AS.

    Penguatan Dolar AS 
    Penguatan mata uang dolar AS diperkirakan akan terus berlanjut, dengan indeks dolar Amerika menguat dari 101 menjadi 107. Kondisi ini bisa memengaruhi stabilitas nilai tukar, yang pada gilirannya menyebabkan depresiasi mata uang di berbagai negara, termasuk rupiah.

    “Semoga dolar Amerika tidak menguat lebih jauh,” ujar Perry.

    Perpindahan Modal Asing ke AS
    Investor asing cenderung akan lebih tertarik menanamkan modal di Amerika Serikat akibat suku bunga yang tinggi dan penguatan dolar. Hal ini menyebabkan aliran modal asing keluar dari negara berkembang, termasuk Indonesia, dan kembali ke AS.

    Perry menegaskan bahwa lima tantangan global tersebut akan berdampak negatif bagi berbagai negara, termasuk Indonesia. Dengan adanya ketidakpastian ini, Indonesia harus mempersiapkan diri untuk menghadapi potensi gejolak yang bisa memengaruhi perekonomian dalam jangka pendek.