Category: Beritasatu.com Ekonomi

  • Investor Mulai Rebalancing Portofolio, Sektor Ini Bisa Jadi Pilihan

    Investor Mulai Rebalancing Portofolio, Sektor Ini Bisa Jadi Pilihan

    Jakarta, Beritasatu.com – Menjelang penghujung tahun, pelaku pasar modal mulai melakukan rebalancing portofolio untuk menyesuaikan strategi investasi dengan arah pasar yang dinamis. Setelah sempat bergerak fluktuatif, indeks harga saham gabungan (IHSG) kini berusaha bertahan di kisaran 8.200-8.300.

    Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, pergerakan IHSG saat ini mencerminkan proses penyesuaian dari investor yang mulai mengalihkan fokus dari saham-saham konglomerasi menuju emiten dengan fundamental kuat dan prospek jangka panjang yang lebih jelas.

    “Momentum akhir tahun memang sering dimanfaatkan investor untuk menata ulang portofolio. Ada kecenderungan profit taking di saham-saham yang sudah naik tinggi, lalu berpindah ke sektor-sektor yang masih undervalued dan punya ruang tumbuh di 2025,” ujar Nico dalam Investor Market Opening, Senin (27/10/2025).

    Menurutnya, arah rebalancing ini juga didorong oleh ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter global. Jika The Fed benar-benar mulai menurunkan suku bunga, Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan ikut menyesuaikan kebijakan agar likuiditas di pasar semakin longgar.

    “Sentimen suku bunga akan jadi amunisi tambahan bagi pasar. Likuiditas yang lebih longgar bisa mendorong permintaan terhadap aset berisiko, termasuk saham,” tambah Nico.

    Sementara itu, sejumlah sektor dikatakan Nico berpotensi menjadi penopang IHSG di kuartal IV 2025. Di antaranya perbankan, energi, industri dasar, serta consumer goods yang dinilai masih memiliki valuasi menarik.

    “Sektor perbankan mulai kembali dilirik karena valuasinya sudah turun cukup dalam sejak pertengahan tahun. Begitu juga energi dan industri dasar, keduanya punya prospek positif karena didorong permintaan domestik dan global yang mulai pulih,” jelasnya.

    Selain itu, sektor teknologi dan infrastruktur digital juga diperkirakan mencuri perhatian di 2025, seiring meningkatnya kebutuhan transformasi digital dan dukungan kebijakan pemerintah terhadap ekonomi berbasis teknologi.

    “Akhir tahun selalu jadi waktu yang menarik bagi investor untuk menyusun ulang strategi. Yang penting adalah disiplin memilih saham dengan fundamental kuat dan manajemen risiko yang baik,” tegas Nico.

    Meski demikian, Nico mengingatkan agar investor tetap mewaspadai potensi volatilitas di sisa tahun berjalan, terutama akibat dinamika global dan ketidakpastian kebijakan fiskal di beberapa negara maju.

    “Pasar akan cenderung sensitif terhadap pernyataan bank sentral, data inflasi, dan pergerakan dolar AS. Jadi strategi terbaik adalah tetap selektif dan fokus pada sektor yang punya kinerja stabil,” pungkasnya.

  • Mendagri Minta Daerah Segera Kendalikan Harga jika Inflasi Tinggi

    Mendagri Minta Daerah Segera Kendalikan Harga jika Inflasi Tinggi

    Sumedang, Beritasatu.com – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta pemerintah daerah yang tingkat inflasinya berada di atas rerata nasional agar segera bertindak cepat melakukan pengendalian inflasi daerah. Langkah ini penting untuk menstabilkan harga komoditas pangan dan menjaga daya beli masyarakat.

    Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi nasional pada September 2025 tercatat sebesar 2,65% (year on year). Meski tergolong terkendali, kondisi inflasi di tingkat daerah masih bervariasi, dengan sejumlah wilayah mencatat angka di atas rata-rata nasional.

    “Ini yang di atas nasional ini tolong diatensi. Sementara yang terlalu rendah sekali hati-hati,” ujar Tito saat memimpin rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah di Kampus IPDN Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (27/10/2025).

    Tito menjelaskan, pemerintah menargetkan angka inflasi sebesar 2,5% plus minus 1% sebagai batas ideal untuk menjaga keseimbangan kepentingan konsumen dan produsen. Namun, beberapa komoditas pangan menunjukkan kenaikan harga signifikan di berbagai daerah.

    Beberapa komoditas yang menjadi perhatian utama, antara lain:

    Cabai merah, naik di 235 kabupaten/kota.Telur ayam ras, meningkat di 229 daerah.Daging ayam ras, naik di 190 daerah.

    Sementara itu, harga beras dilaporkan relatif stabil di sebagian besar wilayah. Namun, Mendagri Tito Karnavian menegaskan pentingnya kewaspadaan dan intervensi cepat agar kenaikan harga di sejumlah daerah tidak berdampak luas terhadap inflasi nasional.

    Mendagri meminta pemerintah daerah rutin memantau data inflasi di wilayahnya dan segera mengambil tindakan jika inflasi berada di kategori tinggi.

    “Setelah itu lihat masuk enggak ke daerah inflasi tinggi atau tidak. Kalau tinggi, segera melakukan rapat koordinasi internal dan dengan stakeholder, distributor, Kadin mungkin, asosiasi pengusaha,” kata Tito.

    Menurutnya, ada dua aspek penting yang harus dicek oleh daerah, yaitu kecukupan suplai dan kelancaran distribusi komoditas.

    Jika pasokan mencukupi tetapi harga tetap tinggi, pemda harus memeriksa kemungkinan adanya praktik penimbunan oleh pelaku usaha.

    “Dapat untung boleh, tetapi jangan ditahan, barang naik harganya, baru kemudian lepas. Itu nakal-nakalnya di lapangan,” tegas Tito.

    Apabila pasokan barang kurang, pemda diminta segera menjalin kerja sama dengan daerah lain yang memiliki surplus produksi. Pemerintah daerah juga dapat menggunakan belanja tidak terduga (BTT) untuk membantu subsidi transportasi bahan pangan, agar harga tetap setara dengan daerah penghasil.

    Selain itu, Tito mendorong gerakan tanam pangan di daerah untuk meningkatkan ketersediaan komoditas yang mudah diproduksi. Sejumlah daerah sudah menunjukkan inovasi dalam program ini.

    Mendagri Tito Karnavian menegaskan, pemerintah pusat akan turun tangan jika daerah tidak mampu mengendalikan inflasi secara optimal.

    Langkah intervensi dapat dilakukan melalui kerja sama lintas kementerian dan lembaga, seperti Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, Bulog, dan Badan Pangan Nasional (Bapanas).

    Upaya kolaboratif antara pusat dan daerah diharapkan dapat menjaga stabilitas harga komoditas serta mencegah inflasi melonjak di atas rerata nasional.

  • Tesla Terancam Kehilangan Elon Musk jika Gaji Rp 16.000 T Ditolak

    Tesla Terancam Kehilangan Elon Musk jika Gaji Rp 16.000 T Ditolak

    Jakarta, Beritasatu.com – Ketua Dewan Tesla Robyn Denholm memperingatkan bahwa perusahaan berisiko kehilangan Elon Musk sebagai CEO jika para pemegang saham menolak paket gaji bernilai hampir Rp 16.000 triliun (sekitar US$ 1 triliun) yang diajukan dewan direksi.

    Dalam surat kepada investor menjelang rapat tahunan Tesla pada November mendatang, Denholm menegaskan bahwa sosok Musk sangat penting bagi masa depan perusahaan, terutama dalam pengembangan teknologi Full Self Driving (FSD) dan robot humanoid Optimus.

    “Tanpa Elon, Tesla bisa kehilangan nilai yang signifikan karena perusahaan mungkin tidak lagi dihargai sesuai dengan visi dan tujuannya,” tulis Denholm dikutip dari CNBC, Selasa (28/10/2025).

    Pemungutan suara mengenai paket kompensasi Musk akan ditutup pada 5 November pukul 11.59 malam waktu AS. Namun, lembaga penasihat saham, seperti Institutional Shareholder Services (ISS) menilai nilai kompensasi tersebut terlalu fantastis dan menyarankan agar proposal itu ditolak.

    Sejumlah kelompok investor juga meluncurkan kampanye Take Back Tesla untuk menentang paket gaji tersebut. Mereka menilai gaya kepemimpinan dan pandangan politik Musk berisiko merusak reputasi merek Tesla.

    Musk menanggapi kritik itu dengan menyebut lembaga proksi sebagai teroris korporat dalam konferensi dengan analis pekan lalu.

    Denholm menjelaskan bahwa rencana kompensasi tersebut tidak semata soal uang, melainkan tentang pengaruh suara Musk di Tesla.  “Rencana ini lebih berkaitan dengan hak suara dan kepemimpinan jangka panjang dibanding sekadar nilai ekonomi,” ujarnya.

    Paket gaji itu mencakup 12 tahap pencapaian saham tambahan untuk Musk, yang diberikan jika Tesla mencapai target kapitalisasi pasar dari Rp 32.000 triliun (US$ 2 triliun) hingga Rp 136.000 triliun (US$ 8,5 triliun).

    Target lainnya termasuk 20 juta unit mobil terjual, 10 juta pelanggan aktif FSD, satu juta robot Optimus beroperasi, serta satu juta robotaksi yang siap komersial.

    Jika seluruh target tercapai, Musk akan memperoleh tambahan 423 juta saham, meningkatkan kepemilikannya di Tesla dari 13% menjadi sekitar 25%.

    Denholm menegaskan, insentif ini dirancang agar Musk tetap berkomitmen jangka panjang.

    “Nilai ekonomi baru akan diterima setelah lebih dari tujuh tahun, sehingga fokusnya tetap pada pertumbuhan perusahaan dan kesejahteraan pemegang saham,” pungkasnya.

  • RI Masuk Daftar 1 Billion Dollar Exchange Setara Singapura-Thailand

    RI Masuk Daftar 1 Billion Dollar Exchange Setara Singapura-Thailand

    Jakarta, Beritasatu.com – Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat tonggak sejarah baru. Untuk pertama kalinya, Indonesia resmi masuk dalam daftar 1 Billion Dollar Exchange, yakni kelompok bursa dengan nilai rata-rata transaksi harian di atas US$ 1 miliar atau setara Rp 16,4 triliun.

    Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik menjelaskan, capaian ini menempatkan Indonesia sejajar dengan Singapura dan Thailand di kawasan ASEAN.

    “Rata-rata transaksi harian 2025 sudah menembus US$ 1 miliar. Artinya kita masuk kelompok bursa dengan nilai transaksi harian lebih dari US$ 1 miliar per hari. Ini pertama kalinya Indonesia masuk,” beber Jeffrey saat ditemui di Bursa Efek Indonesia, Senin (27/10/2025).

    Selain tiga bursa di ASEAN, kelompok 1 Billion Dollar Exchange juga mencakup bursa-bursa besar di Asia, seperti China, India, Korea, dan Jepang, serta UK, Australia, dan Amerika Serikat di kawasan lain.

    Jeffrey menambahkan, pencapaian ini turut melampaui target rata-rata nilai transaksi harian BEI pada 2025 yang ditetapkan sebesar Rp 13,5 triliun.

    “Artinya kita berhasil melampaui target rata-rata nilai transaksi harian bursa tahun ini,” ujarnya.

    Dengan nilai transaksi yang semakin solid, BEI optimistis bisa menjaga momentum pertumbuhan hingga akhir tahun, seiring meningkatnya minat investor dan peluncuran produk-produk baru di pasar modal Indonesia.

  • Pemerintah Targetkan 34 Titik Fasilitas Sampah Jadi Sumber Listrik

    Pemerintah Targetkan 34 Titik Fasilitas Sampah Jadi Sumber Listrik

    Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menegaskan komitmen untuk memperkuat pembangunan infrastruktur sanitasi dan pengelolaan sampah di seluruh Indonesia. Seiring dengan komitmen tersebut, pemerintah menargetkan pembangunan fasilitas pengolahan sampah menjadi listrik di 34 titik nasional, sebagai bagian dari strategi besar menuju Indonesia Bersih dan Berdaulat Energi.

    Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan, transformasi pengelolaan sampah nasional menjadi isu penting sebagaimana arahan Presiden Prabowo Subianto melalui Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2025 tentang Penanganan Sampah Perkotaan melalui Pengolahan Sampah Menjadi Energi Terbarukan Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan.

    Dia menegaskan, pentingnya keberadaan TPST dan TPST 3R bagi kota-kota kecil dan menengah yang belum memiliki kapasitas pengelolaan besar.

    “Kalau kota besar, seperti Jakarta, Surabaya, atau Bali bisa mengelola lebih dari 1.000 ton sampah per hari dan dikonversi menjadi energi, maka kota menengah tetap bergantung pada TPST dan 3R. Di sinilah proses pemilahan lebih efisien dan dekat dengan masyarakat,” kata Dody, Senin (27/10/2025).

    Sepanjang 2025, Kementerian PU melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya berhasil membangun 979 infrastruktur berbasis masyarakat (IBM) sektor sanitasi dan persampahan di 29 provinsi dan 105 kabupaten/kota, yang terdiri atas program sanitasi berbasis masyarakat (Sanimas) mencakup 841 lokasi dengan proyeksi menyerap 11.774 tenaga kerja melalui skema padat karya.

    Selanjutnya pembangunan sanitasi lembaga pendidikan keagamaan (LPK)  yang menyasar 107 lokasi menyerap 642 tenaga kerja serta program tempat pengolahan sampah 3R (reduce, reuse, recycle) atau TPS 3R. Khusus untuk TPS 3R, tahun ini dibangun 31 lokasi dengan nilai investasi Rp 22 miliar yang menyerap 465 tenaga kerja melalui skema padat karya.

    Selain itu, Kementerian PU juga tengah melanjutkan proyek strategis nasional Jakarta Sewerage Development Project (JSDP) yang menjadi tonggak penting peningkatan kualitas lingkungan perairan dan akses sanitasi di Jakarta.  

    Pembangunan IPAL Zona 1 dan Zona 6 Fase 1 direncanakan selesai pada 2027 dengan kapasitas 240.000 m3 per hari untuk melayani 989.389 jiwa atau 220.000 sambungan rumah (SR), dengan progres fisik hingga 39,42% per September 2025.

    Dari sisi pengelolaan sampah, sejumlah infrastruktur strategis juga telah diselesaikan, antara lain TPST Sentiong berkapasitas 50 ton per hari di Kota Cimahi dengan teknologi refuse derived fuel (RDF), TPST Lebak Saat berkapasitas 10 ton per hari dengan sistem biological solid fuel (BSF), serta TPST Cicukang Holis II di Kota Bandung berkapasitas 46 ton per hari.

    Selain itu, dilakukan optimalisasi TPA Regional Mamitarang di Minahasa Utara untuk meningkatkan kapasitas pengelolaan hingga 350 ton sampah per hari.

    Dengan capaian tersebut, Kementerian PU menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur sanitasi dan persampahan bukan hanya investasi fisik, melainkan juga investasi sosial dan lingkungan jangka panjang. Momentum Hari Habitat Dunia ini menjadi momentum untuk merefleksi bahwa kota berkelanjutan dimulai dari kebersihan, ketertiban, dan kepedulian terhadap sampah serta sanitasi.

    Kementerian PU pada periode 2020-2024 sebelumnya telah membangun 33 TPA, 26 TPST, 833 TPS 3R, 12 IPAL, dan 33 IPLT, serta memperkuat kebijakan pengelolaan sampah nasional.

    Program ini menjadi fondasi menuju target 100% pengelolaan sampah nasional pada 2029, yang ditempuh melalui peningkatan sistem pemilahan dari sumber, penerapan sanitary landfill, dan optimalisasi izin TPA di seluruh wilayah. 
     

  • Telkom Pertahankan Peringkat Pertama Perusahaan Indonesia di Daftar 500 World’s Best Employers 2025

    Telkom Pertahankan Peringkat Pertama Perusahaan Indonesia di Daftar 500 World’s Best Employers 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) kembali meraih pengakuan internasional atas konsistensinya dalam menjalankan operasional bisnis yang berkelanjutan serta pengelolaan sumber daya manusia. Untuk kelima kalinya secara berturut-turut, tahun ini Telkom tercatat dalam daftar World’s Best Employers 2025 versi Forbes, menandai capaian prestisius yang berhasil dipertahankan Telkom dan memperkuat posisinya sebagai perusahaan telekomunikasi digital terdepan yang berdaya saing global.

    Pada daftar World’s Best Employers 2025, Telkom menempati peringkat #345 dari 900 perusahaan terpilih di seluruh dunia. Capaian ini sekaligus menempatkan Telkom di atas sejumlah perusahaan Indonesia lainnya yang juga masuk dalam daftar peringkat. Selain itu, Telkom juga menduduki peringkat kesembilan di dunia pada kategori telecommunication services, mengungguli perusahaan telco lainnya, seperti Vodafone UK, Telenor Norway, Etisalat UEA, SingTel Singapore, China Mobile, Telstra Australia, dan BT Group UK.

    Direktur Human Capital Management Telkom Willy Saelan mengatakan, mendapat kembali penghargaan ini dari institusi internasional seperti Forbes merupakan bentuk pengakuan yang sangat berarti bagi Telkom.

    “Kami bangga dapat berada di jajaran perusahaan terbaik dunia, yang menjadi bukti bahwa Telkom terus berada pada jalur yang tepat dalam menciptakan lingkungan kerja yang unggul, berdaya saing, dan berorientasi pada pengembangan talenta,” ujarnya.

    Pemeringkatan World’s Best Employers dibuat oleh Forbes bekerja sama dengan lembaga riset pasar global Statista melalui survei yang melibatkan lebih dari 300.000 karyawan dari 50 negara yang bekerja di berbagai perusahaan multinasional. Para responden diminta memberikan penilaian dan tingkat rekomendasi terhadap perusahaan mereka berdasarkan sejumlah aspek penting, seperti pengembangan talenta, kesejahteraan karyawan, hingga fleksibilitas kerja. Hasil survei kemudian diolah untuk menghasilkan daftar perusahaan terbaik di dunia yang dinilai mampu menciptakan lingkungan kerja unggul dan inklusif.

    Sebagai upaya memperkuat daya saing dan menjaga relevansi di tengah dinamika industri yang terus berubah, Telkom menerapkan Digital Ways of Working BISA (Bravery, Integrity, Service Excellence, dan Agility) untuk menanamkan budaya kerja digital yang adaptif dan berorientasi pada hasil. Inisiatif ini menjadi fondasi penting bagi perusahaan agar dapat terus bertahan dan tumbuh dalam situasi bisnis yang sangat dinamis.

    Digital Ways of Working ini mendorong setiap karyawan Telkom untuk berani mengambil risiko yang terukur, menjunjung tinggi integritas, memberikan layanan prima kepada seluruh pemangku kepentingan, serta bergerak cepat, solutif, dan inovatif dalam menghadapi setiap perubahan.

    “Pencapaian ini merupakan buah dari sinergi dan dedikasi seluruh karyawan TelkomGroup yang telah mendukung terciptanya lingkungan kerja positif. Dengan menerapkan Digital Ways of Working BISA, kami optimis Telkom akan terus tumbuh sebagai perusahaan yang mampu menarik dan mengembangkan talenta unggul Indonesia untuk berkarya dan berkontribusi di TelkomGroup,” tutup Willy.

  • Harga Emas Turun di Bawah US$ 4.000, Pasar Tunggu Keputusan The Fed

    Harga Emas Turun di Bawah US$ 4.000, Pasar Tunggu Keputusan The Fed

    Jakarta, Beritasatu.com – Harga emas kembali melemah dan turun di bawah level psikologis US$ 4.000 per ons pada perdagangan Senin (27/10/2025) waktu Amerika Serikat (AS).

    Melansir Reuters, penurunan ini dipicu oleh meredanya ketegangan perdagangan antara AS dan China, yang mengurangi daya tarik emas sebagai aset lindung nilai (safe haven).

    Pada pukul 14.13 GMT atau 21.13 WIB, harga emas spot merosot 2,6% menjadi US$ 4.005,11 per ons, setelah sempat jatuh di bawah US$ 4.000 pada awal sesi. Sementara itu, harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember turun 2,9% ke level US$ 4.019,00 per ons.

    Managing Partner CPM Group Jeffrey Christian mengatakan, aksi jual teknis turut memperdalam penurunan harga.

    “Emas turun lebih lanjut karena meredanya ketegangan perdagangan yang sebelumnya mendorong harga dari US$ 3.800 ke US$ 4.400 selama tiga minggu pertama Oktober,” ujarnya.

    Emas sempat menyentuh rekor tertinggi di US$ 4.381,21 per ons pada 20 Oktober tetapi kemudian terkoreksi 3,2% pekan lalu setelah muncul sinyal positif dari negosiasi dagang AS-China.

    Para negosiator kedua negara pada Minggu lalu telah menyusun kerangka kerja kesepakatan untuk menghentikan rencana tarif baru AS serta mengendurkan kontrol ekspor logam tanah jarang oleh Beijing.

    Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping dijadwalkan bertemu pada Kamis untuk membahas kesepakatan lebih lanjut.

    Pada sisi lain, pelaku pasar menantikan keputusan suku bunga dari Federal Reserve pada Rabu. Pasar memperkirakan peluang sebesar 97% untuk penurunan suku bunga sebesar seperempat basis poin.

    Sebagai aset yang tidak memberikan imbal hasil, emas biasanya bergerak positif dalam kondisi suku bunga rendah. Namun, sejumlah analis tetap berhati-hati terhadap prospek kenaikan harga yang terlalu cepat.

    Selain emas, harga perak spot juga turun 3,8% menjadi US$ 46,75 per ons, platinum melemah 1,1% ke US$ 1.588,86, dan paladium terkoreksi 1,3% menjadi US$ 1.409,47 per ons.

  • Jelaskan Alasan Sering Sidak, Menkeu Purbaya: Saya Bertaruh!

    Jelaskan Alasan Sering Sidak, Menkeu Purbaya: Saya Bertaruh!

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menjelaskan alasan dirinya intens melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah kementerian dan lembaga (K/L), terutama yang penyerapan anggarannya masih rendah.

    Menurutnya, langkah itu dilakukan untuk memastikan penyerapan anggaran negara berjalan optimal serta meninjau hambatan yang dapat memperlambat kinerja sektor riil.

    Purbaya menuturkan, penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) harus dilakukan tepat sasaran, tepat waktu, dan bebas kebocoran. Hal ini menjadi kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lebih cepat sehingga berdampak pada peningkatan penerimaan negara.

    “Anggaranya dibelanjakan tepat sasaran, tepat waktu, enggak ada kebocoran. Optimalkan dampak anggaran ke perekonomian,” ujarnya di Gedung Djuanda 1, Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (27/10/2025).

    Dia menambahkan, optimalisasi belanja negara juga menjadi strategi pemerintah untuk menekan defisit anggaran dan memperbaiki rasio pajak (tax ratio) terhadap produk domestik bruto (PDB). Purbaya menilai, jika aktivitas sektor riil meningkat, tax ratio berpotensi naik antara 0,5%-1%.

    “Kalau riil sektor ini jalan dengan bagus, seperti yang saya desain, harusnya itu akan menaikkan tax ratio hampir 0,5% sampai 1%,” jelasnya.

    Purbaya menyebut potensi setiap kenaikan rasio pajak 0,5% dapat menghasilkan tambahan penerimaan negara sebesar Rp 100 triliun. Oleh karena itu, ia turun langsung mengawasi penyerapan anggaran di berbagai instansi.

    “Makanya saya ke sana-sini untuk memastikan hambatan-hambatan di sektor riil bisa berkurang secara signifikan,” katanya.

    Menurutnya, sidak yang ia lakukan merupakan bagian dari upaya mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV 2025 yang ditargetkan berada di atas 5%.

    “Jadi saya kalau ke sana-sini bukan enggak ada kerjaan, karena saya bertaruh untuk triwulan ini,” tegasnya.

  • Dana Pemda Mengendap Ratusan Triliun Diduga Akibat Main Bunga

    Dana Pemda Mengendap Ratusan Triliun Diduga Akibat Main Bunga

    Jakarta, Beritasatu.com – Polemik dana pemerintah daerah (pemda) yang mengendap di perbankan ramai jadi perbincangan. Kondisi ini dinilai menunjukkan masih lemahnya tata kelola keuangan daerah dan belum efektifnya kebijakan pemerintah pusat dalam mendorong percepatan belanja daerah.

    Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai, dana pemerintah daerah (pemda) yang mengendap di perbankan masih menjadi persoalan klasik yang belum terselesaikan.

    Ia menyebut, praktik mencari keuntungan dan lemahnya perencanaan anggaran membuat penyerapan dana daerah belum berjalan optimal.

    “Dana pemda mengendap di bank masih jadi masalah klasik, karena dua faktor utama,” ujar Bhima saat dihubungi Beritasatu.com, Senin (27/10/2025).

    Menurut Bhima, pertama faktor dana pemda menumpuk karena pemda menikmati pendapatan bunga deposito dari dana yang diparkir di bank. Kedua, perencanaan yang buruk membuat banyak pencairan, terutama proyek infrastruktur, dilakukan di akhir tahun anggaran.

    Hal itu, lanjutnya, menjadi penyebab utama dana pemda mengendap atau belum tersalurkan hingga mencapai Rp 234 triliun sepanjang Januari-September 2025 yang kini ramai menjadi polemik.

    “Memang praktik aneh pemda menyimpan uang di deposito dan giro, dengan alasan pencadangan. Padahal dana APBD cukup di instrumen simpanan biasa karena satu tahun pasti terpakai,” jelas Bhima.

    Ia juga menyoroti adanya oknum pemda yang memanfaatkan lambatnya realisasi pencairan dan sisa lebih pembiayaan anggaran (SILPA) untuk membantu likuiditas bank daerah. Makin besar dana parkir di instrumen jangka panjang, makin besar pula potensi bank menyalurkan dana kredit.

    “Spread bunga dana pemda yang parkir dan penyaluran kreditnya kan dinikmati bank. Tapi kan bagi pemda tidak gratis, oknum pemda ini akan mendapat success fee karena dianggap memberi bantuan penempatan dana bank,” imbuhnya.

    Ia menegaskan, jika ditemukan gratifikasi antara pihak bank dengan oknum pemda, maka hal itu dapat diusut secara pidana. Namun permasalahannya, kata dia, tidak semua success fee penempatan dana pemda di deposito bentuknya uang tunai.

    “Ada yang bentuknya voucher jalan-jalan, golf, promosi jabatan,” tuturnya.

    Selain itu, Bhima menilai, langkah atau resep dari pemerintah pusat dalam menertibkan dana mengendap ini juga belum tepat. Menurutnya, kebijakan efisiensi atau pemotongan anggaran transfer daerah sebagai bentuk pendisiplinan pemda justru berisiko menimbulkan dampak ekonomi lain.

    “Yang terjadi fenomena naiknya pajak daerah justru membahayakan daya beli. Harus ada pendampingan secara konsisten dari Kemenkeu dan Kemendagri pada pemda yang pencairannya lambat,” tegasnya.

    Untuk mencegah penyimpangan, Bhima mendorong kerja sama antara Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

    Ia menilai pengawasan penting dilakukan untuk menelusuri indikasi pidana dalam penempatan dana pemda di deposito dan perencanaan anggaran yang lebih baik.

  • Update Harga Minyak 27 Oktober: Masih Tertekan Lemahnya Permintaan

    Update Harga Minyak 27 Oktober: Masih Tertekan Lemahnya Permintaan

    London, Beritasatu.com – Harga minyak dunia masih berada dalam tekanan pada perdagangan hari ini Senin (27/10/2025). Optimisme terhadap trade deal framework antara Amerika Serikat (AS) dan China membantu meredam kekhawatiran tentang lemahnya permintaan minyak global.

    Kontrak Brent tercatat turun 14 sen atau hampir 0,2% ke level US$ 65,70 per barel. Sementara West Texas Intermediate (WTI) melemah 9 sen atau 0,2% menjadi US$ 61,41 per barel. Kedua kontrak tersebut sempat anjlok sekitar 1% pada awal perdagangan.

    Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan pada Minggu (26/10/2025), pejabat AS dan China berhasil menyepakati sebuah kerangka substansial dalam pembahasan dagang. Kesepakatan itu diharapkan dapat menghindari tarif 100% yang sebelumnya diancam AS terhadap barang-barang asal China, serta menunda penerapan pengendalian ekspor rare earth dari China.

    Kabar ini langsung mendorong penguatan harga saham global. Namun sebaliknya, aset lindung nilai seperti emas dan obligasi justru melemah seiring perbaikan selera risiko pelaku pasar.

    Menurut analis PVM Oil Associates, John Evans, pelaku pasar minyak masih cenderung skeptis terhadap perkembangan kesepakatan tersebut.

    “Pelaku pasar minyak jauh lebih berhati-hati terhadap kesepakatan dagang dibanding pelaku pasar saham. Suasana negosiasi yang cerah tidak serta-merta berarti peningkatan permintaan,” ujar Evans seperti dilansir dari Reuters, Senin (27/10/2025).

    Kekhawatiran terhadap permintaan yang lesu masih membayangi harga minyak. Harga Brent jatuh ke level terendah sejak Mei 2025 pada awal Oktober akibat tanda-tanda perlambatan ekonomi global. Meski begitu, sanksi baru yang diberlakukan AS terhadap Rusia serta konsumsi energi di AS yang lebih kuat dari perkiraan menjadi faktor penopang harga.

    “Kabar positif bagi pihak bull adalah konsumsi di AS terus menunjukkan pemulihan. Jika tidak, pelemahan harga seperti yang terlihat hari ini dapat semakin dalam,” kata Kepala Analis Pasar IG Bank, Chris Beauchamp.