Category: Beritasatu.com Ekonomi

  • Harga Emas Dunia Capai Level Tertinggi karena Minat pada Aset Safe Haven Naik

    Harga Emas Dunia Capai Level Tertinggi karena Minat pada Aset Safe Haven Naik

    Jakarta, Beritasatu.com – Harga emas dunia melonjak ke level tertinggi dalam lebih dari dua minggu pada Kamis (2/1/2025), didorong oleh minat investor terhadap aset safe haven.

    Peningkatan ini terjadi di tengah persiapan pasar menghadapi kebijakan suku bunga Federal Reserve (The Fed) dan dampak potensial dari tarif perdagangan yang diusulkan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

    Dilansir dari Reuters, harga emas spot naik 1,2% menjadi US$ 2.654,24 per ons, menyentuh level tertinggi sejak 16 Desember 2024. Emas berjangka AS juga mencatat kenaikan 1,1% menjadi US$ 2.669 per ons.

    Analis StoneX Rhona O’Connell menyebutkan ketidakpastian geopolitik dan ekonomi, terutama menjelang pelantikan Donald Trump, telah menjadi pendorong utama lonjakan harga emas dunia.

    Emas sering kali menjadi pilihan investasi dalam kondisi suku bunga rendah dan berfungsi sebagai perlindungan terhadap risiko ekonomi maupun geopolitik.

    Pada 2024, harga emas dunia mencatat rekor tertinggi dengan kenaikan tahunan lebih dari 27%, menjadi yang terbesar sejak 2010. Pemangkasan suku bunga, pembelian emas oleh bank sentral, serta ketegangan geopolitik menjadi faktor utama di balik kenaikan ini.

    Fawad Razaqzada, analis dari Forex.com memperkirakan harga emas dunia dapat terus menguat pada 2025. Koreksi atau konsolidasi pada awal tahun bisa menjadi pijakan untuk reli lebih lanjut. Menurutnya, harga emas berpotensi mencapai US$ 3.000 per ons.

  • Harga Minyak Mentah Naik pada Awal 2025 Didorong Optimisme Ekonomi China

    Harga Minyak Mentah Naik pada Awal 2025 Didorong Optimisme Ekonomi China

    Jakarta, Beritasatu.com – Harga minyak mentah dunia mencatat kenaikan lebih dari US$ 1 per barel pada Kamis (2/1/2025) di tengah optimisme investor terhadap ekonomi China dan peningkatan permintaan bahan bakar. Hal ini terjadi setelah Presiden Xi Jinping menjanjikan kebijakan yang lebih agresif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi pada tahun ini.

    Harga minyak mentah Brent naik US$ 1,29 atau 1,7% menjadi US$ 75,93 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat (AS) meningkat US$ 1,41 atau 2% ke level US$ 73,13 per barel. Namun, lonjakan persediaan bensin dan sulingan di Amerika Serikat memberikan tekanan dan membatasi kenaikan lebih lanjut.

    Dilansir dari Reuters, dalam pidato tahun baru, Xi Jinping menyatakan komitmennya untuk menerapkan kebijakan yang lebih proaktif guna mempercepat pertumbuhan ekonomi Tiongkok. Data manufaktur China pada Desember 2024 yang dirilis Kamis menunjukkan perlambatan aktivitas pabrik. Meskipun demikian, beberapa analis menilai data ini dapat mendorong pemerintah Beijing untuk mempercepat stimulus ekonomi.

    Survei resmi sebelumnya menunjukkan sektor manufaktur Tiongkok nyaris stagnan pada akhir 2024, sementara sektor jasa dan konstruksi mencatat hasil yang lebih baik, menandakan mulai berjalannya efek stimulus kebijakan di beberapa sektor.

    Sementara itu, data dari Badan Informasi Energi AS (EIA) menunjukkan kenaikan signifikan dalam stok bensin sebesar 7,7 juta barel menjadi 231,4 juta barel, sementara stok sulingan naik 6,4 juta barel menjadi 122,9 juta barel. Sebaliknya, persediaan minyak mentah turun 1,2 juta barel, lebih kecil dari perkiraan penurunan 2,8 juta barel dalam survei Reuters.

    Faktor lainnya yang memengaruhi harga minyak mentah naik adalah kondisi geopolitik. Analis IG Tony Sycamore mencatat, risiko geopolitik yang meningkat dan kebijakan ekonomi Presiden AS Donald Trump, termasuk tarif perdagangan, menjadi faktor lain yang diperhitungkan oleh para pedagang.

    Harga minyak mentah diperkirakan akan tetap mendekati US$ 70 per barel sepanjang 2025. Jajak pendapat Reuters menunjukkan, lemahnya permintaan dari China dan meningkatnya pasokan global diperkirakan akan menekan upaya OPEC+ untuk menstabilkan pasar. 

  • Wall Street Melemah, Tren Penurunan Berlanjut pada Awal 2025

    Wall Street Melemah, Tren Penurunan Berlanjut pada Awal 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks utama Wall Street kembali melemah pada awal 2025 atau Kamis (2/1/2025), melanjutkan tren negatif yang terjadi sejak akhir 2024.

    Indeks S&P 500 turun 0,2%, memperpanjang penurunan empat hari berturut-turut. Setelah sempat bergerak fluktuatif antara kenaikan 0,9% dan penurunan sebesar 0,9%, S&P 500 mencatatkan penurunan terpanjang sejak April 2024.

    Indeks Dow Jones Industrial Average juga melemah 151 poin atau 0,4%, menghapus kenaikan awal 360 poin. Sementara itu, Nasdaq Composite tergelincir 0,2%.

    Secara keseluruhan, S&P 500 turun 13,08 poin menjadi 5.868,55, Dow turun 151,95 menjadi 43.392,27, dan Nasdaq Composite turun 30,00 menjadi 19.280,79.

    Dilansir dari AP, pada saat indeks utama Wall Street melemah, saham Tesla anjlok 6,1% setelah perusahaan tersebut melaporkan pengiriman kendaraan yang lebih rendah dari perkiraan pada kuartal terakhir 2024. Hubungan dekat CEO Elon Musk dengan Donald Trump sempat memicu optimisme investor. Namun, kekhawatiran bahwa valuasi saham terlalu tinggi semakin meningkat.

    Menurut Savita Subramanian, ahli strategi dari Bank of America, tingkat rekomendasi beli oleh analis Wall Street mencapai level tertinggi sejak awal 2022. Hal ini menjadi indikator potensial adanya koreksi harga saham.

    Sementara itu, sektor energi mencatatkan kinerja positif seiring kenaikan harga minyak mentah dan gas alam. Saham Constellation Energy melesat 8,4% setelah memenangkan kontrak senilai lebih dari US$ 1 miliar untuk penyediaan listrik dan program penghematan energi.

    Di sektor teknologi, Nvidia melonjak 3%, melanjutkan kenaikan signifikan dalam dua tahun terakhir. Saham perusahaan ini didorong oleh optimisme terhadap adopsi teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Namun, para analis memperingatkan risiko overvaluasi saham di sektor ini.

    Pada saat Wall Street melemah, pasar saham Asia juga mengalami pelemahan signifikan. Indeks di Hong Kong dan Shanghai masing-masing turun 2,2% dan 2,7% setelah data menunjukkan perlambatan aktivitas manufaktur di Tiongkok. Sebaliknya, bursa saham Eropa mencatatkan penguatan moderat.

  • Harga Gabah di Kalimantan Selatan Tertinggi Se-Indonesia

    Harga Gabah di Kalimantan Selatan Tertinggi Se-Indonesia

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan perkembangan harga gabah dan beras pada bulan Desember 2024. Berdasarkan temuan BPS, harga gabah tertinggi, baik di tingkat petani maupun penggilingan, tercatat di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) selama Desember 2024.

    Deputi Bidang Statistik, Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, menjelaskan bahwa harga gabah tertinggi di tingkat petani mencapai Rp 11.900 per kilogram (kg), sedangkan di tingkat penggilingan tercatat Rp 12.000 per kg. Gabah dengan harga tertinggi tersebut adalah jenis gabah kering giling (GKG) yang berasal dari Kalsel.

    “Di tingkat petani, harga tertinggi berasal dari kualitas GKG varietas Cisaat di Provinsi Kalimantan Selatan. Di tingkat penggilingan, harga tertinggi juga berasal dari gabah kualitas GKG varietas Cisaat di Kalimantan Selatan,” ujar Pudji pada Kamis (2/1/2025).

    Di sisi lain, harga gabah terendah tercatat di tingkat petani sebesar Rp 4.000 per kg, sedangkan di tingkat penggilingan sebesar Rp 4.300 per kg.

    “Harga terendah di tingkat petani berasal dari gabah luar kualitas varietas IR-32 dan Inpari 32 HDB di Jawa Barat. Sedangkan harga terendah di tingkat penggilingan berasal dari gabah kualitas GKP (gabah kering panen) varietas Serayu di Sulawesi Utara,” ungkap Pudji.

    BPS juga memaparkan rata-rata harga gabah jenis GKP di tingkat petani pada Desember 2024 mengalami kenaikan sebesar 0,87% secara month to month (m to m), meskipun mengalami penurunan dibandingkan Desember 2023 (year on year) sebesar 5,47%.

    “Selama Desember 2024, rata-rata harga GKP di tingkat petani tercatat Rp 6.357 per kg, atau naik 0,87% dibandingkan bulan sebelumnya. Di tingkat penggilingan, harga rata-rata GKP tercatat Rp 6.512 per kg, atau naik 0,91%,” papar Pudji.

    Lebih lanjut, Pudji menjelaskan bahwa harga gabah jenis GKG di tingkat petani pada Desember 2024 juga mengalami kenaikan sebesar 0,71% secara month to month dibandingkan dengan November 2024. Namun, jika dibandingkan dengan Desember 2023, harga gabah jenis GKG mengalami penurunan 8,90%.

    “Rata-rata harga GKG di tingkat petani tercatat Rp 7.034 per kg, atau naik 0,71%, sedangkan di tingkat penggilingan tercatat Rp 7.169 per kg, atau naik 0,87%,” tegas Pudji.

  • Nilai Tukar Petani Desember 2024 Naik Ditopang Kelapa Sawit dan Gabah

    Nilai Tukar Petani Desember 2024 Naik Ditopang Kelapa Sawit dan Gabah

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan, nilai tukar usaha petani (NTUP) mengalami kenaikan 1,23% pada Desember 2024 dibandingkan November 2024. 

    Deputi Bidang Statistik, Distribusi, dan Jasa BPS Pudji Ismartini menjelaskan, kenaikan nilai tukar petani (NTP) tersebut lantaran sumbangsih indeks harga terima petani (indeks terima/IT) yang lebih tinggi dibandingkan indeks harga bayar petani (indeks bayar/IB). 

    “Kenaikan NTP terjadi karena indeks harga yang diterima petani naik sebesar 1,83%, lebih tinggi dibandingkan kenaikan indeks harga yang dibayar petani, sebesar 0,60%,” jelas Pudji dalam konferensi pers di kantor BPS, Jakarta, Kamis (2/1/2025). 

    Pudji mengungkapkan, kenaikan IT yang diterima petani disumbang produksi sejumlah komoditas, seperti kelapa sawit, kakao atau cokelat, gabah dan bawang merah. 

    Pudji menuturkan, subsektor hortikultura mengalami kenaikan sebesar 5,26% dibandingkan November 2024.  “Kenaikan subsektor hortikultura karena indeks harga yang diterima petani atau IT, naik sebesar 5,86%, lebih besar dibandingkan indeks harga bayar petani sebesar 0,57%,” terang Pudji. 

    Adapun komoditas hortikultura yang memberikan sumbangsih, yakni bawang merah, cabai rawit, cabai merah, dan tomat. 

    Diketahui, Presiden Prabowo Subianto memutuskan bahwa pemerintah akan menyerap semua hasil produksi gabah dan jagung dari petani. Hal ini selaras dengan keputusan pemerintah yang menaikkan harga pembelian pemerintah (HPP) untuk gabah dan jagung  dalam rangka menghentikan impor beras.

  • Aktivitas Manufaktur Desember 2024 Jadi Sinyal Positif Perekonomian Indonesia

    Aktivitas Manufaktur Desember 2024 Jadi Sinyal Positif Perekonomian Indonesia

    Jakarta, Beritasatu.com – Aktivitas manufaktur Indonesia mengalami peningkatan signifikan ditandai ekspansi pada Desember 2024. Purchasing Managers’ Index (PMI) Indonesia meningkat dari 49,6 pada November menjadi 51,2 pada Desember 2024.

    Angka ini merupakan level tertinggi sejak Mei 2024 yang didorong kenaikan produksi dan permintaan baru, baik dari pasar domestik maupun internasional, yang meningkat menjelang Natal dan Tahun Baru.

    Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan, selama 2024, PMI Indonesia menunjukkan dinamika sektor manufaktur, dengan tujuh kali berada di zona ekspansi dan lima kali di zona kontraksi.  

    Aktivitas manufaktur Indonesia yang kembali ke zona ekspansif menjadi kabar baik di awal tahun ini. Hal tersebut mencerminkan perekonomian Indonesia yang tetap solid di tengah berbagai tantangan, baik global maupun domestik. “Pemerintah semakin optimistis pertumbuhan ekonomi lebih 5% untuk 2024 dapat tercapai,” ujar Febrio, Kamis (2/1/2025).

    Di sisi lain, beberapa negara ASEAN dengan ekonomi berbasis manufaktur, seperti Vietnam dan Malaysia mencatatkan PMI manufaktur yang terkontraksi, dengan PMI masing-masing berada pada level 49,8 dan 48,6.

    Kuatnya permintaan domestik terhadap produk dalam negeri turut menopang kinerja sektor manufaktur. Indeks penjualan ritel (IPR) mencatat kenaikan 1,7% (year on year/yoy) secara tahunan pada November 2024 dan indeks keyakinan konsumen (IKK) Bank Indonesia pada November 2024 naik ke level 125,9. 

    Perkembangan indikator tersebut mencerminkan daya beli yang terus meningkat dan optimisme masyarakat terhadap kondisi ekonomi yang lebih baik di tengah perkembangan inflasi yang manageable. 

    Berdasarkan komponen PMI, peningkatan jumlah persediaan barang jadi mencerminkan optimisme pelaku usaha terhadap permintaan atas produk manufaktur Indonesia. Peningkatan aktivitas manufaktur ini juga diikuti dengan penyerapan tenaga kerja yang lebih ekspansif.

    “Optimisme konsumen dan pelaku usaha, tercermin dari indeks penjualan ritel, keyakinan konsumen, dan aktivitas manufaktur yang ekspansif, menjadi modal penting bagi Indonesia menghadapi tantangan 2025. Konsumsi domestik dan aktivitas industri tetap menjadi pilar utama pertumbuhan ekonomi,” tutur Febrio. 

  • Cara dan Syarat Beli Token Listrik Diskon 50 Persen

    Cara dan Syarat Beli Token Listrik Diskon 50 Persen

    Jakarta, Beritasatu.com – Kabar baik datang pada awal 2025 untuk masyarakat Indonesia. PT PLN (Persero) telah meluncurkan program diskon listrik sebesar 50 persen, yang ditujukan bagi pelanggan rumah tangga dengan daya hingga 2.200 VA. Lalu, bagaimana cara dann syarat membeli token listrik diskon 50 persen?

    Program ini merupakan inisiatif pemerintah untuk meringankan beban ekonomi masyarakat, terutama mengingat meningkatnya biaya hidup akibat kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 12 persen yang mulai berlaku pada Januari 2025.

    Diskon ini memberikan manfaat baik bagi pelanggan listrik prabayar maupun pascabayar. Pelanggan prabayar akan menikmati potongan harga saat membeli token listrik, sedangkan pelanggan pascabayar akan langsung mendapatkan pengurangan pada tagihan bulanan mereka.

    Dengan lebih dari 81 juta pelanggan yang berpotensi mendapatkan manfaat dari program ini, kebijakan tersebut diharapkan dapat menjaga daya beli masyarakat sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

    Syarat dan Ketentuan Diskon Listrik 50 Persen
    Dikutip dari laman Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), program diskon ini ditujukan khusus untuk pelanggan rumah tangga dengan daya listrik tertentu. Berikut ini syarat yang harus dipenuhi untuk menikmati diskon tersebut.

    1. Pelanggan harus memiliki daya listrik hingga 2.200 VA.
    2. Jenis daya yang memenuhi syarat, meliputi daya 450 VA, 900 VA, 1.300 VA, dan 2.200 VA.

    Cara Membeli Token Listrik Diskon 50 Persen
    Pembelian token listrik dengan diskon ini dapat dilakukan dengan mudah, baik secara online maupun offline. Berikut ini langkahnya.

    1. Pembelian melalui aplikasi PLN Mobile
    – Unduh dan buka aplikasi PLN Mobile. Masuk ke menu “Kelistrikan”, lalu pilih ID pelanggan atau nomor meter yang akan digunakan.
    – Pilih opsi “Beli Token”, setelah memilih ID pelanggan, pilih nominal token yang ingin dibeli.
    – Pilih metode pembayaran yang diinginkan dan lakukan transaksi. Diskon akan otomatis diterapkan, sehingga Anda hanya perlu membayar setengah dari nominal token yang dibeli.

    2. Pembelian secara offline
    – Anda bisa pergi ke minimarket, bank, atau agen resmi PLN.
    – Berikan nomor ID pelanggan kepada kasir.
    – Sebutkan nominal token yang ingin dibeli, dan diskon akan diterapkan secara otomatis saat pembayaran dilakukan.
    – Pembelian token listrik diskon ini tidak memerlukan registrasi tambahan, sehingga prosesnya sangat cepat dan mudah.

    Waktu Berlaku Diskon
    Diskon 50 persen untuk pembelian token listrik berlaku mulai 1 Januari hingga 28 Februari 2025. Pelanggan pascabayar juga dapat menikmati diskon ini pada tagihan bulan berikutnya berdasarkan penggunaan selama periode tersebut.

    Itulah cara dan syarat membeli token listrik diskon 50 persen. Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat dapat lebih mudah dalam mengelola pengeluaran listrik mereka di tengah kondisi ekonomi yang menantang.

  • IHSG Hari Ini Ditutup Menguat pada Perdagangan Perdana Tahun 2025

    IHSG Hari Ini Ditutup Menguat pada Perdagangan Perdana Tahun 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan bursa hari ini, Kamis (2/1/2025), mengakhiri perdagangan pada hari pertama 2025 dengan penguatan. Diketahui, IHSG mencatatkan kenaikan 83,3 poin atau 1,18% hingga mencapai level 7.163,2.

    Pada sesi perdana perdagangan tahun ini, tercatat 316 saham mengalami kenaikan, 270 saham turun, dan 210 saham stagnan. Total transaksi di bursa hari ini mencapai Rp 9,01 triliun, dengan volume perdagangan mencapai 19,77 miliar saham dan frekuensi transaksi sebanyak 1,097 juta kali.

    Lima sektor mencatatkan kenaikan signifikan saat IHSG hari ini naik. Kenaikan terbesar terjadi pada sektor bahan baku, yang naik 1,6%, diikuti oleh sektor energi menguat 1,3%, teknologi bertambah 1,2%, keuangan bertambah 1,2%, dan properti  naik 1%.

    Di sisi lain, sektor-sektor tertentu mengalami penurunan, termasuk barang konsumsi primer yang turun 1,6%, sektor industri melemah 1,4%, kesehatan berkurang 1,1%, barang konsumsi nonprimer turun 1,1%, dan infrastruktur terkoreksi 0,9%.

    Sementara, saham unggulan LQ45 menguat 1,28%, saham syariah Jakarta Islamic Index (JII) naik 0,44%, dan Investor33 bertambah 1,32%.

    Meskipun IHSG mengalami penguatan hari ini, indeks saham Asia cenderung bervariasi. Shanghai (China) turun 2,6%, Hang Seng (Hong Kong) jatuh 2,1%, sementara Straits Times (Singapura) mengalami sedikit penguatan sebesar 0,1%. Sementara, Nikkei (Jepang) libur untuk merayakan Tahun Baru 2025.

    Saat IHSG hari ini naik, tiga saham juga tercatat menguat hingga mencapai batas Auto Rejection Atas (ARA). Ketiga yang juga berada pada daftar top gainers itu, yakni PT Prasidha Aneka Niaga Tbk (PSDN) mencatatkan kenaikan tertinggi dengan lonjakan 34,6%. Sementara itu, PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU) naik 24,6% dan PT Indo Straits Tbk (PTIS) menguat 24,3%.

  • Ini 6 Tantangan dan Peluang Ekonomi Indonesia pada 2025

    Ini 6 Tantangan dan Peluang Ekonomi Indonesia pada 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Said Abdullah mengatakan, Indonesia akan menghadapi ekonomi 2025 dengan penuh optimistis. Pasalnya, seluruh proyeksi lembaga kredibel terhadap ekonomi makro Indonesia pada 2025, tampak tidak berbeda jauh dengan target target APBN 2025.

    Hanya saja, kata Said, Indonesia perlu mengantisipasi sejumlah tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada agar perubahan-perubahan proyeksi ekonomi 2025 tidak terlalu berdampak signifikan, tetapi justru menjadi peluang untuk melompat lebih maju lagi.

    “Mari kita menghitung tantangan ke depan, agar lebih dini mempersiapkan diri, sekaligus membuat langkah yang memberikan lompatan penting bagi perekonomian nasional. Tujuannya agar hitungan kita realistis, tetapi memberikan capaian yang optimistik,” ujar Said kepada wartawan, Kamis (2/1/2024).

    Said kemudian membeberkan enam tantangan dan peluang Indonesia pada 2025. Pertama, kata dia, Indonesia akan menghadapi perang tarif antara Tiongkok berhadapan dengan Amerika Serikat (AS) dan dan Uni Eropa. Uni Eropa bahkan telah memberlakukan bea masuk 43% mobil listrik dari Tiongkok dan AS juga akan mengenakan tarif ekspor dari negara-negara yang melakukan dedolarisasi, seperti Tiongkok dan negara negara BRICS.

    Menurut Said, jika perang tarif tersebut makin tajam, maka Indonesia akan terkena spillover effect yang bisa berdampak negatif namun juga positif.

    “Negatifnya, ketidakpastian bisnis global makin tinggi, biaya ekspor bisa berpotensi semakin tinggi. Namun, apabila Indonesia bisa menggantikan produk produk impor yang dibutuhkan kedua negara, maka peluang ekspor Indonesia akan besar. Dengan demikian, pemerintah dan eksportir harus membaca situasi ini sebagai peluang emas ke depan,” tandas Said.

    Kedua, perekonomian Tiongkok yang menjadi mitra dagang terbesar Indonesia mengalami penurunan. Menurut Said, jika perekonomian Tiongkok makin melambat karena produk ekspor globalnya terpukul, maka dampaknya juga akan terasa terhadap produk ekspor Indonesia ke Tiongkok.

    “Pemerintah perlu menyiapkan mitigasi risiko atas menurunnya perekonomian Tiongkok, semisal mencari negara lain sebagai pengganti ekspor ke Tiongkok yang menurun,” imbuh dia.

    Ketiga, perang tarif bisa berdampak pada depresiasi rupiah terhadap dolar AS. Belajar dari perang tarif Tiongkok dan AS pada 2018 lalu, kata Said, banyak pelaku pasar lebih menyalakan tombol risk on, artinya menggenggam dolar AS lebih low risk ketimbang mata uang lainnya.

    “Jika situasi ini terulang, maka kita harus bersiap sejak dini untuk memperkuat sistem moneter kita. Saya mengapresiasi Bank Indonesia atas upayanya menggunakan triple intervention di pasar spot, swap, dan DNDF untuk memperkuat rupiah, termasuk penggunaan underlying pembelian dolar AS dan rencana kebijakan debt switch/reprofiling,” kata dia.

    Keempat, kata Said, di dalam negeri, Indonesia menghadapi penurunan kelas menengah dan konsumsi rumah tangga. Menurut dia, menurunnya kelas menengah akan menjadi ancaman bagi upaya Indonesia atas posisinya saat ini di upper middle income country. Sementara menurunnya daya beli akan menjadi sumbangan negatif terhadap pertumbuhan ekonomi.

    Kelima, data BPS memperlihatkan kontribusi industri pengolahan nonmigas terhadap PDB pada 2014 sebesar 21,28% dan pada 2023 kontribusinya menyusut 18,67% atau Rp 3.900 triliun dari total PDB atas harga berlaku mencapai Rp 20.892 triliun. Said mengatakan, merujuk pada data BPS tersebut, banyak pihak menilai Indonesia mengalami deindustrialisasi.

    “Meskipun angka statistik menunjukkan penurunan, tetapi peluang industri manufaktur kita bangkit sangat besar sekali. Sebab jika industri manufaktur tumbuh, saya berkeyakinan, kelas menengah juga akan tumbuh sejalan dengan program industrialisasi, sebab kelas menengah bisa menjadi tenaga kerja yang adaptif untuk menopang kebutuhan industri,” ungkap Said.

    Menurut Said, perluasan hilirisasi bisa menjadi peluang bagi pemerintah untuk membangkitkan industri manufaktur dan mendorong kembali tumbuhnya kelas menengah. Karena itu, kata dia, hilirisasi tidak hanya di sektor nikel seperti saat ini, tetapi hilirisasi bisa merambah ke bahan tambang selain nikel, seperti perkebunan, pertanian, dan kehutanan, terutama yang menjadi kebutuhan rantai pasok global.

    Terakhir, kata Said, Indonesia perlu menurunkan angka angka incremental output ratio (ICOR) yang dalam 2 tahun terakhir berturut-turut berada di angka 6. Penyebabnya adalah masih tingginya praktik korupsi dan problem struktural seperti ketidakefisienan birokrasi serta perizinan.

    “Indonesia memiliki peluang menurunkan ICOR jika berhasil membereskan hambatan ekonomi, seperti korupsi, dan memberikan pesan yang jelas kepada investor dan pelaku pasar tentang arah kebijakan ekonomi 2025. Dengan ICOR yang rendah maka produk ekspor Indonesia bisa berdaya saing di pasar global, menurunnya tingkat korupsi juga menguatkan kepercayaan kepada pemerintah,” pungkas Said.

  • Cara dan Syarat Beli Token Listrik Diskon 50 Persen

    Perbedaan Listrik Prabayar dan Pascabayar

    Jakarta, Beritasatu.com – Dalam kehidupan sehari-hari, kebutuhan akan listrik menjadi hal yang tidak terpisahkan dari berbagai aktivitas. Untuk memenuhi kebutuhan listrik, ada dua jenis sistem pembayaran yang umumnya digunakan oleh pelanggan, yaitu sistem listrik prabayar dan pascabayar.

    Meskipun keduanya sama-sama menyediakan pasokan listrik, ada beberapa perbedaan yang mendasar antara keduanya. Berikut ini adalah ulasan mengenai perbedaan listrik prabayar dan pascabayar.

    Perbedaan Listrik Prabayar dan Pascabayar

    Perbedaan utama antara listrik prabayar dan pascabayar adalah dalam cara pembayaran. Seperti yang tercermin dari namanya, pascabayar berarti pembayaran dilakukan setelah penggunaan, sementara prabayar mengharuskan pembayaran dilakukan terlebih dahulu sebelum listrik digunakan.

    Listrik Prabayar

    Layanan listrik prabayar dirancang untuk membantu masyarakat mengontrol pengeluaran. Sistem ini menggunakan konsep pulsa, di mana pelanggan membeli pulsa sesuai dengan kebutuhan atau kemampuan mereka, dan kemudian dapat menggunakan listrik.

    Dengan sistem ini, pelanggan dapat mengatur penggunaan listrik mereka. Mereka dapat memantau sisa pulsa dan mulai menghemat jika diperlukan. Namun, jika tidak cermat dalam memeriksa sisa pulsa, listrik bisa padam mendadak karena kehabisan pulsa. Oleh karena itu, disarankan agar pelanggan memeriksa sisa pulsa secara berkala.

    Kelebihan Listrik Prabayar

    Pelanggan dapat mengatur penggunaan listrik mereka sendiri.Penggunaan listrik dapat disesuaikan dengan anggaran bulanan.Tidak ada biaya keterlambatan pembayaran.Tidak ada biaya beban bulanan yang dikenakan.

    Kekurangan Listrik Prabayar

    Meteran listrik cenderung lebih mudah rusak karena seringnya sentuhan saat mengisi pulsa.Waktu pengisian pulsa terbatas antara pukul 01.00 hingga 23.00 WIB.Listrik dapat mati tiba-tiba jika pulsa habis tanpa terpantau.Diperlukan pemantauan rutin terhadap sisa pulsa untuk menghindari pemadaman mendadak.

    Listrik Pascabayar

    Dalam sistem pascabayar, pelanggan dapat menikmati penggunaan listrik tanpa batasan sepanjang bulan. Tagihan yang harus dibayar dihitung berdasarkan total pemakaian selama periode tersebut.

    Karena tidak ada pembatasan penggunaan, pelanggan terkadang dapat menghabiskan listrik secara berlebihan. Hal ini dapat menyebabkan tagihan yang tinggi di akhir bulan karena penggunaan yang tidak terkontrol.

    Namun, pelanggan layanan pascabayar tidak perlu khawatir tentang pemadaman mendadak, karena listrik hanya akan padam jika ada gangguan teknis.

    Kelebihan Listrik Pascabayar

    Penggunaan listrik tidak terbatas, tanpa risiko pulsa habis.Tidak perlu khawatir mengisi ulang pulsa listrik. Listrik tetap menyala kecuali terjadi gangguan.

    Kekurangan Listrik Pascabayar

    Penggunaan listrik bisa menjadi boros.Tagihan bisa melambung tinggi karena pemakaian yang tidak terkendali.Ada denda keterlambatan dalam pembayaran.Terdapat biaya administrasi dan pajak bulanan.

    Pemilihan antara listrik prabayar dan pascabayar tergantung pada preferensi dan kebutuhan masing-masing. Jika Anda lebih suka pengendalian ketat terhadap penggunaan dan anggaran listrik, maka listrik prabayar bisa menjadi pilihan yang tepat.

    Namun, jika Anda menginginkan fleksibilitas dalam penggunaan listrik dengan pembayaran yang lebih mudah, listrik pascabayar bisa menjadi opsi yang lebih cocok.