Category: Beritasatu.com Ekonomi

  • IHSG Hari Ini 16 Desember Menguat 0,26 Persen Ditopang Sektor Energi

    IHSG Hari Ini 16 Desember Menguat 0,26 Persen Ditopang Sektor Energi

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan bursa sesi I, Selasa (16/12/2025). Hingga pukul 09.30 WIB, IHSG naik 0,26% atau bertambah 22,73 poin ke level 8.672,39.

    Sejak awal perdagangan, IHSG bergerak fluktuatif dengan level terendah di 8.643,25 dan sempat menyentuh level tertinggi 8.700,86.

    Nilai transaksi tercatat mencapai Rp 5,17 triliun dengan volume perdagangan sekitar 10,04 miliar saham dan frekuensi 661.475 kali transaksi. Kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp 15.874 triliun.

    Pergerakan saham cenderung berimbang, dengan 279 saham menguat, 259 saham melemah, dan 164 saham stagnan.

    Dari sisi saham sektoral, penguatan IHSG ditopang oleh sektor energi yang naik 1,36%, seiring meningkatnya minat investor pada saham-saham berbasis komoditas.

    Sektor teknologi juga menguat 0,99%, sementara sektor barang konsumsi non-primer dan siklikal masing-masing naik 0,63%.

    Pada sisi lain, tekanan terlihat pada sektor infrastruktur yang turun 1,26%, diikuti sektor keuangan yang melemah 0,55%. Sektor properti dan kesehatan juga bergerak di zona merah dengan koreksi masing-masing 0,20% dan 0,18%.

    Pada perdagangan pagi ini, saham PT Green Power Group Tbk (LABA) mencatatkan kenaikan tertinggi setelah melonjak 30,82%. 

    Penguatan signifikan juga terjadi pada saham PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) dan PT Puri Sentul Permai Tbk (KDTN) yang masing-masing naik 25,00%.

    Sementara itu, tekanan jual terlihat pada saham PT Citatah Tbk (CTTH)yang turun 14,68% dan saham PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI)  yang melemah 14,52%. Saham PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen Tbk (XBLQ) juga terkoreksi 14,29%.

  • Rupiah Hari Ini 15 Desember Ditutup Melemah 0,13 Persen ke Rp 16.667

    Rupiah Hari Ini 15 Desember Ditutup Melemah 0,13 Persen ke Rp 16.667

    Jakarta, Beritasatu.com – Nilai tukar rupiah tercatat melemah 21 poin atau 0,13% ke posisi Rp 16.667 per dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan Senin (15/12/2025).

    Research and Development Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Taufan Dimas Hareva menilai tekanan terhadap rupiah dipicu oleh sikap bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), yang belum sepenuhnya mengarah ke kebijakan dovish. 

    Kondisi tersebut membuat pergerakan rupiah masih sensitif terhadap dinamika sentimen global, meskipun tekanan eksternal tidak sekuat beberapa bulan terakhir.

    “Perhatian pelaku pasar masih tertuju pada ekspektasi kebijakan The Fed dan pergerakan indeks dolar AS. Selama sikap The Fed belum benar-benar dovish dan imbal hasil obligasi AS tetap menarik, aliran modal global cenderung berhati-hati masuk ke pasar negara berkembang, termasuk Indonesia,” ujar Taufan dikutip dari Antara, Senin (15/12/2025).

    Ia menjelaskan, penguatan rupiah yang sempat terjadi pada awal perdagangan hari ini lebih bersifat teknikal dan merupakan respons jangka pendek terhadap pelemahan dolar AS, bukan didorong oleh perubahan fundamental yang kuat.

    Pada level saat ini, pasar dinilai masih mencari arah pergerakan yang lebih jelas. Kondisi tersebut membuat ruang penguatan rupiah relatif terbatas dan rentan mengalami koreksi dalam kisaran yang sempit.

    Dari sisi domestik, Taufan menilai stabilitas kebijakan Bank Indonesia (BI) serta data makroekonomi yang relatif terjaga masih menjadi penopang pergerakan rupiah. Namun, sinyal BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar lebih berperan sebagai peredam volatilitas, bukan sebagai pendorong penguatan yang signifikan.

    “Dengan kombinasi faktor tersebut, rupiah hari ini cenderung bergerak sideways dalam rentang terbatas, sambil menunggu katalis yang lebih kuat untuk menentukan arah selanjutnya,” katanya.

    Sejalan dengan pergerakan di pasar spot, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia pada hari ini juga melemah ke level Rp 16.669 per dolar AS, dari posisi sebelumnya Rp 16.652 per dolar AS.

  • Ekonomi Belum Membaik, Purbaya Masih Ogah Naikkan Pajak

    Ekonomi Belum Membaik, Purbaya Masih Ogah Naikkan Pajak

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyebut pihaknya belum akan menetapkan penyesuaian pajak pertambahan nilai (PPN) untuk tahun 2026.

    Menurut Purbaya, kebijakan tersebut masih memerlukan kajian mendalam, terutama dengan mempertimbangkan kinerja dan arah pertumbuhan ekonomi nasional ke depan.

    “Belum ada keputusan sampai sekarang. Kita masih melihat apakah ekonomi kita bisa tumbuh lebih cepat atau enggak,” ujar Purbaya saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (15/12/2025).

    Dia menekankan, pemerintah tidak ingin mengambil langkah spekulatif sebelum memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai capaian pertumbuhan ekonomi secara riil. Menurutnya, apabila pertumbuhan ekonomi nasional mampu menembus level di atas 6%, maka pemerintah akan memiliki ruang fiskal yang lebih longgar dalam mengelola kebijakan PPN.

    Dengan kondisi tersebut, menurutnya, opsi penyesuaian tarif dapat dilakukan secara lebih fleksibel, baik melalui kenaikan maupun penurunan, sesuai dengan kebutuhan perekonomian.

    “Kalau pertumbuhannya di atas 6%, seharusnya ada ruang untuk mengolah kebijakan PPN. Bisa dinaikkan, bisa juga diturunkan. Jadi bukan menebak-nebak, apakah mau menaikkan atau menurunkan,” jelasnya.

    Purbaya memang pernah menyampaikan pemerintah akan mengkaji ulang peluang penurunan tarif PPN. Pasalnya, setiap penurunan tarif PPN sebesar 1% berpotensi menyebabkan hilangnya penerimaan negara hingga Rp 70 triliun.

    Purbaya pun akan memantau perkembangan penerimaan negara setelah perbaikan sistem berjalan hingga triwulan II 2026. Evaluasi awal rencana penyesuaian tarif PPN direncanakan dilakukan paling lambat pada akhir triwulan I 2026.

    Ia menambahkan, secara konsep rencana tersebut sebenarnya sudah tertuang secara jelas di atas kertas. Purbaya menegaskan, sebagai Menteri Keuangan, dirinya harus bersikap sangat hati-hati dalam mengeksekusi kebijakan yang berdampak langsung terhadap perekonomian dan masyarakat luas.

  • IHSG Hari Ini 15 Desember Ditutup Melemah, Sektor Energi Merah

    IHSG Hari Ini 15 Desember Ditutup Melemah, Sektor Energi Merah

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan bursa awal pekan, Senin (12/12/2025).

    Berdasarkan data RTI Business, IHSG hari ini berakhir di level 8.649,66 atau turun 0,13%. Sepanjang perdagangan, indeks bergerak di rentang 8.622,98 hingga 8.720,68.

    Aktivitas transaksi tercatat dengan volume perdagangan mencapai 58,49 miliar lembar saham dan nilai transaksi sebesar Rp 33,49 triliun.

    Frekuensi transaksi tercatat sebanyak 3,59 juta kali. Dari keseluruhan saham yang diperdagangkan, sebanyak 340 saham menguat, 329 saham melemah, dan 132 saham stagnan. Kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia tercatat sebesar Rp 15.816,52 triliun.

    Tekanan terhadap IHSG terutama datang dari sektor energi yang turun 3,45%. Sektor infrastruktur juga melemah 1,94%, diikuti sektor barang baku yang terkoreksi 1,40%. Sektor teknologi turut berada di zona merah dengan penurunan 0,94%, sementara sektor properti melemah 0,71%.

    Pada sisi lain, sejumlah sektor masih mampu menopang pergerakan indeks. Sektor kesehatan mencatat penguatan paling tinggi sebesar 3,50%. Sektor keuangan naik 2,20%, disusul sektor barang konsumsi nonprimer yang menguat 0,50%.

    Sektor industri juga bergerak positif dengan kenaikan 0,36%, sedangkan sektor konsumsi primer naik tipis 0,10%.

    Dari sisi emiten saham, PT PP Presisi Tbk mencatat lonjakan tertinggi dengan kenaikan 34,19%. Penguatan juga dialami PT Victoria Insurance Tbk sebesar 34,18% dan PT Eratex Djaja Tbk yang naik 34,03%.

    Saham PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk menguat 25,36%, sementara PT Metro Healthcare Indonesia Tbk naik 25,00%.

    Sebaliknya, tekanan jual terlihat pada saham PT Pinnacle Persada Investama yang turun 14,97%.

    Saham PT Danareksa Investment Management melemah 14,91%, disusul PT Bukit Uluwatu Villa Tbk yang turun 14,78%. Saham PT Fortune Indonesia Tbk terkoreksi 14,70%, sedangkan PT Hensel Davest Indonesia Tbk turun 14,44%.

  • Berkat Diskon Nataru, Purbaya Pede Ekonomi RI Menguat

    Berkat Diskon Nataru, Purbaya Pede Ekonomi RI Menguat

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa optimistis pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV 2025 akan menguat seiring pelaksanaan berbagai insentif pemerintah menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

    Menkeu Purbaya menjelaskan, penguatan daya dorong ekonomi juga ditopang oleh penyaluran bantuan langsung tunai sementara (BLTS) sejahtera dengan total anggaran Rp 31 triliun. Hingga saat ini, realisasi penyaluran BLTS sejahtera telah melampaui Rp 29 triliun, sementara sisa anggaran masih dalam proses distribusi kepada masyarakat.

    “Sekarang sudah lebih dari Rp 29 triliun, jadi tinggal sedikit lagi yang akan disalurkan. Seharusnya pada triwulan keempat, khususnya Desember ini, daya dorong ekonomi akan lebih baik dibandingkan tahun lalu,” ujar Purbaya di Istana, Senin (15/12/2025).

    Terkait libur akhir tahun, Purbaya menyebut pemerintah telah menyiapkan subsidi transportasi untuk mendukung mobilitas masyarakat, mencakup moda kereta api, jalan tol, kapal laut, hingga pesawat udara selama periode Nataru.

    Ia menegaskan, seluruh insentif tersebut telah diperhitungkan dari sisi anggaran. Pemerintah juga berharap kebijakan ini dapat terus disosialisasikan secara luas agar masyarakat mengetahui adanya dukungan negara terhadap aktivitas liburan akhir tahun.

    Pada sisi lain, Purbaya mengungkapkan melihat kondisi perekonomian terkini, secara umum situasi ekonomi menunjukkan perbaikan, meskipun masih terdapat sejumlah aspek yang perlu dikonsolidasikan.

    Menurutnya, beberapa pos anggaran memang belum sepenuhnya berjalan lancar, tetapi akan terus diperbaiki agar perputaran uang dalam sistem ekonomi ke depan dapat semakin optimal.

    “Secara keseluruhan kondisinya membaik. Memang masih ada sedikit kelemahan, tetapi ke depan terlihat ada perbaikan. Beberapa anggaran akan dikonsolidasikan agar penyalurannya lebih lancar dan uang bisa semakin berputar di sistem ekonomi,” pungkas dia.

  • Mobil Listrik Vietnam Jadi Penyumbang Investasi Terbesar

    Mobil Listrik Vietnam Jadi Penyumbang Investasi Terbesar

    Subang, Beritasatu.com – Produsen kendaraan listrik asal Vietnam, VinFast, resmi mengoperasikan fasilitas manufaktur terbarunya di Desa Padaasih, Kecamatan Cibogo, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Senin (15/12/2025).

    Peresmian ini menjadi tonggak penting ekspansi global VinFast sekaligus menegaskan komitmen perusahaan dalam membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

    Pabrik yang berdiri di atas lahan seluas 170 hektare tersebut merupakan fasilitas produksi pertama VinFast di Asia Tenggara dan yang kedua di luar Vietnam. Dengan beroperasinya pabrik di Subang, VinFast kini memiliki empat fasilitas manufaktur aktif di berbagai negara.

    Peresmian pabrik turut dihadiri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto. Ia menilai investasi VinFast sejalan dengan agenda pemerintah dalam mempercepat transisi energi serta pengembangan industri kendaraan listrik nasional.

    “Sesuai namanya, VinFast, pembangunan pabrik ini memang sangat cepat. Tidak semua manufaktur mampu melakukannya,” ujar Airlangga.

    Airlangga berharap VinFast dapat terus meningkatkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dengan melibatkan pelaku industri lokal agar manfaat ekonomi dapat dirasakan lebih luas.

    Ia juga menyampaikan VinFast berkomitmen menambah investasi hingga US$ 1 miliar untuk meningkatkan kapasitas produksi. Dari kapasitas awal sekitar 50.000 unit per tahun, VinFast menargetkan ekspansi hingga 350.000 unit.

    Menurut Airlangga, pemberian stimulus pemerintah bertujuan mendorong pembangunan pabrik di dalam negeri. Dengan berdirinya fasilitas produksi, biaya struktur dapat ditekan sehingga harga kendaraan menjadi lebih terjangkau.

    “Karena ada kebijakan ini, kini ada mobil dengan harga di bawah Rp 200 juta. Sebelum kebijakan tersebut, belum ada mobil yang harganya di bawah Rp 200 juta,” pungkasnya.

    Pabrik VinFast Subang dirancang untuk memproduksi kendaraan listrik berbasis baterai dengan teknologi efisiensi tinggi serta standar ramah lingkungan. Selain memenuhi kebutuhan pasar domestik, fasilitas ini juga diproyeksikan menjadi pusat ekspor ke negara-negara Asia Tenggara dan kawasan sekitarnya.

  • BP Taskin Monitoring Dampak Kemiskinan Akibat Bencana Sumatera

    BP Taskin Monitoring Dampak Kemiskinan Akibat Bencana Sumatera

    Tangerang, Beritasatu.com – Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) mulai melakukan monitoring dan menghitung dampak kemiskinan yang diakibatkan bencana banjir dan longsor yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara (Sumut) dan Sumatera Barat (Sumbar).

    “Tugas Kita itu pascabencana, bukan saat bencana, makanya kami sedang berkoordinasi untuk mengumpulkan informasi, dan data,” ujar Wakil Kepala BP Taskin Iwan Sumule di Tangerang, Senin (15/12/2025).

    Menurutnya, bencana alam yang terjadi di Aceh dan sejumlah daerah di Sumatera itu berdampak pada tingginya angka kemiskinan ekstrem, sebab peristiwa alam itu mengganggu roda perekonomian di daerah terdampak.

    “Karena bahwa masyarakat rentan miskin ini banyak juga, karena goncangan ekonomi, akibat bencana alam itu masyarakat yang berada di rentan miskin menjadi miskin,” jelasnya.

    Iwan menjelaskan, BP Taskin terus memonitoring dampak ekonomi yang ditimbulkan akibat bencana di Aceh dan Sumatera. Hasil monitoring itu nantinya akan menjadi dasar untuk menangani kemiskinan di daerah terdampak.

    “Kami harus mendapat informasi yang sebaik-baiknya untuk kita bisa mencari solusi dalam bentuk program-program pemberdayaan,” pungkasnya.

  • CALIBER 2025, Upaya Chandra Asri Group Dorong Peran Generasi Muda dalam Industri Rendah Karbon

    CALIBER 2025, Upaya Chandra Asri Group Dorong Peran Generasi Muda dalam Industri Rendah Karbon

    Cilegon, Beritasatu.com – Komitmen terhadap inovasi dan keberlanjutan kembali diwujudkan PT Chandra Asri Pacific Tbk (Chandra Asri Group) melalui penyelenggaraan Chandra Asri Limitless Innovation & Business Strategy (CALIBER) Challenge 2025. Program ini menjadi ruang bagi mahasiswa dari seluruh Indonesia untuk menuangkan gagasan strategis dalam menjawab tantangan industri. Pada tahun keduanya, CALIBER mengangkat tema “The Journey to a Zero-Carbon Building in the Era of Industry 4.0”, dengan fokus pada pengembangan strategi menuju penerapan bangunan rendah karbon sebagai bagian dari upaya mendorong transformasi industri yang berkelanjutan.

    Head of Corporate Communications Chandra Asri Group, Chrysanthi Tarigan, mengungkapkan, Chandra Asri Group berkomitmen untuk menjadi Mitra Pertumbuhan #YourGrowthPartner bagi para pemangku kepentingannya. 

    “Melalui pelaksanaan CALIBER ini, kami membuka ruang kolaborasi bagi generasi muda untuk bertumbuh, mengasah kemampuan teamwork, problem solving, hingga berpikir analitis yang akan menjadi bekal penting ketika berkecimpung di dunia profesional. Tidak hanya itu, studi kasus yang diangkat dalam CALIBER juga mendorong lahirnya inovasi yang relevan dan aplikatif bagi keberlanjutan industri di masa depan,” ungkap Chrysanthi.

    Kegiatan dimulai dengan proses registrasi peserta sejak September 2025, hingga pelaksanaan sesi final presentasi dan plant tour pada 10–11 Desember di Cilegon, Banten, untuk memberikan kesempatan bagi para finalis untuk melihat secara langsung operasional kompleks petrokimia terintegrasi. Tak hanya itu, antusiasme peserta CALIBER 2025 meningkat signifikan, tercermin dari peningkatan jumlah pendaftar sebesar 252% dibandingkan tahun 2024, dengan total 363 kelompok dari 81 universitas di seluruh Indonesia. Setelah melalui proses seleksi yang mencakup administrasi serta penilaian proposal ide dan strategi oleh tim Chandra Asri Group, 10 kelompok terbaik terpilih untuk mengikuti presentasi final sekaligus plant tour ke fasilitas produksi Chandra Asri Group.  

    Kesepuluh finalis mengikuti presentasi akhir, telah merumuskan dan menyampaikan strategi berbasis data, teknologi, serta praktik keberlanjutan secara langsung di hadapan para juri yang merupakan praktisi berpengalaman dari Chandra Asri Group. Setelah melalui proses penilaian menyeluruh, Chandra Asri Group menetapkan tiga kelompok terbaik yang dinilai mampu memberikan ide dan strategi paling komprehensif dan aplikatif, yaitu:

    – Juara 1: KonsultanITS – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
    – Juara 2: Casting Crowns – Institut Teknologi Bandung (ITB)
    – Juara 3: Thunderbolts – Institut Teknologi Bandung (ITB)

    Selain tiga pemenang utama, Chandra Asri Group juga memberikan kategori penghargaan tambahan bagi tim dengan performa unggul:

    – Honorable Mention 1: Gasskeun – Universitas Gadjah Mada (UGM)
    – Honorable Mention 2: Visioneer – Universitas Indonesia (UI)

    CALIBER Challenge 2025 menjadi sarana pembelajaran strategis yang memungkinkan mahasiswa memperdalam pemahaman mengenai operasional industri serta urgensi transformasi menuju penerapan teknologi rendah karbon. Melalui keterlibatan generasi muda, Chandra Asri Group terus menghadirkan ekosistem  kompetisi yang mendorong lahirnya talenta unggul, yang siap bersaing dan berkontribusi dalam mewujudkan masa depan industri yang berkelanjutan.

  • Purbaya Yakin Anggaran Bencana Tak Hambat Pertumbuhan Ekonomi

    Purbaya Yakin Anggaran Bencana Tak Hambat Pertumbuhan Ekonomi

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan anggaran untuk penanganan bencana Sumatera dan Aceh tidak menghambat pertumbuhan ekonomi nasional.

    Menurutnya, belanja penanganan bencana justru dapat memberikan dampak netral hingga positif terhadap perekonomian. Purbaya menjelaskan, meskipun bencana menimbulkan kerugian di wilayah terdampak, aktivitas pembangunan kembali akan memunculkan tambahan pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut.

    “Kalau dihitung-hitung, betul-betul bisa mendorong sedikit. Memang kan lost di sana, tetapi ada pembangunan perumahan dan lain-lain. Itu akan ada pertumbuhan ekonomi tambahan,” ujar Purbaya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/12/2025).

    Menurutnya, proses rekonstruksi pascabencana, termasuk pembangunan perumahan dan infrastruktur pendukung, akan meningkatkan aktivitas ekonomi di tingkat lokal. Adanya belanja tambahan di daerah terdampak dinilai mampu menahan dampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi agar tidak terlalu dalam.

    Dalam konteks pembangunan kembali, pemerintah juga mendorong pemanfaatan berbagai skema pembiayaan yang telah tersedia. Salah satunya melalui pinjaman pemerintah daerah kepada PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau SMI untuk memperbaiki infrastruktur yang rusak, seperti jalan dan jembatan.

    Purbaya menekankan pemerintah siap memberikan keringanan, bahkan pembebasan kewajiban, apabila infrastruktur yang dibiayai melalui skema tersebut mengalami kerusakan berat atau hilang akibat bencana.

    “Kita lihat kalau infrastrukturnya sudah hilang, ya kita bebasin. Tetapi, kalau masih ada, akan dikurangi sesuai dengan kondisi daerahnya. Kalau jembatannya masih utuh, masa dibebasin. Kita akan lihat kondisinya, tetapi kita siap untuk mengenolkan,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Menkeu memastikan anggaran untuk penanganan bencana, termasuk pembangunan rumah sementara maupun permanen bagi masyarakat terdampak, telah tersedia dan mencukupi. Dana tersebut disalurkan melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

    Ia menyebut BNPB telah mengajukan tambahan anggaran sebesar Rp 1,6 triliun. Selain itu, masih terdapat sisa anggaran sekitar Rp 1,3 triliun yang dapat dimanfaatkan apabila kebutuhan penanganan bencana meningkat.

    “Kalau dari BNPB anggarannya ada karena kan dipersiapkan BNPB. Masih ada (anggaran), sudah ngajuin Rp 1,6 triliun tambahan, masih ada Rp 1,3 triliun lagi jika diperlukan. Untuk tahun depan, sudah ada tinggal mereka buat program,” kata Purbaya.

    Dengan kesiapan anggaran tersebut, pemerintah memastikan proses penanganan dan pemulihan pascabencana dapat berjalan optimal tanpa mengganggu stabilitas fiskal maupun laju pertumbuhan ekonomi nasional.

  • Jelang Nataru, Jalan Bergelombang Tol Serang-Panimbang Dimuluskan

    Jelang Nataru, Jalan Bergelombang Tol Serang-Panimbang Dimuluskan

    Lebak, Beritasatu.com – Menjelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), pengelola Tol Serang-Panimbang, PT Wijaya Karya (Wika), mulai mematangkan berbagai persiapan guna mengantisipasi lonjakan arus kendaraan di Kabupaten Lebak, Banten.

    Persiapan tersebut meliputi perbaikan infrastruktur, kesiapan operasional, hingga peningkatan layanan demi menjamin keamanan dan kenyamanan pengguna jalan.

    Manajer Bidang Pemasaran Strategis dan Pengembangan PT Wijaya Karya (Wika) Serang-Panimbang Muhammad Albagir mengatakan sejumlah langkah strategis telah dilakukan, terutama pada aspek infrastruktur, operasional, hingga layanan pengguna jalan.

    “Untuk Nataru tahun ini, kami fokus pada peningkatan kualitas jalan. Saat ini sedang dilakukan perbaikan di beberapa titik yang kondisinya bergelombang. Insyaallah dalam minggu ini seluruh pekerjaan sudah selesai sehingga pada periode Natal dan Tahun Baru jalan tol dapat dilalui dengan aman dan nyaman,” ujar Albagir kepada wartawan saat ditemui di kantornya, Senin (15/12/2025).

    Ia menjelaskan, selain perbaikan fisik jalan, Wika juga menyiapkan pos pengamanan (pospam) di sejumlah rest area serta di sekitar Gerbang Tol Rangkasbitung. Pos tersebut berfungsi sebagai pusat pengawasan sekaligus pelayanan bagi pengguna jalan selama periode Nataru.

    “Selain itu, rest area kami juga sudah siap digunakan para pengguna untuk beristirahat. Untuk mengurai risiko antrean kendaraan, kami juga mempersiapkan mobile reader sehingga jika terjadi antrean dapat diminimalkan,” ujarnya.

    Ia menambahkan, dari sisi operasional, Wika menambah jumlah petugas tol yang disiagakan penuh selama 24 jam setiap hari. Langkah ini dilakukan untuk memastikan seluruh kebutuhan pengguna jalan dapat tertangani dengan cepat, termasuk pada jam-jam padat lalu lintas.

    “Kami juga memastikan rest area siap digunakan sebagai tempat istirahat pengguna jalan. Untuk mengantisipasi antrean kendaraan, terutama di gerbang tol, kami menyiapkan mobile reader agar transaksi dapat dipercepat dan antrean bisa diminimalkan,” jelasnya.

    Terkait proyeksi arus lalu lintas, Albagir mengungkapkan Tol Serang-Panimbang merupakan salah satu ruas yang mengalami peningkatan volume kendaraan cukup signifikan pada periode Nataru. Pada Nataru 2025–2026, peningkatan trafik diperkirakan mencapai 4%–5% dibandingkan hari normal.

    “Pada hari biasa, volume kendaraan rata-rata sekitar 5.000 hingga 6.000 kendaraan per hari. Saat Nataru, kami prediksi meningkat menjadi sekitar 7.000 hingga 8.000 kendaraan per hari. Namun pada hari-hari tertentu, seperti H+1 Natal dan H+1 Tahun Baru, volume kendaraan bisa mencapai belasan ribu,” ungkapnya.

    Wika juga mengimbau pengguna jalan untuk tetap menjaga kondisi fisik dan kendaraan sebelum melintas di Tol Serang-Panimbang. Selain itu, pada periode Nataru ini, Wika menghadirkan program promo khusus bagi pengguna tol.

    “Kami bekerja sama dengan 14 UMKM, hotel, dan restoran yang tergabung dalam PHRI Kabupaten Lebak. Pengguna Tol Serang-Panimbang cukup menyimpan struk tol, lalu dapat menukarkannya dengan voucher diskon di mitra UMKM, restoran, maupun hotel yang bekerja sama,” pungkas Albagir.

    Langkah-langkah tersebut diharapkan tidak hanya memperlancar arus lalu lintas Nataru, tetapi juga mendorong pergerakan ekonomi lokal di Kabupaten Lebak melalui kolaborasi dengan pelaku usaha setempat.