Category: Beritasatu.com Ekonomi

  • Kekhawatiran Tarif Trump Mereda, Lelang Sukuk Bakal Tinggi

    Kekhawatiran Tarif Trump Mereda, Lelang Sukuk Bakal Tinggi

    Jakarta, Beritasatu.com – Ekonom Centre of Reform on Econoics (CORE) Indonesia, Yusuf Rendy Manilet, menegaskan pasar obligasi Indonesia berada pada fase pemulihan kuat setelah tekanan eksternal mereda.

    Menurut dia, kekhawatiran terhadap “Trump trade” mulai mereda karena pasar meragukan implementasi tarif tinggi pada Januari 2026.

    “Ditambah lagi, arus dana besar dari bank syariah, perusahaan asuransi, dan dana pensiun pada akhir tahun turut memperkuat permintaan obligasi negara,” kata dia kepada Beritasatu.com.

    Dalam konteks tersebut, lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) alias sukuk pada Selasa (9/12/2025) diproyeksikan berlangsung sangat kuat. Dengan target indikatif hanya Rp 7 triliun, ruang untuk oversubscribed diperkirakan besar.

    “Potensi incoming bids bisa mencapai Rp 22 triliun–32 triliun, dengan penyerapan sekitar Rp 12 triliun–16 triliun,” ujar Yusuf.

    Sepanjang 2025, permintaan sukuk negara cenderung lebih stabil dibanding SUN karena karakter investor syariah yang buy and hold dan tidak terlalu sensitif terhadap fluktuasi jangka pendek.

    Seri yang diperkirakan paling diminati meliputi SPN-S tenor pendek untuk kebutuhan cash management akhir tahun. PBS tenor 5–10 tahun seperti PBS036, PBS037, dan PBS041 menawarkan durasi moderat dan kupon kompetitif.

    Sementara itu, seri berdurasi sangat panjang kurang diminati, terutama ketika pasar mengantisipasi tren penurunan yield karena risiko durasi yang lebih besar.

  • Investor Kembali Masuk Agresif ke Pasar Obligasi Indonesia

    Investor Kembali Masuk Agresif ke Pasar Obligasi Indonesia

    Jakarta, Beritasatu.com – Pasar Surat Berharga Negara (SBN) menjelang akhir 2025 menunjukkan penguatan signifikan seiring membaiknya sentimen global maupun domestik.

    Investor kembali agresif masuk ke pasar obligasi Indonesia, terutama SUN tenor menengah hingga panjang, didukung ekspektasi pemangkasan suku bunga The Federal Reserve pada pertemuan FOMC 17–18 Desember 2025.

    Ekonom Centre of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Yusuf Rendy Manilet, menegaskan pasar obligasi Indonesia kini berada pada fase pemulihan kuat setelah tekanan eksternal sepanjang paruh pertama 2025 mereda.

    “Stabilnya yield UST 10 tahun di kisaran 4,1%–4,2%, melemahnya DXY, dan probabilitas pemangkasan suku bunga The Fed yang sudah mendekati 90% membuat aliran modal kembali deras ke emerging markets, termasuk Indonesia,” ujar Yusuf kepada Beritasatu.com.

    Menurut dia, kondisi tersebut mendorong yield SBN, khususnya SUN tenor 10 tahun, bergerak turun dengan ruang penurunan tambahan dalam 1–2 pekan ke depan. Dari level 6,19% per Kamis (5/12/2025), yield diperkirakan masih bisa menuju kisaran 6,00%–6,10%.

    Yusuf menjelaskan pasar telah price in pemangkasan 25 basis poin oleh The Fed serta ekspektasi forward guidance yang lebih dovish. Selain itu, faktor teknikal seperti window dressing perbankan dan institusi domestik turut memperkuat tren penurunan yield.

    Secara fundamental, Indonesia berada pada posisi solid. Inflasi terjaga di sekitar 2%, defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) tetap terkendali, dan nilai tukar rupiah stabil di level Rp 16.600 per dolar AS.

    Dengan spread terhadap UST yang masih sekitar 200 basis poin, SBN tetap menawarkan imbal hasil yang menarik bagi investor global.

    Meski prospek positif, pasar tetap mencermati sejumlah faktor utama. Data inflasi AS pada Selasa (10/12/2025) menjadi penentu kepastian pemangkasan suku bunga The Fed dan arah pasar obligasi global.

    Sementara itu, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada Rabu–Kamis (17–18/12/2025) diperkirakan mempertahankan BI Rate di level 5,75%. Namun, sinyal menuju potensi penurunan suku bunga pada kuartal I 2026 dinilai akan menjadi katalis positif bagi pasar SBN.

  • Pelemahan Harga Batu Bara Buat Gaji Sektor Tambang Merosot

    Pelemahan Harga Batu Bara Buat Gaji Sektor Tambang Merosot

    Jakarta, Beritasatu.com – Seiring tekanan terhadap harga komoditas batu bara, upah para pekerja di sektor pertambangan secara umum, termasuk bisnis batu bara, per Agustus 2025 mengalami penyusutan sekitar 4,68%.

    Direktur Eksekutif NEXT Indonesia Center, Christiantoko, menilai hal ini juga sejalan dengan dinamika yang terjadi pada sektor pertambangan batu bara yang tengah mengalami kelesuan akibat harga komoditas yang terus turun hingga berdampak pada upah pekerja.

    “Tekanan pada sektor pertambangan batu bara ini terjadi pada banyak indikator, mulai dari harga, nilai ekspor, hingga upah pekerja di sektor tersebut,” ujar Christiantoko.

    Pada Agustus 2025, rata-rata upah di sektor pertambangan sekitar Rp 5 juta per bulan, lebih rendah dibandingkan Agustus 2024 yang rata-rata Rp 5,2 juta per bulan.

    Biasanya, upah pekerja di sektor pertambangan selalu paling tinggi dibandingkan lapangan usaha lainnya.

    Dalam rentang 7 tahun terakhir, misalnya periode 2019–2021, rata-rata upah di sektor pertambangan merupakan yang tertinggi dibandingkan upah di 17 lapangan usaha lainnya.

    Dalam kondisi yang saat ini dihadapi industri batu bara, Christiantoko menegaskan pentingnya hilirisasi komoditas tersebut. “Apalagi pemerintah berencana membangun fasilitas pengolahan batu bara menjadi gas, sehingga membutuhkan pasokan yang memadai,” katanya.

  • Momen Tepat Penerapan Bea Keluar Batu Bara

    Momen Tepat Penerapan Bea Keluar Batu Bara

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa berencana mengenakan bea keluar ekspor batu bara setelah 20 tahun bebas bea.

    Direktur Eksekutif NEXT Indonesia Center Christiantoko mengatakan saat ini merupakan momen yang tepat untuk menerapkan bea keluar bagi batu bara.

    “Di situ disebutkan, kebijakan untuk mendukung penerimaan negara yang optimal antara lain dilakukan melalui perluasan basis penerimaan bea keluar, seperti terhadap produk emas dan batu bara,” imbuhnya.

    Ia menilai hal ini juga sejalan dengan dinamika yang terjadi pada sektor pertambangan batu bara yang tengah mengalami kelesuan akibat harga komoditas yang terus turun hingga berdampak pada upah pekerja.

    “Tekanan pada sektor pertambangan batu bara ini terjadi pada banyak indikator, mulai dari harga, nilai ekspor, hingga upah pekerja di sektor tersebut,” ujar Christiantoko.

    Mengacu data Bank Dunia, harga batu bara Australia yang menjadi acuan di pasar internasional pada 25 November 2025 berada di posisi US$ 112,6 per ton. Nilai ini merupakan yang terendah dalam 57 bulan terakhir atau sejak Maret 2021.

    Bahkan, harga acuan batu bara Indonesia telah turun 20,76% sepanjang tahun berjalan (year to date).

    Pada Januari 2025, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan harga tertinggi sebesar US$ 124,01 per ton. Sementara pada Desember 2025, harganya turun menjadi US$ 96,26 per ton. “Harga acuan ini akan menjadi dasar perhitungan royalti, bea keluar, serta transaksi,” ujarnya.

    Indikator lainnya, lanjut Christiantoko, mengacu pada Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor batu bara per September 2025 tercatat sebesar US$ 2,0 miliar. Dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 2,5 miliar, terjadi penurunan 19,77%.

    “Penurunan harga batu bara itu pada akhirnya menekan produksi dalam negeri, sehingga target produksi tahun 2026 akan lebih rendah dibandingkan tahun ini,” kata Christiantoko.

  • Kementerian ESDM Masih Cari Investor untuk Garap 108 Cekungan Migas

    Kementerian ESDM Masih Cari Investor untuk Garap 108 Cekungan Migas

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengajak investor berperan dalam eksplorasi potensi migas di 108 cekungan sedimen yang belum tereksplorasi di Indonesia.

    Kepala pusat survei geologi Badan Geologi, Edy Slameto, menyampaikan dari 128 cekungan migas yang telah teridentifikasi, hanya 20 cekungan migas yang telah dikembangkan, sedangkan 108 sisanya merupakan area yang belum dilakukan eksplorasi secara komprehensif.

    “Eksplorasi merupakan cara paling efektif untuk menemukan lapangan baru yang dapat menaikkan produksi secara signifikan. Semakin besar area eksplorasi, semakin besar peluang menemukan cadangan baru,” kata Edy seperti dilansir dari Antara, Minggu (7/12/2025).

    Edy menjelaskan Badan Geologi telah menyusun peringkat terhadap 108 cekungan tersebut berdasarkan berbagai parameter yang mencerminkan potensi keberadaan sumber daya migas.

    Cekungan dengan peluang lebih tinggi menjadi prioritas pengerjaan, sementara cekungan dengan potensi rendah akan menunggu sesuai skala prioritas.

    Ia menjelaskan tidak semua area eksplorasi dapat dibiayai melalui APBN, terutama wilayah dengan risiko tinggi. Oleh karena itu, pihaknya menyediakan data dan insentif agar investor memiliki keyakinan dalam mengambil risiko eksplorasi.

    “Pemboran sangat mahal, bisa mencapai ratusan juta dolar per sumur, dan tidak dijamin pasti berhasil. Karena itu, pemboran dengan risiko tinggi diserahkan kepada operator, sementara pemerintah membantu dengan penyediaan data agar mereka tidak menanggung risiko sepenuhnya,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Edy mengatakan saat ini produksi migas nasional berada di kisaran 600.000 barel per hari, sehingga masih terdapat kekurangan sekitar 400.000 barel untuk mencapai target peningkatan produksi sebesar 1 juta barel per hari.

    “Ini bukan angka mutlak dan bisa berubah. Dengan produksi harian sekitar 600.000 barel, cadangan tersebut hanya cukup untuk enam hingga tujuh tahun jika tidak ada penemuan baru. Inilah pentingnya kegiatan eksplorasi,” ujarnya.

    Edy menyebut fokus prioritas eksplorasi saat ini diarahkan ke kawasan Indonesia Timur yang dinilai memiliki risiko geologi masih tinggi sehingga pelaku usaha belum banyak melakukan investasi.

    “Karena wilayah Indonesia Barat sudah relatif padat eksplorasi, pemerintah menggeser fokus ke Indonesia Timur. Dengan intervensi pemerintah berupa data geologi ini diharapkan lebih banyak perusahaan tertarik berinvestasi di wilayah timur,” katanya.

  • Kementerian ESDM Masih Cari Investor untuk Garap 108 Cekungan Migas

    Kementerian ESDM Masih Cari Investor untuk Garap 108 Cekungan Migas

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengajak investor berperan dalam eksplorasi potensi migas di 108 cekungan sedimen yang belum tereksplorasi di Indonesia.

    Kepala pusat survei geologi Badan Geologi, Edy Slameto, menyampaikan dari 128 cekungan migas yang telah teridentifikasi, hanya 20 cekungan migas yang telah dikembangkan, sedangkan 108 sisanya merupakan area yang belum dilakukan eksplorasi secara komprehensif.

    “Eksplorasi merupakan cara paling efektif untuk menemukan lapangan baru yang dapat menaikkan produksi secara signifikan. Semakin besar area eksplorasi, semakin besar peluang menemukan cadangan baru,” kata Edy seperti dilansir dari Antara, Minggu (7/12/2025).

    Edy menjelaskan Badan Geologi telah menyusun peringkat terhadap 108 cekungan tersebut berdasarkan berbagai parameter yang mencerminkan potensi keberadaan sumber daya migas.

    Cekungan dengan peluang lebih tinggi menjadi prioritas pengerjaan, sementara cekungan dengan potensi rendah akan menunggu sesuai skala prioritas.

    Ia menjelaskan tidak semua area eksplorasi dapat dibiayai melalui APBN, terutama wilayah dengan risiko tinggi. Oleh karena itu, pihaknya menyediakan data dan insentif agar investor memiliki keyakinan dalam mengambil risiko eksplorasi.

    “Pemboran sangat mahal, bisa mencapai ratusan juta dolar per sumur, dan tidak dijamin pasti berhasil. Karena itu, pemboran dengan risiko tinggi diserahkan kepada operator, sementara pemerintah membantu dengan penyediaan data agar mereka tidak menanggung risiko sepenuhnya,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Edy mengatakan saat ini produksi migas nasional berada di kisaran 600.000 barel per hari, sehingga masih terdapat kekurangan sekitar 400.000 barel untuk mencapai target peningkatan produksi sebesar 1 juta barel per hari.

    “Ini bukan angka mutlak dan bisa berubah. Dengan produksi harian sekitar 600.000 barel, cadangan tersebut hanya cukup untuk enam hingga tujuh tahun jika tidak ada penemuan baru. Inilah pentingnya kegiatan eksplorasi,” ujarnya.

    Edy menyebut fokus prioritas eksplorasi saat ini diarahkan ke kawasan Indonesia Timur yang dinilai memiliki risiko geologi masih tinggi sehingga pelaku usaha belum banyak melakukan investasi.

    “Karena wilayah Indonesia Barat sudah relatif padat eksplorasi, pemerintah menggeser fokus ke Indonesia Timur. Dengan intervensi pemerintah berupa data geologi ini diharapkan lebih banyak perusahaan tertarik berinvestasi di wilayah timur,” katanya.

  • Badan Geologi Cari Sumur Minyak Baru di Sulawesi

    Badan Geologi Cari Sumur Minyak Baru di Sulawesi

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mulai melaksanakan survei udara untuk pengambilan data di wilayah Cekungan Lariang, Sulawesi Barat, dan Enrekang, Sulawesi Selatan.

    Kegiatan ini dilakukan untuk mengidentifikasi potensi cekungan sedimen sekaligus membuka peluang eksplorasi sumber daya minyak dan gas (migas) baru.

    Kepala Pusat Survei Geologi Badan Geologi Kementerian ESDM Edy Slameto mengatakan, survei tersebut bertujuan menghasilkan data bawah permukaan beresolusi tinggi melalui metode Full Tensor Airborne Gravity Gradiometry (FT/AGG), sekaligus meningkatkan daya tarik investasi di dua wilayah cekungan tersebut.

    “Dua wilayah ini tergolong prospective basin. Kami berharap data yang diperoleh memiliki resolusi lebih baik dan mampu meningkatkan minat investasi,” ujar Edy seperti dilansir dari Antara, Minggu (7/12/2025).

    Ia mengungkapkan, total panjang lintasan survei udara mencapai sekitar 33.000 kilometer dengan menggunakan dua jenis pesawat, yakni fixed wing dan helikopter. Pesawat tipe fixed wing digunakan di wilayah yang relatif datar, sedangkan helikopter dipakai untuk area bertopografi perbukitan.

    “Dengan dua moda itu, kami optimistis penyelesaian lintasan sepanjang 33.000 kilometer dapat dituntaskan dalam waktu 32–35 hari dengan catatan kondisi cuaca mendukung dan tidak terjadi insiden,” katanya.

    Edy menambahkan, pemilihan wilayah Lariang dan Enrekang juga didasarkan pada keberadaan cekungan migas di sekitar area tersebut. Di bagian selatan kedua wilayah itu terdapat Cekungan Sengkang yang telah memproduksi gas dan menjadi salah satu pemasok energi listrik di Sulawesi Selatan.

    “Diharapkan Lariang dan Enrekang juga dapat menghasilkan temuan minyak atau gas baru untuk memenuhi kebutuhan energi di kawasan Sulawesi dan Indonesia,” ujarnya.

    Melalui survei ini, pemerintah menargetkan tersedianya data bawah permukaan yang lebih akurat dan beresolusi tinggi sehingga mampu meningkatkan ketertarikan investor terhadap wilayah kerja migas.

    “Sejalan dengan program Presiden Prabowo terkait ketahanan energi, eksplorasi masif di cekungan sedimen menjadi sangat penting,” tandasnya.

  • Pascabencana, Menteri UMKM Bakal Maraton dengan Bank Penyalur KUR

    Pascabencana, Menteri UMKM Bakal Maraton dengan Bank Penyalur KUR

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) segera membahas upaya pemulihan ekonomi khusus bagi pelaku UMKM yang terdampak bencana alam di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

    Salah satu fokus utama pembahasan tersebut adalah percepatan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) kepada pelaku usaha guna menjaga pertumbuhan ekonomi yang sempat terhambat.

    “Besok kita hari Senin (8/12/2025) mulai maraton mengundang beberapa bank penyalur KUR agar bisa segera menyalurkan pembiayaan bagi UMKM terdampak bencana,” kata Menteri UMKM Maman Abdurrahman seperti dilansir dari Antara, Minggu (7/12/2025).

    Ia mengatakan, tahap awal pemulihan ekonomi dilakukan melalui pemetaan kondisi pelaku UMKM yang terdampak bencana di wilayah Sumatera.

    Langkah pemetaan tersebut menjadi fondasi penting pemerintah untuk mengetahui jumlah, tingkat dampak, serta kebutuhan penanganan yang tepat bagi para pelaku usaha di wilayah terdampak.

    “Fokus kami di Kementerian UMKM. Nanti kami juga berkoordinasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Langkah pertama, kita petakan terlebih dahulu mana daerah yang terdampak secara permanen atau UMKM yang memang terdampak secara permanen,” ungkapnya.

    Ia ingin memastikan data UMKM terdampak benar-benar akurat agar langkah penanganan tepat dan dapat segera dijalankan.

    Menurut dia, pemetaan pascabencana harus memperhitungkan tingkat keparahan dampak di setiap wilayah, di mana setiap zonasi diperhitungkan untuk menentukan tingkat kelumpuhan usaha pelaku UMKM.

    Meski demikian, upaya pemulihan ini diharapkan dapat berjalan dengan baik dan mempercepat stabilitas ekonomi di Indonesia. “Nah setelah itu, baru kita melakukan langkah-langkah tindak lanjut untuk pemulihan ekonominya. Jadi kita lebih kepada konteks pemulihan ekonomi daerah,” tuturnya.

    Maman juga menegaskan tahapan pemulihan ekonomi pascabencana ini memerlukan waktu yang cukup, sebab pemerintah masih berupaya menormalisasi kondisi kedaruratan bencana di daerah terdampak.

    “Ini akan kita bahas secara komprehensif. Saya tidak mau, atau berani-berani ngomong dulu di awal, karena kita mau fokus dulu kepada penanganan bencana,” kata dia.

  • Jasamarga Transjawa Kebut Perbaikan Tol Jakarta-Cikampek

    Jasamarga Transjawa Kebut Perbaikan Tol Jakarta-Cikampek

    Jakarta, Beritasatu.com – Pengelola ruas Tol Jakarta–Cikampek, PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT), bersiap menghadapi lonjakan kendaraan pada periode libur akhir tahun dengan memastikan kualitas infrastruktur dalam kondisi optimal.

    “Kami terus memperkuat komitmen untuk menjaga kualitas layanan dan infrastruktur dengan memastikan kesiapan ruas tol utama ini saat melayani peningkatan mobilitas masyarakat,” kata VP Corporate Secretary & Legal PT JTT Ria Marlinda Paallo di Bekasi, Minggu (7/12/2025).

    Ia menjelaskan, pekerjaan pemeliharaan jalan yang dilakukan saat ini merupakan bagian dari persiapan penting menjelang periode libur akhir tahun.

    “Menjelang libur panjang ketika mobilitas masyarakat diperkirakan meningkat signifikan, kami memastikan seluruh elemen infrastruktur berada dalam kondisi optimal agar pengguna jalan mendapatkan pengalaman perjalanan yang aman dan nyaman,” katanya.

    Ria menegaskan, pemeliharaan jalan bukan hanya pekerjaan teknis, tetapi juga wujud kepedulian dalam menjaga kenyamanan perjalanan masyarakat menjelang momentum libur akhir tahun. “Merawat jalan tol bagi kami adalah cara menjaga kenyamanan pengguna jalan, sebuah pelayanan yang kami lakukan dengan sepenuh hati,” katanya.

    Senior manager representative office 1 PT JTT Amri Sanusi menambahkan, sebagai bagian dari peningkatan layanan jangka panjang, perusahaan kembali melakukan pekerjaan peningkatan kualitas jalan di beberapa titik ruas Tol Jakarta–Cikampek secara bertahap.

    “Pekerjaan ini diharapkan dapat mengoptimalkan kualitas jalan tol sekaligus meningkatkan kelancaran mobilitas. Ada dua titik perbaikan yang sedang berlangsung,” katanya.

    Titik pertama, Km 31+337 hingga 31+382 pada lajur 1 dan 2 arah Jakarta sejak Jumat (5/12/2025) malam hingga Senin (8/12/2025). Sementara titik kedua, Km 32+310 sampai 32+442 arah Cikampek lajur 2 mulai Sabtu (6/12/2025) hingga Kamis (11/12/2025).

    “Tidak ada penutupan jalan selama pekerjaan berlangsung. Ruas Tol Jakarta–Cikampek tetap beroperasi normal pada kedua arah,” katanya.

  • Akhirnya Ada Stok, Shell Super Dijual dengan Harga Rp 13.000

    Akhirnya Ada Stok, Shell Super Dijual dengan Harga Rp 13.000

    Jakarta, Beritasatu.com – stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Shell akhirnya kembali menjual bahan bakar minyak (BBM) mereka.

    Penjualan ini seiring tercapainya kesepakatan bisnis dengan Pertamina Patra Niaga terkait pembelian base fuel BBM. PT Pertamina Patra Niaga sendiri, memasok 100.000 barel BBM ke SPBU Shell.

    “Shell Super mulai hadir kembali di SPBU Shell,” tulis manajemen Shell Indonesia melalui akun Instagram resminya, shell_indonesia, dikutip di Jakarta, Minggu (7/12/2025).

    Namun, penjualan BBM tersebut hanya berlaku untuk BBM jenis Shell, sementara BBM lain seperti Shell V-Power masih belum tersedia.

    “Mohon maaf, Shell V-Power tidak tersedia di SPBU Shell hingga waktu yang belum dapat dipastikan,” tulis keterangan di situs Shell.

    Selain itu, Shell juga tidak menjamin ketersediaan BBM dapat berlangsung panjang. “Mohon dapat dipahami bahwa informasi ini diperbarui secara berkala dan dapat terus bergerak,” tulis keterangan tersebut.

    Dengan demikian, stok BBM jenis Shell Super mulai pulih setelah mengalami kelangkaan sejak pertengahan Agustus.

    Selain bensin, produk BBM jenis diesel Shell V-Power Diesel serta layanan Shell Select, bengkel SPBU Shell, dan Shell Recharge tetap tersedia.

    Berikut harga terbaru BBM Shell untuk Desember 2025:

    Shell Super: Rp 13.000Shell V-Power: Rp 13.630Shell V-Power Diesel: Rp 15.250Shell V-Power Nitro+: Rp 13.890