Category: Beritasatu.com Ekonomi

  • IHSG Anjlok Drastis! Airlangga Bergegas Temui Prabowo di Istana

    IHSG Anjlok Drastis! Airlangga Bergegas Temui Prabowo di Istana

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa, (18/3/25), setelah indeks harga saham gabungan (IHSG) turun drastis.

    Berdasarkan pantauan Beritasatu.com, Airlangga tiba sekitar pukul 15.46 WIB. Ia mengatakan kedatangannya untuk melaporkan kondisi perekonomian terkini, termasuk soal IHSG yang anjlok parah hingga 6% ke level psikologis 6.000, Selasa (18/3/2025).

    “Ya tentu perkembangan perekonomian akan dilaporkan ke Bapak Presiden,” kata Airlangga setibanya di Istana.

    Airlangga menjelaskan, banyak faktor yang memengaruhi anjloknya IHSG. Ia pun meminta agar publik menunggu rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), pada Rabu (19/3/2025).

    “Kita lihat secara global kan besok ada FOMC meeting. Nah tentu market masih menunggu. Yang kedua juga rapat gubernur BI tentu juga akan ditunggu oleh publik,” ucapnya.

    “Ketika ada saham-saham yang turun akibat mungkin laporan keuangannya atau informasinya keluar, ini ada satu grup lah yang turunnya cukup dalam. Kemudian tentu kita melihat juga karena regulasi halt yang 5% itu yang kemarin juga diberlakukan saat Covid-19. Tentu ini perlu ada review juga mengenai regulasi tersebut,” tambahnya.

    Ketika ditanya, apakah dengan anjloknya IHSG memengaruhi perekonomian, Airlangga mengeklaim secara fundamental ekonomi Indonesia masih kuat. Menurutnya, penurunan saham seperti IHSG juga terjadi di berbagai negara.

    “Ini terjadi di berbagai negara saham naik turun itu biasa dan saham-saham negara lain minggu lalu turun cukup dalam dan sekarang mungkin kita yang kemarin belum terlalu kena. Namun, sekarang kena imbas satu dua hari,” tutupnya.

    Sebelumnya, IHSG anjlok sangat dalam hingga 6,12% pada perdagangan sesi I,  Selasa (18/3/2025). Penurunan ini merupakan yang terdalam sejak September 2021.

    BEI sempat melakukan pembekuan sementara perdagangan (trading halt) pada pukul 11.19 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS) karena IHSG anjlok lebih dari 5%.

    Perdagangan saham akhirnya dibuka kembali pada pukul 11.49 waktu JATS, tetapi semakin anjlok hingga lebih dari 6 persen.

    Setelah jeda siang, IHSG secara perlahan mulai bergerak naik, meskipun masih anjlok cukup dalam. IHSG hari ini ditutup turun 249,55 poin atau 3,84 persen hingga ditutup di level 6.223,3
     

  • IHSG Rontok, Filipina dan Korsel Jadi Magnet Baru bagi Investor Asing

    IHSG Rontok, Filipina dan Korsel Jadi Magnet Baru bagi Investor Asing

    Jakarta, Beritasatu.com – Pelemahan indeks harga saham gabungan (IHSG) dalam beberapa waktu terakhir membuat investor asing mulai mencari alternatif di negara lain yang menawarkan kebijakan lebih ramah investasi.

    Di tengah ketidakpastian pasar Indonesia, Filipina dan Korea Selatan (Korsel) muncul sebagai destinasi investasi yang semakin menarik, didukung oleh insentif pajak serta kebijakan pro-investor.

    “Di Korea Selatan, terdapat insentif pajak dan kebijakan yang lebih mendukung investor,” ujar Financial Educator Sucor Sekuritas Danika Augusta Sari, dalam acara Investor Market Closing, Selasa (18/3/2025).

    Danika menjelaskan bahwa pemerintah Korsel telah membatalkan rencana penerapan pajak atas keuntungan modal bagi pendapatan investasi saham di atas 50 juta won, yang sebelumnya dirancang oleh pemerintahan terdahulu. 
    Kebijakan ini dinilai sebagai langkah strategis untuk mempertahankan daya tarik pasar modal di negara tersebut. Selain itu, pemerintah Korsel juga berkomitmen merevisi aturan short selling guna memastikan kesetaraan antara investor ritel dan institusi.

    “Selain itu, Filipina juga semakin memperkuat kerja sama bilateral dengan Korea Selatan sejak Oktober 2024,” tambahnya.

    Pada Oktober 2024, Filipina meningkatkan hubungan kerja sama dengan Korea Selatan, khususnya di sektor ekonomi dan pertahanan. Sebagai bagian dari kerja sama tersebut, Seoul menawarkan bantuan finansial senilai US$ 2 miliar untuk mendukung proyek infrastruktur di Filipina.

    Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan daya tarik negara tersebut bagi investor global. Dengan kebijakan pro-investor yang semakin solid, Filipina dan Korea Selatan kini menjadi destinasi investasi yang semakin kompetitif, sementara IHSG masih menghadapi tantangan dalam menjaga stabilitas dan kepercayaan pasar.

    Diketahui, IHSG mengalami penurunan tajam sebesar 6,12% pada penutupan sesi pertama perdagangan hari ini, Selasa (18/3/2025). Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) sempat melakukan trading halt atau penghentian sementara perdagangan selama 30 menit setelah IHSG anjlok 5,02%.

    Secara regional, pelemahan IHSG hari ini justru berbanding terbalik dengan kinerja indeks saham Asia lainnya yang mengalami penguatan. Hang Seng naik 1,87%, sementara Nikkei dan Shanghai masing-masing menguat 1,30% dan 0,09%.

  • Sentuh Level Terendah 6.011, IHSG Hari Ini Anjlok 3,84 Persen

    Sentuh Level Terendah 6.011, IHSG Hari Ini Anjlok 3,84 Persen

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini anjlok signifikan sebesar 249,55 poin atau 3,84 persen hingga ditutup di level 6.223,3 pada perdagangan Selasa (18/3/2025). Tren negatif ini memperpanjang pelemahan selama empat hari berturut-turut.

    IHSG hari ini dibuka di level 6.458 dan bergerak di rentang 6.011-6.465. Menjelang siang atau penutupan sesi I perdagangan bursa, BEI melakukan pembekuan sementara perdagangan (trading halt) sistem perdagangan pada pukul 11.19 WIB karena IHSG anjlok 5,02 persen atau 325 poin ke level 6.146,9.

    Setelah jeda siang, IHSG kembali dibuka dan mulai bergerak naik, meskipun masih terkoreksi tajam. Sebelumnya, pada perdagangan sesi I hari ini, Selasa (18/3/2025), IHSG anjlok hingga 6,12 persen atau 395,8 poin ke level 6.076.

    Pada perdagangan IHSG hari ini, tercatat sebanyak 118 saham mencatat kenaikan, sementara 554 saham mengalami penurunan, dan 139 saham stagnan. Total nilai transaksi di bursa hari ini mencapai Rp 19,21 triliun, dengan volume perdagangan sebanyak 29,28 miliar saham dan frekuensi transaksi mencapai 1.547.853 kali.

    Seluruh sektor saham tertekan pada perdagangan hari ini. Sektor teknologi mencatat pelemahan paling dalam dengan penurunan sebesar 10,1 persen. Diikuti oleh sektor barang baku yang melemah 6,2 persen, sektor energi turun 3,4 persen, sektor barang konsumsi non-primer turun 3,3 persen, dan sektor infrastruktur mengalami koreksi 3,1 persen.

    Di saat IHSG hari ini mengalami tekanan, mayoritas indeks saham di kawasan Asia justru bergerak positif. Indeks Nikkei (Jepang) naik 1,2 perse, Shanghai Composite (China) menguat 0,1 persen, Hang Seng (Hong Kong) melonjak 2,4 persen, dan Straits Times (Singapura) bertambah 0,8 persen.

    Meski IHSG merosot, beberapa saham tetap menunjukkan performa luar biasa dan masuk dalam daftar top gainers dengan kenaikan hingga 24 persen dalam sehari.

    Salah satu saham dengan kenaikan tertinggi adalah PT Fortune Mate Indonesia Tbk (FMII), yang mencapai batas auto rejection atas (ARA) setelah melonjak 24,7 persen

    Saham lain yang mengalami lonjakan signifikan di antaranya, PT Wijaya Cahaya Timber Tbk (FWCT), naik 23,2 persen, PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT), menguat 19,6 persen, PT Sinar Terang Mandiri Tbk (MINE), bertambah 15,3 persen, dan PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA) naik 14 persen.

    Saat IHSG hari ini turun, saham unggulan LQ45 juga catat penurunan 2,79 persen, diikuti saham syariah Jakarta Islamic Index (JII) anjlok 3,56 persen, dan Investor33 melemah 2,54 persen.

  • Sri Mulyani Hanya Kambing Hitam Anjloknya IHSG

    Sri Mulyani Hanya Kambing Hitam Anjloknya IHSG

    Jakarta, Beritasatu.com – Isu mundurnya Menteri Keuangan Sri Mulyani dari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto disebut-sebut sebagai pemicu  indeks harga saham gabungan (IHSG) anjlok sebesar 395,8 poin atau 6,12% ke level 6.076 pada perdagangan sesi I, Selasa (18/3/2025).

    Ekonom sekaligus pakar kebijakan publik UPN Veteran Jakarta Achmad Nur Hidayat menilai, isu mundurnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto hingga Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo bukanlah akar masalah dari hal ini.

    “Menjadikan faktor eksternal atau figur politis sebagai kambing hitam justru mengalihkan perhatian dari akar masalah sebenarnya, yakni kerapuhan struktural ekonomi Indonesia yang diperparah oleh kebijakan populis jangka pendek bertumpu utang,” ungkap Achmad pada Selasa (18/3/2025).

    Achmad menjelaskan, IHSG anjlok bukan sekadar refleksi ketidakpastian global, melainkan sinyal alarm bahwa model ekonomi Indonesia terlalu bergantung pada komoditas, minim inovasi, dan terjebak dalam siklus utang untuk membiayai program pemerintahan saat ini.

    “Di tengah keterbatasan fiskal, pemerintah terus menggoda risiko dengan menggenjot program populis, seperti makan bergizi gratis, subsidi energi, Bantuan Langsung Tunai, dan pembangunan infrastruktur megah, seperti IKN yang tidak produktif,” kata Achmad.

    Menurut Achmad, berbagai kebijakan ini tidak hanya membebani keuangan negara, tetapi juga mengganggu kredibilitas fiskal di mata investor. Oleh karenanya, asing terus menarik dana dari pasar saham Indonesia, dengan arus keluar modal asing mencapai Rp 10 triliun dalam sebulan terakhir.

    “IHSG anjlok adalah cermin ketidakpercayaan investor terhadap masa depan ekonomi Indonesia. Sri Mulyani mundur atau tidak, IHSG tidak akan pulih selama kebijakan ekonomi hanya mengutamakan pencitraan politis,” tegasnya.
     

  • BEI Ungkap Biang Kerok IHSG Turun hingga Terapkan Trading Halt

    BEI Ungkap Biang Kerok IHSG Turun hingga Terapkan Trading Halt

    Jakarta, Beritasatu.com – Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman memberikan penjelasan terkait penghentian sementara perdagangan (trading halt) yang terjadi pada perdagangan hari ini. BEI menerapkan trading halt setelah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 5% pada sesi pertama perdagangan hari ini.

    “Sesuai dengan prosedur operasional standar (SOP) di Bursa Efek Indonesia, ketika penurunan indeks mencapai lebih dari 5%, kami melakukan trading halt. Perdagangan dihentikan sementara selama 30 menit, kemudian dibuka kembali,” ujar Iman kepada wartawan di BEI, Jakarta, Selasa (18/3/2025).

    Ia melanjutkan, pada lanjutan perdagangan setelah trading halt sudah kembali berlangsung normal dan bahkan mengalami perbaikan.

    “Semua ini berjalan secara otomatis sesuai SOP kami,” ujar Iman terkait pergerakan IHSG.

    Menurut Iman, tidak ada faktor tunggal yang menyebabkan IHSG mengalami penurunan tajam. Pelemahan indeks dipengaruhi oleh berbagai sentimen, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

    “Penurunan indeks ini sebenarnya sudah terjadi sejak minggu lalu. Beberapa isu global turut memengaruhi pasar, sehingga investor cenderung bersikap wait and see. Jika kita perhatikan, sebagian besar aksi jual hari ini dilakukan oleh investor asing, yang kemungkinan merespons perkembangan terbaru terkait Donald Trump. Faktor ini menjadi salah satu pemicu tekanan terhadap indeks saham kita,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Iman menegaskan bahwa perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI berada dalam kondisi sehat, sehingga investor tidak perlu khawatir.

    “IHSG merupakan refleksi dari berbagai faktor, tidak hanya kondisi domestik. Dari sisi fundamental, kinerja perusahaan tercatat cukup baik. Jika kita lihat laporan keuangan tahun 2024, sebagian besar perusahaan menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan tahun 2023. Jadi, tidak ada masalah fundamental, yang terjadi lebih kepada persepsi atau sentimen investor terhadap kondisi pasar saham kita,” tutup Iman terkait pergerakan IHSG hari ini.

  • Mengenal Sejarah APBN Indonesia dan Perubahannya sejak Era Kemerdekaan

    Mengenal Sejarah APBN Indonesia dan Perubahannya sejak Era Kemerdekaan

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan bahwa pada awal tahun hingga Februari 2025, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mengalami defisit sebesar 0,13% atau setara Rp 31,2 triliun dari Produk Domestik Bruto (PDB).

    Defisit ini terjadi karena pendapatan negara hingga Februari mencapai Rp 316,9 triliun, sedangkan belanja negara mencapai Rp 348,1 triliun. Hal ini berbanding terbalik dengan APBN Februari 2024 yang mengalami surplus sebesar 0,10% atau setara Rp 22,8 triliun terhadap PDB.

    Sejak awal kemerdekaan, APBN telah mengalami berbagai perubahan, menyesuaikan dengan kondisi ekonomi dan kebijakan fiskal pemerintah. Lantas, bagaimana perjalanan APBN dalam sejarah Indonesia? Berikut penjelasannya!

    Apa Itu APBN?

    Anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) merupakan rencana keuangan yang disusun pemerintah untuk satu tahun ke depan dan disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

    Sumber pendapatan APBN berasal dari pajak, penerimaan negara bukan pajak (PNBP), dan hibah, yang digunakan untuk membiayai berbagai kebutuhan negara seperti infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.

    Setiap tahun, penyusunan APBN disesuaikan dengan kondisi ekonomi dan dinamika politik, baik di dalam negeri maupun global. Sebagai instrumen utama pengelolaan keuangan negara, APBN berperan dalam menjaga stabilitas fiskal dan mendorong kesejahteraan masyarakat.

    Sejarah APBN di Indonesia

    1. Era kolonial

    Pada era kolonial Hindia Belanda, penyusunan anggaran negara didasarkan pada Indische Comptabiliteitswet (ICW) yang diberlakukan sejak 1867. Namun, regulasi ini awalnya belum secara rinci mengatur struktur dan bentuk anggaran negara. Baru setelah memasuki 1920-an, ICW mulai menjelaskan lebih jelas mengenai alur penyusunan APBN.

    Proses pengesahan anggaran dilakukan dengan mempertimbangkan persetujuan Volksraad dan Gubernur Jenderal. Jika kedua pihak mencapai kesepakatan, rancangan anggaran dapat ditetapkan melalui berbagai undang-undang.

    2. Era kemerdekaan

    Pada awal kemerdekaan, penyusunan APBN pemerintah Indonesia mengacu pada Pasal 23 Ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945 sebagai dasar pengelolaan keuangan negara. Namun, dalam praktiknya, proses ini menghadapi berbagai tantangan akibat kondisi politik dan ekonomi yang belum stabil.

    Salah satu hambatan terbesar adalah perjuangan Indonesia melawan upaya Belanda yang ingin merebut kembali kekuasaan. Akibatnya, sebagian besar anggaran negara dialokasikan untuk sektor militer, yang menyebabkan defisit keuangan.

    Selain itu, perang yang berlangsung pada 1945-1949 mengganggu administrasi keuangan negara, membuat penyusunan APBN tidak dapat berjalan secara optimal.

  • Kami Support Pasar untuk Tetap Tenang

    Kami Support Pasar untuk Tetap Tenang

    Jakarta, Beritasatu.com – Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad datang ke Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk mengecek portfolio saham Indonesia Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG yang anjlok parah hingga 6% ke level psikologis 6.000, Selasa (18/3/2025). 

    Pergerakan IHSG hari ini menyita perhatian banyak pihak lantaran pelemahannya sangat drastis. Bahkan, sebelumnya BEI telah melakukan pembekuan perdagangan (trading halt) ketika IHSG turun 5%. Namun, seusai trading halt dibuka, posisi IHSG justru semakin melemah ke 6%. 

    Dasco tiba di BEI Jakarta pada pukul 13.40 WIB ketika sesi kedua perdagangan telah dimulai. Posisi IHSG sedikit membaik meski masih melemah 4.47% ke level psikologis 6.100. 

    Dalam kunjungannya, Dasco meminta investor untuk tetap tenang dan tidak menyikapi anjloknya IHSG secara berlebihan. 

    “Jadi menyikapi pembekuan otomatis dari akibat koreksi dari IHSG 5% yang memang otomatis dan bukan baru kali ini saja terjadi. Dan sudah pernah pada waktu Covid dan lain-lain, kami pada hari ini melakukan kunjungan untuk support dan meyakinkan kepada pasar untuk tetap tenang,” kata Dasco di BEI Jakarta. 

    Lebih lanjut, Dasco meyakinkan investor negara hadir untuk memantau posisi IHSG. 

    “Kami akan mendukung pemerintah untuk hadir dan mengambil langkah-langkah yang dianggap perlu dalam tempo yang secepat-cepatnya untuk mengembalikan pasar supaya stabil,” pungkas Dasco terkait IHSG anjlok. 

  • IHSG Anjlok Parah karena Isu Sri Mulyani Mundur, DPR Yakinkan Pasar

    IHSG Anjlok Parah karena Isu Sri Mulyani Mundur, DPR Yakinkan Pasar

    Jakarta, Beritasatu.com – Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menegaskan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tidak akan mundur dari Kabinet Merah Putih di tengah dinamika ekonomi yang terjadi.

    Sebelumnya, isu mundurnya Sri Mulyani sempat disebut sebagai salah satu faktor yang membuat indeks harga saham gabungan (IHSG) anjlok lebih dari 6 persen pada penutupan perdagangan sesi I, Selasa (18/3/2025).

    “Kalau ditanya soal persepsi investor luar, saya kurang paham, tetapi kalau soal Bu Sri Mulyani, saya pastikan tidak akan mundur, dan fiskal kita kuat,” ujar Dasco saat menyambangi gedung BEI, Jakarta, Selasa (18/3/2025).

    Ketua Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun menambahkan, kondisi fiskal Indonesia saat ini juga tetap terjaga dan berkelanjutan.

    “Fiskal Indonesia saat ini dalam proses kesinambungan yang kuat. Ini (IHSG anjlok) situasi yang sangat wajar, dan kita akan rebound. Tidak perlu direspons berlebihan,” kata Misbakhun.

    Lebih lanjut, Misbakhun menambahkan kunjungan DPR ke BEI bertujuan memberikan sinyal positif kepada pasar guna meredam kepanikan akibat IHSG anjlok sangat dalam.

    Sebelumnya diberitakan, IHSG anjlok parah pada perdagangan sesi I hari ini karena dipicu oleh sejumlah sentimen negatif, salah satunya soal kabar Sri Mulyani mundur. 

  • IHSG Anjlok Parah, Pasar Saham Tak Lagi Menarik?

    IHSG Anjlok Parah, Pasar Saham Tak Lagi Menarik?

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) anjlok sangat dalam hingga 6,12 persen pada perdagangan sesi I,  Selasa (18/3/2025). Penurunan ini merupakan yang terdalam sejak September 2021.

    Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menilai kekhawatiran terhadap risiko fiskal menjadi salah satu faktor utama yang memengaruhi minat investor dalam transaksi saham hari ini.

    “Semua khawatir risiko fiskal kian meningkat di Indonesia yang membuat banyak pelaku pasar dan investor akhirnya memutuskan beralih ke investasi lain yang jauh lebih aman serta memberikan kepastian imbal hasil,” tulis Nico dalam analisisnya.

    Ia menambahkan, dalam kondisi seperti ini, saham menjadi kurang menarik bagi investor dan mereka dapat menaruh perhatiannya pada instrumen lain, seperti obligasi. 

    Selain faktor domestik, pasar juga mencermati tekanan eksternal, seperti perang tarif antara Amerika Serikat (AS) dan negara-negara mitranya, serta potensi resesi di AS akibat kebijakan perdagangan yang lebih proteksionis.

    Di sisi lain, harga emas dunia justru mencapai rekor tertinggi pada Selasa siang hingga di atas level US$ 3.000 per troy ounce. Harga emas batangan Antam juga mencapai rekor tertinggi hingga Rp 1,745 juta per gram. 

    Sementara itu, ekonom sekaligus pakar kebijakan publik UPN Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat menilai, anjloknya IHSG akibat efek domino utang dan sederet kebijakan populis.

    “Sebagai ekonom, saya berbeda dengan beberapa analis saham yang mengatakan jatuhnya IHSG karena faktor mundurnya satu dua pejabat. Menurut saya itu tidak tepat. Kita punya persoalan utama, yaitu rapuhnya struktur ekonomi Indonesia karena kebijakan utang luar negeri yang tidak prudent,” katanya.

    Menurutnya, IHSG yang anjlok dalam ini bukan sekadar refleksi ketidakpastian global, melainkan sebagai alarm bahwa model ekonomi Indonesia terlalu bergantung pada komoditas serta minim inovasi dan terjebak dalam siklus utang.

  • IHSG Anjlok Parah, DPR Turun Gunung ke BEI

    IHSG Anjlok Parah, DPR Turun Gunung ke BEI

    Jakarta, Beritasatu.com – Di tengah kondisi indeks harga saham gabungan (IHSG) yang anjlok hingga 6,12% pada penutupan perdagangan sesi I, Selasa (18/3/2025), Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad bersama Komisi XI DPR mendatangi Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk menenangkan investor dan memulihkan kepercayaan pasar modal.

    Ketua Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun menjelaskan, kedatangannya bersama Sufmi Dasco Ahmad dan jajaran Komisi XI DPR ke BEI bertujuan untuk memberikan sinyal positif bagi pasar.

    “Kami ingin menciptakan respons positif di bursa efek Indonesia, tidak ada kepanikan apa pun,” kata Mukhamad Misbakhun.

    Sebelumnya, BEI sempat melakukan pembekuan sementara perdagangan (trading halt) pada pukul 11.19 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS) karena IHSG anjlok lebih dari 5 persen. 

    Perdagangan saham akhirnya dibuka kembali pada pukul 11.49 waktu JATS, tetapi semakin anjlok hingga lebih dari 6 persen. 

    Setelah jeda siang, IHSG secara perlahan mulai bergerak naik, meskipun masih anjlok cukup dalam. IHSG pada pukul 14.41 WIB kini berada pada level 6.231,8 atau melemah 3,72 persen.