Category: Beritasatu.com Ekonomi

  • IHSG Hari Ini Dibuka Melemah Jelang Libur Panjang Lebaran

    IHSG Hari Ini Dibuka Melemah Jelang Libur Panjang Lebaran

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini dibuka melemah pada awal perdagangan bursa, Kamis (27/3/2025). IHSG dibuka di level 6.462 dan bergerak pada rentang 6.417-6.466.

    Berdasarkan data bursa yang diolah Beritasatu.com, IHSG hingga pukul 09.11 WIB turun 0,39 poin atau 0,61% menjadi 6.429. Sebanyak 174 saham menguat, 219 saham turun, dan 169 saham stagnan.

    Volume awal perdagangan IHSG hari ini mencapai 1,3 triliun lembar saham dengan transaksi Rp 1,092 triliun dan frekuensi mencapai 105.188 kali.

    Mayoritas saham sektoral berada di zona merah dengan sektor konsumsi primer yang turun 1,11%, diikuti sektor bahan baku melemah 0,68%, konsumsi nonprimer turun 0,61%, perindustrian turun 0,53%, dan teknologi melemah 0,31%.

    Sementara, hanya dua saham sektoral yang menghijau, yakni sektor properti melemah 0,29% dan infrastruktur turun 0,04%.

    Mengekor IHSG hari ini, indeks unggulan dalam kelompok LQ45 juga turun 0,79%, saham syariah dalam indeks Jakarta Islamic Index (JII) melemah 0,92%, dan indeks Investor33 turun 0,70%.

  • Harga Tiket Lebaran Mahal, Warga Minta Kuota Mudik Gratis Tambahan

    Harga Tiket Lebaran Mahal, Warga Minta Kuota Mudik Gratis Tambahan

    Jakarta, Beritasatu.com – Harga tiket transportasi Lebaran 2025 dinilai masih mahal, sementara kuota mudik gratis dari pemerintah masih terbatas.

    Akibatnya, warga yang kehabisan kuota mudik gratis dari pemerintah harus merogoh kocek lebih untuk bisa mudik ke kampung halaman.

    Salah seorang warga yang tidak kebagian kuota mudik gratis, Munza mengaku, harga tiket transportasi naik hingga tiga kali lipat menjelang perayaan hari raya tahun ini.

    “Tiketnya biasa Rp 600.000, lebih mahal dari biasanya yang hanya Rp 260.000. Jadi naik hingga tiga kali lipat,” kata Munza, dikutip dari Antara, Kamis (27/3/2025).

    Akibat kenaikan harga tiket ini, warga pun meminta agar pemerintah memberikan kuota mudik gratis tambahan pada Lebaran 2026 mendatang. Pasalnya, kuota mudik gratis Lebaran 2025 dari pemerintah masih terbatas dan belum dapat dirasakan oleh seluruh lapisan ekonomi masyarakat.

  • Harga Emas Antam Hari Ini Naik Lagi Dekati Level Tertinggi

    Harga Emas Antam Hari Ini Naik Lagi Dekati Level Tertinggi

    Jakarta, Beritasatu.com – Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau harga emas Antam hari ini kembali naik Rp 7.000 per gram pada perdagangan Kamis (27/3/2025), setelah naik tinggi Rp 10.000 pada perdagangan Rabu (26/3/2025).

    Harga emas antam hari ini tercatat menjadi Rp 1,776 juta per gram. Sebelumnya, rekor harga emas Antam tertinggi mencapai Rp 1,779 juta per gram pada Jumat (21/3/2025).

    Sementara untuk harga buyback emas Antam juga naik Rp 7.000 menjadi Rp 1,627 juta per gram. Harga buyback ini merupakan nilai yang diberikan jika ingin menjual emas kembali ke Antam.

    Berikut harga emas Antam pada Kamis pagi hari ini:

    Harga emas 0,5 gram: Rp 938.500
    Harga emas 1 gram: Rp 1.776.000
    Harga emas 2 gram: Rp 3.492.000
    Harga emas 3 gram: Rp 5.213.000
    Harga emas 5 gram: Rp  8.655.000
    Harga emas 10 gram: Rp 17.255.000
    Harga emas 25 gram: Rp 43.012.000
    Harga emas 50 gram: Rp 85.945.000
    Harga emas 100 gram: Rp 171.812.000
    Harga emas 250 gram: Rp  429.265.000
    Harga emas 500 gram: Rp  858.320.000
    Harga emas 1.000 gram: Rp  1.716.600.000

    Dalam hal perpajakan, pembelian emas Antam mengikuti ketentuan yang tertuang dalam PMK Nomor 34/PMK.10/2017. Pajak Penghasilan (PPh) 22 dikenakan sebesar 0,45% bagi pemilik NPWP dan 0,9% bagi yang tidak memiliki NPWP. Setiap transaksi pembelian emas batangan juga disertai bukti potong PPh 22.

    Adapun untuk transaksi penjualan kembali emas Antam dengan nominal lebih dari Rp 10 juta, dikenakan PPh 22 sebesar 1,5% bagi pemilik NPWP dan 3% bagi yang tidak memiliki NPWP. Pajak ini akan langsung dipotong dari total nilai buyback yang diterima.

    Harga emas Antam hari ini turun imbas harga emas spot turun 0,1% menjadi US$ 3.016,71 per ons pada perdagangan Rabu (26/3/2025) saat dolar Amerika Serikat (AS) menguat.

  • Wall Street Melemah, Investor Cemas dengan Kebijakan Tarif Baru Trump

    Wall Street Melemah, Investor Cemas dengan Kebijakan Tarif Baru Trump

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks saham utama di Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Rabu (26/3/2025). Pelemahan ini dipicu oleh tekanan di sektor teknologi dan kekhawatiran pasar terhadap rencana pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengumumkan tarif impor otomotif terbaru.

    Mengutip CNBC International, Kamis (27/3/2025), indeks S&P 500 merosot 1,12% dan berakhir di level 5.712,20. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 132,71 poin atau 0,31% menjadi 42.454,79. Nasdaq Composite, yang banyak diisi saham teknologi, terperosok 2,04% ke 17.899,01 setelah saham Nvidia anjlok hampir 6%.

    Sejumlah perusahaan teknologi besar mengalami tekanan. Saham Meta Platforms dan Amazon turun lebih dari 2%, sementara Alphabet mengalami pelemahan lebih dari 3%. Tesla pun terkena dampak signifikan dengan penurunan lebih dari 5%.

    Kondisi ini diperburuk oleh pengumuman dari Gedung Putih yang menyatakan bahwa Trump akan mengungkapkan kebijakan tarif impor otomotif dalam konferensi pers pada pukul 16.00 waktu setempat. Sentimen negatif langsung menghantam saham produsen mobil, seperti General Motors dan Stellantis, yang masing-masing merosot lebih dari 3%.

    Pasar semakin gelisah dengan potensi dampak kebijakan proteksionisme terhadap ekonomi. Trump sempat menyatakan bahwa tarif yang akan diterapkan mungkin lebih “lunak dibandingkan resiprokal,” yang memberi indikasi bahwa kebijakan tersebut bisa lebih terbatas dari perkiraan awal.

    Kepala Strategi Investasi CFRA Research Sam Stovall mengatakan, setiap kali Trump memberikan pernyataan terkait perdagangan, pasar cenderung bereaksi, baik secara positif maupun negatif. Akibatnya, investor kini mulai beralih ke sektor yang lebih defensif, seperti consumer staples dan utilitas.

    “Perpindahan ini kemungkinan akan terus berlangsung setidaknya hingga 2 April, saat kebijakan tarif mulai diterapkan, atau lebih lama jika Trump melakukan penyesuaian lebih lanjut,” jelasnya terkait pelemahan Wall Street.

    Ketidakpastian seputar kebijakan perdagangan telah membebani pasar dalam beberapa waktu terakhir. S&P 500 bahkan sempat memasuki fase koreksi di awal bulan ini setelah anjlok lebih dari 10% dari rekor tertingginya pada Februari.

    Kendati demikian, sebelum aksi jual terbaru ini, Wall Street sempat mencatat tren positif dengan S&P 500 membukukan kenaikan tiga hari berturut-turut hingga Selasa (25/3/2025). Namun, kembali munculnya ketidakpastian terkait tarif impor membuat pasar kembali tertekan.

  • Harga Emas Melemah di Tengah Penguatan Dolar AS

    Harga Emas Melemah di Tengah Penguatan Dolar AS

    Jakarta, Beritasatu.com – Harga emas mengalami tekanan pada perdagangan Rabu (26/3/2025) seiring dengan menguatnya dolar Amerika Serikat (AS) serta kenaikan imbal hasil obligasi AS. Meski begitu, ketidakpastian terkait kebijakan tarif yang diterapkan pemerintahan Presiden AS Donald Trump membuat harga emas tetap bertahan di atas level US$ 3.000 per ons.

    Mengutip CNBC International, Kamis (27/3/2025), harga emas spot mengalami penurunan 0,1% menjadi US$ 3.016,71 per ons. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS juga melemah 0,1% dan berakhir di US$ 3.022,5 per ons.

    Indeks dolar AS mencatat kenaikan 0,4% terhadap mata uang utama lainnya, yang menyebabkan harga emas menjadi lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang selain dolar. Selain itu, imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun juga mengalami sedikit kenaikan.

    “Permintaan terhadap aset safe haven, seperti emas masih cukup kuat karena ketidakpastian kebijakan tarif dan risiko geopolitik yang terus berkembang. Jika tren kenaikan berlanjut, target berikutnya adalah US$ 3.150,” ujar Wakil Presiden sekaligus analis senior logam Zaner Metals Peter Grant.

    Pada Senin (24/3/2025), Trump mengumumkan rencana penerapan tarif otomotif. Namun, ia mengisyaratkan bahwa tidak semua tarif yang direncanakan akan langsung diberlakukan pada 2 April, dan beberapa negara mungkin mendapatkan pengecualian.

    “Jika tarif yang diterapkan lebih ringan dari perkiraan, harga emas berpotensi mengalami koreksi,” kata Edward Meir, analis dari Marex.

    Investor masih mencemaskan dampak tarif baru tersebut terhadap inflasi dan pertumbuhan ekonomi AS, sehingga mereka memilih emas sebagai aset lindung nilai.

    Sejak awal tahun, harga emas telah mengalami kenaikan lebih dari 15% dan sempat mencetak rekor tertinggi di US$ 3.057,21 per ons pada 20 Maret.

    Saat ini, para pelaku pasar menanti data pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS yang akan dirilis pada Jumat (29/3/2025), yang dapat memberikan gambaran lebih jelas mengenai kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed).

    “Jika inflasi PCE tetap rendah, maka peluang kebijakan dovish dari The Fed semakin besar, yang dapat mendorong kenaikan harga emas lebih lanjut,” tambah Grant.

    The Fed baru-baru ini mempertahankan suku bunga acuannya, tetapi memberikan sinyal kemungkinan pemangkasan suku bunga dalam tahun ini.

     Kebijakan suku bunga yang lebih rendah umumnya menguntungkan emas karena mengurangi biaya peluang dalam memegang aset yang tidak menghasilkan imbal hasil.

    Saat harga emas turun, harga perak ikut turun 0,3% menjadi US$ 33,63 per ons, sementara platinum melemah 0,1% menjadi US$ 975,17 per ons. Sebaliknya, paladium menguat 1% ke level US$ 965,98 per ons.

  • Banyak Tantangan, Pendapatan PT Samudera Indonesia Turun 5 Persen

    Banyak Tantangan, Pendapatan PT Samudera Indonesia Turun 5 Persen

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) mencatat penurunan pendapatan sebesar 5 persen pada tahun buku 2024. Pendapatan perusahaan turun menjadi US$ 737,4 juta atau setara dengan Rp 12,22 triliun (kurs Rp 16.580) dibandingkan dengan US$ 772,4 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.

    Penurunan kinerja keuangan juga tercermin dalam EBITDA perusahaan yang merosot 31 persen menjadi US$ 169,2 juta pada 2024, dibandingkan US$ 246,1 juta pada 2023. Sementara itu, laba usaha turun 7 persen menjadi US$ 96,5 juta, dibandingkan US$ 104 juta pada tahun sebelumnya.

    Laba bersih perusahaan mengalami penurunan lebih dalam, yaitu 32 persen menjadi US$ 49,6 juta, dari sebelumnya US$ 74,6 juta pada 2023. Sedangkan laba per saham juga ikut turun 30 persen menjadi Rp 49,6 per lembar saham, dibandingkan Rp 70,7 per lembar saham pada tahun sebelumnya.

    Direktur Utama PT Samudera Indonesia Bani M Mulia mengakui kinerja perusahaan pada 2024 lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Menurutnya, berbagai tantangan yang dihadapi sepanjang 2024 membuat pencapaian perusahaan lebih menantang.

    “Ya memang kinerja tahun 2024 dibandingkan 2023 lebih rendah. Kami memprediksi memang tahun 2024 lebih menantang,” ujar Bani dalam pengumuman laporan kinerja Samudera Indonesia secara daring, Rabu (26/3/2025).

    Namun, Bani menekankan pencapaian 2024 masih lebih baik dari proyeksi awal perusahaan. Secara historis, pendapatan Samudera Indonesia sejak 1998 masih berada di level yang cukup tinggi, yaitu sekitar US$ 700 juta, meskipun lebih rendah dibandingkan 2-3 tahun terakhir.

    Bani juga mengungkapkan, posisi kas dan setara kas  PT Samudera Indonesia tetap kuat meskipun mengalami penurunan 14% dari US$ 387,8 juta pada 2023 menjadi US$ 333,2 juta pada 2024. Aset lancar mencapai US$ 610,5 juta, utang jangka pendek US$ 40,2 juta, utang jangka panjang US$ 204,6 juta, ekuitas US$ 727,2 juta, dan total aset US$ 1,288.6 juta.

  • Nixon Napitupulu Tetap Dirut BTN, Suryo Utomo Komut

    Nixon Napitupulu Tetap Dirut BTN, Suryo Utomo Komut

    Jakarta, Beritasatu.com – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang digelar PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) telah menyetujui untuk memberhentikan dengan hormat direksi BTN, antara lain Andi Nirwoto, Jasmin, Elisabeth Novie Riswanti, Muhammad Iqbal, dan Hakim Putratama.

    Sementara itu, Nixon LP Napitupulu tetap dipercaya untuk menjabat sebagai direktur utama BTN. Sedangkan Suryo Utomo menjadi komisaris utama. Suryo saat ini masih menjabat sebagai direktur jenderal pajak Kementerian Keuangan. 

    Berikut susunan lengkap dewan komisaris dan direksi BTN:

    Dewan Komisaris:
    Komisaris Utama: Suryo Utomo
    Wakil Komisaris Utama: Dwi Ary Purnomo
    Komisaris: Fahri Hamzah
    Komisaris Independen: Ida Nuryanti, Pietra Machreza Paloh, Panangian Simanungkalit

    Direksi:
    Direktur Utama: Nixon LP Napitupulu
    Wakil Direktur Utama: Oni Febriarto Rahardjo
    Direktur Information Technology: Tan Jacky Chen
    Direktur Corporate Banking: Helmy Afrisa Nugroho
    Direktur Treasury & International Banking: Venda Yuniarti
    Direktur Risk Management: Setiyo Wibowo
    Direktur Finance & Strategy: Nofry Rony Poetra
    Direktur Consumer Banking: Hirwandi Gafar
    Direktur Human Capital & Compliance: Eko Waluyo
    Direktur Network & Retail Funding: Rully Setiawan
    Direktur Operations: I Nyoman Sugiri Yasa
    Direktur Commercial Banking: Hermita

    Dewan komisaris dan anggota direksi BTN yang diangkat harus mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terlebih dahulu.

  • BTN Tebar Dividen Rp 751,83 Miliar

    BTN Tebar Dividen Rp 751,83 Miliar

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) atau BTN mengumumkan pembagian dividen sebesar Rp 751,83 miliar untuk tahun buku 2024. Jumlah ini setara dengan 25% dari laba bersih perseroan yang mencapai Rp 3 triliun. Sementara itu, 75% atau Rp 2,25 triliun akan dialokasikan sebagai saldo laba ditahan untuk pengembangan usaha.

    Dividen yang dibagikan setara dengan Rp 53,57 per lembar saham dan akan diberikan kepada pemegang saham, yakni Pemerintah Indonesia sebesar 60% dan publik sebesar 40%.

    Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu menyampaikan, pembagian dividen ini mencerminkan komitmen perseroan dalam memberikan nilai tambah bagi pemegang saham, serta upaya perseroan untuk meningkatkan shareholders value kepada investor.

    “Pemberian dividen sebesar 25% akan menjaga rasio permodalan BTN di atas persyaratan regulator. Dengan pembagian dividen ini, kami berharap dukungan investor terhadap BTN semakin kuat,” ujar Nixon dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang digelar pada Rabu (26/3/2025).

    Pada akhir 2024, BTN mencatat pertumbuhan kinerja positif dengan penyaluran kredit dan pembiayaan mencapai Rp 357,97 triliun, meningkat 7,3% year-on-year (yoy). Dana pihak ketiga (DPK) juga tumbuh 9,1% yoy menjadi Rp 381,67 triliun. Dengan capaian tersebut, total aset BTN naik 7,03% yoy menjadi Rp 469,61 triliun.

    Untuk 2025, BTN menargetkan aset menembus Rp 500 triliun, didukung pertumbuhan kredit dan pembiayaan sekitar 7%-8% serta DPK yang ditargetkan meningkat 8%-9% yoy.

    RUPST BTN juga menyetujui akuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS) sebagai bagian dari rencana pemekaran (spin-off) unit usaha syariah BTN Syariah. Perseroan akan melanjutkan proses pengajuan izin akuisisi kepada regulator.

    BTN Syariah sendiri menunjukkan kinerja positif dengan total aset mencapai Rp 60,56 triliun per Desember 2024. Sesuai dengan ketentuan Pasal 59 POJK 12 Tahun 2023, BTN wajib melakukan pemisahan terhadap unit usaha syariahnya.

    Lebih lanjut, Nixon menegaskan BTN akan terus melakukan ekspansi dan transformasi bisnis untuk meningkatkan akses pembiayaan perumahan bagi masyarakat.

    “Dengan strategi bisnis yang konsisten dan transformasi yang terus dilakukan, BTN optimistis dapat tumbuh secara berkelanjutan, sekaligus menerapkan prinsip kehati-hatian di tengah berbagai tantangan ekonomi,” pungkas Nixon.

  • Permintaan Dolar AS Akan Meningkat pada April, Bagaimana Nasib Rupiah?

    Permintaan Dolar AS Akan Meningkat pada April, Bagaimana Nasib Rupiah?

    Jakarta, Beritasatu.com – Nilai tukar rupiah tengah menjadi sorotan setelah melemah ke level Rp 16.611 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (25/3/2025). Nilai ini merupakan yang terendah sejak krisis moneter 1998.

    Global Markets Economist Maybank Indonesia Myrdal Gunarto menyoroti potensi lonjakan permintaan dolar AS pada April mendatang. Menurutnya, faktor musiman seperti pembayaran dividen kepada investor asing menjadi pemicu utama peningkatan kebutuhan dolar.

    “Permintaan dolar secara musiman biasanya meningkat antara April hingga Juni karena pembayaran dividen. investor asing ini mendapatkan hasil dividen dari investasi mereka di Indonesia dan biasanya pembagian dividen dari perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia itu terjadi pada periode April sampai Juni,” ujar Myrdal dalam wawancara dengan B-Universe, Rabu (26/3/2025).

    Selain itu, pada pekan keempat setiap bulan, permintaan dolar AS cenderung meningkat akibat pembayaran bunga utang dan keperluan impor perusahaan. Lonjakan ini bersifat rutin dan dapat memberikan tekanan tambahan terhadap nilai tukar rupiah.

    Meski demikian, Myrdal tetap optimistis rupiah masih dapat bertahan berkat kondisi makroekonomi yang stabil, terutama dengan kondisi neraca perdagangan yang terus mencatat surplus.

    Pada Februari 2025, Indonesia membukukan surplus perdagangan sebesar US$ 3,12 miliar, dengan nilai impor mencapai US$ 18,86 miliar dan ekspor sebesar US$ 21,98 miliar.

    “Kalau kita lihat dari foreign bank investment, seharusnya ada dana masuk, terutama ke beberapa sektor yang memang sangat menarik, seperti sektor hilirisasi, industri manufaktur terkait dengan makanan atau minuman, serta industri yang memiliki kaitan dengan program Astacita pemerintah. Kelihatannya ini banyak didatangkan dari investor global. Sehingga seharusnya dari aspek foreign bank investment, ada dana masuk dari sisi dolar,” kata Myrdal terkait faktor yang memengaruhi nilai tukar rupiah.

  • Airlangga Optimistis IHSG dan Rupiah Akan Kembali Menguat

    Airlangga Optimistis IHSG dan Rupiah Akan Kembali Menguat

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meyakini indeks harga saham gabungan (IHSG) akan kembali menguat setelah sebelumnya sempat anjlok cukup dalam. Begitu juga dengan nilai tukar rupiah yang sempat jatuh ke level terendah.

    Diketahui, nilai tukar rupiah pada Selasa (25/3/2025) anjlok ke level  Rp 16.611 per dolar Amerika Serikat (AS), level terendah sejak krisis ekonomi 1998. Selain itu, indeks harga saham gabungan (IHSG) dalam beberapa hari terakhir juga anjlok cukup dalam, bahkan sempat memaksa Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan trading halt atau penundaan perdagangan saham untuk sementara waktu.

    Airlangga menilai kondisi tersebut sebagai dinamika pasar yang wajar. Ia optimistis nilai tukar rupiah serta IHSG akan kembali menguat.

    “Kalau rupiah naik turun, biasa saja. IHSG juga akan balik lagi, rebound lagi,” ujar Airlangga saat ditemui di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (26/3/2025).

    Menurutnya, pelemahan rupiah saat ini dipengaruhi oleh faktor eksternal. Namun, ia menegaskan fundamental ekonomi Indonesia tetap kuat.

    “Ini kan harian, nanti kita lihat. Kan fundamental ekonomi kuat, pasar juga sudah rebound. Kemarin ekspektasi mengenai RUPS Mandiri dan RUPS BRI kan baik outcome-nya,” kata Airlangga.

    Terkait IHSG yang sempat anjlok parah, Airlangga juga yakin pasar saham Indonesia akan kembali hijau seperti halnya pergerakan nilai tukar rupiah yang diyakini akan menguat.