Category: Beritasatu.com Ekonomi

  • Kisah Sukses Abdus Salam dari Layanan Keuangan Berbasis Internet

    Kisah Sukses Abdus Salam dari Layanan Keuangan Berbasis Internet

    Jakarta, Beritasatu.com – Tiga orang datang berkunjung ke agen BRILink milik Abdus Salam (42) yang terletak di kawasan Jalan Joe, Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada siang hari yang cerah. Mereka tampak sibuk dengan berbagai urusan. Masing-masing membawa kebutuhan transaksi yang berbeda.

    Agen ini menjadi salah satu tempat layanan keuangan masyarakat sekitar. Terletak di area yang padat penduduk, agen BRILink bernama Lina Pulsa memberikan pelayanan yang ramah dan efisien. Meski berada di Jakarta, banyak masyarakat yang mempercayai Lina Pulsa untuk memenuhi berbagai layanan perbankan, seperti penarikan tunai, pembayaran, hingga pengiriman uang.

    Selain sebagai agen BRILink, Salam juga membuka rental PlayStation (PS) dan berjualan pulsa. Kedua usaha tersebut berdiri lebih dahulu pada 2011, kemudian ia menjadi agen BRILink.

    Awalnya, Salam membuka jasa pembayaran listrik, membayar cicilan, dan lainnya, untuk menambah pemasukan. Dari layanan tersebut, banyak orang yang bertransaksi. Pada suatu waktu, ada orang yang meminta tolong kepadanya untuk mentransfer uang kepada keluarganya di kampung halaman. Salam kemudian datang ke kantor cabang PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) untuk mengirim uang titipan tersebut.

    Atas jasa itu, Salam mendapatkan upah Rp 30.000 hingga Rp50.000. Kemudian Salam melihat peluang membuka layanan internet banking BRI. Salam pun mendaftar ke kantor unit BRI Kebagusan.

    Semula, Salam masih awam dengan layanan keuangan berbasis internet dari BRI. Pada 2013, ia membeli seperangkat komputer dan printer untuk menunjang layanannya tersebut.

    “Dari orang enggak percaya, orang transfer, sampai percaya banget sama saya,” kata Salam beberapa waktu lalu.

    Abdus Salam. – (Beritasatu.com/Erfan Maruf)

    Dia mengaku belajar dari call center BRI dalam menggunakan layanan internet banking tersebut. Seiring waktu, makin banyak masyarakat yang datang untuk bertransaksi di tempatnya.

    Layanan internet banking Salam menyebar dari mulut ke mulut, sehingga makin banyak orang yang memakai jasanya. Salam sampai empat kali mengganti printer karena rusak.

    “Saking seringnya, itu zaman dahulu ya. Orang zaman dahulu inginnya setruk gede,” katanya.

    Meski saat itu pelayanan bebas biaya administrasi, setiap orang yang datang melakukan transfer kerap memberinya  upah, mulai dari Rp 20.000 hingga Rp 50.000.

    Transaksi Salam pada suatu waktu sudah mencapai limit Rp 20 juta per hari. Ia pergi ke BRI untuk meningkatkan limitnya. Dari sini, seorang pegawai BRI menawarkan untuk menjadi agen BRILink.

    BRI meluncurkan layanan BRILink pada akhir 2014. Salam merupakan agen yang bergabung pada awal kemunculan layanan tersebut. Menurut Salam, untuk menjadi agen BRILink tidak sulit. Cukup memiliki usaha yang sudah berjalan minimal 2 tahun dan menyerahkan deposit Rp 3 juta.

    Setelah itu, pihak BRI akan memberikan nomor agen dan peralatan yang dibutuhkan, seperti mesin electronic data capture (EDC) hingga mesin penghitung uang. Usahanya ini membuahkan hasil. Salam menyisihkan setiap keuntungan dari layanan ini untuk menambah jumlah agenya. Satu per satu, ia membuka agen di daerah lain.

    Saat ini, Abdus Salam memiliki delapan agen yang tersebar di sejumlah wilayah. Ia memakai nama Eni Pulsa untuk setiap agen miliknya. Eni merupakan nama istrinya.

    Agen BRILink milik Salam lainnya berada di daerah Kebagusan, Tanjung Barat, Pasar Minggu, Jagakarsa, dan Cilandak. Satu kios agen berada di Bogor, Jawa Barat.

    “Saya pertama kali berjualan pulsa, sehingga semua namanya Eni Pulsa,” ujarnya.

    Transaksi di agen tak sebatas transfer ke BRI ataupun bank lain. Beragam layanan tersedia, seperti tarik tunai dari berbagai bank lain, isi saldo aplikasi pembayaran, membayar cicilan, pencairan bantuan sosial (bansos) hingga Kartu Jakarta Pintar (KJP). Agen juga bisa membayar berbagai layanan, seperti BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan, bayar listrik, PDAM, internet, TV kabel, hingga pembayaran zakat dan infak. Bahkan, ada masyarakat yang datang hanya untuk mengecek saldo tabungannya.

    Banyak masyarakat yang merasa sangat terbantu dengan kehadiran agen BRILink di sekitar tempat tinggalnya. Mereka senang karena tak perlu antre panjang untuk melakukan berbagai transaksi. “Manfaatnya buat mereka, lebih dekat, lebih mudah, enggak ngantri, nanya-nanya juga gampang,” tutur Abdus Salam.

    Dalam usaha ini, BRI menerapkan sistem bagi hasil 50:50 dalam setiap transaksi. Misalnya, biaya administrasi setiap transaksi Rp 3.000, BRI mendapatkan Rp 1.500 dan dirinya juga kebagian Rp 1.500.

    Salam berencana menambah kios agen di daerah lain di Jakarta. Menurutnya, keberadaan agen BRILink juga turut membantu pemerintah membuka lapangan pekerjaan. “Minta doanya, biar digampangin. Soalnya saya mau menambah cabang dan membuka lapangan pekerjaannya. Saya bukan semata-mata cari uang,” katanya.

    Pemerataan Ekonomi

    Kehadiran BRILink membuktikan perannya sebagai agen pembangunan, khususnya dalam menciptakan pemerataan ekonomi yang inklusif di seluruh Indonesia. Melalui jaringan agen BRILink, BRI berupaya menjangkau lapisan masyarakat yang sebelumnya tidak tersentuh layanan perbankan. Agen BRILink tidak hanya membuka dan mendekatkan akses keuangan semata, juga menciptakan sharing economy bagi masyarakat.

    Hingga akhir Desember 2024, jumlah agen BRILink di seluruh Indonesia mencapai 1,06 juta agen dengan volume transaksi Rp 1.589 triliun. Jaringan ini menjangkau lebih dari 67.000 desa atau lebih dari 80% jumlah desa di Indonesia.

    “BRI sebagai bank BUMN memiliki peran untuk dapat menyalurkan kredit mikro, meningkatkan inklusi keuangan masyarakat,” kata Direktur Program Indef, Eisha Maghfiruha Rachbini.

    Eisha menilai BRI melalui Program UMI (usaha mikro Indonesia) memiliki komitmen dalam memberikan pemberdayaan ekonomi mikro. Program UMI dinilai memberikan kesempatan usaha mikro, sehingga mereka dapat meningkatkan pendapatan dan kualitas hidup. Program ini juga bertujuan meningkatkan inklusi keuangan dan mengurangi kemiskinan di Indonesia. Program UMI telah membantu ribuan usaha mikro di Indonesia, termasuk milik Abdus Salam, untuk berkembang dan meningkatkan pendapatan mereka.

  • 12,05 Juta Wajib Pajak Sudah Lapor SPT Tahunan

    12,05 Juta Wajib Pajak Sudah Lapor SPT Tahunan

    Jakarta, Beritasatu.com – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan sebanyak 12,05 juta wajib pajak telah melaporkan surat pemberitahuan (SPT) tahunan pajak penghasilan (PPh). Jumlah ini meliputi 11,71 juta SPT tahunan orang pribadi dan sekitar 333.00 SPT tahunan badan.

    “Sampai dengan 29 Maret 2025 pukul 00.00 WIB, total SPT tahunan PPh tahun pajak 2024 yang sudah disampaikan sebanyak 12,05 juta SPT atau naik 5,3% dibanding periode yang sama tahun lalu,” ucap Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat DJP Dwi Astuti pada Minggu (30/3/2025).

    SPT adalah surat yang digunakan untuk melaporkan penghitungan dan/atau pembayaran pajak, objek pajak dan/atau bukan objek pajak, dan/atau harta dan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan.

    Secara umum, batas akhir pelaporan SPT tahunan adalah tiga bulan setelah tahun pajak berakhir, yakni setiap 31 Maret. Namun, DJP telah memperpanjang batas waktu pelaporan SPT tahunan untuk wajib pajak orang pribadi tahun pajak 2024 hingga Jumat (11/4/2025).

    Dengan adanya perpanjangan ini, wajib pajak yang melaporkan SPT tahunan sebelum 11 April 2025 tidak akan dikenai sanksi administratif. Kelonggaran ini diberikan karena tenggat waktu pelaporan bertepatan dengan Hari Suci Nyepi (Tahun Baru Saka 1947) serta Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah.

  • Deretan Saham yang Bikin Boncos dan Untung Jelang Libur Lebaran

    Deretan Saham yang Bikin Boncos dan Untung Jelang Libur Lebaran

    Jakarta, Beritasatu.com – Sepekan menjelang libur panjang Lebaran atau periode perdagangan 24-27 Maret 2025, sejumlah saham turun tajam hingga membuat boncos dengan kerugian mencapai 57%.

    Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham PT Trust Finance Indonesia Tbk (TRUS) menjadi yang paling boncos. Saham ini anjlok 57,7%, menjadikannya top losers minggu ini. Harga sahamnya turun dari Rp 1.325 menjadi Rp 560.

    Selain TRUS, beberapa saham lain juga mengalami penurunan tajam, di antaranya PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) turun 49,5% menjadi Rp 116, PT Perma Plasindo Tbk (BINO) melemah 28,9% menjadi Rp 125, PT Fortune Indonesia Tbk (FORU) merosot 24,6% menjadi Rp 610, MNC Digital Entertainment (MSIN) terkoreksi 23,8% menjadi Rp 560.

    Selanjutnya, PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk (JSPT) turun 21,6% menjadi Rp 7.050, PT Perma Plasindo Tbk (BESS) jatuh 19,3% menjadi Rp 835, PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk (BDKR) melemah 15,8% menjadi Rp 133, PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA) turun 14,8% menjadi Rp 126, dan PT Hotel Fitra International Tbk (FITT) terkoreksi 14,6% menjadi Rp 152.

    Saham Top Gainers

    Di sisi lain, 10 saham mencatatkan lonjakan harga signifikan dan memberikan keuntungan besar bagi investor. Saham-saham ini mengalami kenaikan 27%-143% dalam periode 24-27 Maret 2025.

    Dua saham BUMN karya yang mencatatkan keuntungan terbesar. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) naik 45,4% menjadi Rp 240, dan PT PP Tbk (PTPP) melonjak 28,8% menjadi Rp 304.

    Saham-saham top gainers lainnya meliputi PT Golden Flower Tbk (POLU) meningkat 71,3% menjadi Rp 660, PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) naik 45,1% menjadi Rp 1.430, PT Estika Tata Tiara Tbk (BEEF) bertambah 33,3% menjadi Rp 200, PT Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL) melonjak 32,4% menjadi Rp 416, PT Jembo Cable Company Tbk (JECC) naik 29,4% menjadi Rp 880, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) menguat 25% menjadi Rp 2.650, PT Tira Austenite Tbk (TIRA) meningkat 23,2% menjadi Rp 1.725, PT Panin Financial Tbk (PNLF) naik 22,6% menjadi Rp 368.

    Pada saat sejumlah saham turun tajam hingga membuat boncos, indeks harga saham gabungan (IHSG) dalam sepekan justru mengalami kenaikan 4,03% ke level 6.510,6 dari 6.258 pada pekan sebelumnya. Kapitalisasi pasar juga mengalami peningkatan 2,81% menjadi Rp 11.126 triliun dari Rp 10.822 triliun.

  • Berkah Lebaran, Harga Emas Antam Sepekan Naik Rp 41.000 Per Gram

    Berkah Lebaran, Harga Emas Antam Sepekan Naik Rp 41.000 Per Gram

    Jakarta, Beritasatu.com – Harga emas batangan Antam selama sepekan melonjak tinggi sebesar Rp 41.000 per gram.

    Pada Senin (24/3/2025), harga emas Antam berada pada level Rp 1,765 juta per gram. Harganya terus bergerak naik hingga menyentuh level tertinggi pada Sabtu (29/3/20205) mencapai Rp 1,806 juta per gram.

    Sementara itu, harga buyback emas batangan Antam dalam sepekan juga terus melesat dari Rp 1,616 juta per gram menjadi Rp 1,657 juta per gram.

    Berikut daftar harga terbaru emas Antam yang terpantau dari laman Logam Mulia Antam.

    Harga emas Antam 0,5 gram: Rp 953.000
    Harga emas Antam 1 gram: Rp 1.806.000
    Harga emas Antam 2 gram: Rp 3.556.000
    Harga emas Antam 3 gram: Rp 5.314.000
    Harga emas Antam 5 gram: Rp 8.834.000
    Harga emas Antam 10 gram: Rp 17.590.000
    Harga emas Antam 25 gram: Rp 43.812.500
    Harga emas Antam 50 gram: Rp 867.505.000
    Harga emas Antam 100 gram: Rp 174.890.000
    Harga emas Antam 250 gram: Rp 436.837.500
    Harga emas Antam 500 gram: Rp 873.375.000
    Harga emas Antam 1.000 gram: Rp 1.746.600.000

    Sejalan dengan harga emas Antam yang naik Rp 41.000 per gram dalam sepekan, harga perak juga naik Rp 650 dari Rp 18.650 per gram menjadi Rp 19.300 per gram. 

  • Berkah Ramadan bagi Pedagang Gorengan Binaan BRI

    Berkah Ramadan bagi Pedagang Gorengan Binaan BRI

    Jakarta, Beritasatu.com – Langit berwarna jingga. Matahari mulai terbenam di ufuk barat. Suasana sore pada bulan suci Ramadan selalu menjadi kenangan manis bagi para pemburu takjil dan pedagang makanan dan berbagai minuman segar. Salah satu pedagang yang selalu senang ketika Ramadan tiba adalah Khamid. Dia adalah seorang pedagang gorengan yang siap menjajakan penganan mulai pukul 14.00 WIB. Baginya, momen itu sangat berharga dan tidak dapat mundur maupun maju.

    Dalam waktu singkat, sekitar 500 gorengan yang dibuat sejak pagi ludes untuk berbuka saat azan magrib tiba. Baginya, Ramadan tidak hanya bulan mulia untuk beribadah, juga bulan yang mudah mengumpulkan uang.

    “Saya senang kalau bulan puasa. Jualan banyak, habisnya cepat. Waktunya habis asar, langsung habis. Memang itu ciri khas,” kata Khamid kepada Beritasatu.com, Selasa (29/3/2025).

    Bahkan, dia mengakui, meski banyak warung dadakan yang buka ketika puasa, gorengannya tetap cepat ludes terjual. Tidak jarang ada yang memesan gorengan buatan Khamid.

    “Alhamdulillah terkenal warung ngapak ini. Kata orang, masakannya enak,” katanya.

    Pria asal Cilacap, Jawa Tengah itu, mengaku tidak ada resep rahasia yang ia gunakan saat memasak. Dia menyebut dagangannya laris karena konsisten dengan rasa yang enak. Berbagai jenis gorengan ia sediakan, seperti bakwan jagung, tempe goreng, bakwan sayur kubis, dan tahu.

    “Jangan dikurangi bumbunya. Alhamdulillah gorengan aku, kata orang, tidak ada duanya,” katanya.

    Pada bulan-bulan di luar Ramadan, omzetnya sekitar Rp 500.000, tetapi pada Ramadan, bisa meningkat dua kali lipat menyentuh Rp 1 juta.

    Khamid mengakui kondisinya saat ini tidak dapat dilepaskan dari bantuan Bank Rakyat Indonesia (BRI). Dia menyebut telah menerima manfaat dari bantuan kredit usaha rakyat (KUR) saat diterjang badai Covid-19.

    Dia memulai usaha pada 2004. Dia menjajakan makanan berat dengan berbagai macam sayur dan lauk. Dia menyajikan sayur asam, sop, tempe orek, mi goreng, teri, serta ayam dengan berbagai rasa, seperti balado dan rica-rica.

    Dia merintis usaha dengan sang istri hingga mampu mempekerjakan lima karyawan. Saat itu, dia mampu mengantongi omzet Rp 3 juta dalam sehari. Namun, setelah belasan tahun, usahanya tiba-tiba ambruk saat terjadi pandemi Covid-19.

    Karena tak lagi memiliki modal usaha, Khamid pun mencari informasi bantuan usaha ke berbagai bank. Akhirnya, dia mendapatkan bantuan KUR BRI yang selama ini memang dikenal getol membantu UMKM. Pada 2021. dia meminjam Rp 30 juta dengan tenor 2 tahun sebagai modal awal untuk kembali membangun usahanya.

    Baginya, pandemi Covid-19 merupakan badai besar yang tak akan ia lupakan, bahkan sampai meninggal. Beruntung ada bantuan KUR, sehingga dia mampu bertahan hingga saat ini, bahkan mampu mengantarkan anaknya untuk mengambil pendidikan singkat perawat.

    Tidak hanya bantuan KUR, Khamid menyebutkan BRI juga terus melakukan berbagai inovasi untuk membangun usahanya. BRI menyediakan layanan pembayaran QRIS kepada para pelanggannya.

    “Ya pokoknya kita enggak boleh kalah sama keadaan,” tegasnya.

    Konsumsi Meningkat

    Deputi Bidang UKM Kementerian UMKM Temmy Satya Permana menyebut pada momentum bulan suci Ramadan, banyak produk UMKM yang digemari masyarakat. 

    “Konsumsi pada Ramadan ini meningkat. Masyarakat sekarang lebih senang dengan produk-produk lokal,” katanya kepada jurnalis Beritasatu.com.

    Produk yang paling digemari masyarakat saat Ramadan ialah produk makanan dan minuman atau yang biasa dikenal food and beverage (FnB). Selain FnB, produk lain yang digemari masyarakat ialah fashion.

    “FnB menjadi salah satu sektor yang meraup untung pada momen Ramadan. Salah satunya lewat fenomena takjil war yang sudah berlangsung sejak tahun lalu,” pungkasnya.

  • BSI Kokohkan Posisi sebagai Bank Pembayar Zakat Terbesar di Indonesia

    BSI Kokohkan Posisi sebagai Bank Pembayar Zakat Terbesar di Indonesia

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus memperkuat posisinya sebagai bank pembayar zakat terbesar di Indonesia sekaligus menunjukkan komitmennya dalam memberikan manfaat bagi masyarakat.

    Sejak berdiri pada 2021 hingga 2024, BSI telah menyalurkan zakat senilai Rp 787,5 miliar kepada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), dengan jumlah yang terus meningkat setiap tahunnya.

    Pada 2021, zakat yang diserahkan BSI mencapai Rp 123,17 miliar, kemudian meningkat menjadi Rp 173,06 miliar pada 2022. Tren pertumbuhan ini berlanjut dengan penyaluran sebesar Rp 222,77 miliar pada 2023 dan bertambah menjadi Rp 268,5 miliar pada 2024.

    Zakat yang disalurkan BSI pada 2024 ini berkontribusi lebih dari 50% terhadap target pengumpulan Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) yang ditetapkan Baznas untuk Ramadan 2025/1446 H.

    Tahun ini, Baznas menargetkan pengumpulan ZIS sebesar Rp 509,5 miliar, meningkat 18,4% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 430 miliar dan menjadi bank pembayar zakat terbesar.

    Plt Direktur Utama BSI Bob T Ananta menyerahkan zakat secara simbolis kepada Ketua Baznas KH Noor Achmad, dengan disaksikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto.

    Bob menegaskan bahwa BSI sebagai institusi keuangan syariah berkomitmen mengalokasikan 2,5% zakat dari laba operasional serta zakat karyawan. Selain itu, BSI juga menyediakan berbagai platform pembayaran zakat, termasuk digital melalui BYOND by BSI, guna memudahkan nasabah dalam menunaikan kewajiban zakatnya.

    “Alhamdulillah, peningkatan zakat sejalan dengan pertumbuhan laba bersih perusahaan yang solid. Karena laba tumbuh double digit, maka pembayaran zakat pun meningkat,” ungkap Bob dalam keterangan resminya pada Sabtu (29/3/2025).

    Presiden Prabowo dalam kesempatan yang sama menekankan bahwa zakat merupakan wujud rasa syukur serta sarana untuk mengurangi ketimpangan sosial.

    Ia menambahkan bahwa zakat berpotensi besar dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem di Indonesia, mengingat potensi zakat nasional mencapai Rp 327 triliun, sedangkan realisasi penerimaan zakat baru sekitar Rp 41 triliun.

    Ketua Baznas KH Noor Achmad juga menyoroti dampak positif dari pembayaran zakat secara simbolis di Istana Negara, yang mendorong peningkatan kesadaran masyarakat dalam menunaikan zakat dengan pertumbuhan mencapai 30-40% per tahun. Ia menegaskan bahwa potensi zakat nasional harus terus dioptimalkan melalui berbagai lembaga dan perusahaan negara.

    “Alhamdulillah, jumlah muzaki meningkat. Pada 2023 mencapai 27 juta orang dan bertambah menjadi 28,1 juta orang pada 2024. Ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia memiliki kepedulian tinggi untuk berbagi dengan sesama,” ujar Noor Achmad.

    Dana zakat yang dihimpun Baznas kemudian disalurkan ke berbagai sektor strategis, termasuk ekonomi, kesehatan, dan pendidikan. Ia juga mengapresiasi kontribusi besar BSI dalam penyaluran zakat, yang tahun ini mencapai Rp 268,5 miliar.

    Sementara itu, penghimpunan zakat melalui e-channel BSI juga semakin efektif. Hingga 19 Maret 2025, zakat yang terkumpul melalui kanal digital BSI telah mencapai Rp 11,87 miliar year to date. Fasilitas pembayaran zakat juga tersedia melalui BYOND by BSI, termasuk layanan khusus untuk zakat fitrah selama Ramadan.

    Dalam penghimpunan dan penyaluran zakat, BYOND by BSI bekerja sama dengan berbagai Lembaga Amil Zakat (LAZ), seperti BAZNAS, BSI Maslahat, Dompet Dhuafa, Rumah Zakat, Rumah Yatim, DT Peduli, serta 18 LAZ nasional lainnya hingga membuat bank pelat merah itu jadi bank pembayar zakat terbesar.

  • Pemudik Naik 4,9 Persen, Ketersediaan Pesawat Turun di Bandara Soetta

    Pemudik Naik 4,9 Persen, Ketersediaan Pesawat Turun di Bandara Soetta

    Jakarta, Beritasatu.com – Bandara Soekarno-Hatta mencatatkan 184.000 penumpang pada puncak arus mudik, mengalami peningkatan sebesar 4,9% dibandingkan tahun 2024. Namun, lonjakan jumlah penumpang atau pemudik ini tidak sebanding dengan ketersediaan pesawat.

    Direktur Utama InJourney Airports Faik Fahmi mengungkapkan, keterbatasan jumlah pesawat menjadi tantangan tersendiri. Meski demikian, kebijakan pemerintah dalam menurunkan harga tiket pesawat justru membantu meningkatkan jumlah penumpang pemudik.

    Ia menjelaskan bahwa meskipun kapasitas pesawat terbatas, lalu lintas penumpang tetap meningkat. Jika dibandingkan dengan tahun 2019, sebelum pandemi COVID-19, jumlah penumpang bahkan mengalami kenaikan sebesar 9%.

    Pada tahun 2024, sebanyak 430 pesawat beroperasi selama arus mudik, sedangkan tahun ini hanya tersedia 404 pesawat. Jumlah ini jauh lebih sedikit dibandingkan dengan tahun 2019, yang mencapai 600 pesawat.

    Faik menambahkan bahwa tanpa kebijakan diskon tiket dari pemerintah, harga tiket bisa melonjak lebih tinggi akibat keterbatasan jumlah pesawat. Meskipun terjadi peningkatan jumlah pemudik, kondisi di Bandara Soekarno-Hatta tetap tertata dengan baik.

    Menurut Faik, dibandingkan tahun sebelumnya, kepadatan di Terminal 3 kini lebih terkendali. Hal ini berkat perbaikan manajemen arus penumpang yang memberikan pengalaman lebih nyaman bagi para pengguna jasa bandara.

    Salah satu strategi yang diterapkan adalah pengalihan beberapa penerbangan ke terminal lain. CitiLink yang sebelumnya beroperasi di Terminal 3 kini dipindahkan ke Terminal 1B, sementara penerbangan umrah dialihkan ke Terminal 2F.

    Selain itu, pembukaan kembali Terminal 1B pada bulan Maret menjadi langkah antisipatif dalam mengurai kepadatan arus mudik.

    Proses transformasi bandara terus berlanjut, termasuk renovasi Terminal 1C yang dijadwalkan selesai pada bulan Juni. Terminal 2F juga akan difokuskan untuk jemaah umrah dan dilengkapi dengan masjid seluas 2.000 meter persegi guna memberikan kenyamanan lebih bagi para penumpang dan pemudik saat Lebaran.
     

  • Kisah Pedagang Nasi Sayur yang Survive dari Badai Ekonomi berkat BRI

    Kisah Pedagang Nasi Sayur yang Survive dari Badai Ekonomi berkat BRI

    Jakarta, Beritasatu.com – Di sebuah warung sederhana di pinggir Jalan Abuserin Tiga, Radio Dalam, Jakarta Selatan, seorang pria paruh baya tengah sibuk menyiapkan bahan-bahan untuk jualannya. Sebuah perjuangan pedagang nasi sayur untuk memenuhi kebutuhan keluarga. 

    Khamid, pemilik warung nasi sayur, mengangkat beberapa belanjaan dari pasar dan dimasukkan ke beberapa wadah. Di dapur yang sederhana terlihat berbagai jenis sayur dan lauk mentah serta berbagai bumbu masakan.

    Dia pun memotong beberapa sayuran segar dan menyiapkan berbagai rempah. Meski wajahnya terlihat lelah, senyuman hangat tak pernah hilang seolah ia menikmati setiap proses yang dijalaninya. Baginya, dapur adalah tempat segala keajaiban rasa dimulai.

    Di dapur itu, Khamid meramu nasi yang harum, sayur yang segar, serta sambal pedas manis yang menggoda, untuk dinikmati pembeli. Makanan yang ia sajikan tidak hanya untuk mengisi perut, juga untuk membawa kenangan akan masakan rumah yang hangat.

    “Saya ingin setiap orang yang makan di sini merasa seperti di rumah sendiri. Makan di sini bukan hanya soal kenyang, juga soal kenyamanan dan kenangan,” ujar Khamid kepada Beritasatu.com beberapa waktu lalu.

    Khamid mulai bercerita bahwa usahanya telah dimulai lebih dari 15 tahun lalu, tepatnya pada 2004 dengan modal yang sangat terbatas. Berbekal keterampilan memasak, ia mulai berjualan nasi dan sayur di pinggir jalan.

    “Setelah buka warung nasi sayur saya menikah dan ajak istri dari Cilacap ke Jakarta. Setahun kemudian, saya punya anak pertama. Senang banget kalau ingat itu,” kata Khamid.

    Khamid dan istri terus membangun usaha hingga mampu mempekerjakan lima karyawan. Selain menambah karyawan, anak kedua pun lahir yang membuat keduanya semakin bahagia.

    Sebagai pedagang, Khamid tidak hanya memasak nasi sayur, juga memberikan perhatian pada setiap bahan yang digunakan.

    “Saya selalu memilih bahan yang segar. Saya juga tidak pernah mengurangi bumbu-bumbu agar tidak memengaruhi rasa,” ujarnya.

    Hidupnya ibarat roda yang selalu berputar. Kadang di atas, kadang di bawah. Usaha makan yang ia besarkan mulai goyang pada awal 2016, saat layanan antar jemput makanan mulai tumbuh. Saat itu usahanya mulai sepi, tetapi tetap berjalan. Puncaknya saat terjadi pandemi Covid-19. Seperti badai yang menerjang kapal hingga terbalik, usahanya seketika tak diperbolehkan beroperasi dan membuatnya hancur.

    “Makan aja susah. Saya hampir putus asa soal masa depan keluarga,” kata Khamid.

    Namun, secercah harapan muncul setelah pandemi usai. Masyarakat diperbolehkan kembali membuka usaha. Khamid pun memutar otak untuk mendapatkan bantuan hingga akhirnya memilih menggunakan kredit usaha rakyat (KUR), salah satu program BRI.

    Pada 2021, dia mengajukan pinjaman Rp 30 juta dalam rentang waktu 2 tahun. Baginya, KUR menjadi penyelamat agar tetapi survive dalam kehidupan, sekaligus membangkitkan asa. Dia kembali memulai usahanya hingga mampu mengantarkan anaknya menempuh pendidikan singkat menjadi perawat.

    “Tertolong banget oleh KUR. Saya kembali bersemangat untuk kembali membangun usaha,” jelasnya.

    Setelah itu, dia meminjam lagi Rp 40 juta ke BRI untuk meningkatkan usahanya. Dia yakin bantuan yang didapat dari BRI dapat meningkatkan pendapatannya.

    Tidak hanya KUR, Khamid mengakui BRI juga terus berusaha melakukan berbagai inovasi untuk membangun usahanya. BRI menyediakan layanan pembayaran QRIS bagi para pelanggannya.

    Akses Pembiayaan

    Kepala Departemen Usaha Mikro BRI RO Jakarta 2, Erwin Sapari, mengatakan program KUR bertujuan mengangkat pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) dengan membuka akses pembiayaan agar terjangkau. Pinjaman KUR dapat diberikan untuk membantu pengusaha UMKM menambah modal usaha, seperti untuk membeli bahan baku, meningkatkan produksi, dan memperluas jaringan distribusi.

    “Dengan tambahan modal usaha, pelaku UMKM bisa menambah kapasitas produksi, bahkan membuka cabang baru ataupun mendiversifikasi produk,” kata Erwin beberapa waktu lalu.

    KUR BRI menawarkan bunga yang relatif lebih rendah dibandingkan pinjaman dari pihak lain. Untuk pinjaman Rp 10 juta sampai Rp 100 juta, bunga yang dikenakan sekitar 6 persen, sementara di atas Rp 100 juta sekitar 9 persen.

    Di wilayahnya, pelaku usaha yang mengakses KUR BRI sekitar 47 persen berasal dari usaha perdagangan, 17 persen dari industri pengolahan, dan 16 persen dari jasa. Selain KUR, BRI juga memberikan pembinaan melalui pelatihan-pelatihan bagi pelaku UMKM, termasuk pedagang nasi sayur. 

  • Semerbak Bunga Papan dari Sudut Jakarta

    Semerbak Bunga Papan dari Sudut Jakarta

    Jakarta, Beritasatu.com – Matahari di kawasan Jakarta sayup-sayup mulai redup. Suasana kota yang selalu pekat dengan asap kendaraan bermotor memudar ketika memasuki kawasan Radio Dalam, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Aroma harum bunga dengan warna-warni yang mencolok memanjakan mata. Di area depan pemandangan indah itu terpampang jelas tulisan “Pasar Ikan Hias dan Bunga Papan Radio Dalam”. 

    Di antara beberapa toko bunga papan dengan desain memukau terlihat deretan bunga segar tersusun rapi dalam berbagai bentuk dan warna. Kesan cerah dan penuh warna pun tercipta.

    Beberapa penjual bunga papan dengan cekatan menata rangkaian bunga sesuai dengan pesanan, baik untuk ucapan selamat maupun acara penting lainnya. Terlihat juga beberapa bunga hidup dalam pot menghiasi halaman ruko. Salah satunya ruko bertulis “Toko Bunda Florist”. Ruko ini milik Mukaror (43), pelaku usaha bunga papan yang telah berpengalaman.

    “Ini baru mekar, kan dipetik terus dibawa ke sini. Kuncup, terus taruh di pot, kasih air, mekar lagi dia,” kata Mukaror yang akrab disapa Roy, pada Sabtu (29/3/2025).

    Roy mengaku bunga yang menjadi inti dari usaha bunga papan itu diambil dari berbagai tempat. Bunga di tokonya paling banyak didatangkan dari kawasan Puncak, Cianjur, Jawa Barat. 

    Sebelum memiliki toko di pusat bunga Radio Dalam, ia membuka lapak di kawasan Barito, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Awalnya pada 1996, ia menjual bunga anggrek. Ia mendirikan Toko Bunda Florist dan menjadi salah satu penyuplai anggrek ke beberapa toko di kawasan Jakarta dan sekitarnya.

    Penjual bunga papan di i kawasan Radio Dalam, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. – (Beritasatu.com/Erfan Maruf)

    Lambat laun, bisnis bunga anggrek mengalami kemerosotan, sehingga ia beralih ke usaha bunga papan hias. Masih berkaitan dengan bunga, saat itu ia menjadi salah satu perintis usaha bunga papan di pasar tersebut.

    Roy dianggap sebagai salah satu perintis usaha bunga papan di Pasar Radio Dalam yang berawal pada 2004. Saat itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Gubernur Sutiyoso merelokasi penjual bunga hias dan ikan hias. Para pedagang, termasuk Roy, dipindahkan ke Pasar Impres Radio Dalam pada awal 2004.

    “Tadinya pasar kebakaran, dibangun ulang. Toko bunga hias dan ikan hias dari Barito dipindah ke Radio Dalam,” katanya.

    Karena berada di tempat baru, Roy menata ulang toko bunga papan hiasnya bersama para pedagang lainnya yang masih sedikit. Dekorasi toko masih sederhana. Roy biasa hanya membeli beberapa jenis bunga di Pasar Rawa Belong, Jakarta Barat. Seiring permintaan yang meningkat, Roy mulai mendapat suplai langsung dari petani bunga di Desa Cimacan, Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, sejak 2009. Ia menerima kiriman bunga aster dan krisan dengan berbagai warna setiap pekan pada Rabu malam. Ia juga membeli bunga mawar dari petani di Bandung. Saat ini, ia dapat memesan 1.000 tangkai dalam sepekan untuk memenuhi kebutuhan.

    “Bisa kita pesan, antara merah, kuning, putih. Untuk pelengkap ada (bunga) pikok,” ujarnya.

    Selain bunga, bahan baku lain yang harus disiapkan ialah stirofoam dan spons. Ia sudah memiliki pemasok tetap, termasuk tiang bambu dari Sukabumi, Jawa Barat.

    KUR

    Saat ini usahanya berkembang pesat. Beberapa pejabat negara, pihak kementerian, dan perusahaan swasta, menjadi pelanggannya. Bahkan, kini ia telah memiliki empat karyawan, tiga kios di Pasar Radio Dalam, dan satu unit mobil pikap untuk mengirim pesanan bunga papan.

    Pesanan bunga papan melonjak pada akhir pekan, terutama pada Sabtu dan Minggu, saat acara pernikahan atau wisuda digelar. Ia mematok harga satu bunga papan hias ukuran 1 x 2 meter dengan dekorasi sederhana sekitar Rp 500.000. Papan bunga berukuran lebih besar, harganya bisa mencapai Rp 3 juta karena membutuhkan lebih banyak bunga.

    Di tengah usahanya yang terus berkembang, Roy memanfaatkan kredit usaha rakyat (KUR) BRI sebagai modal untuk menambah alat produksi. Dengan mesin baru, Roy bisa mencetak semua pesan di papan bunga.

    Roy pertama kali mengajukan KUR ke BRI KCP Cipulir sebesar Rp 10 juta pada 2019. Setelah lunas, ia kembali meminjam Rp 25 juta di BRI Unit Blok A dengan tenor 2 tahun dan cicilan Rp 1,6 juta per bulan. Roy mengaku terbantu dengan cicilan tersebut karena bunga yang ditetapkan BRI rendah.

    “KUR sangat membantu pedagang kecil seperti kami,” kata Roy.

    Toko yang menjual bunga papan di i kawasan Radio Dalam, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. – (Beritasatu.com/Erfan Maruf)4 Juta Debitur

    PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mencatatkan penyaluran KUR sebesar Rp 184,98 triliun selama 2024. KUR BRI menjangkau lebih dari 4 juta debitur atau pelaku UMKM di seluruh wilayah Indonesia.

    Komitmen BRI untuk mendorong ekonomi kerakyatan itu bahkan disampaikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto. Dalam rapat bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan KUR diperluas.

    “Bapak Presiden mengarahkan agar KUR didorong untuk meningkatkan pembiayaan usaha produktif,” kata Airlangga kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (18/3/2025).

    Dia menjabarkan, distribusi KUR masih didominasi oleh sektor perdagangan (48,4%), sementara sektor produktif, seperti pertanian (29%), perikanan (1,7%), dan industri pengolahan (7,6%).

    Airlangga menyebut Presiden Prabowo meminta agar sektor-sektor produktif, termasuk usaha bunga papan, diperkuat guna meningkatkan daya saing ekonomi nasional. Selain itu, dia menyebutkan akan ada revisi keputusan presiden mengenai KUR karena akan melibatkan menteri koordinator bidang pangan dan menteri koordinator pemberdayaan masyarakat.

  • Garuda Indonesia Tindak Tegas Penumpang yang Gunakan Vape di Pesawat

    Garuda Indonesia Tindak Tegas Penumpang yang Gunakan Vape di Pesawat

    Jakarta, Beritasatu.com – Seorang penumpang kelas bisnis Garuda Indonesia tertangkap kamera saat diam-diam mengisap rokok elektrik atau vape selama penerbangan. Video rekaman insiden tersebut menyebar luas dan menjadi viral di media sosial, kembali menyoroti larangan penggunaan vape di dalam pesawat yang bertujuan menjaga keamanan serta kualitas udara di kabin.

    Menanggapi kejadian ini, Direktur Utama Garuda Indonesia Wamildan Tsani mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada penerbangan Jakarta-Medan pada Kamis (27/3/2025).

    “Terkait video yang beredar di media sosial mengenai seorang penumpang yang menggunakan rokok elektrik di pesawat, Garuda Indonesia memastikan bahwa tindakan tegas telah diambil terhadap yang bersangkutan,” ujar Wamildan dalam keterangan resminya, Sabtu (29/3/2025).

    Menurutnya, awak kabin telah menjalankan prosedur yang berlaku dalam menangani pelanggaran tersebut.

    “Penumpang yang kedapatan menggunakan rokok elektrik telah diberikan teguran secara lisan sebanyak dua kali, sesuai dengan ketentuan terkait penumpang yang mengganggu ketertiban (disruptive passenger),” jelasnya terkait penumpang gunakan vape di pesawat.

    Lebih lanjut, awak kabin segera berkoordinasi dengan pilot in command (PIC) untuk menghubungi petugas di Bandara Internasional Kualanamu, termasuk tim keamanan penerbangan (Avsec), guna memastikan tindak lanjut sesuai aturan hukum yang berlaku baik di tingkat nasional maupun internasional.

    “Setibanya di Bandara Kualanamu, penumpang tersebut langsung diamankan oleh Tim Avsec untuk menjalani proses investigasi lebih lanjut,” tambahnya.

    Wamildan menjelaskan, sesuai dengan SE 12 DJPU 2024, penumpang diperbolehkan membawa satu unit rokok elektrik dengan ketentuan tertentu.

    Perangkat tersebut harus disimpan di saku atau bagasi kabin, dalam kondisi baterai terlepas (off atau cartridge dilepas), dengan kapasitas maksimal 100Wh. Selain itu, cairan isi ulang yang dibawa tidak boleh lebih dari 100ml dan harus dikemas dalam plastik transparan.

    “Meskipun diperbolehkan untuk dibawa, penggunaan rokok elektrik di dalam pesawat tetap dilarang sesuai regulasi yang berlaku,” tegasnya.

    Garuda Indonesia menyayangkan terjadinya insiden ini dan menegaskan komitmennya dalam menjunjung tinggi aspek keselamatan, keamanan, serta kenyamanan penerbangan.

    “Merokok, termasuk penggunaan vape, di dalam kabin pesawat merupakan pelanggaran serius terhadap regulasi penerbangan baik nasional maupun internasional. Oleh karena itu, kami tidak akan menoleransi tindakan semacam ini dan akan menindak tegas pelanggarnya sesuai prosedur yang berlaku,” jelas Wamildan.

    Ia juga menyampaikan bahwa Garuda Indonesia akan terus meningkatkan pengawasan serta edukasi bagi penumpang mengenai larangan penggunaan rokok elektrik selama penerbangan demi keselamatan bersama.

    “Kami mengimbau seluruh penumpang agar selalu mematuhi peraturan yang telah ditetapkan dan bekerja sama dalam menciptakan pengalaman penerbangan yang aman serta nyaman bagi semua pihak,” tutupnya.

    Sebelumnya, unggahan di akun X @cerowgapapa memperlihatkan seorang pria mengenakan kaus hitam yang diam-diam menghisap vape saat penerbangan. Video tersebut diambil oleh penumpang lain yang kemudian membagikannya di media sosial.

    “Penumpang business class Garuda ngebul terus, enggak tahan ya dua jam penerbangan? Maaf kalau ketahuan, awokawok,” tulis keterangan unggahan tersebut, dikutip Sabtu (29/3/2025).

    Diketahui, pria itu beberapa kali menggunakan vape selama penerbangan dan berusaha mengelabui awak kabin dengan menutup mata serta mengenakan ear buds, seolah-olah sedang tertidur. Ia juga menghembuskan asap perlahan melalui hidung untuk menghindari perhatian.

    Aksi ini menunjukkan bahwa masih ada penumpang yang mengabaikan aturan terkait larangan vape di pesawat, yang dapat berdampak pada kenyamanan serta keselamatan penerbangan.