Category: Beritasatu.com Ekonomi

  • Tarif Tinggi Donald Trump Picu Kecaman Dunia

    Tarif Tinggi Donald Trump Picu Kecaman Dunia

    Jakarta, Beritasatu.com – Negara-negara di seluruh dunia mengancam akan meningkatkan perang dagang dengan Amerika Serikat (AS) setelah kebijakan tarif besar-besaran yang diumumkan oleh Presiden Donald Trump memicu kekhawatiran mengenai lonjakan harga di pasar konsumen terbesar dunia serta potensi perlambatan ekonomi global.

    Melansir Reuters, Jumat (4/4/2025), Pengumuman tarif Trump memicu gejolak di pasar keuangan internasional dan mendapat kecaman dari berbagai pemimpin dunia. Mereka menganggap langkah tersebut sebagai akhir dari era liberalisasi perdagangan yang telah berlangsung selama beberapa dekade.

    Namun, muncul pesan yang saling bertentangan dari Gedung Putih terkait tujuan diberlakukannya tarif tersebut—apakah bersifat permanen atau hanya sebagai taktik negosiasi. Trump sendiri menyatakan bahwa tarif itu memberi kekuatan besar untuk bernegosiasi.

    Jika diterapkan sepenuhnya, tarif ini akan menjadi hambatan perdagangan terbesar dalam lebih dari satu abad, dimulai dari tarif dasar sebesar 10% atas seluruh impor, ditambah tarif tambahan yang lebih tinggi terhadap beberapa mitra dagang utama AS.

    Perdana Menteri Kanada Mark Carney mengkritik tajam kebijakan tarif Trump ini, dengan menyebut AS telah meninggalkan perannya sebagai pemimpin kerja sama ekonomi global.

    “Ekonomi dunia hari ini berbeda secara fundamental dari sebelumnya,” ujarnya saat mengumumkan langkah-langkah pencegahan terbatas.

    Sementara itu, Tiongkok menyatakan akan membalas kebijakan tarif Trump yang mencapai 54% terhadap produk impor dari negara tersebut. Uni Eropa pun mengambil sikap serupa setelah dikenakan bea masuk sebesar 20%. 
    Presiden Prancis Emmanuel Macron bahkan menyerukan agar negara-negara Eropa menangguhkan investasi mereka di AS.

    Beberapa mitra dagang lain, termasuk Jepang, Korea Selatan, Meksiko, dan India, memilih menunda respons balasan untuk sementara waktu, sambil berusaha mencari jalur diplomatik dan negosiasi.

    Baik sekutu maupun rival AS memperingatkan bahwa langkah ini berisiko menghantam perdagangan global secara luas. Jepang, salah satu mitra dagang terbesar dan investor asing utama di AS, menyatakan bahwa negaranya kini menghadapi krisis nasional, sebagaimana disampaikan oleh Perdana Menteri Shigeru Ishiba di hadapan parlemen.

    Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva menyerukan, agar Washington dan mitra dagangnya segera menyelesaikan ketegangan ini dan menurunkan tingkat ketidakpastian global.

    “Tarif-tarif dari Donald Trump ini jelas merupakan risiko signifikan terhadap prospek ekonomi global, terutama di tengah situasi pertumbuhan yang sedang lesu,” pungkasnya.

  • Perkuat Hilirisasi Hadapi Tarif Impor Trump

    Perkuat Hilirisasi Hadapi Tarif Impor Trump

    Jakarta, Beritasatu.com – Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), TB Ace Hasan Syadzily, menanggapi kebijakan tarif impor yang diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Menurut Ace, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka telah mengambil langkah antisipatif, termasuk mempercepat program hilirisasi dan reindustrialisasi sumber daya alam Indonesia yang melimpah.

    “Indonesia harus segera menggenjot kebijakan hilirisasi dan reindustrialisasi yang telah dicanangkan Presiden Prabowo. Langkah ini merupakan bagian dari upaya memperkuat ketahanan ekonomi nasional berbasis sumber daya alam,” ujar Ace saat dihubungi, Jumat (4/4/2025).

    Ace menekankan pentingnya memperluas kerja sama ekonomi dengan negara-negara lain, terutama mitra strategis seperti BRICS dan OECD (Organization for Economic Cooperation and Development).

    “Misalnya, kerja sama yang telah dirintis dengan BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) harus ditingkatkan dalam bidang ekonomi dan perdagangan sebagai bagian dari perluasan mitra dagang Indonesia. Begitu pula dengan upaya memperkuat kerja sama ekonomi melalui OECD,” jelasnya.

    Ace mengingatkan kebijakan tarif impor Trump akan berdampak pada ketahanan ekonomi nasional. Fenomena ini juga mencerminkan ketidakpastian global yang memengaruhi banyak negara, terutama yang memiliki hubungan dagang dengan AS.

    “Pemerintah dan otoritas keuangan harus terus mewaspadai dampak kebijakan Presiden Trump terhadap kondisi moneter dan fiskal Indonesia,” tegasnya.

    Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengumumkan penerapan tarif dasar 10% untuk semua produk impor ke AS. Selain itu, tarif lebih tinggi akan diberlakukan bagi sejumlah negara mitra dagang. Beberapa negara yang diterapkan tarif impor lebih tinggi dari 10%, antara lain China (34%), Uni Eropa (20%), Indonesia (32%), dan Vietnam (46%, tarif tertinggi).

  • Tarif Impor Trump, HSBC Naikkan Proyeksi Harga Emas Tahun Ini

    Tarif Impor Trump, HSBC Naikkan Proyeksi Harga Emas Tahun Ini

    Jakarta, Beritasatu.com – HSBC menaikkan proyeksi harga emas rata-rata tahun 2025 dan 2026 masing-masing menjadi US$ 3.015 dan US$ 2.915 per ons. Alasannya adalah karena risiko geopolitik.

    Ini merupakan peningkatan dari prakiraan sebelumnya sebesar US$ 2.687 untuk tahun 2025 dan US$ 2.615 untuk tahun 2026.

    Bank investasi tersebut mengatakan risiko geopolitik, termasuk perang Ukraina dan konflik Timur Tengah, bersama dengan perubahan kebijakan luar negeri Amerika Serikat (AS) dan ketidakpastian ekonomi, mendorong kenaikan harga emas naik.

    Pasar global sedang bergejolak menyusul langkah tarif timbal balik Presiden AS Donald Trump untuk mengenakan tarif 10% pada sebagian besar barang yang diimpor ke Amerika Serikat, serta pungutan yang jauh lebih tinggi pada puluhan pesaing dan sekutu, telah mengintensifkan perang dagang global yang mengancam akan memicu inflasi dan menghambat pertumbuhan.

    Bank sentral kemungkinan akan terus membeli emas tahun ini dan tahun depan, tetapi HSBC memperingatkan pembelian mungkin turun di bawah level puncak pada periode 2022-2024, jika harga naik di atas US$ 3.000 per ons dan meningkat jika turun di bawah sekitar US$ 2.800.

    “Koreksi tajam dan berkelanjutan di bawah US$ 3.000, katakanlah mendekati atau di bawah US$ 2.700, dapat memicu likuidasi spekulatif tetapi juga menghidupkan kembali permintaan fisik dan mendorong pembelian bank sentral,” ungkap HSBC dilansir dari Reuters.

    HSBC juga memprediksi dolar AS bakal menjadi lebih kuat pada akhir tahun 2025. Hal ini dapat membatasi kenaikan harga emas, terutama karena kenaikan tahun 2024 didasarkan pada penurunan suku bunga yang diharapkan mungkin tidak terwujud.

  • Strategi China Hadapi Tarif Trump, Terapkan Tarif Balasan?

    Strategi China Hadapi Tarif Trump, Terapkan Tarif Balasan?

    Jakarta, Beritasatu.com – China diperkirakan akan merespons tarif baru dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan memperkuat stimulus domestik dan memperluas hubungan dagang.

    Melansir CNBC International, Jumat (4/4/2025), beberapa jam setelah Donald Trump mengumumkan tarif tambahan sebesar 34% terhadap produk China, Kementerian Perdagangan China meminta AS untuk membatalkan kebijakan tersebut dan berjanji akan mengambil langkah balasan, meski tanpa rincian lebih lanjut.

    Kebijakan ini juga berdampak pada Uni Eropa dan beberapa negara besar Asia. Tahun ini, ekspor China ke AS sudah dikenakan tambahan tarif 20%, sehingga total beban tarif mencapai 54%, angka tertinggi selama pemerintahan Trump. Tarif efektif pada tiap produk bisa bervariasi.

    Namun, alih-alih membalas dengan tarif serupa, China masih membuka peluang negosiasi.

    “Saya pikir dalam waktu dekat, respons China tidak akan berupa tarif balasan atau tindakan serupa,” ujar asisten profesor CUHK Business School Bruce Pang.

    Sebaliknya, Pang memperkirakan China akan berfokus pada penguatan ekonominya dengan mendiversifikasi ekspor serta meningkatkan konsumsi dalam negeri setelah adanya tarif Trump.

    Sebagai ekonomi terbesar kedua dunia, China telah meningkatkan stimulus sejak September, dengan memperluas defisit fiskal, menambah subsidi perdagangan dan konsumsi, serta berupaya menstabilkan sektor properti.

    Salah satu langkah signifikan adalah pertemuan Presiden Xi Jinping dengan pemimpin industri teknologi, termasuk pendiri Alibaba, Jack Ma, pada Februari, yang menunjukkan dukungan terhadap sektor swasta.

    Perubahan kebijakan ini mencerminkan upaya Beijing mengantisipasi perlambatan ekspor.

    Kepala Ekonom Macquarie Larry Hu mencatat bahwa lonjakan ekspor 2021 akibat pandemi memungkinkan Beijing menerapkan regulasi ketat sebelumnya.

    “Pandangan saya tetap sama. Beijing akan mengandalkan stimulus domestik untuk mengatasi dampak tarif Trump agar tetap mencapai target pertumbuhan sekitar 5%,” ucapnya.

    Daripada membalas dengan tarif Trump, Hu memperkirakan China akan menggunakan strategi lain, seperti daftar hitam, kontrol ekspor mineral penting, serta penyelidikan terhadap perusahaan asing di Tiongkok. 

    Meski terkena tarif Trump, Beijing kemungkinan akan menjaga yuan tetap kuat terhadap dolar AS dan menolak pemotongan harga guna mengendalikan inflasi di AS.
     

  • Tarif Tinggi Donald Trump Picu Kecaman Dunia

    AS Disebut Siap Berunding untuk Negosiasi Tarif Trump

    Jakarta, Beritasatu.com – Setelah beberapa pejabat Gedung Putih menegaskan bahwa kebijakan tarif baru tidak akan dinegosiasikan, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump justru menyampaikan hal yang berbeda. Ia kini menyatakan kesiapan untuk berdiskusi dengan negara lain terkait tarif bea masuk era Trump tersebut.

    Trump menyampaikan keterbukaannya terhadap negosiasi tarif saat berbicara di pesawat kepresidenan Air Force One pada Jumat (4/4/2025). Menurutnya, pembicaraan bisa terjadi jika negara mitra menawarkan kesepakatan yang luar biasa.

    Mengutip Reuters, penasihat perdagangan utama Peter Navarro sebelumnya menyatakan bahwa kebijakan tarif tersebut tidak dimaksudkan sebagai alat negosiasi.

    Ia menegaskan bahwa tarif yang diberlakukan bukanlah strategi untuk memperoleh kesepakatan dagang yang lebih menguntungkan bagi AS.

    “Ini bukan bagian dari negosiasi. Ini adalah situasi darurat nasional,” ujar Navarro.

    Di sisi lain, Kepala Pendapatan Tetap Multiaset di Goldman Sachs Lindsay Rosner menilai kebijakan tarif baru Trump ini dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi.

    Menurutnya, dampak yang ditimbulkan akan bergantung pada sejumlah faktor, termasuk reaksi negara-negara lain dengan tarif balasan serta sejauh mana pemerintahan Trump bersedia bernegosiasi.

    Rosner juga mencatat bahwa tidak semua sektor dan perusahaan akan terdampak dengan cara yang sama oleh kebijakan tarif ini. Selain itu, ia menunggu bagaimana The Federal Reserve akan merespons situasi ini.

    “Mereka harus mengambil langkah strategis karena risiko stagflasi menjadi nyata,” ungkapnya. Stagflasi sendiri mengacu pada kondisi di mana inflasi meningkat sementara pertumbuhan ekonomi melambat.

    Rosner pun meyakini bahwa kebijakan tarif Trump ini hanya awal dari serangkaian langkah yang akan diambil pemerintahan Trump. Ia pun bertanya-tanya, kebijakan apa lagi yang akan menyusul di masa mendatang.

  • Rupiah Terancam! Ini Jurus RI Lawan Gempuran Tarif AS

    Rupiah Terancam! Ini Jurus RI Lawan Gempuran Tarif AS

    Jakarta, Beritasatu.com – Center for Economics and Law Studies (Celios) meminta pemerintah mewaspadai pelemahan nilai tukar rupiah akibat kebijakan Amerika Serikat (AS) yang mengenakan tarif resiprokal kepada Indonesia sebesar 32%. Tarif ini naik dari basis 10% yang diterapkan untuk semua negara.

    Direktur Eksekutif Celios Bhima Yudhistira mengungkapkan, pelemahan rupiah berpotensi berlanjut. Dampaknya bisa meluas, termasuk anjloknya indeks harga saham gabungan (IHSG) serta meningkatnya harga barang impor (imported inflation).

    “Rupiah? IHSG? Pelemahan kurs rupiah diperkirakan berlanjut. Investor mencari aset aman dan keluar dari negara berkembang,” ujar Bhima kepada Beritasatu.com pada Jumat (4/4/2025).

    Ia juga mengingatkan bahwa tekanan terhadap rupiah bisa memperburuk daya beli masyarakat, terutama untuk kebutuhan pangan dan barang sekunder. Selain itu, setelah libur Lebaran, pasar saham berpotensi menghadapi capital outflow, bahkan kemungkinan terjadi trading halt.

    Menurut Bhima, solusi bagi Indonesia hadari tarif AS adalah segera mengejar peluang relokasi pabrik. Namun, bersaing dalam hal tarif saja tidak cukup, mengingat tarif resiprokal Indonesia lebih rendah dari Vietnam dan Kamboja.

    “Kuncinya ada pada regulasi yang konsisten, efisiensi perizinan, serta stabilitas kebijakan tanpa Rancangan Undang-Undang (RUU) yang membuat gaduh publik,” jelasnya.

    Selain itu, Bhima menekankan pentingnya kesiapan infrastruktur pendukung kawasan industri, energi terbarukan untuk suplai listrik industri, serta kesiapan sumber daya manusia.

    “Faktor-faktor ini lebih penting karena Indonesia tidak bisa lagi mengandalkan insentif fiskal berlebihan dengan adanya Global Minimum Tax,” tambahnya.

    “Jika sebelumnya kita menarik investor dengan tax holiday dan tax allowance, sekarang saatnya memperbaiki daya saing yang lebih fundamental,” pungkas Bhima terkait tarif AS.

  • Nilai Tukar Rupiah Menguat 0,56 Persen setelah Turun Imbas Tarif Trump

    Nilai Tukar Rupiah Menguat 0,56 Persen setelah Turun Imbas Tarif Trump

    Jakarta, Beritasatu.com – Nilai tukar rupiah menguat setelah sempat turun imbas Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan tarif timbal balik yang signifikan sebesar 32% untuk Indonesia.

    Berdasarkan data Bloomberg pada Jumat (4/4/2025) pukul 09.31 WIB,  rupiah di pasar spot exchange tercatat berada di level Rp 16.652 per dolar AS, menguat  93  poin atau 0,56%.

    Diketahui, rekor terburuk nilai tukar rupiah masih terjadi pada 17 Juni 1998, ketika mencapai Rp 16.800 per dolar AS.

    Analis Doo Financial Futures Lukman Leong menjelaskan, kebijakan tarif impor dari AS menjadi faktor utama nilai tukar rupiah melemah pada Kamis (3/4/2025), terutama karena Indonesia terkena tarif yang cukup besar.

    “Sebagai salah satu negara dengan tarif tinggi, rupiah akan mengalami tekanan yang berat,” ungkapnya dikutip dari Antara, Jumat (4/4/2025).

    Penurunan nilai tukar ini juga meningkatkan kemungkinan intervensi dari Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas rupiah.

    “Dengan kondisi pasar yang pesimis dan investor cenderung menghindari risiko, Bank Indonesia kemungkinan akan melakukan intervensi,” tambahnya.

    Sehari sebelumnya, rupiah juga mengalami pelemahan setelah Trump mengumumkan tarif tinggi bagi Indonesia. Nilai tukar rupiah pada awal perdagangan Kamis (3/4/2025) berada pada level Rp 16.758 per dolar AS atau melemah 45,5 poin atau 0,27%.

  • Harga Emas Tergelincir Imbas Tarif Impor Donald Trump

    Harga Emas Tergelincir Imbas Tarif Impor Donald Trump

    Jakarta, Beritasatu.com – Harga emas mengalami penurunan pada perdagangan Kamis (3/4/2025), setelah sebelumnya mencetak rekor tertinggi ke-20 sepanjang tahun ini.

    Pelemahan harga tersebut dipicu oleh aksi jual besar di pasar keuangan global yang terjadi akibat kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

    Mengutip CNBC International, Jumat (4/4/2025), harga emas spot turun 0,85% menjadi US$ 3.106,99 per ons troy, setelah sempat mencapai puncak di US$ 3.167,57. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS ditutup melemah 1,4% ke level US$ 3.121,70 per ons troy.

    Analis menyebut bahwa penurunan harga emas ini disebabkan oleh aksi ambil untung (profit taking) serta tekanan margin call di berbagai aset lain. Hal ini membuat investor terpaksa menjual sebagian kepemilikan emas mereka untuk menutup kerugian di instrumen investasi lain.

    Wakil Presiden sekaligus analis senior Logam Zaner Metals Peter Grant menjelaskan, ketika pasar mengalami tekanan jual karena deleveraging, sebagian investor melihat momentum ini sebagai peluang untuk membeli emas dengan harga lebih rendah.

    “Banyak yang menjual aset menguntungkan untuk memenuhi margin mereka, tetapi dalam jangka panjang, emas tetap menjadi aset aman yang diminati,” ujarnya.

    Kebijakan tarif yang diterapkan Trump memicu ketidakpastian di pasar keuangan, yang berujung pada kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi global. Kendati demikian, tren kenaikan harga emas tetap kuat, dengan lonjakan lebih dari US$ 500 sepanjang tahun ini.

    Harga perak merosot tajam sebesar 5,9% ke level US$ 32,01 per ons, yang merupakan posisi terendah sejak 4 Maret. Meskipun pergerakan perak sering sejalan dengan emas, logam ini lebih mudah terpengaruh oleh volatilitas pasar karena perannya yang signifikan dalam sektor industri.

    Logam berharga lainnya juga mengalami penurunan. Platinum melemah 3,2% ke level US$ 951,87 per ons, sementara paladium turun 4,2% menjadi US$ 929,43 per ons. Penurunan ini terjadi di tengah fluktuasi harga emas yang dipicu oleh kebijakan tarif Donald Trump.
     

  • 3 Langkah Strategis Prabowo Hadapi Tarif Impor Trump

    3 Langkah Strategis Prabowo Hadapi Tarif Impor Trump

    Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Prabowo Subianto sudah menyiapkan tiga langkah strategis menghadapi gejolak ekonomi global terutama akibat adanya kebijakan tarif impor baru Amerika Serikat yang diterapkan oleh Presiden Donald Trump.

    Deputi Bidang Diseminasi dan Media Informasi Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Noudhy Valdryno menjelaskan tiga langkah Presiden Prabowo itu mencakup memperluas mitra dagang Indonesia, mempercepat hilirisasi sumber daya alam, dan memperkuat resiliensi konsumsi dalam negeri.

    “Dengan memperkuat hubungan dagang internasional, mengoptimalkan potensi sumber daya alam, dan meningkatkan konsumsi dalam negeri, Presiden Prabowo membuktikan bahwa Indonesia dapat tetap tumbuh meskipun di tengah situasi global yang penuh ketidakpastian,” kata Noudhy dikutip dari Antara, Jumat (4/4/2025).

    Noudhy meyakini ketiga kebijakan Prabowo diperkuat dengan strategi geopolitik yang matang, mampu menjaga perekonomian Indonesia tetap tumbuh di tengah disrupsi dan gejolak ekonomi global terutama akibat tarif impor Trump.

    3 Langkah Presiden Prabowo Hadapi Gejolak Ekonomi Imbas Tarif Impor Trump

    1. Memperluas Mitra Dagang Indonesia

    Pada pekan pertama setelah dilantik, Presiden Prabowo mengajukan keanggotaan Indonesia dalam BRICS (Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan), sebuah kelompok ekonomi yang mencakup 40% perdagangan global. 

    Menurut Noudhy, langkah itu semakin memperkuat posisi Indonesia dalam perdagangan internasional.

    Ia berpendapat keanggotaan Indonesia di BRICS memperkuat berbagai perjanjian dagang multilateral yang telah ditandatangani Indonesia, di antaranya Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) dengan 10 negara ASEAN dan Australia, China, Jepang, Korea Selatan, dan Selandia Baru.

    Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, juga melanjutkan upaya bergabung sebagai anggota tetap Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), kemudian meneruskan negosiasi beberapa perjanjian dagang lainnya, antara lain CP-TPP, IEU-CEPA, dan I-EAEU CEPA.

    3. Percepat Hilirisasi SDM

    Langkah kedua yang dijalankan Presiden Prabowo menghadapi gejolak ekonomi global pascakebijakan tarif impor Trump, adalah mempercepat hilirisasi sumber daya alam (SDM).

    “Sumber daya alam Indonesia yang melimpah selama ini sering kali diekspor dalam bentuk bahan mentah. Untuk meningkatkan nilai tambah, Presiden Prabowo memprioritaskan kebijakan hilirisasi industri,” kata Noudhy.

    Ia melanjutkan salah satu strategi mempercepat hilirisasi ialah membentuk Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

    “Danantara akan mendanai dan mengelola proyek hilirisasi di sektor-sektor utama seperti mineral, batu bara, minyak bumi, gas bumi, perkebunan, kelautan, perikanan, dan kehutanan. Dengan langkah ini, Indonesia tidak hanya meningkatkan daya saing ekspor, tetapi juga tidak lagi bergantung pada investasi asing serta mampu menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis sumber daya alam yang berkelanjutan,” kata Noudhy.

    3. Perkuat Daya Beli Dalam Negeri

    Langkah ketiga Presiden Prabowo, ialah memperkuat daya beli masyarakat di dalam negeri melalui program-program yang langsung menyentuh kesejahteraan rakyat. 

    “Salah satu program unggulan Presiden Prabowo adalah program makan bergizi gratis, yang menargetkan 82 juta penerima manfaat pada akhir tahun 2025,” kata Noudhy.

    Kemudian, Presiden Prabowo juga berencana membentuk 80.000 Koperasi Desa Merah Putih yang bertujuan memperkuat ekonomi desa, membuka jutaan lapangan pekerjaan baru, dan mendorong perputaran uang di daerah.

    Noudhy menyebutkan upaya ini bukan hanya akan meningkatkan konsumsi dalam negeri, tetapi juga mengurangi ketergantungan pada impor dan memperkuat perekonomian domestik. 

    “Dengan mendongkrak konsumsi rumah tangga, yang mencakup 54 persen dari PDB Indonesia, program ini akan berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional,” pungkasnya terkait langkah Prabowo menghadapi gejolak ekonomi imbas tarif impor Trump.

  • Tarif Impor Trump Akan Berdampak Besar buat Indonesia

    Tarif Impor Trump Akan Berdampak Besar buat Indonesia

    Jakarta, Beritasatu.com – Indonesia merupakan negara yang bakal terdampak besar atas keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menaikkan tarif impor sebesar 32%.

    Direktur Program Indef Eisha Maghfiruha Rachbini mengatakan secara rata-rata tahunan, pangsa pasar ekspor Indonesia ke negara tujuan AS sebesar 10,3%, terbesar kedua setelah ke China. Dengan adanya penerapan tarif impor baru tersebut, tentu akan berdampak langsung terhadap produksi di Indonesia.

    “Penerapan tarif impor baru pada produk-produk ekspor Indonesia ke AS akan berdampak langsung. Tarif impor baru tersebut akan menyebabkan penurunan ekspor Indonesia ke AS secara signifikan,” kata Eisha kepada Beritasatu.com, Kamis (3/4/2025).

    Lebih lanjut, Eisha menjelaskan secara terperinci berbagai produk yang bakal terdampak, di antaranya tekstil, alas kaki, elektronik, furnitur, serta produk pertanian dan perkebunan, seperti minyak kelapa sawit, karet, dan perikanan.

    “Secara teori, dengan adanya penerapan tarif, akan terjadi trade diversion dari pasar yang berbiaya rendah ke pasar yang berbiaya tinggi. Akan berdampak pada biaya yang tinggi bagi pelaku ekspor untuk komoditas unggulan, seperti tekstil, alas kaki, elektronik, furnitur, dan produk pertanian. Dampaknya adalah melambatnya produksi dan berkurangnya lapangan pekerjaan,” bebernya.

    Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump, pada Kamis (3/4/2025) WIB, mengumumkan kebijakan tarif impor baru yang menargetkan sejumlah negara, termasuk beberapa mitra dagang terdekat AS.

    Dalam pidato di Taman Mawar Gedung Putih dengan latar belakang bendera AS, Trump menerapkan tarif impor tinggi terhadap China dan Uni Eropa. Ia menyebut hari itu sebagai Hari Pembebasan. “Selama bertahun-tahun, negara kita telah dieksploitasi oleh berbagai negara, baik sekutu maupun lawan,” ujar Trump.

    Selain Indonesia, China juga terdampak kebijakan ini dengan tarif 34%. Negara Tirai Bambu tersebut menjadi yang pertama disebut oleh Trump saat mengumumkan kebijakan tarif baru.

    Di kawasan ASEAN, beberapa negara juga dikenakan tarif impor yang tinggi, seperti Thailand dengan 36% dan Vietnam dengan 46%. Tidak hanya negara-negara Asia, sekutu AS pun ikut terkena kebijakan tarif impor Trump ini, di antaranya Uni Eropa (20%), Jepang (24%), serta Korea Selatan (25%).