Category: Beritasatu.com Ekonomi

  • Mengenal Harbolnas, Sejarah Awal dan Perkembangannya di Indonesia

    Mengenal Harbolnas, Sejarah Awal dan Perkembangannya di Indonesia

    Jakarta, Beritasatu.com – Hari belanja online nasional (Harbolnas) kini menjadi tradisi tahunan yang dinantikan banyak konsumen di Indonesia.

    Setiap tanggal 12 Desember, berbagai platform e-commerce menghadirkan promo besar-besaran yang membuat aktivitas belanja online mencapai puncaknya.

    Namun, di balik kemeriahan diskon tersebut, terdapat perjalanan panjang yang berawal dari semangat untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap transaksi digital serta memperkuat fondasi industri e-commerce nasional.

    Awal Mula dan Latar Belakang Harbolnas

    Gagasan mengenai Harbolnas pertama kali muncul pada 2012, ketika industri e-commerce di Indonesia masih dalam tahap bertumbuh.

    Pada masa itu, kepercayaan publik terhadap transaksi online masih rendah. Banyak calon pembeli merasa ragu karena kekhawatiran terkait keamanan pembayaran, kualitas produk, hingga risiko penipuan.

    Melihat tantangan ini, para pelaku e-commerce akhirnya berkolaborasi untuk menciptakan sebuah ajang besar yang dapat meningkatkan literasi digital dan memberikan pengalaman berbelanja online yang aman serta menguntungkan.

    Inisiatif ini dirancang sebagai gerakan edukatif untuk memperkenalkan kemudahan transaksi digital sekaligus mendorong konsumen agar lebih percaya dengan sistem belanja online.

    Pelaksanaan Pertama pada 2012

    Harbolnas resmi digelar pertama kali pada 12 Desember 2012 dan kemudian dikenal luas sebagai momentum 12.12.

    Pada perhelatan perdananya, hanya beberapa platform e-commerce yang ikut serta. Meski begitu, antusiasme publik sudah terlihat, dan konsep diskon besar-besaran selama satu hari penuh menjadi daya tarik utama.

    Pemilihan tanggal 12.12 bukan tanpa alasan. Kombinasi angka kembar dianggap mudah diingat serta memberikan kesan unik untuk menandai sebuah momen spesial.

    Selain itu, periode menjelang akhir tahun dinilai strategis karena berdekatan dengan musim liburan dan masa gajian, sehingga mendorong peningkatan minat belanja.

    Kesuksesan tahun pertama menjadi titik awal pertumbuhan besar bagi Harbolnas. Pada 2013, jumlah peserta meningkat drastis hingga mencapai 22 e-commerce.

    Tahun-tahun berikutnya, jumlah mitra yang terlibat semakin bertambah, tidak hanya dari kalangan e-commerce tetapi juga perusahaan logistik, perbankan, hingga media massa.

    Kolaborasi multipihak ini membuat ekosistem Harbolnas semakin kuat. Infrastruktur logistik ditingkatkan, sistem pembayaran digital diperbaiki, dan berbagai inovasi pemasaran pun bermunculan.

    Secara bertahap, konsumen yang awalnya ragu mulai terbiasa dan merasa aman berbelanja secara digital. Harbolnas pun menjadi momentum penting yang mampu mengubah pola konsumsi masyarakat Indonesia.

    Untuk menjaga kualitas dan keberlanjutan acara ini, Harbolnas mendapatkan dukungan penuh dari berbagai asosiasi industri digital, salah satunya Asosiasi E-commerce Indonesia (IdEA).

    Kehadiran asosiasi memberikan standar yang jelas mengenai keamanan transaksi, transparansi diskon, hingga kredibilitas penyelenggaraan.

    Konsistensi pelaksanaan setiap tahun pada tanggal 12.12 menjadikan Harbolnas sebuah identitas yang melekat dalam kalender belanja nasional.

    Momen ini bukan hanya menjadi ajang bagi konsumen untuk mendapatkan penawaran terbaik, tetapi juga menjadi agenda penting bagi para pelaku usaha untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan penjualan.

    Dampak Harbolnas terhadap Ekonomi Digital

    Harbolnas terbukti memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. Dalam kurun waktu 24 jam, omzet e-commerce dapat meningkat berkali-kali lipat. Selain itu, banyak UMKM yang memanfaatkan momentum ini untuk memperkenalkan produk mereka kepada pasar yang lebih luas.

    Tidak hanya mendorong penjualan, Harbolnas juga berfungsi sebagai tolak ukur kesiapan infrastruktur digital Indonesia.

    Mulai dari kecepatan layanan logistik, keamanan transaksi, hingga teknologi pembayaran diuji selama periode ini.

    Keberhasilan penyelenggaraan tahun demi tahun memperlihatkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar sebagai salah satu pasar e-commerce paling dinamis di Asia.

    Sejak pertama kali digagas pada 2012, Harbolnas telah berkembang pesat dari sebuah kampanye edukasi menjadi perayaan belanja terbesar di Indonesia.

    Kehadirannya bukan hanya menawarkan promo, tetapi juga memperkuat fondasi ekonomi digital dan membangun kepercayaan masyarakat terhadap transaksi online.

    Dengan perkembangan yang terus berlanjut, harbolnas diprediksi tetap menjadi momen penting yang mendorong pertumbuhan industri e-commerce di masa mendatang.

  • Rhenald Kasali Ungkap Potensi dan Risiko AI bagi UMKM

    Rhenald Kasali Ungkap Potensi dan Risiko AI bagi UMKM

    Jakarta, Beritasatu.com – Guru Besar Universitas Indonesia (UI) Rhenald Kasali menilai adopsi kecerdasan buatan (AI) akan membuka peluang baru bagi pengusaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

    Namun, pada saat yang sama keberadaan AI juga menimbulkan risiko baru yang harus dihadapi oleh UMKM.

    “Sebenarnya, usaha kecil dan menengah, yang merupakan tulang punggung sebagian besar ekonomi, menghadapi peluang yang belum pernah terjadi sebelumnya dan kerentanan yang signifikan,” kata Rhenald seperti dilansir dari Antara, Kamis (11/12/2025).

    Menurutnya, platform digital memberikan jangkauan nasional atau global secara langsung. Pemanfaatan teknologi AI yang tepat, lanjutnya, dapat meningkatkan produktivitas hingga melibatkan pelanggan secara langsung melalui berbagai inovasi pengusaha.

    “Namun, di sisi lain, kerentanan tetap mendalam, seperti misalnya soal asimetri data. Platform mengumpulkan kumpulan data perilaku yang sangat besar, sementara UMKM hanya menerima wawasan yang terbatas,” ujar dia.

    Selain itu, Rhenald juga menyoroti bagaimana algoritma dalam platform digital menimbulkan bias pencarian hingga penetapan harga algoritmik yang tidak transparan.

    “Selanjutnya, ada juga risiko ketergantungan. Ini karena platform mengintegrasikan logistik, pembayaran, dan periklanan, sehingga UMKM menjadi semakin bergantung pada sistem yang tidak mereka kendalikan,” kata dia.

    Pendiri Rumah Perubahan itu menilai sistem yang mengandalkan otomasi dapat menciptakan hasil yang diskriminatif atau eksklusif, sehingga berdampak bagi persaingan usaha.

    “Untuk itu, memastikan bahwa UMKM dapat bersaing secara adil dan terbuka saat ini adalah misi utama organisasi dan otoritas di seluruh dunia,” ujarnya.

    Lebih jauh, Rhenald mengatakan penting bagi para pemangku kepentingan seperti regulator hingga akademisi untuk memperkuat peran masing-masing guna mendorong penegakan hukum, tata kelola, serta kerja sama di era digital saat ini.

    “Mari kita atasi kompleksitas ini bersama-sama. Mari kita bangun kerangka kerja regulasi yang memberdayakan inovasi, bukan membatasinya. Mari kita pastikan bahwa era AI menjadi era peluang bersama, sumber daya bersama, dan data bersama,” kata Rhenald.

  • OJK Tetapkan Perlakuan Khusus bagi Korban Bencana Aceh-Sumatera

    OJK Tetapkan Perlakuan Khusus bagi Korban Bencana Aceh-Sumatera

    Jakarta, Beritasatu.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan kebijakan khusus terkait kredit dan pembiayaan bagi debitur yang terdampak bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

    Kebijakan ini lahir setelah OJK melakukan rapat Dewan Komisioner pascapengumpulan data di wilayah terdampak, yang menunjukkan bencana tersebut memengaruhi perekonomian lokal dan kemampuan debitur untuk membayar kewajibannya.

    Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan, dan Komunikasi OJK, M Ismail Riyadi, menyatakan kebijakan ini bertujuan memitigasi risiko sistemik sekaligus mendukung percepatan pemulihan ekonomi daerah terdampak.

    “Perlakuan khusus bagi kredit dan pembiayaan yang diberikan perbankan, Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, LKM, dan LJK Lainnya (PVML) mengikuti POJK Nomor 19 Tahun 2022 tentang Perlakuan Khusus bagi Lembaga Jasa Keuangan pada Daerah dan Sektor Tertentu yang Terdampak Bencana,” kata Ismail dalam keterangan tertulisnya, Rabu (10/12/2025).

    Ismail menjelaskan, perlakuan khusus mencakup beberapa hal, antara lain:

    Penilaian kualitas kredit atau pembiayaan berdasarkan ketepatan pembayaran (one pillar) untuk plafon sampai Rp 10 miliar.Penetapan status lancar bagi kredit/pembiayaan yang direstrukturisasi. Restrukturisasi dapat dilakukan pada pembiayaan yang disalurkan sebelum maupun sesudah debitur terdampak bencana.Untuk Penyelenggara LPBBTI, restrukturisasi dilakukan setelah mendapat persetujuan pemberi dana.Pemberian kredit atau pembiayaan baru kepada debitur terdampak dengan penetapan kualitas terpisah untuk kredit/pembiayaan/penyediaan dana baru, tanpa menerapkan one obligor.Kebijakan ini berlaku selama tiga tahun sejak ditetapkan pada 10 Desember 2025.

    Selain itu, OJK meminta seluruh perusahaan asuransi dan reasuransi untuk segera mengaktifkan mekanisme tanggap bencana. Langkah-langkah yang disarankan meliputi penyederhanaan proses klaim, pemetaan polis terdampak, pelaksanaan disaster recovery plan jika diperlukan, penguatan komunikasi dan layanan kepada nasabah, serta koordinasi dengan BNPB, BPBD, dan easuradur.

    “Perusahaan asuransi juga wajib menyampaikan laporan perkembangan penanganan klaim secara berkala kepada OJK,” tutup Ismail.

  • Mengapa Harbolnas Bikin Orang Boros? Ini Penjelasan Psikologinya

    Mengapa Harbolnas Bikin Orang Boros? Ini Penjelasan Psikologinya

    Jakarta, Beritasatu.com – Setiap tahun, momen hari belanja online nasional (Harbolnas) selalu berhasil menarik perhatian jutaan konsumen.

    Diskon besar-besaran, voucer terbatas, hingga gratis ongkir membuat banyak orang tergoda untuk belanja lebih banyak dari yang direncanakan.

    Fenomena ini bukan sekadar perilaku impulsif semata, tetapi ada aspek psikologis yang bekerja di baliknya. Memahami psikologi diskon dapat membantu masyarakat belanja lebih bijak dan terhindar dari penyesalan setelah checkout.

    Lantas, apa alasannya Harbolnas bisa membuat seseorang menjadi boros? Berikut penjelasan psikologisnya!

    Efek Fear of Missing Out (FOMO)

    Salah satu alasan utama Harbolnas membuat orang kalap belanja adalah efek FOMO. Ketika platform menampilkan countdown waktu, stok terbatas, atau tulisan “tersisa tiga lagi”, otak merasa seolah kesempatan itu tidak akan datang dua kali.

    Rasa takut ketinggalan inilah yang mendorong konsumen membuat keputusan cepat tanpa berpikir panjang. FOMO juga dipicu oleh notifikasi flash sale dan rekomendasi barang yang seakan-akan selalu “hampir habis”, membuat pembeli merasa perlu bertindak segera.

    Harga Diskon Mengubah Cara Otak Menilai Nilai Barang

    Secara psikologis, harga yang ditampilkan sebagai “harga awal” dan “harga diskon” menciptakan anchoring effect. Otak menjadikan harga awal sebagai patokan, lalu melihat harga diskon sebagai peluang besar.

    Walaupun sebenarnya harga akhir bisa saja mendekati harga normal di hari-hari biasa, konsumen tetap merasa mendapatkan keuntungan. Strategi ini memanipulasi persepsi nilai sehingga orang rela membeli barang yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan.

    Sensasi Mendapatkan Keuntungan Membuat Otak Lepas Dopamin

    Fenomena belanja saat diskon berkaitan dengan pelepasan hormon dopamin atau zat kimia yang mengatur rasa senang dan puas.

    Setiap kali mendapatkan voucer, berhasil checkout barang flash sale, atau melihat harga yang dianggap murah, otak memberikan “reward” berupa sensasi bahagia.

    Itulah sebabnya banyak orang merasa belanja online seperti permainan, ada tantangan, ada hadiah, dan ada rasa puas ketika menang. Kombinasi dopamin inilah yang sering memicu perilaku belanja berlebihan.

    Strategi Marketing yang Menyerang Emosi Konsumen

    Platform e-commerce memahami betul bagaimana psikologi diskon bekerja. Karena itu, mereka menerapkan berbagai strategi pemasaran yang dirancang khusus untuk memicu tindakan impulsif. Misalnya:

    Notifikasi pengingat yang muncul terus-menerus.Bundle promotion, membuat orang merasa lebih untung membeli dua item sekaligus.Gratis ongkir minimal belanja, mendorong orang menambah keranjang agar memenuhi syarat.Gamifikasi, seperti misi berburu voucer atau spin wheel.

    Setiap elemen dirancang untuk membangun urgensi, ekspektasi hadiah, dan rasa penasaran, tiga faktor kuat yang memicu keputusan cepat.

    Ilusi Penghematan yang Menjebak

    Banyak konsumen merasa sedang berhemat saat membeli barang diskon, padahal sebenarnya sedang mengeluarkan uang untuk hal yang tidak terlalu dibutuhkan. Ini disebut saving illusion.

    Ketika melihat diskon besar, fokus otak bergeser dari “apakah saya butuh barang ini?” menjadi “sayang kalau tidak dibeli”. Akhirnya, pengeluaran semakin besar meskipun niat awal hanya ingin menghemat.

    Belanja Saat Stres atau Bosan Meningkatkan Risiko Kalap

    Harbolnas identik dengan hiburan online. Banyak orang menggunakan belanja untuk mengatasi bosan, stres, atau sekadar mencari distraksi. Kondisi emosional seperti ini membuat kontrol diri melemah.

    Akibatnya, konsumen lebih mudah terpengaruh oleh diskon, flash sale, dan promosi kilat lainnya. Inilah alasan mengapa belanja impulsif meningkat drastis pada jam-jam malam selama Harbolnas (ketika orang lelah dan kurang fokus).

    Lingkungan Sosial dan Budaya Digital Memperkuat Efeknya

    Rekomendasi teman, konten haul dari influenser, dan tren media sosial memberi tekanan sosial terselubung. Jika banyak orang membeli barang tertentu saat Harbolnas, konsumen lain merasa ingin ikut serta agar tidak dianggap ketinggalan.

    Lingkungan digital memperkuat perilaku belanja impulsif ini karena setiap orang mudah melihat apa yang sedang dibeli orang lain, lengkap dengan ulasan positif dan ajakan “langsung checkout sekarang”.

    Cara Bijak Menghindari Kalap Saat Harbolnas

    Agar tidak terjebak dalam psikologi diskon, berikut langkah sederhana yang bisa diterapkan:

    Buat daftar belanja sebelum Harbolnas.Tetapkan anggaran dan gunakan metode cash flow yang jelas.Matikan notifikasi aplikasi e-commerce sementara.Bandingkan harga di beberapa toko sebelum checkout.Tanyakan pada diri sendiri, butuh atau cuma ingin?

    Harbolnas memanfaatkan berbagai aspek psikologis untuk membuat konsumen lebih mudah berbelanja. Mulai dari FOMO, efek dopamin, hingga strategi marketing yang terencana. Dengan memahami cara kerja psikologi diskon, masyarakat bisa lebih cermat dalam mengambil keputusan dan tetap menikmati potongan harga tanpa harus menyesal di akhir.

  • Bea Cukai Buka Opsi Baju Ilegal Disalurkan ke Korban Banjir Sumatera

    Bea Cukai Buka Opsi Baju Ilegal Disalurkan ke Korban Banjir Sumatera

    Jakarta, Beritasatu.com – Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) membuka opsi pemanfaatan pakaian impor ilegal hasil penindakan untuk disalurkan kepada para korban bencana di Sumatera.

    “Ada (opsi untuk korban bencana). Coba nanti kita tergantung pemerintah mau arahkan ke mana,” kata Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa Bea Cukai, Nirwala Dwi Heryanto, di kantor pusat DJBC Jakarta, Kamis (11/12/2025).

    Penindakan tersebut berasal dari temuan tiga kontainer yang tiba di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, pada Rabu (10/12/2025). Dua kontainer berisi garmen ilegal dan satu kontainer memuat mesin rokok yang diangkut kapal KM Indah Costa dari Pelabuhan Kijang.

    Selain itu, pada Rabu (3/12/2025), petugas juga mengamankan dua truk bermuatan ballpress di ruas Tol Palembang-Lampung. Kendaraan itu mengangkut pakaian baru berbentuk ballpress berlabel made in Tiongkok dan made in Bangladesh.

    Nirwala menjelaskan bahwa sesuai ketentuan, barang hasil penindakan akan menjadi barang milik negara (BMN). Terdapat tiga opsi penanganan barang tersebut, yakni dimusnahkan, dihibahkan untuk tujuan tertentu, atau dilelang.

    “Tinggal nanti pemerintah memutuskan (opsi) yang mana. Nanti dari teman-teman dari Dirjen Kekayaan Negara yang akan memutuskan mau ditujukan ke mana,” imbuh dia.

    Ia menambahkan, apabila pakaian impor ilegal dalam bentuk ballpress itu dianggap merusak industri, semestinya barang dimusnahkan. Namun, barang tersebut juga dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain, termasuk bantuan bencana.

    “Jadi kalau barang melanggar, tentunya akan menjadi barang milik negara. Itu bisa dimusnahkan atau untuk tujuan lain. Siapa tahu saudara-saudara kita, ya kan bisa dimanfaatkan dan digunakan. Sementara yang di Aceh kan membutuhkan,” tandasnya.

    Sebelumnya, Direktur Jenderal Bea dan Cukai Djaka Budhi Utama, menuturkan bahwa pihaknya akan terlebih dahulu mencacah barang impor ilegal tersebut, termasuk untuk menghitung potensi kerugian negara. Ia menambahkan bahwa barang bukti akan dimusnahkan setelah berkekuatan hukum tetap.

    “Apakah itu nanti di-recycle ataupun dimusnahkan di tempat pembakaran ataupun di pabrik. Kita biasa menggunakan pabrik-pabrik semen untuk menggunakan pabrik semen sebagai tempat pemusnahan,” pungkas Djaka

  • POLI Terbitkan Obligasi Terkait Keberlanjutan Senilai Rp 500 Miliar

    POLI Terbitkan Obligasi Terkait Keberlanjutan Senilai Rp 500 Miliar

    Jakarta, Beritasatu.com – Pengembang properti hospitality, PT Pollux Hotels Group Tbk (Perseroan) secara resmi melakukan penerbitan Obligasi Terkait Keberlanjutan I Pollux Hotels Group 2025 (Obligasi Terkait Keberlanjutan) senilai Rp 500 miliar di main hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (11/12/2025).

    Direktur Utama PT Pollux Hotels Group Tbk Handojo Setyadi mengatakan, pencatatan ini menjadi langkah nyata oleh perseroan sebagai pelopor sustainibilty linked-bond (SLB) di Indonesia dan mendapatkan sertifikasi rating idAAAcg (triple A, corporate guarantee) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia(Pefindo).

    “Penerbitan obligasi terkait keberlanjutan ini menjadi tonggak bersejarah karena untuk pertama kalinya instrumen pendanaan kami ditanggung secara penuh, tanpa syarat, dan tidak dapat dibatalkan credit guarantee and investment facility (CGIF), lembaga dana perwalian di bawah Asian Development Bank (ADB),” kata Handojo dalam sambutannya.

    Lebih lanjut, keberadaan CGIF yang merupakan lembaga dana perwalian (trust fund) dari Asian Development Bank (ADB) sebagai lembaga penjamin berstandar internasional memberikan nilai tambah signifikan bagi proses penerbitan ini. Dukungan penuh CGIF meningkatkan kredibilitas surat utang, memperluas minat investor, serta memperkuat struktur pendanaan berkelanjutan di Indonesia.

    Struktur obligasi terdiri dua seri, yaitu Seri A dengan jumlah total sebesar Rp 55 miliar, tenor 3 tahun dan tingkat bunga 5,85% per tahun, dan Seri B dengan jumlah total sebesar Rp 445 miliar, tenor 5 tahun dan tingkat bunga 6,25% per tahun yang mendapat respons positif selama masa penawaran.

    Dana hasil penerbitan akan digunakan untuk penggunaan pinjaman baru untuk pelunasan utang lama (refinancing) serta memperkuat posisi kinerja dan keuangan POLI. Sisanya juga akan digunakan untuk pemakaian tenaga surya untuk menghemat perseroan dan bahkan masyarakat luas.

    “Nanti kita mulai melakukan pembangunan tenaga surya pada 2025-2029. Bertahap ya,” ujarnya.

    Dalam aksi korporasi ini, perseroan menunjuk PT Korea Investment And Sekuritas Indonesia (KISI) sebagai penjamin pelaksana emisi efek tunggal. Penerbitan ini menjadi bukti kepercayaan Perseroan terhadap KISI dalam menyediakan layanan penjamin pelaksana emisi efek yang kompeten dan berintegritas.

    “Kami berkomitmen untuk terus mendukung perusahaan dalam meraih pendanaan yang optimal di pasar modal Indonesia,” ujar President Director KISI Kyoung Hun Nam.

  • IHSG Sesi I Hari Ini 11 Desember Anjlok ke 8.673

    IHSG Sesi I Hari Ini 11 Desember Anjlok ke 8.673

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) mendadak rontok sebesar 27,2 poin (0,31%) ke level 8.673 pada penutupan sesi I, Kamis (11/12/2025) didera aksi ambil untung.

    IHSG hari ini bervariasi di rentang 8.662–8.776, ini merupakan rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) intraday.

    Berdasarkan data IDX, tercatat sebanyak 40,42 miliar lembar saham telah diperdagangkan pada perdagangan sesi I, dengan nilai transaksi sebesar Rp 19,74 triliun, dan frekuensi perdagangan mencapai 2.078.261 kali transaksi.

    Tercatat sebanyak 229 saham mengalami kenaikan, 425 saham diperdagangkan menurun, sedangkan 145 saham stagnan.

    Mayoritas sektor saham melemah pada penutupan sesi I. Saham sektor barang konsumsi primer memimpin pelemahan, ambles 1,54%. Diikuti saham transportasi 0,8%, sektor properti 0,53%, sektor infrastruktur 0,5%, dan sektor keuangan 0,37%.

    Sedangkan penguatan terjadi pada sektor energi 2,23%, sektor barang konsumsi non primer 1,05%, dan sektor perindustrian 0,79%.

    Saham-saham yang masuk dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Citatah Tbk (CTTH) melonjak 35% menjadi Rp 162, PT Satria Mega Kencana Tbk (SOTS) melejit 25% menjadi Rp 1.075, dan PT Abadi Lestari Indonesia Tbk (RLCO) naik 25% menjadi Rp 440.

    Sementara saham yang masuk dalam daftar top losers, antara lain PT Harapan Duta Pertiwi Tbk (HOPE) ambles 14,85% menjadi Rp 172 dan PT Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN) anjlok 14,71% menjadi Rp 1.160.

  • Sudah Dapat BSU Rp 600.000? Coba Cek di Sini

    Sudah Dapat BSU Rp 600.000? Coba Cek di Sini

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah memberikan bantuan subsidi upah (BSU) Rp 600.000 pada karyawan dengan gaji di bawah Rp 3,5 juta per bulan. Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) telah menyalurkan BSU kepada 15,25 juta pekerja sepanjang Juni dan Juli 2025.

    Namun, untuk Desember 2025 Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menekankan bahwa tidak ada BSU yang diberikan. Hal ini menanggapi informasi yang beredar di masyarakat terkait pencairan BSU tahap kedua pada Oktober 2025.

    “Sampai saat ini tidak ada BSU tahap kedua,” kata Yassierli kala itu, Selasa (28/10/2025).

    Pemerintah mengimbau pekerja untuk rutin memantau informasi melalui situs resmi Kemenaker, aplikasi JMO, maupun kanal BPJS Ketenagakerjaan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.

    Cara Cek Daftar Penerima BSU Rp 600.000

    Melalui situs KemenakerMasuk ke laman resmi bsu.kemnaker.go.id.Isi data diri, meliputi NIK KTP, nama lengkap, nama ibu kandung, nomor HP, dan alamat email.Lengkapi kode keamanan dan klik tombol Cek Status.Jika lolos verifikasi, sistem akan menampilkan notifikasi, dan dana bisa dicairkan melalui bank Himbara (BRI, Mandiri, BNI, BTN), Bank Syariah Indonesia, atau PT Pos Indonesia.
    Melalui aplikasi JMOUnduh aplikasi JMO dan daftar akun.Setelah login, pilih menu Bantuan Subsidi Upah (BSU) pada beranda.Aplikasi akan menampilkan status penerima, informasi rekening tujuan, dan status penyaluran.Jika tidak terdaftar, sistem akan memberikan keterangan bahwa pengguna tidak memenuhi syarat. Pekerja dapat menanyakan hal ini ke pihak HR tempat bekerja.

    Bagi mereka yang menerima BSU disarankan untuk terus memantau kanal resmi untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai pencairan BSU.

  • Mentan Amran Yakin Papua Mampu Swasembada Pangan pada 2027

    Mentan Amran Yakin Papua Mampu Swasembada Pangan pada 2027

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Pertanian sekaligus Kepala Badan Pangan Nasional Andi Amran Sulaiman yakin Papua dapat mandiri pangan pada 2027.

    “Dengan percepatan program cetak sawah, dukungan logistik, dan kolaborasi lintas sektor, Papua diproyeksikan mulai mandiri pangan pada 2027 dan sepenuhnya sejajar dengan pulau-pulau lain di Indonesia dalam beberapa tahun ke depan,” katanya seperti dilansir dari Antara, Kamis (11/12/2025).

    Ia mendorong Papua mampu mandiri pangan dan tidak bergantung pasokan dari daerah lain, seperti Kota Makassar di Sulawesi Selatan atau Jawa, karena biaya transportasi memberatkan masyarakat. “Papua harus memenuhi kebutuhannya sendiri. Karena kalau kita mengangkut dari daerah lain, biaya transportasinya ditanggung oleh masyarakat,” ujarnya.

    Ia menjelaskan kebutuhan pangan Papua sekitar 660.000 ton per tahun, sedangkan kapasitas produksi lokal sekitar 120.000 ton–124.000 ton. Kekurangan sekitar 500.000 ton ini sedang diatasi melalui ekspansi sawah dan intensifikasi lahan.

    Untuk itu, ia mengatakan cetak sawah menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan pangan Papua. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa dengan penambahan sawah baru masing-masing sekitar 20.000 hektare di wilayah Papua, 50.000 hektare di Papua Selatan, 17.000 hektare di Papua Barat Daya, serta potensi tambahan di Sorong dan Papua Barat, maka dalam 5 tahun–10 tahun Papua tidak lagi mengalami defisit pangan.

    “Solusi permanen ke depan, kita cetak sawah 100.000 hektare. Kalau langkah ini konsisten, persoalan pangan Papua akan selesai. Tidak ada lagi permasalahan beras. Itu solusi permanen kita,” katanya.

    Dalam kunjungannya ke Papua, ia menekankan bahwa pangan menjadi fondasi stabilitas bangsa. Menurutnya, ketika pangan bermasalah, suatu negara dapat terdorong ke krisis sosial bahkan politik.

    Oleh karena itu, langkah cepat dan permanen terus digeber melalui penyaluran SPHP (stabilisasi pasokan dan harga pangan), pembangunan fasilitas gudang di wilayah yang belum memiliki fasilitas penyimpanan, dan peningkatan kapasitas produksi pangan lokal.

    Papua Raya, yang mencakup Papua Selatan, Papua Tengah, Papua Barat, Papua Barat Daya, hingga Papua Pegunungan, sudah dialokasikan lahan sekitar 100.000 hektare yang akan digenjot pembangunannya pada 2025–2026.

    “Krisis kesehatan Covid-19, kita bertahan. Krisis lainnya, mampu bertahan. Tapi kalau krisis pangan terjadi, akan melompat krisis politik. Tidak ada satu negara di dunia yang mampu bertahan kalau pangan bermasalah,” katanya.

  • Pendekatan Multimoda Pendataan dalam Sensus Ekonomi 2026

    Pendekatan Multimoda Pendataan dalam Sensus Ekonomi 2026

    Jakarta, Beritasatu.com – Salah satu perubahan besar dalam pelaksanaan Sensus Ekonomi 2026 (SE2026) adalah penerapan pendekatan multimoda dalam proses pengumpulan data. Jika pada masa lalu sensus identik dengan petugas yang datang dari rumah ke rumah membawa kertas dan formulir berlembar-lembar, kini BPS bertransformasi mengikuti perkembangan teknologi. Pendataan tidak lagi mengandalkan satu metode tunggal, melainkan memadukan beberapa moda secara bersamaan agar proses sensus menjadi lebih cepat, akurat, dan nyaman bagi para pelaku usaha sebagai responden. Dalam SE2026, dua moda utama yang digunakan adalah Computer Assisted Personal Interviewing (CAPI) dan Computer Assisted Web Interviewing (CAWI). Keduanya dihadirkan untuk menjawab tantangan lapangan yang semakin kompleks, mulai dari padatnya aktivitas pelaku usaha hingga tuntutan efisiensi dalam pengumpulan data.

    Melalui CAPI, petugas sensus melakukan wawancara langsung menggunakan perangkat digital sebagai pengganti formulir kertas. Pendekatan ini mampu meminimalkan kesalahan pencatatan sekaligus mempercepat proses validasi data. Aplikasi yang digunakan petugas dilengkapi dengan fitur pengecekan otomatis sehingga data yang diperoleh lebih konsisten, akurat, dan dapat segera diproses di tingkat pusat.

    Inovasi digital lainnya ditujukan khusus untuk usaha menengah dan besar melalui penyediaan CAWI, yaitu metode pengisian kuesioner secara mandiri melalui web. Perusahaan cukup mengakses tautan yang dikirimkan BPS dan mengisi kuesioner secara online dalam periode pendataan yang telah ditentukan. Pendekatan ini memberikan fleksibilitas yang tinggi bagi responden dan menjadi wujud adaptasi BPS terhadap meningkatnya aktivitas ekonomi digital. Dengan moda ini, proses pelaporan menjadi lebih cepat, ringkas, dan selaras dengan budaya digitalisasi di perusahaan modern.

    Pendekatan multimoda dalam SE2026 bukan hanya sekadar inovasi teknis, tetapi juga upaya memastikan seluruh pelaku usaha (besar maupun kecil, digital maupun tradisional) dapat berpartisipasi aktif dalam sensus. Hal ini penting karena hasil SE2026 akan menjadi gambaran menyeluruh mengenai kondisi perekonomian Indonesia. Dengan metode pengumpulan data yang lebih fleksibel, inklusif, dan efisien, kualitas data yang terkumpul diharapkan semakin baik. Pada akhirnya, data yang lebih baik memungkinkan pemerintah menyusun kebijakan ekonomi yang lebih tepat sasaran, adaptif, serta berpihak pada kebutuhan masyarakat dan dunia usaha.