Category: Beritajatim.com

  • Pemkab Blitar Siapkan Rp5 M Untuk Pembebasan Lahan JLS Tugurejo

    Pemkab Blitar Siapkan Rp5 M Untuk Pembebasan Lahan JLS Tugurejo

    Blitar (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Blitar menyiapkan anggaran sebesar Rp5 miliar untuk pembebasan lahan proyek Jalur Lintas Selatan (JLS) trase Tugurejo hingga perbatasan Kabupaten Malang. Anggaran tersebut diperkirakan cukup untuk melakukan pembebasan lahan yang bakal dilewati oleh JLS.

    Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Blitar, Hamdan Zulkifli, menyebut bahwa anggaran tersebut kini telah disiapkan. Sementara untuk luas lahan yang akan dibebaskan masih dalam tahap pemetaan.

    “Sementara untuk luasan lahan yang akan dibebaskan saat ini masih belum fix karena dalam proses pemetaan untuk diketahui mana lahan milik Perhutani dan mana lahan milik warga,” kata Hamdan Zulkifli, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Blitar, Kamis (20/02/2025).

    Di tengah efisiensi anggaran, proyek jalur Pansela atau JLS tetap menjadi prioritas pemerintah. Sehingga Pemerintah Daerah Kabupaten Blitar tetap mengalokasikan anggaran pembebasan lahan untuk kelanjutan proyek JLS ini.

    “Pembebasan JLS ini dilakukan di Desa Tugurejo Wates berbatasan dengan Kabupaten Malang,” ungkapnya.

    Pembebasan lahan tahun ini masih dalam tahap DPPT (Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah). Anggaran Rp5 miliar ini pun dipastikan cukup untuk proses pembebasan lahan trase Tugurejo Wates ini. Sebab trase yang tidak panjang dan lebih banyak kawasan hutan.

    “Pemerintah Kabupaten Blitar secara berkala mendukung Proyek Pansela atau JLS, di mana proses pembebasan lahan sudah dilakukan sejak 2007 lalu,” tandasnya.

    Sebelumnya pada 1 September 2022 lalu, puluhan masyarakat Tugurejo Wates Blitar mendesak segera ada ganti rugi dari Pemkab Blitar untuk lahan yang digunakan JLS Blitar-Malang. Menurut Kepala Desa (Kades) Tugurejo, Supangat setidaknya ada 84 bidang tanah milik sekitar 41 orang warga Tugurejo yang digunakan untuk proyek JLS tersebut. [owi/beq]

  • Tak Ada Imbauan, Karangan Bunga Penuhi Halaman Pemkab Mojokerto

    Tak Ada Imbauan, Karangan Bunga Penuhi Halaman Pemkab Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Sejumlah kabupaten/kota di Jawa Timur mengeluarkan Surat Edaran (SE) terkait himbauan untuk tidak mengirim karangan bunga terkait pelantikan Kepala Daerah periode 2025-2030 yang akan digelar pada, Kamis (20/2/2025). Namun tidak di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto.

    Tidak ada SE terkait hal tersebut membuat halaman Pemkab Mojokerto dipenuhi ratusan karangan bunga jelang pelantikan. Ratusan karangan bunga tersebut dari Forkompinda, OPD, Kepala Desa, pihak swasta maupun organisasi masyarakat lainnya. Ratusan karangan bunga tersebut mulai berdatangan sejak, Rabu (19/2/2025) kemarin.

    Hal tersebuy disampaikan oleh Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Mojokerto, Nugroho Budhi Sulistya. “Mulai kemarin, antusiasme baik pendukung, warga masyarakat, seluruh elemen masyarakat, swasta di Kabupaten Mojokerto,” ungkapnya.

    Karangan bunga tersebut dikirim ke Kantor Pemkab Mojokerto dalam rangka ucapan selamat atas agenda Pelantikan Kepala Daerah yang digelar di Istana Kepresidenan, Jakarta. Masih kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Mojokerto ini, Pemkab Mojokerto tidak ada himbauan larangan mengirim karangan bunga.

    “Tidak ada arahan itu, tetep seperti sedia kala. Pemkab Mojokerto tidak ada agenda acara khusus karena seluruh prosesi pelantikan Kepala Daerah diselenggarakan terpusat di Jakarta. Sesuai rundown Bupati dan Wakil Bupati Mojokerto juga akan dilantik oleh Bapak Presiden Prabowo Subianto sekira pukul 10.00 WIB ini,” tegasnya. [tin/beq]

  • Upaya Tersangka Mutilasi Jombang Tutupi Jejak: Main ke Rumah Korban dan Kirim Pesan WA Palsu

    Upaya Tersangka Mutilasi Jombang Tutupi Jejak: Main ke Rumah Korban dan Kirim Pesan WA Palsu

    Jombang (beritajatim.com) – Kasus mutilasi yang menggemparkan Jombang ini bukan sekadar pembunuhan biasa. Tersangka Eko Fitrianto alias EF (38), tidak hanya menghabisi nyawa sahabatnya, Agus Sholeh, tetapi juga menyusun skenario matang untuk menghilangkan jejaknya.

    Namun, secerdik apa pun seseorang dalam menutupi kejahatan, ada celah yang tak bisa ditutupi. Jejak digital, bukti forensik, dan perilaku mencurigakan menjadi titik terang yang akhirnya menyingkap tabir pembunuhan sadis ini.

    Berpura-pura Tak Terjadi Apa-apa

    Setelah melakukan aksi kejamnya, Eko tidak menunjukkan gelagat mencurigakan. Seolah tidak terjadi apa-apa, ia tetap menjalani kehidupan sehari-harinya dengan normal. Bahkan, yang mengejutkan, ia sempat mendatangi rumah korban di Desa Jatirejo Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang.

    Dengan wajah tanpa ekspresi bersalah, Eko bertatap muka dengan keluarga Agus. Tujuannya? Menghilangkan kecurigaan sekaligus memastikan bahwa orang-orang di sekitar korban belum mencium kejanggalan atas menghilangnya Agus.

    Langkah ini memang cerdik. Biasanya, dalam kasus pembunuhan, keluarga dan teman dekat korban menjadi pihak pertama yang mencurigai adanya sesuatu yang salah. Dengan tetap hadir di sekitar mereka, Eko berusaha menciptakan kesan bahwa dirinya juga “bingung” dan “khawatir” atas hilangnya Agus.

    ‘Jadi yang korban sudah dihabisi, tersangka sempat mendatangi ke rumah korban. Tujuannya, untuk menghilangkan kecurigaan keluarga korban,” kata Kasatreskrim Polres Jombang AKP Margono Suhendra, Kamis (20/2/2025).

    Pesan WA Palsu: Memanipulasi Identitas Korban

    Tak berhenti di situ, Eko juga mencoba strategi lain: menggunakan ponsel korban untuk mengirim pesan kepada keluarga Agus. Dalam pesannya, ia berpura-pura sebagai Agus dan mengarang cerita bahwa dirinya sedang bekerja di Bali. Ini adalah langkah yang terencana dengan baik—menciptakan ilusi bahwa korban masih hidup sehingga tidak ada yang mencari atau melapor ke polisi.

    Namun saat diminta oleh keluarga untuk menghubungi melalui panggilan video atau video call, Eko yang berpura-pura menjadi Agus ini selalu menolak. Tentu dengan berbagai alasan. Nah, hal itulah yang membuat keluarga Agus menduga bahwa sesuatu yang buruk telah terjadi.

    Selain ponsel, sepeda motor Honda Scoopy milik korban juga dikuasasi oleh pelaku. Kedua barang bukti terserbut disita polisi dari rumah tersangka di Dusun Plosowedi Desa Plosogeneng Kecamatan/Kabupaten Jombang.

    “Surat-surat kendaraan dan nomor rangka ada di rumah korban. Begitu juga dengan kotak ponsel. Namun barang-barangnya dikuasasi oleh pelaku,” lanjut Margono.

    Sebelumnya, warga dikejutkan dengan penemuan sesosok mayat laki-laki tanpa kepala di saluran irigasi persawahan Desa Dukuharum, Kecamatan Megaluh, pada Rabu (12/2/2025). Bagian kepala korban baru ditemukan sore harinya di tepi sungai Desa Pesantren, Kecamatan Tembelang, yang berjarak sekitar lima kilometer dari lokasi awal penemuan jasad. [suf]

  • Warga Lakarsantri Surabaya Kecewa, CitraLand Dinilai Ingkar Janji soal Normalisasi Waduk Selamet

    Warga Lakarsantri Surabaya Kecewa, CitraLand Dinilai Ingkar Janji soal Normalisasi Waduk Selamet

    Surabaya (beritajatim.com) – Warga Kecamatan Lakarsantri, Surabaya, kembali menyuarakan kekecewaan terhadap pengembang CitraLand yang dianggap tidak memenuhi kewajibannya terkait perawatan dan pengelolaan Waduk Selamet. Waduk yang berada di sekitar kawasan perumahan tersebut telah lama menjadi sumber masalah lingkungan, khususnya terkait saluran air yang mengalir ke permukiman warga.

    Ketua RW 02 Lidah Kulon, Kusmianto, mengungkapkan bahwa sejak 2018, pengembang telah berjanji untuk menormalisasi waduk dan saluran air di wilayah tersebut. Namun, ia menambahkan, sebagian besar komitmen yang disepakati belum dipenuhi.

    “Ada perjanjian dengan pengembang sejak 2018 untuk menormalisasi sungai dan waduk, namun sebagian besar komitmen tersebut belum dipenuhi,” ujar Kusmianto dalam acara jaring aspirasi yang digelar oleh Wakil Ketua DPRD Surabaya, Arif Fathoni, pada Rabu (19/2/2025) malam.

    Kusmianto juga menjelaskan bahwa berdasarkan kesepakatan dalam surat perjanjian dengan pengembang, CitraLand berkomitmen menjadikan Waduk Selamet sebagai kawasan rekreasi. Namun, hingga kini, kondisi waduk dan saluran air yang tidak terawat semakin memperburuk situasi di lapangan.

    “Pemukiman sekitar CitraLand sering kebanjiran karena aliran air dari kawasan tersebut,” tambahnya.

    Dalam kesempatan tersebut, warga menunjukkan surat undangan dari pengembang CitraLand terkait pembahasan kewajiban-kewajiban yang belum dipenuhi. Surat tertanggal 20 November 2024 itu menyebutkan bahwa pengembang berkomitmen melakukan sejumlah proyek pengembangan dan perawatan, termasuk pemberian tanah untuk warga, pembangunan sekolah PAUD, pelebaran jalan akses ke Waduk Selamet, serta pembangunan fasilitas wisata air.

    Meski demikian, hingga kini warga belum merasakan manfaat nyata dari komitmen yang tertera dalam surat tersebut. Mereka berharap agar DPRD Surabaya dapat memperjuangkan hak mereka.

    “Kami sering disambati warga kami, saya berharap DPRD Surabaya bisa memperjuangkan tuntutan kami,” ujar Kusmianto.

    Menanggapi keluhan tersebut, Wakil Ketua DPRD Surabaya Arif Fathoni berjanji akan menindaklanjuti masalah ini dengan serius. Ia menyinggung bahwa sebelumnya terdapat permasalahan serupa di Waduk Sepat, namun kini masalah serupa terjadi di Waduk Selamet.

    “Istimewa sekali pengembang CitraLand ini,” sindir Arif Fathoni.

    Politisi Golkar ini menambahkan bahwa keluhan serupa juga datang dari warga Lidah Kulon yang terdampak limpahan air dari kawasan CitraLand, namun normalisasi saluran air belum dilakukan.

    Toni, panggilan akrab Arif Fathoni, menjelaskan bahwa saluran air besar dan lebar di kawasan CitraLand dialirkan ke sungai yang mengalir di pemukiman warga. Hal ini menyebabkan kerugian bagi warga sekitar yang sering mengalami banjir.

    “Saya dapat informasi, saluran air di kawasan CitraLand ini besar dan lebar, dibuang ke sungai yang ada di pemukiman terdekat. Kalau pengembang abai dalam menormalisasi sungai, pasti warga kampung yang dirugikan,” tegasnya.

    Ke depan, Toni akan turun langsung ke lapangan untuk meninjau kondisi Waduk Selamet dan saluran air yang mengalir dari kawasan perumahan CitraLand. Ia juga akan mengecek informasi terkait apakah pengembang CitraLand membeli air dari PDAM Surya Sembada Surabaya.

    “Mestinya pemukiman orang kaya tidak boleh merugikan pemukiman yang dihuni rakyat kecil. Pemerintah kota wajib hadir untuk menjaga keadilan layanan ke semua warga Surabaya,” tutup Arif Fathoni.

    Hingga berita ini diturunkan, City Manager CitraLand Maria Nancy belum memberikan tanggapan atas pertanyaan yang diajukan oleh beritajatim.com. [asg/beq]

  • Kembali Pimpin Surabaya, Eri Cahyadi dan Armuji Panen Banyak Dukungan

    Kembali Pimpin Surabaya, Eri Cahyadi dan Armuji Panen Banyak Dukungan

    Surabaya (beritajatim.com) – Presiden Prabowo Subianto secara resmi melantik Eri Cahyadi dan Armuji sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya periode 2025-2030 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (20/2/2025). Momen bersejarah ini menjadi bagian dari rangkaian pelantikan kepala daerah terpilih dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

    Pelantikan ini disambut dengan berbagai harapan dan dukungan dari berbagai elemen masyarakat. Mereka optimistis kepemimpinan Eri Cahyadi dan Armuji akan membawa Surabaya semakin maju dan berkembang.

    Dukungan dari Dunia Usaha

    Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Surabaya, H. M. Ali Affandi LNM, mengungkapkan optimismenya terhadap kepemimpinan Eri-Armuji yang berkelanjutan.

    “Sebagai mitra strategis pemerintah kota, Kadin Surabaya berkomitmen untuk terus berkolaborasi dalam mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, menciptakan iklim usaha yang kondusif, serta memberdayakan pelaku usaha lokal agar dapat berkembang dan bersaing di tingkat nasional maupun global,” ujar Ali Affandi.

    Ali Affandi, yang akrab disapa Mas Andi, berharap sinergi antara dunia usaha dan pemerintah semakin diperkuat untuk menjadikan Surabaya sebagai kota yang humanis, inklusif, dan ramah investasi.

    “Dengan semangat gotong royong, mari bersama-sama membangun ekosistem bisnis yang sehat, mempercepat digitalisasi ekonomi, serta menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan bagi warga Surabaya,” tambahnya.

    Dukungan serupa datang dari Ketua Badan Pengurus Cabang (BPC) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Surabaya, Denny Yan Rustanto. Ia berharap sinergi antara Pemkot Surabaya dan HIPMI semakin erat, khususnya dalam bidang ekonomi dan kewirausahaan yang melibatkan pemuda Surabaya.

    “Harapannya ke depan sinergi antara Pemkot Surabaya dan HIPMI Kota Surabaya bisa terjaga dan terus meningkat, khususnya di bidang ekonomi serta kewirausahaan yang melibatkan seluruh pemuda di Kota Surabaya,” ungkap Denny Yan.

    Dukungan dari Tokoh Masyarakat

    Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Surabaya, H. Muhammad Yazid, turut menyampaikan apresiasi atas dilantiknya kembali Eri Cahyadi dan Armuji.

    “Saya sangat senang beliau mengemban amanah ini kembali, karena beliau sangat baik dalam memimpin serta memberikan kenyamanan kepada warga Surabaya, baik itu dari sisi pendidikan, kesehatan, maupun pembangunan,” katanya.

    Yazid menilai kepemimpinan Eri-Armuji telah berkontribusi besar dalam pemberdayaan ekonomi warga melalui program padat karya serta bantuan bagi UMKM. Ia optimistis, jika kepemimpinan ini terus berlanjut dengan integritas tinggi, Surabaya akan semakin maju.

    Ketua Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kota Surabaya, Hoslih Abdullah, yang akrab disapa Cak Dul, juga berharap kepemimpinan periode kedua ini semakin memperkuat semangat kebersamaan dan gotong royong di Kota Pahlawan.

    “Kepemimpinannya sudah baik, tinggal diperkuat lagi untuk meningkatkan semangat gotong royong di antara warga masyarakat Kota Surabaya,” ujar Cak Dul.

    Menurutnya, selama kepemimpinan Eri-Armuji, semangat gotong royong telah meresap ke seluruh elemen masyarakat, termasuk dalam Forum Pembauran yang terdiri dari berbagai suku bangsa.

    “Semangat kebersamaannya sangat kuat dan harus terus ditingkatkan serta dipertahankan. Jangan sampai tergeser oleh perubahan budaya yang bertentangan dengan nilai-nilai kebangsaan dan kebersamaan Surabaya,” harapnya.

    Harapan Pemuda Surabaya

    Ketua Karang Taruna Kota Surabaya, Febryan Kiswanto, turut menyampaikan harapan bagi kepemimpinan Eri Cahyadi dan Armuji. Menurutnya, inovasi dan kolaborasi lintas generasi menjadi kunci dalam pembangunan kota ke depan.

    “Tidak masuk akal, adalah kalimat yang menjadi darah anak muda Surabaya. Maka yang akan menjadi fokus saya dalam harapan untuk Wali Kota dan Wakil Wali Kota di masa kepemimpinan mereka yang kedua ini adalah hal-hal tidak masuk akal yang berarti inovasi-inovasi besar dalam pembangunan kota, terutama program yang menjadi wadah aksi kreasi anak muda,” ungkap Febry.

    Ia menilai kombinasi antara birokrat dan teknokrat dalam kepemimpinan saat ini merupakan modal kuat untuk mewujudkan Surabaya sebagai kota global. Oleh karena itu, pelibatan anak muda dalam pembangunan menjadi aspek penting agar kota ini semakin dicintai oleh generasi penerusnya.

    “Sebagai generasi milenial, saya berharap Mas Wali dan Cak Wawali bisa segera tancap gas untuk menyempurnakan Kota Surabaya. Melanjutkan pekerjaan rumah yang belum selesai dan memperkuat kebijakan yang berorientasi pada pemuda, seperti dukungan terhadap lapangan pekerjaan, fasilitasi ruang kreatif, serta penguatan keterampilan pemuda guna mempersiapkan SDM yang unggul dan berdaya saing,” jelasnya.

    Mewakili pemuda Surabaya, Febry menegaskan komitmen Karang Taruna untuk terus berkolaborasi dengan Pemkot Surabaya dalam membangun kota yang lebih maju. “Selamat bekerja Mas Eri Cahyadi dan Cak Ji. Kami semua anakmu menunggu dan siap membantu, kolaborasi untuk kemajuan kota kita tercinta Surabaya,” pungkasnya. [ADV/asg]

  • Dari Pesta Miras hingga Mutilasi: Kronologi Lengkap Pembunuhan Sadis di Jombang

    Dari Pesta Miras hingga Mutilasi: Kronologi Lengkap Pembunuhan Sadis di Jombang

    Jombang (beritajatim.com) – Kasus mutilasi yang menggemparkan warga Jombang akhirnya menemui titik terang setelah polisi menangkap Eko Fitrianto alias EF (38), warga Dusun Plosowedi Desa Plosogeneng Kecamatan/Kabupaten Jombang, tersangka dalam tragedi sadis ini.

    Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, pembunuhan ini dipicu oleh pertengkaran yang terjadi saat EF dan korban AS (37) menggelar pesta minuman keras (miras) di tepi sawah Dusun Mireng Desa Dukuharum Kecamatan Megaluh pada Sabtu (8/2/2025). Berikut kronologi lengkap kejadian yang berujung pada tindakan brutal tersebut.

    Awal Pertemuan dan Pesta Miras

    Pada malam kejadian, EF dan AS yang sudah saling mengenal sebelumnya bertemu di area persawahan tersebut. Keduanya kemudian mengonsumsi minuman keras dalam jumlah cukup banyak.

    Suasana awalnya berjalan biasa saja. Namun, seiring berjalannya waktu dan pengaruh alkohol mulai bekerja, muncul ketegangan di antara mereka. Cekcok pun tak terhindarkan. Tersangka merasa sakit hati dengan kata-kata dari korban. “Kata-kata apa yang diucapkan oleh korban masih kita dalami,” kata Kasatreskrim Polres Jombang AKP Margono Suhendra, Kamis (20/2/2025).

    Cekcok Berujung Kekerasan

    Pertengkaran antara EF dan korban semakin memanas. Diduga, ada ucapan atau tindakan korban yang membuat EF merasa tersinggung dan sakit hati. Emosi pelaku pun memuncak. Dalam kondisi mabuk dan kehilangan kontrol diri, EF secara tiba-tiba memukul kepala korban dengan keras hingga tersungkur ke tanah.

    Bukannya berhenti, pelaku justru semakin gelap mata. Namun, saat itu EF tidak langsung menghabisi nyawa korban. Ia meninggalkan lokasi dan pulang ke rumahnya, meninggalkan korban dalam keadaan lemah tak berdaya.

    Pelaku Pulang untuk Mengambil Senjata Tajam

    Dalam perjalanan pulang, kemarahan EF rupanya belum reda. Ia kemudian mengambil senjata tajam sejenis gergaji yang digunakan untuk memotong kayu. Dengan penuh dendam, pelaku kembali mendatangi korban yang masih terkapar di lokasi kejadian.

    Tanpa belas kasihan, EF langsung menghabisi nyawa korban dengan parang tersebut. Tak hanya membunuh, pelaku menggorok kepala korban hingga terlepas. Untuk menghilangkan jejak, potongan kepala tersebut ia bungkus menggunakan jaket korban dan dibuang ke sungai Dusun Ngrecuk Desa Sidomulyo Kecamatan Megaluh.

    Jasad korban yang tanpa kepala kemudian dibenamkan ke parit yang ada di dekat TKP (Tempat Kejadian Perkara). Sedangkan senjata tajam dibuang ke sungai Dusun Beweh Desa Ngogri Kecamatan Megaluh. Semua itu dilakukan oleh EF untuk menghilangkan jejak kejahatannya.

    Terungkapnya Kasus dan Penangkapan Pelaku

    Setelah melakukan aksi kejinya, pelaku berusaha menghilangkan jejak. Namun, penemuan bagian tubuh korban oleh warga setempat membuat polisi bergerak cepat. Berdasarkan hasil penyelidikan di lokasi kejadian dan keterangan sejumlah saksi, aparat akhirnya berhasil mengidentifikasi dan menangkap EF.

    EF tidak bisa mengelak karena polisi menemukan sepeda motor Honda Scoopy dan ponsel milik korban di rumah tersangka. Ia kemudian digelandang ke kantor polisi untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Dari pengakuan awal, ia mengakui perbuatannya dan menyebut motif utamanya adalah sakit hati akibat cekcok yang terjadi saat pesta miras.

    Polisi Dalami Motif dan Kemungkinan Faktor Lain

    Saat ini, polisi masih terus mendalami motif di balik tindakan brutal tersebut. Apakah murni karena sakit hati sesaat, atau ada faktor lain yang turut mempengaruhi tindakan sadis EF? Selain itu, polisi juga menyelidiki apakah ada keterlibatan pihak lain dalam kasus ini.

    Sementara itu, warga setempat masih dihantui rasa ngeri atas kejadian ini. Mereka tak menyangka bahwa pertengkaran akibat miras bisa berujung pada aksi keji yang menghilangkan nyawa seseorang dengan cara begitu brutal.

    “Untuk kesekian kalinya aksi kekerasan di Jombang dipicu oleh miras. Pelaku mengabisi korban sendirian atau pelaku tunggal,” kata Margono sembari mengatakan tersangka dijerat pasal 340, 338, 339 tentang pembunuhan. Ancamannya, 20 tahun penjara hingga hukuman mati. [suf]

  • Petugas Gabungan Jaga Kantor Pemkab Mojokerto Saat Pelantikan Bupati di Jakarta

    Petugas Gabungan Jaga Kantor Pemkab Mojokerto Saat Pelantikan Bupati di Jakarta

    Mojokerto (beritajatim.com) – Ratusan petugas gabungan disiagakan di Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto pada Kamis (20/2/2025), meskipun pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Mojokerto terpilih berlangsung di Istana Kepresidenan, Jakarta.

    Apel Gelar Pasukan digelar di halaman Pemkab Mojokerto, diikuti oleh personel dari Polres Mojokerto, Kodim 0815 Mojokerto, Satpol PP, BPBD, Dinas Kesehatan, dan DPRKP2 Kabupaten Mojokerto. Apel ini dipimpin oleh Kabag Ops Polres Mojokerto, Kompol Hendro Susanto.

    Di halaman Kantor Pemkab Mojokerto, ratusan karangan bunga berjejer dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD), pihak swasta, dan instansi lainnya. Karangan bunga tersebut berisi ucapan selamat atas dilantiknya Muhammad Al Barra dan Muhammad Rizal Oktavian sebagai Bupati dan Wakil Bupati Mojokerto terpilih.

    Kabag Ops Polres Mojokerto, Kompol Hendro Susanto, mengatakan bahwa Apel Gelar Pasukan digelar dalam rangka Pelantikan Kepala Daerah. “Walaupun pelantikan di Jakarta, tetap untuk Kantor Pemkab Mojokerto dilaksanakan pengamanan terkait dengan kesiapsiagaan kita,” ungkapnya.

    Pengamanan di Kantor Pemkab Mojokerto bertujuan mengantisipasi potensi gangguan keamanan. Sebanyak 150 personel gabungan diterjunkan untuk mengamankan area kantor yang berlokasi di Jalan A Yani, Kota Mojokerto.

    “Dari masing-masing pengamanan, kita libatkan dari rekan TNI, Satpol PP, Dishub, Dinkes, dan BPBD. Untuk sementara kita lihat perkembangan situasi, untuk hari ini kami siapkan 150 personil. Untuk tiga hari ke depan kita lihat situasi dan perkembangan yang ada, antisipasi tetap kita siagakan satu kompi,” katanya. [tin/beq]

  • Bukan di Blitar, Ini Lokasi Pengajian Gus Iqdam Tarif Parkir Rp50 Ribu

    Bukan di Blitar, Ini Lokasi Pengajian Gus Iqdam Tarif Parkir Rp50 Ribu

    Blitar (beritajatim.com) – Pengajian Gus Iqdam kembali menghebohkan dunia maya. Setelah viral pengajian di Pacitan yang menggunakan musik DJ, kini pengajian Gus Iqdam kembali heboh usai salah seorang warga memposting tarif parkir pengajian kiai muda Nahdlatul Ulama asal Blitar itu.

    Dalam postingan yang diunggah di beberapa media sosial itu menunjukkan bahwa tarif parkir pengajian Gus Iqdam adalah sebesar Rp50 ribu untuk kendaraan elf, bus serta kereta kelinci. Postingan soal tarif parkir pengajuan Gus Iqdam yang mencapai Rp50 ribu itu pun langsung dibanjiri komentar dari para netizen.

    Setelah ditelusuri ternyata pengajian Gus Iqdam yang parkirnya bertarif Rp50 ribu itu berlangsung di Dusun Kasutan Desa Kuwu Kecamatan Balerejo Kabupaten Madiun. Terkait itu pihak Gus Iqdam pun memberikan penjelasan, bahwa perihal tarif parkir merupakan kewenangan dari panitia.

    “Gus Iqdam tidak pernah menyuruh narif parkir atau bagaimana ke panitia, itu murni dari panitianya, dan itu semua bukan urusan kita,” ungkap Ilham Jebor, Pengurus Ponpes Sabilu Taubah, Kamis (20/2/2025).

    Pihak Gus Iqdam sendiri mengaku tidak tahu menahu soal tarif parkir kendaraan saat pengajian. Kiai muda NU itu pun tidak pernah mengurusi hal-hal teknis seperti itu.

    “Selama ini Gus Iqdam dan saya hanya tahu jadwal dan ketika diundang ya sudah kami hanya datang dan tidak mengurusi hal hal seperti itu (Parkir dan lain-lain yang teknis),” tegasnya.

    Pihak Gus Iqdam sendiri tidak tahu pasti pengajian itu dilakukan di Madiun atau bukan. Pasalnya Gus Iqdam sudah lama tidak diundang pengajian di Madiun. [owi/beq]

  • Tak Hanya Pelantikan, Camat Wates Blitar Akan Temani Rijanto Retreat di Magelang

    Tak Hanya Pelantikan, Camat Wates Blitar Akan Temani Rijanto Retreat di Magelang

    Blitar (beritajatim.com) – Camat Wates Kabupaten Blitar, Agus Zaenal juga akan akan menemani Rijanto menjalani retret akademi militer di Magelang. Agus Zaenal pun akan menemani Bupati Blitar yang baru untuk menjalani pendidikan militer di Magelang mulai tanggal 21-28 Februari 2025 mendatang.

    Hal itu diungkapkan oleh Plt Asisten 1 Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Blitar, Rully Wahyu Prasetyowanto. Menurut Rully sesuai aturan seseorang yang ditunjuk sebagai PIC dalam hal ini Camat Wates bakal menemani Bupati Blitar selama kegiatan retret di Magelang.

    “Di alur tugas PIC memang begitu (menemani Bupati Blitar dalam kegiatan retret),” ucap Rully, Kamis (20/02/2025).

    Saat ini Agus Zaenal sendiri masih menemani Rijanto-Beky di Jakarta. Camat Wates itu memang ditunjuk Sekda Kabupaten Blitar sebagai PIC selama proses pelantikan oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto.

    Nantinya usai pelantikan, Camat Wates itu akan langsung ikut rombongan Bupati Blitar ke Magelang. Disana Agus Zaenal akan nemani Rijanto selama 7 hari penuh.

    Selama itu pula, Agus Zaenal tidak akan mengurusi jalannya pemerintahan di Kecamatan Wates. Ia bakal fokus menemani sang bupati di Magelang. Sementara jalannya pemerintahan Kecamatan Wates bakal diemban sementara oleh Sekretaris Kecamatan (Sekcam).

    “Nanti saya koordinasi supaya semua berjalan dengan baik,” tegasnya.

    Penunjukan Agus Zaenal sebagai PIC ini sebenarnya menuai pertanyaan dari berbagai pihak. Pasalnya Agus Zaenal merupakan seorang camat, yang memiliki tugas untuk melayani kepentingan publik.

    Pemerintah Kabupaten Blitar sebenarnya sudah memiliki Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan. Namun justru Camat Wates lah yang ditunjuk sebagai PIC pelantikan Bupati Blitar.

    Selain menuai pertanyaan, penunjukan Camat Wates sebagai PIC pelantikan nampaknya juga akan menimbulkan sedikit permasalahan di tingkat kecamatan. Pasalnya pada pekan depan, Kecamatan Wates dijadwalkan bakal menggelar Musrembang.

    Dengan kondisi itu, Plt Asisten 1 Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Blitar nampaknya akan mengawal langsung jalannya Musrembang. Pasalnya sang camat masih fokus pada pelantikan dan retret Bupati Blitar.

    “Nanti kita koordinasikan dengan Camat Wates terkait persiapan Musrembang di Kecamatan Wates tersebut,” tandasnya.

    Meski menuai pertanyaan, namun apa yang dilakukan oleh Camat Wates ini sudah sesuai dengan prosedur dan aturan. Pasalnya penunjukan Camat Wates sebagai PIC sudah melalui prosedur hukum yang sah. [owi/beq]

  • Ucapkan Selamat Pelantikan Khofifah-Emil, Fraksi Demokrat Siap Sukseskan Program Pemerintahan

    Ucapkan Selamat Pelantikan Khofifah-Emil, Fraksi Demokrat Siap Sukseskan Program Pemerintahan

    Surabaya (beritajatim.com) – Ketua Fraksi Demokrat DPRD Jawa Timur, dr Agung Mulyono mengucapkan selamat kepada Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak atas pelantikan mereka sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur untuk periode kedua.

    Pelantikan pasangan tersebut dijadwalkan akan berlangsung di istana Kepresidenan Jakarta, pada Kamis (20/2/2025) hari ini.

    Menurut dia, sebagai partai pengusung, Demokat siap mendukung mensukseskan program Khofifah-Emil, agar warga Jawa Timur semakin sejahtera.

    “Selamat kepada Ibu Khofifah dan Bapak Emil atas kepercayaan yang diberikan oleh rakyat Jawa Timur untuk memimpin kembali provinsi ini. Kami Fraksi Demokrat, sebagai partai pengusung, siap memberikan dukungan penuh terhadap segala kebijakan dan program yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur ke depan,” ujarnya.

    Sebagai partai yang turut mengusung pasangan Khofifah-Emil, Dokter Agung menegaskan bahwa Fraksi Demokrat akan terus mengawal setiap kebijakan yang diambil, demi kepentingan rakyat dan kemajuan Jawa Timur.

    “Kami akan terus berkomitmen untuk bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi, memastikan program-program yang pro-rakyat berjalan dengan baik. Kami berharap kerja sama ini dapat membawa Jawa Timur ke arah yang lebih maju, lebih sejahtera, dan lebih baik lagi,” kata Bendahara DPD Demokrat Jatim tersebut.

    Dia menjelaskan, Fraksi Demokrat juga menekankan pentingnya sinergi yang kuat antara legislatif dan eksekutif untuk mempercepat pencapaian pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Anggota DPRD Jatim tiga periode itu berharap agar kepemimpinan Khofifah dan Emil pada periode kedua ini terus memberikan dampak positif bagi seluruh lapisan masyarakat Jawa Timur.

    “Semoga Tuhan selalu memberikan petunjuk dan berkah dalam menjalankan amanah ini. Kami di Fraksi Demokrat siap mendukung penuh setiap langkah demi kemajuan Jawa Timur,” kata pria kelahiran Banyuwangi tersebut.

    Seperti diketahui, pelantikan pasangan calon kepala dan wakil kepala daerah terpilih periode 2025-2030 akan dilaksanakan pada Kamis, 20 Februari 2025. Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menyebutkan bahwa total pasangan calon yang akan dilantik langsung oleh Presiden Prabowo mencapai 481 pasangan calon.

    Selanjutnya, sebanyak 503 pasangan calon kepala dan wakil kepala daerah terpilih akan mengikuti pembekalan di Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah, pada 21-28 Februari 2025.

    Dengan pelantikan ini, diharapkan Jawa Timur dapat terus berkembang dan semakin sejahtera, melalui berbagai program yang akan dijalankan oleh Gubernur Khofifah dan Wakil Gubernur Emil Dardak pada periode kedua ini.

    Sekretaris Fraksi Demokrat DPRD Jawa Timur, Indra Widya Agustina memberikan pernyataan penuh semangat atas pelantikan pasangan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur.

    Menurut dia, seluruh kader Partai Demokrat bersyukur dan bahagia karena berhasil mengantarkan Khofifah-Emil kembali memimpin Jatim di periode kedua.

    “Kami ikut senang, kalau dalam bahasa Jawa itu mengayu bagyo, ini bukti kemenangan seluruh masyarakat Jawa Timur.” katanya.

    “Ini titik kulminasi atau titik puncak perjuangan kami ketika di Pilgub 2024 lalu. Kedepan kita siap mengawal dan mensukseskan program Khofifah-Emil dan melanjutkan yang sudah bagus. Kader Demokrat akan menjadi garda terdepan mensukseskan program Khofifah-Emil,” jelas anggota DPRD Jatim dari Dapil Ponorogo-Pacitan-Trenggalek-Ngawi tersebut.

    Dengan dilantiknya pasangan Khofifah-Emil, Indra menegaskan bahwa partai Demokrat siap mendukung penuh pemerintahan mereka ke depan.

    “Kami bertekad untuk mengawal dan mempercepat tercapainya berbagai program yang telah dirancang oleh pasangan Khofifah-Emil. Keberhasilan yang sudah dicapai oleh Gubernur Khofifah dan Mas Emil akan dilanjutkan dengan semangat dan inovasi baru yang diusung oleh pasangan ini,” pungkasnya. [tok/beq]