Category: Beritajatim.com

  • Kepengurusan DPC Ikadin Berakhir, RAC Dimandatkan ke DPP

    Kepengurusan DPC Ikadin Berakhir, RAC Dimandatkan ke DPP

    Surabaya (beritajatim.com) – Masa kepengurusan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Ikadin Surabaya periode 2016 – 2020 sudah berakhir. Untuk itu Rapat Anggota Cabang (RAC) untuk kepengurusan yang baru harus mengacu pada mandat Dewan Pimpinan Pusat Ikadin.

    Hal itu sebagaimana tertuang dalam Surat Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Advokat Indonesia (DPP IKADIN), Nomor: 002/DPP IKADIN/II/2025 tertanggal 14 Februari 2025 tentang penjelasan atas berakhirnya masa kepengurusan DPC Ikadin Surabaya.

    “Kami dari Tim Pemenangan Rekan Usman Effendi, S.H., M.H.,Calon Ketua DPC Ikadin Surabaya masa bhakti 2025 – 2030, yang salah satu poin dari surat tersebut menyebutkan sesuai ketentuan Pasal 37 ayat (4) Anggaran Dasar Ikadin, pelaksanaan Rapat Anggota Cabang (RAC) bagi DPC yang telah berakhir kepengurusannya dilakukan oleh Penerima Mandat dari DPP Ikadin” maka menurut hemat kami atas dasar surat tersebut DPC yang telah berakhir kepengurusannya tidak memiliki kewenangan untuk melaksanakan RAC untuk memilih Ketua DPC yang baru,” beber Daniel Lowu SH MH, selaku Ketua Tim Pemenangan Bung Usman Membangun Ikadin (Bumi), Sabtu (22/2/2025).

    Lebih lanjut Daniel mengatakan, kewenangan mutlak untuk melaksanakan RAC adalah Caretaker yang mendapatkan mandat dari DPP.
    Kepengurusan DPC Ikadin Surabaya atau Ketua DPC Ikadin periode 2016-2020, sudah tidak memiliki kewenangan untuk melaksanakan RAC.

    ” Untuk itu kami perlu menyampaikan bahwa kami sangat keberatan atas informasi yang kami peroleh tentang adanya rencana Pelaksanaan Rapat Anggota Cabang (RAC) Ikadin Surabaya untuk memilih Ketua DPC Ikadin Surabaya masa Bhakti 2025 – 2030, oleh Ketua DPC Ikadin Surabaya periode 2016 – 2020.

    Daniel menambahkan, apabila RAC tersebut dipaksakan untuk di laksanakan, maka tindakan itu sangat bertentangan Anggaran Dasar/Angaran Rumah Tangga Ikadin dan Surat Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Advokat Indonesia (DPP IKADIN), Nomor : 002/DPP IKADIN/II/2025, Perihal : Penjelasan Atas Berakhirnya Masa Kepengurusan DPC Ikadin, tertanggal 14 Februari 2025, dan tidak mencerminkan semangat kebersamaan dalam berorganisasi dan tidak memahami sendi-sendi organisasi.

    “Seharusnya kita tetap menjaga apa yang sudah menjadi slogan kita yaitu Ikadin adalah organisasi perjuangan. Bahwa apabila ada pihak-pihak yang memaksakan kehendak untuk melaksanakan RAC DPC Ikadin Surabaya tanpa ada mandat dari DPP Ikadin, hal itu dipastikan bahwa RAC tersebut Illegal,” tegas Daniel.

    “Bagaimana mungkin DPC Ikadin Surabaya yang sudah mati suri selama empat tahun melaksanakan RAC tanpa ada dasar dan landasan hukumnya.
    Untuk itu di himbau kepada semua anggota Ikadin Surabaya untuk tidak memaksakan kehendak dengan menyelenggarakan RAC secara Illegal. Mari kita tunggu bersama, Mandat dan Petunjuk selanjutnya dari DPP untuk pelaksanaan RAC Khusus yang sah sesuai dengan AD/ART Organisasi,” tutupnya.

    Sementara Hariyanto ketua DPC Ikadin Periode 2016-2020 tak merespon saat dikonfirmasi terkait mandat DPP Ikadin pusat yang melarang pelaksanaan RAC DPC Ikadin Surabaya. [uci/ian]

  • NU Award 2025: Apresiasi untuk Ranting Terbaik di Kecamatan Rejoso Nganjuk

    NU Award 2025: Apresiasi untuk Ranting Terbaik di Kecamatan Rejoso Nganjuk

    Nganjuk (beritajatim.com) – Puncak peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-102 Nahdlatul Ulama (NU) berlangsung meriah pada Jumat (21/2/2025) malam di halaman Masjid Ar-Rahmat, Desa Talun, Kecamatan Rejoso.

    Acara yang dihadiri sekitar 1.000 jamaah ini dimeriahkan dengan penyerahan hadiah NU Award 2025 serta pengajian umum memperingati Isra’ Mi’raj yang disampaikan oleh KH Zainuddin Anwar dari Bangil, Pasuruan.

    Kegiatan ini turut dihadiri jajaran pengurus MWCNU Rejoso, baik dari Syuriah maupun Tanfidziyah, serta pengurus lembaga, badan otonom (banom), ketua ranting NU, dan panitia NU Award. Selain itu, jamaah musala dan masjid dari berbagai wilayah di Desa Talun juga turut serta dalam acara ini.

    Sebagai puncak acara, dilakukan penyerahan piala, hadiah, dan piagam penghargaan kepada enam pemenang NU Award 2025. Penghargaan ini diberikan langsung oleh Ketua MWCNU Rejoso, Kiai Imam Hartoyo. Keenam ranting NU yang meraih penghargaan tersebut adalah Ranting NU Desa Mlorah, Ngrandu, Jintel, Wengkal, Puhkerep, dan Ngadiboyo.

    Kepala Desa Talun, Sarji, mengapresiasi peran NU dalam kehidupan sosial di desanya. Ia menyoroti program pengumpulan koin yang digunakan untuk membantu warga yang mengalami musibah kematian serta penyediaan lampu penerangan di desa.

    “Ini luar biasa manfaatnya bagi warga kami,” ujarnya. Sarji pun menegaskan komitmennya untuk terus mendukung kegiatan NU di wilayahnya.

    Ketua MWCNU Rejoso, Kiai Imam Hartoyo, menekankan pentingnya keberadaan ranting NU yang memberikan manfaat nyata bagi umat. Menurutnya, NU Award menjadi motivasi bagi ranting untuk semakin aktif dalam menjalankan program pendidikan dan sosial.

    “NU Award ini sebagai wujud dorongan untuk berlomba-lomba dalam program pendidikan di setiap ranting,” ujarnya.

    Antisipasi Budaya Baru di Bendungan Semantok

    Dalam kesempatan tersebut, Kiai Imam Hartoyo juga mengajak jamaah NU Rejoso untuk menyikapi kehadiran Bendungan Semantok secara bijak. Bendungan yang diresmikan Presiden RI pada akhir 2022 itu merupakan proyek strategis nasional sekaligus bendungan terpanjang di Asia Tenggara.

    “Sudah diresmikan Presiden RI di akhir 2022 lalu, tentu membawa budaya baru bagi warga Rejoso,” imbuhnya.

    Sebagai langkah antisipasi, pihak MWCNU Rejoso berencana membangun Masjid Roudhotul Musyawirin di seberang Bendungan Semantok. Masjid ini diharapkan menjadi ikon baru warga Nganjuk sekaligus pusat ibadah dan kegiatan keagamaan di kawasan tersebut.

    “Kami berharap warga NU Rejoso bisa mendukung pembangunan masjid ini agar menjadi tempat yang bermanfaat bagi masyarakat,” ungkapnya.

    Hikmah Isra’ Mi’raj dalam Pengajian Umum

    Dalam mauidzah hasanah-nya, KH Zainuddin Anwar atau yang akrab disapa Gus Din, menyampaikan hikmah dari peristiwa Isra’ Mi’raj. Ia mengingatkan pentingnya shalat sebagai kewajiban utama umat Islam.

    “Siapa yang meninggalkan shalat akan mendapat dosa dan siksa, tetapi bagi yang istiqomah menjalankan shalat, segala hajatnya akan dikabulkan,” pungkasnya.

    Acara ini diakhiri dengan doa bersama dan harapan agar NU di Kecamatan Rejoso semakin berkembang serta memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat. [suf]

  • Sukatani Tarik Lagu ‘Bayar Bayar Bayar’, Pengamat: Represi Seni Ibarat Menyiram Bara dengan Bensin

    Sukatani Tarik Lagu ‘Bayar Bayar Bayar’, Pengamat: Represi Seni Ibarat Menyiram Bara dengan Bensin

    Surabaya (beritajatim.com) – Band punk-new wave Sukatani kembali menjadi sorotan setelah menarik lagu mereka yang berjudul “Bayar Bayar Bayar” dari berbagai platform dan mengunggah video permintaan maaf kepada Kapolri. Keputusan ini menuai reaksi keras dari publik yang menilai tindakan tersebut terjadi akibat adanya tekanan.

    Pengamat Sosiologi Universitas Negeri Malang, Nora Ayudha, menanggapi fenomena ini dengan menekankan bahwa karya seni sering kali lahir sebagai bentuk respon terhadap ketidakpuasan masyarakat terhadap kondisi sosial, politik, dan budaya.

    “Seni itu sebenarnya cerminan kenyataan. Apa yang disuarakan Sukatani bisa jadi merupakan keresahan banyak orang. Lewat karyanya, Sukatani menjadi wakil bagi kegelisahan kondisi bangsa saat ini,” ujar Nora Ayudha, Sabtu (22/2/2025).

    Nora menambahkan bahwa tindakan represif terhadap karya seni justru dapat memperburuk situasi dan meningkatkan simpati publik terhadap pelaku seni yang dikekang.

    “Represi terhadap karya seni itu ibarat menyiram bara api dengan bensin. Nyala apinya makin membesar dan semakin menumbuhkan simpati banyak pihak. Tidak hanya komunitas musik, tapi pelaku seni dari berbagai disiplin,” jelas alumnus FISIP Universitas Airlangga Surabaya ini.

    Ia juga menyinggung sejarah pelarangan karya seni di masa lalu, khususnya pada era Orde Baru, yang justru meningkatkan popularitas karya tersebut di kemudian hari.

    “Sejarah mengajari kita misalnya, bahwa semakin direpresi suatu karya, maka pesan dari karya tersebut semakin terekspos. Seperti api yang berbalik menyerang empunya. Contoh paling sahih adalah karya-karya Tetralogi Buru, Pramoedya Ananta Toer yang baru saja cetak ulang. Hal ini menunjukkan tingginya minat orang-orang mencari jawaban, kenapa karyanya diburu Orba dan dilarang peredarannya,” tuturnya.

    Menurut Nora, fenomena Sukatani telah menarik perhatian publik luas, tidak hanya dari komunitas punk tetapi juga dari kalangan yang lebih umum.

    “Siapa sekarang yang tidak kenal Sukatani? Beberapa waktu lalu hanya komunitas punk saja yang doyan dan mengapresiasi. Tetapi sekarang? Awam pun yang mungkin secara musikalitas tidak cocok dengan genre punk-wave, mendadak mengulik lagu-lagu band tersebut,” kata Nora.

    Di era digital saat ini, Nora menilai bahwa pembungkaman terhadap karya seni semakin sulit dilakukan dan justru berpotensi memperkaya ruang diskursus publik yang sehat.

    “Di era keterbukaan, pembungkaman tidak lagi relevan karena kanal informasi dan komunikasi terbuka teramat lebar. Jika dianggap kritik, sebenarnya ini tidak berlawanan dengan statement Kapolri, bahwa pengkritik dihadiahi gelar sahabat polri,” pungkasnya.

    Berikut adalah lirik lagu “Bayar Bayar Bayar” yang kini telah ditarik dari peredaran:

    Mau bikin SIM bayar polisi
    Ketilang di jalan bayar polisi
    Touring motor gede bayar polisi
    Angkot mau ngetem bayar polisi
    Aduh aduh ku tak punya uang
    Untuk bisa bayar polisi

    Mau bikin gigs bayar polisi
    Lapor barang hilang bayar polisi
    Masuk ke penjara bayar polisi
    Keluar penjara bayar polisi
    Aduh aduh ku tak punya uang
    Untuk bisa bayar polisi

    Mau korupsi bayar polisi
    Mau gusur rumah bayar polisi
    Mau babat hutan bayar polisi
    Mau jadi polisi bayar polisi
    Aduh aduh ku tak punya uang
    Untuk bisa bayar polisi

    Sukatani merupakan band punk asal Purbalingga, Jawa Tengah, yang dibentuk pada tahun 2022 oleh dua personel, Ovi alias Twister Angel dan Al alias Alectroguy. Band ini menarik perhatian publik setelah merilis album perdana “Gelap Gempita” pada 24 Juli 2023 yang berisi delapan lagu, salah satunya “Bayar Bayar Bayar” yang sempat viral.

    Sukatani dikenal memiliki identitas unik, dengan nama band yang ditulis dalam huruf Arab serta penampilan yang selalu menggunakan topeng. Selain itu, mereka memiliki kebiasaan membagikan hasil bumi seperti sayuran kepada penonton di atas panggung sebagai simbol dukungan terhadap perjuangan petani.

    Sejak debutnya, Sukatani telah tampil di berbagai festival besar seperti Synchronize dan Pestapora. Namun, misteri identitas mereka akhirnya terungkap setelah mereka mengunggah video permintaan maaf kepada Kapolri terkait viralnya lagu “Bayar Bayar Bayar”. [asg/beq]

  • Lolos CPNS MA, Dua Pemuda Jalan Kaki dari Gresik ke Tuban Penuhi Nadzar

    Lolos CPNS MA, Dua Pemuda Jalan Kaki dari Gresik ke Tuban Penuhi Nadzar

    Tuban (beritajatim.com) – Dua pemuda asal Jawa Timur, Muhammad Syahrul Khoir (27) dari Kabupaten Gresik dan Bayu Ermaya (23) dari Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban, menepati nadzarnya dengan berjalan kaki setelah dinyatakan lolos seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Mahkamah Agung (MA).

    Keduanya berhasil melewati ujian tes tulis hingga Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) sebelum resmi diterima sebagai CPNS MA. Sebagai bentuk rasa syukur, Syahrul Khoir berjanji berjalan kaki dari Gresik ke Tuban, sementara Bayu Ermaya menempuh perjalanan dari Kecamatan Widang hingga kediamannya di Bancar.

    Syahrul Khoir, lulusan Administrasi Negara Universitas Negeri Surabaya, tak pantang menyerah meski harus mencoba seleksi CPNS hingga tiga kali, yaitu pada tahun 2021, 2023, dan akhirnya lolos pada 2024. Ia memenuhi nadzarnya dengan berjalan kaki selama empat hari.

    “Saya sejak hari Selasa kemarin, 18 Februari dan sampai Tuban pada hari Kamis 20 Februari,” terang Syahrul Khoir.

    Pada Jumat, 21 Februari, Syahrul yang menginap di rumah belajar di Kecamatan Palang melanjutkan perjalanannya menuju Kantor Pengadilan Negeri Kabupaten Tuban.

    “Perjalanan ini wujud syukur dan nadzar kami masuk CPNS Mahkamah Agung. Alhamdulillah dan harapan kami juga nantinya bisa penempatan di wilayah terdekat,” ucap Syahrul saat diberhentikan awak media.

    Selama perjalanan, ia mengalami berbagai pengalaman menarik, termasuk mendapatkan bantuan dari masyarakat yang memberikan air minum hingga uang.

    “Kemarin saat saya istirahat, botol minum air saya habis terus diisi lagi sama orang, alhamdulillah banyak juga yang memberikan semangat,” bebernya.

    Karena mengalami cedera kaki, Syahrul memutuskan untuk menginap di Tuban. Sepanjang perjalanan beberapa hari, ia sering bermalam di masjid atau mushola.

    Sementara itu, Bayu Ermaya, yang akrab disapa Maya, memulai perjalanan dari Kecamatan Widang dan menunggu Syahrul dari arah Gresik agar bisa melanjutkan perjalanan bersama menuju Kabupaten Tuban.

    “Kalau saya baru dua kali ini mencoba tes CPNS. Dulu tahun 2021 saya pakai ijazah SMA, yang tahun ini saya pakai ijazah Diploma jurusan Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya dan alhamdulillah tahun ini lolos,” ungkap Maya.

    Dengan penuh haru, Maya mengungkapkan motivasinya untuk membanggakan orang tuanya. Ia terus belajar agar bisa mencapai impiannya, dengan dukungan dan doa dari keluarganya.

    “Orang tua saya seorang petani dan tidak cukup untuk membiayai saya sekolah. Bapak sampai rela mengambil kroto dari pagi sambil berjalan kaki hingga 10 Km, sehingga ini nadzar mengingatkan bapak saya yang dengan kegigihannya membiayai pendidikan saya,” ucap Maya sambil menangis haru.

    Ia pun membagikan tips bagi mereka yang ingin lolos CPNS, yaitu dengan persiapan yang matang dan tidak mudah menyerah.

    “Yang paling terpenting ya belajar itu kak dan tidak pantang menyerah, dan alhamdulillah saya lolos ini juga tidak luput dari doa orang tua saya,” tutup Maya. [ayu/beq]

  • Warga Blitar Dibekuk di Sumenep, Curi Uang Rp3 Juta di Toko

    Warga Blitar Dibekuk di Sumenep, Curi Uang Rp3 Juta di Toko

    Sumenep (beritajatim.com) – Seorang pria berinisial AM (50), warga Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar, ditangkap oleh Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Sumenep, Madura. Ia diduga mencuri uang Rp3 juta di sebuah toko milik R di Desa Andulang, Kecamatan Gapura, Kabupaten Sumenep.

    “Kejadian pencurian itu dilaporkan ke Polres oleh pemilik toko. Uang yang disimpan di toko sebesar Rp3 juta, dicuri oleh tersangka AM,” kata Plt Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti S, Sabtu (22/02/2025).

    Aksi pencurian tersebut terbongkar ketika pemilik toko memergoki AM sedang mengambil dompet berisi uang tunai Rp 3 juta. Pemilik toko sempat mencoba menghentikan pelaku dengan menarik bajunya, namun AM melawan dan memukul korban sebelum akhirnya melarikan diri.

    “Pelaku kemudian melarikan diri dan membuang dompet milik pemilik toko,” terang Widiarti.

    Setelah dilakukan pemeriksaan, dompet tersebut ditemukan dalam keadaan terbuka dan uangnya telah hilang. Namun, saat berusaha kabur, handphone milik pelaku terjatuh di lokasi kejadian. Berbekal temuan itu, polisi pun melakukan pelacakan hingga berhasil mengamankan AM.

    Polisi kemudian menangkap tersangka dan menginterogasinya. AM mengakui perbuatannya telah mencuri uang di toko R. Pelaku beserta barang bukti langsung dibawa ke Polres Sumenep guna menjalani proses penyidikan lebih lanjut.

    Dalam penangkapan ini, polisi mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya satu dompet warna hitam, uang tunai Rp 3 juta, kemeja putih bergaris, celana training hitam dengan list hijau, helm Honda hitam, dua unit handphone, serta satu unit sepeda motor Suzuki Shogun hijau.

    “Akibat perbuatannya, tersangka dijerat Pasal 365 ayat 1 KUHP dengan ancaman hukuman pidana penjara paling lama 9 tahun,” ungkap Widiarti. [tem/beq]

  • Munif Syarif Terpilih Aklamasi Sebagai Ketua KAUJE Korda Lamongan 2025-2029

    Munif Syarif Terpilih Aklamasi Sebagai Ketua KAUJE Korda Lamongan 2025-2029

    Lamongan (beritajatim.com) – Munif Syarif resmi terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Keluarga Alumni Universitas Jember (KAUJE) Koordinator Daerah (Korda) Lamongan periode 2025-2029 dalam Musyawarah Daerah (Musda) yang digelar di Aula Widyaloka Dinas Pendidikan Lamongan, Jumat (21/2/2025) malam.

    Dalam Musda yang berlangsung dalam suasana kekeluargaan, Munif Syarif mendapat dukungan penuh dari peserta untuk memimpin KAUJE Korda Lamongan menggantikan Imam Trisno Edy.

    “Saya sangat berterima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan. Namun, saya tidak bisa bekerja sendiri. Organisasi ini hanya akan kuat jika seluruh anggota bekerja sama dengan solid,” kata Munif Syarif dalam sambutannya seusai terpilih secara aklamasi.

    Ke depan, Munif berharap KAUJE Korda Lamongan semakin erat bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Lamongan serta dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Dengan kepengurusan baru yang solid dan penuh semangat, KAUJE Korda Lamongan optimistis dapat menjalankan program-program inovatif yang bermanfaat bagi masyarakat dan alumni Universitas Jember di Lamongan.

    “Kami ingin KAUJE tidak hanya menjadi wadah silaturahmi alumni, tetapi juga memiliki peran aktif dalam pembangunan daerah,” ujarnya.

    Musda yang dipimpin oleh Arief Soedjanarta juga menetapkan tujuh anggota formatur yang akan membantu ketua terpilih dalam menyusun kepengurusan baru. Pelantikan pengurus baru rencananya akan dilaksanakan setelah Hari Raya Idul Fitri mendatang.

    Selain pemilihan ketua baru, Musda ini juga mengesahkan pertanggungjawaban kepengurusan sebelumnya yang dipimpin oleh Imam Trisno Edy untuk periode 2019-2024. Setelah laporan pertanggungjawaban diterima oleh sekitar 50 peserta Musda, kepengurusan lama pun dinyatakan demisioner. [fak/beq]

  • Bupati Blitar Ikut Retret di Magelang, Tak Patuh Instruksi Ketum PDIP?

    Bupati Blitar Ikut Retret di Magelang, Tak Patuh Instruksi Ketum PDIP?

    Blitar (beritajatim.com) – Bupati Blitar, Rijanto memilih untuk ikut retret di Akademi Militer (Akmil) Magelang. Usai dilantik oleh Presiden Indonesia Prabowo Subianto, pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPC PDIP Kabupaten Blitar itu langsung menuju Magelang untuk menjalani retret.

    Rijanto pun nampaknya memilih untuk tak mematuhi instruksi Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri. Sebelumnya, Megawati menginstruksikan kepada seluruh kepala daerah dari PDIP untuk menunda ikut retret.

    Namun Rijanto yang berposisi sebagai Ketua DPC PDIP Kabupaten Blitar memilih untuk tidak patuh pada instruksi itu. Pria berusia 72 tahun itu pun pergi ke Magelang untuk retret bersama sejumlah kepala daerah lainnya.

    “Usai pelantikan itu (Kamis, 20/2/2025), sore harinya perjalanan ke Magelang,” ucap Kepala Bagian (Kabag) Administrasi Umum Setda Blitar, Wahyudiono, Sabtu (22/2/2025).

    Rijanto sejatinya adalah kader PDIP. Selama 3 kali maju di Pilkada, Rijanto selalu diusung oleh PDIP. Pada Pilkada 2024 kemarin Rijanto pun diberikan mandat oleh PDIP untuk maju sebagai Calon Bupati Blitar.

    Kepercayaan dari PDIP itu pun tidak sia-sia, Rijanto yang dipasangkan dengan Beky Herdihansah akhirnya menang dan bisa menumbangkan petahana. Kini Rijanto telah resmi menjadi Bupati Blitar, namun dengan prosesnya Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri mengeluarkan instruksi berupa penundaan keikutsertaan retret.

    Namun sayangnya, instruksi itu nampaknya tidak didengarkan oleh Rijanto. Meski berstatus Ketua DPC PDIP Kabupaten Blitar, Rijanto memilih untuk pergi ke Magelang untuk mengikuti retret.

    “Iya ikut (retret). Sesuai rundown sampai tanggal 28 Februari 2025,” imbuhnya.

    Sikap Rijanto ini nampaknya akan berbeda dengan pengurus DPC PDIP Kabupaten Blitar. Sekretaris DPC PDIP Kabupaten Blitar Supriadi dengan tegas menyebut bahwa dirinya dan seluruh kader akan taat dan patuh dengan instruksi sang Ketum Megawati Soekarnoputri.

    “Apapun nanti instruksinya kami akan patuh dengan partai dan ibu ketua umum,” ucap Supriadi.

    Sejak beredarnya surat instruksi tersebut, Sekretaris DPC PDIP Kabupaten Blitar pun belum berkomunikasi lebih lanjut dengan Rijanto. Sehingga DPC PDIP Kabupaten Blitar tidak tahu tentang sikap yang diambil oleh Rijanto.

    “Saya belum tahu soal itu (sikap Rijanto) soalnya saya belum komunikasi lagi,” tandasnya.

    Meski ada instruksi dari sang Ketum, namun hingga kini belum ada kejelasan sanksi yang akan diberikan ke kader PDIP yang ikut retret. Pihak DPC PDIP Kabupaten Blitar pun masih menunggu informasi lebih lanjut mengenai instruksi dari Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri. [owi/beq]

  • Khofifah Terpilih Presidium HIMPUNI Periode 2025-2028

    Khofifah Terpilih Presidium HIMPUNI Periode 2025-2028

    Surabaya (beritajatim.com) – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, terpilih sebagai salah seorang anggota Presidium Himpunan Alumni Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (HIMPUNI). Pemilihan ini berlangsung dalam Sidang Umum Majelis Umum III HIMPUNI yang diadakan di Makassar, Jumat (21/2/2025) kemarin.

    Khofifah yang saat ini sedang mengikuti Retreat Kepala Daerah di Akmil Magelang menyampaikan, persetujuannya melalui utusan IKA UNAIR yang hadir Noer Sidiq dan menyampaikan terima kasih atas amanah barunya sebagai Presidium Himpuni.

    “Suatu kehormatan bagi saya dan IKA Unair dapat diberi amanah dan kepercayaan untuk memimpin secara presidium organisasi HIMPUNI. Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh peserta Sidang Umum Majelis Umum,” ujarnya melalui pesan singkat WA.

    Khofifah juga berharap HIMPUNI ke depan dapat lebih manfaat dan berperan aktif, berkontribusi bagi masyarakat, bangsa dan negara.

    “Mohon doanya semoga HIMPUNI ke depan dapat memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat dan mampu berperan aktif, berkontribusi dalam pemikiran maupun aksi untuk mendukung pembangunan negeri menuju Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.

    Selain Khofifah, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, juga terpilih dan akan menjabat sebagai Koordinator Presidium HIMPUNI. Dalam pernyataannya, Amran Sulaiman mengungkapkan bahwa HIMPUNI memiliki lebih dari 10 juta anggota yang tersebar di seluruh Indonesia. Ia menekankan pentingnya peran organisasi ini dalam mendorong percepatan pembangunan nasional melalui berbagai inisiatif strategis.

    HIMPUNI, yang merupakan wadah bagi 51 organisasi alumni perguruan tinggi negeri, berkomitmen untuk menjadi mitra strategis pemerintah dalam berbagai sektor. Dengan terpilihnya Khofifah dan Amran Sulaiman dalam kepemimpinan HIMPUNI, diharapkan kolaborasi antara pemerintah dan alumni perguruan tinggi negeri dapat semakin erat, guna mewujudkan percepatan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

    Sidang Umum Majelis Umum HIMPUNI kali ini dihadiri oleh 41 perwakilan dari berbagai organisasi alumni. Pertemuan ini menjadi momentum penting untuk merumuskan langkah-langkah strategis dalam menghadapi tantangan pembangunan di masa mendatang.

    Sebagai informasi, HIMPUNI telah lama berperan aktif dalam berbagai program pembangunan nasional. Dengan kepemimpinan yang baru, organisasi ini diharapkan dapat semakin berkontribusi dalam berbagai sektor, termasuk pendidikan, ekonomi, dan sosial, demi kemajuan Indonesia.

    Berikut daftar presidium HIMPUNI 2025-2028:
    1. IKA Unhas : Andi Amran Sulaiman Menteri Pertanian
    2. ⁠IKA Unair : Khofifah Indar Parawansa : Gubernur Jawa Timur
    3. ⁠IKA UB Moh Fatah : Sekjen PU
    4. KA Unsoed : Abdul Kholiq : Anggota DPD RI
    5. IKA UNRI : Wan Muhammad Hasyim : Pengusaha
    6. UPI : Enggartiasto Lukita : Pengusaha
    7. IKA UNILA Irjen Pol Prof Dr Rudi Heryanto: Mantan Kapolda Banten
    8. ILUNI : Didit Ratam : Pengusaha
    9. IKA Halu Oleo : Prof Dr Andi bahrun M.Sc Agric, Rektor Universitas Sulawesi Tenggara. [tok/beq]

  • Rok Tersangkut di Gir, Remaja Pacitan Meninggal Jatuh dari Motor

    Rok Tersangkut di Gir, Remaja Pacitan Meninggal Jatuh dari Motor

    Pacitan (beritajatim.com) – Kecelakaan tragis merenggut nyawa seorang remaja di Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, pada Jumat malam (21/02). Peristiwa naas ini terjadi akibat rok yang dikenakan korban tersangkut di gir sepeda motor yang ditumpanginya.

    Korban diketahui bernama Eliza Bella Afida Umayah (18), warga Dusun Banyuripan, Desa Arjosari. Saat kejadian, korban dibonceng oleh Ahmad Rifai Abdul Aziz (19), seorang pelajar asal Penggung, Kecamatan Nawangan, yang mengendarai sepeda motor Honda Supra X 125. Diduga, rok Eliza tersangkut pada gir sepeda motor, menyebabkan keduanya terjatuh ke aspal.

    Kapolsek Arjosari, Ipda Ferry Ardianto, menjelaskan bahwa Ahmad Rifai selamat dan hanya mengalami luka ringan, sementara Eliza mengalami benturan keras di kepala dan meninggal dunia di tempat kejadian.

    “Penumpang meninggal di TKP,” ungkap Ipda Ferry, Sabtu (22/2/2025).

    Petugas Polsek Arjosari segera datang ke lokasi untuk memberikan pertolongan pertama, mengamankan barang bukti, dan memeriksa saksi-saksi. Kerugian material akibat kecelakaan ini diperkirakan mencapai Rp2 juta.

    “Saat ini, kasus tersebut tengah diselidiki oleh unit laka lantas Polres Pacitan,” katanya.

    Dalam keterangannya, Ferry mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati saat berkendara, terutama dalam memilih pakaian yang aman untuk perjalanan.

    “Keselamatan harus menjadi prioritas, termasuk memastikan pakaian yang dikenakan tidak membahayakan selama perjalanan,” pungkasnya. [end/beq]

  • Emak-emak Kepergok Mencuri Uang di Toko Kediri, Terekam CCTV

    Emak-emak Kepergok Mencuri Uang di Toko Kediri, Terekam CCTV

    Kediri (beritajatim.com) – Seorang emak-emak atau ibu rumah tangga tertangkap basah mencuri uang di sebuah toko di Dusun Kalasan, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri. Pelaku diketahui bernama Umi Janah (56) alias Gudel, warga Dusun Kedungwaru, Desa Nglegok, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar.

    Kapolsek Plosoklaten, AKP Dwi Widodo, mengungkapkan bahwa kejadian bermula ketika pemilik toko, Affandy Satryatama (42), menerima laporan dari karyawannya.

    “Pemilik toko dihubungi karyawannya yang memberitahu ada seorang emak-emak kepergok mencuri uang di laci meja kasir toko,” ujar AKP Dwi Widodo, pada Sabtu (22/2/2025).

    Setelah menerima laporan, Affandy segera datang ke lokasi dan langsung menginterogasi pelaku. Namun, awalnya Umi Janah bersikeras tidak melakukan pencurian.

    “Setelah korban menunjukkan rekaman CCTV, perempuan tersebut baru mengakui telah mengambil uang di laci meja kasir pada saat karyawan kasir membelakangi laci meja dan setelah uang diambil, uang tersebut disembunyikan di sebelah meja,” tambah AKP Dwi Widodo.

    Karena kesal, pemilik toko kemudian melaporkan kejadian ini kepada perangkat desa untuk diteruskan ke pihak kepolisian. Polisi pun segera mengamankan pelaku untuk diproses lebih lanjut.

    Akibat aksi pencurian ini, pemilik toko mengalami kerugian sebesar Rp4 juta. Dalam pemeriksaan, Umi Janah mengaku nekat mencuri uang tersebut karena terdesak kebutuhan untuk membayar hutang.

    Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 362 KUHP juncto Pasal 53 KUHP dengan ancaman hukuman di atas lima tahun penjara. [nm/beq]