Category: Beritajatim.com

  • Dibawah Rintik Hujan, Gisel Lari Bersama Ribuan Warga di Soekarno Night Run Blitar

    Dibawah Rintik Hujan, Gisel Lari Bersama Ribuan Warga di Soekarno Night Run Blitar

    Blitar (beritajatim.com) – Di bawah rintik hujan aktris cantik Gisella Anastasia lari bersama ribuan masyarakat di Soekarno Night Run Kota Blitar. Gisel yang menggenakan baju putih nampak semangat untuk lari bersama ribuan peserta Soekarno Night Run yang datang dari penjuru daerah di Indonesia.

    Meski gerimis, ibu dari Gempi itu tetap berlari mengelilingi kota Blitar. Setelah lari sepanjang 5 kilometer, Gisel pun sampai di garis finish Alun-alun Kota Blitar.

    “Udah rame banget, yeay, udah siap. Awas jangan pucet yak, larinya 5 kilometer, kalau pucet entar keliatan,” ucap Gisel sebelum ikut lari di Soekarno Night Run Kota Blitar, Sabtu (22/02/2025).

    Gisel sendiri merupakan bintang tamu di acara Soekarno Night Run 2025 ini. Kehadiran Gisel ini pun menambah semangat peserta lari lainnya. “Semangat sekalii bisa bertemu lari sekaligus lihat mbak Gisel dari dekat,” ucap Aldo, peserta Soekarno Night Run 2025.

    Puncak acara Soekarno Night Run ini dimulai pada pukul 17.00 WIB dengan berbagai aktivitas menarik. Sementara untuk kegiatan lari Soekarno Night Run akan dimulai pukul 19.00 WIB dan diikuti oleh lebih dari 2.100 peserta dari berbagai kota di Indonesia, termasuk atlet yang sudah berpengalaman di ajang lari nasional.

    Project Manager Soekarno Night Run 2025 Adit menyampaikan, karena antusiasme yang tinggi, panitia bahkan telah menutup pendaftaran daring dan hanya membuka 100 slot tambahan khusus untuk pelajar sebagai bagian dari upaya mencari bibit atlet muda.

    “Sampai hari ini masih ada yang daftar, tapi sudah kami batasi karena takutnya over. Karena target kami sebenarnya hanya 2 ribu peserta,” kata adit. (owi/kun)

  • Dipercaya Bantu Program Kehamilan, Masjid Al Mubarok di Mojokerto Panen Buah Kurma

    Dipercaya Bantu Program Kehamilan, Masjid Al Mubarok di Mojokerto Panen Buah Kurma

    Mojokerto (beritajatim.com) – Masjid Al Mubarok di Kelurahan Prajurit Kulon, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto kembali panen buah kurma, Sabtu (22/2/2025). Kurma Azwa yang ada di halaman masjid ini dipercaya bisa membantu program kehamilan sehingga banyak masyarakat yang datang.

    Pohon kurma tersebut tumbuh di sudut timur-selatan halaman depan masjid. Pohon kurma tersebut memiliki ketinggian 10 meter lebih, diameter batang pohon mencapai 1 meter sudah berusia 30 tahun lebih. Bibit pohon kurma sengaja dibawa oleh sesesuh kelurahan setempat, yakni H Ahmad.

    Bibit pohon kurma tersebut ditanam di halaman masjid pada tahun 1992 lalu, dalam satu tahun berbuah setiap empat bulan sekali. Buah kurma jenis Azwa atau dikenal dengan kurma Nabi menjadi buah yang ditunggu-tunggu pasangan suami-istri istri yang menginginkan kehamilan.

    Buah kurma jenis ini bentuknya lebih kecil dari kurma pada umumnya dan memiliki buah yang cukup lebat. Meski masih muda namun sudah dinanti masyarakat hingga luar Kota Mojokerto. Sehingga saat berbuah, Masjid Al Mubarok banyak diserbu pasangan suami-istri yang belum dikaruniai anak.

    Untuk sekali panen, pengurus masjid dapat mengumpulkan buah kurma hingga 10 kg lebih. Pengurus masjid kemudian membagi kurma dalam hitungan ganjil, mulai dari tiga biji kurma hingga 11 biji kurma yang dibungkus plastik lengkap dengan tata cara mengkonsumsinya.

    Pengurus masjid membungkus buah kurma dalam wadah plastik bening menjadi bentuk paketan. Hasil panen buah kurma dibagikan ke masyarakat secara gratis. Pengurus masjid membuat nomor antrean untuk mendapatkan buah kurma ini yang rencananya akan dibagikan pada, Minggu (23/2/2025).

    Perawatannya, tidak berbeda dengan pohon-pohon pada umumnya. Agar pertumbuhan kurma dan azas manfaat buahnya tetap menyambung dengan negara asalnya, pasca panen disiram dengan air zam-zam. Setelah panen, pohon kurma di bagian bawah dilubangi dan disiram air zam-zam antara 3 sampai 5 liter.

    Salah satu warga, Win (42) mengatakan, tahu tentang panen kurma ini dari media sosial TikTok. “Berikhtiar cari obat. Di sini ada pohon kurma jadi saya kesini. Saya berangkat jam 1 dari Malang, sudsh lima tahun belum dapat momongan, semoga ikhtiar ini mendapat berkah dari Allah,” harapnya.

    Sementara itu, Panitia Eko Budi Suntoro (57) mengatakan, buah kurma tersebut berumur empat bulan dan sudah waktunya dipanen. “Sore ini dipanen, besok dibagikan. Tiap empat bulan sekali panen, ini sudah tiga bulan lebih. Ada yang hijau, ada yang kuning. Insya Allah sudah bisa dikonsumsi,” ujarnya.

    Masyarakat yang datang untuk program kehamilan karena kurma yang ada di Masjid Al Mubarok dipercaya bisa membantu program kehamilan. Menurutnya, hasil panen buah kurma kali ini lebih sedikit dibanding panen sebelumnya karena buah kurma tumbuh belum musim hujan.

    “Hasilnya banyak yang kemarin karena belum musim hujan, banyak yang rontok. Tapi insya Allah, banyak yang datang karena sejak satu bulan lalu sudah di share di media sosial. Banyak orang yang datang ke sini karena percaya kurma ini bisa membantu program hamil, menyuburkan kandungan,” katanya.

    Selain itu, lanjut Eko, buah kurma tersebut dipercaya untuk penyembuhan dari penyakit. Eko menjelaskan setelah dipanen, dibungkus dan dibagikan pada keesokan hari. Namun karena banyak masyarakat yang datang dari luar kota maka panitia membagikan usai buah kurma dipanen.

    “Ini setelah dipanen, nanti malam dibungkus dan besok dibagikan. Tapi karena sudah banyak yang datang dari luar kota, jadi untuk masyarakat yang jauh-jauh bisa mengambil hari ini tapi khususnya masyarakat jauh. Satu keluarga, satu bungkus isi 11 buah tapi kalau banyak yang datang dikurangi, 9 buah,” tegasnya. [tin/kun]

  • Misteri Buaya di Sungai Grindulu Pacitan: Dari Mana Asalnya?

    Misteri Buaya di Sungai Grindulu Pacitan: Dari Mana Asalnya?

    Pacitan (beritajatim.com) – Warga Desa Kembang, Kecamatan/Kabupaten Pacitan, digegerkan dengan penangkapan seekor buaya muara sepanjang 1,5 meter di Sungai Grindulu. Buaya tersebut berhasil ditangkap oleh seorang warga bernama Rengga saat memancing pada Sabtu (22/2/2025) dini hari.

    Penangkapan itu langsung menyedot perhatian warga sekitar. Pasalnya, Sungai Grindulu selama ini bukanlah habitat alami buaya muara. Menurut Kepala Desa Kembang, Sahudi, keberadaan buaya tersebut sudah beberapa kali terlihat oleh warga, namun asal-usulnya belum diketahui.

    “Warga beberapa kali melihat buaya itu, tapi tidak tahu dari mana asalnya. Baru kali ini bisa ditangkap,” ujar Sahudi, Sabtu (22/05/2025).

    Setelah ditangkap, buaya tersebut langsung diserahkan kepada tim Pemadam Kebakaran (Damkar) Satpol PP Pacitan. Kepala Bidang Damkar Satpol PP Pacitan, Sugito, menyampaikan bahwa buaya tersebut akan dikirim ke penangkaran di Batu, Malang, untuk mendapatkan perawatan yang lebih aman.

    Sugito juga mengimbau warga agar tetap waspada. Pasalnya, berdasarkan laporan warga setempat, masih terdapat sekitar empat ekor buaya muara lain yang berukuran lebih besar dan diduga masih berkeliaran di sekitar Sungai Grindulu.

    “Kami mengimbau warga agar lebih berhati-hati, terutama saat beraktivitas di sekitar sungai. Jika menemukan buaya, segera laporkan ke pihak berwenang agar dapat ditangani dengan baik,” kata Sugito.

    Penangkapan buaya muara ini menjadi perhatian serius bagi masyarakat dan pemerintah setempat. Pihak berwenang terus memantau situasi di sekitar Sungai Grindulu untuk mencegah potensi bahaya yang ditimbulkan oleh keberadaan buaya-buaya tersebut. (end/kun)

  • Hari Pertama Kerja, Wagub Emil Tancap Gas Tuntaskan Arahan Gubernur Khofifah

    Hari Pertama Kerja, Wagub Emil Tancap Gas Tuntaskan Arahan Gubernur Khofifah

    Surabaya (beritatajatim.com) – Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim) Emil Elestianto Dardak langsung menindaklanjuti arahan Gubernur Khofifah, menemui Dinas Pendidikan untuk berkoordinasi dalam menangani persoalan aduan dugaan pungutan-pungutan yang ada di sekolah negeri dan penyaluran beasiswa PIP serta menindaklanjuti aduan penahanan ijazah/partisipasi ujian.

    Hal ini dilakukan Emil di hari pertama masa jabatan setelah dilantik Presiden Prabowo Subianto. “Saya tadi sudah bertemu dengan Dinas Pendidikan dan langsung berkoordinasi untuk menangani aduan pungutan di sekolah negeri termasuk juga membahas beasiswa PIP serta penahanan ijazah,” ujar Emil

    Emil menegaskan Pemprov terus menindaklanjuti aduan yang terjadi di sekolah-sekolah negeri tersebut. Mulai persoalan penahanan ijazah, penyaluran beasiswa PIP hingga adanya pungutan-pungutan di sekolah yang diluar ketentuan.

    Emil juga menyampaikan adanya keperluan reformulasi program Tis-Tas untuk memastikan adanya solusi ditengah pengurangan pendapatan asli daerah (PAD) Pemprov Jatim akibat penerapan UU Hubungan Keuangan Pemerintah Daerah dimana sebagian porsi yang diterima pemprov beralih ke pemkab dan pemkot.

    Emil juga bertemu dengan Balai Besar Jalan Nasional Kementerian PU untuk menindaklanjuti adanya aduan kerusakan di jalan nasional Situbondo, Jombang, Pasuruan. Turut mengikuti pertemuan adalah Kadis PU Bina Marga Provinsi Jatim, sekaligus membahas kerusakan ruas jalan provinsi di Puger, Jember.

    “Jadi atas arahan Bu Gubernur Khofifah, di hari pertama ini kami memang bergerak untuk menangani hal-hal yang krusial, seperti tadi di Dinas Pendidikan, dan sekarang juga adanya kerusakan pada ruas jalan nasional di Situbondo, Jombang, Pasuruan, termasuk jalan provinsi di Puger, Jember,” terang Suami Arumi Bachsin ini.

    Emil menerangkan bahwa Balai Besar Jalan Nasional telah memulai penanganan lubang di ruas pantura Situbondo, ruas Mojosari-Peterongan Jombang, dan ruas Kraton Pasuruan, meskipun cakupannya masih terkendala proses anggaran di pusat yang belum rampung. Untuk jalan provinsi di Jember, Emil menyampaikan bahwa lubang telah dimulai penanganannya namun karena skala kerusakan akan membutuhkan waktu cukup panjang. Emil turut menyampaikan adanya kesepakatan pemerintah daerah dengan warga mengenai segmen yang akan ditangani PT Imasco selaku pabrik semen pengguna jalan, dan ruas yang akan dibeton oleh Dinas PU Bina Marga Provinsi.

    Selain itu, Emil juga menyempatkan untuk menerima audiensi dan menyerap aspirasi dari media komunitas. Mereka menyampaikan isu keresahan seputar dampak jembatan suramadu kepada kriminalitas di Surabaya dan isu premanisme ormas yang meresahkan pelaku usaha.

    “Mereka menyampaikan kepada kami bahwa banyak sekali isu miring mengenai dampak jembatan suramadu, ya nanti kita akan coba bahas lebih dalam, tapi saya memahami maksud dari teman-teman media komunitas, dan juga disampaikan adanya premanisme ormas tertentu terhadap pelaku usaha,” ungkap Emil.[asg/kun]

  • Residivis Asal Bojonegoro Curi Uang Rp30 Juta untuk Foya-foya di Surabaya

    Residivis Asal Bojonegoro Curi Uang Rp30 Juta untuk Foya-foya di Surabaya

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Seorang residivis asal Kabupaten Bojonegoro, Jumain (22) kembali diringkus polisi usai bebas dari hukuman penjara. Kali ini, Jumain mencuri uang tetangganya di Desa Cendono, Kecamatan Padangan, Bojonegoro senilai Rp30 juta.

    Sesuai pengakuan pelaku dihadapan penyidik kepolisian, uang tersebut kini sudah habis dipakai untuk foya-foya dan bermain judi di lokalisasi yang ada di Surabaya.

    Kapolsek Padangan, Polres Bojonegoro, Kompol Hufron Nurrochim mengatakan, usai ditangkap dan dimintai keterangan oleh penyidik, pelaku mengakui semua perbuatannya. Sedangkan uang hasil curiannya telah ludes dibuat bermain judi di sebuah lokalisasi.

    “Ia ngaku uangnya habis dipakai main judi di salah satu lokalisasi di Surabaya. Dan tersangka ini baru keluar dari Lapas di Jateng dengan kasus yang sama, yakni curat,” ujar Perwira Menengah ini, Sabtu (22/2/2025).

    Pencurian ini diketahui setelah korban bernama Sumiran, melihat kunci pintu rumah belakangnya rusak. Namun, ia tak curiga jika kunci tersebut memang dirusak oleh pencuri. Bahkan, ia mengira jika yang merusak kunci merupakan istrinya karena tak sengaja.

    Usai mengetahui kunci tersebut tak dirusak istrinya, Sumiran bergegas mengecek uang miliknya yang disimpan di laci meja kamar. Dari jumlah uang yang disimpan senilai Rp110 juta kini tinggal Rp80 juta. Sedangkan Rp30 juta telah raib.

    Atas kejadian ini, Sumiran langsung melaporkan kejadian yang ia alami ke Polsek Padangan. Usai menerima laporan, selanjutnya Unit Reskrim Polsek Padangan melakukan penyelidikan dengan mengecek video CCTV yang ada didalam rumah pelapor.

    Dengan berbekal rekaman CCTV, petugas kepolisian berhasil meringkus pelaku keesokan harinya (19/2/2025) sekitar pukul 21.00 WIB malam. Kemudian pelaku langsung dibawa ke Polsek Padangan untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. “2 hari kami lakukan pencarian, akhirnya pelaku berhasil kami amankan dirumahnya sendiri,” ungkap Kompol Hufron. [lus/kun]

  • Polisi Gerebek Mini Bar Remang-Remang di Gresik, Sita Puluhan Botol Miras

    Polisi Gerebek Mini Bar Remang-Remang di Gresik, Sita Puluhan Botol Miras

    Gresik (beritajatim.com)- Perang terhadap peredaran minuman keras (Miras) di wilayah hukum Polres Gresik terus digaungkan. Satuan Reserse Narkoba (Sat Resnarkoba) setempat, menggerebek mini bar remang-remang di kawasan pantai Jalan Raya Ngimboh, Kecamatan Ujung Pangkah.

    Hasil dari penggerebekan itu, polisi menyita 64 miras berbagai merek. Terungkapnya peredaran miras tersebut berasal dari informasi masyarakat melalui hotline “Lapor Kapolres”.

    Selain menyita miras, polisi juga mengamankan tersangka berinisial MM (50), warga Jalan Raya Ngimboh Kecamatan Ujungpangkah. Disamping miras, ditemukan pula 5 galon plastik berisi minuman tradisional Tuak Jawa dengan kapasitas masing-masing 25 liter.

    “Berdasarkan hasil interogasi di lokasi, MM tidak memiliki izin resmi untuk menjual miras di Gresik. Seluruh barang bukti dan tersangka langsung diamankan ke polres guna pemeriksaan lebih lanjut,” ujar Kapolres AKBP Rovan Richard Mahenu, Sabtu (22/2/2025).

    Perwira menengah Polri ini menambahkan, penggerebekan serupa juga dilakukan di kawasan Perumahan GKB, Jalan Abdul Rokhim, Kecamatan Manyar.

    “Laporan dari masyarakat ada sebuah toko sembako yang ternyata menjual miras secara ilegal. Dari informasi yang diperoleh, diketahui bahwa toko tersebut akan menerima kiriman sebanyak 20 karton miras jenis anggur Cap Orang Tua pada Jumat malam.

    “Anggota kami di lapangan menemukan 18 karton miras jenis Anggur Cap Orang Tua yang sudah tersimpan rapi dalam dus. Pemilik toko, berinisial S (46) warga Jalan Abdul Rokhim X, Kecamatan Manyar, diamankan beserta barang bukti,” imbuhnya.

    Atas perbuatannya itu kata Rovan, tersangka dikenakan sanksi berdasarkan Perda Kabupaten Gresik nomor 19 Tahun 2004 tentang perubahan atas Perda nomor 15 Tahun 2002 mengenai larangan peredaran minuman keras di wilayah Gresik. [dny/kun]

  • Cerita Korban Copet di Festival Duren Nak’nan Magetan, ATM di Dompet Terbobol

    Cerita Korban Copet di Festival Duren Nak’nan Magetan, ATM di Dompet Terbobol

    Magetan (beritajatim.com) – Festival 3th Duren Nak’nan Panekan di Lapangan Panekan, Sabtu (22/2/2025) menjadi momen yang tak hanya meriah tetapi juga membawa insiden yang kurang menyenangkan bagi beberapa warga. Salah satu yang mengalami kejadian nahas adalah jurnalis televisi lokal Madiun, Heru Irawan.

    Heru baru menyadari dirinya menjadi korban pencopetan tiga jam setelah prosesi rebutan durian selesai. Saat itu, ia mengecek tas yang biasa ia gunakan dan mendapati resleting yang jarang dibuka dalam keadaan terbuka. Setelah diperiksa, dompetnya sudah hilang.

    “Saya tidak tahu kalau dicopet, posisi sudah bergeser dari lokasi dan sampai rumah. Saat itulah saya baru tahu kalau dompet saya tidak ada di dalam tas,” ujarnya.

    Dalam dompet tersebut, terdapat berbagai dokumen penting seperti KTP, tiga kartu ATM, dan SIM. Namun, yang lebih mengejutkan, saldo tabungan Heru telah habis dibobol oleh pelaku. “Resleting yang ada dompet itu jarang saya buka, karena kalau uang justru tidak saya taruh di dompet. Dan di dalam dompet itu ada KTP, 3 kartu ATM, dan SIM. Lalu saya cek saldo rekening dari M-Banking ternyata saldo tabungan saya semua sudah dibobol. Terakhir dari mutasi penarikan itu dilakukan di swalayan (Prima Swalayan) yang ada di luar Magetan,” ungkapnya.

    Menyadari telah menjadi korban kejahatan, Heru segera melapor ke pihak kepolisian. “Kejadian itu begitu cepat, hingga saya pun tidak menyadari kalau dicopet saat meliput prosesi rebutan durian,” tambahnya.

    Festival 3th Duren Nak’nan Panekan yang seharusnya menjadi ajang perayaan bagi para pecinta durian justru diwarnai aksi pencopetan yang merugikan beberapa pengunjung. Kejadian ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk lebih waspada dalam situasi keramaian agar terhindar dari tindak kriminal. [fiq/kun]

  • Residivis Asal Bojonegoro Curi Uang Rp30 Juta untuk Foya-foya di Surabaya

    Bebas dari Hukuman, Warga Bojonegoro Kembali Ditangkap Polisi Usai Curi Uang Rp30 Juta

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Setelah bebas dari hukuman penjara, Jumain (22), warga Desa Cendono, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro, kembali berulah. Residivis pencurian ini nekat mencuri uang tetangganya sendiri senilai Rp30 juta.

    Aksi curinya berhasil terungkap berkat rekaman CCTV, dan pelaku pun berhasil diringkus polisi dalam waktu dua hari pasca kejadian.

    Kejadian ini bermula ketika korban, Sumiran (45), menemukan kunci pintu belakang rumahnya rusak pada Selasa (18/2/2025). Awalnya, Sumiran mengira kerusakan kunci tersebut dilakukan istrinya secara tidak sengaja.

    Namun, setelah mengecek uang simpanannya di laci meja kamar, ia baru menyadari bahwa Rp30 juta dari total uangnya sebesar Rp110 juta telah raib. “Ternyata ada yang masuk dan mengambil uang saya,” ujar Sumiran kepada istrinya, seperti dikutip dari laporannya ke Polsek Padangan.

    Kapolsek Padangan, Kompol Hufron Nurrochim, menjelaskan bahwa tim Reskrim langsung melakukan penyelidikan dengan memeriksa rekaman CCTV di rumah korban. Dari rekaman tersebut, terlihat jelas sosok Jumain yang memasuki rumah dan mengambil uang milik Sumiran.

    Berdasarkan petunjuk dari rekaman CCTV, polisi berhasil menangkap Jumain di rumahnya sendiri pada Rabu (19/2/2025) sekitar pukul 21.00 WIB. Pelaku langsung dibawa ke Polsek Padangan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

    Lanjut Kompol Hufron, pelaku yang baru saja bebas dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di Jawa Tengah ini ternyata memiliki catatan kriminal yang sama, yaitu pencurian dengan pemberatan (curat). “Pelaku ini residivis. Baru keluar dari Lapas dengan kasus serupa. Sayangnya, ia kembali melakukan tindak pidana yang sama,” tegas Kompol Hufron,

    Kompol Hufron, yang pernah menjabat sebagai Kasat Intelkam Polres Bojonegoro itu menyebut, Polsek Padangan telah memproses kasus ini secara hukum. Jumain akan menghadapi tuntutan pidana sesuai dengan perbuatannya. [lus/kun]

  • Hujan Disertai Angin Kencang, Pohon Tumbang di Ringinrejo Sempat Tutup Akses Jalan Raya Bojonegoro-Ngawi

    Hujan Disertai Angin Kencang, Pohon Tumbang di Ringinrejo Sempat Tutup Akses Jalan Raya Bojonegoro-Ngawi

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Sebuah pohon tumbang dilaporkan terjadi di Jalan Raya Bojonegoro-Ngawi, tepatnya di Desa Ringinrejo, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro, Sabtu (22/2/2025) sekitar pukul 14.10 WIB.

    Kejadian tersebut terjadi saat hujan lebat disertai angin kencang melanda wilayah sekitar. Akibatnya, akses jalan nasional itu sempat tertutup sehingga terjadi kemacetan panjang. Sekitar satu jam pohon yang tumbang berhasil dievakuasi.

    Menurut Kapolsek Kalitidu, AKP Saefudinuri, pihaknya menerima laporan sekitar pukul 14.20 WIB. Tim dari Polsek Kalitidu bersama petugas BPBD Bojonegoro dan masyarakat setempat kemudian melakukan evakuasi dan penebangan pohon yang roboh.

    “Tidak ada korban jiwa maupun kerugian materiil dalam kejadian ini. Akses lalu lintas kini kembali normal,” jelas Kapolsek Kalitidu.

    Menurut polisi yang akrab disapa Bang Udin, kejadian pohon tumbang terjadi akibat hujan lebat yang disertai angin kencang itu jenis Trembesi dan pohon Sono. Pohon yang roboh tersebut sempat menghalangi arus lalu lintas di Jalan Raya Bojonegoro-Ngawi. [lus/kun]

  • Wabup Bangkalan Pastikan Efisiensi Anggaran Tak Berdampak Pada Pelayanan Publik

    Wabup Bangkalan Pastikan Efisiensi Anggaran Tak Berdampak Pada Pelayanan Publik

    Bangkalan (beritajatim.com) – Wakil Bupati Bangkalan, Fauzan Jakfar mengunjungi sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di hari pertama menjabat.

    Tidak hanya itu, ia juga memperkenalkan diri kepada semua staff di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan.

    “Kemarin kita meninjau pelayanan kepada warga, terutama di Rumah sakit,” terangnya, Sabtu (22/2/2025).

    Disela sela meninjau sejumlah OPD Fauzan juga menjelasakan terkait adanya efisiensi anggaran dan ia mengak akan tunduk pada aturan namun tetapi tidak berdampak pada pelayanan kepada masyarakat.

    “Efisiensi akan berpengaruh pada sejumlah program terutama infrastruktur. Namun untuk pelayanan masyarakat tetap menjadi preoritas,” tambahnya.

    Sayangnya, Fauzan enggan mengomentari adanya gejolak politik yang terjadu saat ini. “Untuk perkembangan politik bukan kewenangan saya untuk berkomentar. Kami di daerah, kita harus sami’na wa ato’na terhadap pemerintah pusat,” tandasnya. [sar/ian]