Category: Beritajatim.com

  • Didakwa 6 Tahun Penjara, Isa Zega Ajukan Eksepsi dalam Sidang Perdana

    Didakwa 6 Tahun Penjara, Isa Zega Ajukan Eksepsi dalam Sidang Perdana

    Malang (beritajatim.com) – Selebgram Isa Zega menghadapi dakwaan enam tahun penjara dalam kasus pencemaran nama baik. Pada Selasa (25/2/2025), ia menjalani sidang perdana di Pengadilan Negeri Kepanjen, Kabupaten Malang, dan langsung mengajukan eksepsi atas dakwaan yang dibacakan Jaksa Penuntut Umum (JPU).

    Sidang digelar pukul 12.30 WIB di ruang Garuda, dipimpin Ketua Majelis Hakim Ayun Kristiyanto, SH, MH. Isa hadir dengan mengenakan kemeja putih dan celana hitam, didampingi kuasa hukumnya, Septio Jatmiko Prabowo Putra, SH. Sebelum sidang, Isa ditahan di Lapas Wanita Kelas II A Malang sejak 11 Februari 2025.

    Agenda sidang perdana ini adalah pembacaan dakwaan oleh empat JPU: Darmawati, SH dan Novita, SH dari Kejaksaan Tinggi Surabaya, serta Ari Kuswadi, SH dan David Lumban Gaoul, SH dari Kejaksaan Negeri Kabupaten Malang. Dakwaan yang dibacakan Ari Kuswadi, SH menyebutkan bahwa Isa Zega dijerat pasal 45 ayat 4 juncto 27 a, atau 45 ayat 10 huruf A juncto 27 b huruf a tentang pencemaran nama baik dengan ancaman hukuman enam tahun penjara.

    Atas dakwaan tersebut, Ketua Majelis Hakim memberikan kesempatan bagi terdakwa dan kuasa hukumnya untuk memberikan tanggapan. Isa Zega dan kuasa hukumnya mengajukan keberatan atau eksepsi.

    “Eksepsi atau keberatan kami beri waktu satu minggu. Agenda sidang dilanjutkan pada 4 Maret dengan pembacaan eksepsi,” ujar Ayun Kristiyanto. Sidang akan berlanjut dengan tanggapan JPU pada 11 Maret dan putusan sela pada 18 Maret.

    Dalam sidang, Isa Zega membantah bahwa dirinya mencemarkan nama baik Shandy Purnamasari. “Itu halusinasi saya. Kalian tahu saya kan, ada dongeng online. Jadi yang diangkat dongeng online, makanya agak shock juga kalau dibilang Shandy Purnamasari itu adalah Sound The Sheep,” tegasnya.

    Ia juga membantah tuduhan pemerasan dan pemaksaan dalam kasus ini. “Di situ tidak terbukti, jadi itu harus diajukan eksepsi yang menjadi hak terdakwa,” tambahnya.

    Sebagai informasi, Isa Zega dilaporkan oleh Shandy Purnamasari, istri pengusaha Gilang Widya Pramana atau Juragan99. Sebelum dilimpahkan ke Kejari Kabupaten Malang, Isa sempat menjalani penahanan di Rutan Polda Jawa Timur. [yog/beq]

  • Lapas Mojokerto Panen Ratusan Kilogram Lele, Bukti Ketahanan Pangan Mandiri

    Lapas Mojokerto Panen Ratusan Kilogram Lele, Bukti Ketahanan Pangan Mandiri

    Mojokerto (beritajatim.com) – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Mojokerto berhasil memanen ratusan kilogram ikan lele pada Selasa (25/2/2025). Panen ini menjadi bukti nyata komitmen Lapas dalam memperkuat ketahanan pangan mandiri melalui program akselerasi ketahanan pangan.

    Kalapas Kelas IIB Mojokerto, Rudi Kristiawan, mengatakan bahwa panen ini merupakan hasil dari kolam ikan yang dikelola oleh warga binaan. “Ini merupakan simbol keberhasilan dalam menerapkan prinsip-prinsip ketahanan pangan yang berkelanjutan,” ungkapnya.

    Menurutnya, keberhasilan panen ini bukan hanya hasil kerja keras petugas dan narapidana, tetapi juga menjadi langkah strategis dalam menyediakan sumber protein berkualitas serta memberdayakan warga binaan secara ekonomi.

    “Selain itu juga mengurangi ketergantungan pada pasokan luar, serta membuka peluang baru dalam usaha budidaya ikan air tawar. Program ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi sehari-hari,” katanya.

    Program ini juga menjadi bagian dari rehabilitasi warga binaan dengan memberikan keterampilan budidaya ikan air tawar yang bisa menjadi bekal mereka setelah bebas. Keberhasilan ini diharapkan dapat mengembangkan program serupa di lapas lain demi mendukung ketahanan pangan nasional.

    “Lapas Mojokerto terus berkomitmen untuk memperluas program ini agar semakin meningkatkan hasil panennya. Panen lele segar di Lapas Mojokerto adalah langkah konkret menuju ketahanan pangan yang lebih mandiri dan berkelanjutan,” tegasnya. [tin/beq]

  • Pertamina Goes to Campus Sambangi 10 PT Bergengsi di Indonesia

    Pertamina Goes to Campus Sambangi 10 PT Bergengsi di Indonesia

    Jakarta (beritajatim.com) – PT Pertamina (Persero) kembali menggelar program Pertamina Goes to Campus (PGTC) yang akan berlangsung di lebih dari 10 perguruan tinggi bergengsi di Indonesia sepanjang 2025. Kegiatan tahunan ini dijadwalkan berlangsung mulai Februari hingga Oktober 2025.

    Kick off PGTC 2025 akan diadakan pada 28 Februari di Universitas Indonesia (UI) sebelum berlanjut ke kampus-kampus lainnya di Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, dan Kalimantan.

    Dengan tema Energizing Youth for Future Energy, Pertamina berkomitmen untuk memberdayakan generasi muda dalam membangun masa depan energi yang lebih berkelanjutan, tangguh, dan mandiri.

    PGTC kali ini dikemas dengan konsep yang lebih beragam, termasuk Energizing Talk, pameran, dan berbagai kegiatan interaktif lainnya. Dalam sesi Talkshow, PGTC 2025 menghadirkan para pemimpin industri, akademisi, serta tokoh muda inspiratif yang membawa perspektif inovatif di dunia energi.

    Pertamina Goes to Campus.

    Peserta akan mendapatkan pengalaman menarik melalui berbagai booth pameran seperti AI Photobooth, Energy Challenge Board, Pertamina Career Pool, Audience Choice, Pertamina Sustainability Pledge Wall, hingga PertaGround.

    VP Corporate Communications PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, menegaskan bahwa PGTC merupakan program tahunan yang menjangkau kampus-kampus di seluruh Indonesia. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang peran Pertamina dalam sektor energi dan pembangunan.

    “Harapan kami melalui kegiatan ini, Pertamina dapat membangun kesadaran, meningkatkan keterlibatan, dan memfasilitasi kolaborasi antara perusahaan dan sektor akademisi serta memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk berinteraksi langsung dengan para profesional dan ahli industri energi, serta memperluas pengetahuan dan wawasan mereka tentang tantangan dan peluang dalam bidang energi. Sementara, Pertamina juga mendapat manfaat dari perspektif segar dan gagasan inovatif yang dibawa oleh para mahasiswa melalui kolaborasi ini,” ujar Fadjar.

    Pertamina Goes to Campus.

    Melalui PGTC, mahasiswa diharapkan dapat berperan dalam menjaga tata kelola energi di Indonesia. “Maka dari itu, perlu dibangun kesadaraan tentang tata kelola energi di Indonesia kepada generasi muda yang nantinya akan melanjutkan estafet kepemimpinan pengelolaan energi di Indonesia,” jelasnya.

    Sebagai pemimpin dalam transisi energi, Pertamina terus mendorong program yang mendukung target net zero emission 2060 serta pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Upaya ini selaras dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. [beq]

  • Mayat Perempuan Tanpa Identitas Ditemukan di Sungai Serinjing Kediri

    Mayat Perempuan Tanpa Identitas Ditemukan di Sungai Serinjing Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Pada Selasa pagi, mayat seorang perempuan tanpa identitas ditemukan mengapung di aliran Sungai Serinjing, tepatnya di RT 03, RW 02, Dusun Tangkilan Lor, Desa Padangan, Kecamatan Kayen Kidul, Kabupaten Kediri.

    Mayat ditemukan dalam keadaan tanpa sehelai pakaian dengan kondisi telah membengkak.

    Penemuan ini pertama kali diketahui oleh petugas pengairan yang tengah membuka pintu air. Wati, salah satu warga. Awalnya, Wati mengira bahwa yang ditemukan adalah sebuah boneka yang tersangkut di sela-sela saluran air.

    Namun setelah diamati lebih lanjut, ternyata itu adalah sesosok mayat perempuan dalam kondisi yang membengkak.

    Kapolsek Pagu, AKP Bambang Kurniawan, membenarkan penemuan tersebut

    “Kondisi mayat ketika ditemukan sudah melepuh, membesar, ciri-cirinya orangnya gemuk, usia sekitar 40 tahun, berjenis kelamin perempuan, tinggi sekitar 150 cm. Nanti terkait identitas dan kondisi jenazah biar diterangkan oleh pihak RS Bhayangkara setelah otopsi.”

    Pihak kepolisian telah melakukan evakuasi mayat untuk dikirim ke Rumah Sakit Bhayangkara Kota Kediri guna dilakukan otopsi lebih lanjut. [nm/beq]

  • Viral! Lansia di Jombang Harus Naik Ambulans Demi Menebus Pupuk Subsidi

    Viral! Lansia di Jombang Harus Naik Ambulans Demi Menebus Pupuk Subsidi

    Jombang (beritajatim.com) – Sebuah video viral menggemparkan jagat media sosial. Dalam rekaman tersebut, seorang perempuan lanjut usia tampak tergolek lemah di dalam ambulans yang terparkir di depan sebuah kios pupuk di Desa Pucangsimo, Kecamatan Bandarkedungmulyo, Jombang. Meski sedang sakit, ia tetap harus datang sendiri untuk menebus pupuk subsidi yang menjadi haknya.

    Video itu memicu perdebatan. Dalam narasi yang menyertainya, disebutkan bahwa pembelian pupuk subsidi tidak boleh diwakilkan. Aturan itu berlandaskan sistem Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK), yang mengharuskan penerima datang sendiri, menunjukkan identitas, berfoto, dan menandatangani bukti penerimaan di ponsel. Jika tidak hadir langsung, harus ada surat kuasa resmi.

    Kepala Desa Pucangsimo, M Soni, membenarkan bahwa peristiwa dalam video itu memang terjadi di desanya. Ia mengatakan usai video viral tersebut, berbagai pihak, termasuk petani, penyuluh pertanian lapangan (PPL), serta Babinsa dikumpulkan untuk membahas kejadian ini.

    “Harus ada kebijakan yang lebih fleksibel dari dinas pertanian. Petani kecil bukan penipu, mereka hanya ingin mendapatkan haknya. Jika sudah terdaftar di RDKK, seharusnya mereka bisa diwakilkan,” ujar Soni.

    Menurutnya, sistem pengambilan pupuk subsidi selama ini terlalu berbelit-belit. Petani harus datang sendiri, membawa KTP dan KK, serta menandatangani di aplikasi digital. Jika diwakilkan, harus ada anggota keluarga dalam satu KK yang membawa dokumen identitasnya. Hal ini, kata Soni, justru menyulitkan, terutama bagi petani lansia atau yang sedang sakit.

    Yang lebih disorot para petani bukan hanya persoalan prosedur yang rumit, tetapi juga ketersediaan pupuk yang sering kali datang terlambat. “Seharusnya pupuk tersedia saat masa pemupukan, bukan setelahnya,” keluhnya.

    Di sisi lain, penjaga kios pupuk, Khusnul Khotimah, turut buka suara. Ia membenarkan bahwa lansia yang viral dalam video tersebut memang datang ke kiosnya dengan ambulans. Namun, Khusnul juga membantah bahwa prosedur pembelian pupuk subsidi terlalu rumit. “Cukup datang membawa KTP dan KK. Kalau diwakilkan, harus anggota keluarga dalam satu KK yang membawa KTP,” jelasnya. [suf]

  • Stok Beras Lamongan Aman Jelang Ramadhan 2025, DKPP Pastikan Surplus

    Stok Beras Lamongan Aman Jelang Ramadhan 2025, DKPP Pastikan Surplus

    Lamongan (beritajatim.com) – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Lamongan memastikan stok beras di wilayah tersebut dalam kondisi aman menjelang bulan Ramadhan 1446 Hijriyah. Ketersediaan beras saat ini melebihi kebutuhan masyarakat, sehingga Lamongan dipastikan mengalami surplus.

    Plt. Kepala DKPP Lamongan, Bahrudin, menjelaskan bahwa pada Februari 2025 ketersediaan beras di daerah tersebut mencapai 27.569 ton, sedangkan kebutuhan masyarakat hanya 12.086 ton. Sementara itu, pada Maret 2025, ketersediaan diproyeksikan mencapai 30.382 ton dengan kebutuhan sebesar 13.955 ton.

    “Jika dihitung dari ketersediaan dan kebutuhan beras maka Lamongan surplus pada bulan ini. Hal tersebut berdasarkan proyeksi neraca pangan DKPP Lamongan,” kata Bahrudin, Selasa (25/2/2025).

    Surplus ini akan menjadi cadangan stok guna mengantisipasi meningkatnya permintaan beras selama bulan Ramadhan. Permintaan diperkirakan meningkat seiring dengan pelaksanaan zakat, santunan, serta berbagai tradisi khas bulan suci.

    “Biasanya permintaan beras meningkat saat bulan Ramadhan, karena untuk memenuhi kebutuhan zakat dan tradisi Ramadhan seperti kegiatan megeng, tradisi ketupat lebaran yang masih aktif digelar di Lamongan. Tradisi meneng sendiri sudah mulai dilaksanakan, namun puncaknya biasanya pada H-7 puasa,” jelas Bahrudin.

    Selain itu, stok beras yang aman juga didukung oleh musim panen yang telah berlangsung sejak pertengahan Februari 2025. Beberapa kecamatan yang sudah mulai panen antara lain Tikung, Sarirejo, Mantup, Modo, Sugio, Karanggeneng, Kalitengah, Bluluk, dan Laren.

    Saat ini, harga beras di Lamongan masih stabil. Harga beras premium berkisar antara Rp13.000 hingga Rp16.000 per kilogram, sementara beras medium dijual seharga Rp11.500 hingga Rp13.000 per kilogram.

    “Hingga saat ini harga beras stabil dan semoga terus stabil. Sekarang berada pada harga 13 ribu hingga 16 ribu rupiah per kilogram untuk beras premium, sedangkan untuk beras medium berada pada harga 11.500 sampai dengan 13 ribu rupiah per kilogram,” ujar Bahrudin. [fak/beq]

  • PSU 4 TPS Magetan, KPU dan Bawaslu Kompak Beri Jawaban Soal Pelaksanaan

    PSU 4 TPS Magetan, KPU dan Bawaslu Kompak Beri Jawaban Soal Pelaksanaan

    Magetan (beritajatim.com) – Suhu politik di Magetan kembali meningkat setelah Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan adanya Pemungutan Suara Ulang (PSU) dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Magetan 2024. Putusan ini mengharuskan PSU dilakukan di empat Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar di tiga kecamatan, yakni dua TPS di Desa Kinandang, Kecamatan Bendo, satu TPS di Desa Selotinatah, Kecamatan Ngariboyo, dan satu TPS di Desa Nguri, Kecamatan Lembeyan.

    Ketua KPU Magetan, Noviano Suyide, menegaskan bahwa pihaknya akan segera menggelar rapat pleno serta berkonsultasi dengan KPU RI dan KPU Provinsi Jawa Timur terkait jadwal pelaksanaan PSU. “Kami masih koordinasi,” ujarnya.

    Sementara itu, Ketua Bawaslu Magetan, M Kilat Adinugroho, juga menyampaikan bahwa Bawaslu akan berkoordinasi dengan KPU setempat untuk membahas aspek teknis PSU. Saat ini, pihaknya masih menunggu arahan lebih lanjut dari Bawaslu Provinsi Jawa Timur dan Bawaslu RI. “Bawaslu Magetan siap menjalankan pengawasan agar proses demokrasi berjalan sesuai aturan dan menjunjung tinggi integritas,” tegasnya.

    Dalam hasil perolehan suara sebelumnya, pasangan calon (paslon) Sujatno-Ida Yuhana Ulfa memperoleh 136.083 suara, bersaing ketat dengan paslon nomor urut satu, Nanik Sumantri-Suyatni Priasmoro, yang mendapatkan 137.347 suara. Paslon nomor urut dua, Hergunadi-Basuki Babussalam, meraih 131.264 suara. Dari total pemilih sebanyak 415.874 suara, terdapat 404.694 suara sah dan 11.180 suara tidak sah. Dengan selisih suara yang sangat tipis, PSU di empat TPS ini berpotensi menentukan hasil akhir Pilkada Magetan 2024.

    Dalam amar putusannya, Ketua Hakim MK, Suhartoyo, menolak seluruh eksepsi dari termohon dan pihak terkait. MK mengabulkan sebagian permohonan pemohon serta membatalkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Magetan Nomor 1676 Tahun 2024 tentang penetapan hasil pemilihan.

    Selain itu, MK memerintahkan PSU dilakukan dengan tetap menggunakan Daftar Pemilih Tetap (DPT), Daftar Pemilih Pindahan, dan Daftar Pemilih Tambahan yang sama seperti pemungutan suara tanggal 27 November 2024. PSU harus dilaksanakan dalam waktu maksimal 30 hari setelah putusan dikeluarkan. Hasilnya nanti akan digabungkan dengan suara yang tidak dibatalkan MK untuk kemudian ditetapkan sebagai hasil akhir pemilihan.

    MK juga meminta KPU RI melakukan supervisi dan koordinasi dengan KPU Jawa Timur serta KPU Kabupaten Magetan guna memastikan pelaksanaan PSU berjalan lancar. Bawaslu RI juga diminta untuk mengawasi secara ketat melalui koordinasi dengan Bawaslu di tingkat provinsi dan kabupaten. [fiq/beq]

  • Ratusan Aktivis Jombang Tuntut Perlindungan Perempuan, Kasus Femisida Jadi Sorotan

    Ratusan Aktivis Jombang Tuntut Perlindungan Perempuan, Kasus Femisida Jadi Sorotan

    Jombang (beritajatim.com) – Ratusan aktivis Jombang menggelar unjuk rasa di depan Taman Informasi dan Gedung DPRD setempat, Selasa (25/5/2025), mendesak penegakan hukum atas kasus femisida yang terjadi di daerah tersebut. Massa menuntut aparat mempercepat pengesahan regulasi perlindungan perempuan dan anak di tengah tingginya angka kekerasan.

    Direktur Women Crisis Center (WCC) sekaligus koordinator aksi, Ana Abdillah, menyoroti meningkatnya kriminalitas di Jombang pada awal 2025. “Angka kriminalitas sangat mengkhawatirkan. Bisa dikatakan Jombang sudah tidak aman bagi perempuan dan anak,” ungkapnya.

    Aksi ini dipicu kasus tragis di Desa Sebani, Kecamatan Sumobito, di mana seorang remaja perempuan menjadi korban kekerasan seksual hingga kehilangan nyawa. Korban diperkosa, dianiaya, lalu ditenggelamkan. Menurut Ana, keluarga korban merasa diabaikan oleh pemerintah daerah.

    “Tidak ada satupun perwakilan organisasi perangkat daerah (OPD) yang hadir untuk menyampaikan belasungkawa atau sekadar bentuk kepedulian,” ujarnya.

    Kendati polisi bergerak cepat menangani kasus ini, keluarga korban masih mempertanyakan efektivitas proses hukum, termasuk pemulihan trauma bagi mereka yang ditinggalkan. Ana menegaskan bahwa Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual sebenarnya telah mengakomodasi pemulihan material dan imaterial, tetapi implementasinya belum maksimal.

    Dalam tuntutannya, massa mendesak DPRD Jombang dan Pemerintah Daerah segera mengesahkan Peraturan Daerah (Perda) tentang Perlindungan Perempuan dan Anak yang lebih komprehensif. Ana menilai regulasi saat ini belum cukup melibatkan masyarakat dalam perlindungan, pemulihan korban, serta penegakan hukum.

    Selain itu, lemahnya edukasi kesehatan reproduksi juga menjadi sorotan. “Banyak pihak menganggap edukasi ini tidak penting, padahal sangat dibutuhkan. Bahkan, satgas di pusat pendidikan dan instansi terkait kurang aktif,” tegasnya.

    Aksi ini menjadi suara lantang masyarakat Jombang yang menuntut keadilan dan perlindungan lebih kuat bagi perempuan dan anak. Mereka berharap kejadian serupa tidak terulang dan pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk melindungi hak-hak korban. [suf]

  • Kapolres Pamekasan Ingatkan tentang Tugas dan Tanggung Jawab Polisi

    Kapolres Pamekasan Ingatkan tentang Tugas dan Tanggung Jawab Polisi

    Pamekasan (beritajatim.com) – Kapolres Pamekasan, AKBP Hendra Eko Triyulianto mengingatkan seluruh anggota di lingkungan institusi yang dipimpinnya, agar selalu memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat.

    Hal tersebut disampaikan dalam Latihan Pra Operasi Pekat Semeru 2025, di Gedung Tatag Trawang Tungga Kompleks Mapolres Pamekasan, Jl Stadion 81 Pamekasan, Selasa (25/2/2025). Khususnya dalam rangka menyambut Bulan Suci Ramadan 1446 Hijriah.

    Operasi tersebut bertujuan untuk mengantisipasi berbagai penyakit masyarakat yang dapat mengganggu kekhusyukan dalam melaksanakan ibadah puasa Ramadan. Seperti penyalahgunaan handak (petasan atau mercon), narkoba, premanisme, prostitusi, pornografi, judi, miras, serta beragam jenis tindak kejahatan lainnya.

    “Kegiatan ini penting kita laksanakan dalam rangka sosialisasikan rencana operasi, sekaligus menyamakan persepsi dan pola tindak dalam penanggulangan kejahatan sesuai target operasi yang ditentukan,” kata Kapolres Pamekasan, AKBP Hendra Eko Triyulianto.

    Dengan memahami pola tindak maupun langkah antisipatif, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat. “Melalui langkah ini, kita harapkan masyarakat dapat merasakan suasana aman dan nyaman dalam melaksanakan ibadah di bulan Ramadan, termasuk berbagai aktivitas lainnya,” ungkapnya.

    “Tidak kalah penting, laksanakan tugas dengan penuh tanggungjawab sesuai langkah dan prosedur yang berlaku, sehingga terjamin kepastian hukum demi mewujudkan Polri Presisi. Laksanakan koordinasi dengan instansi terkait dalam upaya penegakan hukum, sehingga pelaksanaan operasi berjalan optimal,” tegasnya.

    Lebih lanjut disampaikan jika operasi tersebut diharapkan dapat meminimalisir berbagai tindak kejahatan yang dapat mengganggu suasana kamtibmas di Pamekasan. Termasuk keselamatan seluruh personil juga menjadi prioritas dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab.

    “Maka dari itu, semua anggota yang terlibat harus lebih siap, sehingga pelaku tindak kejahatan khususnya di wilayah hukum Polres Pamekasan, dapat ditekan seminimal mungkin,” pungkasnya.

    Dalam latihan pra operasi tersebut, juga diterapkan sharing dan diskusi guna menemukan creative breakthrough, sehingga pelaksanaan Operasi Pekat Semeru 2025 berjalan optimal dan memberikan dampak besar dalam terciptanya sitkamtibmas di Pamekasan.

    Sementara pelaksanaan Operasi Pekat Semeru 2025 dalam rangka Cipta Kondisi menjelang Ramadan 1446 Hijriah, dijadwalkan digelar serentak selama 12 hari kedepan, terhitung mulai 23 Februari 2025 hingga 9 Maret 2025 mendatang. [pin/but]

  • Oknum Anggota Perguruan Silat Tulungagung Buat Onar di JLS Blitar

    Oknum Anggota Perguruan Silat Tulungagung Buat Onar di JLS Blitar

    Blitar (beritajatim.com) – Puluhan oknum anggota perguruan silat kembali membuat onar kali ini terjadi di Jalur Lintas Selatan (JLS) Tambakrejo Kecamatan Wonotirto Kabupaten Blitar. Menurut masyarakat sekitar, puluhan anggota perguruan silat itu membuat onar dan menggebrak sejumlah mobil di JLS Tambakrejo Blitar.

    Mendapatkan informasi itu Polsek Wonotirto langsung melakukan pembubaran dan penghalauan. Sempat terjadi ketegangan saat aparat kepolisian dan warga membubarkan arak-arakan anggota perguruan silat yang diketahui berasal dari Tulungagung tersebut.

    “Iya benar itu kejadiannya pada hari Minggu kemarin terjadi di JLS Lot 7 Tambakrejo Wonotirto,” ungkap Kasubsi Pdim Sihumas Polres Blitar, Ipda Putut Siswahyudi, Selasa (25/2/2025).

    Dari introgasi polisi diketahui anggota perguruan silat yang membuat onar di JLS Tulungagung ini berasal dari Rejotangan Kabupaten Tulungagung. Total ada sekitar 40-50 anggota perguruan silat yang terlibat dalam konvoi disertai gebrak-gebrak mobil.

    “Tidak ada yang kami amankan langkah Polsek Wonotirto yakni menghalau untuk kembali ke wilayahnya di Rejotangan Tulungagung karena oknum perguruan silat itu dari warga Tulungagung,” tegasnya.

    Polsek Wonotirto yang tiba di JLS Tambakrejo pun langsung melakukan pembubaran konvoi puluhan anggota perguruan silat tersebut. Puluhan anggota perguruan silat itu pun diminta pulang ke wilayah asal di Tulungagung.

    “Awalnya petugas sedang patroli kemudian mendapatkan informasi perihal konvoi perguruan silat kemudian dihalau. Informasi masyarakat ada yang gebrak mobil tapi hingga sekarang tidak ada korban yang melapor,” tegasnya.

    Aparat Polsek Wonotirto sendiri hanya melakukan penghalauan. Tidak ada satu anggota perguruan silat yang ditangkap oleh aparat Polsek Wonotirto dalam kejadian tersebut. [owi/beq]