Category: Beritajatim.com

  • Bentuk Tim Safety Official, BPBD Kabupaten Mojokerto Pasang EWS di Lokasi Longsor

    Bentuk Tim Safety Official, BPBD Kabupaten Mojokerto Pasang EWS di Lokasi Longsor

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pasca bencana longsor di wilayah kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Blok Watu Lumpang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) akan membentuk tim. BPBD juga akan memasang akan memasang alat Early Warning System (EWS).

    Selain itu, juga akan dipasang mini tremor untuk mendeteksi pergerakan tanah atau gesekan di lokasi longsor. BPBD juga akan menggelar rapat koordinasi (rakor) dengan stockholder terkait diantaranya, Basarnas, BPBD Provinsi, Tahura Raden Soerjo, FPRB, BMKG, dan instansi lainnya.

    Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Mojokerto, Yo’ie Afrida Soesetyo Djati mengatakan, proses pembersihan material belum dapat dilakukan karena menunggu hasil survei dan pemetaan lokasi. “Kita akan membentuk tim untuk melakukan survei, apakah pekerjaan pembersihan sisa longsoran bisa dimulai apa belum?” ungkapnya, Sabtu (5/4/2025).

    BPBD juga akan membentuk Tim Safety Official yang bertugas memantau kondisi lapangan dari atas dan menyampaikan informasi terkini agar bisa dilakukan proses pembersihan sisa material longsor. Mengingat, lanjutnya, saat ini masih cuaca ekstrem sehingga keselamatan pekerja menjadi prioritas utama.

    “Untuk mengetahui kondisi di lapangan seperti apa? Kita akan memasang alat EWS sementara di situ, pergerakan di atas bisa kita ketahui. Yang kedua kita pasang mini tremor untuk mendeteksi pergerakan tanah atau gesekan di lokasi longsor, sekaligus untuk mitigasi pengamanan para pekerja,” katanya.

    Jika hasil dari hasil survei dan BMKG menyatakan aman, maka lanjutnya, Senin (7/4/2025) pekan depan akan mulai pembersihan dengan menggunakan alat berat. Menuruthya, pasca bencana longsor tersebut pihaknya belum bisa menggunakan alat berat untuk melakukan pembersihan sisa material longsor.

    “Karena selama ini kalau alat berat kita mainkan maka ada getaran-getaran yang membahayakan mereka yang melakukan evakuasi. Jangan sampai alat berat kita mainkan untuk mempercepat proses pengerukan sisa longsoran justru menimbulkan korban baru, kita nggak mau itu. Presentasi BMKG, cuaca belum bagus,” jelasnya.

    BMKG dalam pemaparannya menyebutkan kondisi cuaca masih tidak stabil dan berpotensi ekstrem. Oleh karena itu, sebelum proses pembersihan dimulai, tim survei dan mitigasi akan lebih dulu memastikan keselamatan para pekerja baik yang menggunakan alat berat maupun secara manual.

    “Untuk warga yang akan berwisata, jika cuaca seperti saat ini kami menghimbau agar tidak berada di tempat-tempat yang rawan bencana, jangan berteduh di bawah pohon yang rindang atau di bawah papan reklame. Apabila sudah kelihatan hujan, jangan lewat tebing-tebing karena kita tidak tahu, karena kita lawan alam. Masyarakat kami minta menjaga situasi, diri sendiri dan keluarga,” pungkasnya. [tin/kun]

  • Mayat Tanpa Kepala Ditemukan di Pesisir Pantai Desa Poteran Talango Sumenep

    Mayat Tanpa Kepala Ditemukan di Pesisir Pantai Desa Poteran Talango Sumenep

    Sumenep (beritajatim.com) – Warga Dusun Taman, Desa Poteran, Kecamatan/ Pulau Talango, Kabupaten Sumenep Madura dihebohkan dengan penemuan sesosok mayat tanpa kepala di pinggir pantai.

    “Mayat tanpa kepala itu belum diketahui identitasnya. Mayat itu ditemukan dalam kondisi rusak dan sulit dikenali,” kata Plt Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti S, Sabtu (05/04/2025).

    Mayat Mr. X itu pertama kali ditemukan oleh Rusydi, warga sekitar, saat ia akan ke tegalan miliknya. Ia mencium bau busuk seperti kotoran manusia. Setelah dicari sumber bau busuk itu, ternyata ditemukan sesosok mayat terdampar di pinggir pantai.

    “Saat ditemukan, mayat dalam keadaan tanpa Kepala, jari kaki, jari tangan hancur, dan bagian pantat berlubang, kemudian kelamin rata sehingga jenis kelamin masih belum jelas, dan harus menunggu pemeriksaan petugas rumah sakit,” papar Widiarti.

    Warga yang menemukan mayat itu pun langsung melaporkan ke perangkat desa setempat. Laporan itu diteruskan ke Polsek Talango. Selanjutnya petugas dari Polsek dan Posramil Talango serta Puskesmas Kecamatan Talango mendatangi tempat penemuan mayat tersebut.

    “Namun karena terkendala tidak tersedianya kantung mayat di Puskesmas Talango, maka Kapolsek Talango berkoordinasi dengan Basarnas untuk mengevakuasi mayat Mr. X itu ke RSUD Sumenep,” terang Widiarti.

    Hingga saat ini, identitas mayat tersebut belum diketahui dan anggota Polsek Talango masih melakukan penyelidikan lebih lanjut dengan meminta keterangan sejumlah saksi. (tem/kun)

  • Hama Tikus Menyerang Sawah di Jember, Petani Resah

    Hama Tikus Menyerang Sawah di Jember, Petani Resah

    Jember (beritajatim.com) – Hama tikus mulai menyerang sebagian sawah di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Ini membuat petani resah.

    Abdul Faseh, petani di Kelurahan Kranjingan, Kecamatan Sumbersari, mengatakan, tikus merusak satu hektare padi berusia 60 hari yang dikelola kelompok tani Darma Mukti.

    “Kondisinya parah sekali. Mungkin kalau ditotal dengan kerugian, balik modal sudah untung,” kata Faseh, Sabtu (5/4/2025).

    Petani berusaha menangani dengan meracun tikus itu dan melaporkan hal ini kepada Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan. “Ternyata di dinas tidak ada stok racun tikus,” kata Faseh.

    Sementara itu, Sekretaris Dinas TPHP Jember Sigit Boedi Ismoehartono mengatakan, luas sawah yang diserang tikus kurang lebih 30 hektare.

    “Biasanya hama tikus menyerang sawah yang memiliki pola tanam tidak terputus. Artinya dalam setiap tahun padi ditanami padi terus,” kata Sigit.

    Hama tikus hasll buruan petani di Jember.

    Sigit mengatakan serangan hama tikus sebenarnya bisa dikendalikan. Metode paling umum digunakan qdalah gropyokan. Para petani berburu tikus bersama-sama. “Cara ini cukup efektif,” katanya.

    Petani juga bisa memanfaatkan burung hantu sebagai predator alamiah tikus dengan cara membangun rumah bagi burung malam itu.

    Dinas TPHP Jember sudah membangun rumah burung hantu (rubuha) di sejumlah lokasi pada 2022-2024. “Akan sangat efektif kalau masyarakat mengusulkan pembangunan rubuha,” kata Sigit.

    “Dulu musuh bebuyutan tikus adalah ular. Tapi sekarang ular lebih banyak di kebun binatang daripada di sawah karena ular dianggap membahayakan manusia,” kata Sigit.

    Metode lainnya adalah rodentifikasi atau pengasapan di lubang-lubang tempat tikus bersarang. “Ini semacan mercon yang tidak meledak tapi menghasilkan asap yang membuat tikus mabuk dan mati,” kata Sigit. [wir/beq]

  • Pasca Bencana Longsor, Jalur Alternatif Mojokerto – Batu Masih Ditutup

    Pasca Bencana Longsor, Jalur Alternatif Mojokerto – Batu Masih Ditutup

    Mojokerto (beritajatim.com) – Jalur alternatif Mojokerto – Batu pasca bencana longsor yang terjadi di wilayah kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Blok Watu Lumpang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto masih ditutup. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto terkait hal ini.

    Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, Pemprov Jawa Timur telah berkoordinasi dengan Pemkab Mojokerto agar ke depan lokasi kejadian segera diperbaiki dengan konstruksi yang lebih kokoh. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk memberikan rasa lebih aman bagi masyarakat.

    “Yang jelas untuk sementara, jalan ini (Pacet-Canggar) masih kita tutup sampai batas waktu yang akan diumumkan berikutnya. Setelah rapat dan pembersihan jalan, tanggal 7 Maret 2025 akan kita lihat hasil asesmennya. Proses selanjutnya akan diputuskan apakah harus ada plengsengan di kanan kirinya, atau perlebaran air sungai,” katanya, Sabtu (5/4/2025).

    Tujuannya, lanjutnya, agar arus sungai lebih deras dan tidak lagi terjadi longsor di lokasi kejadian yang bisa merenggut korban jiwa seperti pada, Kamis (3/4/2025) lalu. Gubernur Khofifah meminta agar masyarakat untuk bersabar menunggu hasil final dari assesmen yang digelar.

    Sementara itu, Bupati Mojokerto Muhammad Albara menjelaskan, jika pihaknya bersama dinas terkait telah mengambil sejumlah langkah cepat, termasuk menutup sementara jalur alternatif Mojokerto – Batu. “Alhamdulillah, kita sudah berkoordinasi dengan dinas provinsi dan kabupaten. Jalur ke Cangar sementara kita tutup sambil menunggu kondisi benar-benar aman,” jelasnya.

    Masih kata Gus Barra (sapaan akrab, red), pembersihan sisa longsor juga sedang dilakukan petugas gabungan. Selain itu, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Badan Metreologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda untuk memantau cuaca di lokasi kejasian ke depannya.

    “Kami, Pemerintah Kabupaten Mojokerto juga telah meminta Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Timur untuk memasang papan informasi cuaca di jalur menuju Cangar. Selain itu, akan dilakukan langkah-langkah penguatan lereng seperti pemasangan bronjong, pembangunan sistem pemantauan dini (PWS), serta reboisasi di kawasan rawan longsor,” pungkasnya.

    Sekedar diketahui, total ada 10 korban dalam bencana longsor di wilayah kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Blok Watu Lumpang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Sebanyak 10 korban tersebut berada di dua mobil yang berbeda melintas saat terjadi longsor yakni pikap dan minibus.

    Dua kendaraan jenis pikap dan minibus tersebut terseret material longsor saat melintas di jalur alternatif Mojokerto – Batu pada, Kamis (3/4/2025) kemarin. Pikap membawa tiga orang dengan sopir, sementara minibus membawa tujuh orang dengan sopir. Sopir minibus lebih dulu dievakuasi pada pencarian hari pertama.

    Sementara sembilan korban dari kedua kendaraan berhasil ditemukan dan dievakuasi di hari kedua pencarian. Tiga korban di dalam mobil pikap dievakuasi sekira pukul 09.25 WIB dan enam korban di dalam minibus berhasil dievakuasi Tim SAR Gabungan sekira pukul 11.00 WIB. [tin/kun]

  • Wisata Berujung Duka, Tiga Warga Ponorogo Tewas Tenggelam di Muara Sungai Soge Pacitan, Begini Kronologinya.

    Wisata Berujung Duka, Tiga Warga Ponorogo Tewas Tenggelam di Muara Sungai Soge Pacitan, Begini Kronologinya.

    Pacitan (beritajatim.com) – Liburan akhir pekan berubah menjadi tragedi bagi tiga pemuda asal Kabupaten Ponorogo. Mereka ditemukan tak bernyawa usai berenang di muara Sungai Dung Glondang, Dusun Soge, Desa Sidomulyo, Kecamatan Ngadirojo, Pacitan, pada Sabtu siang (5/4/2025).

    Ketiganya yakni Agus Widodo (33), Ahmad Fahrudin (26), dan Zainal Mutaqin (22), diketahui merupakan warga Dusun Plandon, Desa Mrayan, Kecamatan Ngrayun, Ponorogo. Mereka datang ke lokasi bersama sejumlah kerabat untuk berwisata, namun tanpa sepengetahuan yang lain, ketiganya nekat berenang di muara sungai sekitar pukul 13.30 WIB.

    Teriakan pengunjung lain yang melihat peristiwa nahas itu membuat suasana panik. Salah satu rekan korban, Sudarmanto (35), langsung melaporkan kejadian tersebut ke Pos Pengamanan Soge.

    Tim gabungan dari petugas keamanan, relawan, dan masyarakat setempat segera melakukan pencarian hingga akhirnya ketiganya berhasil dievakuasi dalam kondisi meninggal dunia.

    Jenazah korban kemudian dibawa ke Puskesmas Ngadirojo untuk proses visum. Kapolres Pacitan AKBP Agung Nugroho yang datang ke lokasi bersama jajaran Forkopimda menyampaikan duka cita mendalam dan mengingatkan masyarakat untuk tidak berenang di muara sungai yang dikenal memiliki arus tak terduga.

    “Kami imbau masyarakat lebih waspada dan menghindari aktivitas renang di area ini tanpa pengawasan atau alat keselamatan,” tegasnya.

    Hingga kini, aparat masih menunggu hasil pemeriksaan medis guna memastikan penyebab kematian, sementara pihak keluarga korban telah mendapatkan pendampingan dari aparat setempat. (tri/kun)

  • Wakil Wali Kota Kediri Hadiri Upacara Pengantaran Satgas Pamtas Yonif 521 Dadaha Yodha

    Wakil Wali Kota Kediri Hadiri Upacara Pengantaran Satgas Pamtas Yonif 521 Dadaha Yodha

    Kediri (beritajatim.com) – Wakil Wali Kota Kediri, Qowimuddin Thoha menghadiri Upacara Pengantaran Latihan Pratugas dan Operasi Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-Papua Nugini (PNG) Kewilayahan Yonif 521 Dadaha Yodha tahun 2025, yang dilaksanakan pada Sabtu (5/4/2025).

    Upacara pemberangkatan yang berlangsung khidmat ini digelar di Lapangan Yonif Mekanis 521 Dadaha Yodha, dipimpin langsung oleh Komandan Brigif 16 Wira Yudha, Kolonel Inf Taufik Ismail. Kegiatan ini menjadi bagian penting dalam persiapan keberangkatan Satgas Yonif 521 yang akan menjalankan misi pengamanan wilayah perbatasan RI-PNG di Papua.

    Dalam kesempatan tersebut, Wakil Wali Kota Kediri yang akrab disapa Gus Qowim menyampaikan apresiasi dan doa bagi para prajurit yang akan menjalani latihan pratugas selama kurang lebih 30 hari, sebelum akhirnya bertugas di Papua selama satu tahun.

    “Saya berharap prajurit yang bertugas di perbatasan wilayah Papua, sukses dalam menjalankan tugasnya dan kembali dengan selamat dan sehat,” imbuhnya.

    Lebih lanjut, Gus Qowim menekankan pentingnya tanggung jawab dan komunikasi dalam pelaksanaan tugas pengamanan perbatasan. Ia berharap para prajurit tidak hanya menjalankan tugas dengan penuh dedikasi, tetapi juga mampu menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar dan aparat setempat.

    Ia menambahkan, semangat pengabdian dan loyalitas tinggi menjadi modal utama dalam menjaga kedaulatan negara di wilayah perbatasan.

    “Saya berharap prajurit yang akan berangkat latihan dan bertugas ini dapat mengamankan wilayah perbatasan dengan baik. Di samping itu, pesannya untuk para prajurit ini agar melaksanakan tugas dengan penuh totalitas, tanggung jawab tinggi, serta yang tidak kalah pentingnya harus bisa menjalin komunikasi yang baik dengan aparat terkait dan masyarakat setempat,” tegasnya.

    Turut hadir dalam acara tersebut, Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji, Danyonif 521 Dadaha Yodha Letkol Inf Rahadyan Surya Murdata, Kasdim 0809 Kediri Mayor Inf Yuliadi Purnomo, perwakilan Forkopimda Kota Kediri, Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Agung Hadi Wijanarko.

    Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang LVIII Brigif 16 PD V Brawijaya Dina Taufik Ismail, Ketua Bhayangkari Cabang Kediri Kota Ratih Bramastyo, serta keluarga besar prajurit Satgas Yonif 521 Dadaha Yodha. [nm/kun]

  • Gubernur Khofifah Takziah ke Korban Longsor di Jalur Mojokerto – Batu

    Gubernur Khofifah Takziah ke Korban Longsor di Jalur Mojokerto – Batu

    Mojokerto (beritajatim.com) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa takziah ke rumah duka keluarga korban musibah tanah longsor yang terjadi di wilayah kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Blok Watu Lumpang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto pada, Kamis (3/4/2025) kemarin.

    Didampingi Bupati Mojokerto Muhammad Al Barra, Gubernur ke rumah duka di Dusun Urung Urung, Desa Jatijejer, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Sabtu (5/4/2025). Ketiga korban yakni pasangan suami-istri (pasutri), Ahmad Fiki Muzakki (30) dan Fitria Handayani (30) dan sang anak Mikhaila Faiha Nina Sezen (3,5).

    “Pertama-tama kami menyampaikan duka cita yang mendalam atas kejadian ini. Para korban dipanggil Allah SWT dalam perjalanan silaturahim ke rumah keluarganya. Kita semua mengucapkan innalillahi wa inna ilaihi roji’un mudah-mudahan semua dipanggil dalam keadaan khusnul khotimah,” ungkapnya.

    Gubernur Khofifah berharap kepada keluarga korban agar sabar dan ikhlas menerima musibah tersebut. Sebagai bentuk empati dan duka cita yang mendalam, Gubernur Khofifah memberikan santunan duka cita total Rp100 juta dengan rincian Rp10 juta per korban jiwa.

    Sementara itu, keluarga korban menjelaskan, jika ketiganya hendak ke Blitar dan berangkat dari rumah sekira pukul 10.00 WIB. “Kejadian jam 11. Dihubungi ibunya tidak bisa, satu jam kemudian dihubungi lagi tidak bisa terus ada kiriman video kecelakaan (longsor) tapi belum tahu kalau itu anaknya,” ujarnya.

    Sebelumnya, Gubernur Khofifah mendatangi rumah duka keluarga korban di Desa Klopo Sepuluh RT 10 RW 02, Kecamatan, Sukodono Kabupaten Sidoarjo. Didampingi Bupati Sidoarjo Subandi dan Kepala Perangkat Daerah Provinsi Jawa Timur, Gubernur Khofifah menemui ahli waris.

    Tujuh korban mengendarai minibus tersebut yakni Masjid Zatmo Setio (31), Rani Anggraeni (28), Syahrul Nugroho Rangga Setiawan (6), Putri Qiana Ramadhani (2), Wahyudi (71), Jainah (61), dan Saudah (70).

    Sekedar diketahui, total ada 10 korban dalam bencana longsor di wilayah kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Blok Watu Lumpang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Sebanyak 10 korban tersebut berada di dua mobil yang berbeda melintas saat terjadi longsor yakni pikap dan minibus.

    Dua kendaraan jenis pikap dan minibus tersebut terseret material longsor saat melintas di jalur alternatif Mojokerto – Batu pada, Kamis (3/4/2025) kemarin. Pikap membawa tiga orang dengan sopir, sementara minibus membawa tujuh orang dengan sopir. Sopir minibus lebih dilu dievakuasi pada pencarian hari pertama.

    Sementara sembilan korban dari kedua kendaraan berhasil ditemukan dan dievakuasi di hari kedua pencarian. Tiga korban di dalam mobil pikap dievakuasi sekira pukul 09.25 WIB dan enam korban di dalam minibus berhasil dievakuasi Tim SAR Gabungan sekira pukul 11.00 WIB. [tin/kun]

  • Tiga Wisatawan Asal Ngrayun Ponorogo Tewas Tenggelam di Sungai Soge Pacitan

    Tiga Wisatawan Asal Ngrayun Ponorogo Tewas Tenggelam di Sungai Soge Pacitan

    Pacitan (beritajatim.com) – Tragedi menimpa rombongan wisatawan asal Kecamatan Ngrayun, Kabupaten Ponorogo. Tiga orang di antaranya dilaporkan tewas tenggelam saat bermain air di Sungai Soge, Desa Sidomulyo, Kecamatan Ngadirojo, Pacitan, Sabtu (5/4/2025) siang.

    Sekretaris Desa Sidomulyo, Ruslianto, membenarkan kejadian nahas yang terjadi sekitar pukul 13.00 WIB tersebut. Ia menyebut, para korban yang tergabung dalam satu rombongan diduga tidak bisa berenang. Mereka tenggelam saat bermain air di sungai.

    “Relawan desa langsung bergerak melakukan pencarian. Setelah sekitar satu jam, ketiganya ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa, berjarak sekitar 10 meter dari titik awal mereka bermain,” jelas Ruslianto.

    Ia menambahkan, meski jarak penemuan tidak jauh, namun diduga korban kesulitan menyelamatkan diri karena faktor ketidaktahuan medan dan kemampuan berenang. “Arus sungainya tidak deras, tapi kalau tidak bisa berenang tetap berbahaya,” katanya.

    Saat ditemukan, ketiga korban masih mengenakan pakaian lengkap. Hingga berita ini ditulis, identitas para korban belum diketahui. Aparat desa dan relawan masih mengumpulkan data dan berkoordinasi dengan pihak terkait.

    “Mungkin mereka tidak berniat berenang, hanya bermain air. Tapi tetap harus hati-hati,” pungkas Ruslianto. (tri/ian)

  • Angkutan Mudik Balik Gratis, 10 Bus Berangkat dari Lamongan Menuju Jakarta

    Angkutan Mudik Balik Gratis, 10 Bus Berangkat dari Lamongan Menuju Jakarta

    Lamongan (beritajatim.com) – Sebanyak 10 unit bus angkutan balik gratis, diberangkatkan dari Kabupaten Lamongan menuju Jakarta, Sabtu (5/4/2025).

    Rombongan masyarakat yang akan kembali ke Jakarta dilepas oleh Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, di Halaman Kantor UPT P3 LLAJ Lamongan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur.

    Yuhronur menyampaikan, angkutan balik gratis merupakan buah kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Lamongan dan Provinsi Jawa Timur. Tujuannya untuk memfasilitasi masyarakat dalam perjalanan balik secara gratis.

    “Kami sangat berterima kasih kepada Ibu Gubernur dan Pak Wagub yang terus membantu kami di Kabupaten Lamongan. Dari sebelumnya hanya 3 bus, kini kami berhasil menyediakan 10 bus untuk masyarakat,” kata Yuhronur.

    Bupati yang akrab disapa Pak Yes itu menambahkan, penyediaan bus gratis ini diharapkan dapat memudahkan masyarakat dalam mendapatkan tiket pulang. Terutama di tengah tingginya permintaan perjalanan mudik.

    “Sekarang ini sulit sekali mencari tiket, bukan karena tidak ada uang, tetapi karena kebutuhan masyarakat untuk perjalanan mudik semakin meningkat,” katanya.

    Pak Yes berharap dengan adanya bus gratis ini, kepadatan lalu lintas dapat berkurang, sehingga angka kecelakaan lalu lintas juga dapat diturunkan.

    “Kami semua berharap agar tahun ini perjalanan mudik dan balik dapat berjalan lancar, dan angka kecelakaan lalu lintas semakin menurun,” tuturnya.

    Sementara itu, Kepala UPT P3 LLAJ Lamongan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur, Achmad Fadil, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah provinsi dan kabupaten dalam menyediakan layanan transportasi bagi masyarakat.

    “Kami berharap ke depan, Pemerintah Kabupaten Lamongan dapat menyediakan lebih banyak bus, sehingga kontribusi dan kolaborasi ini semakin meningkat,” ungkapnya.

    Fadil juga menyampaikan harapan agar lokasi pemberangkatan bisa dilakukan di Pendopo Lokatantra, Mengingat Pendopo merupakan tempat yang sakral guna memberikan kesan yang lebih bermakna bagi masyarakat.

    “Kami ingin tempatnya lebih sakral, agar masyarakat merasa lebih dihargai dalam perjalanan mudik mereka. Dengan langkah ini, diharapkan masyarakat dapat merasakan kemudahan dan kenyamanan dalam perjalanan mudik balik, serta menciptakan suasana yang aman dan tertib di jalan raya,” ucapnya. (fak/ian)

  • Ditinggal Beli Rokok, Rumah di Tulungagung Tiba-Tiba Terbakar

    Ditinggal Beli Rokok, Rumah di Tulungagung Tiba-Tiba Terbakar

    Tulungagung (beritajatim.com) – Sebuah rumah milik warga di Dusun Talapan, Desa Waung, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, hangus terbakar pada Jumat (4/4/2025) malam. Rumah tersebut diketahui milik M Rofik (36). Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kerugian materi ditaksir mencapai Rp80 juta.

    Kebakaran diduga disebabkan oleh korsleting listrik. Saat kejadian, pemilik rumah tengah berada di luar dan diduga lupa mematikan kipas angin yang masih menyala.

    Kasi Humas Polres Tulungagung, Ipda Nanang Murdianto menjelaskan bahwa peristiwa ini terjadi sekitar pukul 22.00 WIB. Api pertama kali diketahui oleh seorang saksi yang melihat asap mengepul dari dalam rumah korban.

    “Saksi kemudian memberitahu warga lainnya dan segera menghubungi korban yang saat itu sedang berada di toko kelontong untuk membeli rokok. Setelah dicek bersama, benar rumah korban sudah dalam kondisi terbakar,” ujarnya, Sabtu (5/4/2025).

    Petugas dari Polsek Boyolangu yang menerima laporan segera berkoordinasi dengan petugas Pemadam Kebakaran Tulungagung. Tiga unit mobil pemadam diterjunkan ke lokasi kejadian untuk memadamkan api.

    “Anggota Polsek Boyolangu tiba di lokasi bersama petugas Damkar dan warga sekitar untuk membantu proses pemadaman. Api berhasil dipadamkan total sekitar pukul 22.45 WIB,” terangnya.

    Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), kebakaran diduga berasal dari korsleting listrik pada stop kontak model “T” yang tersambung dengan pemancar WiFi dan kipas angin. Tepat di bawah kipas angin terdapat tumpukan kertas di atas spring bed, yang mempercepat penyebaran api saat terjadi percikan.

    “Diduga korban menyalakan kipas angin sejak pukul 16.30 WIB dan lupa mematikannya saat pergi keluar rumah pada pukul 18.30 WIB,” pungkasnya. [nm/ian]