Category: Beritajatim.com

  • Kronologi Pekerja Bangunan di Parang Magetan Tewas Terjepit Talut Roboh

    Kronologi Pekerja Bangunan di Parang Magetan Tewas Terjepit Talut Roboh

    Magetan (beritajatim.com) – Suparni (44), pekerja bangunan, tewas tertimpa talut setinggi empat meter yang roboh secara tiba-tiba saat sedang bekerja, Selasa (8/5/2025)

    Peristiwa memilukan itu terjadi sekitar pukul 14.30 WIB saat warga Desa Ngunut, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan, Jawa Timur itu bersama dua rekan kerjanya, Suyud dan Sardi, kembali ke lokasi pembangunan setelah beristirahat. Mereka bertiga mengerjakan proyek pelebaran rumah milik seorang warga bernama Suratmin.

    Menurut Kapolsek Parang, AKP Sukarno, insiden bermula saat ketiga pekerja mulai kembali bekerja. Tanpa ada tanda-tanda sebelumnya, talut tiba-tiba ambruk saat mereka turun ke area kerja. Suyud dan Sardi berhasil menyelamatkan diri, namun nahas bagi Suparni yang terjepit di antara material talut dan dinding rumah.

    “Kami mendapat laporan dan langsung ke lokasi bersama warga untuk mengevakuasi korban dengan alat seadanya. Sekitar satu jam proses evakuasi berlangsung, tapi korban sudah meninggal dunia saat berhasil diangkat,” ungkap AKP Sukarno.

    Tim medis dari Puskesmas Parang yang melakukan pemeriksaan luar menyatakan bahwa korban mengalami luka memar pada bagian kepala dan dada akibat tertimpa material berat dari reruntuhan talut dan dinding.

    Informasi dari salah satu rekan korban, Suyud, menyebutkan bahwa mereka baru dua hari mengerjakan proyek tersebut dan tidak ada tanda-tanda akan terjadi keruntuhan.

    “Tidak ada gejala apa-apa. Kami baru saja kembali dari istirahat. Suparni turun duluan, dan tiba-tiba talut langsung roboh,” ucap Suyud dengan mata berkaca-kaca.

    Proses evakuasi korban berjalan cukup sulit karena material yang menimpa cukup berat, membutuhkan waktu lebih dari satu jam untuk mengangkat tubuh korban dari timbunan.

    Suasana duka menyelimuti rumah duka saat jenazah Suparni tiba. Sang ibu yang sudah lanjut usia tampak terpukul dan tak kuasa menahan tangis. Diketahui, selama ini Suparni tinggal berdua dengan ibunya dan belum menikah.

    “Setelah pemeriksaan selesai, jenazah korban langsung kami serahkan kepada keluarga untuk dimakamkan,” imbuh Kapolsek Parang.

    Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya penerapan standar keselamatan kerja dalam dunia konstruksi. Terutama di wilayah-wilayah rawan longsor atau dengan kondisi struktur yang berisiko runtuh.

    “Kecelakaan kerja seperti ini menjadi pengingat pentingnya keselamatan kerja yang sering kali diabaikan. Semoga kejadian ini tidak terulang dan menjadi pelajaran bagi semua pihak,” pungkasnya. [fiq/suf]

  • Pembunuhan Konang Bangkalan Diduga Dilakukan Tiga Orang

    Pembunuhan Konang Bangkalan Diduga Dilakukan Tiga Orang

    Bangkalan (beritajatim.com) – Kasus pembunuhan yang dilakukan oleh AM (35) warga Kecamatan Konang terhadap R (41) warga Kecamatan Galis beberapa waktu lalu diduga dilakukan oleh tiga orang.

    Kasatreskrim Polres Bangkalan, AKP Hafid Dian Maulidi mengatakan, aksi pembunuhan yang terjadi di Jalan Desa Durin Barat, Kecamatan Konang, Bangkalan, disaksikan langsung oleh istri korban. “Ya, saat itu korban sedang bersama isterinya dan dihadang oleh pelaku,” ujarnya, Selasa (8/4/2025).

    Ia mengatakan, berdasarkan kesaksian isteri korban, terdapat tiga pria yang membunuh R. Yakni AM dan dua pelaku lain yang saat ini masih belum ditangkap. “Kami masih dalami kasus tersebut. Untuk dua orang yang diduga terlibat juga masih kami selidiki lebih lanjut,” ungkapnya.

    Hafid mengaku, dalam kasus tersebut, AM diduga menjadi otak dari aksi pembunuhan itu. Pasalnya, AM mengaku kesal pada korban yang diduga memiliki hubungan dengan isterinya.

    Sebelumnya, seorang pria tergeletak berlumuran darah di tepi jalan Desa Durin Barat Kecamatan Konang. Diduga, pelaku menghabisi korban karena berselingkuh dengan isterinya.

    Korban dan pelaku diketahui saling kenal. Apalagi, keduanya merantau bersama ke Jakarta. Dalam momen lebaran ini, AM dan R pulang kampung ke Bangkalan. Namun setelah keduanya bertemu, pelaku membunuh korban.[sar/kun]

  • Tak Terawat, Perbaikan Marka Jalan di Bangkalan Terdampak Efisiensi Anggaran

    Tak Terawat, Perbaikan Marka Jalan di Bangkalan Terdampak Efisiensi Anggaran

    Bangkalan (beritajatim.com) – Sejumlah marka di jalan raya Bangkalan, butuh diperbarui. Pasalnya, tak sedikit marka jalan yang warnanya sudah pudar. Sayangnya, tahun ini dinas terkait tak mendapat anggaran untuk memperbarui marka jalan.

    Hal itu dibenarkan oleh Kasi Lalu Lintas Dishub Bangkalan Moh. Syaiful Rohman. Ia mengatakan, meski banyak marka jalan yang butuh pembaruan, pihaknya belum memiliki anggaran.

    “Untuk tahun ini belum ada alokasi untuk pemeliharaan marka jalan,” ujarnya, Selasa (8/4/2025).

    Padahal menurutnya, setiap tahun pemeliharaan marka jalan selalu tersedia. Sehingga, marka jalan bisa diperbarui setiap tahunnya.

    Ia mengaku, tidak adanya alokasi anggaran untuk pemeliharaan marka jalan salah satunya disebabkan adanya efisiensi anggaran. Menurutnya, pemeliharaan marka jalan perlu dilakukan karena banyak marka warnanya pudar sehingga perlu di cat ulang.

    “Kita sebetulnya sudah usulkan namun tahun ini belum dapat anggaran untuk pemeliharaan itu,” imbuhnya.

    Diketahui, banyak titik marka jalan di Bangkalan perlu diperbarui. Di antaranya di Jalan Hos Cokroaminoto, marka sepanjang Jalan Raya Soekarno Hatta, dua zebra cross yang berada di depan kantor Diskop Umdag dan di depan SDN 1 Kemayoran Bangkalan serta lainnya. [sar/ian]

  • Bus Diduga Hasil Penipuan Diamankan Satlantas Mojokerto di Exit Tol Jombang

    Bus Diduga Hasil Penipuan Diamankan Satlantas Mojokerto di Exit Tol Jombang

    Mojokerto (beritajatim.com) – Petugas Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Mojokerto berhasil menghentikan sebuah bus mini yang diduga dibawa lari oleh terduga pelaku penipuan. Peristiwa ini terjadi pada Selasa (8/4/2025), saat kendaraan tersebut mengalami mogok di Exit Tol Jombang-Mojokerto.

    Bus berwarna putih dengan nomor polisi K 7874 OF tersebut berhasil diamankan setelah mendapat informasi dari salah satu radio berita di Surabaya. Informasi itu menyebutkan bahwa kendaraan telah dilarikan oleh calon pembeli yang diduga melakukan penipuan.

    Kasat Lantas Polres Mojokerto, AKP Ridho Rinaldo Harahap, menjelaskan bahwa informasi yang diterima sangat jelas menggambarkan ciri-ciri kendaraan yang dicari. “Ada info menyampaikan minibus dilarikan calon pembeli, minibus warna putih,” ungkapnya.

    Kendaraan dengan tulisan “Dita Trans Jaya” di sisi kiri dan kanan itu dilaporkan melaju dari arah Tol Penompo menuju Jombang. Anggota Satlantas yang berjaga di Pos Mertex kebetulan melihat kendaraan yang sesuai dengan ciri-ciri tersebut.

    “Kebetulan ada anggota saya di Pos Mertex melihat minibus tersebut melintas dan dikejar sampai di Exit Tol Jombang, informasi dari Kanit Patroli. Sampai sana ketemu karena mobilnya dalam keadaan mogok, terkait tindak pidana kami tidak tahu. Saat ini ditangani Satreskrim,” katanya.

    Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP Nova Indra Pratama membenarkan bahwa pihaknya sudah menerima terduga pelaku penipuan beserta barang bukti berupa minibus. “Iya benar tapi masih dalam pemeriksaan petugas,” tegasnya.

    Kasus ini masih dalam proses pemeriksaan lebih lanjut oleh Unit Reskrim Polres Mojokerto untuk mendalami motif dan modus operandi dari terduga pelaku. [tin/suf]

  • Truk Box Terguling di Jalan Daendels Pantura Gresik, Diduga Ngebut di Jalan Licin

    Truk Box Terguling di Jalan Daendels Pantura Gresik, Diduga Ngebut di Jalan Licin

    Gresik (beritajatim.com) – Kecelakaan lalu lintas kembali terjadi di wilayah hukum Polres Gresik. Kali ini, sebuah truk box dengan nomor polisi W 8401 PV yang dikemudikan M. Awwalani (45), warga Jambangan, Kota Surabaya, terguling di Jalan Daendels Pantura Gresik, Selasa (8/4/2025).

    Kecelakaan tunggal ini diduga kuat akibat pengemudi memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi di jalan yang licin. Truk tersebut kehilangan kendali saat melintasi tikungan tajam dan akhirnya terguling di badan jalan. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

    Kapolsek Manyar AKP Dante Anan Irawanto menjelaskan bahwa truk box yang terguling telah berhasil dievakuasi untuk menghindari kemacetan panjang di jalur padat tersebut.

    “Sudah dievakuasi dengan kendaraan derek. Pengemudi truk box juga mendapat perawatan medis usai kejadian,” katanya.

    Ia juga mengungkapkan bahwa Jalan Daendels Pantura Gresik memang termasuk jalur rawan kecelakaan lalu lintas. Hal ini disebabkan kontur jalan yang lurus sehingga sering memicu pengendara untuk memacu kendaraan di atas batas kecepatan yang aman.

    “Jalan Daendels Pantura Gresik termasuk rawan laka. Sebab, kontur jalannya cenderung lurus membuat pengguna jalan memacu kecepatannya,” paparnya.

    AKP Dante menambahkan, situasi lalu lintas di lokasi kejadian kini sudah kembali normal setelah sempat mengalami kemacetan akibat badan truk yang menutup sebagian ruas jalan.

    “Pengguna jalan silahkan melintas, jalan sudah steril dari kemacetan imbas adanya truk terguling menutupi sebagian jalan,” imbuhnya.

    Peristiwa ini menjadi pengingat penting bagi para pengemudi untuk lebih berhati-hati, terutama saat melintasi jalur-jalur rawan seperti Jalan Daendels Pantura Gresik, terutama dalam kondisi cuaca atau jalan yang kurang bersahabat. [dny/suf]

  • Mantan Kades Miliader Dituntut 7 Bulan, Warga Desa Sekapuk Gresik Turun Jalan

    Mantan Kades Miliader Dituntut 7 Bulan, Warga Desa Sekapuk Gresik Turun Jalan

    Gresik (beritajatim.com)- Ratusan warga Desa Sekapuk, Kecamatan Ujungpangkah, Gresik, yang tergabung dalam Masyarakat Sekapuk Berdaulat (MSB) menggelar demo.

    Aksi tersebut dilakukan agar kasus dugaan korupsi mantan Kepala Desa miliader Abdul Halim (AH) segera diusut. Pasalnya, dalam persidangan yang sudah berjalan, Jaksa Penuntut Umum (JPU) hanya menuntut 7 bulan penjara.

    Tuntutan diatas tersebut, membuat warga geram. Penyebabnya, proses hukum terhadap inisiator desa miliarder itu dinilai janggal.

    “Kami kecewa, padahal sudah jelas bahwa pihak terdakwa maupun para saksi mengakui adanya penggelapan aset desa,” ujar Koordinator MSB Nanang Qosim, Selasa (8/4/2025).

    Aset yang dimaksud lanjut dia, yakni 12 barang bukti surat kepemilikan berupa 9 sertifikat tanah, 3 BPKB mobil milik desa yang berada dalam penguasaan terdakwa AH meski tidak lagi menjabat.

    “Masyarakat Desa Sekapuk juga menyayangkan lambannya proses hukum dugaan korupsi. Padahal, sudah 8 bulan dilakukan penyelidikan,” ungkapnya.

    Terkait dengan kasus dugaan korupsi ini kata Nanang, pihaknya berharap agar AH diberikan vonis seadil-adilnya, dan segera mengungkap modus korupsi yang dilakukan selama menjabat sebagai kepala desa.

    “Kami juga akan bersurat ke pihak inspektorat agar segera menyelesaikan proses audit keuangan Desa Sekapuk,” paparnya.

    Menanggapi aksi warga ini, penasehat hukum terdakwa AH. Muhammad Machfudz menghormati aspirasi masyarakat yang melakukan aksi.

    “Silahkan saja menyampaikan aspirasi. Namun, yang perlu dipahami bahwa proses hukum tengah berjalan. Sehingga, kami akan patuh pada prosedur,” urainya.

    Seperti diberitakan mantan kades miliader AH telah menjalani proses hukum di Pengadilan Negeri (PN) Gresik. Terdakwa diduga menggelapkan aset desa meski tidak menjabat lagi. [dny/kun]

  • Satpol PP Surabaya Gandeng BPOM Selidiki Es Krim Diduga Campur Alkohol

    Satpol PP Surabaya Gandeng BPOM Selidiki Es Krim Diduga Campur Alkohol

    Surabaya (beritajatim.com) – Satpol PP Surabaya menggandeng Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk menyelidiki dugaan kandungan alkohol 40 persen dalam produk Es Krim, pada hari Selasa (8/4/25).

    Satpol PP Surabaya menyerahkan sampel es krim hasil penyitaan di tenan es krim, di Mall Surabaya Barat, kepada BPOM hari ini. Jumlah es krim diperiksa, sebanyak 250 gram (gr).

    Kepala Satpol PP Surabaya, M. Fikser, menyatakan bahwa pengujian es krim ini dilakukan untuk memberikan hasil pasti kepada masyarakat, mengingat klaim pemilik usaha bahwa es krim tersebut hanya berasa alkohol tanpa kandungan alkohol.

    “Kami bermaksud menyatakan netral dengan melibatkan BPOM yang memiliki kewenangan pengukuran makanan dan minuman. Kami ingin mengetahui kadar alkohol secara pasti, apakah benar ada kandungan alkohol atau hanya perasa. Hal ini dilakukan untuk menghindari kesimpangsiuran informasi,” kata Fikser, Selasa (8/4).

    Jika hasil uji BPOM ini menunjukkan kadar alkohol 24 persen atau lebih, kata Fikser, maka akan dilakukan penghentian usaha dengan berkoordinasi dengan Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan Kota Surabaya (Dinkopungdag), serta dinas terkait.

    “Setelah hasil uji keluar, kami akan mengkonfirmasi dengan menanyakan perizinan produk makanan tersebut. Jika tidak memiliki izin, kami akan mengambil tindakan penutupan, tentu saja melalui koordinasi dengan dinas terkait,” tegas Fikser.

    Sementara itu, Kepala Bidang Penegakan Perda Satpol PP Surabaya, Yudhistira mengungkapkan, pihaknya akan memperketat pengawasan terhadap tempat penjualan makanan dan minuman di Surabaya. Serta berupaya untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat.

    “Pengawasan terhadap peredaran alkohol ilegal di Surabaya akan terus kami lakukan, baik di mal, toko kelontong, maupun tempat lainnya,” ungkap Yudhis.

    Lebih lanjut, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPOM Surabaya, Budi Sulistyowati, mengatakan bahwa sampel es krim ini akan dibawa ke laboratorium untuk diuji dan dilakukan analisis.

    “Hari ini, kami menerima sampel dari Satpol PP Surabaya untuk menganalisis kandungan alkohol dalam es krim yang diduga mengandung alkohol,” terang Budi.

    Budi juga menjelaskan pengujian akan dilakukan dengan metode destilasi, diikuti pengukuran menggunakan alat kromatografi gas. Proses pengujian diperkirakan memakan waktu 14 hari kerja.

    “Hasil pengujian akan kami sampaikan langsung ke Satpol PP Surabaya untuk ditindaklanjuti,” ucap dia. (ted)

  • Misteri Pembunuhan Wanita Muda di Probolinggo, Polisi Terus Selidiki Kasus

    Misteri Pembunuhan Wanita Muda di Probolinggo, Polisi Terus Selidiki Kasus

    Probolinggo (beritajatim.com) – Penemuan mayat wanita muda berinisial DW (25) di pinggir jalan Desa Alasmalang, Kecamatan Banyuanyar, Kabupaten Probolinggo, pada Selasa (8/4/2025), menyisakan misteri yang hingga kini belum terpecahkan. Polisi setempat, Polres Probolinggo, tengah melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap pelaku dan motif di balik dugaan pembunuhan sadis ini.

    Korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan, tergeletak bersimbah darah di lokasi yang cukup sepi. Penemuan mayat ini sontak menggemparkan warga setempat dan langsung dilaporkan kepada pihak berwenang. Berdasarkan penyelidikan awal, diduga korban telah meninggal beberapa waktu sebelum ditemukan, kemungkinan sejak Jumat (4/4/2025).

    Identitas korban diketahui sebagai DW, seorang perempuan berusia 25 tahun yang tercatat sebagai warga Desa Sumberpoh, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo. Lokasi penemuan korban yang berada di Desa Banyuanyar, cukup jauh dari tempat tinggalnya di Maron, menambah misteri pada kasus ini.

    Kapolres Probolinggo, AKBP Wisnu Wardana, melalui Kasi Humas Iptu Pravita, mengonfirmasi bahwa pihak kepolisian sedang menangani kasus ini dengan serius. “Kami masih terus melakukan penyelidikan mendalam terkait kasus dugaan pembunuhan ini. Kami sudah mengamankan jenazah korban untuk dilakukan autopsi,” ujar Iptu Pravita.

    Autopsi dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waluyo Jati Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban dan mencari petunjuk lebih lanjut. “Saat ini kami menunggu hasil autopsi, yang akan menjadi dasar bagi kami untuk melanjutkan penyelidikan lebih lanjut,” jelas Iptu Pravita.

    Selain menunggu hasil autopsi, pihak kepolisian juga tengah memeriksa sejumlah saksi, termasuk keluarga inti korban. “Kami sudah memanggil orang tua dan adik korban untuk memberikan keterangan lebih lanjut,” terangnya.

    Hingga kini, pelaku pembunuhan DW belum teridentifikasi, dan motif perbuatan keji ini masih menjadi teka-teki yang terus didalami oleh pihak kepolisian. “Kasus ini masih terus kami selidiki. Kami akan terus menyampaikan perkembangan terbaru seiring dengan hasil pemeriksaan yang kami lakukan,” tutup Iptu Pravita. [ada/beq]

  • Balkon Rumah di Jalan Putat Surabaya Diduga Ambruk Akibat Usia Bangunan

    Balkon Rumah di Jalan Putat Surabaya Diduga Ambruk Akibat Usia Bangunan

    Surabaya (beritajatim.com) – Sebuah peristiwa tragis terjadi di Jalan Putat, Surabaya, pada Selasa (8/4/2025), ketika balkon rumah ambruk dan menewaskan seorang pria disabilitas yang tertimpa reruntuhan. Polisi mengungkapkan bahwa penyebab ambruknya balkon tersebut diduga akibat usia bangunan yang sudah tua, pelapukan, serta serangan rayap yang merusak struktur bangunan.

    Kapolsek Sawahan, AKP Kiki Tyas Titisari, menjelaskan bahwa bangunan tersebut sudah mengalami kerusakan signifikan akibat faktor usia. “Rumah merupakan bangunan tua dan dalam kondisi sudah banyak yang lapuk dan banyak termakan rayap,” ungkap Kiki.

    Korban, yang diketahui berinisial AF (35 tahun), adalah seorang pria disabilitas yang tinggal di rumah tersebut. AF ditemukan meninggal dunia dengan sejumlah luka akibat tertimpa reruntuhan balkon yang ambruk.

    “Ditemukan luka-luka lecet di tubuh korban. Diduga meninggal karena tertimpa reruntuhan lantai balkon,” ucap Kiki.

    Kejadian ambruknya balkon terjadi sekitar pukul 10.30 WIB pagi. Menurut keterangan Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Surabaya, Buyung Hidayat, balkon tersebut patah dan menyebabkan korban yang berada di lantai dua terjatuh dan tertimpa reruntuhan.

    “Kita terima laporan pukul 10.30 WIB. Sampai di lokasi, korban tertimpa reruntuhan di bawah. Kondisinya bukan tertimpa tembok, tetapi korban semula berada di lantai 2, kemudian balkon patah dan korban jatuh dari lantai 2 dan tertimpa,” jelas Buyung.

    Setelah kejadian, tim evakuasi segera membawa korban ke kamar mayat RSUD dr Soetomo Surabaya. Sementara itu, petugas lain masih mengevakuasi puing-puing reruntuhan dari balkon yang ambruk.

    “Bangunan yang runtuh memiliki panjang sekitar 5 meter dan luas 1 meter. Saat ini petugas masih mengevakuasi puing reruntuhan di lantai bawah,” tambah Buyung. [ram/beq]

  • Kapolda Jatim Cek Arus Balik di Terminal Sumenep, Ini Pesan untuk Sopir

    Kapolda Jatim Cek Arus Balik di Terminal Sumenep, Ini Pesan untuk Sopir

    Sumenep (beritajatim.com) – Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nanang Avianto melakukan pengecekan kondisi arus balik di Terminal Arya Wiraraja Sumenep Madura pada Selasa (08/04/2025).

    “Hari ini merupakan hari terakhir Operasi Ketupat. Saya ingin melihat langsung ke lapangan, bagaimana kondisi arus balik di ujung Pulau Madura ini. Saya ingin memastikan semua berjalan dengan baik disini,” katanya.

    Menurut Nanang, sebagai kota yang terletak di ujung timur Pulau Madura, pergerakan pemudik di arus balik ke luar kota seperti Surabaya dan kota-kota lain cukup tinggi.

    “Kami terus melakukan pemantauan, untuk memastikan para pemudik yang kembali ke tempat kerjanya merasa aman dan nyaman,” ujarnya.

    Karena itu, ia meminta agar para sopir bus, baik antar kota dalam provinsi (AKDP) maupun antar kota antar provinsi (AKAP), lebih mengutamakan keselamatan dalam perjalanan.

    “Tidak perlu terburu-buru. Utamakan keselamatan. Jadi kalau mudiknya selamat, baliknya juga harus selamat. Ini yang harus diperhatikan para sopir bus,” tandasnya.

    Namun nanang mengaku bersyukur, dari hasil pengecekan langsung di lapangan, situasi arus balik di Sumenep relatif lancar dan aman. Para penumpang pun merasa nyaman dengan kondisi Terminal Arya Wiraraja.

    “Ini tadi saya sempat berbincang-bincang dengan penumpang bus, mereka merasa nyaman dan aman disini,” ucapnya. (tem/but)