Category: Beritajatim.com

  • Madiun Cerah, Tapi Pacitan Berkabut! Begini Prakiraan Cuaca 9 April 2025

    Madiun Cerah, Tapi Pacitan Berkabut! Begini Prakiraan Cuaca 9 April 2025

    Madiun (beritajatim.com) – Cuaca di wilayah Madiun dan sekitarnya pada Rabu, 9 April 2025, diprediksi mengalami pergerakan yang cukup dinamis. Berdasarkan informasi dari prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr., pagi hari akan diawali dengan cuaca cerah di sebagian besar wilayah, namun kondisi ini akan berubah menjadi berawan hingga malam hari. Bahkan di wilayah Pacitan, kabut diperkirakan akan muncul menjelang malam.

    Kota Madiun diperkirakan menikmati pagi yang cerah dan terang sejak pukul 06.00 WIB hingga 09.00 WIB. Setelah itu, cuaca akan berangsur menjadi berawan dan berlangsung hingga sore hari.

    “Kondisi cuaca di Kota Madiun relatif tenang, namun tetap perlu waspada terhadap potensi perubahan mendadak,” ujar Oky pada Selasa (8/4).

    Pada pukul 18.00 WIB, langit sempat kembali cerah, namun tak bertahan lama karena kembali berawan saat malam tiba. Suhu udara di kota ini cukup hangat dengan kisaran 24 hingga 31 derajat Celcius, disertai kelembaban udara yang tinggi antara 65 hingga 96 persen.

    Sementara itu, Kabupaten Madiun juga mencatatkan pola cuaca yang serupa. Pagi hari diprediksi cerah, namun saat siang, awan mulai menggantung di langit dan terus menebal hingga malam.

    Khusus pada pukul 15.00 WIB hingga 21.00 WIB, cuaca diperkirakan akan sepenuhnya berawan. Suhu udara berkisar antara 24 hingga 30 derajat Celcius, dengan kecepatan angin yang sedikit lebih tinggi dari Kota Madiun, yakni 10,2 km/jam dari arah Tenggara.

    Pacitan menunjukkan karakter cuaca yang sedikit berbeda. Pagi hari dimulai dengan kondisi cerah berawan, namun langit menjadi lebih tertutup pada siang hingga sore hari. Menjelang malam, tepatnya pukul 18.00 WIB, wilayah ini diperkirakan akan diselimuti kabut.

    Bahkan, pada pukul 21.00 WIB, kabut berubah menjadi udara kabur yang bisa mengganggu jarak pandang. Suhu di Pacitan cenderung lebih sejuk, berkisar antara 22 hingga 28 derajat Celcius.

    “Warga Pacitan sebaiknya berhati-hati, terutama yang berkendara malam hari. Kabut dan udara kabur bisa menurunkan visibilitas secara signifikan,” jelas Oky.

    Dengan kondisi yang cenderung lembab dan berawan, masyarakat diimbau untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap fit dan waspada terhadap perubahan cuaca. Oky juga menyarankan untuk memantau terus pembaruan informasi cuaca dari BMKG, karena tidak menutup kemungkinan terjadi perubahan mendadak. (mnd/ian)

  • Kapolda: Arus Mudik dan Balik di Jatim Lancar, Angka Kecelakaan Menurun

    Kapolda: Arus Mudik dan Balik di Jatim Lancar, Angka Kecelakaan Menurun

    Sumenep (beritajatim.com) – Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nanang Avianto menilai secara umum, arus mudik dan balik selama Lebaran 2025 di Jawa Timur lancar dan aman.

    “Kami telah melakukan pemantauan dan pengecekan langsung di beberapa titik, terutama di kota-kota yang ada di ujung atau perbatasan provinsi seperti Banyuwangi, Sumenep, juga Ngawi. Arus mudik dan balik relatif aman dan nyaman,” kata Irjen Pol Nanang.

    Pada Selasa (08/04/2025), Kapolda Jatim melakukan pengecekan kondisi arus balik di Terminal Arya Wiraraja Sumenep Madura. Kapolda juga menyempatkan diri untuk berbincang dengan penumpang dan sopir bus.

    “Saya minta pada para sopir untuk tidak terburu-buru dalam mengemudikan kendaraan, dan mengutamakan keselamatan. Para penumpang tadi waktu saya tanya merasa nyaman dengan kondisi terminal di arus balik lebaran,” ujar Kapolda.

    Selain di Banyuwangi dan Sumenep Kapolda Jawa Timur juga melakukan pengecekan tempat-tempat wisata di Malang dan Magetan. Kemudian juga memantau Surabaya dari udara.

    “Saya bersyukur, dari hasil pemantauan selama arus mudik dan balik tahun ini, ada tren penurunan angka kecelakaan lalu lintas dan tingkat pelanggaran di jalan raya. Selain itu, tindak kriminal juga mengalami penurunan. Ini berkat kesadaran semua pihak,” ungkapnya.

    Ia menambahkan, anggota kepolisian dan TNI didukung seluruh stake holder, terus melakukan pemantauan hingga arus balik tuntas, untuk memastikan semuanya berjalan lancar.

    Setelah pengecekan di Terminal Arya Wiraraja Sumenep, Kapolda Jawa Timur bergeser melakukan pemantauan di Bangkalan. (tem/ian)

  • Lapas Mojokerto Pastikan Seluruh CCTV Berfungsi Normal

    Lapas Mojokerto Pastikan Seluruh CCTV Berfungsi Normal

    Mojokerto (beritajatim.com) – Dalam upaya meningkatkan keamanan dan ketertiban (kamtib) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Mojokerto, petugas melakukan pengecekan menyeluruh terhadap sistem pengawasan CCTV. Upaya ini dilakukan untuk mencegah gangguan kamtib.

    Kepala Lapas (Kalapas) Kelas IIB Mojokerto, Rudi Kristiawan mengatakan, langkah ini merupakan bagian dari komitmen Lapas Kelas IIB Mojokerto dalam mencegah potensi gangguan kamtib dan memastikan situasi tetap kondusif. “Pengecekan ini dilakukan rutin,” ungkapnya, Selasa (8/4/2025).

    Menurutnya, pengecekan tersebut penting dilakukan untuk memastikan seluruh perangkat pengawasan berfungsi optimal. Masih kata Kalapas, CCTV merupakan mata kedua petugas dalam memantau aktivitas di dalam lapas, terutama di area-area rawan terjadi aksi yang dapat mengganggu kamtib.

    “Dengan memastikan alat ini berjalan normal, kami bisa mendeteksi dan mengantisipasi gangguan sejak dini. Petugas terjun langsung melakukan inspeksi teknis pada titik-titik vital, seperti blok hunian, ruang kunjungan, serta area pintu masuk dan keluar. Selain itu juga evaluasi sistem penyimpanan data dan konektivitas jaringan,” katanya.

    Tujuannya agar pemantauan berjalan tanpa hambatan. Dengan langkah preventif ini, Lapas Kelas IIB Mojokerto berharap dapat menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang aman, tertib, dan mendukung proses pembinaan warga binaan secara maksimal. [tin/kun]

  • Masinis KA Komuter Tewas di Gresik Terlibat Kecelakaan dengan Truk Trailer

    Masinis KA Komuter Tewas di Gresik Terlibat Kecelakaan dengan Truk Trailer

    Gresik (beritajatim.com) – Kecelakaan kembali terjadi. Kali ini KA Komuter rute Indro-Sidoarjo dengan truk trailer bermuatan kayu log di Jalan Darmo Sugondo tepatnya perlintasan kereta api km 7+600, Kelurahan Tenggulunan, Kecamatan Kebomas, Gresik.

    Akibat dari kejadian tersebut, satu orang korban asisten masinis KA Komuter atas nama Abdillah Ramdan meninggal dunia. Sementara masinis Purwo Pranoto mengalami luka berat kemudian dibawa ke RS Semen Gresik.

    Kapolsek Kebomas Kompol Gatot mengatakan, ada dua korban dan sudah dievakuasi ke RS Semen Gresik.

    “Kedua korban sudah dievakuasi dan dilarikan ke RS Semen Gresik guna mendapatkan perawatan medis,” katanya, Selasa (8/4/2025).

    Gatot menambahkan, saat dievakuasi kondisi kedua korban terjepit kayu dan tidak sadarkan diri.

    “Saat dilakukan pemeriksaan di RS Semen Gresik satu korban bernama Abdillah Ramdan asisten masinis meninggal dunia. Sedangkan korban Purwo Pranoto Masinis mengalami luka berat,” imbuhnya.

    Saat tim gabungan masih mengevakuasi truk trailer W 8708 US yang bermuatan kayu log melintang di jalan kereta api. Sementara KA komuter yang mengalami rusak parah dibagian depan ditarik mundur.  [dny/ian]

  • Keunikan Para Pemanol Gabah Ikuti Balapan Sepeda Motor di Lahan Persawahan

    Keunikan Para Pemanol Gabah Ikuti Balapan Sepeda Motor di Lahan Persawahan

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Tak kurang dari 50 orang, para buruh angkut hasil pertanian beradu balap sepeda bertajuk “Manol Gabah Championship” di lahan Desa Parangharjo, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi.

    Acara yang digelar Senin-Selasa (7-8/4/2025) tersebut berlangsung seru meski di tengah terik matahari. Diketahui pada wilayah setempat, para buruh angkut hasil pertanian tersebut disebut sebagai pemanol.

    Mereka biasa mengangkut gabah dalam sak dengan menggunakan sepeda motor di area persawahan yang jauh dari jalan raya.

    Ajang balap sepeda tersebut digelar di lahan sawah dengan rute sepanjang 400 meter. Masing-masing pembalap melintasi sirkuit sebanyak empat lap.

    Ketua Panitia Manol Gabah Championship, Deni Wahyudi mengatakan, pada dua lap pertama pemanol beradu cepat tanpa muatan. Sementara pada dua lap terakhir, mereka harus mengangkut muatan dalam sak seberat 60 kilogram (kg).

    Panitia menyiapkan sirkuit yang menantang. Mayoritas jalur berupa tanah basah dan berlumpur. Kondisi itu membuat para pembalap harus ekstra berhati-hati saat memacu kendaraannya.

    “Untuk balapan pemanol ini, sepeda motor yang dipakai adalah kendaraan yang biasa mereka pakai untuk bekerja. Jadi bukan kendaraan modifikasi balap,” ujarnya, Selasa (8/4/2025).

    Deni menjelaskan, sebagian peserta balap sepada motor manol merupakan pembalap kelas lokal. Mereka bersaing dengan para pemanol asli di lintasan yang biasa dilalui oleh pemanol.

    “Ternyata yang biasa balapan juga kesusahan saat harus mengikuti ajang ini. Apalagi saat mereka harus membawa angkutan di jok belakang. Terbukti saat babak penyisihan kemarin, banyak pemanol asli yang mengalahkan pembalap,” terangnya.

    Deni mengatakan, kompetisi balap tersebut digelar untuk mewadahi para pemanol yang selama ini berperan besar saat musim panen. Mereka biasa membawa hasil pertanian dari lahan sawah ke gudang milik petani dengan cepat dan cekatan di trek yang tergolong susah.

    “Saat kami sampaikan rencana untuk membuat turnamen ini kepada para pemanol, ternyata mereka antusias. Buktinya, para peserta bukan hanya berasal dari Kecamatan Songgon, tapi juga kecamatan lain sekitar,” tambah dia.

    Pihaknya mengaku, selain pemanol warga sekitar pun antusias dengan adanya turnamen tersebut. Mereka berbondong-bondong datang ke lokasi untuk menyaksikan keseruan balapan unik tersebut.

    Melihat antusiasme pemanol dan warga yang tinggi, Deni berharap ajang balap serupa bisa kembali digelar tahun mendatang.

    “Untuk perlombaan kali ini, hadiah yang disediakan dua ekor kambing dan uang tunai bagi tiga pembalap pemenang,” lanjutnya. [tar/ian]

  • Polisi Tangkap Empat Remaja Surabaya Gegara Tawuran Bawa Celurit hingga Busur Panah

    Polisi Tangkap Empat Remaja Surabaya Gegara Tawuran Bawa Celurit hingga Busur Panah

    Surabaya (beritajatim.com) – Empat remaja asal Surabaya diamankan oleh Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Senin (07/04/2025) malam karena tawuran. Keempat remaja yang masih dibawah umur ini diamankan lantaran membawa senjata tajam (sajam) dan busur panah untuk melukai lawannya.

    Aksi tawuran itu terjadi di Jalan Tengguung Karya Lor, Semampir. Video aksi tawuran dua kelompok itu sempat viral di media sosial. Setelah mendapati informasi, anggota Polsek Semampir melakukan penyelidikan dan mengamankan 4 remaja di rumahnya masing-masing.

    “Kami langsung amankan empat remaja dan barang bukti tersebut pasca tawuran,” kata Kasi Humas Polres Pelabuhan Tanjung Perak Iptu Suroto, Selasa (08/04/2025).

    Suroto mengatakan, keempat anak-anak ini berasal dari salah satu kelompok remaja yang kerap terlibat aksi tawuran. Dari tangan keempat remaja itu, polisi menyita berbagai senjata modifikasi seperti busur dan anak panah. Lalu celurit panjang yang terbuat dari paralon. Saat ini anggota kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih dalam terkait peristiwa tawuran tersebut.

    “Polsek Semampir bersama dengan Polres Pelabuhan Tanjung Perak masih melakukan penyelidikan mendalam. Tidak menutup kemungkinan akan ada pelaku tawuran lain yang akan diamankan,” tuturnya.

    Saat ini, keempat remaja ini masih dimintai keterangan polisi. Pihak kepolisian masih mengembangkan kasus ini. “Kami akan tindak tegas pelaku tawuran remaja di wilayah Polres Pelabuhan Tanjung Perak. Termasuk aksi di Semampir, Surabaya, ini,” tegasnya. (ang/ian)

  • Emak-emak di Mojokerto Demo Tuntut Uang Tabungan Lebaran Senilai Rp1,6 miliar

    Emak-emak di Mojokerto Demo Tuntut Uang Tabungan Lebaran Senilai Rp1,6 miliar

    Mojokerto (beritajatim.com) – Puluhan emak-emak kembali menggelar aksi unjuk rasa di Balai Desa Gading, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto. Mereka menuntut kejelasan dan pengembalian dana tabungan Lebaran senilai Rp1,6 miliar.

    Mereka membentangkan poster berisi tuntutan dan buku tabungan masing-masing. Antara lain ‘Kembalikan Uang Kami’, ‘Semua Boleh Pergi Asal Jangan Tabungan’, ‘Uangku Bukan Uangmu’, ‘Ubur-ubur Ikan Lele Uangku Kau Bawa Kabur Le’. Emak-emak ini juga mengajak anak mereka.

    Mereka rutin menabung setiap hari Rabu di Koperasi Tempat Pelayanan Simpan Pinjam (TPSP) di Desa Gading. Koperasi yang didirikan sejak 1998 ini dijalani oleh tiga orang, yaitu Lilik dan Samuji, warga Desa Gading, serta Isnan warga Desa Bleberan, Kecamatan Jatirejo.

    Lilik merupakan guru IMadrasah Ibtidaiyah (MI) dan Samuji merupakan Kepala Urusan (Kaur) Keuangan Desa Gading. Sehingga aksi yang dilakukan para emak-emak yang merupakan kali ketiga ini kembali digelar di Balai Desa Gading.

    Ada 152 nasabah dengan total tabungan sekitar Rp1,6 miliar. Mereka berharap uang tabungan yang seharusnya dicairkan sebelum Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah lalu tersebut bisa cair 100 persen.

    Salah satu korban, Sajianto (60) mengatakan, para nasabah masih melakukan aksi demo lantaran tidak ada kejelasan terkait uang mereka. “Kami sudah tiga kali demo, tapi tidak ada kejelasan. Dulu dijanjikan uang akan dibagikan sebelum lebaran, tapi sampai sekarang tidak ada,” ungkapnya Selasa (8/4/2025).

    Warga Desa Gading ini menjelaskan, jika Lilik sempat menjanjikan bahwa 50 persen dana akan dibagikan namun hingga kini tidak ada realisasi. Para korban mengaku kecewa karena tidak ada itikad baik dari pengelola koperasi untuk menemui dan memberikan penjelasan.

    “Jangan sampai kasus ini menguap begitu saja. Kami berharap pihak berwajib segera turun tangan untuk mengusut tuntas kasus dugaan arisan bodong berkedok koperasi ini, agar para korban mendapatkan keadilan karena kami juga sudah melaporkan ke Polsek Jatirejo,” katanya. [tin/ian]

  • Begini Kronologi Pembacokan Penjaga Tambak Surabaya

    Begini Kronologi Pembacokan Penjaga Tambak Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com) – Polsek Sukolilo telah menangkap dua pelaku pembacokan terhadap Mohammad Effendi penjaga tambak di Keputih, Surabaya, Jumat (28/04/2025) dini hari di Bangsal, Mojokerto.

    Sempat kesulitan karena lokasi pembacokan berada di tengah-tengah tambak dan jauh dari pemukiman sehingga jumlah saksi terbatas, anggota Polsek Sukolilo pun akhirnya menemukan motif dan kronologi lengkap dari kedua pelaku.

    Kapolsek Sukolilo Kompol I Made Patera Negara mengatakan, pihaknya membutuhkan waktu hingga satu minggu untuk menangkap pelaku karena minimnya saksi dan bukti petunjuk. Selain itu, korban juga sempat tidak bisa dimintai keterangan karena mendapatkan luka cukup serius dan dirawat di RS Haji Surabaya.

    “Pengungkapan kasus ini berkat kerja keras dan usaha dari anggota reserse Polsek Sukolilo. Kita bersyukur akhirnya dua pelaku yang sempat melarikan diri bisa ditangkap di rumah kerabatnya di Mojokerto,” kata Made, Selasa (08/04/2025).

    Dari hasil penyelidikan peristiwa pembacokan terhadap pria yang berprofesi sebagai penjaga tambak Surabaya itu bermula ketika kedua korban mendapatkan informasi dari grup kampung Keputih.

    Dalam grup itu, korban menyebut salah satu rekan dari kedua pelaku merupakan pencuri pisang. Sebagai teman, kedua pelaku yakni Mochammad Sholeh dan Fauji pun merasa marah dan merencanakan pembalasan ke korban.

    Pada tanggal 22 April 2025 korban berangkat kerja seperti biasa ke sebuah Tambak di Keputih. Sekitar pukul 23.45 WIB, korban beranjak dari gubuk tempatnya bekerja untuk membeli rokok. Sekitar pukul 00.30 WIB korban kembali dari membeli rokok menuju pos tempat berjaga.

    Saat itulah korban bertemu dengan kedua pelaku. Mochammad Sholeh langsung memukul korban. aksi pergelutan pun terjadi karena korban melawan. Merasa terpojok, Sholeh mengambil parang yang dibawa oleh Fauji. Parang itu disabetkan ke arah kepala korban. Namun ditangkis dengan tangan hingga otot korban putus.

    “Korban lantas memilih mundur dan lari. karena kondisi gelap, korban berhasil sembunyi di semak-semak. Sementara kedua pelaku mencari korban,” tutur Made.

    Karena tidak menemukan korban, kedua pelaku pun lari. Sementara, korban berusaha menuju ke pemukiman warga. Sampai di pemukiman, korban pingsan karena kehabisan darah. Korban pun ditemukan warga sekitar dan langsung melapor ke Polsek Sukolilo.

    “Korban lantas dibawa ke Rumah Sakit Haji untuk perawatan lebih lanjut,” tutur Made.

    Atas peristiwa ini, korban mengalami luka dibagian kedua tangan hingga ototnya putus. Selain itu, kaki kanan bagian belakang lutut juga putus. Kini, kedua tersangka dijerat dengan pasal berlapis yakni pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan dan pasal 351 KUHP tentang penganiayaan. (ang/ian)

  • Mini Festival Balon Udara di Tulungagung, Tradisi yang Dikemas Aman dan Kreatif

    Mini Festival Balon Udara di Tulungagung, Tradisi yang Dikemas Aman dan Kreatif

    Tulungagung (beritajatim.com) – Puluhan balon udara diterbangkan dalam mini festival balon udara yang digelar oleh Pemerintah Desa Notorejo, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung. Balon udara ini diterbangkan dan diikat sehingga tidak berbahaya. Kegiatan ini digelar untuk mengurangi kejadian berbahaya yang dapat ditimbulkan karena balon udara. Selain itu, mini festival ini juga dilakukan untuk mewadahi kreativitas warga.

    Salah satu peserta, Ahmad Bahri (30) mengatakan terdapat sekitar 10 balon udara yang diterbangkan dalam mini festival ini. Kegiatan tersebut sebenarnya sebagai wujud mewadahi kreasi generasi penerus. Menurutnya tradisi sebaiknya jangan dihilangkan. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, Bahri menambahkan seharusnya tradisi ini dikelola dengan baik supaya kreativitas tidak hilang.

    “Sebagai termasuk tradisi turun temurun. Konsep festival ini terserah karena masih awal-awal. Kalau dari kami sudah lama menggunakan bahan kertas layangan sebagai bahan balon udara,” ujarnya, Selasa (08/04/2025).

    Ditanya soal persiapan, Bahri mengaku minimal untuk pembuatan balon untuk yang motif membutuhkan waktu sehari. Namun, apabila motif lebih rumit bisa memakan waktu hingga 10 hari. Melalui mini festival ini Bahri berharap para pemuda lebih kompak dengan menunjukkan kreativitas yang dimiliki.

    “Harapan ke depan, kreativitas lebih ditingkatkan lagi. Pemandangannya lumayan bagus, jangan sampai melewatkan momen,” tuturnya.

    Sementara itu, Kapolres Tulungagung AKBP Muhammad Taat Resdi mengapresiasi mini festival balon udara ini. Pihaknya akan mewadahi dengan mendatangkan pembuat balon udara asal Wonosobo, Jawa Tengah. Supaya remaja yang memiliki kreativitas bisa tersalurkan dan polisi tidak hanya menangkap pembuat balon udara.

    “kita akan beri pelatihan kepada seluruh perwakilan Kecamatan atau Desa, bagaimana cara membuat balon udara yang bagus dan aman nanti bulan Juli kita bikin festival balon udara”, pungkasnya. [nm/ian]

  • Polsek Sukolilo Tangkap Pelaku Pembacokan Penjaga Tambak Surabaya

    Polsek Sukolilo Tangkap Pelaku Pembacokan Penjaga Tambak Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com) – Polsek Sukolilo menangkap pelaku pembacokan terhadap penjaga tambak di Surabaya, Jumat (28/04/2025) dini hari di rumah kerabatnya, Bangsal, Kabupaten Mojokerto. Dari peristiwa ini, polisi mengamankan dua orang pelaku pembacokan.

    Kapolsek Sukolilo Kompol I Made Patera Negara mengatakan, kedua pelaku yang diamankan adalah Mochamad Sholeh (31) dan Fauji (38). Keduanya merupakan warga Keputih Tegal Timur, Sukolilo, Surabaya. Keduanya diamankan oleh petugas setelah memeriksa bukti-bukti dan memeriksa saksi.

    “Setelah melakukan serangkaian penyelidikan, kami mendapatkan identitas kedua tersangka. Lalu kami lakukan penangkapan di Mojokerto,” kata Made, Selasa (08/04/2025).

    Dari keterangan kedua tersangka, mereka melakukan pembacokan itu karena sakit hati. Korban Mohammad Efendi disebut memfitnah salah satu teman kedua tersangka dengan mengabarkan sebagai pencuri pisang.

    “Motifnya sakit hati karena korban dianggap menyebarkan kabar di grup WhatsApp kampung jika salah satu teman dari kedua tersangka disebut pencuri pisang,” tutur Made.

    Saat ini petugas kepolisian masih menyelidiki peristiwa ini lebih lanjut. Akibat peristiwa ini, korban mengalami luka di kedua tangannya hingga otot putus. Selain itu, kaki kanan bagian lutut belakang juga robek akibat disabet dengan parang. Sementara itu, Terhadap kedua pelaku, polisi menjerat mereka dengan pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan dan pasal 351 KUHP tentang penganiayaan.

    Diberitakan sebelumnya, Seorang warga Keputih berinisial ME dibacok di tengah-tengah tambak, Minggu (23/03/2025) sekitar pukul 03.00 WIB.

    Dari informasi yang dihimpun Beritajatim.com, saat itu korban hanya berdua dengan terduga pelaku di lokasi. Diduga, pelaku mempunyai dendam kepada korban.

    “Kalau desas-desusnya itu mereka berdua aja mas di Tambak. Lalu pelaku lari waktu ada orang lain yang menghampiri ke lokasi tambak,” kata salah satu warga yang enggan namanya dipublikasikan. (ang/ian)