Category: Beritajatim.com

  • Dulunya Ramai, Ritual Puter Kayun Kini Hanya Diikuti Satu Dokar

    Dulunya Ramai, Ritual Puter Kayun Kini Hanya Diikuti Satu Dokar

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Masyarakat adat Kelurahan Boyolangu, Kecamatan Giri, Banyuwangi menggelar ritual Puter Kayun, Rabu (9/4/2025). Ritual yang diselenggarakan merupakan napak tilas untuk mengenang leluhur yakni Buyut Jakso atau dikenal Ki Martojoyo yang disebut berjasa dalam membuka akses jalan Banyuwangi Utara.

    Ritual puter kayun merupakan tradisi napak tilas Masyarakat Boyolangu dengan cara beramai- ramai dari Kelurahan Boyolangu menuju Watudodol untuk menggelar selamatan.

    Tradisi ini digelar setahun sekali tepatnya hari ke -10 bulan Syawal. Namun sejak 4 hari sebelumnya digelar rangkaian acara seperti khotmil quran, selamatan kampung, ziarah makam leluhur, pawai budaya dan diakhiri dengan napak tilas atau Puter Kayun.

    Dalam ritual puter kayun tersebut, masyarakat adat akan berbondong-bondong dari kampung menuju Watu Dodol yang jaraknya sekitar 17,8 kilometer.

    Ritual puter kayun identik dengan Dokar atau andong menjadi ikon. Biasanya ada belasan dokar yang digunakan menjadi sarana transportasi menuju watu dodol yang menjadi lokasi ritual.

    Namun, dalam beberapa tahun belakang jumlah dokar yang digunakan dalam ritual terus berkurang. Bahkan mirisnya, tahun ini ritual puter kayun hanya menggunakan satu dokar saja.

    Ketua Adat Boyolangu, Slamet Darmadi mengatakan, meski jumlah dokar terus berkurang, namun ritual adat tetap dilaksanakan dan tidak mengganggu kekhidmatan prosesi ritual. Menurutnya, dokar hanyalah simbol sebab dulunya masyarakat Boyolangu banyak bekerja sebagai kusir.

    “Di Boyolangu dokarnya hanya tinggal 2 saja. Menurunnya jumlah dokar ini dikarenakan hampir punahnya profesi kusir di sini,” kata Slamet.

    Slamet mengaku, selain karena faktor minimnya jumlah dokar, berkurangnya dokar dalam ritual puter kayun yang digunakan juga karena faktor biaya. Biasanya meski di kampung minim dokar, panitia memilih menyewa dokar dari luar kampung.

    “Di tahun 2023 itu sampai 17 dokar. Karena anggarannya minim jadi saat ini seadanya. Satu dokar itu harga sewanya Rp750 ribu. Penyelenggaraan tahun ini anggarannya minim sehingga diputuskan tidak menyewa dari luar. Kami maksimalkan yang ada saja,” tegasnya.

    Slamet mengungkapkan, meski tanpa dokar masyarakat setempat tetap menjalani ritual selamatan ke Watu Dodol dengan mengendarai kendaraan pribadi masing-masing. Baik itu kendaraan minibus maupun roda dua.

    “Masyarakat tetap antusias dan khidmat menjalani ritual ini. Karena esensinya bukan berada pada dokar tapi napak tilasnya,” terangnya.

    Slamet bersyukur kegiatan napak tilas tiap tahun selalu diselenggarakan. Antusias pelaksanaan tidak hanya dijalankan oleh para sesepuh masyarakat namun juga pemuda desa yang turut menyukseskan kegiatan.

    “Puter Kayun ini merupakan puncak dari rangkain tradisi. Hal ini merupakan wujud rasa syukur masyarakat Boyolangu kepada Allah SWT atas rezeki dan kesehatan yang diberikan serta mengenang jasa para leluhur,” pungkasnya. [tar/ian]

  • Bangkai Dua Kendaraan Korban Longsor di Jalur Mojokerto-Batu Berhasil Dievakuasi

    Bangkai Dua Kendaraan Korban Longsor di Jalur Mojokerto-Batu Berhasil Dievakuasi

    Mojokerto (beritajatim.com) – Dua bangkai mobil milik korban tanah longsor wilayah kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Blok Watu Lumpang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto berhasil dievakuasi. Proses evakuasi sendiri dua bangkai kendaraan tersebut berjalan selama dua hari.

    Tim gabungan melakukan evakuasi sejak, Selasa (8/4/2025) kemarin. Di hari pertama, bangkai mobil Toyota Kijang Innova Reborn berhasil dievakuasi oleh tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, BPBD Provinsi Jawa Timur, BPBD Kabupaten Mojokerto, Jombang, dan Batu, potensi relawan, TNI/Polri.

    Proses evakuasi menggunakan chain block manual serta alat berat. Tim gabungan bahu-membahu mengevakuasi kendaraan dari medan yang curam. Usai berhasil dievakuasi, bangkai kendaraan milik warga Desa Kloposepuluh, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo ini ditepikan di jalur alternatif Mojokerto – Batu.

    Sementara, di hari kedua tim gabungan melakukan evakuasi terhadap bangkai pikap Daihatsu Gran Max nopol S 9137 NI warna putih milik warga Dusun Urung-urung, Desa Jatijejer, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Kondisi dua kendaraan dalam keadaan rusak parah akibat tertimbun material longsor.

    Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim mengatakan, proses pengangkatan dua kendaraan pikap Daihatsu Gran Max warna putih nopol S 9137 NI dan Toyota Kijang Innova Reborn telah rampung dilakukan tim gabungan.

    “Tim gabungan sudah selesai pengangkatan dua kendaraan, baik pikap maupun Toyota Kijang Innova Reborn. Saat ini bangkai mobil sementara kami tempatkan di pinggir jalan dan ditutup terpal. Alhamdulillah, mobil berhasil dievakuasi menggunakan chain block manual dan ekskavator,” ungkapnya, Rabu (9/4/2025).

    Evakuasi Toyota Kijang Innova Reborn sempat mengalami kendala karena posisi kendaraan berada di cekungan sungai dan terjepit batu besar di dasar jurang. Sehingga kendaraan yang membawa tujuh korban tersebut dievakuasi terlebih dahulu di hari pertama oleh tim gabungan.

    “Kedua kendaraan saat ini sudah di pinggir jalan, ditepikan. Besok rencananya kendaraan towing akan didatangkan untuk mengangkut dua bangkai kendaraan tersebut ke bawah. Tapi saat ini masih menunggu koordinasi lebih lanjut dengan pihak-pihak terkait,” jelasnya.

    Sekedar diketahui, total ada 10 korban dalam bencana longsor di wilayah kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Blok Watu Lumpang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Sebanyak 10 korban tersebut berada di dua mobil yang berbeda melintas saat terjadi longsor yakni pikap dan minibus. [tin/ian]

  • Turis Jerman Selamatkan Dua Santri Mojokerto, Tiga Orang Masih Hilang

    Turis Jerman Selamatkan Dua Santri Mojokerto, Tiga Orang Masih Hilang

    Malang (beritajatim.com) – Tiga orang santri Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Pacet, Mojokerto, hingga Rabu (9/4/2025) malam ini belum ditemukan. Ketiga korban terseret ombak saat berlibur di Pantai Balekambang di Desa Srigonco, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, Rabu (9/4/2025) siang.

    Adapun Identitas korban hilang yakni atas nama antara lain Lutfi Munawar (15), Pelajar Mts Amanatul Ummah alamat Asrama Ponpes Amanatul Ummah, Pacet, Mojokerto. Yasir Arafat Inninawa (15), Pelajar Mts Amanatul Ummah alamat Asrama Ponpes Amanatul Ummah, Pacet, Mojokerto (Alamat rumah asal Sidoarjo). Fahmi Sirilah (15), Pelajar Mts Amanatul Ummah alamat Asrama Ponpes Amanatul Ummah, Pacet, Mojokerto.

    Kapolsek Bantur AKP Totok Suprapto mengatakan, hingga malam ini korban hilang belum ditemukan. Adapun dua korban selamat, sudah kembali pada keluarganya setelah sempat dibawa ke Puskesmas Bantur.

    “Dua korban selamat kondisinya membaik. Termasuk wisatawan asal Jerman dan pemandu lokal juga membaik usai menyelamatkan santri,” ungkap Totok.

    Menurut Totok, dua korban yang selamat atas nama Andi Khoirul Raffi (16), Pelajar Mts Amanatul Ummah alamat Perum Putri Juanda, Sidoarjo. Serta, Kayy Yugo (15), alamat Tarik, Sidoarjo.

    Kronologis kejadian bermula saat rombongan berjumlah tujuh orang, berangkat dari Asrama Ponpes Amanatul Ummah dengan mengendarai kendaraan Toyota Sigra Nopol N 1855 AAM yang disopiri Abdul Hamid tujuan kota Batu.

    Dari Batu, ketujuh orang santri Ponpes Amanatul Ummah berangkat menuju pantai wisata Balekambang dan sampai di Pantai Balekambang, Rabu (9/4/2025) sekira pukul 12.45 WIB.

    Enam rombongan kemudian renang bersama di lokasi aluran atau palung laut pantai Balekambang. Beberapa saat kemudian satu orang atas nama Hafiz, pergi ke tepi lebih dulu untuk menunaikan Shalat. Sementara lima orang temannya tetap berenang.

    Selang beberapa saat kemudian, tiga orang Santri Ponpes Amanatul Ummah terseret ombak di areal palung laut pantai Balekambang. Sedangkan dua orang temannya berhasil menepi.

    Saat kejadian para korban sempat ditolong oleh wisatawan asing asal Jerman yang bernama Helena Linder dan pemandunya atas nama Rio.

    “Kedua wisatawan asal Jerman dan pemandunya berhasil menolong dua santri. Tadi sempat dibawa ke Puskesmas juga usai menolong korbannya,” ucap Totok.

    Hingga malam ini, tim Gabungan masih berada di Pantai Balekambang. Petugas yang terlibat dari Polsek Bantur, Satpolairud Polres Malang, Anggota Koramil 0818/12 Bantur, Anggota Pos AL Sendang biru, PMI Kabupaten Malang, TAGANA, Anggota LMDH Wonoadi desa Srigonco, Perum Perhutani RPH Sumbermanjing kulon, Team SAR Pantai Balekambang, Team Pantai selatan rescue (PSR), Kelompok Nelayan Kondang Merak. Sementara tim Basarnas dan Potensi SAR lainnya akan merapat ke lokasi malam ini serta melakukan pencarian mulai esok pagi. (yog/ian)

  • Polres Malang Pastikan SPBU Patal Lawang Masih Sesuai Standar

    Polres Malang Pastikan SPBU Patal Lawang Masih Sesuai Standar

    Malang (beritajatim.com) – Menindaklanjuti viralnya pemberitaan terkait dugaan pengurangan takaran BBM di SPBU Patal Lawang, Kepolisian Resor Malang bergerak cepat bersama instansi terkait melakukan pengecekan teknis di lapangan, Rabu (9/4/2025).

    Pengecekan dilaksanakan di SPBU 54.651.74 yang berada di Desa Bedali, Kecamatan Lawang. Dalam kegiatan ini, tim gabungan terdiri dari Unit Tipidter Satreskrim Polres Malang, Disperindag Kabupaten Malang, UPT Metrologi Legal, Pertamina, dan perwakilan Hiswana Migas.

    Kegiatan difokuskan pada pengujian terra atau akurasi takaran BBM jenis Pertalite di Nozzle nomor 5 dan 6. Pengujian dilakukan menggunakan bejana ukur 20 liter, 5 liter, dan 1 liter dalam berbagai kondisi—baik kering maupun basah.

    “Seluruh hasil pengujian menunjukkan penyimpangan volume masih dalam ambang batas toleransi yang diperbolehkan, yakni 0,5% dari total volume,” ujar Kasatreskrim Polres Malang, AKP Muchammad Nur usai pelaksanaan pengecekan, Rabu (9/4/2025).

    Ia menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan bentuk tindak lanjut atas maraknya pemberitaan di media daring dan sebagai upaya menjamin kepastian hukum serta perlindungan konsumen.

    Dari total 14 kali pengujian, penyimpangan terukur berkisar antara -80 ml hingga -25 ml pada bejana 20 liter dan 5 liter—masih berada di bawah ambang batas wajar yang ditetapkan UPT Metrologi Legal Kabupaten Malang. Bahkan, pengujian dengan bejana 1 liter menunjukkan takaran yang tepat tanpa selisih.

    “Kami menindaklanjuti informasi viral secara profesional dan terbuka. Hasil pengecekan menunjukkan takaran BBM pada SPBU tersebut masih dalam standar metrologi,” tegasnya.

    Diketahui, SPBU Patal Lawang terakhir kali melakukan tera ulang resmi pada Februari 2025. Proses pengecekan hari ini juga melibatkan pengawas SPBU serta perwakilan media untuk memastikan transparansi di lapangan.

    AKP Nur menegaskan akan terus melakukan pengawasan dan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait guna mencegah potensi kecurangan di SPBU lain di wilayah hukumnya.

    “Langkah ini sekaligus menunjukkan komitmen Polres Malang dalam menjamin hak masyarakat sebagai konsumen dan menjaga kepercayaan publik terhadap distribusi BBM,” pungkasnya. (yog/kun)

  • Hari Ketiga Pencarian, Satu Wisatawan Terseret Ombang Pantai Bambang Belum Ditemukan

    Hari Ketiga Pencarian, Satu Wisatawan Terseret Ombang Pantai Bambang Belum Ditemukan

    Lumajang (beritajatim.com) – Satu wisatawan bernama Candra Jolan Tariswa (13) yang dilaporkan hilang terseret ombak pantai Bambang di Desa Bago, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur belum ditemukan sampai pencarian hari ketiga, Rabu (9/4/2025).

    Upaya pencarian hari ketiga kecelakaan laut sudah dimulai petugas gabungan sejak pukul 07.00 WIB. Proses pencarian itu dilakukan dengan menerjunkan Landing Craft Rubber Boat (LCR) milik Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang.

    Kabid Kedaruratan BPBD Lumajang Yudhi Cahyono mengatakan, proses pencarian hari ketiga difokuskan di tiga titik. Penyisiran dimulai dari kawasan laut di pantai Watu Pecak Desa Selok Awar-awar mengarah ke timur pantai Wodgalih dan kembali ke titik awal korban terbawa ombak.

    Secara bersamaan, tim Search and Rescue Unit (SRU) darat juga melakukan penyisiran dari kawasan pesisir pantai Watu Pecak menuju arah barat pantai Bambang dan ke timur menuju Padang Savana di Desa Pandanwangi.

    Upaya pencarian itu diakui masih belum membuahkan hasil meski petugas gabungan sudah mengerahkan perahu karet untuk pencarian di air dan drone untuk memantau dari udara.

    “Jadi, di pencarian hari ketiga ini kita hentikan dulu dan akan kita lanjut besok pagi, hasil pencarian sampai pukul 16.30 WIB masih nihil untuk korban bernama Candra. Tapi kami akan terus berupaya,” terang Yudhi Cahyono ketika dikonfirmasi.

    Ombak tinggi di laut selatan diakui menjadi salah satu kendala yang dialami petugas selama proses pencarian. Sehingga, selain melakukan proses pencarian, petugas juga harus tetap mewaspadai bahaya yang mengintai.

    “Ombak besar ini jadi kendala, kawasan pencarian yang luas juga jadi kendala tambahan. Jadi perlu kejelian dan kesabaran,” tambahnya.

    Sebelumnya, dua wisatawan bernama Candra Jolan Tariswa dan Paedi (42) warga Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, dilaporkan hilang terseret ombak di Pantai Bambang, Senin (7/4/2025).

    Petugas berhasil menemukan jenazah Paedi sehari setelah kejadian, Selasa (8/4/2025). Lokasinya di sekitar Pantai Watu Pecak, Desa Selok Awar-awar, Kecamatan Pasirian atau di sisi timur Pantai Bambang.

    Sedangkan, Keponakan Candra yang merupakan keponakan dari Paedi masih belum berhasil ditemukan petugas hingga pencarian hari ketiga ditutup tepat pukul 16.30 WIB. (has/kun)

  • Bangunan Koramil TNI Arjasa Jember Tertimpa Pohon Trembesi

    Bangunan Koramil TNI Arjasa Jember Tertimpa Pohon Trembesi

    Jember (beritajatim.com) – Bangunan Markas Komando Rayon Militer Arjasa di Desa Petemon, Kabupaten Jember, Jawa Timur, tertimpa pohon trembesi, Rabu (9/4/2025) sore. Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

    Peristiwa terjadi pada pukul 15.00 WIB saat hujan deras yang diiingi angin kencang mengguyur sejumlah lokasi di Jember. Mendadak pohon trembesi dengan diameter 1,5 meter roboh dan menimpa bangunan Markas Koramil.

    “Bangunan milik iru mengalami rusak ringan. Kami segera mengirimkan personel untuk menanganinya. Alhamdulillah situasi aman terkendali,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jember Widodo Yulianto.

    Widodo mengimbau masyarakat untuk mewaspadai cuaca ekstrem saat ini dan mencari tempat aman. Apalagi menurut perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisikan Juanda di Sidoarjo, kondisi cuaca bisa berubah tiba-tiba karena potensi gangguan bencana hidrometeorologi.

    Namun secara umum, cuaca harian di Jember, Kamis (10/4/2025), diprakirakan dominan berawan, dengan potensi hujan ringan pada sore hari di wilayah Jember bagian tengah dan siang hari di wilayah yang lain.

    Suhu udara diperkirakan berkisar antara 20-33 derajat celcius. Kelembaban Udara berkisar antara 60-99 persen. Arah angin dominan ke arah utara hingga barat laut dengan kecepatan hingga 30 kilometer per jam. [wir]

  • Warga Sampang Gelar Aksi Demo Tuntut Pilkades Digelar 2025

    Warga Sampang Gelar Aksi Demo Tuntut Pilkades Digelar 2025

    Sampang (beritajatim.com) – Ratusan massa yang tergabung dalam wadah Aliansi Banyuates Tangguh (Alibata) mengelar demontrasi di depan kantor Kecamatan Banyuates, Rabu (9/4/2025)

    Aksi kali ini dilatarbelakangi oleh kekecewaan terhadap kebijakan Pemerintah Daerah (Pemda) yang diduga mengganti Pj Kades tidak sesuai dengan regulasi.

    Korlap Aksi Imam Hanafi mengatakan, proses pergantian Pj Kades telah melanggar peraturan nomor 27 tahun 2021.

    “Jadi seharusnya evaluasi dilakukan per enam bulan sekali, pada bulan Juni atau paling lambat bulan Juli 2025, sementara Evaluasi sebelumnya pada bulan Desember 2024,” teriak Hanafi dalam orasinya.

    Dalam tuntutannya masa aksi membawa Penolakan terhadap pergantian Pj Kades di Kecamatan Banyuates, serta gelar Pemilihan Kepala Desa sesuai janji Pemerintah.

    Pilkades harus direalisasikan pada tahun 2025 untuk menghindari adanya potensi terjadinya penyalahgunaan wewenang.

    Selain itu, Imam Hanafi juga menyerukan supaya Aparat Penegak Hukum turun tangan untuk menyelidiki dugaan praktek jual beli jabatan yang sudah santer ditelinga para warga Sampang.

    Menanggapi hal itu Sudarmanto Plt Kepala DPMD dengan didampingi Camat Banyuates menyampaikan ucapan salam Silaturahmi dari Bupati Sampang untuk masyarakat di Kecamatan Bsnyuates.

    Dalam Undang-undang Desa yang baru mengamanatkan Kepala Desa yang semula jabatannya 6 tahun ditambah menjadi 8 tahun sehingga masa jabatan yang selesai pada tahun 2026 diperpanjang hingga 2028. “Di Kabupaten Sampang ada sekitar 30 – 40 Kades yang mengalami perpanjangan,” ujarnya

    Karena ada perpanjangan tersebut, sesuai dengan amanat dari UU Desa untuk dilaksanakan Pilkades Serentak sesuai ketentuan, maka Pemerintah Daerah nantinya akan melaksanakan Pilkades Serentak, artinya di semua Desa.

    “Saya sudah berkonsultasi dengan Mentri Dalam Negeri (Mendagri) agar Pilkades dilaksanakan secara Serentak dan tahapannya dimulai pada tahun 2027,” pungkasnya.

    Aksi ratusan warga itu diwarnai pembakaran ban bekas di depan kantor Kecamatan Banyuates hingga membuat jalur Pantura Madura tersendat. [sar/kun]

  • Naas! Warga Duduksampeyan Gresik Tewas Disambar KA Cepat Pandalungan

    Naas! Warga Duduksampeyan Gresik Tewas Disambar KA Cepat Pandalungan

    Gresik (beritajatim.com)– Naas dialami Ahmad Muslik (55) warga Desa Petisbenem, Kecamatan Duduksampeyan, Gresik. Lansia tersebut tewas mengenaskan usai disambar kereta api cepat Pandulungan di perlintasan rel km 201+0/1 Duduksampeyan.

    Kejadian ini kesekian kalinya terjadi yang menyebabkan nyawa manusia melayang sia-sia.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun peristiwa tersebut bermula korban (Ahmad Muslik) sedang berjalan kaki, dan hendak mengecek tambak miliknya yang berada di sekitar lokasi kejadian.

    Saat asyik sedang berjalan, korban tidak mengetahui ada kereta api melintas. Dalam hitungan detik, tubuh korban disambar kereta api dan meregang nyawa di TKP.

    “Korban meninggal dunia karena disambar Kereta Api Pandalungan yang melaju dari arah barat ke timur,” kata Kapolsek Duduksampeyan AKP Hendrawan, Rabu (9/4/2025).

    Akibat kecelakaan tersebut, nyawa korban tidak tertolong. Jenazah langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ibnu Sina Gresik guna mendapatkan visum jenazah. Pihak keluarga langsung mengurus untuk proses pemakaman.

    “Keluarga korban keberatan dilakukan otopsi jenazah dan sudah membuat surat pernyataan agar segera dimakamkan,” tutur Hendrawan.

    Sebagai informasi, Kereta Api (KA) 32 Pandalungan jurusan Jakarta-Jember dengan Loko CC 2039809 dikemudikan oleh masinis Raden Putra Widhi Christanto. Serta dibantu Asisten Masinis Galih Himawan Putranto, dengan menarik 11 rangkaian gerbong. (dny/ted)

  • Tiga Santri Mojokerto Hilang Terseret Ombak di Pantai Balekambang, Pencarian Masih Berlangsung

    Tiga Santri Mojokerto Hilang Terseret Ombak di Pantai Balekambang, Pencarian Masih Berlangsung

    Malang (bertajatim.com) – Tiga pelajar dari Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Pacet, Mojokerto, dilaporkan hilang terseret ombak saat berenang di Pantai Balekambang, Desa Srigonco, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, Rabu (9/4/2025). Ketiganya diketahui tengah melakukan kunjungan wisata bersama empat rekannya saat kejadian.

    Ketiga korban yang belum ditemukan masing-masing bernama Lutfi Munawar, Yasir Arafat Inninawa, dan Fahmi Sirilah. Ketiganya masih berusia 15 tahun. Menurut keterangan resmi dari Polres Malang, rombongan tersebut tiba di Pantai Balekambang sekitar pukul 12.45 WIB menggunakan kendaraan pribadi dari Kota Batu.

    Dari tujuh orang dalam rombongan, enam orang memutuskan berenang di area palung pantai, sementara satu orang menunggu di tepi.

    Beberapa menit setelah berenang, ombak besar tiba-tiba datang dan menyeret tiga dari mereka ke tengah laut. Dua korban lainnya, Andi Khoirul Raffi dan Kayy Yugo, berhasil menyelamatkan diri. Aksi penyelamatan sempat dilakukan secara spontan oleh wisatawan asing asal Jerman, Helena Lindner, dan seorang pemandu wisata, Rio Candra Hidayat (18).

    “Keduanya ikut membantu mengevakuasi korban ke tepi sebelum petugas datang. Keduanya kini dalam kondisi stabil dan telah mendapat perawatan medis di Puskesmas Bantur,” tambah Bambang.

    Kasi Humas Polres Malang, AKP Bambang Subinajar, menyampaikan bahwa pihak kepolisian langsung bergerak cepat setelah menerima laporan dari masyarakat.

    “Begitu menerima informasi dari masyarakat, Polsek Bantur di bawah jajaran Polres Malang langsung mendatangi lokasi, mengevakuasi korban selamat, dan berkoordinasi dengan unsur terkait untuk upaya pencarian korban yang hilang,” ujarnya.

    Proses pencarian dilakukan secara intensif dengan melibatkan berbagai unsur, di antaranya Polsek Bantur, Satpolairud Polres Malang, Koramil 0818/12 Bantur, Pos AL Sendangbiru, LMDH, Perhutani, Tim SAR Balekambang, dan relawan dari nelayan setempat.

    “Kami mengerahkan seluruh kekuatan dari unsur terkait untuk pencarian, baik penyisiran dari darat maupun patroli laut. Tim gabungan akan terus melakukan upaya hingga korban ditemukan,” tegas Bambang.

    Hingga berita ini diturunkan, upaya pencarian terhadap ketiga santri masih berlangsung. Polres Malang menyatakan akan terus memberikan perkembangan informasi secara berkala. Bambang juga mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati saat berwisata ke pantai selatan.

    “Kami imbau pengunjung agar tidak berenang di zona palung laut dan mengikuti arahan petugas di lapangan. Keselamatan adalah hal utama,” pungkasnya. [yog/suf]

  • Kecelakaan Turun 32%, Operasi Ketupat 2025 di Jatim Catat Perbaikan Signifikan Lalu Lintas

    Kecelakaan Turun 32%, Operasi Ketupat 2025 di Jatim Catat Perbaikan Signifikan Lalu Lintas

    Surabaya (beritajatim.com) – Operasi Ketupat 2025 yang digelar selama 16 hari mulai 24 Maret hingga 9 April 2025 oleh Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jawa Timur mencatat hasil positif. Selama periode ini terjadi 514 kecelakaan lalu lintas, menurun 32 persen dibandingkan tahun lalu yang mencapai 758 kasus.

    “Setelah ditutup operasi pada tadi malam kecelakaan lalu lintas selama pelaksanaan operasi tercatat 514 kasus kecelakaan menurun 32 persen dibanding dengan tahun lalu ada 758 kasus kecelakaan,“ ujar Dirlantas Polda Jatim Kombes Komaruddin, Rabu (9/4/2025).

    Komaruddin mengungkapkan, selain kecelakaan lalu lintas, pihaknya juga mencatat adanya penurunan kasus gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) selama Operasi Ketupat berlangsung. Tahun ini terdapat 1.835 kasus gangguan Kamtibmas, turun 17,12 persen dibandingkan tahun lalu sebanyak 2.214 kasus.

    “Kejahatan konvensional turun 21,79 persen tercatat 1.486 kasus dibanding tahun lalu 1.900 kasus. Sedangkan untuk bencana tetap, tahun lalu ada 6 kejadian dan tahun ini juga ada 6 kejadian,“ tambah dia.

    Jawa Timur tercatat sebagai provinsi dengan volume mobilitas tertinggi kedua setelah Jawa Tengah, baik sebagai daerah asal maupun tujuan pemudik. Data dari traffic counting menunjukkan bahwa aktivitas kendaraan melalui jalur arteri meningkat signifikan.

    “Tercatat mobilitas kendaraan dari jalur arteri yang masuk ke Jatim dari Jateng meningkat 43 persen, yang keluar dari Jatim melalui jalur arteri peningkatan 33 persen, termasuk jalur tengah jalur arteri Ngawi peningkatan 80 persen ada pergerakan 159.325 kendaraan,“ jelas Komaruddin.

    Dibandingkan tahun 2024 yang hanya mencatat 88 ribu kendaraan di jalur tengah, peningkatan tersebut cukup mencolok. Untuk jalur selatan seperti Pacitan, terjadi penurunan aktivitas, yakni 42 persen untuk kendaraan masuk dan 31 persen kendaraan keluar.

    Sementara itu, jalur tol juga menunjukkan tren kenaikan. Kendaraan masuk ke Jatim melalui jalan tol meningkat 18 persen dengan total 105.049 kendaraan, sedangkan kendaraan keluar naik 14 persen menjadi 105.224 kendaraan.

    “Secara umum pergerakan jalur tol mulai tol Ngawi, Malang dan Probolinggo ada peningkatan 7 persen dibanding tahun lalu, 2.543.164 pergerakan dibanding tahun lalu yang tercatat 2.300.000 lebih kendaraan,“ ungkapnya.

    Komaruddin menyebut Ditlantas Polda Jatim memetakan berbagai potensi hambatan lalu lintas dan mencatat adanya penurunan pelanggaran lalu lintas terekam E-TLE sebesar 15 persen, dari 14 ribu menjadi 12.011 pelanggaran. Sementara teguran kepada pengguna jalan meningkat 42 persen, sebagai bentuk pendekatan humanis selama Operasi Ketupat berlangsung.

    Pelanggaran yang paling banyak mendapat sanksi adalah melawan arus serta penggunaan knalpot tidak sesuai spesifikasi.

    Tingkat fatalitas korban juga menurun drastis. Selama operasi, tercatat 10 korban meninggal dunia, turun 78 persen dibanding tahun lalu yang mencapai 45 orang. Jumlah korban luka berat menurun 2 persen menjadi 44 orang, dan korban luka ringan menurun 27 persen. [uci/beq]