Category: Beritajatim.com

  • Kecelakaan Maut Pantura Gresik, Ini Penjelasan Dirlantas Polda Jatim

    Kecelakaan Maut Pantura Gresik, Ini Penjelasan Dirlantas Polda Jatim

    Gresik (beritajatim.com) – Kecelakaan maut yang menewaskan tujuh orang di Jalan Raya Pantura, Duduksampeyan, Gresik, mendapat perhatian langsung dari Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jawa Timur, Kombes Pol Komarudin. Ia bersama Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu dan jajaran Dirlantas Polda Jatim menjenguk korban di kamar jenazah RSUD Ibnu Sina Gresik.

    Komarudin mengungkapkan, salah satu korban dalam kecelakaan itu hendak berangkat umroh. Mereka berangkat dari Tuban menuju Bandara Juanda Surabaya dengan menumpangi mobil Isuzu Panther bernomor polisi DK 1157 FCL yang dikemudikan oleh Akhmad Basuki (49).

    Saat melintas di Jalan Raya Pantura Duduksampeyan, mobil mengalami selip dan oleng ke kanan hingga melewati marka jalan. Pada saat yang sama, datang sebuah bus PO Rajawali Indah dari arah berlawanan dan tabrakan pun tak terhindarkan.

    “Mobil Isuzu Panther mengangkut tujuh orang, termasuk sopir dan seorang balita. Semua penumpangnya meninggal dunia di lokasi kejadian,” kata Komarudin, Kamis (10/4/2025).

    Berdasarkan keterangan awal dari salah satu penumpang bus, mobil Panther secara tiba-tiba oleng ke jalur kanan dan menabrak bus yang datang dari arah timur menuju barat.

    “Hasil olah TKP menunjukkan adanya gesekan dan pecahan dari mobil Panther yang oleng ke kanan dan menabrak bus. Ini diperkuat juga dengan rekaman CCTV yang menunjukkan bus berada di jalur kiri dan mobil Panther masuk ke jalur kanan,” jelas Komarudin.

    Ia menambahkan bahwa saat ini tim Traffic Accident Analysis (TAA) dari Dirlantas Polda Jatim masih melakukan pendalaman kasus. Namun, prioritas utama adalah penanganan korban dan koordinasi dengan pihak keluarga yang berasal dari Tuban.

    “Informasi awal, satu orang dalam mobil hendak berangkat umroh, sementara sisanya adalah keluarga yang mengantarnya,” tambahnya.

    Sementara itu, Kepala Kanwil Jasa Raharja Jawa Timur, Tamrin Silalahi, menyatakan bahwa ketujuh korban yang berasal dari Tuban telah mendapatkan perhatian. Pihak Jasa Raharja sudah mendatangi keluarga korban.

    “Korban meninggal dunia mendapat santunan sebesar Rp 50 juta. Bagi yang masih menjalani perawatan medis diberikan santunan Rp 20 juta. Bila tidak ada ahli waris, akan diberikan biaya penguburan sebesar Rp 4 juta,” pungkasnya. [dny/but]

  • Mayat di Bawah Jembatan Tunggulmas Malang Mahasiswa asal Jakarta Timur

    Mayat di Bawah Jembatan Tunggulmas Malang Mahasiswa asal Jakarta Timur

    Malang (beritajatim.com) – Sesosok mayat pria ditemukan tergeletak di bawah Jembatan Tunggulwulung-Tlogomas (Tunggulmas), Kota Malang, Kamis (10/4/2025) pagi. Korban diketahui bernama Bintang Galuh, mahasiswa asal Jakarta Timur, yang sedang menempuh pendidikan di salah satu perguruan tinggi di Kota Malang.

    Penemuan mayat tersebut pertama kali dilaporkan oleh seorang pemancing bernama Ahmad Yusuf sekitar pukul 05.30 WIB. Ia kaget melihat tubuh korban dalam kondisi tidak bernyawa dan langsung melapor ke pihak kepolisian.

    Kapolsek Lowokwaru, Kompol Anang Tri Hananta, membenarkan identitas korban dan mengungkap bahwa korban diduga kuat meninggal akibat melompat dari atas jembatan pada malam sebelumnya.

    “Dugaannya bunuh diri. Kalau kita lihat dari luka korban, yaitu di pelipisnya terbentur, kemudian kakinya patah dan badannya lecet. Tidak ditemukan kendaraan bermotor, kemungkinan korban berjalan kaki ke lokasi,” jelas Kompol Anang.

    Dari hasil pemeriksaan awal, korban mengalami fraktur pada kedua kaki, sementara bagian kepala dan tubuhnya juga menunjukkan bekas benturan. Kondisi jenazah yang sudah kaku mengindikasikan bahwa korban telah meninggal sejak sekitar pukul 22.00 hingga 00.00 WIB.

    Di lokasi kejadian, polisi menemukan SIM dan handphone milik korban. Saat ini, pihak kepolisian telah menghubungi keluarga korban di Jakarta yang dijadwalkan segera tiba di Malang.

    “Handphone korban belum kami periksa. Saat ini kami masih menyelidiki motif dugaan bunuh diri. Bisa karena faktor pribadi, tekanan ekonomi, atau alasan lain,” lanjutnya.

    Jenazah telah dievakuasi ke Kamar Jenazah Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang oleh tim relawan bersama Tim Inafis Polresta Malang Kota. Evakuasi memakan waktu sekitar 15 menit mengingat medan yang cukup terjal di sekitar jembatan. [luc/beq]

  • Mayat di Bawah Jembatan Tunggulmas Malang Mahasiswa asal Jakarta Timur

    Mayat Pria Ditemukan di Bawah Jembatan Tunggulmas Malang

    Malang (beritajatim.com) – Warga di kawasan jembatan Tunggulwulung-Tlogomas (Tunggulmas), Kota Malang, digegerkan dengan penemuan sesosok mayat laki-laki yang tergeletak di bawah jembatan, Kamis (10/3/2025) sekitar pukul 05.30 WIB.

    Anggota tim PMI Kota Malang, Naufal Zahorifah, membenarkan adanya temuan tersebut. Awalnya, laporan yang masuk dikira kecelakaan lalu lintas. Namun setelah dicek, tidak ditemukan kendaraan di sekitar lokasi.

    “Tadi kita menemukan dalam kondisi korban yang tidak terlihat. Info awal dikira kecelakaan, tapi tidak ada motor. Itu ditemukan sama saksi yang mau mancing pagi tadi,” ujar Naufal.

    Hasil pemeriksaan awal menunjukkan korban mengalami patah tulang di bagian kaki. Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan langsung dievakuasi oleh belasan relawan yang datang ke lokasi.

    “Korban terlentang. Kedua kakinya itu fraktur (patah), kalau kepalanya enggak. Kemungkinan (yang jatuh) kakinya dulu,” ungkapnya.

    Di lokasi kejadian, petugas menemukan SIM dan handphone milik korban. Berdasarkan data identitas yang ditemukan, korban diketahui bernama Bintang Galuh, warga asal Jakarta Timur. Jenazah korban telah dibawa ke Kamar Jenazah Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.

    “Kalau saya lihat dari kondisi korban, kayaknya sudah dari semalam. Yang ditemukan cuma SIM sama handphone korban. Evakuasi sekitar 15 menit, karena jalan juga cukup terjal. Sekarang sudah ada di RSSA,” ujar Naufal. [luc/beq]

  • Ketahuan Bawa Pupuk Subsidi Ilegal, Sopir Truk di Sampang Terancam 5 Tahun Penjara

    Ketahuan Bawa Pupuk Subsidi Ilegal, Sopir Truk di Sampang Terancam 5 Tahun Penjara

    Sampang (beritajatim.com) – Seorang sopir truk berinisial MF diamankan petugas setelah mencoba mengelabui aparat saat dihentikan di Jalan Raya Karang Penang, Kabupaten Sampang. Sopir tersebut awalnya mengklaim hanya mengangkut jagung namun setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata truk tersebut berisi ratusan sak pupuk bersubsidi.

    Kapolres Sampang, AKBP Hartono, menyampaikan bahwa dari hasil pemeriksaan ditemukan sebanyak 193 sak pupuk bersubsidi di dalam truk tersebut.

    “Rinciannya pupuk urea 88 sak dan pupuk phonska 105 sak, jadi total yang dibawa 193 sak,” ucapnya, Kamis (10/4/2025).

    Kasus ini masih dalam proses pendalaman oleh pihak kepolisian. Hingga kini, belum ada keterangan resmi terkait asal-usul pupuk tersebut, termasuk kios atau distributor yang terlibat.

    “Kami hanya bisa mengamankan sopirnya saja karena tidak bisa menunjukkan dokumen kepemilikan pupuknya,” tuturnya.

    Sopir MF kini terancam dijerat dengan berbagai pasal, mulai dari Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan hingga Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Pupuk Bersubsidi.

    “Ancaman hukumanya 5 tahun penjara dan denda Rp5 miliar,” tandas Hartono. [sar/beq]

  • Modus Penipuan Berkedok Pemesanan Nasi Box, Nama Puskesmas Arjosari Dicatut

    Modus Penipuan Berkedok Pemesanan Nasi Box, Nama Puskesmas Arjosari Dicatut

    Pacitan (beritajatim.com) – Kasus penipuan dengan modus pemesanan nasi box mengatasnamakan instansi kembali terjadi di Pacitan. Setelah sebelumnya mencatut nama Puskesmas Ngadirojo, kini pelaku menggunakan identitas Puskesmas Arjosari untuk melancarkan aksi serupa.

    Salah satu calon korban, Meru Kartini, pemilik warung makan di Desa Nanggungan, Kecamatan Pacitan, mengungkapkan bahwa ia menerima pesan dari seseorang yang mengaku sebagai pegawai puskesmas bernama Alfian. Pelaku memesan 45 kotak nasi untuk dikirim pada hari Jumat, dengan pembayaran melalui transfer.

    “Saya memang dihubungi lewat WhatsApp, tapi langsung saya baca, kelihatan jelas itu penipuan, dari cara bicaranya sudah mencurigakan,” ujar Meru saat dikonfirmasi, Kamis (10/4/2025).

    Meru, yang sejak awal sudah curiga, membalas pesan tersebut dengan meminta pelaku datang langsung ke warung dan melakukan pembayaran secara tunai. Ia menegaskan hanya melayani pemesanan langsung dan pembayaran cash, kecuali untuk pelanggan tetap atau orang yang sudah dikenal.

    “Banyak penipuan soal pesanan makanan. Saya sudah paham. Jadi saya balas saja, ‘datang ke warung, bayar tunai, nanti dibikinkan’,” jelasnya.

    Menurut Meru, ini bukan kali pertama ia hampir menjadi korban penipuan. Sebelumnya, ia pernah menerima pesanan atas nama salah satu instansi militer di Pacitan. Saat itu, pelaku sempat mentransfer uang untuk 15 kotak nasi, namun dengan jumlah lebih dari harga yang disepakati. Pelaku lalu meminta kelebihan uang tersebut dikembalikan.

    “Katanya nanti diambil pakai grab. Tapi saya curiga karena bukti transfernya tidak jelas. Saya diminta transfer balik, ditelepon terus-menerus, bahkan ‘sopir grab’-nya juga ikut menelepon. Akhirnya nasi box-nya tidak saya kasih,” kenangnya.

    Meru pun mengimbau para pelaku usaha kuliner untuk lebih waspada terhadap modus semacam ini. Tips dari Meru sederhana: minta pembeli datang langsung dan bayar tunai.

    “Yang aneh, mereka pesan tapi nggak tahu apa saja yang dijual di warung kami. Bahkan saat saya tawari harga yang lebih tinggi dari paket normal, mereka langsung setuju. Ini kan jelas mencurigakan,” pungkasnya.

    Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pacitan, Dodik Soemarsono, menyatakan pihaknya belum melakukan pelacakan terhadap pelaku karena modus seperti ini cukup sulit ditelusuri.

    “Modus seperti ini sulit untuk dilacak,” ujar Dodik.

    Ia mengimbau para pedagang untuk lebih berhati-hati dalam menanggapi pesanan dari pihak yang tidak dikenal.

    “Kalau bisa, pembeli diminta datang langsung untuk memastikan pesanan. Kalau dirasa mencurigakan, lebih baik nomor pelaku segera diblokir,” tandasnya. [tri/aje]

  • Polres Mojokerto Kota Lanjutkan Pengamanan Pasca Lebaran lewat KRYD di Tiga Titik Rawan

    Polres Mojokerto Kota Lanjutkan Pengamanan Pasca Lebaran lewat KRYD di Tiga Titik Rawan

    Mojokerto (beritajatim.com) – Polres Mojokerto Kota terus menjaga stabilitas keamanan dan kelancaran lalu lintas pasca arus balik Lebaran 2025 dengan menggelar Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD) sebagai lanjutan dari Operasi Ketupat Semeru 2025. Langkah ini diambil guna mengantisipasi potensi tindak kriminalitas serta kepadatan lalu lintas di sejumlah titik strategis wilayah hukum Polres Mojokerto Kota.

    Kapolres Mojokerto Kota AKBP Daniel S. Marunduri melalui Kasi Humas Polres Mojokerto Kota, Ipda Slamet Haryono menjelaskan bahwa Pos Pengamanan dan Pos Pelayanan tetap dioperasikan meskipun Operasi Ketupat telah resmi berakhir.

    “Pos Pengamanan dan Pelayanan masih dilakukan, langkah ini diambil sebagai upaya pencegahan usai pengamanan mudik dan balik Lebaran mengantisipasi tindak kriminalitas serta memastikan kelancaran arus lalu-lintas di 3 Pos Pengamanan dan Pelayanan yang berpotensi mengalami kepadatan,” ungkapnya, Kamis (10/4/2025).

    Tiga titik strategis yang dijaga selama KRYD ini adalah Simpang Sekarputih dan Jembatan Gajah Mada untuk Pos Pengamanan, serta Alun-alun Wiraraja Kota Mojokerto untuk Pos Pelayanan. Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung selama sepekan, mulai Rabu (9/4/2025) hingga Selasa pekan depan, dengan menyiagakan total 75 personel setiap harinya.

    “Sedangkan Pos Pelayanan berada di jantung Kota Mojokerto yaitu Alun-alun Wiraraja Kota Mojokerto. Rencananya, kegiatan ini akan dilaksanakan selama 1 minggu kedepan, mulai Rabu kemarin sampai dengan Selasa pekan depan. Setiap harinya Polres Mojokerto Kota akan menyiagakan 75 personel,” katanya.

    Personel yang disiagakan terbagi dalam regu penjaga pos dan regu patroli yang bertugas secara bergilir. Kehadiran mereka diharapkan dapat memberi rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang kembali beraktivitas setelah libur panjang Lebaran.

    “Kami berharap langkah kami mampu memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat yang beraktivitas kembali usai mudik lebaran 2025,” harapnya. [tin/beq]

  • Polres Pasuruan Kota Klaim Angka Kriminalitas Turun 39% Selama Ramadhan 2025

    Polres Pasuruan Kota Klaim Angka Kriminalitas Turun 39% Selama Ramadhan 2025

    Pasuruan (beritajatim.com) – Polres Pasuruan Kota mengklaim keberhasilan menurunkan angka kriminalitas sebesar 39 persen selama bulan suci Ramadhan hingga perayaan Idul Fitri 1446 H / 2025 M. Klaim tersebut disampaikan Kapolres Pasuruan Kota, AKBP Davis Busin Siswara, dalam hasil analisa dan evaluasi (anev) usai pelaksanaan Operasi Ketupat Semeru 2025.

    “Alhamdulillah, situasi kamtibmas selama Ramadhan 2025 dan Operasi Ketupat Semeru dapat dikendalikan dengan baik. Angka kriminalitas turun signifikan,” ujar AKBP Davis di Pasuruan Kota, Kamis (10/4/2025).

    Penurunan tersebut tercatat pada berbagai jenis gangguan kamtibmas, seperti pencurian dengan kekerasan (curas), pencurian kendaraan bermotor (curanmor), kejahatan jalanan, aksi balap liar, hingga penggunaan petasan ilegal. Operasi Ketupat Semeru 2025 dinilai menjadi salah satu faktor utama yang menjaga stabilitas keamanan di wilayah Kota Pasuruan.

     

    Davis menjelaskan, keberhasilan menekan angka kriminalitas tidak terlepas dari sinergi kuat antara jajaran kepolisian, TNI, pemerintah daerah, dan peran aktif masyarakat. Selama Ramadhan, Polres meningkatkan patroli di jam-jam rawan, mengintensifkan pengamanan di lokasi ibadah, serta menggelar razia terpadu.

    Selain itu, ratusan personel gabungan dikerahkan dan disiagakan di pos-pos strategis guna mendukung pengamanan selama masa Operasi Ketupat. Hasilnya, tidak hanya tindak kriminal yang menurun, tetapi juga kelancaran arus lalu lintas saat mudik dan balik Lebaran 2025 dapat terjaga tanpa insiden besar.

    Meskipun operasi pengamanan telah berakhir, Kapolres memastikan jajarannya tetap siaga dengan patroli dan pemantauan berkala di pusat-pusat keramaian pasca Lebaran.

    “Polri akan terus hadir memberikan rasa aman. Kami juga berterima kasih atas dukungan luar biasa dari seluruh warga Pasuruan Kota dalam menjaga keamanan bersama,” tutup Davis. [ada/beq]

  • Korban Tewas Tabrakan Maut Bus vs Mobil di Pantura Gresik 7 Orang, Ini Daftarnya

    Korban Tewas Tabrakan Maut Bus vs Mobil di Pantura Gresik 7 Orang, Ini Daftarnya

    Gresik (beritajatim.com) – Sebanyak tujuh orang dilaporkan tewas dalam kecelakaan tragis yang melibatkan bus PO Rajawali Indah dan mobil Isuzu Panther di Jalan Raya Pantura, wilayah Duduksampeyan, Kabupaten Gresik, Kamis (10/4/2025). Seluruh korban merupakan penumpang mobil Isuzu Panther dengan nomor polisi DK 1157 FCL yang berangkat dari Tuban.

    Empat orang dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian. Tiga korban lainnya sempat dilarikan ke RSUD Ibnu Sina Gresik dalam kondisi kritis, namun akhirnya dinyatakan meninggal dunia oleh tim medis.

    “Total korban ada 7 orang, semuanya merupakan penumpang mobil Isuzu Panther,” ungkap Kanit Gakkum Satlantas Polres Gresik Ipda Andri Aswoko.

    Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), kecelakaan diduga disebabkan mobil Panther mengalami selip ban kiri sehingga oleng ke kanan dan masuk ke jalur berlawanan. Saat itulah bus PO Rajawali Indah bernopol S 7707 UA yang dikemudikan oleh Suwarno, warga Tuban, melaju dari arah berlawanan dan tabrakan pun tak terhindarkan.

    “Mobil diduga selip ban kiri hingga oleng ke kanan melebihi markah jalan. Dari arah berlawanan melaju Bus Rajawali Indah yang dikemudikan Suwarno, asal Tuban. Sehingga, tabrakan maut tak bisa dihindari,” tambahnya.

    Berikut ini daftar korban tewas penumpang mobil Isuzu Panther DK 1157 FCL:

    Muhammad Aqib (27) – Desa Tuwiri Wetan, Merakurak, Tuban (hendak berangkat umrah)
    Besar (65) – Desa Tuwiri Wetan, Merakurak, Tuban
    Lislikah (53) – Desa Tuwiri Wetan, Merakurak, Tuban
    Wiwik Sunarti (43) – Desa Tuwiri Wetan, Merakurak, Tuban
    Akhmad Basuki (49) – Desa Tuwiri Wetan, Merakurak, Tuban (pengemudi)
    M. Al Fatih (3) – Desa Tuwiri Wetan, Merakurak, Tuban
    Hafiz Gandawiharja (17) – Desa Tuwiri Wetan, Merakurak, Tuban

    Sementara itu, dua korban luka serius berasal dari PO Rajawali Indah:

    Khoirul Anam (22) – warga Bojonegoro, kenek bus
    Suwarno (46) – warga Tuban, sopir bus (mengalami patah tulang)

    [dny/beq]

  • Polres Madiun Kota Ciduk Pengedar Narkoba, Sita 1 Kg Sabu dan Ratusan Ekstasi

    Polres Madiun Kota Ciduk Pengedar Narkoba, Sita 1 Kg Sabu dan Ratusan Ekstasi

    Madiun (beritajatim.com) – Satresnarkoba Polres Madiun Kota meringkus seorang pria berinisial AHK (49), warga Kelurahan Kartoharjo, yang diduga sebagai pengedar narkoba kelas kakap pada Kamis (20/3/2025). Penangkapan ini dilakukan sekitar pukul 19.30 WIB di kawasan Jalan Raya Ringroad Barat, tepatnya di depan Asrama Haji Kota Madiun.

    Penangkapan bermula dari informasi masyarakat yang mencurigai aktivitas gelap pelaku. Tim opsnal yang dipimpin oleh Ipda Jianto langsung melakukan penyelidikan cepat. Setelah memastikan keberadaan tersangka dan barang bukti, petugas melakukan penyergapan dan penggeledahan di lokasi.

    Dari tangan tersangka, polisi menyita 1.164,1 gram sabu yang dikemas dalam puluhan paket siap edar menggunakan plastik klip dan potongan sedotan warna-warni. Tak hanya itu, turut diamankan pula 243 butir pil ekstasi berlogo Rolls Royce berwarna biru muda, dua unit timbangan digital, seperangkat alat hisap (bong), serta catatan distribusi ranjau narkoba.

    Kapolres Madiun Kota, AKBP Agus Dwi Suryanto dalam konferensi pers di Gedung Kompol Soenaryo pada Kamis (10/4/2025), mengungkap bahwa tersangka menggunakan sistem distribusi ranjau untuk mengedarkan narkotika.

    “Sistem ranjau adalah metode penyebaran narkoba tanpa tatap muka langsung antara penjual dan pembeli, kemudian petugas melanjutkan penggeledahan di kediamannya dan akhirnya menyimpulkan dugaan keterlibatannya dalam jaringan pengedar profesional, dengan ditemukannya alat bantu pengemasan dan catatan transaksi,” jelas Agus.

    Dugaan semakin menguat setelah hasil tes urine terhadap AHK menunjukkan hasil positif (+) mengandung amphetamine dan methamphetamine. Hal ini menandakan bahwa tersangka juga merupakan pengguna aktif narkotika.

    Saat ini, AHK diamankan di Mapolres Madiun Kota dan tengah menjalani proses hukum. Ia dijerat dengan Pasal 114 ayat (2) subsider Pasal 112 ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Ancaman hukuman maksimalnya adalah penjara seumur hidup atau hukuman mati.

    Kapolres juga menyampaikan apresiasinya terhadap masyarakat yang turut berperan dalam pengungkapan kasus ini dan mengimbau warga agar tetap waspada terhadap peredaran narkoba di lingkungan masing-masing.

    “Upaya ini menjadi bukti komitmen kepolisian dalam memberantas jaringan narkoba hingga ke akarnya,” tutup Agus. [fiq/beq]

  • Tragis di Pantura Gresik, Tabrakan Maut Bus vs Mobil Tewaskan 4 Orang

    Tragis di Pantura Gresik, Tabrakan Maut Bus vs Mobil Tewaskan 4 Orang

    Gresik (beritajatim.com) – Kecelakaan maut kembali terjadi di Jalan Raya Pantura, Kecamatan Duduksampeyan, Kabupaten Gresik. Sebuah mobil Isuzu Panther bertabrakan dengan bus PO Rajawali Indah, Kamis (10/4/2025), mengakibatkan empat orang meninggal dunia di lokasi.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, kecelakaan bermula saat mobil Isuzu Panther bernopol DK 1157 FCL yang diduga membawa satu keluarga asal Tuban dan hendak berangkat umroh, melaju dari arah barat ke timur. Saat melintasi jalan tersebut, mobil mengalami selip pada ban kiri sehingga oleng ke kanan dan melewati marka jalan.

    Nahas, dari arah berlawanan muncul bus PO Rajawali Indah bernopol S 7707 UA yang dikemudikan Suwarno, warga Tuban. Karena jarak terlalu dekat, bus tidak sempat menghindar hingga terjadi tabrakan keras yang merusak parah bagian depan kedua kendaraan.

    “Saya tadi posisi di tengah habis narik karcis ke penumpang, tiba-tiba penumpang teriak lalu bruak terjadi tabrakan,” kata Eko Prakoso, kondektur PO Bus Rajawali Indah.

     

    Akibat benturan tersebut, empat dari tujuh penumpang mobil Panther dilaporkan meninggal dunia di tempat kejadian. Tiga lainnya, termasuk sopir mobil, mengalami luka serius. Sementara bus jurusan Surabaya–Bojonegoro yang mengangkut sekitar 15 penumpang juga menyebabkan sejumlah orang terluka, termasuk sopir dan kernetnya.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Gresik, Ipda Andri Aswoko, membenarkan kejadian nahas tersebut.

    “Data di TKP ada 4 penumpang mobil Isuzu Panther meninggal dunia, sementara yang lain mengalami luka-luka,” ujarnya.

    Ia menambahkan, evakuasi korban dan kendaraan sempat membuat arus lalu lintas tersendat. Namun, kondisi lalu lintas kini telah kembali normal.

    “Saat ini kami bersama anggota sedang mendata korban. Arus lalu lintas yang sempat macet. Kini sudah normal kembali setelah bus dan mobil yang terlibat kecelakaan dievakuasi,” pungkas Aswoko. [dny/beq]