Category: Beritajatim.com

  • Dicari di Perairan Tanjung Ngambur Pacitan, Suraji Belum Ditemukan

    Dicari di Perairan Tanjung Ngambur Pacitan, Suraji Belum Ditemukan

    Pacitan (beritajatim.com) – Upaya pencarian terhadap Suraji (71), warga Dusun Watu Adeg, Desa Karangnongko, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan, yang diduga tenggelam di perairan Tanjung Ngambur, belum membuahkan hasil. Hingga Minggu sore (13/4/2025), Tim SAR gabungan masih belum menemukan keberadaan korban.

    Suraji dilaporkan hilang pada Sabtu malam (12/4/2025) saat memancing di kawasan Pantai Dondong, Kecamatan Kebonagung. Lokasi kejadian berada di perairan Tanjung Ngambur, yang dikenal memiliki ombak tinggi dan akses darat yang sulit.

    “Pencarian dilakukan dari darat dan laut. Kalau dari darat, aksesnya cukup berat. Jalur masuk dan keluar harus jalan kaki sekitar 40 menit sebelum bisa sampai ke lokasi parkir sepeda,” ujar Letda Laut (P) Agung Utomo, Danposmat Tamperan.

    Tim SAR yang terdiri dari TNI AL, TNI AD, Polsek Kebonagung, Polairud BKO Polres Pacitan, BPBD, Basarnas, serta relawan dan masyarakat sekitar mulai bergerak sejak pagi hari. Mereka menyisir pantai dan perairan sekitar lokasi korban dilaporkan menghilang. Namun hingga sore hari, pencarian belum membuahkan hasil.

    Rencananya, pencarian akan dilanjutkan esok hari dengan memperluas area pencarian, bergantung pada kondisi cuaca dan ombak.

    “Kami tetap berharap korban bisa segera ditemukan. Tim terus melakukan evaluasi untuk memaksimalkan upaya penyelamatan,” tambah Agung. (tr/buti

  • Jasad Warga Turen Ditemukan Tengkurap di Batu, Tanpa Busana

    Jasad Warga Turen Ditemukan Tengkurap di Batu, Tanpa Busana

    Malang (beritajatim.com) – Seorang warga Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Korban dilaporkan hanyut terbawa arus Sungai Lesti, Sabtu (12/4/2025).

    Korban atas nama Bambang Wahono (56), ditemukan oleh tim gabungan sekitar 3 kilometer dari lokasi awal diduga tenggelam pada Minggu (13/4/2025) pagi.

    Kasihumas Polres Malang AKP Bambang Subinajar menjelaskan bahwa proses pencarian dilakukan secara intensif sejak laporan pertama diterima pihak kepolisian pada Sabtu sore. Upaya pencarian sempat dihentikan karena cuaca buruk, lalu dilanjutkan pada Minggu pagi.

    “Korban ditemukan sekitar pukul 10.30 WIB dalam posisi tengkurap di atas batu padas, tanpa busana. Proses evakuasi berjalan lancar dengan bantuan berbagai unsur mulai dari Polsek, Babinsa, Bhabinkamtibmas, SAR, PMI hingga relawan dan warga sekitar,” tegas Bambang.

    Korban diketahui sehari sebelumnya pergi ke Sungai Lesti di Dusun Rekesan, Desa Sananrejo, untuk menambang pasir. Cuaca yang memburuk membuat anak korban, Hendri Cahyono, menyusul ke lokasi.

    Namun ia hanya menemukan pakaian korban, ban, dan sekop pasir yang biasa digunakan sang ayah.

    Bambang menyebut, dari hasil olah TKP dan pemeriksaan medis awal yang dilakukan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Luka-luka yang ada diduga kuat disebabkan oleh benturan dengan bebatuan saat korban terbawa arus sungai.

    Ia menegaskan, pihaknya telah melakukan serangkaian langkah sesuai prosedur dan memastikan bahwa kejadian ini murni musibah.

    “Dari hasil pemeriksaan awal, tidak ditemukan unsur kekerasan pada tubuh korban. Pihak keluarga juga menolak dilakukan otopsi dan telah membuat pernyataan tertulis,” ujar Bambang.

    Bambang menegaskan, korban memiliki riwayat penyakit gula darah dan kerap mengalami kram saat bekerja. Hal ini diduga turut menjadi penyebab korban tidak mampu menyelamatkan diri saat terseret arus deras.

    Bambang juga menyampaikan apresiasi atas sinergi berbagai pihak yang telah membantu proses pencarian dan evakuasi.

    “Koordinasi lintas instansi berjalan baik. Kami ucapkan terima kasih kepada relawan, SAR, PMI, dan seluruh warga yang telah membantu,” pungkas Bambang. (yog/but)

     

  • Tempat Usaha Kerupuk di Mojokerto Terbakar

    Tempat Usaha Kerupuk di Mojokerto Terbakar

    Mojokerto (beritajatim.com) – Kebakaran terjadi di sebuah rumah tempat usaha kerupuk di Dusun Karang Wungu RT 04 RW 08, Desa Kenanten, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Minggu (13/4/2025). Kebakaran di rumah tempat usaha milik Pujiono tersebut akibat tungku penggorengan krupuk.

    Satu unit mobil Pemadam Kebakaran (PMK) milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto diterjunkan ke lokasi kebakaran. Sekitar satu jam kemudian, api yang membakar rumah tempat usaha tersebut berhasil dipadamkan.

    Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik, BPBD Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim mengatakan, kebakaran terjadi sekira pukul 14.00 WIB. “Berdasarkan laporan dari masyarakat terjadi kebakaran rumah tempat usaha di Dusun Karang Wungu, Desa Kenanten,’ ungkapnya.

    Satu unit mobil PMK diterjunkan untuk melakukan upaya pemadaman. Masih kata Khakim, sekitar pukul 15.05 WIB, petugas baru berhasil memadamkan api yang meludeskan bangunan seluas ± 8 × 10 m² tersebut. Kasus kebakaran tersebut dalam penyelidikan pihak kepolisian.

    “Tidak ada korban jiwa, namun api melalap bangunan seluas ± 8 × 10 m² milik Pujiono. Terkait penyebab dan kerugian yang dialami pemilik rumah tempat usaha tersebut masih dilakukan penyelidikan oleh pihak kepolisian, dugaan sementara karena tungku penggorengan krupuk,” katanya. [tin/but]

  • Ban Truk Pecah, Garam 10 Ton Berserakan di Jalan Raya Sampang

    Ban Truk Pecah, Garam 10 Ton Berserakan di Jalan Raya Sampang

    Sampang (beritajatim.com) – Sebuah truk bermuatan sepuluh ton garam malami kecelakaan di Jalan Raya Diponogoro, Kabupaten Sampang. Kecelakaan terjadi akibat pecahnya ban depan sebelah kanan, saat melaju dari arah timur menuju kebarat.

    Adapun Truk berasal dari Sumenep dengan Nopol M 8528 CZ yang dikemudikan oleh sopir berasal dari Kabupaten setempat.

    Menurut video yang beredar. Saat melintas di lokasi kejadian, ban depan truk tiba-tiba meletus, sehingga menyebabkan kendaraan oleng dan terguling ke bahu jalan dalam posisi miring.

    Tidak ada korban jiwa. Namun garam sebanyak 10 ton dalam muatan berceceran di jalan. Sementara kendaraan mengalami kerusakan cukup parah dan belum dipekirakan untuk kerugiannya.

    Kasat Lantas Polres Sampang, AKP Sigit Ekan Sahudi menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan penanganan cepat di lokasi untuk memastikan kelancaran lalu lintas pasca kejadian.

    “Saya menghimbau terhadap para pengemudi untuk lebih waspada dan rutin memeriksa kondisi kendaraannya sebelum digunakan,” tandasnya. [sar/but]

  • Ibu Muda di Gresik Ditemukan Gantung Diri, Keluarga Temukan Kejanggalan

    Ibu Muda di Gresik Ditemukan Gantung Diri, Keluarga Temukan Kejanggalan

    Gresik (beritajatim.com) – Warga Desa Ganggang, Kecamatan Balongpanggang, Kabupaten Gresik, digemparkan dengan peristiwa meninggalnya seorang ibu rumah tangga muda berinisial NA (24). Ia ditemukan tak bernyawa di rumahnya pada Minggu (13/4/2025), diduga akibat percobaan gantung diri.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, NA yang merupakan ibu dari dua anak, diduga mengikat lehernya menggunakan selendang. Saat kejadian, suami korban, MI (26), mendapati istrinya dalam kondisi tergantung dan berupaya memberikan pertolongan. Saat dievakuasi, korban masih dalam kondisi hidup meski napasnya tersengal-sengal.

    Korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Wates Husada, Balongpanggang, Gresik, namun nyawanya tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia saat menjalani perawatan medis.

    Meski dugaan awal mengarah pada bunuh diri, pihak keluarga korban merasa ada yang janggal dengan kematian NA. Mereka menemukan adanya luka lebam di tubuh korban yang menimbulkan kecurigaan. Atas dasar itu, keluarga melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian.

    Kanit Reskrim Polsek Balongpanggang, Aipda Subiantoro, membenarkan adanya laporan tersebut. Ia menyebut bahwa kasus ini kini ditangani oleh Unit Pidum Satreskrim Polres Gresik untuk penyelidikan lebih lanjut.

    “Mengenai kronologi detailnya, langsung ke Polres Gresik, di Unit Pidum Satreskrim,” kata Subiantoro.

    Sementara itu, Kasatreskrim Polres Gresik, AKP Abid Uais Al-Qarni, menjelaskan bahwa pihaknya masih dalam tahap penyelidikan awal.

    “Kami baru menerima laporan dan saat ini masih dalam proses pemeriksaan serta penyelidikan. Mohon bersabar, perkembangan lebih lanjut akan segera kami informasikan,” ujarnya.

    Ia menambahkan, saat ini penyidik tengah memeriksa sejumlah saksi dari pihak keluarga korban untuk mengumpulkan keterangan lebih lanjut. [dny/but]

     

     

  • Lagi, Balon Udara Berisi Petasan Bikin Rusak Rumah Warga di Tulungagung

    Lagi, Balon Udara Berisi Petasan Bikin Rusak Rumah Warga di Tulungagung

    Tulungagung (beritajatim.com) – Sebuah balon udara yang dipasangi petasan jatuh dan meledak di atap rumah Marsini (53), warga Desa Suruhan Lor, Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung. Ledakan petasan tersebut merusak atap rumah korban. Bagian atap dan plafon di beberapa titik mengalami rusak parah. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.

    Marsini menutukan peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 07.00 WIB. Saat itu Marsini sedang menyapu halaman rumah. Marsini mengaku melihat balon udara yang dipasangi petasan terbang dari arah selatan. Tak berapa lama mulai terdengar suara ledakan petasan.

    Setelah itu terdengar suara ledakan besar dari atas rumah. Saat dicek ternyata bagian plafon kamar depan rusak parah. “Saya baru sadar bahwa ledakan tersebut merusak atap rumah setelah diberitahu tetangga,” ujarnya, Minggu (13/4/2025).

    Ledakan petasan tersebut menghancurkan bagian atap rumah Marsini. Selain itu di beberapa bagian plafon rumah juga jebol. Marsini melihat petasan yang terjatuh tersebut memiliki ukuran besar. Sebelum terjatuh sempat terdengar beberapa kali ledakan petasan berukuran kecil.

    “Sebelum jatuh saya mendengar beberapa petasan ukuran kecil yang meledak,” tuturnya.

    Sementara itu, Kapolsek Bandung AKP M Anwari mengaku telah melakukan proses penyelidikan terkait kejadian ini. Mereka telah menemukan lokasi awal balon udara yang dipasangi petasan tersebut diterbangkan. Balon tersebut diterbangkan oleh belasan anak kecil dari area pesawahan masuk Desa Mergayu.

    Jarak antara lokasi terbang dan terjatuh berkisar 500 meter. “Dari keterangan saksi petani ada sekitar 15 anak yang menerbangkan, kita sudah kantongi identitasnya dan saat ini proses pencarian,” pungkasnya. [nm/but]

  • Tebing Setinggi 20 Meter di JLS Tulungagung Longsor

    Tebing Setinggi 20 Meter di JLS Tulungagung Longsor

    Tulungagung (beritajatim.com) – Tebing setinggi 20 meter longsor dan menutup sebagian akses jalan di Jalur Lintas Selatan (JLS), KM 10.800 masuk Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung. Material longsor berupa batuan menutup hingga 2/3 akses jalan. Hanya kendaraan mobil saja yang diperbolehkan melintas. Proses evakuasi masih berlangsung hingga saat ini.

    Kapolsek Besuki, AKP Mokhamad Sansun mengatakan peritiswa longsor ini terjadi dini hari sekitar pukul 00.30 WIB. Kondisi jalan yang gelap membuat petugas memutuskan menutup total akses JLS tersebut. Hal ini dikarenakan mereka belum bisa mengamati kondisi tebing yang longsor. Setelah pagi hari akses jalan kembali dibuka untuk kendaraan motor dan mobil.

    “Malam hari kondisinya gelap sehingga kita memutuskan menutup total akses JLS,” ujarnya, Minggu (13/04/2025).

    Tebing yang longsor ini memiliki ketinggian hingga 20 meter dan lebar 10 meter. Material longsor berupa batuan sehingga memerlukan alat berat untuk proses evakuasi. Sebelum longsor terjadi hujan dengan intensitas sedang. Diduga hujan tersebut membuat batuan di tebing ini longsor.

    “Kondisinya batuan di tebing ini sangat labil, sehingga saat kena hujan dan air rawan terjadi longsor,” tuturnya.

    Proses evakuasi ini akan dilakukan hingga tuntas sehingga jalan bisa kembali dilewati dengan normal. Petugas sendiri mengimbau kepada pengguna jalan untuk berhati-hati saat melintas, terutama saat hujan turun. Hal ini dikarenakan rawan terjadi longsor susulan.

    “Kita memetakan tadi ada dua titik rawan longsor, kami mengimbau pengguna jalan untuk berhati-hati,” pungkasnya. [nm/but]

  • Tambahan Kuota Petugas Haji Dua Kali Lipat Disetujui Arab Saudi

    Tambahan Kuota Petugas Haji Dua Kali Lipat Disetujui Arab Saudi

    Jakarta (beritajatim.com)- Upaya pemerintah Indonesia dalam meningkatkan layanan bagi jemaah haji akhirnya membuahkan hasil. Setelah melakukan pendekatan diplomatik, Menteri Agama Nasaruddin Umar berhasil mengamankan tambahan kuota petugas haji dari Pemerintah Arab Saudi.

    “Alhamdulillah, permintaan kita dikabulkan. Tambahan kuota petugas sudah tercatat dalam sistem e-Hajj,” ujar Menag Nasaruddin Umar di Jakarta, Minggu (13/4/2025) melansir portal resmi Kementerian Agam.

    Awalnya, Indonesia hanya mendapat alokasi petugas haji sebesar 1% dari total kuota jemaah, yakni 2.210 orang dari 221.000 jemaah. Namun kini, kuota tersebut bertambah dua kali lipat menjadi 4.420 orang setelah mendapatkan tambahan 1% lagi.

    “Tambahan ini sangat berarti. Kami akan mengoptimalkannya untuk meningkatkan kualitas layanan kepada jemaah selama di Tanah Suci,” lanjut Menag.

    Menurutnya, kehadiran petugas tambahan akan sangat membantu, baik dari sisi teknis pelayanan maupun kenyamanan jemaah. Tak hanya itu, secara psikologis, kehadiran petugas dari Indonesia juga akan memudahkan jemaah dalam berkomunikasi dan beradaptasi dengan lingkungan di Arab Saudi.

    Petugas Non-Kloter Juga Akan Diperkuat

    Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Hilman Latief, yang kini sedang berada di Arab Saudi, menyampaikan bahwa tambahan kuota ini akan segera didistribusikan ke berbagai pos layanan yang masih kekurangan petugas.

    “Misalnya, saat ini tiap kloter hanya didampingi tiga petugas, padahal biasanya lima. Dengan tambahan kuota ini, kita akan kembalikan ke formasi ideal,” jelas Hilman.

    Tak hanya itu, petugas non-kloter seperti pembimbing ibadah, pengelola akomodasi, konsumsi, transportasi, hingga layanan darurat akan diperkuat. Hilman memastikan bahwa petugas tambahan ini akan segera diproses agar bisa mengikuti pelatihan teknis atau Bimtek yang akan digelar mulai 14 hingga 20 April 2025.

    Jemaah Haji Siap Berangkat Mulai Awal Mei

    Sementara itu, Kementerian Agama juga telah menetapkan jadwal keberangkatan jemaah haji Indonesia tahun ini. Berdasarkan Rencana Perjalanan Haji (RPH) 1446 H, jemaah akan mulai masuk asrama haji pada 1 Mei 2025. Sehari setelahnya, pemberangkatan ke Tanah Suci akan dimulai secara bertahap dari berbagai embarkasi.

    Dengan tambahan petugas ini, diharapkan pengalaman ibadah haji tahun ini akan lebih nyaman dan lancar bagi seluruh jemaah Indonesia. [aje]

  • GRIB Jatim Komitmen Perangi Mafia, Fokus Pemberdayaan Anggota

    GRIB Jatim Komitmen Perangi Mafia, Fokus Pemberdayaan Anggota

    Surabaya (beritajatim.com) – Gerakan masyarakat Indonesia Bersatu (Grib) Jawa Timur (Jatim) berkomitmen untuk menjadi organisasi yang terus melakukan perlawanan terhadap berbagai bentuk mafia.

    Agar komitmen itu bisa terjadi, Grib Jatim memastikan anggotanya sudah sejahtera dengan cara pemberdayaan hasil karya antar anggota di berbagai daerah.

    Pembina GRIB Jaya Jatim drg David Andreas mengatakan, dengan pemberdayaan ekonomi anggota diharapkan nantinya anggota grib bisa berdikari dan mandiri. Tidak berharap dengan pekerjaan dari yang lain.

    “Dengan pemberdayaan ekonomi anggota yang kuat kami berharap para anggota Gak berharap belas kasihan orang, berharap kerjaan dari orang. Kita bisa sendiri sehingga kita bisa merdeka menentukan pandangan organisasi untuk melawan para mafia,” kata David saat acara Halal Bihalal DPC Grib Jatim.

    David menjelaskan, saat ini pengurus Grib Jatim sedang mengupayakan untuk ada usaha mandiri di tiap kepengurusan Grib Kabupaten/Kota. Pengurus Grib Kabupaten/Kota diharapkan bisa menggali potensi-potensi daerahnya.

    “Paling tidak, ada hasil apa di sana, terutama di pertanian kita saling tukar, misalnya cabe ada di mana. Kota Surabaya ini kan juga tidak ada hasil bumi tapi di Surabaya ada hubungan khusus dengan di Timor Leste di NTT akhirnya kita bisa berdagang pala cengkeh, bahkan bisa ekspor sudah. Itu ada penghasilan tambahan untuk anggota,” tutur David.

    Dengan strategi pemberdayaan ekonomi anggota seperti itu, David memastikan Grib Jaya Jatim akan diisi oleh pengusaha-pengusaha yang bisa memberikan dampak positif ke masyarakat luas dan bebas dari Debt Collector (DC) serta Preman.

    “Saya tegaskan Grib Jaya di Jatim, no preman, saya enggak mau. di sini pengusaha semua,  selama ini menolong” orang banyak yg gratis. Darimana uangnya, tentu dari kita sendiri,” tegas David.

    Sementara itu, Ketua Umum DPD GRIB Jaya Achmad Miftahul Ulum mengatakan, dalam waktu dekat DPD Grib Jatim akan melakukan pelantikan dan deklarasi serentak di berbagai DPC Kabupaten/Kota.

    “Rencananya, kalau tidak ada kejadian luar biasa, kita akan deklarasi serentak. Saat ini, sudah ada 25 DPC di seluruh Jatim,” sebut Ulum.

    Dari seluruh kota/kabupaten di Jawa Timur, kepengurusan Grib Jaya belum memasuki 13 kota/kabupaten. Hal ini terjadi karena ormas ini sangat selektif untuk memilih setiap calon ketua DPC.

    “Kami tidak sembarangan memilih. Kami prioritaskan yang punya duit, dan tidak sedikit. Karena untuk mengurus GRIB Jaya itu butuh dana besar. Kalau Cuma 100-200 juta saja tidak cukup. Karena itu, kami benar-benar memilih orang yang tepat untuk posisi ini,” ujar Ulum.

    Ulum pun berharap, sebelum deklarasi dilakukan, ada beberapa daerah yang belum memiliki kepengurusan setingkat DPC segera terbentuk. Sehingga GRIB Jaya Jatim akan terus maju dan berkembang. (ang/ted)

  • Perbaikan Jalan 60 Meter Ditolak Warga, Respon DPRD Blitar Justru Begini

    Perbaikan Jalan 60 Meter Ditolak Warga, Respon DPRD Blitar Justru Begini

    Blitar (beritajatim.com) – Warga Desa Candirejo Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar dengan tegas telah menolak rencana perbaikan jalan sepanjang 60 meter yang ditawarkan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). Penolakan yang dilakukan warga itu pun ternyata mendapatkan respon dari berbagai pihak baik Pemerintah Kabupaten Blitar maupun juga DPRD Kabupaten Blitar

    Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Blitar, Aryo Nugroho pun ikut berkomentar soal polemik jalan rusak di Desa Candirejo Kecamatan Ponggok tersebut. Menurut Aryo, seharusnya warga setempat untuk berpikir realistis karena anggaran yang dimiliki Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar memang hanya mampu untuk melakukan betonisasi sepanjang 60 meter saja.

    “Sudah kami kawal dan memang masuk perbaikan tahun ini. Tapi, masyarakat minta langsung beton penuh sepanjang 1 kilometer. Sementara kondisi keuangan daerah belum memungkinkan untuk itu,” ujar Aryo, Minggu (13/04/2025).

    Aryo menegaskan bahwa jalan tersebut sejatinya telah masuk dalam program perbaikan tahun anggaran 2025. Pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar Rp 250 juta untuk pengecoran jalan di titik awal sepanjang kurang lebih 60 meter. Sisanya direncanakan ditangani menggunakan metode Unit Reaksi Cepat (URC) dengan tambalan lapen.

    Namun rencana itu nyatanya ditolak oleh warga. Aryo pun menyadari bahwa harapan warga untuk perbaikan jalan secara total yakni sepanjang 1 kilometer itu pun sebuah hal yang wajar.

    Meski demikian, Aryo meminta masyarakat untuk memahami bahwa anggaran bidang infrastruktur pada tahun 2025 ini memang terbatas. Ini merupakan imbas dari kebijakan efisiensi yang diterapkan oleh pemerintah pusat.

    “Kita semua tentu ingin pembangunan bisa maksimal. Tapi, kita juga harus realistis. Tidak semua bisa dituntaskan dalam satu waktu. Maka dari itu, pelaksanaannya harus bertahap, dimulai dari titik paling kritis dan padat aktivitas,” terangnya.

    Meskipun begitu dari sisi DPRD, tetap mendorong proses pengerjaan bisa segera dilaksanakan agar kondisi jalan bisa kembali mulus. Pihaknya menilai jalan Desa Candirejo memang layak masuk prioritas karena merupakan jalur penghubung utama ke wilayah utara ke Kediri dan banyak dilalui kendaraan berat.

    DPRD juga siap menampung aspirasi warga jika ke depan ada usulan tambahan pembangunan. Namun, dia kembali mengingatkan bahwa permintaan masyarakat tetap harus disesuaikan dengan aturan main dalam tata kelola keuangan daerah.

    “Mari kita jaga agar permasalahan ini tidak berlarut-larut. Yang terpenting saat ini adalah bagaimana jalan bisa segera diperbaiki, meski bertahap, dan masyarakat tetap dilibatkan dalam proses pengawasannya,” pungkasnya.

    Sebelumnya, warga Desa Candirejo, Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar menolak rencana perbaikan jalan di desanya. Rencana perbaikan jalan dengan cara betonisasi atau pengecoran sepanjang 60 meter oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Blitar ditolak mentah-mentah oleh warga.

    Penolakan ini diungkapkan langsung oleh warga saat proses mediasi dengan Dinas PUPR Kabupaten Blitar. Dalam forum yang berlangsung di balai desa tersebut, Dinas PUPR menyampaikan rencana awal, yakni pengecoran akses jalan sepanjang 60 meter dari arah perempatan SDN Candirejo 01 ke timur.

    Sisanya, menuju balai desa, akan ditambal menggunakan aspal. Namun, tawaran tersebut langsung ditolak oleh warga.karena dianggap mudah rusak.

    “Tahun lalu sudah pernah ditambal, tapi cuma tiga hari hilang, rusak lagi. Dua hari setelah ditambal langsung berlubang. Makanya kami minta semua dicor, bukan ditambal,” ungkap Ahong, warga Desa Candirejo, Jumat (11/4/2025).

    Warga pun menuntut Pemerintah Kabupaten Blitar untuk melakukan pengecoran secara penuh di sepanjang jalan rusak. Bukan hanya sepanjang 60 meter saja.

    Dengan tegas warga juga menolak rencana perbaikan dengan cara tambal sulam. Pasalnya selama ini perbaikan tambal sulam tidak pernah menyelesaikan permasalahan jalan rusak di Desa Candirejo Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar.  [owi/aje]