Category: Beritajatim.com

  • Dindikbud Lumajang Pastikan Oknum Guru Olahraga yang Lakukan Video Call Cabul Sudah Dipecat

    Dindikbud Lumajang Pastikan Oknum Guru Olahraga yang Lakukan Video Call Cabul Sudah Dipecat

    Lumajang (beritajatim.com) – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, memastikan sudah melakukan pemecatan kepada oknum guru honorer yang melakukan pelecehan seksual kepada salah satu siswi di sekolahnya.

    Pelaku bernama Jumadi yang mengajar di salah satu Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur itu sebelumnya sudah diamankan, Senin (14/4/2025).

    Tindakan tidak senonoh oknum guru mata pelajaran olahraga itu dilakukan kepada korban berinisial N (13) melalui video call.

    Kepala Dindikbud Lumajang Nugraha Yudha Mudiarto mengatakan, oknum guru honorer olahraga itu dipastikan sudah dipecat dari sekolah tempatnya mengajar.

    Proses pemecatan diakui langsung dilakukan setelah pihak sekolah menerima laporan dari orang tua korban, Jumat (11/4/2025). Setelah pemecatan dilakukan, pelaku langsung dikeluarkan dari data pokok pendidikan (Dapodik).

    “Untuk oknum guru ini sudah dipecat, jadi Jumat malam itu setelah dapat laporan langsung saya perintahkan untuk dipecat. Setelah itu juga langsung kita keluarkan dari Dapodik,” terang Nugraha Yudha Mudiarto, Rabu (16/4/2025).

    Sudah dikeluarkannya Jumadi dari Dapodik membuat Dindikbud Lumajang mengaku tidak mengetahui sudah berapa lama oknum guru cabul itu mengajar di sekolahnya.

    “Ini kalau persisnya sudah berapa tahun mengajar kurang tahu ya karena sudah tidak ada di Dapodik. Tapi kalau lihat umurnya yang sekarang sudah 35 tahun kemungkinan sudah lama,” ungkapnya. [has/aje]

  • Lapas Mojokerto Gelar Baksos untuk Warga Kurang Mampu dan Relawan Pengatur Lalin

    Lapas Mojokerto Gelar Baksos untuk Warga Kurang Mampu dan Relawan Pengatur Lalin

    Mojokerto (beritajatim.com) – Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIB Mojokerto menggelar bakti sosial (baksos). Baksos untuk masyarakat kurang mampu dan para relawan pengatur lalu-lintas (lalin) di Kota Mojokerto tersebut dalam rangka memperingati Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-61.

    Kepala Lapas (Kalapas) Kelas IIB Mojokerto, Rudi Kristiawan mengatakan baksos digelar bersama jajaran Lapas Kelas IIB Mojokerto dengan membagikan bantuan bahan pokok kepada masyarakat kurang mampu, khususnya para relawan pengatur lalu-lintas yang tersebar di berbagai titik di Kota Mojokerto.

    “Kegiatan ini merupakan bentuk nyata kepedulian dan komitmen Lapas Mojokerto terhadap masyarakat sekitar, terutama mereka yang selama ini turut berkontribusi dalam menjaga ketertiban lalu-lintas meski tidak memiliki penghasilan tetap,” ungkapnya.

    Bantuan yang diberikan berupa paket bahan pokok berisi beras, minyak goreng, mie instan, dan gula pasir. Pihaknya ingin berbagi dan hadir di tengah masyarakat yang membutuhkan, terutama mereka yang setiap hari membantu kelancaran lalu-lintas tanpa pamrih.

    “Dengan mengusung semangat kepedulian sosial, Lapas Mojokerto berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi rutinitas tahunan, namun juga mampu mempererat hubungan antara petugas pemasyarakatan dan masyarakat umum,” harapnya. [tin/aje]

  • Prakiraan Cuaca di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 16 April 2025

    Prakiraan Cuaca di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 16 April 2025

    Surabaya (beritajatim.com)– Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda kembali merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik pada Rabu, 16 April 2025.

    “Sejumlah titik di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik diprediksi akan turun hujan di pagi hari ini. Adapun siangnya cenderung cerah berawan, dan malam berawan,” ujar Oky Sukma Hakim, Prakirawan BMKG Juanda, Selasa (15/3/2025).

    Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini

    Meski sempat hujan ringan di beberapa daerah, tapi BMKG menyebutkan bahwa cuaca di Surabaya cenderung berawan sepanjang hari ini. Adapun sekitar pukul 15.00 WIB, cuaca tampak lrbih cerah, seperti di Kecamatan Jambangan, Pakal, Pabean Cantikan, dan Sambikerep.

    Suhu udara: 25°C – 31°C
    Kelembapan: 66% – 95%
    Kecepatan angin: 6,7 km/jam dari arah Barat.

    Prakiraan Cuaca Sidoarjo Hari Ini

    Hampir sama seperti Surabaya, cuaca cenderung berawan di Sidoarjo. Adapun sekitar pukul 6.00 WIB, sejumlah wilayah seperti Gedangan, Waru, Tarik, dan Sukodono, diprediksi hujan ringan. Sedamgkan pada sorenya tampak cerah.

    Suhu udara: 25°C – 32°C
    Kelembapan: 67% – 97%
    Kecepatan angin: 8,w km/jam dari arah Barat Daya.

    Prakiraan Cuaca Gresik Hari Ini

    Cuaca di wilayah Gresik hari ini cukup beragam. Mulai dari pagi diprediksi hujan di beberapa daerah, siang cerah berawan, dan berawan pada malam hatinya. Adapun sejumlah titik yang diprediksi akan diguyur hujan pagi hari ini ialah kecamatan Dukun, Kedamean, dan Gresik.

    Suhu udara: 26°C – 30°C
    Kelembapan: 72% – 88%
    Kecepatan angin: 11,4 km/jam dari arah Barat.

    Meski cuaca berawan mendominasi, masyarakat disarankan untuk membawa payung atau jas hujan sebagai langkah antisipatif.

    Mengingat cuaca di wilayah tropis seperti Jawa Timur dapat berubah dalam waktu singkat, penting bagi warga untuk selalu memantau pembaruan informasi cuaca melalui aplikasi resmi BMKG atau layanan cuaca daring lainnya.

    Dengan memahami prakiraan cuaca secara detail, masyarakat di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik dapat menjalani aktivitas hari ini dengan lebih aman dan nyaman, termasuk saat memulai aktivitas tempat. (fyi/ted)

  • Update Cuaca Madiun-Pacitan Rabu Ini: Suhu Panas dan Udara Kabur di Sore Hari

    Update Cuaca Madiun-Pacitan Rabu Ini: Suhu Panas dan Udara Kabur di Sore Hari

    Madiun (beritajatim.com) – Prakiraan cuaca untuk wilayah Madiun dan Pacitan pada Rabu, 16 April 2025, menunjukkan kondisi yang cenderung cerah berawan sepanjang hari. Hal ini disampaikan oleh Oky Sukma Hakim, S.Tr., selaku prakirawan dari BMKG Juanda.

    Ia mengungkapkan bahwa kondisi cuaca di sebagian besar wilayah Jawa Timur relatif stabil, meski beberapa daerah tetap perlu mewaspadai perubahan cuaca lokal.

    “Secara umum, cuaca di Madiun dan sekitarnya akan cerah berawan sejak siang hingga sore hari. Namun, ada potensi udara kabur khususnya di wilayah Pacitan pada sore hingga malam hari,” terang Oky Sukma Hakim pada Selasa (15/4).

    Di Kota Madiun, cuaca pada pagi hari diperkirakan akan berawan mulai pukul 06.00 hingga 09.00 WIB. Memasuki siang hari, tepatnya pukul 12.00 WIB, langit diprediksi akan cerah dan kondisi ini akan bertahan hingga pukul 18.00 WIB.

    Saat malam menjelang, cuaca diperkirakan akan kembali cerah berawan. Suhu udara di wilayah kota berkisar antara 23 hingga 32 derajat Celsius, dengan kelembaban udara cukup tinggi, yakni 66 hingga 98 persen. Angin bertiup dari arah Timur dengan kecepatan 18,5 km per jam.

    Sementara itu, wilayah Kabupaten Madiun juga diperkirakan mengalami kondisi cuaca yang serupa. Langit berawan diperkirakan akan mewarnai pagi hari hingga pukul 09.00 WIB. Selanjutnya, cuaca akan berangsur membaik dan mulai cerah meski masih diiringi awan tipis.

    “Langit di Kabupaten Madiun akan mulai benar-benar cerah sekitar pukul 15.00 WIB dan bertahan hingga petang. Malam hari, cuaca kembali cerah berawan,” jelas Oky. Suhu udara di wilayah kabupaten ini berada pada rentang 23 hingga 31 derajat Celsius, dengan kelembaban 64 hingga 94 persen.

    Berbeda dengan dua wilayah sebelumnya, Pacitan diperkirakan akan mengalami cuaca yang sedikit lebih bervariasi. Pagi hari pukul 06.00 WIB, langit diprediksi cerah berawan dan berubah menjadi berawan pada pukul 09.00 WIB.

    Memasuki siang hingga sore, langit kembali cerah berawan. Namun, perlu diperhatikan bahwa mulai pukul 15.00 WIB hingga malam pukul 21.00 WIB, Pacitan akan mengalami kondisi udara kabur. Suhu udara di wilayah ini tergolong lebih sejuk, yaitu 21 hingga 30 derajat Celsius, dengan kelembaban tinggi antara 62 hingga 98 persen. Angin bertiup dari arah Utara dengan kecepatan yang sama, yakni 18,5 km per jam.

    Dengan kondisi cuaca yang cenderung bersahabat, masyarakat diharapkan tetap menjaga kondisi tubuh, terutama saat beraktivitas di luar ruangan.

    “Tetap perhatikan cuaca lokal dan jangan lupa siapkan pelindung diri seperti topi atau payung untuk berjaga-jaga. Udara kabur juga perlu diwaspadai, terutama bagi masyarakat yang memiliki gangguan pernapasan,” imbau Oky. (mnd/ian)

  • Panas Menyengat Diprediksi Warnai Ngawi, Magetan, dan Ponorogo 16 April 2025, Simak Lengkapnya!

    Panas Menyengat Diprediksi Warnai Ngawi, Magetan, dan Ponorogo 16 April 2025, Simak Lengkapnya!

    Ngawi (beritajatim.com) – Warga di tiga wilayah Jawa Timur, yakni Ngawi, Magetan, dan Ponorogo, dapat bernapas lega menyambut pertengahan pekan ini. Berdasarkan laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda, cuaca cerah dan cerah berawan diprediksi akan mendominasi ketiga daerah tersebut pada Rabu, 16 April 2025.

    Prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr., menjelaskan bahwa kondisi cuaca di wilayah-wilayah tersebut cenderung stabil dan mendukung untuk aktivitas luar ruangan.

    “Secara umum, cuaca di Ngawi, Magetan, dan Ponorogo akan cukup bersahabat sepanjang hari. Masyarakat bisa beraktivitas seperti biasa dengan tetap memperhatikan potensi perubahan cuaca lokal,” ungkap Oky.

    Di wilayah Ngawi, pagi hari akan dimulai dengan cuaca cerah berawan antara pukul 06.00 hingga 09.00 WIB. Memasuki siang, langit sempat diperkirakan berawan pada pukul 12.00 WIB, namun cuaca kembali membaik dengan cerah terang pada pukul 15.00 hingga 18.00 WIB.

    Sementara malam hari, kondisi akan kembali cerah berawan. Suhu udara di Ngawi berkisar antara 23 hingga 31 derajat Celcius, disertai kelembaban 68 hingga 93 persen dan angin dari arah Selatan dengan kecepatan 18,5 km/jam.

    Berbeda sedikit dengan Ngawi, wilayah Magetan diprediksi akan mengalami cuaca cerah terik pada siang hari.

    “Magetan akan terasa cukup panas mulai pukul 12.00 WIB hingga 15.00 WIB, kemudian kembali cerah berawan saat sore menjelang malam,” ujar Oky.

    Suhu di Magetan berada di kisaran 22 hingga 29 derajat Celcius, dengan kelembaban udara antara 70 hingga 91 persen dan angin yang juga bertiup dari arah Selatan.

    Ponorogo juga akan mengalami pola cuaca yang mirip. Pagi hari dimulai dengan langit cerah berawan, kemudian sempat berawan pada pukul 09.00 WIB. Memasuki siang hingga sore, cuaca kembali cerah dan mencapai puncaknya pada pukul 15.00 hingga 18.00 WIB dengan kondisi cerah terang.

    “Ponorogo akan menjadi wilayah dengan suhu tertinggi, mencapai 33 derajat Celcius,” terang Oky. Suhu terendah berada di angka 22 derajat Celcius, dengan kelembaban 58 sampai 91 persen dan angin dari arah Tenggara berkecepatan 18,5 km/jam.

    BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan di tengah suhu panas yang mungkin terasa menyengat, terutama saat beraktivitas di luar ruangan. Penggunaan pelindung seperti topi atau payung serta konsumsi air putih yang cukup sangat disarankan.

    Dengan kondisi cuaca yang cenderung cerah, hari Rabu ini menjadi waktu yang tepat bagi masyarakat di Ngawi, Magetan, dan Ponorogo untuk menjalankan aktivitas tanpa hambatan cuaca ekstrem. Namun, BMKG tetap menyarankan untuk memantau pembaruan cuaca guna mengantisipasi perubahan mendadak. (mnd/ian)

  • Ulama Madura Datangi Bupati Bangkalan, Sampaikan Isu Strategis Ini

    Ulama Madura Datangi Bupati Bangkalan, Sampaikan Isu Strategis Ini

    Bangkalan (beritajatim.com) – Sejumlah ulama dari empat kabupaten di Madura yang tergabung dalam Badan Silaturahmi Ulama Pesantren Madura (Bassra) melakukan kunjungan silaturahmi ke Pendopo Agung Bangkalan, Selasa (15/4/2025).

    Dalam pertemuan yang berlangsung hangat tersebut, para ulama menyampaikan sejumlah isu penting dan strategis kepada Bupati Bangkalan, Lukman Hakim, yang berkaitan dengan kondisi sosial dan pembangunan di Madura.

    Juru Bicara Bassra, KH Muhdar Abdullah, menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang menjadi perhatian utama dalam pertemuan tersebut. Di antaranya adalah masalah ekonomi, pengembangan wisata religi, penanggulangan kemaksiatan, serta perlindungan terhadap masyarakat kecil, khususnya pedagang kaki lima (PKL).

    “Kami berharap agar kebijakan pemerintah dalam penataan kota tidak sampai mematikan mata pencaharian para pedagang kecil,” ujarnya.

    KH Muhdar menegaskan bahwa silaturahmi ini tidak hanya untuk mempererat hubungan antara ulama dan pemerintah daerah, tetapi juga sebagai wadah menyampaikan masukan strategis demi kebaikan pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat Madura.

    “Kami juga sampaikan masukan-masukan untuk pemerintah, karena hakikatnya orang Madura kalau ada apa-apa, di samping pejabat, juga tidak meninggalkan para kiai,” imbuhnya.

    Menanggapi hal tersebut, Bupati Bangkalan Lukman Hakim menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kunjungan serta perhatian para ulama yang tergabung dalam Bassra.

    Ia menilai kehadiran para kiai merupakan penguat moral dan spiritual bagi pemerintah daerah dalam mengambil kebijakan yang berpihak kepada masyarakat.

    “Kehadiran Bassra menjadi penguat kami untuk terus bekerja demi kepentingan rakyat. Kami sangat terbuka dan berterima kasih atas masukan dari para ulama,” tandasnya.

    Pertemuan ini menjadi bukti sinergi antara tokoh agama dan pemerintah daerah dalam menghadapi persoalan sosial, ekonomi, dan spiritual masyarakat Madura.

    Para ulama berharap ke depan akan terjalin komunikasi yang lebih intensif antara Bassra dan Pemkab Bangkalan untuk mewujudkan pembangunan yang berbasis nilai-nilai keislaman dan kearifan lokal. [sar/ian]

  • Duta Genre Desa, Upaya Pemkab Mojokerto Gercep Stunting 2025

    Duta Genre Desa, Upaya Pemkab Mojokerto Gercep Stunting 2025

    Mojokerto (beritajatim.com) – Upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto dalam menurunkan angka stunting terus digencarkan. Salah satu langkah strategis dilakukan melalui peningkatan kapasitas Duta Genre Desa berbasis masyarakat dalam rangka melaksanakan program unggulan Gerakan Percepatan Penurunan Stunting (Gercep Stunting) tahun 2025.

    Acara yang digelar di Pendopo Graha Maja Tama (GMT) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto pada, Selasa (15/4/2025) tersebut dihadiri Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra, Ketua TP PKK sekaligus Bunda Genre Kabupaten Mojokerto Shofiya Hanak Al Barra, perwakilan ISNU Mojokerto Ghozali, serta jajaran Kepala OPD dan instansi terkait.

    Dalam laporannya, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Bambang Purwanto menyampaikan bahwa kegiatan tersebut diikuti oleh 366 peserta yang terdiri dari 270 Duta Genre Desa, Ketua TP PKK Kecamatan, Kasi Kemasyarakatan Kecamatan, Duta Genre Kabupaten, Insan Genre, Saka Kencana, dan para penyuluh KB.

    “Maksud dan tujuan kegiatan ini adalah penguatan Duta Genre Desa sebagai figur dan motivator dari kalangan remaja di tingkat desa yang akan membantu mensosialisasikan program Genre pada remaja dan masyarakat dalam rangka pencegahan stunting dari hulu melalui remaja serta meningkatkan partisipasi remaja pada kelompok remaja di masyarakat,” ungkapnya.

    Bambang menjelaskan jika kegiatan tersebut merupakan implementasi dari berbagai regulasi nasional seperti Undang-undang Nomor 52 Tahun 2009, Perpres Nomor 72 Tahun 2021, dan Peraturan Kepala BKKBN Nomor 12 Tahun 2021. Sementara biaya kegiatan bersumber dari anggaran DAK Non Fisik Dinas P2KBP2 Tahun Anggaran 2025.

    Sementara itu, dalam arahannya, Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra menegaskan bahwa penanganan stunting tidak hanya dilihat dari sisi kesehatan saja, namun mencakup dimensi yang lebih luas. Stunting merupakan suatu kondisi yang bukan hanya terkait masalah gangguan pertumbuhan fisik.

    “Tetapi juga tentang dampak yang muncul pada kualitas sumber daya manusia di masa depan. Balita yang mengalami stunting berisiko menghadapi penurunan kemampuan kognitif, produktivitas, dan rentan terhadap penyakit tidak menular,” jelasnya.

    Gus Barra (sapaan akrab, red) menekan stunting terdapat lima kelompok yang menjadi sasaran utama stunting yakni remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita usia 0–59 bulan. Untuk mendukung hal tersebut, Pemkab Mojokerto telah menggulirkan berbagai program unggulan, seperti bedah rumah untuk meningkatkan kelayakan hunian masyarakat miskin.

    “Kita punya program bedah rumah. Di sini rumah-rumah yang tidak layak huni, ini memberikan sumbangsih terkait dengan statistik kemiskinan dan statistik stunting. Oleh karena itu, kita bedah rumah ini akan menyasar ribuan rumah yang tidak layak huni di Kabupaten Mojokerto, ada sekitar 15 ribu. Bedah rumah ini menjadi program kita,” ujarnya.

    Menurutnya hal tersebut menjadi faktor eksternal, faktor luar yang akan kemudian menurunkan angka stunting. Selain itu, Pemkab Mojokerto meluncurkan program Universal Health Coverage (UHC) Prioritas yang memberikan jaminan layanan kesehatan gratis bagi seluruh masyarakat, termasuk kelompok rentan.

    “Diperlukan kolaborasi lintas sektor dengan pendekatan pentahelix, yakni sinergi antara pemerintah, akademisi, dunia usaha, media, dan masyarakat. Duta genre menjadi agen perubahan bagi remaja-remaja yang lainnya. Kami berharap Anda semua akan menyasar kepada pemuda-pemuda lainnya yang memiliki kepedulian yang sama untuk bersama-sama menurunkan angka stunting di Kabupaten Mojokerto,” harapnya.

    Karena stunting, lanjutnya, merupakan sesuatu yang sangat merugikan bagi masyarakat ke depannya. Gus Barra berharap para Duta Genre mampu menyebarkan edukasi tentang kesehatan reproduksi, gizi, dan perencanaan kehidupan berkeluarga kepada sesama remaja, demi membentuk generasi yang sehat, tangguh, dan siap menghadapi masa depan.

    “Kita berharap kalian semua memiliki peran yang sangat sentral dan aktif untuk menurunkan angka stunting yang ada di Kabupaten Mojokerto, agar ke depannya anak-anak kita bisa tumbuh dan berkembang menjadi anak-anak yang optimis menatap masa depannya serta menjadi anak-anak yang berhasil, berguna, bermanfaat untuk agama, manusia dan bangsa Indonesia,” pungkasnya. [tin/ian]

  • Hendak Kirim 56 Butir Inex ke Banjarmasin, Pemuda Bangkalan Diringkus Polisi

    Hendak Kirim 56 Butir Inex ke Banjarmasin, Pemuda Bangkalan Diringkus Polisi

    Bangkalan (beritajatim.com) – Seorang pemuda diringkus usai tertangkap basah membawa puluhan pil Inex. Rencananya, pil tersebut akan dikirim ke Banjarmasin melalui jalur darat.

    Kasatreskrim Polres Bangkalan, Iptu Kiswoyo Supriyanto mengatakan penangkapan bermula saat petugas mendapatkan informasi adanya pemuda membawa puluhan pil Inex. Polisi lalu mencegat pemuda tersebut di perempatan Desa /Kecamatan Tanjung Bumi.

    Saat digeledah, petugas menemukan puluhan butir Inex yang dibawa pelaku di dalam motor yang dikendarai. Polisi lalu mengamankan pelaku dan barang bukti tersebut.

    “Pelaku yakni MR (36) warga Dusun Mandalan, Desa Bungkeng, Kecamatan Tanjung Bumi,” ujarnya, Selasa (15/4/2025).

    Ia mengatakan, saat diinterogasi, pelaku mengaku akan mengirimkan puluhan pil tersebut ke Banjarmasin. Bahkan, aksi tersebut bukan pertama kalinya dilakukan oleh pelaku.

    “Total ada 56 pil Inex yang dibawa oleh pelaku dan hendak dikirimkan ke Banjarmasin,” imbuhnya.

    Pelaku mendapatkan barang haram tersebut dari temannya dan dibeli seharga Rp 250 ribu perbutir. Rencananya akan dijual kembali ke Banjarmasin oleh pelaku seharga Rp 350 ribu perbutir.

    “Pelaku dituntut pasal 114 ayat (1) sub pasal 112 ayat (1) jo pasal 132 ayat (1) UU RI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara,” pungkasnya. [sar/ian]

  • Oknum Guru Olahraga di Lumajang yang Pamer Alat Kelamin ke Siswa Masih Berstatus Honorer

    Oknum Guru Olahraga di Lumajang yang Pamer Alat Kelamin ke Siswa Masih Berstatus Honorer

    Lumajang (beritajatim.com) – Oknum guru olahraga Sekolah Dasar (SD) Negeri di Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur yang melakukan pelecehan seksual kepada siswinya diketahui masih berstatus sebagai honorer.

    Guru bernama Jumadi itu diketahui sudah diamankan Polres Lumajang di sekolahnya, Senin (15/4/2025).

    Oknum guru mata pelajaran olahraga tersebut sebelumnya dilaporkan melakukan pelecehan seksual kepada siswi berinisial N (13) dengan cara video call sambil menunjukkan kemaluannya.

    Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Lumajang Nugraha Yudha Mudiarto mengatakan, oknum guru olahraga tersebut sudah tidak memiliki data pokok pendidikan (Dapodik).

    Sehingga, tidak diketahui pasti sudah berapa lama Jumadi mengajar di salah satu SD di wilayah tersebut.

    Meski begitu, dipastikan oknum guru olahraga tersebut masih berstatus sebagai pegawai honorer.

    “Ini untuk satusnya masih guru tidak tetap (honorer, Red), kalau persisnya berapa tahun mengajar kurang tahu karena sudah tidak ada di Dapodik. Tapi kalau lihat umurnya yang saat ini sudah 35 tahun kemungkinan sudah lama,” kata Nugraha Yudha Mudiarto, Selasa (15/4/2025).

    Tindakan tercela yang telah dilakukan oknum guru kepada korban diakui cukup memprihatinkan. Sebagai penanganan, proses pendampingan kepada korban diklaim bakal dilakukan untuk menyembuhkan trauma yang diterima.

    “Jadi, kita akan lakukan pendampingan, kemarin instrumen asesmen juga sudah dikirim untuk mengetahui seberapa dalam trauma yang dialami korban ini. Tentu kita prihatin dengan trauma yang dialami korban,” ungkapnya. (has/ian)

  • Cerita Keluarga Rizal Sampurna, Pekerja Migran yang Diduga Meninggal di Kamboja

    Cerita Keluarga Rizal Sampurna, Pekerja Migran yang Diduga Meninggal di Kamboja

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Cerita Rizal Sampurna, salah satu pekerja migran Banyuwangi yang dikabarkan meninggal di Kamboja, bermula saat informasi tersebut disampaikan oleh pria tak dikenal pada 5 April lalu kepada keluarga.

    Ibu Rizal, Sulastri (51) warga Kelurahan Kalipuro mengaku, seorang pria paruh baya datang menyampaikan kabar duka tersebut sambil menunjukkan data diri Rizal dan meminta data pribadi dari orang tua yang bersangkutan.

    Usai menyampaikan kabar tersebut, pria paruh baya mengatakan, selanjutnya akan ada yang menghubungi pihak keluarga untuk menyampaikan kabar duka tersebut.

    Esok harinya pada 6 April 2025, Sulastri menerima panggilan dari nomor Kamboja. Orang tersebut mengaku sebagai petugas berwajib yang mana mengabarkan bahwa sang putra Rizal telah meninggal.

    Usai menerima kabar tersebut Sulastri yang kaget dan tak percaya bahwa anak tunggalnya telah meninggal lalu meminta bukti kepada pemberi kabar. Namun, hingga saat ini tak ada informasi valid yang diterima.

    Usai menerima informasi, Sulastri pun mengabarkan informasi itu kepada suaminya dan keluarga dekat. Termasuk kepada sepupu Rizal, Saputri (25).

    Untuk membantu mencari informasi lebih dalam, Saputri mencoba menghubungi penelepon Sulastri untuk mendapat kejelasan soal kematian Rizal. Tapi yang didapat hanya foto pasport milik Rizal.

    “Dia juga bilang kalau jenazah Mas Rizal ada di Yim Undertaker Phnom Penh. Tapi setelah ditelusuri, informasinya tidak ada di sana. Jadi belum ada kejelasan,” ujarnya.

    Merasa belum puas, Saputri mencoba mendesak untuk mendapatkan informasi lebih dalam terkait Rizal. Tapi nomor teleponnya justru diblokir.

    Sulastri menyebut, keberangkatan Rizal ke Kamboja tidak diketahui keluarga. Ia hanya sempat pamit bekerja pada Oktober 2024. Tapi sang putra tidak menyampaikan bakal kerja ke mana dan tujuan jelas.

    Meski keberangkatannya bekerja tanpa kejelasan pasti, sesekali Rizal sempat berkomunikasi dengan keluarga dan Saputri. Diakui, kabar terakhir dari Rizal diterima pada 16 Maret 2025.

    “Dia bilang ingin kirim uang ke orang tuanya untuk Lebaran. Tapi tidak bisa caranya,” ucapnya.

    Usai menerima kabar terakhir sang ibu menjelaskan selanjutnya tak ada lagi kabar dari Rizal. Hingga akhirnya kabar meninggalnya sang putra diterima dari orang tak dikenal.

    Merasa informasi soal meninggalnya Rizal belum pasti, Sulastri berharap anaknya masih hidup. Doa selalu dilantunkan demi keselamatan sang anak.

    “Kalaupun informasi dia sudah meninggal itu benar, harapan kami pemerintah bisa membantu memulangkan jenazah anak kami,” pungkasnya. [tar/ian]